Anda di halaman 1dari 22

ATEROSKLEROSIS

ANDRE PERWIRA 21334771


DENA JULIANA 21334775
PENGERTIAN

• Atherosclerosis berasal dari Bahasa yunani “athera” yang artinya bubur dan “sclerosis” artinya
pengerasan
• Aterosklerosis didefinisikan oleh Ross (1999) sebagai pengerasan dan penyempitan arteri secara
progresif akibat timbunan lemak dengan disertai peradangan. Pengerasan arteri ini disebabkan oleh
adanya pusat nekrosis yang berisi sel-sel busa, sisa-sisa seluler, kolesterol kristal, kalsium, dan
dikelilingi oleh 12 kapsula fibrosa (fibrous cap) yang berisi sel-sel otot polos, makrofag, sel busa,
limfosit, kolagen, elastin, proteoglikan, dan neovaskulerisasi
• Aterosklerosis terjadi pada arteri besar dan sedang, yang dimaksud disini yaitu terbentuknya bercak
seperti bubur yang terdiri dari penumpukan lemak dan cholesterol pada lapisan intima lumen
pembuluh darah yang sering disebut dengan plak
Arteri adalah pembuluh yang mengalirkan darah keluar dari jantung untuk,
diedarkan ke paru-paru atau ke seluruh tubuh. Strukturnya terdiri atas tunika
intima,tunika media, dan tunika adventisia yang dibatasi dengan interna elastik
lamina dan eksterna elastik lamina. Berhadapan dengan lumen arteri, terdapat
sel endotelium. Tunika media mayoritas diisi oleh sel-sel otot polos.
PATOFISIOLOGI
Aterosklerosis dimulai ketika kolesterol berlemak
tertimbun di intimaarteri besar. Timbunan ini,
dinamakan ateroma atau plak, akan mengganggu
absorbsi nutrient oleh sel-sel endotel yang
Menyusun lapisan dinding dalam pembuluh darah
dan menyumbat aliran darah karena timbunan ini
menonjol ke lumen pembuluh darah. Endotel
pembuluh darah yang terkena akan mengalami
nekrotik dan
menjadi jaringan parut, selanjutnya lumen menjadi 
semakin sempit dan aliran darah terhambat. Pada
lumen yang menyempit dan berdinding kasar, akan
cenderung terjadi pembentukan bekuan darah. Hal
ini menjelaskan bagaimana terjadinya koagulasi
intravaskuler, diikuti oleh penyakit tromboemboli,
yang merupakan komplikasi tersering
aterosklerosis.
Berbagai teori mengenai bagaimana lesi
aterosklerosisterjadi telah diajukan, tetapi tidak
satu pun yang terbukti secara meyakinkan.
Mekanisme yang mungkin, adalah
pembentukan thrombus pada permukaan plak,
dan penimbunan lipid secara terus menerus.
Bila fibrosa pembungkus plak pecah, maka
febris lipid akan terhanyut dalam aliran darah
dan menyumbat arteri dan kapiler di sebelah
distalplak yang pecah. Struktur anatomi arteri
koroner membuatnya rentan terhadap
mekanisme aterosklerosis. Arteri tersebut
terpilin dan berkelok-kelok saat memasuki
jantung, menimbulkan kondisi yang rentan
untuk terbentuknya ateroma.
Ilustrasi yang menunjukkan arteri normal dengan aliran darah (A) dan sebuah
arteri yang mengalami pertumbuhan plak aterosklerotik (B)
Atherosclerosis dapat menyerang arteri pada otak, jantung, ginjal, organ vital lainnya dan ekstremitas.
Bila astherosclerosis terjadi pada arteri yang mensuplai darah ke otak maka akan menimbulkan stroke dan
bila terjadi pada arteri coronaria dapat menimbulkan penyakit jantung iskemia yang dapat menyebabkan
kematian.1
Perubahan patologis

 Dalam tunika intima timbul endapan lemak dalam jumlah kecil yang tampak bagaikan garis lemak
 Penimbunan lemak,terutama betalipoprotein yang mengandung banyak banyak kolesterol pada tunika intima dan
tunika media bagian dalam
 Lesi yang diliputi oleh jaringan fibrosa menimbulkan plak fibrosis
 Timbul atheroma atau kompleks plak aterosklerotik yang terdiri dari lemak, jaringan fibrosa, kolagen,kalsium,debris
seluler dan kapiler
 Perubahan degeneratif dinding arteria
 Manifestasi klinis penyakit belum tampak (fase preklinis) 20-40 tahun
 Lesi yang bermakna secara klinis (menyumbat lebih dari 75% lumen) dapat mengakibatkan iskemia dan disfungsi
miokardium
Faktor Resiko
Major
1) Konstitusional
• Faktor dalam kelompok ini meliputi usia, gender, genetik, keluarga dan ras. Pada usia, lesi awal
aterosklerosis mungkin ada pada masa kanak-kanak, tetapi secara klinis lesi yang signifikan ditemukan
dengan bertambahnya usia.
• Kemudia untuk gender, laki-laki lebih sering terkena daripada perempuan. aterosklerosis jarang terjadi
pada wanita pramenopause.
• Untuk faktor genetik yaitu Kelainan genetik herediter dari metabolisme lipoprotein, yang
mempengaruhi individu untuk tingkat lipid darah tinggi seperti hiperkolesterolemia familial telah
terlibat.
• Lalu untuk faktor ras yaitu predisposisi stabil untuk jantung iskemik penyakit ini multifaktorial dan
terkait dengan adanya risiko lain faktor seperti diabetes dan hipertensi yang berpengaru pada faktor
ras. orang kulit hitam memiliki aterosklerosis yang lebih ringan daripada orang kulit putih
Hiperkolesterolemia
Merupakan suatu faktor resiko utama untuk terjadinya aterosklerosis oleh
karena itu :
• Bercak aterosklerosis klasik mengandung lemak yang kaya kolesterol dan
ester kolesterol, yang pada penelitian terbukti berasal dari kolesterol darah.
• Diet yang banyak mengandung kolesterol seperti kuning telur, lemak hewan
dan butter dapat meningkatkan level kolesterol plasma.
• Pada penelitian kependudukan mencatat bahwa resiko terkena ishcemic
heart disease makin meningkat pada keadaan kadar kolesterol plasma yang
makin tinggi.
Hipertensi

• Pada penelitian membuktikan bahwa peningkatan tekanan darah systole


maupun diastole, merangsang peningkatan resiko aterosklerosis. Resiko ini
meningkat sejalan dengan derajat keparahan hipertensi. Pada individu
dibawah umur 45 tahun, hiperkolesterolemia tampaknya sebagai
faktorresiko paling utama, sedangkan hipertensi sebagai faktor resiko
terhadap individu yang lebih tua. Pemberian terapi anti hipertensi dapat
menurunkan insiden penyakit yang berhubungan dengan aterosklerosis,
terutama stroke dan iskemi pada jantung
Diabetes Melitus

Aterosklerosis bermanifestasi lebih cepat pada diabetes Tipe I dan II. Kelainan
metabolik ini dapat menimbulkan kelainan aterosklerosis pada umur dini dan
mempercepat progresivitasnya. Diabetes melitus ini dapat mengakibatkan
peningkatan kadar lemak darah yang selanjutnya akan menimbulkan
aterosklerosis
Merokok

Seseorang yang merokok sebungkus rokok sehari memiliki kemungkinan 3-5


kali lebih besar meninggal karena IHD (penyakit jantung iskemik) daripada
bukan perokok
Faktor Resiko Minor
• 1) Peradangangan
Peradangan merupakan bagian integral dari evolusi aterosklerosis dan sangat erat hubungannya terkait
dengan perkembangan aterosklerosis. Protein C-reaktif (CRP) sebagai penanda peradangan ditemukan sebagai
salah satu prediktor paling sensitif dari penyakit jantung iskemik.
• 2) Obesitas
Obesitas perut telah ditemukan sebagai faktor risiko penting.
• 3) Sindrom Metabolik6
Ditandai dengan resistensi insulin, intoleransi glukosa, hipertensi, obesitas sentral, dislipidemia, disfungsi
endotel, peningkatan stres oksidatif dan keadaan inflamasi sistemik, yang merupakan predisposisi trombosis.6
• 4) Gaya Hidup
Kurangnya aktivitas fisik dan kurang olahraga yang tidak banyak menjadi salah satu pemicu aterosklerosis.6
• 5) Stress dan Emosional
Tidak stabilnya emosional menjadi salah satu factor juga kasus aterosklerosis.6
PROSES TERJADINYA

• Saat lapisan arteri rusak,lemak serta zat lain menjadi mudah menempel dan
menggumpal di arteri. Seiring berjalannya waktu,gumpalan (plak) ini terus
menumpuk,mengeras,hingga pembuluh darah arteri menyempit dan kaku.

• Penyempitan pembuluh darah akan menghambat suplai oksigen serta nutrisi


ke organ-organ yang dialirinya .
GEJALA DAN KOMPLIKASI

1.Aterosklerosis pada jantung


Aterosklerosis pada jantung bisa menyebabkan penyakit jantung koroner dan serangan
jantung. Kedua gangguan tersebut memiliki sejumlah gejala yang serupa, yaitu:
Nyeri dada seperti ditekan atau diremas (angina)
Nyeri atau tekanan pada Pundak, lengan, rahang, atau punggung
Gangguan irama jantung (aritmia)
Sesak napas, berkeringat, dan gelisah.
2.Aterosklerosis pada tungkai
aterosklerosis pada area tungkai kaki maupun lengan bisa menyebabkan
penyakit arteri perifer. Gangguan ini ditandai dengan gejala-gejala sebagai
berikut:
Nyeri,kram,hingga mati rasa pada area lengan maupun tungkai.
Nyeri saat berjalan dan mereda setelah beristirahat
Tungkai bagian bawah terasa dingin
3.Aterosklerosis pada otak
Bila terjadi pada pembuluh darah di otak,dapat menyebabkan stroke. Dengan gejala berikut;
Mati rasa hingga lumpuh
Sulit untuk dapat berbicara dengan jelas
Kehilangan penglihatan pada salah satu mata atau kedua mata
Kehilangan keseimbangan
Pusing dan sakit kepala berat
Sulit bernafas dan kehilangan kesadaran
4.Aterosklerosis pada ginjal
Dapat menyebabkan gagal ginjal,gejalanya:
Jarang buang air kecil
Terus menerus merasa mual
Merasa Lelah dan mengantuk
Tungkai membengkak
Sulit berkonsentrasi
Sesak napas dan terasa nyeri
PENCEGAHAN

• Melakukan Pola makan sehat


• Menghindari konsumsi alcohol
• Berolahraga dengan rutin
• Berhenti merokok
• Menjaga berat badan
• Mengelola stress dengan baik
Kesimpulan

1. Aterosklerosis
adalah suatu kelainan yang terbentuknya bercak seperti bubur yang terdiri dari
penumpukan lemak dan cholesterol pada lapisan intima lumen pembuluh darah.
2. Faktor faktor yang merupakan resiko terjadinya aterosklerosis terbagi menjadi 2, yaitu faktor mayor
seperti individu dan social, hiperkolesterolemia, hipertensi, diabetes mellitus dan merokok. Untuk
faktor resiko minor yaitu peradangan, obesitas, sindrom metabolic, gaya hidup dan stress emosional.
3. Gejala klinis yang terjadi yaitu penyempitan pembuluh arteri, embolisme hingga aneurysm.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai