Anda di halaman 1dari 25

Obstructive Sleep Apneu

Obstruksi pada saluran


nafas atas yang berasal
dari usaha udara untuk
OSA melewati saluran udara
yang menyempit atau
tersumbat pada saat
tidur

Selama 10 detik atau


lebih sehingga
menyebabkan 2-4%
penurunan saturasi o2
OBSTRUCTIVE SLEEP APNEU CENTRAL SLEEP APNEU
– Sering dijumpai  Gangguan neuro
– Akibat sumbatan muskular
jalan nafas  Tidak mendengkur,
– Mendengkur pada dan biasanya
saat tidur terbangun
mendadak

COMBINE SLEEP APNEU


Epidemiology
• Prevalensi OSA di negara-negara maju
diperkirakan mencapai 2-4% pada pria dan 1-
2% pada wanita. Belum diketahui mengapa
OSA lebih jarang ditemukan pada wanita.
• Prevalensi OSA pada anak-anak sekitar 3%
dengan frekuensi tertinggi pada usia 2-5
tahun. Penyebab utama OSA pada anak-anak
adalah hipertrofi tonsil dan adenoid.
Gejala
Gejala malam hari saat tidur Gejala saat pagi atau siang hari
a. Mengeluarkan air liur saat a. Mengantuk
tidur (Drooling / ngiler) b. Pusing saat bangun tidur
b. Mulut kering pagi hari
c. Tidur tak nyenyak / c. Refluks gastroesofageal
terbangun saat tidur d. Tidak bisa konsentrasi
d. Terlihat henti napas saat e. Depresi
tidur oleh rekan tidurnya f. Penurunan libido
e. Tersedak atau napas g. Impotensi
tersengal saat tidur h. Bangun tidur terasa tak
segar
Gejala Klinis Insiden (%)
Suara dengkur 95
Mengantuk 75
Restless sleep 99
Mental abnormal 58
Perubahan personaliti 48
Impotensi 40
Sakit kepala siang hari 35
Nokturia 30
Enuresis Tidak diketahui
Nocturnal choking Tidak diketahui
FAKTOR RISIKO
• Bentuk kepala dan leher membuat jalan
napas lebih kecil daripada normal
• Tonsil dan adenoid yang besar
• Septum deviasi, lidah yang besar atau dagu
ke belakang
• Obesiti
• Otot-otot tenggorokan dan lidah relaksasi
berlebihan saat tidur
Keadaan Patologi yang berhubungan
dengan OAS
• Septum deviasi
• Hematoma
nasal • Rhinitis
• etc

• Hipertrofi adenoid
• Carcinoma
nasopharynx • Lymphoma
• etc

• hipertrofi tonsiil
Oropharygeal • Limfoma tonsil
• etc
Patofisiologi Tidur Normal

Tonus otot menurun

Saluran udara menyempit

Resistensi pernafasan meningkat – tekanan


inspirasi harus ditingkatan – usaha bernapas
meningkat – terjadi peningkatan tekanan
negatif intratorakal
Faktor-faktor:
Obesitas,
pembesaran tonsil,
PATOFISIOLOGI posisi relatif rahang
atas dan bawah

waktu tidur Lumen faring


Dimensi statik
aktivitas otot menyempit saat
lumen menyempit
dilator relaksasi inspirasi

Turbulensi aliran Kegagalan otot


Mendengkur udara pada dilator utk stabilisasi
saluran nafas atas

Lidah dan palatum


OBSTRUKSI
jatuh kebelakang
NORMAL PARSIAL TOTAL
Klasifikasi

Berdasarkan daerah kolaps pharynx

• Tipe I :Penyempitan atau kolaps hanya pada region retropalatal.


• Tipe II :Penyempitan atau kolaps pada region retropalatal dan retroglassal.
• Tipe III :Penyempitan atau kolaps hanya pada region retroglossal

Klasifikasi OSA berdasarkan American Academy os Sleep


Medicine
• OSA ringan : AHI 5-15.
• OSA sedang : AHI 15-30.
• OSA berat : AHI >30.
Klasifikasi lain yang dihubungkan dengan Respiratory
Disturbance Index (RDI) dan beratnya hipoksemia

RDI Saturasi O2 (%)

Mild 5-20 >85

Moderate 21-40 65-84

Severe >40 <65


Diagnostik OSA

Pemeriksaan
Pemeriksaan
Anamnesis penunjang :
Fisik
Polisomnografi
Pemeriksaan Fisik

Pembesaran uvula pada lidah Soft palate memanjang


(panah besar) dengan (panah)
hipertrofi tonsil (panah kecil).
Eritema pada faring terjadi
trauma dari mendengkur
• Gold standar dalam
pemeriksaan gangguan
tidur
• Gambaran pada OSA :
melihat episode
berhentinya aliran udara
yang berulang diikuti
dengan upaya respirasi
kontinue
Diagnosis OSA
1. Keadaan mengantuk berat sepanjang hari yang
tidak dapat dijelaskan karena sebab
lain.
2. Dua atau lebih keadaan seperti tersedak sewaktu
tidur, terbangun beberapa kali ketika tidur, tidur
yang tidak menyebabkan rasa segar, perasaan lelah
sepanjang hari dan gangguan konsentrasi.
3. Hasil PSG menunjukkan AHI ≥ 5 (jumlah total
apnea ditambah terjadi hipopnea perjam selama
tidur).
4. Hasil PSG negatif untuk gangguan tidur lainnya.
KOMPLIKASI
Neuropsikologis

• kantuk berlebihan pada siang hari, kurang konsentrasi dan


daya ingat, sakit kepala.

Kardiovaskuler

• takikardi, hipertensi, aritmia, blokade jantung, angina,


penyakit jantung iskemik, gagal jantung kongestif, stroke.

Respirasi
PENATALAKSANAAN

NON BEDAH BEDAH


Non bedah
• Trakeostomi
mem-bypass bagian saluran nafas yang mengalami
penyempitan atau sumbatan pada waktu tidur
• nasal Continuous Positive Airway Pressure (nCPAP)
Prinsip nCPAP sangat sederhana yaitu dengan
pemberian tekanan positif melalui hidung maka setiap
kecenderungan jalan nafas untuk menyempit dan
menutup dapat diatasi dan dinding jalan nafas dapat
distabilkan sehingga menekan suara dengkur,
menormalkan kualitas tidur dan menghilangkan gejala
pada siang hari. Efektifitas pengobatan dengan cara ini
mencapai 90-95%.
• Untuk mempertahankan posisi rahang dan
mencegah lidah jatuh kebelakang
• Cervical collars atau bantal : CPAP (continous
positive airway pressure)

• mandibular advancement
Alat ini dipasang pada gigi dan menahan mandibula dan lidah ke
depan sehingga dapat memaksimalkan diameter faring dan
mengurangi kemungkinan kolaps pada waktu tidur.
• Perubahan gaya hidup :
1. Menurunkan berat badan
2. Tidak mengkonsumsi alkohol, dan rokok
3. Menghindari pemakaian obat-obatan
pembantu tidur

• Perubahan Posisi Tidur


Posisi tidur dapat membantu menghilangkan gejala OSA. Beberapa
pasien mengalami perbaikan setelah tidur dengan posisi miring
atau telungkup (pronasi).
BEDAH

Uvulopalatofaringopla maxillomandibular
Tonsilektomi dan
sti (UPPP) dan osteotomy dan
adenoidektomi
uvulopalatoplasti advancement

Pembedahan pada
daerah hidung
(septoplasti, bedah somnoplasty
sinus endoskopik
,dll)

Anda mungkin juga menyukai