Anda di halaman 1dari 9

ATEROSKLEROSIS

Dika Rahma Sonata


102119037

Pembimbing :
dr. Filemon Tarigan, Sp. S
ATEROSKLEROSIS
• Aterosklerosis juga dikenal sebagai penyakit Vaskuler arteriosclerotic atau
ASVD berasal dari bahasa Yunani: athero (yang berarti bubur atau pasta)
dan sklerosis (indurasi dan pengerasan). Aterosklerosis adalah suatu
keadaan arteri besar dan kecil mengalami pengerasan oleh endapan lemak,
trombosit, makrofag, leukosit, kolesterol, produk sampah seluler, kalsium
dan berbagai substansi lainnya yang terbentuk di dalam lapisan arteri di
seluruh lapisan tunika intima ke tunika media dalam dinding pembuluh
darah yang akan menghambat aliran darah. Aterosklerosis bisa terjadi pada
arteri di otak, jantung, ginjal, dan organ vital lainnya serta pada lengan dan
tungkai. Jika aterosklerosis terjadi didalam arteri yang menuju ke otak
(arteri karoid) maka bisa terjadi stroke.
FAKTOR RESIKO
• Hiperlipeidemia
• Hipertensi
• Perokok
• Diabetes
• Obesitas
• Usia lanjut
• Jenis kelamin
• Genetik
• Kurang berolahraga
PATOFISIOLOGI
 Aterosklerosis bermula ketika sel darah putih yang disebut monosit, pindah dari
aliran darah ke dalam dinding arteri dan diubah menjadi sel-sel yang
mengumpulkan bahan-bahan lemak. Pada saatnya, monosit yang terisi lemak ini
akan terkumpul, menyebabkan bercak penebalan di lapisan dalam arteri.
 Setiap daerah penebalan yang biasa disebut plak aterosklerotik atau ateroma,
terisi dengan bahan lembut seperti keju yang mengandung sejumlah bahan
lemak, terutama kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan ikat. Ateroma
bisa tersebar di dalam arteri sedang dan juga arteri besar, tetapi biasanya mereka
terbentuk di daerah percabangan, mungkin karena turbulensi di daerah ini
menyebabkan cedera pada dinding arteri, sehingga disini lebih mudah terbentuk
ateroma.
       Arteri yang terkena aterosklerosis akan kehilangan kelenturannya dan karena
ateroma terus tumbuh, maka arteri akan menyempit. Lama-lama ateroma mengumpulkan
endapan kalsium, sehingga ateroma menjadi rapuh dan bisa pecah. Dan kemudian darah
bisa masuk ke dalam ateroma yang telah pecah, sehingga ateroma akan menjadi lebih
besar dan lebih mempersempit arteri.
       Ateroma yang pecah juga bisa menumpahkan kandungan lemaknya dan
memicu pembentukan bekuan darah atau trombus. Selanjutnya bekuan ini akan
mempersempit bahkan menyumbat arteri, dan bekuan darah tersebut akan terlepas dan
mengalir bersama aliran darah sehingga menyebabkan sumbatan di tempat lain
(emboli). 
MANIFESTASI KLINIS
• Sebelum terjadinya penyempitan arteri atau penyumbatan mendadak,
arteriosklerosis biasanya tidak menimbulkan gejala. Gejala bergantung pada lokasi
terbentuknya, dapat berupa gejala jantung, otak, tungkai, atau tempat lain.
• Gejala awal penyempitan arteri dapat berupa nyeri atau keram yang terjadi pada
saat aliran darah tidak mencukupi kebutuhan akan oksigen. Contohnya selama
berolahraga, sesorang dapat merasakan nyeri dada (angina) karena aliran oksigen
ke jantung berkurang atau ketika berjalan, seseorang merasakan kram di tungkai
karena aliran oksigen ke tungkai berkurang. Yang khas dari arteriosklerosis yaitu
gejala yang timbul secara perlahan, sejalan dengan terjadinya penyempitan arteri
yang juga berlangsung secara perlahan. Tetapi jika penyumbatan terjadi secara
tiba-tiba (misalnya jika sebuah bekuan menyumbat arteri), maka gejalanya akan
timbul secara mendadak.
Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
aterosklerosis yaitu dengan cara:
– ABI (ankle-brachial index), dilakukan pengukuran tekanan
darah di pergelangan kaki dan lengan,
– pemeriksaan doppler di daerah yang terkena ,
– skening ultrasonik duplex,
– CT scan di daerah yang terkena,
– arteriografi resonansi magnetik, arteriografi di daerah yang
terkena,
– IVUS (intravascular ultrasound).
PENATALAKSANAAN
• Obat untuk menurunkan kadar lemak dan kolestrol dalam darah : Colestyramine,
kolestipol, asam nikotinat, gemfibrozil, probukol, dan lovastatin.
• Antikougulan : Aspirin, ticclopidogrel, clopidogrel mengurangi resiko terjadinya
bekuan darah
• Angioplasti balon : untuk meratakan plak dan meningkatkan aliran darah yang
melalui endapan lemak.
• Enarterektomi merupakan suatu pembedahan untuk mengangkat endapan
• Pembedahan bypass merupakan prosedur yang sangat invasif, dimana arteri atau
vena yang normal dari penderita digunakan untuk membuat jembatan guna
menghindari arteri yang tersumbat.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai