Dosen Pengampu:
dr. Ekawaty Suryani Mastari, M.Biomed
Disusun Oleh:
Ayunda (2213462131)
Syahril Afandi (2213462150)
Valentina Bernika Irnandianis Sihura (2213462154)
Tanpa pasokan darah yang cukup, jaringan atau organ tidak mendapat cukup oksigen. Jika terjadi
cukup lama, jaringan atau organ tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik, bahkan bisa
mengalami kerusakan atau mati.
Jika kerusakan atau kematian jaringan tersebut terjadi pada organ vital, seperti otak atau jantung,
maka penderita bisa mengalami kondisi berbahaya, seperti stroke atau serangan jantung.
Jantung iskemik paling sering terjadi akibat aterosklerosis, yaitu penumpukan plak di pembuluh
darah. Akibatnya, aliran darah pun menjadi terhambat. Penumpukan ini terjadi secara perlahan
sehingga jarang disadari.
Plak di pembuluh darah bisa pecah dan membentuk gumpalan darah. Gumpalan darah ini bisa
menyumbat pembuluh darah dan menghentikan aliran darah secara tiba-tiba. Gumpalan darah
tersebut juga dapat terlepas dan menyumbat pembuluh darah di area lain. Kondisi ini disebut
sebagai emboli.
Sejumlah factor berikut ini dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami jantung
iskemik:
Jantung Iskemik terjadi pada pembuluh darah koroner yang terhambat Sebagian atau seluruhnya.
Jantung Iskemik dapat menimbulkan serangan jantung. Gejala yang dapat muncul antara lain:
Dokter dapat menentukan pasien menderita iskemia berdasarkan pemeriksaan gejala dan riwayat
Kesehatan pasien, serta pemeriksaan fisik secara keseluruhan, terutama di bagian tubuh yang di
duga mengalami jantung iskemik
Pengobatan jantung iskemik bertujuan untuk memperlancar aliran darah keotot jantung. Salah
satu penanganan yang bisa dilakukan adalah dengan obat-obatan, seperti:
Selain dengan pemberian obat, beberapa prosedur medis juga dapat dilakukan untuk
memperlancar aliran darah, yaitu:
• Pemasangan ring (stent), untuk menyangga pembuluh darah yang menyempit agar tetap
terbuka
• Operasi bypass jantung, untuk membuat jalur lain atau pembuluh darah baru sehingga
pasokan oksigen ke otot jantung terpenuhi
• Aritmia
• Serangan jantung
• Gagal jantung
Jantung iskemik dapat dicegah dengan menghindari risiko terjadinya aterosklerosis. Pencegahan
tersebut berupa perubahan gaya hidup, seperti: