KELOMPOK II
Herawati
Ira idamayanti
Lusiana H. Palily
Moh.Aan safii
Moh.Reski
Moh.Rizki
Lanjut
Penyakit jantung terjadi akibat proses berkelanjutan, dimana jantung secara
berangsur kehilangan kemampuannya untuk melakukan fungsi secara normal.
Pada awal penyakit, jantung mampu mengkompensasi ketidakefisienan
fungsinya dan mempertahankan sirkulasi darah normal melalui pembesaran dan
peningkatan denyut nadi (CompensatedHeartDisease). Dalam keadaan tidak
terkompensasi (Decompensatio Cordis), sirkulasi darah yang tidak normal
menyebabkan sesak nafas (dyspnea), rasa lelah, dan rasa sakit di daerah jantung.
berkurangnya aliran darah dapat menyebabkan kelainan pada fungsi ginjal, hati,
otak, serta tekanan darah, yang berakibat pada terjadinya resorpsi natrium. Hal
ini akhirnya menimbulkan edema. Penyakit jantung menjadi akut bila disertai
infeksi (Endocarditis atau Carditis), gagal jantung, setelah myocard infarct, dan
setelah operasi jantung.
Lanjut
Salah satu penyebab utama penyakit jantung adalah pola gaya hidup yang
tidak selaras dengan pola hidup sehat termasuk salah satunya pengaturan pola
makan yang tidak benar. Dalam masa pengobatan, pasien pengidap penyakit
jantung memerlukan perawatan, pengobatan dan didukung dengan asupan
makanan yang menunjang pengobatan.Oleh karena itu, perlulah pengaturan
diet kusus yang di rancang untuk memenuhi kebutuhan asupan gizi penderita
penyakit jantung.
Patofisiologi
Penyakit Jantung Koroner adalah penyempitan atau penyumbatan
pembuluh arteri koroner (arteriosclerosis) yang disebabkan oleh penumpukan
dari zat-zat lemak (kolesterol atau trigliserida) yang makin lama makin
banyak dan menumpuk di bawah lapisan terdalam (endotelium) dari dinding
pembuluh nadi. Dengan tersumbatnya Arteri Koroner, maka hal ini akan
mengurangi atau menghentikan aliran darah mensupply oksigen ke otot-otot
jantung, sehingga mengganggu kerja jantung sebagai pemompa darah. Dan
bila sampai otot2 jantung kekurangan supply darah maka jantung akan
menjadi lemah dan tidak dapat menyediakan darah ke seluruh bagian tubuh
(Libby et al. 2002).
Lanjut..
Bila terlalu banyak kolesterol menumpuk di dinding saluran darah,
akibatnya akan terbentuk plak/blood clots (Atherosclerosis) yang tebal
dan pembuluh darah menjadi sempit, tidak elastis, sehingga jantung harus
bekerja keras untuk memompa darah. Apabila yang mengalami
penyumbatan adalah pembuluh darah yang cukup vital misalnya:
pembuluh darah koroner jantung atau pembuluh darah utama otak, maka
dapat menyebabkan kematian mendadak, serangan jantung, atau stroke.
Hal ini sebagai pemicu timbulnya masalah hipertensi, masalah usus,
pencernaan, obesitas, kanker, osteoporosis, penuaan dini dan lain
sebagainya (Anonim 2006).
Tanda-tanda Klinis
Penyakit kardiovaskuler, terutama jantung koroner, yang ditandai
dengan serangan jantung. Beberapa gejala yang dialami penderita penyakit
jantung adalah terasa nyeri pada dada kiri, sesak napas, irama jantung tak
beraturan, keringat dingin, mual dan muntah. Nyeri di dada yang lebih
spesifiknya nyeri di dada bagian tengah yang menjalar sampai ke lengan
kiri atau leher, bahkan sampai ke punggung. Nyeri dada seperti ini adalah
nyeri khas dari penyakit jantung koroner. Nyeri ini timbul hanya ketika
melakukan aktifitas fisik dan akan berkurang saat beristirahat. Gejala
penyerta lain seperti keringat dingin dan timbulnya rasa mual juga sering
kali terjadi (Anonim 2006).
Penatalaksanaan
Pengobatan penyakit jantung koroner meliputi perubahan gaya hidup,
obat-obatan dan prosedur khusus.
Lanjut
2. Pengobatan
Pengobatan umum terhadap penyakit jantung dapat dilakukan dengan
berbagai metode. Tujuan pengobatan adalah memperbaiki prognosis dengan
cara mencegah infark miokard dan kematian. Upaya yang dilakukan adalah
mengurangikegem terjadinya trombotik akut dan disfungsi ventrikel kiri.
Tujuan ini dapat dicapai dengan modifikasi gaya hidup ataupun intervensi
farmakologik yang akan (i) mengurangi progresif plak (ii) menstabilkan plak,
dengan mengurangi inflamasi dan memperbaiki fungsi endotel, dan akhirnya
(iii) mencegah trombosis bila terjadi disfungsi endotel atau pecahnya plak
(Majid 2007).
Obat yang digunakan adalah obat antitrombotik berupa aspirin dosis
rendah, antagonis reseptor ADP (thienopyridin) yaitu clopidogrel dan
ticlopidine; obat penurun kolesterol (statin); ACE-Inhibitors; Beta-Blocker;
Calcium channel blockers (CCBs). Adapun untuk memperbaiki simtom dan
iskemi: obat yang digunakan yaitu nitrat kerja jangka pendek dan jangka
panjang, Beta-B;ocker, CCBs (Majid 2007).
Lanjut
Dari berbagai studi telah jelas terbukti bahwa aspirin masih merupakan obat
utama untuk pencegahan trombosis. Meta-analisis menunjukkan bahwa dosis 75150 mg sama efektivitasnya dibandingkan dengan dosis yang lebih besar.
Karena itu aspirin disarankan diberi pada semua pasien PJK kecuali bila ditemui
kontraindikasi. Selain itu aspirin juga disarankan diberi jangka lama namun
perlu diperhatikan efek samping iritasi gastrointestinal dan perdarahan, dan
alergi. Cardioaspirin memberikan efek samping yang lebih minimal
dibandingkan aspirin lainnya (Majid 2007).
Pengobatan dengan statin digunakan untuk mengurangi resiko baik pada
prevensi primer maupun prevensi sekunder. Berbagai studi telah membuktikan
bahwa statin dapat menurunkan komplikasi sebesar 39% (Heart Protection
Study). Statin sebagai penurun kolesterol, juga mempunyai mekanisme lain
(pleiotropic effect) yang dapat berperan sebagai anti inflamasi, anti trombotik
dan lain sebagainya. Pemberian atorvastatin 40 mg satu minggu sebelum PCI
dapat mengurangi kerusakan miokard akibat tindakan. Target penurunan LDL
kolesterol darah < 100 mg/dl dan pada pasien resiko tinggi atau Diabetes
Mellitus. Penderita PJK dianjurkan menurunkan LDL kolesterol darah hingga <
70 mg/dl (Majid 2007).
Lanjut
Beberapa obat mengurangi beban kerja jantung dan
menyembuhkan keluhan penyakit jantung koroner. Obat lain
mengurangi resiko serangan jantung atau kematian mendadak.
O Obat penurun kolesterol
O Anti koagulan
O Aspirin membantu mencegah terbentuk clot di dalam arteri
O Penyekat ACE
O Penyekat BETA
O Penyekat kalsium
O Nitrogliserin
O Nitrat
O Obat Trombolitik
Lanjut
3. Prosedur khusus :
O Angioplasti : prosedur ini membuka arteri koroner yang tertutup atau
menyempit. Prosedur ini meningktkan aliran darah ke otot jantung,
menyembuhkan sakit dada, dan mencegah serangan jantung.
O Coronary arteri By pass surgery / operasi bypass : prosedur ini
menggunakan arteri atau vena dari bagian tubuh lain untuk
melewati/bypass arteri koroner yang menyempit. Prosedur ini
menyembuhkan sakit dada dan mencegah serangan jantung
O Latihan / exercise
4.Pencegahan
Pencegahan dimulai dengan mengenal faktor-faktor resiko. Dengan
mengontrol faktor-faktor resiko yang ada dengan modifikasi gaya hidup
dan obat-obatan kita mungkin mencegah atau menunda perkembangan
penyakit jantung koroner.
Penatalaksanaan Diet
1.Prinsip
Penyakit Jantung terjadi akibat proses berkelanjutan, di mana jantung secara
berangsur kehilangan kemampuannya untuk melakukan fungsi secara normal. Pada
awal penyakit, jantung mampu mengkompensasi ketidakefisiensian fungsinya dan
mempertahankan sirkulasi darah normal melalui pembesaran dan peningkatan denyut
nadi (Compensated Heart Disease).
Dalam keadaan tidak terkompensasi (Decompensatio Cordis), sirkulasi darah
yang tidak normal menyebabkan sesak napas (dyspnea), rasa lelah, dan rasa sakit di
daerah jantung. Berkurangnya aliran darah dapat menyebabkan kelainan pada fungsi
ginjal, hati, otak, serta tekanan darah, yang berakibat terjadinya resorpsi natrium. Hal
ini akhirnya menimbulkan edema. Penyakit jantung menjadi akut bila disertai infeksi
(Endocarditis atau Carditis), Gagal Jantung, setelah Myocard Infarct, dan setelah
operasi jantung.
Syarat Diet
Adapun syarat-syarat diet penyakit jantung adalah sebagai berikut :
O Energi cukup, untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal
O Protein cukup yaitu 0,8 g/kg BB
O Lemak sedang, yaitu 25-30% dari kebutuhan energi total ,10% berasal dari lemak
O
O
O
O
O
O
O
Diet Jantung I diberikan kepada pasien penyakit jantung akut seperti Myocard
Infarct (MCI) atau Dekompensasio Kordis berat. Diet diberikan berupa 1-1,5 liter
cairan/hari selama 1-2 hari pertama bila pasien dapat menerimanya. Diet ini sangat
rendah energi dan semua zat gizi, sehingga sebaiknya hanya diberikan selama 1-3
hari.
O Diet Jantung II
Diet Jantung II diberikan dalam bentuk Makanan Saring atau Lunak. Diet ini
diberikan sebagai perpindahan dari Diet Jantung I atau setelah fase akut dapat
diatasi. Jika disertai hipertensi dan/atau edema, diberikan sebagai Diet Jantung II
Garam Rendah. Diet ini rendah energi, protein, kalsium, dan tiamin.
Lanjut
O Diet Jantung III
Diet Jantung III diberikan dalam bentuk Makanan Lunak atau Biasa.
Diet diberikan sebagai perpindahan dari Diet Jantung II atau kepada
pasien jantung dengan kondisi yang tidak terlalu berat. Jika disertai
hipertensi dan/atau edema, diberikan sebagai Diet Jantung III Garam
Rendah. Diet ini rendah energi dan kalsium, tetapi cukup zat gizi lain.
O Diet Jantung IV
Dianjurkan
Beras ditim atau disaring;
roti, mie, kentang, makaroni,
biskuit, tepung
beras/terigu/sagu aren/sagu
abon, gula pasir, gula merah,
madu, sirup.
Tidak dianjurkan
Makanan yang mengandung
gas atau alkohol : ubi,
singkong, tape singkong,
dan tape ketan
Sumber protein
hewani
Lanjut
Bahan Makanan
Dianjurkan
Tidak dianjurkan
Sumber protein
nabati
Kacang-kacangan kering;
kacang kedelai dan hasil
olahannya; tahu dan tempe
Sayuran
Kacang-kacangan kering
yang mengandung lemak
cukup tinggi seperti kacang
tanah, kacang mete, dan
kacang bogor.
Sayuran yang mengandung
gas; kola, kembang kol,
lobak, sawi, dan nagka
muda
Buah-buahan
Lanjut
Bahan Makanan
Dianjurkan
Tidak dianjurkan
Lemak
Minyak jagung/kedelai,
margarin, mentega dalam
jumlah terbatas, dan tidak
untuk menggoreng tetapi
untuk menumis; kelapa atau
santan encer dalam jumlah
terbatas
Minuman
Bumbu
U
O
Y
K
N
T HA