Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUA ATEROSKLEROSIS

A. Definisi

Aterosklerosis merupakan proses yang berbeda yang menyerang tunika intima


arteri besar dan medium. Proses tersebut meliputipenimbunan lemak, kalsium,
komponen darah, karbohidrat dan jaringan fibrosa pada tunika intima arteri,
penimbunan tersebut di kenal sebagai “arteroma” atau “plak” (Nanda Nic Noc 2015).
Ateroma merupakan suatu plak terkalsifikasi yang tersusun atas lipid dan fibroblas
yang mengalami proliferasi, Ateroma sering ditemukan pada area bifurkasi arteri
karotis dimana kecepatan aliran darah berkurang sehingga meningkatkan paparan
partikel aterogenik yang rentan terhadap kalsifikasi.
Arteriosklerosis yang berarti pengerasan dinding arteri adalah istilah umum
bagi penebalan dan hilangnya elas-tisitas dinding arteri. Aterosklerosis meru-pakan
bentuk arteriosklerosis yang paling sering, dan secara karakteristik ditandai oleh
adanya lesi pada intima yang disebut bercak ateroma. Bercak ini dapatmenon-jol ke
dalam dan menutupi lumen pembu-luh darah, sertadapat melemahkan tunika media
dibawahnya.Dalam perkembangan aterosklerosis maka pembentukan bercak ateroma
sepanjang dinding pembuluh darah arteri akan menyebabkan pembuluh darah itu
menyempit dan mengeras,
Pembentukan bercak ateroma diawali oleh adanya fatty streak,yang
merupakan lesi terawal dari aterosklerosis. Fatty streakini tidak menyebabkan
penebalan dinding pembuluh darah dan tidak menyebabkan gangguan aliran darah.
Biasanya fattystreak muncul sebagai bintik pipih berwarna kuning,multipel,dengan
diameter <1 mm, yang menyatu dalam larikan panjang sekitar1 cm atau lebih. Fatty
streakterdiri dari sel makrofag dan sel otot polos dengansito-plasma distensi karena
mengandung le-mak danmembentuk sel busa,Fatty streakmerupakan prekursor bercak
atero-ma, yang sudah dibentuk sejak usia dini,tersering padadekade pertama, namun
tidak semuanyaakan berkembang men-jadi bercak ateroma atau lesi-lesi lanjut.
Pembentukanbercak atheroma atau disebut juga ateromatosa, atau bercak
fibrolipid(fibrousatau fibrofatty)merupa-kanproses utama pada aterosklerosis dan
secara morfologik ditandai oleh penebalan tunika intima dan penimbunan lemak.
Bercak ateroma berupasuatu lesi fokal yang meninggi pada tunika intima, lembut,
warna kekuningan dengan bagian pusat mengandung lemak (terutama terdiri dari
kolesterol dan ester kolesterol), ditutupi oleh suatu penutup warna putih yang keras
disebut fibrous cap.Ukuranbercak ateroma bervariasi 0,3-1,5 cm, kadang-kadang
menyatu sehinggamem-bentuk massa yang lebih besar. Umum-nya bercak ateroma
secara progr esif terus menerus berubah, menjadi lebih besar, terdapatkematian sel
dan degenerasi, sin-tesis dan degradasi matriks ekstrasel (remodeling) dan organisasi
trombus. Manifestasi klinik akibat aterosklerosis terutama disebabkan oleh karena
penyempitan arteri, dan bilapenyempitan>70% maka dapat terjadi iskemik pada
organ yang dipasoknya (Jurnal Biomedik, Poppy M. Lintong 2009)
B. Etiologi

Aterosklerosis bermula ketika sel darah putih yang disebut monosit, pindah
dari aliran darah ke dalam dinding arteri dan diubah menjadi sel-sel yang
mengumpulkan bahan-bahan lemak. Pada saatnya , monofosit yang terisi lemak ini
akan terkumpul, menyebabkan bercak penebalan di lapisan dalam arteri. Setiap daerah
penebalan (yang di sebut plakaterosklerotik atau ateroma) yang terisi dengan bahan
lembut seperti keju, mengandung sejumlah bahan lemak, terutama kolesterol, sel-sel
otot polos dan sel-sel jaringan ikat. Ateroma bias tersebar di dalam arteri sedang dan
arteri besar, tetapi biasanya mereka terbentuk di daerah percabangan, mungkin karena
turbulensi di daerah ini menyebabkan cedera pada dinding arteri, sehingga disini lebih
mudah terbentuk ateroma.
Arteri yang terkena aterosklerosis akan kehilangan kelenturannya dan karena
ateroma terus tumbuh, maka arteri akan menyempit. Lama-lama ateroma
mengumpulkan endapan kalsium, sehingga menjadi rapuh dan bias pecah. Darah bisa
masuk ke dalam ateroma yang pecah, sehingga ateroma menjadi lebih besar dan lebih
mempersempit arteri. Ateroma yang pecah juga bisa menumpahkan kandungan
lemaknya dan memicu pembentukan bekuan darah (trombus). Selanjutnya bekuan ini
akan mempersempit bahkan menyumbat arteri, atau bekuan akan terlepas dan
mengalir Bersama aliran darah dan menyebabkan sumbatan di tempat lain (emboli).
Resiko terjadinya aterosklerosis meningkat pada :
- Tekanan darah tinggi
- Kadar kolesterol tinggi
- Perokok
- Diabetes (kencing manis)
- Kegemukan (obesitas)
- Malas berolahraga
- Usia lanjut.
Pria memiliki resiko lebih tinggi daripada wanita.penderita penyakit keturunan
homosistinuria memiliki ateroma yang meluas, terutama pada usia muda. Penyakit ini
mengenai banyak arteri tetapi tidak selalu mengenai arteri koroner (arteri yang
menuju ke jantung). Sebaliknya, pada penyakit keturunan hiperkolesterolemia familia,
kadar kolesterol yang sangat tinggi menyebabkan terbentuknya ateroma yang lebih
banyak di dalam arteri koroner di bandingkan arteri lainnya (Nanda Nic Noc 2015).

C. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala klinis akibat aterosklerosis tergantung pada organ atau jaringan yang
terkena. Aterosklerosis koroner (penyakit jantung), angina dan infark miokardium
dibahas tersendiri oleh kelompok lain . bila mengenai otak dapat menyebabkan
penyakit serebrovaskuler seperti iskemia serebral transien atau TIA dan Stroke. Pada
aorta dan lesi aterosklerotik pada ekstermitas juga dapat terjadi bila oklusi atau
sumbatan pada arrteri perifer maka akan timbul gejala seperti nyeri saat aktifitas dan
hilang saat istirahat (klaudisio intermiten), nyeri yang terus menerus ( saat istirahat)
dapat terjadi jika oklusi semakin berat dan terjadi iskemia kronis. Perubahan warna
kulit seperti menjadi pucat atau sianosisdan pada palpasi terasa dingin.
Akibat suplai nutrisi yang kurang akan terjadi tanda-tanda hilangnya rambut,
kuku rapuh, kulit kering dan bersisik , atropi dan ulserasi, bisa juga terjadi edema
bilateral atau unilateral akibat posisi ekstermitas yang terlalu lama menggantung
(Nanda Nic Noc 2015).

D. Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan aterosklerosis secara tradisional tergantung pada modifikasi
factor resiko obat-obatan dan prosedur bedah tandur ( penggabungan dua pembuluh
darah yang masih memiliki aliran yang bagus). Pemberian obat-obatan untuk
menurunkan kadar lemak darah di sertai modifikasi diet dan latihan. Jenis obat yang
di gunakan antara lain : sekuestran asam empedu (kolestiramin atau kolestipol). Asam
nitrotinat, statin lovastatin, mavastin dan simpastatin), asam fibrat (gemfibrosil) dan
terapi penggantian estrogen.
Prosedur bedah tandur di lakukan berdasarkan pada angiogram yang dapat
memperlihatkan tingkat obstruksinya. Prosedur bedah vaskuler dibagi menjadi 2
kelompok yaitu inflow yang menyuplai darah ke pembuluh di bawah arteri femoralis.
Bila obstruksi terletak setinggi aorta atau arteri iliaka, di perlukan inflow darah yang
baru. Prosedur bedah di pilih adallah tandur aorta iliaka, bila mungkin anastomosis
bagian distalnya di sambungkan pada arteri iliaka, sehingga seluruh prosedur
pembedahan dapat di kerjakan seluruhnya dalam abdomen. Namun bila arteri iliaka
mengalami penyumbatan atau aneorisma, anastomosis distalnya harus di sambungkan
ke arteri femoralis (aorta difemoral ). Bila di lakukan infow pada abdomen yang dapat
menyebabkan berbagai fariasi tekanan darah dan memerlukan waktu pembedahan
yang lama, maka dapat di lakukan prosedur inflow dari arteri aksilaris ke arteri
femoralis.
Kedua arteri aksilaris dapat di pakai untuuk inflow. Hal ini penting karena
kebanyakan pasien tersebut juka mengalami penyumbatan pembulu darah seperti
gagal ginjal kronis yang memerlukan cuci darah. Misalnya, bila di gunakan arteri
aksilaris kanan, maka dapat di sambungkan ke tandur yang di sambungkan ke arteri
femoralis kiri ( bila arteri femoralis ini adekuat) untuk menyuplai kedua tungkai. Jadi
pasien menerima tandur aksiler femoralis dari kanan kekiri. Apabila kedua sisi
memerlukan darah, maka tandur aksiler bivemoral lebih di utamakan.
Apanila penyumbatan arterosklerosis terletak di bawah ligamen inguinalis di
arteri femoralis superfisialis, pembadahan pilihannya adalah tandur femoralis
popliteal. Bila anastomosis distal di lakukan di atas lutut mungkin perlu di pakai
bahan prostetis untuk tandur. Namun bila anastomosis distalnya di bawah lutut, yang
di perlukan adalah tandur vena safena agar tetap paten
Pembulu darah yang tersumbat di daerah tungkai bawah dari pergelangan kaki juga
memerlukan tandur. Terkadang seluruh arteri popliteal tersumbat dan hanya terdapat
sirkulasi kolateral. Oleh sebab itu tandur di buat dari femoral ke arteri tibialis atau
arteri peroneal tandur memerlukan vena asli agar tetap paten. Vena asli adalah vena
autolog, biasanya vena safena magna atau parva atau kombinasi keduanya untuk
memperoleh Panjang yang di perlukan. Kepatenan tandur di tentukan oleh berbagai
hal mencangkup ukuran tandur, lokasi tandur dan terjadinya hiperplasi lapisan intima
pada tempat anastomosis.
Berbagai Teknik sinar X terbukti sebagai terapi yang di anjurkan pada
prosedur pembedahan. Angeoplasti laser adallah Teknik di mana gelombang cahaya
yang kuat di salurkan melalui kateter serat optik. Gelombang laser akan memanaskan
ujung kateter perkutan dan menguapkan plak arterosklerosis alat artetomi rotasional
dapat mengangkat lesi dengan mengabrasi plak yang telah menyumbat arteri secara
total. Keadaan laser angioplasti dan artektomi adalah waktu untuk di rawat di rumah
sakit menjadi singkat .

E. Penatalaksanaan

Sebelum terjadinya komplikasi, aterosklerosis mungkin tidak akan


terdiagnosis.seblum terjadinya komlikasi, terdengarnya suara meniup pada
pemeriksaan dengan steteskop bisa merupakan petunjuk aterosklerosis denyut nadi
berkurang pada daera yang terserang aterosklerosis penanganan yang dapat di lakukan
antara lain :
1. Bisa di berikan obar-obatan untuk menurunkan kadar lemak dari kolesterol dalam
darah,contohnya : colestyramine ,kolestipol, asam nikotina, gemfibrozil, probukol,
dan lofastatin
2. Aspirin, ticlopidine,dan clopidogrel atau anti koagulan bisa di berikan untuk
mengurangi resiko terjadinya bekuan darah
3. Anioplasti balon dapat di lakukan untuk meratakan plak dan meningkatkan aliran
darah yang mengelilingi endapan lemak
4. Enarterektomi merupakan suatu pembedahan untuk mengangkat endapan
5. Pembedahan bypass merupakan prosedur yang sangat invasif di mana arteri atau
vena yang normal dari penderita di gunakan uuntuk membuat jembatan guna
menghindari arteri yang tersumbat (Nanda Nic Noc 2015)
F. Patofisiologi

Faktor resiko: Usia, Jenis Nyeri/kram Otot Nyeri akut/kronis


kelamin, diet tinggi lemak,
DM, merokok
Penumpukan metabolic
Kulit dingin pucat/sianosis
Atero/Arteriosklerosis otot dan asam laktat

Sirkulasi darah terganggu


Suplai O2 dan Nutrisi
terganggu

Arteri koroner Otak Ekstermitas/perifer

Angina Strok Sirkulasi perifer terganggu


pectoris/infark
miokard
Denyut nadi terganggu
Hambatan Mobilitas fisik
Resiko penurunan
perfusi jaringan Ketidakefektifan perfusi
jantung jaringan perifer

Modifikasi gaya hidup Rencana pembedahan

Kurang informasi
Post OP Pre OP

Defisiensi
pengetahuan Luka Operasi Prosedur tindakan
yang komplek

- Nyeri akut
- Resiko infeksi Ansietas
- Kerusakan integritas
kulit

Anda mungkin juga menyukai