1309005072
I. Etiologi
Atereosklerosis berasal dari bahasa Yunani yaitu, Athero (berarti bubur) dan
zat/bahan lemak, kolesterol, limbah, sel, kalsium dan zat/ bahan lain membentuk
Sumber: http://circres.ahajournals.org/content/2/3/243
arteri yang makin lama semakin menebalkan dinding arteri. Dalam hal ini keberadaan
aterosklerosis pada dinding arteri pembuluh darah yang mensuplai jantung dan otak.
Kasus aterosklerosis yang telah dilaporkan terjadi pada anjing dengan ras Miniature
anjing
Sumber: http://circres.ahajournals.org/content/2/3/259
II. Patogenesis
menghambat aliran darah, akhirnya pembuluh darah akan mengeras dan bersifat
kurang lentur.
kedalaman tunika intima, meluas ke tunika media. Kolesterol dan trigliserid di dalam
luar sel untuk diuraikan, dan diketahui bersifat protektif melawan arteriosklerosis.
membawa lemak ke sel tubuh, termasuk sel endotel arteri, oksidasi kolesterol dan
endotel.
III. Tanda Klinis
klinis yang khas. Tanda klinis yang muncul hampir sama dengan tanda klinis pada
lemah, dyspnoea, kolaps, lumpuh, dan coma. Saat dipalpasi di bagian thoraks anjing
akan merasa nyeri dan saat diauskultasi akan terdengar suara mur-mur. Jika tidak
ditangani lebih lanjut maka aterosklerosis akan menyebabkan serangan jantung atau
stroke.
IV. Diagnosis
dengan menanyakan anamnesis pasien seperti: umur, ras, jenis kelamin, tanda klinis
yang diamati oleh pemilik, dan pola makan pasien. Setelah itu dapat dilakukan
aterosklerosis sudah mengalami komplikasi dapat dilakukan dengan cara MRI dan CT
scan.
makan hewan dan jadwal pemberian makan pada hewan, khususnya untuk hewan
yang sudah disteril karena nafsu makan hewan yang sudah disteril akan meningkat
sedangkan aktifitas hewan tersebut agak sedikit menurun. Kurangi makanan berlemak
dan berikan makanan yang kaya antioksidan untuk hewan tersebut. Beberapa penelitian
pada hewan dan manusia dengan keadaan hiperkolesterolemia membuktikan bahwa protein
nabati dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Menurut Ulbrich dan Southgate (1991)
makanan yang tinggi kolesterol dan tinggi asam lemak jenuh cenderung meningkatkan
kolesterol darah yang menyebabkan terjadinya hiperkolesterolemia. Salah satu bahan pangan
yang mengandung banyak protein nabati adalah kedelai. Menurut Edward (2008), kedelai
hitam mengandung lesitin yang bersifat mengemulsi kolesterol dalam darah, sehingga tidak
ada lagi penyempitan dan penyumbatan pada pembuluh darah. Selain lesitin, zat gizi lain
yang dapat menurunkan kolesterol adalah isoflavon yang berfungsi sebagai antioksidan dan
Selain lesitin dan isoflavon, kedelai juga mengandung vitamin E (tokoferol) yang
juga dapat membantu mencegah terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke. Vitamin E
berikut:
Nitrat
dinding pembuluh darah. Pada waktu yang sama pelebaran arteri koroner
memperbaiki aliran darah ke otot jantung. Nitrat yang paling sering dipakai adalah
Beta Blocker
mempengaruhi denyutan jantung dan kekuatan kontraksi. Oleh aksi ini dikurangi
jumlah pekerjaan yang dilakukan oleh jantung, dan karena itu mengurangi keperluan
oksigen otot jantung. Beta Blocker adalah obat yang efektif untuk perawatan dan
sehingga mencegah kekejangan koroner. Lagipula mereka berlaku langsung pada sel-
sel otot jantung yang menyebabkan sedikit berkurang dalam kemampuan kontrasi,
dan karena itu mengurangi permintaan oksigen miokardial. Calsium channel blockers
efektif pada perawatan dan pencegahan angina, dapat juga melebarkan arteri
sekeliling sehingga mengurangi tekanan darah. Karena itu, obat ini juga dipakai
dengan cara:
atau vena yang normal dari pasien digunakan untuk membuat jembatan guna
Daftar Pustaka
Pathol 118(3):195-206
Ulbricht, T.L.V. and D.A.T. Southgate. 1991. Coronary Heart Disease. Lancet. 338:
981-991.