Anda di halaman 1dari 3

Asuhan Gizi Terstandar pada Penyakit Jantung

Secara umum, penyakit jantung merupakan gangguan yang terjadi pada sistem pembuluh darah
besar sehingga menyebabkan jantung dan peredaran darah tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan organ jantung dan pembuluh darah antara lain gagal
jantung, jantung koroner, dan jantung rematik.

1. Serangan jantung
Serangan jantung adalah suatu kondisi ketika kerusakan dialami oleh bagian otot jantung
(myocardium) akibat berkurangnya pasokan darah secara mendadak ke jantung.
Berkuranganya pasokan darah ke jantung secara tiba-tiba dapat terjadi ketika salah satu
arteri koroner atau akibat penggumpalan darah thrombus.
Otot yang mati tersebut disebut infark.
2. Gagal Jantung
Gagal jantung adalah suatu keadaan dimana jantung sebagai pompa tidak mampu
memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme tubuh Anda. Gagalnya aktivitas jantung
terhadap pemenuhan kebutuhan metabolik tubuh gagal. Fungsi pompa jantung secara
keseluruhan tidak berjalan normal. Gagal jantung merupakan kondisi yang sangat
berbahaya.
Darah dalam tubuh bersirkulasi ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung, begitu
seterusnya. Istilah gagal sirkulasi lebih bersifat umum disbanding gagal jantung.
Gagal jantung disebabkan oleh ketidakmampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh
tubuh. Risiko akan meningkat pada orang berusia lanjut karena penurunan  Dietetik
Penyakit tidak Menular 269 fungsi ventrikel jantung akibat penuaan. Pada umumnya, gagal
jantung diderita orang yang berusia sekitar 50 tahun.

Kondisi-kondisi penyebab gagal jantung secara umum dapat terjadi oleh mekanisme sebagai
berikut :
 Penyempitan pembuluh darah koroner
 Tekanan darah tinggi
 Volume cairan berlebihan
 Penyakit penurunan fungsi otot jantung
3. Aterosklerosis
Aterosklerosis adalah penebalan dinding arteri sebelah dalam karena endapan plak (lemak,
kolestrol dan buangan sel lainnya) sehingga menghambat dan menyumbat pasokan darah ke
sel-sel otot. Aterosklerosis dapat terjadi di seluruh bagian tubuh. Apabila terjadi pada
dinding arteri jantung, maka disebut penyakit jantung koroner (coronary artery disease) atau
penyakit jantung iskemik.
Salah satu gejala aterosklerosis jantung adalah angina pectoris, yaitu rasa nyeri/tidak enak di
daerah jantung dan dada karena berkurangnya pasokan darah ke otot jantung
4. Penyakit Jantung Rematik
Penyakit jantung rematik/rheumatic Heart Disease (RHD) adalah kondisi dimana terjadi
kerusakan permanen dari katup-katup jantung yang bisa berupa penyempitan atau
kebocoran, terutama katup mitral (stenosis katup mitral) yang disebabkan oleh demam
rematik.
Penyakit Jantung Rematik Penyakit jantung rematik/rheumatic Heart Disease (RHD) adalah
kondisi dimana terjadi kerusakan permanen dari katup-katup jantung yang bisa berupa
penyempitan atau kebocoran, terutama katup mitral (stenosis katup mitral) yang
disebabkan oleh demam rematik.
Tanda dan gejala penyakit jantung rematik penderita umumnya mengalami sesak napas
yang disebabkan jantungnya sudah mengalami gangguan, nyeri sendi yang berpindah-
pindah, bercak ke merah dikulit yang berbatas, gerakan tangan yang tak beraturan dan tak
terkendali (korea), atau benjolan kecil-kecil di bawah kulit. Selain itu tanda yang juga turut
menyertainya adalah nyeri perut, kehilangan berat badan, cepat lelah dan tentu saja
demam.
5. Penyakit Jantung Koroner (Coronary Heart Disease)
Penyakit jantung koroner adalah penyempitan pembuluh darah arteri menuju jantung atau
terjadinya penyumbatan pembuluh darah arteri jantung yang disebut pembuluh darah
koroner. Penyakit jantung koroner ditandai dengan adanya endapan lemak yang berkumpul
di dalam sel yang melapisi dinding suatu arteri koroner dan menyumbat aliran darah.
Proses pembentukan ateroma ini disebut aterosklerosis. Ateroma ini menonjol ke dalam
arteri dan menyebabkan arteri menjadi sempit. Jika ateroma terus membesar, bagian dari
ateroma bisa pecah dan masuk ke dalam aliran darah di permukaan ateroma tersebut.
Gejala jantung koroner di antaranya seperti: nyeri di dada, lebih spesifiknya nyeri di dada
bagian tengah yang menjalar sampai ke lengan kiri atau leher, bahkan sampai ke punggung.
Nyeri dada seperti ini adalah nyeri khas dari penyakit jantung koroner.Gejala penyerta lain:
seperti keringat dingin dan timbulnya rasa mual.
6. Penyakit Jantung Hipertensi
Penyakit jantung hipertensi adalah suatu penyakit yang berkaitan dengan dampak sekunder
pada jantung karena hipertensi sistemik yang lama dan berkepanjangan. Etiologi penyakit ini
dimulai dari adanya tekanan darah tinggi meningkatkan beban kerja jantung, dan seiring
dengan berjalannya waktu hal ini dapat menyebabkan penebalan otot jantung.

FAKTOR RISIKO

Faktor risiko penyakit jantung terdiri atas faktor yang dapat dikontrol dan faktor yang tidak dapat
dikontrol. Berikut faktor-faktor risiko penyakit jantung sebagai berikut:

1. Faktor risiko yang tidak dapat dikontrol a


a. Faktor genetik atau keturunan.
b. Umur
c. Jenis kelamin
d. Ras
2. Faktor risiko yang dapat dikontrol
a. Stres
Ada beberapa bentuk dari stres yaitu:
1) Stres biologis, berupa infeksi oleh bakteri, virus, jamur, pada sel-sel tubuh.
2) Stres psikis, yaitu stres pada tingkat pikiran seperti mental atau emosional.
3) Stres fisik dapat berupa aktivitas fisik yang berlebihan misalnya karena bekerja
secara berlebihan.
b. Tekanan darah tinggi/hipertensi
c. Merokok
Peranan rokok pada proses aterosklerosis adalah:
1) Meningkatkan kecenderungan sel-sel darah menggumpal pada dinding arteri. Hal
ini meningkatkan risiko pembentukan thrombus/plak.
2) Merokok menurunkan jumlah HDL/kolesterol baik, dan menurunkan kemampuan
HDL dalam menyingkirkan kolesterol LDL yang berlebihan.
3) Merokok meningkatkan oksidasi lemak, yang berperanan pada perkembangan
aterosklerosis
d. Alkohol
Perihal alkohol ini terdapat hal yang unik. Mengonsumsi alkohol mempunyai dua sisi
yang saling bertolak belakang, yaitu efek yang menguntungkan dan yang merugikan.
Apabila minum sedikit alkohol secara rutin setiap hari akan mengurangi kejadian
stroke karena alkohol meningkatkan kadar HDL dalam darah. Tetapi bila minum
banyak alkohol yaitu lebih dari 60 gram sehari, maka akan meningkatkan risiko
stroke.
e. Aktivitas fisik atau olahraga rendah
f. Oksidan/radikal bebas
Peranan oksidan atau radikal bebas pada proses penuaan dan aterosklerosis adalah
dengan cara pembusukan lemak, protein, merusak membran sel, dan merusak
sistem pertahanan tubuh.
g. Diabetes mellitus/kencing manis
Diabetes menyebabkan kadar lemak darah meningkat, akibat konversi lemak tubuh
yang terganggu. Bagi penderita diabetes, peningkatan kadar lemak darah sangat
meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Diabetes mempercepat terjadinya
aterosklerosis baik pada pembuluh darah kecil (mikroangiopati) maupun pembuluh
darah besar (makroangiopati) di seluruh pembuluh darah termasuk pembuluh darah
otak dan jantung.
Peningkatan risiko stroke pada pasien diabetes (NIDDM) diduga karena
hiperinsulinemia, peningkatan kadar trigliserida total, kolesterol HDL turun,
hipertensi dan gangguan toleransi glukosa, berkurangnya fungsi vasodilatasi arteriol
serebral. Hiperglikemia dapat menurunkan sintesis prostasiklin, meningkatkan
pembentukan thrombosis dan menyebabkan glikolisis protein pada dinding arteri.
Tujuan kontrol gula darah pada tipe I diabetes adalah: gula darah puasa 91-120
mg/dl, post prandial 136-160 mg/dl, HbA1c 6,2-7,5 persen dan menghindari
hipoglikemia yang serius. Pada diabetes tipe 2, tujuan kontrol gula darah lebih
rendah dibandingkan tipe 1.
h. Obesitas/Kegemukan
Obesitas atau kegemukan dapat meningkatkan kejadian stroke terutama bila disertai
dengan dislipidemia dan atau hipertensi, melalui proses aterosklerosis.

Anda mungkin juga menyukai