Anda di halaman 1dari 18

ATEROSKLEROSIS

KEPANITRAAN KLINIK INTERNA


RUMAH SAKIT UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 1 OKTOBER 2018 – 8 DESEMBER 2018
DEFINISI

Aterosklerosis adalah penyakit akibat respon inflamasi pada


pembuluh darah (arteri besar dan sedang), bersifat progresif, yang
ditandai dengan deposit massa kolagen, lemak, kolesterol, produk
buangan sel dan kalsium disertai ploriferasi miosit yang
menimbulkan penebalan dan pengerasan dinding arteri, sehingga
mengakibatkan kekakuan dan kerapuhan arteri.

Aterosklerosis sangat dipengaruhi kadar


kolesterol tinggi (khususnya LDL), merokok,
tekanan darah tinggi, DM, obesitas, dan kurang
aktivitas fisik.
Klasifikasi Aterosklerosis
Resiko Aterosklerosis
Yang tidak dapat
diubah Yang dapat diubah
 usia (>40 th)

 jenis kelamin (laki>)  hiperlipidemia ( LDL,


 riwayat keluarga
VDL)
 hipertensi
 merokok
 Diabetes mellitus
 kurang aktivitas fisik
 stres psikologik
Patogenesis aterosklerosis
PATOFISIOLOGI

Pindah ke dinding Terjadi bercak


Sel darah putih arteri diubah menjadi penebalan di
(monosit) sel2 yang arteri (ateroma)
mengumpulkan lemak

ateroma Arteri yang terkena


mengumpulkan aterosklerosis akan kehilangan
endapan kalsium, kelenturannya dan karena
sehingga menjadi rapuh ateroma terus tumbuh, maka
dan bisa pecah. arteri akan menyempit.

ateroma menjadi lebih besar dan


lebih mempersempit arteri.
GEJALA

ARTERI KORONER
• Nyeri dada (angina)
• Sesak napas
• berkeringat

ARTERI KAROTIS/VERTEBRALIS
• Kelemahan
• Hilang kemampuan bicara
• Kesulitan menelan
• Kelumpuhan di bagian tubuh
DIAGNOSIS

Anamnesis
• usia
• Kebiasaan merokok
• Aktivitas fisik
• Asupan makanan
• Riwayat penyakit dahulu

Pemeriksaan Fisik
• TTV : tek. Darah, RR meningkat
• TB dan BB
• Pemeriksaan Jantung
• Pemeriksaan Paru

• Lab : profil lipid, GD


DIAGNOSTIK

ABI (ankle-brachial index),


dilakukan pengukuran tekanan
darah di pergelangan kaki dan
lengan

IVUS (intravascular
skrening ultrasonik
ultrasound)
duplex

CT scan di daerah yang


terkena

arteriografi resonansi magnetik,


arteriografi di daerah yang terkena
TATALAKSANA

mengatasi tekanan darah tinggi, menurunkan kolesterol, dan


mengendalikan diabetes.
 perubahan gaya hidup: tidak merokok, makan makanan bergizi,
dan olahraga.
 tindakan untuk mengatasi komplikasi yang ada misalnya
serangan jantung, gagal jantung, gagal ginjal, stroke, dan kram
pada tungkai.
TATALAKSANA

10/12/2018
 Kolestrol
 Statin
 Fibrat
 Niasin

 Anti Inflamasi
 Aspirin
 Angiotensin converting enzym inhibitor
Tindakan untuk membuka sumbatan aterosklerosis,
misalnya dengan:
 angioplasti balon dan pemasangan stend misalnya pada
pembuluh darah jantung. Pembuluh darah yang tersumbat
dibuka dengan cara mengembangkan balon yang terdapat
di ujung kateter, kemudian dilakukan pemasangan stent
untuk menjaga pembuluh darah tetap terbuka.

 bedah bypass. Pembuluh darah yang sehat di tempat


tertentu, seringkali dari tungkai atau dada di ambil dan
dipasang untuk mem bypass segmen arteri yang
tersumbat.
Pencegahan aterosklerosis

10/12/2018
Menjaga kadar kolesterol darah
Menjaga berat badan ideal
Menurunkan tekanan darah yang
tinggi dan menjaganya agar tetap
stabil
 Menjaga kadar gula dalam darah
 Tidak merokok dan berhenti
merokok
PENCEGAHAN

olah raga teratur (min 30 menit tiap


hari)
Hindari stress
Menghindari/ membatasi makanan
tinggi lemak /kolesterol
Perbanyak makan sayur dan buah-
buahan
Deteksi Dini
1. Ct scan

10/12/2018
mengevaluasi struktur dari arteri adalah pengukuran koronaria
artery calsification (CAC) dengan menggunakan Computed
Tomography (CT) electron beam atau CT spiral atau helical.
2. Magnetic resonance imaging (MRI)
Untuk mengevaluasi apakah plak arteri yang terbentuk tidak
stabil dan risiko terjadi ruptur.
3. Ultrasonograph (USG) juga digunakan untuk mengevaluasi ada
atau tidaknya aterosklerosis. Dengan melihat Stuktur arteri:
carotid intimal-medial thickness.
4. Mengevaluasi fungsi dari arteri dengan FMD (Flow mediated
dilatation) dan NED (non-endothelium dependen)
10/12/2018

Anda mungkin juga menyukai