Beranda ▼
ATEROSKLEROSIS
Diagram aterosklerosis
PATOGENESIS ATEROSKLEROSIS
Kolesterol berlemak tertimbun di Arteri
besar
“Aterma/plak”
↓
Terbentuk lapisan dinding pembuluh
↓
Ateroma menonjol ke lumen pembuluh darah
↓
Absorbsi nutrien oleh sel-sel endotel terganggu
↓
Nekrotik endotel pembuluh darahàjaringan perut
↓
Lumen menyempit
↓
Aliran darah terhambat / sumbatan
↓
Bekuan darah (koagulasi intravaskuler)
↓
Aliran darah ke jantung tidak adekuat
Gejala
Sebelum terjadinya penyempitan arteri atau penyumbatan
mendadak, aterosklerosis biasanya tidak menimbulkan gejala. Gejalanya
tergantung dari lokasi terbentuknya, sehingga bisa berupa gejala
jantung, otak, tungkai atau tempat lainnya.Jika aterosklerosis
menyebabkan penyempitan arteri yang sangat berat, maka bagian tubuh
yang diperdarahinya tidak akan mendapatkan darah dalam jumlah yang
memadai, yang mengangkut oksigen ke jaringan. Gejala awal dari
penyempitan arteri bisa berupa nyeri atau kram yang terjadi pada saat
aliran darah tidak dapat mencukupi kebutuhan akan oksigen.
Contohnya, selama berolah raga, seseorang dapat merasakan nyeri
dada (angina) karena aliran oksigen ke jantung berkurang; atau ketika
berjalan, seseorang merasakan kram di tungkainya (klaudikasio
interminten) karena aliran oksigen ke tungkai berkurang. Yang khas
adalah bahwa gejala-gejala tersebut timbul secara perlahan, sejalan
dengan terjadinya penyempitan arteri oleh ateroma yang juga
berlangsung secara perlahan. Tetapi jika penyumbatan terjadi secara
tiba-tiba (misalnya jika sebuah bekuan menyumbat arteri), maka
gejalanya akan timbul secara mendadak.
Aspek klinis
Gejala-gejala dari aterosklerosis umumnya bervariasi. Penderita
ringan dapat mengalami gejala infark myokard dan pasien yang
menderita tingkat lanjut tidak dapat mengalami gejala yyang berat. Jadi
tidak ada perbedaan gejala-gejala klinis antara aterosklerosis ringan
dengan aterosklerosis yang berat. Aterosklerosis dapat menjadi kronik
dengan menunjukkan tanda-tanda kerusakan yang meningkat sebanding
dengan umur penyakit degeneratif dan lamanya menderita penyakit
tersbut. Meskipun merupakan sebuah penyakit sistemik yang
mengglobal tetapi aterosklerosis dapat menyerang salah satu organ
tubuh dimana hal ini bervariasi untuk masing-masing penderita.
Efek klinis yang terjadi akibat arterioklerosis yaitu :
Adanya penyempitan diameter pembuluh darah akibat
penumpukan jaringan fibrosa (plaque) yang makin lama makin
membesar. Penyempitan dapat mencapai hingga nilai 50-70% dari
diametr pembuluh darah awal. Hal ini berakibat terganggunya sirkulasi
darah kepada organ yang membutuhkan. Sehingga kebutuhan oksigen
dan nutrisi sel terganggu. Contoh penyakit yang berhubungan dengan
masalah ini adalah Angina pectoris, Mesenterik angina, dll.
Aspek Fisik
Tanda-tanda fisik dari aterosklerosis meliputi adanya penimbunan
lemak, pelebaran dan kakunya arteri muskular yang besar, dan isekemia
atau infark dari beberapa organ tertentu. Berikut tanda fisiknya :
Hiperlipidemia
Adalah meningkatnya kadar lemak di dalam darah. Lemak ini dapat
memicu terjadinya plak pada dinding pembuluh darah.
Penyakit pada arteri koroner ditandai dengan adanya bunyi jantung
keempat yang semakin jelas, takakardi, hipotensi, atau hipertensi.
Penyakit serebrovaskuler ditandai dengan tidak terabanya denyut nadi
pada arteri karotis dan kemunduran dari fungsi otak.
Penyakit vaskuler perifer ditanda dengan penurunan denyut nadi perifer,
sumbatan pada arteri perifer, sianosis perifer, gangren, atau luka yang
sukar sembuh.
↓
Angina pectoris(nyeri dada, timbul
Infark myokardium
↓
Kegagalan jantung
(jantung tidak mampu memenuhi tubuh akan darah)
Pengobatan
Bisa diberikan obat-obatan untuk menurunkan kadar lemak dan
kolesterol dalam darah (contohnya Kolestiramin, kolestipol, asam
nikotinat, gemfibrozil, probukol, lovastatin).Aspirin, ticlopidine dan
clopidogrel atau anti-koagulan bisa diberikan untuk mengurangi resiko
terbentuknya bekuan darah.
Pencegahan
Untuk membantu mencegah aterosklerosis yang harus dihilangkan
adalah faktor-faktor resikonya.
Jadi tergantung kepada faktor resiko yang dimilikinya, seseorang
hendaknya:
Menurunkan kadar kolesterol darah
Menurunkan tekanan darah
Berhenti merokok Menurunkan berat badan
Berolah raga secara teratur.
Gaya hidup stres tinggi meningkatkan tekanan darah dan memacu kerja
jantung dan arteri.
Penyebabnya
Normalnya arteri pada jantung tidak memiliki aterosklerosis sehingga
dapat mengalirkan darah dan menyuplai oksigen ke otot-otot jantung,
namun bila kadar kolesterol dalam darah tinggi maka kolesterol akan
menumpuk dan terbentuklah plak aterosklerosis. Plak tersebut dapat
menghalangi aliran darah yang melalui arteri. Pada aterosklerosis yang
ringan terdapat beberapa timbunan kolesterol dalam arteri tetapi belum
sampai menyumbat jalannya aliran darah. Ketika arteri sudah tersumbat
sampai 50% aliran darah yang menuju jantung menjadi berkurang
sehingga dapat timbul bekuan darah yang akan menambah penyempitan
yang terjadi. Bila arteri sudah tersumbat 60-70% maka pembuluh darah
tidak dapat mengalirkan darah yang cukup ke jantung, darah akan
mengalir melalui lubang yang kecil dan akan cepat membeku, hal ini
akan menambah besar sumbatan bahkan bisa mencapai 100%. Bila
pembuluh darah telah tersumbat dan tidak ada aliran darah ke jantung
maka seseorang akan terkena serangan jantung.
Faktor resiko
Perokok aktif, hipertensi (tekanan darah > 140/90 mmHg), menderita
diabetes, berat badan terlalu berat (obesitas), kurang berolahraga,
kadar kolesterol HDL rendah (<40 mg/dl), terdapat sejarah keluarga
yang memiliki penyakit Jantung Koroner, umur (laki-laki > 45 tahun,
wanita > 55 tahun)
Untuk mereka yang mempunyai faktor resiko tinggi terkena PJK yang
disebabkan oleh kombinasi faktor resiko diatas dan mempunyai kadar
kolesterol yang tidak dapat diturunkan dengan berdiet maka sangat
diperlukan pengobatan untuk kadar lemak dalam darah.
Bila seseorang pernah mengalami serangan jantung, angina, operasi
pintas arteri jantung, atau angioplasty maka ia adalah penderita PJK dan
berisiko untuk mengalami koroner lainnya.
Gejala klinis
Serangan dada yang khas yaitu seperti ditekan atau terasa berat di dada
yang sering kali menjalar ke lengan kiri, hal ini timbul saat sedang
beraktifitas dan hilang saat aktifitas dihentikan. Gejala ini disebut angina
pektoris atau serangan jantung.
Pengobatan
Bila sedang terjadi serangan mendadak angina pektoris harus segera
diobati dengan obat nitrogliserin yang diletakkan dibawah lidah. Obat ini
akan melebarkan pembuluh darah terutama di arteri jantung sehingga
darah dapat mengalir kembali. Untuk pencegahan serangan selanjutnya
pasien harus tetap mengkonsumsi beberapa obat-obatan yang harus
dibawah pengawasan dokter bahkan bila sumbatan sudah total maka
harus dilakukan operasi coronary artery bypass grafting yaitu upaya
membuang sumbatan pada arteri koroner jantung dan menyambungnya
kembali.
Pencegahan
Bila anda mempunyai faktor resiko tinggi kunjungilah dokter anda
secara teratur, makan dengan gizi yang seimbang, aktif berolahraga,
jangan merokok dan periksalah kadar kolesterol setiap bulan sekali.
zen di 22.26
Berbagi 0
Poskan Komentar
‹ Beranda ›
Lihat versi web
Tentangku
zen
Lihat profil lengkapku