MENULAR
DEFINISI
19/04/21
PATOFISIOLOGIS
19/04/21
GEJALA
Nyeri otot : Pasien mungkin merasa nyeri pada bagian paha, betis, atau kaki;
serta sulit untuk duduk atau tidur dengan nyaman. Gejala ini tidak boleh
diabaikan dan perlu dikonsultasikan dengan dokter jika nyeri terus ada untuk
jangka waktu yang lama.
Mati rasa pada kaki : Penderita mungkin sering menemukan
kakinya menjadi mati rasa dalam kasus dia duduk dalam satu
posisi untuk waktu yang lama. Dia juga mungkin merasa kaku
pada otot dan merasa sakit untuk berjalan di bawah kondisi
seperti itu.
IVUS (intravascular
skrening ultrasonik duplex
ultrasound)
Tindakan untuk mengurangi resiko ateresklerosis, dengan cara ini plak yang
terbentuk diharapkan tidak bertambah besar, misalnya dengan:
mengatasi tekanan darah tinggi, menurunkan kolesterol, dan
mengendalikan diabetes.
perubahan gaya hidup: tidak merokok, makan makanan bergizi, dan
olahraga.
tindakan untuk mengatasi komplikasi yang ada misalnya serangan
jantung, gagal jantung, gagal ginjal, stroke, dan kram pada tungkai.
Tindakan untuk membuka sumbatan aterosklerosis,
misalnya dengan:
angioplasti balon dan pemasangan stend misalnya pada
pinbuluh darah jantung. Pembuluh darah yang tersumbat
dibuka dengan cara mengembangkan balon yang terdapat
di ujung kateter, kemudian dilakukan pemasangan stent
untuk menjaga pembuluh darah tetap terbuka.
bedah bypass. Pembuluh darah yang sehat di tempat
tertentu, seringkali dari tungkai atau dada di ambil dan
dipasang untuk mem bypass segmen arteri yang
tersumbat.
Terapi obat penurun kolesterol : Terapi obat yang
direkomendasikan untuk menurunkan kadar kolesterol
darah adalah statin. Obat ini memiliki banyak golongan
(misalnya: Pravastatin, Simvastatin, Lovastatin,
Atorvastatin, Cerevastatin, Fluvastatin)
aterosklerosis
19/04/21
olah raga teratur (min 30 menit tiap hari)
Hindari stress
Menghindari/ membatasi makanan tinggi
lemak /kolesterol
Perbanyak makan sayur dan buah-buahan
1. Ct scan
mengevaluasi struktur dari arteri adalah pengukuran koronaria
artery calsification (CAC) dengan menggunakan Computed
Tomography (CT) electron beam atau CT spiral atau helical.
2. Magnetic resonance imaging (MRI)
Untuk mengevaluasi apakah plak arteri yang terbentuk tidak stabil
dan risiko terjadi ruptur.
3. Ultrasonograph (USG) juga digunakan untuk mengevaluasi ada atau
tidaknya aterosklerosis. Dengan melihat Stuktur arteri: carotid
intimal-medial thickness.
4. Mengevaluasi fungsi dari arteri dengan FMD (Flow mediated dilatation)
dan NED (non-endothelium dependen)
19/04/21
A. Komplikasi plaque
Erosi, ulserasi dan fisura timbul akibat adanya denudasi pada
permukaan endotel.
Kalsifikasi dapat terjadi [ada daerah sekitar nekrosis dan plaque
Mural thrombosis, terjadi akibat adanya gangguan pada aliran darah
disekeliling plaque da terjadi penonjolan pada lumen. Gangguan aliran
darah ini juga menyebabkan kerusakan pada lapisan endotel.
Plaque haemorrhage, dapat terjadi akibat robeknya fibrous cap
ataupun rupture pada pembuluh darah yang tipis, yang baru terbentuk.
B. Komplikasi Aterosklerosis
Komplikasi pada aterosklerosis bermacam-macam tergantung
pada lokasi dan ukuran pembuluh darah yang terkena serta tergantung
pada proses kronisnya.
1.Okslusi akut
2.Penyempitan lumen pembuluh darah yang kronik
3.Aneurysma
4.Emboli
19/04/21
Terima kasih…
dr. Desy Arisanti M,Ked ( ClinPath )
Sp.PK
19/04/21