Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN

KEPERAWATAN
KEGAWATDARURATAN
Ns. Vergeina Ayu, S,Kep., M.Kep
KASUS KEGAWATDARURATAN
OBSTRETRI DAN GINEKOLOGI
KASUS 1
 Pasien bernama Nn. D.W.B. Berjenis kelamin perempuan, usia 20 tahun, bekerja
sebagai ibu rumah tangga pasien masuk dengan diagnose media laparatomi ligagasi
hipogastrika post partum anemia dan hipoalbumin, pasien biasanya melakukan
pemeriksaan kehamilan di pustu dan juga klinik bersalin sebanyak 4 kali, riwayat
obstretri: G1P1A0AH1. pasien mengeluh nyeri pada luka operasi dan juga perineum
ketika bergerak dan batuk. Skala nyeri 3-6. pasien tampak meringis kesakitan ketika
menggerakkan kaki dan juga pada saat batuk pasien juga mengeluh pusing dan juga
batuk batuk aktivitas pasien di bantu oleh perawat dan juga keluarga. Pasien
melahirkan normal di klinik bersalin dibantu oleh dokter dan bidan. anaknya berjenis
kelamin perempuan dengan berat 3.200 gram, saat persalinan dilakukan pemotongan
jalan lahir/ episotomi.Kemudian pasien mengalami perdarahan post partum terjadi
disebkan karena atonia uteri dan kemudian pasien dirujuk ke RSUD umum
 Pasien tampak lemah dan terpasang kateter,kesadaran GCS : 15
(E4V5M6 ), pemeriksaan TTV didapatkan TD : 140/90 mmhg, nadi :
82x /menit, suhu: 36,7⁰c dan pernafasan : 22x/menit. Bagian perut
pasien terdapat luka operasi, sebelum sakit klien mengatakan dapat
beraktivitas dengan baik tanpa bantuan, klien dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya sehari-hari secara mandiri. Saat sakit : pasien
megatakan jarang bergerak selama berada di rumah sakit karena mersa
nyeri dibagian abdomen dan perineum dan pasien mengatakan ia
terpasang kateter jadi sulit untuk bergerak. Data penunjang :pada
tanggal 24, dilakukan tes hemoglobin(hb): 5,6 g/dl ( nilai normal 12-16
g/dl )eritrosit : 2,40,hemotokrit : 19leukosit : 14,58neutrofil :
80,5limfosit : 9,9monosit : 8,9, trombosit : 29 L nilai( normal 150-400
ribu).
KASUS 2
 Pasien Ny. K 36 tahun, berjenis kelamin perempuan, berasal dari suku jawa Indonesia,
beragama Kristen. Pendidikan terakhir SMA dan pekerjaan wiraswasta. Pasien mengatakan
sore hari setelah membereskan rumah mengalami perdarahan. Darah mengalir dikakinya
berwarna merah segar, namun tidak disertai nyeri. Pengeluaran darah tidak pasti, kadang ketika
tiduran ataupun ketika beraktivitas seperti BAK maupun duduk. Pasien mengatakan pada
tanggal 22 April 2013 ketika bekerja di pabrik, keluar flek-flek darah berwarna merah segar
dicelana dalamnya. Pasien hamil 23 minggu G2P1A0, namun pada sore hari tanggal 28 April
2013 pasien mengalami perdarahan lagi dengan warna darah yang sama hingga akhirnya pada
pukul 20.30 WIB dibawa ke RS. Pasien hanya tamatan SMA sehingga tidak tahu banyak
tentang masalah kesehatan. Pada saat kehamilan anak pertama pasien tidak pernah mengikuti
diskusi kesehatan apapun. Pasien merasa takut dan gelisah jika terjadi apaapa dengan janinnya.
Pasien mengeluh lemas dan pusing. Pasien didiagnosa plasenta previa. TD : 110/70 mmhg N :
80 x/menit S : 36,5˚C RR : 24x/menit. Hemoglobin : 9,1 g/dL 9. Hematokrit : 32,8 %.
KASUS 3
 Pasien Ny. E 22 tahun dengan pendidikan terakhir SMP pekerjaan Ibu Rumah Tangga, Status
Sudah menikah. Klien mengatakan masuk ruang IGD RS. X. dengan keluhan kontraksi dan
tekanan darah 180/100 MmHg. Pada saat pengkajian klien dirawat diruang Mawar dengan Post
Operasi Sectio Caesarian. Klien mengatakan nyeri abdomen dibagian bawah karena luka bekas
operasi. nyeri abdomen dibagian bawah karena luka bekas operasi, nyeri dirasakan seperti
terbakar dan hilang timbul, nyeri makin bertambah saat klien bergerak. Dengan skala nyeri 6/10.
Klienn mengatakan belum bisa miring kanan dan kiri. Tanda – tanda vital TD : 180/100 MmHg,
N : 87 x /mnt, S : 37,8 C, RR : 25 x /mnt. Terdapat luka post operasi. Klien tampak lemas dan
belum bisa menggerakkan kedua kakinya. Kemampuan untuk bergerak klien masih terbatas.
Memiliki riwayat penyakit keluarga yaitu hipertensi. TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus
baik, Perdarahan 200 cc, lochea rubra. Klien melahirkan anak pertama 5 tahun yang lalu dengan
jenis kelamin laki-laki, berat lahir 3900 gram panjang badan 48 cm, persalinan normal/spontan
dan ditolong oleh bidan. Klien mengatakan pernah menggunakan KB suntik sejak anak pertama
usia 1 tahun, dan tidak ada masalh yang terjadi selama menggunakan.
 Di Rumah Sakit BAK melalui Dower Catheter dengan produksi Urine 1500 cc,
warna kuning pekat. Kebiasaan BAB klien 2 x/hari, konsistensi lembek warna
kuning dan bau khas. Klien terpasang infus RL 500 cc /24 jam 21 tetes/menit.
Turgor kulit baik. Kesadaran composmentis, orientasi pasien baik. Kecemasan
ada. Pemeriksaan Lab HGB : 13,56 g/dl. HCT : 38.71 % MCV : 82.71 UM
MCHC : 28.75 PG RDW : 35.02 g/dl PCT : 376 10/uL MPV : 7.517 g/dl.
Klien mengatakan tidak mengetahui cara perawatan payudara dengan benar
meskipun ini anak ke-2.
KASUS 4
 Pasien an Ny.Y berusia 31 tahun, pendidikan terakhir SMU, pekerjaan ibu
rumah tangga, agama islam. Tanggal masuk Ny.Y yaitu 06 Juni 2017 Diagnosa
Medik Ny. Y yaitu Mola hidatidosa invasive. Keluhan utama keluhan usia
kehamilan sudah 5 bulan namun suara detak jantung janin tidak ada, dan
keluar darah darah vagina sejak usia kehamilan 2 bulan, diserta nyeri perut
bagian bawah. Ny. Y mengatakan keluar darah dari kemaluan sedikit-sedikit
tapi terus menerus. Pada saat dilakukan pengkajian Ny.Y kurang nasfu makan,
badan terasa lemah dan mudah lelah, pasien mengatakan sering mengalami
sakit perut bagaian bawah, menjalar ke ariari. saat masih gadis dulu haid nya
sering tidak teratur, kadang pernah dalam 1 bulan klien haid 2 kali. Klien
mengatakan pernah dirawat sebelumnya saat melahirkan anak pertama karna
SC. Pasien mengatakan ia takut tidak bisa sembuh dan tidak bisa hamil
kembali, pasien mengatakan ia dan suami masih mengharapkan anak.
 Saat dilakukan pemeriksaan fisik pada tanggal 06 Juni 2017 jam
14.30 WIB, didapatkan hasil keseadaran compos mentis, pasien
tampak lemah, TD 90/80 mmHg (Normal 120/80 mmHg), S 37,1 ºC
(Normal 36-37,5 ºC) , N79x/i (Normal 60-100 x/i), P 18 x/i, hasil
pengukuran : berat badan 53 kg, tinggi badan 153 cm. Pada
pemeriksaan abdomen TFU 2 jari dibawah pusat, tidak teraba
pergerakan janin terdapat nyeri tekan, skala nyeri 5 bising usus 17x/i,
bunyi detak jantung janin tidak terdengar hepar dan limpa tidak
teraba. tangan sebelah kiri terpasang IVFD Nacl 0.9 %, kulit turgor
agak kering, CRT kembali lebih dari dua detik. Hemoglobin : 6,1 g/dl
Leukosit : 11.940/mm3 Trombosit : 301.000/mm3 Hematokrit : 61
%. Obat paranteral : IVFD NaCl 0,9 % 20 tetes/menit 2. Vit K 2 x 1
amp 06 Juni 2017 - Tranfusi Packed Red Cell (PRC) 2 kolf 32
tetes/menit 8 Juni 2017 - Tranfusi Packed Red Cell (PRC) 1 kolf.
KASUS 5
 Pasien Ny. S, 37 tahun status menikah, agama Islam. Pekerjaan IRT, pendidikan terakhir SMA Klien masuk
IGD RS X, dengan abortus imminens + KET,dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir sejak 1 bulan yang
lalu,Klien mengatakan telat bulan ±3 bulan,sebelumnya 1 bulan yang lalu keluar darah pervagina
sedikit,BAK ada,BAB ada. Saat melakukan pengkajian, klien post operasi Laparatomi atas indikasi KET
(Kehamilan Ektopik) 1 hari yang lalu di rawat di ruangan Recorvery Room (RR) dengan keluhan nyeri pada
luka bekas operasi, nyeri yang hilang timbul seperti di sayat-sayat dan makin nyeri saat melakukan
pergerakan atau aktivitas, skala nyeri 4-5. Klien mengeluhkan kakinya terasa berat dan sakit saat di angkat,
sehingga semua aktivitas klien di bantu oleh keluarga dan perawat. Klien mengatakan nafsu makannya
menurun,klien tidak mampu menghabiskan 1 porsi makan..Klien juga mengatakan kepalanya terasa
pusing,badannya terasa lemah. Bayi klien tidak mampu diselamtkan karena kondisi hamil nya diluar
Rahim.Klien mengatakan belum mandi, bandannya tampak berkeringat, rambut klien tampak berminyak dan
lepek, klien terpasang kateter dan infus. Hasil pengkajian tanda-tanda vital : Tekanan Darah: 90/50 mmHg,
Suhu : 36,6 0C, Pernafasan : 20 kali/menit, Nadi : 70 kali/menit. Klien terpasang kateter dengan jumlah urine
pengeluaran dari jam 08:00 – 12:00 400 cc dan klien memakai pembalut.
TUGAS
 Buatlah Analisa data, diagnose keperawatan, sampai pada Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai