(OSA)
• Mendengkur
• Mengantuk yang berlebihan pada siang hari (EDS)
• Tersedak
• Tidur tidak nyeyak
• Letih dan lesu sepanjang hari
• Penurunan konsentrasi
• Riwayat OSA dalam keluarga
Diagnosis
• Anamnesis
• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan penunjang
- Gold standart Polisomnografi (PSG)
- Kuesioner EES dan brouillette
- Pulse oxymetri
- Sefalometri dan foto polos saluran napas
atas
elektroensefalografi (EEG) untuk mencatat gelombang listrik saraf pusat,
elektrookulografi (EOG) untuk mencatat gerakan mata, oksimetri untuk mencatat
saturasi oksigen, monitor holter untuk mencatat rekaman jantung, elektromiografi
(EMG) untuk mencatat gerakan otot pernapasan selama tidur dan monitor untuk
mencatat posisi tidur
kuesioner Brouillette
• Skor OSAS = 1,42D + 1,41A + 0,71S – 3,83
• D: kesulitan bernafas (0: tidak pernah, 1: sekali sekali, 2:
sering, 3: selalu)
• A: apnea (0: tidak ada, 1: ada)
• S: snoring (mendengkur) (0: tidak pernah, 1: sekali-
sekali, 2: sering, 3: selalu)
• Dengan rumus di atas, ditentukan kemungkinan OSAS
berdasarkan nilai:
• Skor < -1 : bukan OSAS
• Skor -1 sampai 3,5 mungkin OSAS mungkin bukan
OSAS
• Skor > 3,5 sangat mungkin OSAS
Terapi
• Modifikasi gaya hidup
- Kurangi berat badan (obesitas)
- Hindari minum alkohol
- Tidur satu sisi dengan menggunakan
pengganjal
- Berhenti merokok
Terapi Non Bedah
CPAP
Terapi non bedah
• Oral Devices
Uvulopalatopharyngoplasty
Surgical Management
Laser Assisted Uvulopalatoplasty
Trakeostomi
Komplikasi OSA
• Neuropsikologiskantuk berlebihan pada
siang hari, kurang konsentrasi dan daya
ingat, sakit kepala, depresi.
• Kardiovaskuler takikardi, hipertensi,
aritmia, blokade jantung, angina, penyakit
jantung iskemik, gagal jantung kongestif,
stroke.
• Respirasi hipertensi pulmonum, cor
pulmunale.
• gagal nafas dan kematian