Di susun oleh:
Danis alfitasari
Moh ainul yaqin
M basofi mujib
Anggun
Ferry zulfi
Latar belakang
• Berkurangnya aliran darah koroner (penyebab pada > 90% kasus) yang
terjadi karena kombinasi aterosklerosis, vasospasme, dan trombosis
koroner.
• Peningkatan kebutuhan miokardium (misalnya pada takikardia, hipertrofi
jantung)
• Hipoksia akibat berkurangnya transpor oksigen (secara keseluruhan
merupakan penyebab iskemia yang tidak begitu serius jika dibandingkan
dengan berkurangnya aliran darah mengingat pada keadaan ini, pasokan
nutrien dan pengeluaran metabolit tidak terpengaruh). Walaupun
demikian, hipoksia dapat menyebabkan timbulnya iskemia karena
penyebab lain. Hipoksia terjadi sekunder karena anemia berat, penyakit
paru yang berlanjut, penyakit jantung kongenital sianotik, keracunan
karbon monoksida, dan kebiasaan merokok.
Definisi Angina Pectoris
Angina Pektoris adalah nyeri hebat yang berasal dari jantung dan terjadi sebagai respon
terhadap suplai oksigen yang tidak kuat ke sel-sel miokardium. Masyarakat awam biasanya
menyebutnya Angin duduk atau Masuk angina duduk.
Angina pektoris adalah rasa tidak enak di dada sebagai akibat dari suatu iskemik miokard
tanpa adanya infark. Klasifikasi klinis angina pada dasarnya berguna untuk mengevaluasi
mekanisme terjadinya iskemik. Walaupun patogenesa angina mengalami perubahan dari
tahun ke tahun.
Angina pektoris adalah nyeri dada yang ditimbukan karena iskemik miokard dan bersifat
sementara atau reversibel.
Angina pektoris adalah suatu sindroma kronis dimana klien mendapat serangan sakit dada
yang khas yaitu seperti ditekan, atau terasa berat di dada yang seringkali menjalar ke lengan
sebelah kiri yang timbul pada waktu aktifitas dan segera hilang bila aktifitas berhenti.
Angina pektoris adalah suatu sindroma klinis yang ditandai dengan episode atau paroksisma
nyeri atau perasaan tertekan di dada depan.
Angina pektoris adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan jenis rasa tidak
nyaman yang biasanya terletak dalam daerah retrosternum.
Epidemiologi
• Di Amerika Serikat, 13 juta orang memiliki penyakit jantung iskemik, lebih dari 6 juta
memiliki angina pektoris stabil, dan lebih dari 7 juta dengan infark miokard. Diet
tinggi lemak dan kalori, merokok, dan gaya hidup yang sedentarysangat berkaitan
dengan terjadinya penyakit 2 jantung iskemik ini. Di Amerika dan Eropa, penyakit
jantung iskemik lebih sering terjadi pada kelompok masyarakat dengan penghasilan
rendah daripada kelompok masyarakat dengan tingkat penghasilan menengah ke
atas (yang melakukan gaya hidup sehat) (European Society ofCardiology, 2006).
• Di Indonesia, penyakit sistem sirkulasi darah (SSD) menurut ICD-10 yaitu penyakit
jantung dan pembuluh darah telah menduduki peringkat pertama sebagai penyebab
utama kematian umum pada tahun 2000 dari hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga
(SKRT) 200 1 sebesar 26,3% kematian. Proporsi kematian semakin meningkat dengan
bertambahnya umur dan meningkat nyata pada usia 35 tahun ke atas. Penyakit
sistem sirkulasi darah sebagai penyebab kematian lebih tinggi di perkotaan daripada
di pedesaan (31% vs 23,7%) namun hampir tidak berbeda menurut jenis kelamin.
Etiologi Angina Pectoris
• Angina pectoris dapat terjadi bila otot jantung
memerlukan asupan oksigen yang lebih pada waktu
tertentu, misalnya pada saat bekerja, makan, atau saat
sedang mengalami stress. Jika pada jantung mengalami
penambahan beban kerja, tetapi supplay oksigen yang
diterima sedikit, maka akan menyebabkan rasa sakit
pada jantung. Oksigen sangatlah diperlukan oleh sel
miokard untuk dapat mempertahankan fungsinya.
Oksigen yang didapat dari proses koroner untuk sel
miokard ini,telah terpakai sebanyak 70 - 80 %, sehingga
wajar bila aliran koroner menjadi meningkat.
Arterosklerosis
• Aterosklerosis (atherosclerosis) adalah kondisi
dimana material lemak menumpuk pada
dinding pembuluh darah arteri. Material lemak
ini semakin tebal dan semkin keras
(membentuk deposit kalsium), dan akhirnya
dapat menyumbat arteri. Aterosklerosis
merupakan salah satu jenis arteriosklerosis
(arteriosclerosis), walaupun kedua istilah
tersebut seringkali disamakan penggunaannya.
Penyebab Aterosklerosis
• Aterosklerosis terjadi jika lemak, kolesterol, dan bahan-bahan lainnya menumpuk
di dinding arteri dan membentuk struktur keras yang disebut plak (plaque).
Akhirnya plak dapat menjadikan arteri menyempit dan tidak lentur, sehingga
darah susah untuk mengalir. Hal ini dapat menyebabkan nyeri dada (stable
angina), sesak nafas, serangan jantung dan gejala-gejala lainnya. Kepingan-
kepingan plak bisa pecah dan berpindah melalui arteri yang terserang menuju
pembuluh darah yang lebih kecil, menyumbatnya dan menyebabkan kerusakan
jaringan atau kematian jaringan. Ini merupakan penyebab yang umum dari
serangan jantung dan stroke.
• Penggumpalan atau pembekuan darah dapat terjadi di sekitar celah retakan plak
sehingga menyebabkan penyumbatan aliran darah. Jika gumpalan berpindah
dalam arteri di jantung, otak, atau paru-paru, sehingga dapat menyebabkan,
serangan jantung, stroke, atau penyumbatan paru-paru. Dalam beberapa kasus,
plak aterosklerosis berkaitan dengan melemahnya dinding arteri sehingga
menyebabkan pembengkakan pembuluh darah (aneurysm).
Penyebab Aterosklerosis
Patogenesis Aterosklerosis
1. Endotel menarik lebih banyak sel polimorfonuklear dan monosit ke dalam ruang subendotel
(intima dinding pembuluh darah).
2. Makrofag bekerja sebagai sel scavenger dan mulai mengambil LDL oksidasi dalam jumlah
banyak. Selama proses berlanjut, makrofag akhirnya berubah menjadi sel busa (Foam Cells).
3. Hasil dari akumulasi oleh banyaknya serum lipoprotein pada dinding intima pembuluh darah
disebut Fatty Streak.
4. Sel otot polos bertanggung jawab pada endapan matriks ekstraseluler jaringan ikat, lipid
ekstraseluler dan sisa jaringan nekrotik. Sehingga limfosit dan kolagen menyisip ke otot
pembuluh darah untuk menghalangi terjadinya negative remodeling dari sel otot polos dan
membentuk Fibrous Cap.
5. Lipid mengendap masuk ke dalam ruang ekstraseluler dan mulai bergabung membentuk inti
lipid(Lipid core).
6. Fibroblas dan sel – sel otot polos bermigrasi dan membentuk fibroatheroma dengan lipid core
pada bagian dalam dan fibrous cap pada bagian luarnya.
7. Rupturnya fibrous cap yang diakibatkan oleh thrombosis merupakan penyebab ACS (acute
coronary syndrome). ACS bisa terjadi karena banyaknya kandungan lipid pada lipid core, tipisnya
fibrous cap dan meningkatnya aktivitas leukosit pada bagian tepi plak.
Patogenesis Aterosklerosis
A. Faktor-faktor resiko aterosklerosis antara
lain:
1. Diabetes
2. Banyak minum alkohol
3. Tekanan darah tinggi
4. Kadar kolesterol dalam darah tinggi
5. Banyak makan makanan berlemak tinggi
6. Bertambahnya usia
7. Obesitas (kegemukan)
8. Sejarah penyakit jantung dalam keluarga
9. Merokok
B. Gejala-Gejala Aterosklerosis
1. Pembengkakan pembuluh aorta perut (abdominal aortic
aneurysm)
2. Penyakit arteri koroner
3. Penyakit ginjal
4. Iskemia arteri mesenteric (mesenteric artery ischemia)
5. Penyakit arteri perifer(peripheral artery disease, PAD)
6. Stenosis arteri ginjal (renal artery stenosis, RAS)
7. Hipertensi (tekanan darah tinggi)
8. Stroke (penyakit cerebrovascular)
9. Pembengkakan pembuluh aorta dada (thoracic aortic
aneurysm, TAA)
C. Komplikasi Aterosklerosis
1. Penyakit jantung koroner
2. Kerusakan organ (seperti ginjal, otak, hati dan
usus)
3. Serangan jantung
4. Stroke
5. Terlalu sedikit darah di tungkai dan kaki
6. Serangan iskemik sesaat (transient ischemic
attack, TIA)
D. Pencegahan Aterosklerosis
Genetik
a. Sindrom marfan
b. Mukopolisakaridosis
c. Spasmus arteri coroner
d. Anemi berat.
Spasme Arteri Koroner (Angina Prinzmetal)