Anda di halaman 1dari 22

MANAJEMEN KEGAWATDARURATAN

SISTEM KARDIOVASKULAR

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
1. SINDROM KORONER AKUT NADIA ELOW PANDOY
2. STROKE PRISKA RUUNG
MEIKE RENITA MAMI
3. ARITMIA
SISTEM PEREDARAN DARAH TERDIRI
DARI

DARAH
DARAH
PEMBULUH
PEMBULUH DARAH
DARAH
JANTUNG
JANTUNG
Pengertian Penyakit Sindrom Koroner Akut

kondisi ketika pembuluh darah utama yang memberi pasokan


darah, oksigen, dan nutrisi untuk jantung menjadi rusak.
Etiologi Sindrom Koroner Akut
Sindrom koroner akut biasanya disebabkan oleh aterosklerosis, yaitu
terbentuknya plak atau tumpukan kolestrol pada dinding arteri koroner yang
mengakibatkan penyumbatan aliran darah ke jantung.
Selain itu, sindrom koroner akut juga dapat terjadi akibat penggunaan zat
tertentu, seperti kokain dan nikotin, yang bisa memicu spasme atau
penyempitan arteri koroner secara tiba-tiba.

Faktor Resiko
• Memasuki usia tua
• Menderita tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi
• Menderita obesitas
• Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit jantung atau stroke
• Kurang olahraga atau aktivitas fisik
• Menderita diabetes
• Merokok atau menyalahgunakan obat-obatan terlarang
Klasifikasi Sindrom Koroner Akut

• Angina tidak stabil atau unstable angina (UA),


• non-ST segment elevation miocardial
infarction (NSTEMI)
• ST segment elevation myocardial
infarction (STEMI)
Patofisiologi
Sindrom
Koroner Akut
PENGERTIAN

Kardiomiopati adalah penyakit akibat kelainan pada otot jantung.

Kardiomiopati akan menyebabkan berkurangnya kemampuan

jantung untuk memompa darah


ETIOLOGI

• Faktor Genetik
• Diabetes
• Hipertensi
• Infeksi pada Jantung
• Penyakit Jantung Koroner
• Penyakit Autoimun
• Penyakit Jaringan ikat
• Penyakit Endokrin
• Penyakit Otot
• Amiolidisis Sarkoidosis
KLASIFIKASI

Ruang bilik kiri jantung membesar dan melebar


KARDIOMIOPATI
Sehingga bagian jantung tersebut tidak dapat memompa darah
DILATASI
secara maksimal

Penebalan dinding dan otot jantung secara tidak normal


KARDIOMIOPATI Penebalan sering terjadi di dinding bilik kiri jantung
HIPERTROFIK Dinding jantung yang menebal menyebabkan jantung lebih sulit
memompa darah secara normal
Otot jantung menjadi kaku dan tidak elastis
KARDIOMIOPATI Menyebabkajantung tidak dapat mengembang dan menampung
RESRIKTIF darah dengan baik sehingga menyebabkan terhambatnya aliran
darah ke jantung
Arrhythmogenic right ventricular
cardiomyopathy (ARVC)

Kondisi dimana akibat adanya jaringan parut di otot bilik


kanan jantung
Dapat menyebabkan denyut jantung tidak normal

Peripartum
kardiomyopathy
(PPCM)

Akibat dari kondisi ini


menyebabkan jantung
tidak dapat memompa
dan mengalirkan darah
dengan baik.
PATOFISIOLOGI

KARDIOMIOPATI Karena adanya penurunan fungsi kontraksi miokardium diikuti


DILATASI
oleh adanya dilatasi pada ruang ventrikel

KARDIOMIOPATI Karena adanya penurunan fungsi diastolik dan juga karena ada
HIPERTROFIK
atau tidaknya sumbatan intermiten aliran keluar saat sistolik

Karena Berkurangnya kemampuan regang dari ventrikel menjadi


KARDIOMIOPATI
RESRIKTIF dasar dari kelainan yang terjadi , yang berupa gangguan pada
saat pengisisn ventrikel
Arrhythmogenic
right ventricular
cardiomyopathy Disebabkan oleh Faktor Genetik
(ARVC)

Peripartum Karena Kinerja otot jantung yang bertambah berat selama hamil
kardiomyopathy
karena keberadaan janin yang harus mendapatkan pasokan
(PPCM)
oksihen dan nutrisi dari ibu hamil
PENGERTIAN ARITMIA

Aritmia adalah abnormalitas irama jantung. Abnormalitas


pada proses pembentukan dan konduksi impuls akan
menimbulkan aritmia.
ETIOLOGI ARITMIA
• Ketidakseimbangan kadar elektrolit dalam darah.
• Penggunaan narkoba.
• Efek samping obat-obatan.
• Banyak mengonsumsi alkohol.
• Banyak mengonsumsi kafein atau nikotin (merokok).
• Gangguan kelenjar tiroid.
• Sleep apnea obstruktif.
• Diabetes.
• Hipertensi
• Penyakit jantung koroner, gangguan lain pada jantung, atau riwayat
operasi jantung.
• Penyempitan pembuluh darah arteri jantung, serangan jantung,
kelainan pada katup jantung, gagal jantung, dan kerusakan jantung
lainnya
KLASIFIKASI ARITMIA
Takikardia

Atrial Flutter

Takikardia Supraventrikular (SVT)

Takikardia Ventrikel

Fibrasi Ventrikel

Bradikardia

Fibrilasi Atrium
PATO
FISIOLOGI
ARITMIA
Penanganan Manajemen
Kegawatdaruratan

A-B-C-D
Penanganan Manajemen
Kegawatdaruratan

PRIMARY PRIMER

A B C D
DISABILITY
AIRWAY BREATHING CIRCULATION
Penanganan Manajemen
Kegawatdaruratan
PENGKAJIAN SEKUNDER

- SAMPLE
S : Sign dan symptoms
A : Allergy
M : Medication
P : Past history
L : Last medication / meal
E : Event leading
- PENGKAJIAN HEAD TO TOE
- PENGKAJIAN PENUNJANG
Penanganan Manajemen Kegawatdaruratan
TRIASE

• Prioritas 1 : GAWAT DARURAT


• henti jantung dan nafas, cedera kepala berat dan sebagainya

• Prioritas 2 : GAWAT TIDAK DARURAT


• merupakan kasus gawat dan tidak segera kolap jantung seperti patah tulang tanpa perdarahan, asma bronkiale dan

sebagainya dan diberi label kuning.

• Prioritas 3 : TIDAK GAWAT TIDAK DARURAT

• merupakan kasus tidak gawat seperti panas badan, pilek dan sebagainya dan diberi label hijau.

• prioritas 4 : PASIEN SUDAH MENINGGAL


• adalah korban dalam keadaan meninggal dan diberi label hitam.
JURNAL

JUDUL : Pengaruh terapi pijat refleksi kaki terhadap Perubahan tekanan darah
pada penderita hipertensi wilayah kerja puskesmas kampong dalam

KESIMPULAN
• Pijat Refleksi yang dilakukan dengan teknik merambat ibu jari memutar
tangan dan kaki pada satu titik, serta melakukan teknik menekan dan
menahan, Ransangan yang diberikan dapat memancarkan gelombang –
gelombang refleksi ke seluruh tubuh.
• Didapatkan hasil bahwa usia, jenis kelamin, dan pendidikan juga merupakan
faktor. Karena jika usia seseorang semakin tua maka pembuluh darah semakin
tidak elastic, dan wanita yang sudah pada tahap menopause juga rentan
karena berkurangnya hormone ekstrogen yang dapat menyebabkan tingginya
tekanan darah, faktor pendidikan juga berperan karena semakin tiingginya
pendidikan seseorang semakin banyak pengetahuan yang iaketahui.

Anda mungkin juga menyukai