Anda di halaman 1dari 59

Modul Gangguan

Sistem Kardiovaskuler
Penyakit Jantung Iskemik (PJI):
Patogenesis & Morfologi
Aterosklerosis:
Patogenesis & Konsekuensi
Infark Miokard:
Ukuran & Reduksi

Dr. Carla F. Kairupan, PhD


JANTUNG

Skematik morfologi & fungsi pompa darah jantung


Gangguan fungsi kardiovaskuler
merupakan akibat satu atau lebih
mekanisme berikut:

› Kegagalan pompa jantung


Kebanyakan otot jantung berkontraksi secara
lemah atau tidak adekuat.
Tapi pada beberapa kondisi, otot jantung tidak
dapat menjadi rileks untuk memungkinkan
pengisian ventrikel.
Gangguan fungsi kardiovaskuler

› Obstruksi/penyumbatan aliran
disebabkan oleh suatu lesi yang menghambat
pembukaan katup atau yang sebaliknya
menyebabkan tekanan ruang ventrikel
meningkat (mis. stenosis katup aorta,
hipertensi sistemik, koarktasio aorta).
Tekanan yang tinggi menyebabkan ruang
ventrikel bekerja keras untuk memompa
melawan penyumbatan.
Gangguan fungsi kardiovaskuler

› Aliran regurgitasi,
menyebabkan sebagian darah hasil pompa dari
setiap kontraksi mengalir balik sehingga
menambah volume beban kerja jantung dimana
harus memompa darah tambahan (mis. Ventrikel
kiri pada regurgitasi aorta, atrium kiri dan
ventrikel kiri pada regurgitasi mitral).
Gangguan fungsi kardiovaskuler

› Gangguan konduksi jantung


Henti jantung atau aritmia (mis. fibrilasi atrium
atau ventrikel) menyebabkan kontraksi dinding
otot jantung yg tidak terkoordinasi, tidak sama
dan tidak efisien.

› Ruptur jantung atau suatu pembuluh darah


utama/terputusnya sistem sirkulasi
memungkinkan darah keluar (mis. Luka tembak
melalui aorta torakal).
Penyakit Jantung
 Penyakit jantung iskemik
 Penyakit jantung hipertensi
 Penyakit jantung disebabkan oleh penyakit
paru (kor pulmonal)
 Penyakit katup jantung
 Penyakit jantung kongenital

Penyakit jantung merupakan:


 penyebab kematian dan kesakitan di negara-
negara industri
 ± 40% penyebab kematian postnatal di US
Penyakit Jantung Iskemik
(PJI)
PJ Iskemik

 Adalah suatu sindrom penyakit yang


berhubungan erat dengan
ketidakseimbangan antara kebutuhan otot
jantung akan oksigen dan suplai darah.

 Merupakan penyebab utama tersering


kematian di negara-negara maju seperti
AS dan Eropa Barat; insidennya ± 1/3 dari
semua kematian.
PJ Iskemik

Penyebab utama:

Penyempitan pembuluh darah (arteri)


koroner oleh adanya aterosklerosis.

Oleh karena itu disebut juga Penyakit


Jantung Koroner atau Penyakit Arteri
Koroner.
PJ Iskemik
 Berdasarkan tingkat beratnya penyempitan
arteri koroner dan respons otot jantung,
PJI dibagi atas 4 sindrom/manifestasi
klinik:
1. Angina pectoris (nyeri dada) –
bermacam-macam bentuk.
2. Infark miokard akut (MI)
3. Kematian jantung mendadak (sudden
cardiac death)
4. PJI kronik dengan gagal jantung kongestif
PJ Iskemik

Angina Pektoris
› Mengacu pada nyeri dada intermiten yang
disebabkan karena iskemia otot jantung
sementara dan bersifat reversibel.

Infark Miokard/Jantung
› Adalah perkembanagan dari suatu daerah
nekrosis iskemik otot jantung yang
disebabkan oleh iskemia lokal otot jantung.
PJ Iskemik
 Sudden Cardiac Death
› Kematian jantung mendadak, yaitu kematian
jantung yang tak terduga dalam waktu 1
jam setelah adanya gejala.

 Penyakit Jatung Iskemik Kronik


› Kadang-kadang disebut kardiomiopati
iskemik; mencerminkan gagal jantung
kongestif progresif sebagai akibat dari
cedera iskemik otot jantung yang
berlangsung lama.
PJ Iskemik
Epidemiologi
 Manifestasi klinik arterosklerosis koroner
dapat terjadi pada setiap umur, tapi paling
sering pada usia dewasa.

Puncak insiden: 60 thn pada pria,


70 thn pada wanita
PJ Iskemik
Epidemiologi:

 Faktor-faktor pencetus aterosklerosis:

› Hipertensi
› Diabetes mellitus
› Merokok
› Kadar kolesterol LDL (low-density
lipoprotein) tinggi
› Genetik
PJ Iskemik
Epidemiologi:
 Faktor-faktor yang dapat mengurangi
resiko terjadinya aterosklerosis:
› Latihan teratur dengan meningkatkan
vaskularisasi otot jantung

› Konsumsi cukup anggur merah – mungkin


meningkatkan kadar kolesterol HDL (high-
density lipoprotein)
PJ Iskemik
Patogenesis:

 Aterosklerosis berat dan kronik yang


menyebabkan penyempitan lumen dari satu
atau lebih arteri koroner menjadi dasar
terjadinya PJI.
PJ Iskemik
Patogenesis:
sekitar 75% atau lebih lesi
aterosklerotik/berkurangnya lumen
arteri koroner disebut “critical
stenosus ”

 Beberapa aliran darah arteri koroner akan


membesar sebagai mekanisme kompensasi
dan bila kebutuhan oksigen otot jantung
masih tidak cukup maka akan terjadi
angina pektoris klasik.
PJ Iskemik
Patogenesis:
 Gejala dan prognosis PJI juga tergantung
pada perubahan-perubahan hemodinamik
dalam morfologi bercak ateroma (plaque)
arteri koroner, mencakup:

› Perubahan-perubahan plaque akut


› Trombosis arteri koroner
› Vasospasme arteri koroner
Patologi Pembuluh Darah/Arteri
Koronaria - Penyebab PJI
 Pembuluh darah abnormal dapat menyebabkan
gejala klinik melalui 2 mekanisme utama:
› Penyempitan atau penyumbatan lumen p.d. secara
komplit,
mis. aterosklerosis (progresis) atau trombosis atau
embolisme
menginduksi pengurangan aliran darah ke
jaringan.
› Kelemahan dinding p.d
menyebabkan dilatasi dan lemahnya dinding p.d.
Arteri tdd 3 lapisan:
Tunika intima
Tunika media
Tunika adventitia
Arteriosklerosis
 Artinya: proses pengerasan (menjadi kaku)
dinding p.d. arteri.
 Merupakan istilah umum untuk penebalan dan
hilangnya elastisitas dari dinding p.d.
 Ada 3 jenis:
1. Aterosklerosis
 Jenis yang paling banyak.
 Pembentukan bercak fibrous intima yang sering
mempunyai bagian sentral yang kaya lemak.
Arteriosklerosis

2. Monckeberg Medial Calcific Sclerosis

 Adanya deposit kalsifikasi (pengapuran pada


arteri-arteri muskuler pada orang ≥ 50 thn).

 Kadang-kadang kalsifikasi berbentuk cincin


pada tunika media p.d.
Arteriosklerosis
3. Arteriolosklerosis

 Kelainan pada arteri kecil dan arteriol.

 2 jenis perubahan anatomik utama: hialinisasi


dan hiperplastik penebalan dinding arteri
dan penyempitan lumen menginduksi
iskemik daerah aliran darah.

 Sering dihubungkan dengan DM dan


hipertensi.
Aterosklerosis DEFINISI

Penyakit akibat respon peradangan pada pembuluh darah (arteri


besar & sedang), bersifat progresif, ditandai dengan deposit massa
kolagen, lemak, kolesterol, produk buangan sel & kalsium disertai
ploriferasi miosit yg menimbulkan penebalan dan pengerasan
dinding arteri, sehingga mengakibatkan kekakuan & kerapuhan
arteri.

Aterosklerosis sangat dipengaruhi kadar kolesterol tinggi


(khususnya LDL), merokok, tekanan darah tinggi, DM,
obesitas, dan kurang aktivitas fisik.
Aterosklerosis
 Dikarakterisir oleh lesi intima yang disebut
ateroma/ateromatous/bercak fibrofatty
yang menonjol ke dalam lumen dan
menyumbat lumen p.d. melemahkan
tunika media di bawahnya komplikasi
serius.
 Manifestasi pentingnya:
penyakit arteri koroner penyakit
jantung iskemik kematian
Aterosklerosis
Faktor-faktor resiko terjadinya aterosklerosis
(Lihat penjelasannya pada bahan ajar)

Resiko utama: Resiko yang tidak kuantitatif,


lebih kurang, tidak pasti:
Tidak dapat dimodifikasi:
Bertambahnya umur Kegemukan
Kelamin laki-laki Kurang aktivitas fisik
Riwayat keluarga Stres (kepribadian tipe A)
Abnormalitas genetik Defisiensi estrogen
Postmenopause
Berpotensi untuk dikontrol: Diet tinggi karbohidrat
Hiperlipidemia Lipoprotein (a)
Hipertensi Diet lemak (trans) tidak jenuh
Merokok sigaret Chlamydia pneumonia
Diabetes
FAKTOR RISIKO

Peningkatan kadar kolesterol darah – ini


termasuk kolesterol LDL tinggi dan
kolesterol HDL rendah

Tekanan darah tinggi – tetap atau di


atas 140/90 mmHg selama periode
waktu.

Merokok - merusak dan mengencangkan pembuluh darah


Kegemukan atau obesitas - penelitian Muscatine dan
Bogalusa (2010) menunjukkan bahwa obesitas pada
anak & remaja berhubungan dgn faktor risiko terjadinya
gangguan CVS, diantaranya aterogenik dislipidemia,
hipertensi, hipertrofi ventrikel kiri, aterosklerosis.

Kurangnya aktivitas fisik - dapat memperburuk faktor


risiko lain untuk aterosklerosis.

Umur - plak secara bertahap terbentuk di arteri


- pada pertengahan usia atau lebih, plak telah cukup
menyebabkan tanda-tanda atau gejala; pria - risiko meningkat
setelah usia 45, sedangkan wanita - risiko meningkat setelah
usia 55.
Diabetes Millitus (DM) - Hiperglikemia dan resistensi insulin
dapat menyebabkan disfungsi endotel dengan cara mengganggu
sintesis VLDL dari hati sehingga meningkatkan kadar LDL &
kolesterol. Resistensi insulin juga berhub dgn hipertensi melalui
mekanisme retensi natrium & akitvitas saraf simpatis.
Hiperinsulinemia akan menstimulasi pembentukan plak
aterogenik melalui proliferasi otot polos, deposisi LDL pada
plak, dan pembentukan jaringan ikat.

Stres - penelitian menunjukkan bahwa “pemicu" yang paling


sering dilaporkan untuk serangan jantung adalah peristiwa
mengganggu emosional - terutama kemarahan

Alkohol - dapat merusak otot jantung dan memperburuk faktor


risiko lain untuk aterosklerosis -
Genetik : Manosa-binding Lectin (MBL) adalah molekul
protein yang kadarnya sangat dipengaruhi oleh genetik
dan memiliki peran penting dalam mekanisme imun
melawan infeksi.
Genotipe MBL berhubungan dengan penyakit struktur
arteri ditandai dengan meluasnya plak karotid,
meningkatnya infark miokardium terutama jika
didapatkan diabetes dan hiperkolesterolemia.
Defisiensi MBL menyebabkan pembersihan agen
aterogenik tidak adekuat atau terganggu, sehingga
deposisinya pada arteri dapat menyebabkan
aterogenesis.

07/17/2021
PATOFISIOLOGIK

Pindah ke dinding arteri diubah


Sel darah putih
menjadi sel-sel yang
(monosit)
mengumpulkan lemak

Arteri yg terkena aterosklerosis akan


kehilangan kelenturannya dan karena Terjadi bercak
ateroma terus tumbuh maka arteri akan penebalan di arteri
menyempit. (ateroma)

ateroma mengumpulkan endapan ateroma menjadi lebih besar


kalsium sehingga menjadi rapuh dan lebih mempersempit
dan bisa pecah. arteri.
Aterosklerosis
Faktor-faktor resiko terjadinya aterosklerosis
(Lihat penjelasannya pada bahan ajar)

Resiko utama: Resiko yang tidak kuantitatif,


lebih kurang, tidak pasti:
Tidak dapat dimodifikasi:
Bertambahnya umur Kegemukan
Kelamin laki-laki Kurang aktivitas fisik
Riwayat keluarga Stres (kepribadian tipe A)
Abnormalitas genetik Defisiensi estrogen
Postmenopause
Berpotensi untuk dikontrol: Diet tinggi karbohidrat
Hiperlipidemia Lipoprotein (a)
Hipertensi Diet lemak (trans) tidak jenuh
Merokok sigaret Chlamydia pneumonia
Diabetes
Aterosklerosis
Patogenesis

 Belum jelas

 Ada 2 hipotesis aterogenesis yang penting:

 Proliferasi seluler dalam intima


 Adanya pembentukan dan organisasi trombus yang berulang-
ulang.

 Gabungan kedua teori/hipotesis tsb dan diintegrasikan dgn


faktor-faktor risiko aterosklerosis menghasilkan konsep
yang disebut “Hipotesis respons terhadap cedera” -
menerangkan tentang aterosklerosis sebagai respons radang
kronik dari dinding arterial yang disebabkan oleh cedera
pada dinding endotel.
Aterosklerosis
 Hal penting dalam konsep “Hipotesis
respons terhadap cedera”:
 Cedera endotel kronik
menyebabkan disfungsi endotel, permeabilitas ,
adhesi lekosit, dan berpotensi teombotik.
 Akumulasi/insudasi lipoprotein ke dalam dinding p.d.
terutama LDL dan bentuk teroksidasinya.
 Modifikasi lipoprotein melalui oksidasi

 Adhesi monosit darah (dan lekosit lain) pada endotel,


diikuti oleh migrasinya ke dalam intima dan
transformasinya ke dalam makrofag dan sel-sel berbusa.
Aterosklerosis
 Hal penting dalam konsep “Hipotesis respons
terhadap cedera”:
 Adhesi platelet

 Pelepasan faktor-faktor platelet yang diaktivasi,


makrofag atau sel-sel dinding p.d.
menyebabkan migrasi sel-sel otot polos dari tunika media
atau dari precursor yg beredar dalam darah ke tunika
intima.

 Proliferasi sel otot polos & produksi matriks ekstraseluler


 Akumulasi lemak dalam sel (makrofag dan sel otot polos)
dan ekstraseluler.
Skematik
Patogenesis
Aterosklerosis
Aterosklerosis
Gambaran Klinik
 Sering mengenai arteri-arteri yang mensuplai jantung,
otak, ginjal, dan ekstremitas bagian bawah, oki. akibat-
akibat utama dari penyakit aterosklerosis adalah:

 Infark miokard (serangan jantung)


 Infark serebral (stroke)
 Aneurisme aorta
 Penyakit vaskuler perifer (gangren di kaki)
 Penyakit-penyakit yang lain seperti oklusi mesenterikus,
sudden cardiac death, penyakit jantung iskemik kronik,
dan ensefalopati iskemik.
Aterosklerosis
Faktor-faktor yang menunjang penurunan
kematian akibat penyakit aterosklerosis:

 Pencegahan aterosklerosis melalui perubahan gaya hidup:


 Mengurangi merokok sigaret
 Mengurangi diet kolesterol dan lemak jenuh dari hewan
 Mengontrol hipertensi

 Memperbaiki metode pengobatan infark jantung dan


komplikasi-komplikasi lain dari penyakit jantung iskemik.

 Mencegah kekambuhan penyakit pada penderita


aterosklerosis dengan manifestasi klinik serius
sebelumnya.
Aterosklerosis
Morfologi:

 Perubahan utama: penebalan lapisan intima dan akumulasi


lemak yang menyebabkan pembentukan bercak-bercak
ateromatous yang juga disebut bercak-bercak fibrous –
fibropatty – fibrolipid atau bercak lemak.
Fatty streak merupakan prekursor dari bercak
ateromatous.

 Lesi dasar bercak ateroma tdd. penebalan fokal bercak


dalam intima dengan suatu pusat sentral nekrotik yang
berisi kristal-kristal kolesterol dan penutup bercak
ateroma yang disebut fibrous cap.
Aterosklerosis
Makroskopik:
 Bercak ateroma:

 Warna putih atau putih kekuningan


 Pada bagian permukaan dalam lumen arteri
 Ukuran bervariasi antara diameter 0,3-1,5 cm tapi
kadang bergabung menjadi massa yang lebih besar
 Bagian superfisial cenderung keras dan warna putih
(fibrous cup)
 Bagian lebih dalam berwarna kuning atau putih
kekuningan dan lembek oki. disebut ateroma
 Bagian tengah mengandung debris kekuningan (pusat
nekrosis sentralis).
Aterosklerosis
Makroskopik:
 Karakteristik distribusi bercak aterosklerosik
pada manusia (berturut-turut):

 Aorta abdominal (paling banyak)


 Aorta torasikus, lesi-lesi aortik cabang besar
 Arteri-arteri koroner, arteri poplitea, aorta torasikus
desenden, arteri-arteri karotid interna dan sirkulus
Willisi.
Aterosklerosis
Mikroskopik:
 Pada prinsipnya bercak aterosklerotik tdd
3 komponen:

 Sel-sel termasuk sel otot polos, makrofag dan


lekosit lain.
 Matriks ekstraseluler jaringan ikat termasuk
kolagen, serabut elastik dan proteoglikans.
 Deposit-deposit lemak intra- dan ekstraseluler.
Aterosklerosis
Mikroskopik:

 Ciri khas bercak ateroma:

 Bagian permukaan dilapisi oleh Fibrous cup terdiri dari


sel-sel otot polos, lekosit dan jaringan ikat
 Daerah sentral berisi sel-sel makrofag, sel-sel otot
polos, limfosit T dan daerah pusat nekrotik yang
mengandung bahan-bahan lemak, kristal-kristal
kolesterol, debris seluler, lipid laden foam cells, fibrin,
trombus dan protein-protein plasma (lihat gambar).
Pembuluh darah normal aterosklerosis

Gambar pembuluh darah normal & aterosklerosis (atas) & bercak


ateroma dengan fibrous cup & pusat nekrosis.
Aterosklerosis
Lesi aterosklerotik yang lanjut dapat
menimbulkan komplikasi dengan gejala klinik yang
bermakna/konsekuensi aterosklerosis, yaitu:
(lihat gambar)

 Stenosis Aterosklerotik
 Hambatan aliran darah cedera iskemik
 ± 70% penyumbatan pd A.Coronaria nyeri
dada/angina pectoris stabil (saat aktifitas)
 Perubahan plak akut
 Ruptur (robekan), ulserasi atau erosi lokal bercak
ateroma ke dalam lumen p.d. trombus (trombosis)
atau emboli sumbatan p.d. parsial/menyeluruh
infark miokard akut
Aterosklerosis
Lesi aterosklerotik yang lanjut dapat
menimbulkan komplikasi dengan gejala klinik yang
bermakna/konsekuensi aterosklerosis, yaitu:
(lihat gambar)

 Perdarahan dalam bercak ateroma terutama pada


arteri-arteri koroner akibat robeknya lapisan fibrous
cup volume ateroma membesar

 Trombosis
 Trombus bertumpangtindih (superimposed) dgn plak

 stenosis sebagian penyumbatan total


Aterosklerosis
Lesi aterosklerotik yang lanjut dapat
menimbulkan komplikasi dengan gejala klinik yang
bermakna/konsekuensi aterosklerosis, yaitu:
(lihat gambar)

 Vasokonstriksi
 Ukuran lumen berkurang mekanikal lokal meningkat
gangguan/ruptur plak

 Dilatasi eneurisma akibat atrofi iskemik lesi


aterosklerotik pada tunika media (kelemahan dinding
p.d.) ruptur p.d.
Skematik
perkembangan lesi
arteri koronaria
Gambaran komplikasi bercak aterosklerosis.
A. Ruptur plaque arterosklerosis;
B. Trombosis akut pada arterosklerosis koroner; C. Ruptur plaque
massive
c k
L u
o d
Go

Anda mungkin juga menyukai