Penyakit atau Kelainan pada Sistem Kardiovaskuler dan Perilaku Sehat untuk
Mencegahnya
Gejala Gangguan Sistem Kardiovaskuler
Pada seseorang yang mengalami gangguan pada kardiovaskuler, akan muncul beberapa
gejala antara lain :
1. Nyeri dada dan rasa tidak nyaman
2. Dipsnea (sesak nafas)
Pada pasien yang mengalami gangguan sistem kardiovaskuler, beberapa penyakit
memunculkan gejala sesak nafas antara lain angina pektoris maupun gagal jantung. Pada
angina pektoris pasien mengalami iskemik miokard sehingga pasien menjadi merasa
tidak nyaman pada dada. Sedangkan pada pasien gagal jantung, sesak napas seringkali
muncul akibat kelelahan.
3. Palpitasi
Palpitasi merupakan kesadaran tidak terduga akan detak jantung yang terasa di
dalam dada. Hal ini dapat terasa cepat, kuat atau ireguler dan dideskripsikan dipukul-
pukul, berdetak keras , melompat-lompat, bergetar, berlomba atau meloncat-loncat.
Palpitasi dapat terjadi pada pasien aritmia. Palpitasi juga dapat muncul akibat
penggunaan kafein dan nikotin berlebihan.
4. Sinkop
Sinkop adalah hilangnya kesadaran akibat hipoperfusi serebral. Pusing, sinkop atau
perasaan akan pingsan (prasinkop) dapat disebabkan oleh kelainan kardiovaskuler dengan
penyebab utama yaitu :
a) Hipotensi postural
b) Sinkop neurokardiogenik
c) Aritmia
d) Obstruksi mekanik curah jantung
5. Edema
Edema merupakan penumpukan cairan dalam ruang interstitial. Gangguan
kardiovaskuler yang memunculkan gejala edam biasanya akibat dari gagal jantung,
penggunaan obat-obatan vasodilator, penyakit vena kronik dan limfedema.
6. Gejala lain
Beberapa gejala non kardiak juga dapat terjadi pada penyakit jantung, misalnya
pada pasien dengan endokarditis infektif, gejala yang muncul berupa penurunan berat
badan, rasa letih, demam dan keringat malam.
4. Serangan Jantung
Serangan Jantung / Infark Miokard / Myocardial Infarction adalah suatu penyakit
sistem kardiovaskuler dimana aliran darah ke jantung terganggu akibat penyempitan total
arteri koroner jantung sehingga miokardium mengalami kerusakan akibat kekurangan
pasokan oksigen.
Etiologi dari infark miokard adalah stenosis (penyempitan) dan spasme
(kekejangan) arteri koroner sebagai akibat adanya aterosklerosis (penumpukan plak
kolesterol LDL), lemak jenuh pada di dinding arteri, selain itu juga karena adanya
trombosis (gumbalan darah) pada arteri koroner jantung.
Gejala :
Gejala yang timbul pada infark miokard adalah nyeri hebat mendadak di area
dada (angina) yang kemudian menyebar ke kedua sisi dada yang lamanya kurang
lebih 30 menit, timbul rasa mual dan muntah, berkeringat hebat, sesak nafas, muka
membiru, takikardia, dan ketidakmampuan menggerakkan kaki dan tangan.
5. Gagal Jantung
Gagal Jantung / Gagal Jantung Kongestif / Congestive Heart Failure (CHF)
adalah ketidakmampuan jantung untuk memompakan darah yang kuat untuk memenuhi
kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisi. Digolongkan berdasarkan sisi jantung yang
terkena (jantung sisi kanan/kiri) atau siklus jantung yang terkena (sistolik/diastolik).
Terdapat beberapa etiologi dari gagal jantung kongestif, yaitu :
1) Penyakit jantung koroner
2) Hipertensi
3) Serangan jantung
4) Kardiomiopati
5) Aritmia jantung
6) Anemia, dan
7) Kelainan katup jantung
Gejala :
Terdapat beberapa gejala yang sering dite,ukan pada penderita gagal jantung
kongestif, yaitu :
1) Gejala sistemik seperti cepat lelah, lemah, oligouria, edema perifer
2) Gejala pada pernafasan seperti dyspnea, orthopnea, dan paroksimal nokturnal
sidpnea
3) Gejala pada sususan saraf pusat seperti sakit kepala, insomnia, kecemasan dan
kegelisahan
6. Pericarditas
Pericarditas atau radang selaput jantung adalah suatu kondisi
inflamasi/peradangan yang terjadi pada selaput jantung yaitu perikardium, inflamasi ini
bersifat fibrous atau efusif dengan eksudat purulen, serosa atau hemoragik.
Etiologi perikarditis yaitu infeksi/bakteri, dan penyakit autoimun.
Gejala :
Beberapa gejala pada perikarditis seperti nyeri dada, sesak nafas, lemas, cepat lelah,
demam dan batuk.
7. Angina Pektoris
Angina pectoris adalah nyeri dada akibat penyakit jantung koroner. Angin duduk
atau angina pectoris terjadi ketika otot jantung tidak mendapatkan suplai darah yang
cukup, akibat penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah arteri di jantung.
Angina pectoris bisa terjadi kapan saja dan pada siapa saja. Nyeri akibat angina
pectoris ini sering disalahartikan sebagai gejala dari kondisi lain, seperti naiknya asam
lambung dan peradangan pada paru-paru.
Etiologi dan risiko Angina pectoris paling sering disebabkan oleh penyakit jantung
koroner. Penyakit jantung koroner terjadi akibat adanya penumpukkan plak di arteri
(aterosklerosis). Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit
jantung koroner yang kemudian dapat menyebabkan angina adalah:
Kebiasaan merokok
Riwayat tekanan darah tinggi atau hipertensi
Kadar kolestrol jahat (LDL) dan trigliserida yang tinggi
Diabetes
Riwayat penyakit jantung di dalam keluarga
Jarang berolahraga dan tidak aktif bergerak
Obesitas
Usia di atas 45 tahun untuk laki-laki dan di atas 55 tahun untuk wanita
Gejala :
Angina pectoris ditandai dengan nyeri dada sebelah kiri yang terasa seperti
tertindih, terbakar, tertusuk atau terasa sesak. Rasa sakit ini dapat menjalar ke lengan,
bahu, punggung, leher, dan rahang. Gejala lain yang dapat menyertai nyeri dada
tersebut antara lain:
Keringat berlebihan meski cuaca tidak panas
Mual
Lelah
Pusing
Sesak napas
8. Tamponade Jantung
Tamponade jantung adalah kondisi terganggunya fungsi jantung dalam memompa
darah akibat adanya tekanan yang kuat di jantung. Tamponade jantung merupakan
kondisi gawat darurat yang membutuhkan penanganan medis secepatnya.
Tamponade jantung sering terjadi akibat tekanan yang berasal dari penumpukan
cairan di dalam rongga perikardium, yaitu ruang antara otot dan selaput pelindung
jantung. Cairan tersebut bisa darah atau nanah, yang jika menumpuk terlalu banyak dapat
menghambat jantung untuk mengembang secara normal. Tamponade jantung dapat
menimbulkan gejala seperti kulit pucat, badan lemas, nyeri dada, dan jantung berdebar.
Tamponade jantung disebabkan oleh tekanan yang sangat kuat di jantung.
Tekanan ini dihasilkan oleh darah atau cairan lain yang memenuhi ruang perikardium.
Jika cairan tersebut bertambah banyak, jantung tidak dapat mengembang sepenuhnya.
Kondisi tersebut menyebabkan darah yang masuk ke jantung dan darah yang
dipompa ke seluruh tubuh akan makin sedikit. Akibatnya, organ lain dan jantung itu
sendiri akan mengalami kekurangan pasokan oksigen yang dapat berakibat fatal.
Gejala :
Nyeri tusuk di dada yang menyebar ke leher, bahu, punggung, atau perut
Sesak nafas (dyspnea)
Cemas dan gelisah
Jantung berdebar
Lemas
Pusing
Kulit pucat
Pingsan atau hilang kesadaran
Kulit dan mata berwarna kekuningan (jaundice)
9. Penyakit Cerebrovascular
Cerebrovascular (CVA) adalah penyakit yang menyerang atau memengaruhi
pembuluh darah di otak dan berpotensi menyebabkan gangguan fungsi otak. Ada banyak
kondisi yang termasuk ke dalam CVA, seperti stroke, Transient ischemic attack (TIA),
hingga demensia vaskuler.
Penyebab penyakit serebrovaskular cukup kpmpleks, namun, penyebab utamanya
adalah perubahan aliran darah otak yang bisa dipicu oleh peningkatan atau perubahan
tekanan darah mendadak dan kejang pembuluh darah.
Kondisi yang termasuk penyakit cerebrovascular :
1. Stroke
2. Transient Ischemic Attack (TIA)
3. Aneurisma otak
4. Malformasi vaskuler
5. Demensia vaskuler
6. Perdarahan subarachnoid
Gejala :
Gejala penyakit cerebrovascular tergantung pada kondisi spesifik yang
mendasarinya. Pada kondisi penyakit serebrovaskuler yang paling umum, yaitu
stroke, The American Stroke Association memberikan singkatan FAST untuk
mengenali gejala stroke, yaitu:
Face: wajah terkulai (turun sebelah, biasanya sisi kiri), miring, atau senyum yang
tidak rata
Arms: lengan mati rasa atau lemah
Speech difficulty: kesulitan berbicara, seperti cadel atau kesulitan memahami
ucapan
Time to call health professionals: jika Anda mengalami ketiga poin di atas, segera
mencari bantuan medis.
Beberapa gejalan tambahan yang mungkin terjadi pada penyakit
cerebrovascular antara lain :
Mati rasa mendadak
Kebingungan (linglung) mendadak
Kesulitan menglihat
Kesulitan berjalan
Sakit kepala mendadak
Penyakit Sistem Kardiovarkuler - Sari Luthfiyah, Anggia Riske Wijayanti, Gama Bagus
Kuntoadi, Febrina Sulistiawati, Nuriah Arma, Alva Cherry Mustamu, Nuris Kushayati,
Rani Rubiyanti, Henny Kaseger, Yuldensia Avelina - Google Books
https://www.alodokter.com/angina-pektoris
https://www.alodokter.com/tamponade-jantung
https://www.sehatq.com/artikel/mengenal-penyakit-cerebrovascular
https://www.docdoc.com/id/info/condition/penyakit-vaskular-perifer
https://www.alodokter.com/penyakit-arteri-perifer
https://www.alodokter.com/kenali-penyakit-kardiovaskuler-yang-paling-umum-terjadi