Anda di halaman 1dari 22

SCABIES

OLEH : dr. ALYA


ANNISA
Definisi Scabies
Skabies adalah penyakit kulit yang
disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi
terhadap tungau Sarcoptes scabiei varian
hominis beserta produknya.
Siklus Hidup S.scabiei

S.scabiei berbentuk lonjong dan gepeng, berwarna putih kotor,


punggungnya cembung, bagian dadanya rata, dan tidak memiliki mata.
Tungau dewasa mempunyai empat pasang kaki, dua pasang kaki di bagian
depan dan 2 pasang kaki di bagian belakang
Manifestasi Klinis dan Diagnosis Skabies
1) Pruritus nokturnal
2) Sekelompok orang
3) Adanya terowongan (kunikulus)
4) Menemukan Sarcoptes scabiei
Pemeriksaan Penunjang Skabies
● Kerokan Kulit
papul atau terowongan ditetesi minyak mineral lalu dikerok dengan skalpel steril yang tajam
untuk mengangkat bagian atas papul atau terowongan. Hasil kerokan diletakkan di kaca objek,
ditetesi KOH, ditutup dengan kaca penutup kemudian diperiksa dengan mikroskop.
● Burrow Ink Test
Papul skabies diolesi tinta India menggunakan pena lalu dibiarkan selama 20-30 menit
kemudian dihapus dengan alkohol. Burrow ink test menunjukkan hasil positif apabila tinta
masuk ke dalam terowongan dan membentuk gambaran khas berupa garis zig zag. Burrow ink
test adalah pemeriksaan untuk mendeteksi terowongan, bukan untuk mendeteksi tungau dan
produknya.
Penatalaksanaan Skabies

● Penatalaksanaan Umum
Penatalaksanaan umum meliputi edukasi kepada pasien sebagai berikut:4
a. Mandi dengan air hangat dan keringkan badan.
b. Pengobatan topikal yang diberikan dioleskan di seluruh kulit, kecuali wajah, sebaiknya dilakukan pada
malam hari sebelum tidur.
c. Hindari menyentuh mulut dan mata dengan tangan.
d. Ganti pakaian, handuk, sprei, yang digunakan, selalu cuci dengan teratur dan bila perlu direndam dengan air
panas. Tungau akan mati pada suhu 130o.
e. Hindari penggunaan pakaian, handuk, sprei bersama anggota keluarga serumah.
f. Setelah periode waktu yang dianjurkan, segera bersihkan skabisid. Tidak boleh mengulangi penggunaan
skabisid yang berlebihan setelah seminggu walaupun gatal masih dirasakan sampai 4 minggu kemudian.
g. Setiap anggota keluarga serumah sebaiknya mendapatkan pengobatan yang sama dan ikut menjaga
kebersihan.
● Penatalaksanaan Khusus
Prinsip pengobatan skabies adalah menggunakan skabisida topikal diikuti
dengan perilaku hidup bersih dan sehat baik pada penderita maupun
lingkungannya.

 Permetrin Krim 5%
obat jenis ini memiliki efektivitas sama, aplikasi hanya sekali,
dan dibersihkan dengan mandi setelah 8-10 jam. Pengobatan diulangi
setelah seminggu. Tidak dianjurkan pada bayi dibawah umur 2 bulan.
Pencegahan

 mandi teratur minimal dua kali sehari menggunakan air mengalir dan sabun
serta membersihkan area genital dan mengeringkannya dengan handuk bersih.
 Penderita tidak boleh memakai handuk atau pakaian secara bergantian.
 Hindarkan kontak yang lama dan erat dengan penderita skabies misalnya tidur
bersama di atas satu kasur.
 Semua pakaian, sprei, dan handuk harus dicuci dengan air panas minimal 2
kali seminggu untuk mematikan tungau. Selanjutnya pakaian dijemur di
bawah terik sinar matahari minimal 30 menit lalu disetrika.
Prognosis
Prognosis skabies sangat baik jika diagnosis dan terapi dengan
memerhatikan pemilihan dan cara pemakaian obat, serta syarat
pengobatan dan menghilangkan faktor predisposisi yang tepat
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN

● Nama : An. TAH

● Usia : 6 tahun

● Jenis Kelamin : Perempuan

● Alamat : Jl. Sangkir Ujungbatu

● Bangsa : Indonesia

● Agama : Islam

● Tanggal pemeriksaan : 19 Juni 2023


ANAMNESIS

ANAMNESIS (Alloanamnesa )
Keluhan utama : Gatal-gatal di tangan dan kaki.

Riwayat penyakit sekarang :


Pasien datang dengan keluhan gatal-gatal pada tangan dan kaki sejak 2 minggu ini.
Awalnya gatal di rasakan pada daerah kedua tangan disertai munculnya bintik-bintik
kemerahan, beberapa hari kemudian timbul di kedua kaki. Gatal yang di rasakan memberat
saat malam hari. Keluhan yang sama juga di alami kakak pasien saat baru pulang dari
pesantren. Pasien diketahui tidur bersama kakaknya saat kakaknya berada dirumah. Menurut
keterangan ibu pasien, pasien belum pernah berobat ke dokter ataupun mendapat
pengobatan. Pasien kemudian datang ke Poli Anak Puskesmas Ujungbatu untuk melakukan
pemeriksaan.
Riwayat penyakit dahulu:
Pasien belum pernah mengeluhkan keluhan yang sama sebelumnya.
Riwayat penyakit keluarga :
Kakak pasien mengalami keluhan yang sama saat sepulang dari pesantren
Riwayat alergi :
Makanan : Disangkal Obat : Disangkal
Riwayat atopi :
Alergi tidak ada
Riwayat kebiasaan:
Pasien mandi 1-2 kali sehari, memakai sabun batang, handuk dipakai sendiri, air yang digunakan
berasal dari air sumur. Sprei di ganti tidak tentu (kadang lebih dari 4 minggu)
Riwayat sosial:
Rumah permanen, lantai dan dinding beton, atap genteng, dihuni oleh 4 orang dengan jumlah
kamar 3. 2 Kamar mandi berada di dalam rumah. Sumber air sumur dan sumber listrik PLN.
PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Fisik (St. Generalis)


Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Respiration Rate : 24 x/menit
Nadi : 90 x/menit, kuat angkat, reguler
Suhu : 36,7 °C
Status gizi
Berat Badan : 16 kg
Tinggi Badan : 107 cm
Lingkar Perut : 55 cm
Kepala Thorax
Bentuk : Normochepal Inspeksi : Simetris pada saat statis dan dinamis,
retraksi iga (-), pernapasan abdominotorakal, laserasi
Rambut : Hitam, distribusi rata, tidak mudah (-), benjolan (-)
dicabut
Palpasi : Vocal premitus kanan kiri sama, krepitasi
Mata (-)
Lagoftalmos (-/-), udem palpebra (-/-), konjungtiva Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), refelks cahaya
(+/+), mata cekung (-/-), pupil isokor Auskultasi : Vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronkhi
(-/-), BJ I dan II reguller, tidak ada bunyi tambahan.
Hidung
Abdomen
Septum deviasi (-), sekret (-/-), darah (-/-),
pernapasan cuping hidung (-/-), edema mukosa Inspeksi : Retraksi epigastrium (-), permukaan
(-/-), hiperemis mukosa (-/-) Mulut Bibir kering (-), cembung, spider nevi (-), caput medusa (-), distensi
lidah kotor (-), stomatitis (-), gusi berdarah (-) (-)
Telinga Normotia, serumen (-/-), MT sulit dinilai.
Auskultasi : Bising usus (+), metallic sound (-), bruit
Leher (-)
Pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tiroid Palpasi : Supel, hepar tidak teraba, lien tidak teraba
(-)
Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen.
Ekstremitas

Atas : Akral hangat, CRT < 2 detik, oedema (-/-)

Bawah : Akral hangat, CRT < 2 detik, oedema (-/-)

Status Dermatologis
Tampak papul dan pustule dengan dasar eritema, multiple, berukuran milia-
lentikular, bentuk anular, berbatas tegas dan Sebagian terdapat erosi pada regio manus
dextra dan sinistra dan regio Pedis dextra dan sinistra
Gambaran Dermatologis

Tangan Kaki
DIAGNOSIS KERJA : Skabies

DIAGNOSIS BANDING : Dermatitis kontak alergi


PENTALAKSANAAN

Non-medikamentosa
 Menjelaskan ke pasien/keluarga mengenai penyakit pasien
 Merendam pakaian, handuk, sprei yang di gunakan penderita dengan
deterjen kemudian di jemur dibawah matahari dan di sterika
 Kasur dan bantal yang digunakan pasien di jemur di bawah matahari.
 Istirahat yang cukup
 Makan makanan yang bergizi
 Menjaga kebersihan diri dengan tetap mandi minimal 2x sehari
 Membatasi bermain dengan kawan kawan sekitar hingga sembuh
 Menggunakan obat sesuai penjelasan dokter
 Kontrol ulang 1 minggu
Medikamentosa

 Permetrin Cr 1x1 di gunakan 1 hari pada malam hari


(8 jam) diolesi dari leher hingga kaki diulang setelah satu minggu
Puyer :
 Amoxicilin 500 mg No.IV
Mf. Pulv.dtd ​No.X
​S 3 dd pulv 1
● Chlorpheniramine Maleat 4 mg No.IV
Mf.pulv. dtd. No. X
S 3 dd pulv 1
Prognosis
Quo ad vitam: Dubia ad Bonam
Quo ad fungsional: Dubia ad Bonam
Quo ad sanam: Dubia ad Bonam
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai