SISTEM KARDIOVASKULAR
Disusun Oleh :
Priska Ruung
FAKULTAS KEPERAWATAN
TAHUN 2021
Kata Pengantar
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dimana atas berkat cinta kasihnya kelompok kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Manajemen kegawatdaruratan sistem
kardiovaskuler” ini, dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Kelompok II
Daftar Isi
Daftar Isi………………………………………………………………………….
ISI
16. Kesimpulan………………………………………………………………………..
1. Latar Belakang
Sistem peredaran darah manusia memiliki peran yang sangat penting bagi tubuh.
Tak hanya mengalirkan nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh, sistem ini juga berperan
dalam proses metabolisme. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga kesehatan
dan kelancaran sistem peredaran darah.
Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular terdiri dari berbagai organ
yang memiliki fungsinya masing-masing. Sistem organ ini memiliki tugas utama
untuk mengedarkan oksigen dan nutrisi ke seluruh sel dan jaringan tubuh.
Selain itu, sistem peredaran darah manusia juga memiliki berbagai fungsi lain, di
antaranya:
Sistem peredaran darah manusia tersusun atas pembuluh darah dan beberapa
organ, yaitu:
a. Jantung
Jantung merupakan salah satu organ vital dalam tubuh manusia yang
berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung terletak di bagian tengah
rongga dada, tepatnya di bagian belakang sisi kiri tulang dada. Ukuran jantung orang
dewasa kira-kira sedikit lebih besar dari satu kepalan tangan.
Di dalam jantung, terdapat empat ruangan yang terbagi menjadi dua bilik
(ventrikel) dan dua serambi (atrium). Serambi dan bilik kiri jantung berisi darah
bersih yang kaya oksigen, sedangkan bilik dan serambi kanan berisi darah kotor.
Empat ruangan di dalam jantung juga dilengkapi empat katup yang berfungsi
untuk menjaga aliran darah mengalir ke arah yang tepat.
b. Pembuluh darah
Pembuluh darah adalah bagian dari sistem peredaran darah yang berfungsi
untuk mengedarkan darah dari jantung ke berbagai organ dan jaringan tubuh maupun
sebaliknya. Ada dua jenis pembuluh darah di dalam tubuh, yaitu:
Arteri
Pembuluh darah ini bertugas membawa darah yang kaya akan oksigen dari
jantung menuju seluruh jaringan dan organ tubuh, kecuali pembuluh arteri
pulmonalis.
Darah bersih dipompa keluar dari jantung akan melalui pembuluh darah
utama (aorta) dari bilik kiri jantung. Aorta ini kemudian bercabang menjadi
pembuluh darah arteri yang lebih kecil (arteriol) yang menyebar di seluruh bagian
tubuh.
Vena
Pembuluh darah vena berfungsi untuk membawa darah dari seluruh jaringan
dan organ tubuh untuk kembali ke jantung, baik dari seluruh tubuh atau dari paru-
paru.
c. Darah
Sirkulasi sistemik
Darah yang sudah berada di serambi kiri, kemudian diteruskan ke bilik kiri
jantung untuk disalurkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah utama (aorta).
Darah yang dipompa melewati aorta akan terus mengalir hingga ke bagian paling
ujung di seluruh area tubuh.
Sirkulasi pulmonal
Sirkulasi pulmonal atau sirkulasi paru merupakan sirkulasi darah dari jantung
menuju paru-paru dan sebaliknya. Sirkulasi ini berlangsung saat darah yang
mengandung karbon dioksida dari sisa metabolisme tubuh kembali ke jantung melalui
pembuluh vena besar (vena cava).
Darah bersih yang kaya oksigen kemudian akan masuk ke serambi kiri jantung
melalui vena pulmonalis untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
Sirkulasi koroner
Sama seperti organ tubuh lain, jantung juga membutuhkan asupan oksigen
dan nutrisi agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Darah yang membawa
nutrisi dan oksigen ke otot-otot jantung akan dialirkan melalui pembuluh arteri
koroner.
Penyakit jantung koroner adalah kondisi ketika pembuluh darah utama yang
memberi pasokan darah, oksigen, dan nutrisi untuk jantung menjadi rusak.
Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh plak kolesterol dan proses peradangan.
Sindrom koroner akut terjadi ketika aliran darah menuju jantung berkurang
secara drastis atau tiba-tiba. Saat terjadi, peristiwa ini dapat menyebabkan sejumlah
kondisi pada jantung dan memerlukan pertolongan medis dalam waktu yang cepat.
Sindrom koroner akut merupakan suatu kondisi gawat darurat yang terjadi
akibat berkurangnya atau berhentinya aliran darah yang menuju ke jantung secara
tiba-tiba. Kondisi ini ditandai dengan suatu nyeri dada yang khas, yang dirasakan
seperti tertindih benda berat. Oleh masyarakat awam, gejala ini sering disebut
sebagai angin duduk. Arteri koroner berfungsi untuk membawa darah yang kaya
oksigen ke otot jantung. Jika terjadi penyempitan atau penyumbatan pada arteri
koroner, maka angina atau yang umum disebut sebagai serangan jantung, akan
terjadi.
Selain itu, sindrom koroner akut juga dapat terjadi akibat penggunaan zat
tertentu, seperti kokain dan nikotin, yang bisa memicu spasme atau penyempitan
arteri koroner secara tiba-tiba.
Beberapa faktor di bawah ini dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami
sindrom koroner akut, antara lain:
Stroke atau serangan otak adalah suatu bentuk kerusakan neurologis yang
disebabkan oleh sumbatan atau interupsi sirkulasi darah normal ke otak.Dua tipe
stroke yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke hemoragik lebih jauh dibagi
menjadi hemoragik intrasrebral dan hemoragik subaraknoid.
7. Etiologi Stroke
a. Trombosis pada arteri serebri yang memasok darah ke otak atau trombosis
pembuluh darah intrakranial yang menyumbat aliran darah.
b. Emboli akibat pembentukan trombus di luar otak seperti di dalam jantung,
aorta, atau arteri karotis kominis.
c. Perdarahan dari arteri atau vena intrakranial seperti yang terjadi karena
hipertensi, ruptur aneurisma, malformasi arteriovenosa, trauma, gangguan
hemoragik.
Stroke Iskemik
Emboli cenderung terjadi pada orang yang mengidap penyakit jantung (misalnya
denyut jantung yang cepat tidak teratur, penyakit katub jantung dan sebagainya)
secara rata-rata seperempat dari stroke iskemik di sebabkan oleh emboli, biasanya
dari jantung (stroke kardioembolik) bekuan darah dari jantung umumnya terbentuk
akibat denyut jantung yang tidak teratur (misalnya fibrilasi atrium), kelainan katup
jantung (termasuk katub buatan dan kerusakan katub akibat penyakit rematik
jantung), infeksi di dalam jantung (di kenal sebagai endocarditis) dan pembedahan
jantung.
Stroke Hemoragik
Faktor Risiko
a. Takikardia
Takikardia adalah jenis gangguan irama jantung yang berdetak lebih cepat
ketimbang biasanya saat istirahat. Sebenarnya kondisi detak jantung cepat normal
terjadi bila kamu sedang dalam masa latihan, tetapi ketika kamu dalam situasi
istirahat tetapi jantung berdetak cepat itu artinya kamu sedang mengalami takikardia.
b. Atrial Flutter
Pada atrial flutter, atria jantung berdetak sangat cepat, tetapi dengan laju yang
teratur. Tingkat cepat menghasilkan kontraksi lemah dari atria. Atrial flutter
disebabkan oleh sirkuit tidak teratur di dalam atria. Episode atrial flutter dapat
sembuh sendiri atau mungkin memerlukan perawatan. Orang yang mengalami atrial
flutter juga sering mengalami fibrilasi atrial pada waktu lain.
d. Takikardia Ventrikel
Takikardia ventrikel adalah denyut jantung cepat yang berasal dari sinyal listrik
abnormal di ruang bawah jantung (ventrikel). Denyut jantung yang cepat tidak
memungkinkan ventrikel untuk mengisi dan berkontraksi secara efisien untuk
memompa cukup darah ke tubuh.
e. Fibrasi Ventrikel
Fibrilasi ventrikel terjadi ketika impuls listrik yang kacau dan cepat menyebabkan
ventrikel bergetar tidak efektif daripada memompa darah yang diperlukan ke tubuh.
Ini bisa berakibat fatal jika jantung tidak kembali ke ritme normal dalam beberapa
menit dengan kejutan listrik ke jantung (defibrilasi).
f. Bradikardia
Ada beberapa kondisi yang mengiri bradikardi, yaitu nyeri di dada, kesulitan
berkonsentrasi, kebingungan, kesulitan saat berolahraga, pusing, lelah, kepala terasa
ringan, dan sesak napas.
g. Fibrilasi Atrium
Fibrilasi atrium adalah denyut jantung yang tidak teratur dan sering cepat yang
dapat meningkatkan risiko stroke, gagal jantung, dan komplikasi yang berhubungan
dengan jantung lainnya.
Selama fibrilasi atrium, dua bilik atas jantung (atria) memukul secara kacau
dan tidak teratur dari koordinasi dengan dua bilik bawah (ventrikel) jantung. Gejala-
gejala atrial fibrilasi sering termasuk palpitasi jantung, sesak napas, dan kelemahan.
13. Patofisiologi Aritmia
14. Penanganan Manajemen Kegawatdaruratan
2) Identitas pasien meliputi : nama, usia, pendidikan, pekerjaan, agama dan alamat.
Anda bisa bertanya langsung pada pasien apabila pasien sadar atau pada keluarga
apabila pasien bayi atau tidak sadar.
1) Anda perhatikan/amati keadaan umum pasien. Yang perlu dikaji adalah kesadaran
pasien, apakah pasien dalam kondisi sadar penuh (composmentis), apatus, delirium,
somnolen, stupor, koma.
2) Kaji jalan nafas (Airway) : Anda lakukan observasi pada gerakan dada, apakah ada
gerakan dada atau tidak. Apabila ada gerakan dada spontan berarti jalan nafas lancar
atau paten, sedang apabila tidak ada gerakan dada walaupun diberikan bantuan nafas
artinya terjadi sumbatan jalan nafas
3) Kaji fungsi paru (breathing): Anda kaji/observasi kemampuan mengembang paru,
adakah pengembangan paru spontan atau tidak. Apabila tidak bisa mengembang
spontan maka dimungkinkan terjadi gangguan fungsi paru sehingga akan dilakukan
tindakan untuk bantuan nafas.
c. Analisa Data
Setelah data subyektif dan obyektif terkumpul maka Anda melakukan analisa
untuk merumuskan masalah keperawatan. Analisislah masalah keperawatan yang
dihadapi oleh pasien. Anda harus melakukan dengan cepat dan tepat, analisis Anda
lakukan setelah melakukan pengkajian.
Dalam rencana tindakan keperawatan ini, ada 2 hal yang harus dilakukan yaitu
menetapkan prioritas korban dan merencanakan tindakan. Menentukan prioritas ini
penting untuk menetapkan tindakan keperawatan sesuai prioritas. Jika salah dalam
menentukan prioritas triage ini maka akan berakibat fatal bagi korban. Prioritas
pasien dapat dibagi menjadi 4 yaitu prioritas 1 , prioritas 2, prioritas 3 dan prioritas 4.
Prioritas 3 merupakan kasus tidak gawat seperti panas badan, pilek dan
sebagainya dan diberi label hijau.
prioritas 4 adalah korban dalam keadaan meninggal dan diberi label hitam.
15. Kesimpulan
Sistem peredaran darah manusia memiliki peran yang sangat penting bagi
tubuh. Tak hanya mengalirkan nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh, sistem ini juga
berperan dalam proses metabolisme. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga
kesehatan dan kelancaran sistem peredaran darah.
Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular terdiri dari berbagai organ
yang memiliki fungsinya masing-masing. Sistem organ ini memiliki tugas utama
untuk mengedarkan oksigen dan nutrisi ke seluruh sel dan jaringan tubuh.
Dalam rencana tindakan keperawatan ini, ada 2 hal yang harus dilakukan yaitu
menetapkan prioritas korban dan merencanakan tindakan. Menentukan prioritas ini
penting untuk menetapkan tindakan keperawatan sesuai prioritas. Jika salah dalam
menentukan prioritas triage ini maka akan berakibat fatal bagi korban. Prioritas
pasien dapat dibagi menjadi 4 yaitu prioritas 1 , prioritas 2, prioritas 3 dan prioritas 4.
Daftar Pustaka
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2017/11/RWAT3311_PRAKTEK-KLINIK-
KEPERAWATAN-GAWAT-DARURAT_BAB-1-5_FINAL.pdf
https://www.alodokter.com/memahami-sistem-peredaran-darah-pada-manusia
https://www.halodoc.com/artikel/inilah-jenis-jenis-aritmia-yang-perlu-
diketahui
https://www.halodoc.com/kesehatan/stroke
https://www.halodoc.com/kesehatan/aritmia
https://www.halodoc.com/kesehatan/sindrom-koroner-akut