SINDROM OBSTRUCTIVE
SLEEP APNEA
Precentant :
Harliadi, S.Ked / 21174053
Khairunnisa, S.Ked / 21174052
01
05
PENDAHULUAN
1 2
07
ISI
Obstructive Sleep Apnea (OSA) adalah keadaan
terjadinya obstruksi jalan nafas atas secara periodik
selama tidur yang menyebabkan nafas berhenti
secara intermiten, baik komplit (apnea) ataupun
parsial (hipoapnea).
08
Tatalaksana
Non Bedah
Terapi baku emas OSA Positive airway pressure (PAP) Terapi alat buatan (Oral Appliances/OA) OSA ringan-
sedang, dan OSA berat yang intoleran CPAP
Bentuk umum dari PAP Continuous Positive Airway Pressure (CPAP)
OA yang paling sering Mandibular Advanced Splints
Berfungsi sebagai dukungan pneumatic yang mempertahankan patensi
(MAS)
saluran nafas atas dengan meningkatkan tekanan saluran nafas atas melebihi
nilai kritis
Terapi posisi mencegah punggung menyentuh alas tidur :
- pemasangan alarm yang berbunyi saat pasien tidur
dalam posisi terlentang atau pemasangan
- pemasangan bantal/bola agar pasien tidak nyaman
saat tidur
Dikatakan berhasil terdapat penurunan AHI < 10 paska terapi
Tatalaksana
Bedah
Memperbaiki volume dan bentuk saluran nafas atas
Indikasi pembedahan : - AHI > 20x/jamsaturasi O2 <90%
- tekanan esofagus dibawah -10 cmH2O
- adanya gangguan kardivaskular
- gagal terapi non bedah
Tonsilektomi dan Adenoidektomi Tindakan operasi lini pertama pada anak
Uvula Palato Pharyngoplasty (UPPP)
OSA Berat
Maxillo Mandibular Advancement (MMA)
Kesimpulan
• Obstruktive Sleep Apnea (OSA) adalah kelainan yang merupakan bagian dari
sleep disorder breathing syndrome yang kompleks