Anda di halaman 1dari 22

MANAJEMEN KEGAWATDARURATAN

SISTEM KARDIOVASKULAR

Dosen Mata Kuliah : Ns. Yannerith Chintya, S.kep., M.kep

Disusun Oleh :

Nadia Elow Pandoy

Priska Ruung

Meike Renita Mami

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO

FAKULTAS KEPERAWATAN

TAHUN 2021
Kata Pengantar

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dimana atas berkat cinta kasihnya kelompok kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Manajemen kegawatdaruratan sistem
kardiovaskuler” ini, dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Terima kasih kepada dosen kami Ns.Yanerith Purba, S.Kep.,M.Kes


yang telah mengarahkan kami dalam mata kuliah Manajemen Gadar ini dan
kepada teman-teman yang juga telah membantu dan memberikan ide-idenya
sehingga makalah kami dapat tersusun.

Kelompok kami berharap dengan adanya makalah ini bisa menambah


pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu kami sadar bahwa
makalah ini jauh dari kata sempurna, sehingga kami berharap mendapatkan
kritikan dan saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya dengan lebih baik lagi.

Manado, 21 April 2021

Kelompok II
Daftar Isi

Kata Pengantar ……………………………………………………………………

Daftar Isi………………………………………………………………………….

ISI

1. Latar Belakang …………………………………………………………………

2. Pengertian Sindrom Koroner Akut ………………………………………………

3. Etiologi Sindrom Koroner Akut ………………………………………………….

4. Jenis – Jenis / Klasifikasi Sindrom Koroner Akut …………………………………..

5. Patifisiologi Sindrom Koroner Akut ……………………………………………..

6. Pengertian Stroke ………………………………………………………

7. Etiologi Stroke …………………………………………………………………….

8. Jenis – Jenis / Klasifikasi Stroke ………………………………………………

9. Patifisiologi Stroke ……………………………………………………..

10. Pengertian Aritmia …………………………………………………

11. .Etiologi Aritmia ……………………………………………………………….

12. Jenis – Jenis / Klasifikasi Aritmia ………………………………………..

13. Patifisiologi Aritmia …………………………………………………..

14. Penanganan Manajemen kegawatdaruratan ……………………………………

15. Jurnal ……………………………………………………………………………..

16. Kesimpulan………………………………………………………………………..
1. Latar Belakang

Sistem peredaran darah manusia memiliki peran yang sangat penting bagi tubuh.
Tak hanya mengalirkan nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh, sistem ini juga berperan
dalam proses metabolisme. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga kesehatan
dan kelancaran sistem peredaran darah.

Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular terdiri dari berbagai organ
yang memiliki fungsinya masing-masing. Sistem organ ini memiliki tugas utama
untuk mengedarkan oksigen dan nutrisi ke seluruh sel dan jaringan tubuh.

Selain itu, sistem peredaran darah manusia juga memiliki berbagai fungsi lain, di
antaranya:

 Mengeluarkan sisa proses metabolisme berupa karbon dioksida melalui paru-


paru
 Menyalurkan hormon ke seluruh tubuh
 Menjaga suhu tubuh tetap stabil
 Mempertahankan kinerja dan fungsi berbagai sistem organ di dalam tubuh
 Mendukung proses pemulihan luka atau cidera

Sistem peredaran darah manusia tersusun atas pembuluh darah dan beberapa
organ, yaitu:

a. Jantung

Jantung merupakan salah satu organ vital dalam tubuh manusia yang
berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung terletak di bagian tengah
rongga dada, tepatnya di bagian belakang sisi kiri tulang dada. Ukuran jantung orang
dewasa kira-kira sedikit lebih besar dari satu kepalan tangan.
Di dalam jantung, terdapat empat ruangan yang terbagi menjadi dua bilik
(ventrikel) dan dua serambi (atrium). Serambi dan bilik kiri jantung berisi darah
bersih yang kaya oksigen, sedangkan bilik dan serambi kanan berisi darah kotor.

Empat ruangan di dalam jantung juga dilengkapi empat katup yang berfungsi
untuk menjaga aliran darah mengalir ke arah yang tepat.

b. Pembuluh darah

Pembuluh darah adalah bagian dari sistem peredaran darah yang berfungsi
untuk mengedarkan darah dari jantung ke berbagai organ dan jaringan tubuh maupun
sebaliknya. Ada dua jenis pembuluh darah di dalam tubuh, yaitu:

Arteri

Pembuluh darah ini bertugas membawa darah yang kaya akan oksigen dari
jantung menuju seluruh jaringan dan organ tubuh, kecuali pembuluh arteri
pulmonalis.

Darah bersih dipompa keluar dari jantung akan melalui pembuluh darah
utama (aorta) dari bilik kiri jantung. Aorta ini kemudian bercabang menjadi
pembuluh darah arteri yang lebih kecil (arteriol) yang menyebar di seluruh bagian
tubuh.

Vena

Pembuluh darah vena berfungsi untuk membawa darah dari seluruh jaringan
dan organ tubuh untuk kembali ke jantung, baik dari seluruh tubuh atau dari paru-
paru.

Pembuluh vena besar (vena cava) membawa darah kotor yang mengandung


karbon dioksida dari seluruh tubuh untuk dialirkan ke paru-paru dan ditukar dengan
oksigen melalui proses pernapasan. Sementara itu, vena pulmonalis (vena paru)
membawa darah bersih yang kaya oksigen dari paru-paru menuju jantung.

c. Darah

Darah adalah komponen terpenting dari sistem peredaran darah manusia.


Darah berperan sebagai pembawa nutrisi, oksigen, hormon, dan antibodi ke seluruh
tubuh. Tak hanya itu, darah juga mengangkut zat beracun dan sisa metabolisme
seperti karbondioksida, untuk dikeluarkan dari tubuh.

Darah manusia terdiri atas beberapa bagian, yang meliputi:

 Plasma darah merupakan cairan berwarna kekuningan yang mengandung


berbagai zat penting, seperti hormon dan protein.
 Sel darah merah (eritrosit) berfungsi sebagai pembawa oksigen dan karbon
dioksida.
 Sel darah putih (leukosit) merupakan komponen utama dari sistem kekebalan
tubuh. Sel darah ini bertugas untuk mendeteksi keberadaan benda asing yang
berbahaya, seperti zat beracun dan kuman, lalu melawannya agar tubuh
terlindungi dari berbagai penyakit.
 Keping darah (trombosit) dibutuhkan oleh tubuh untuk menunjang proses
pembekuan darah saat terjadi luka atau cedera.

Mekanisme Sistem Peredaran Darah Manusia

Sistem peredaran darah manusia terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:

 Sirkulasi sistemik

Sirkulasi sistemik merupakan sirkulasi darah yang mencakup seluruh tubuh.


Sirkulasi ini berlangsung ketika darah bersih yang mengandung oksigen mengisi
serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis setelah melepaskan karbon dioksida di
paru-paru.

Darah yang sudah berada di serambi kiri, kemudian diteruskan ke bilik kiri
jantung untuk disalurkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah utama (aorta).
Darah yang dipompa melewati aorta akan terus mengalir hingga ke bagian paling
ujung di seluruh area tubuh.

Setelah menyalurkan berbagai zat ke sel-sel tubuh, darah akan kembali


menuju serambi kanan jantung untuk mengalami proses pembersihan darah.

 Sirkulasi pulmonal

Sirkulasi pulmonal atau sirkulasi paru merupakan sirkulasi darah dari jantung
menuju paru-paru dan sebaliknya. Sirkulasi ini berlangsung saat darah yang
mengandung karbon dioksida dari sisa metabolisme tubuh kembali ke jantung melalui
pembuluh vena besar (vena cava).

Selanjutnya, darah tersebut akan masuk ke serambi kanan dan diteruskan ke


bilik kanan jantung. Darah yang sudah berada di bilik kanan akan dialirkan ke paru-
paru melalui arteri pulmonalis untuk ditukar menjadi oksigen.

Darah bersih yang kaya oksigen kemudian akan masuk ke serambi kiri jantung
melalui vena pulmonalis untuk diedarkan ke seluruh tubuh.

 Sirkulasi koroner

Sama seperti organ tubuh lain, jantung juga membutuhkan asupan oksigen
dan nutrisi agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Darah yang membawa
nutrisi dan oksigen ke otot-otot jantung akan dialirkan melalui pembuluh arteri
koroner.

Ketika pembuluh darah jantung tersumbat (aterosklerosis), aliran darah di jantung


akan mengalami gangguan. Hal ini bisa membuat otot-otot jantung kekurangan
oksigen dan nutrisi, sehingga fungsinya terganggu. Kondisi ini lama-kelamaan bisa
menyebabkan terjadinya serangan jantung.

2. Pengertian Penyakit Sindrom Koroner Akut

Penyakit jantung koroner adalah kondisi ketika pembuluh darah utama yang
memberi pasokan darah, oksigen, dan nutrisi untuk jantung menjadi rusak.
Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh plak kolesterol dan proses peradangan.

Sindrom koroner akut terjadi ketika aliran darah menuju jantung berkurang
secara drastis atau tiba-tiba. Saat terjadi, peristiwa ini dapat menyebabkan sejumlah
kondisi pada jantung dan memerlukan pertolongan medis dalam waktu yang cepat.

Sindrom koroner akut merupakan suatu kondisi gawat darurat yang terjadi
akibat berkurangnya atau berhentinya aliran darah yang menuju ke jantung secara
tiba-tiba. Kondisi ini ditandai dengan suatu nyeri dada yang khas, yang dirasakan
seperti tertindih benda berat. Oleh masyarakat awam, gejala ini sering disebut
sebagai angin duduk. Arteri koroner berfungsi untuk membawa darah yang kaya
oksigen ke otot jantung. Jika terjadi penyempitan atau penyumbatan pada arteri
koroner, maka angina atau yang umum disebut sebagai serangan jantung, akan
terjadi.

3. Etiologi Sindrom Koroner Akut

Sindrom koroner akut biasanya disebabkan oleh aterosklerosis, yaitu


terbentuknya plak atau tumpukan kolestrol pada dinding arteri koroner yang
mengakibatkan penyumbatan aliran darah ke jantung.

Selain itu, sindrom koroner akut juga dapat terjadi akibat penggunaan zat
tertentu, seperti kokain dan nikotin, yang bisa memicu spasme atau penyempitan
arteri koroner secara tiba-tiba.
Beberapa faktor di bawah ini dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami
sindrom koroner akut, antara lain:

 Memasuki usia tua


 Menderita tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi
 Memiliki berat badan berlebih atau menderita obesitas
 Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit jantung atau stroke
 Kurang olahraga atau aktivitas fisik
 Menderita diabetes
 Merokok atau menyalahgunakan obat-obatan terlarang

4. Klasifikasi Sindrom Koroner Akut

 Angina tidak stabil atau unstable angina (UA),


 non-ST segment elevation miocardial infarction (NSTEMI)
 ST segment elevation myocardial infarction (STEMI)
5. Patofisiologi Sindrom Koroner Akut
6. Pengertian Stroke

Stroke adalah penyakit serebrovaskular (pembuluh darah otak) yang ditandai


dengan gangguan fungsi otak karena adanya kerusakan atau kematian jaringan otak
akibat berkurang atau tersumbatnya aliran darah dan oksigen ke otak. Aliran darah ke
otak dapat berkurang karena pembuluh darah otak mengalami penyempitan,
penyumbatan, atau perdarahan karena pecahnya pembuluh darah tersebut.

Stroke atau serangan otak adalah suatu bentuk kerusakan neurologis yang
disebabkan oleh sumbatan atau interupsi sirkulasi darah normal ke otak.Dua tipe
stroke yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke hemoragik lebih jauh dibagi
menjadi hemoragik intrasrebral dan hemoragik subaraknoid.

7. Etiologi Stroke

a. Trombosis pada arteri serebri yang memasok darah ke otak atau trombosis
pembuluh darah intrakranial yang menyumbat aliran darah.
b. Emboli akibat pembentukan trombus di luar otak seperti di dalam jantung,
aorta, atau arteri karotis kominis.
c. Perdarahan dari arteri atau vena intrakranial seperti yang terjadi karena
hipertensi, ruptur aneurisma, malformasi arteriovenosa, trauma, gangguan
hemoragik.

8. Jenis – jenis stroke/ Klasifikasi

 Stroke Iskemik

Hampir 85% stroke di sebabkan oleh, sumbatan bekuan darah, penyempitan


sebuah arteri atau beberapa arteri yang mengarah ke otak, atau embolus (kotoran)
yang terlepas dari jantung atau arteri ekstrakranial (arteri yang berada di luar
tengkorak). Ini di sebut sebagai infark otak atau stroke iskemik.Pada orang berusia
lanjut lebih dari 65 tahun, 4 penyumbatan atau penyempitan dapat disebabkan oleh
aterosklerosis (mengerasnya arteri). Hal inilah yang terjadi pada hampir dua pertiga
insan stroke iskemik.

Emboli cenderung terjadi pada orang yang mengidap penyakit jantung (misalnya
denyut jantung yang cepat tidak teratur, penyakit katub jantung dan sebagainya)
secara rata-rata seperempat dari stroke iskemik di sebabkan oleh emboli, biasanya
dari jantung (stroke kardioembolik) bekuan darah dari jantung umumnya terbentuk
akibat denyut jantung yang tidak teratur (misalnya fibrilasi atrium), kelainan katup
jantung (termasuk katub buatan dan kerusakan katub akibat penyakit rematik
jantung), infeksi di dalam jantung (di kenal sebagai endocarditis) dan pembedahan
jantung.

 Stroke Hemoragik

Stroke hemoragik di sebabkan oleh perdarahan ke dalam jaringan otak


(disebut hemoragia intraserebrum atau hematom intraserebrum) atau ke dalam ruang
subaraknoid yaitu ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang
menutupi otak (disebut hemoragia subaraknoid). Ini adalah jenis stroke yang paling
mematikan, tetapi relative hanya menyusun sebgian kecil dari stroke total, 10-15%
.untuk perdarahan intraserebrum dan 5% untuk perdarahan subaraknoid Biasanya
kejadianya saat melakukan aktivitas atau saat aktif, namun bisa juga terjadi saat
istirahat.
9. Patofisiologi Stroke
10. Pengertian Aritmia

Aritmia adalah abnormalitas irama jantung. Abnormalitas pada proses


pembentukan dan konduksi impuls akan menimbulkan aritmia. Pada kondisi normal,
kontraksi jantung timbul akibat aliran impuls yang berasal dari nodus sinoatrial (SA).
Penjalaran impuls melalui konduksi antar sel dimulai dari nodus SA lalu menjalar ke
seluruh serabut otot atrium. Selanjutnya impuls mencapai nodus atrioventrikular (AV)
yang terletak di bagian belakang katup trikuspid tepatnya di dinding infero posterior
septum interatrial. Impuls lalu menyebar di sepanjang berkas AV lalu menyebar ke
ventrikel kanan dan kiri melalui serabut purkinje.

11. Etiologi Aritmia

 Ketidakseimbangan kadar elektrolit dalam darah. Kadar elektrolit seperti


kalium, natrium, kalsium, dan magnesium dapat mengganggu impuls listrik
jantung, sehingga mengakibatkan aritmia.
 Penggunaan narkoba. Penggunaan obat-obatan terlarang dapat memengaruhi
kerja jantung, sehingga meningkatkan risiko terjadinya aritmia.
 Efek samping obat-obatan. Beberapa obat batuk dan pilek yang dijual bebas
dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami aritmia.
 Banyak mengonsumsi alkohol. Konsumsi alkohol dalam jumlah yang
berlebihan dapat mempengaruhi impuls listrik jantung, sehingga meningkatkan
risiko terjadinya aritmia.
 Banyak mengonsumsi kafein atau nikotin (merokok). Kafein dan nikotin
menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dari normal, sehingga
mengakibatkan aritmia.
 Gangguan kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau kurang aktif
mampu meningkatkan risiko terjadinya aritmia.
 Sleep apnea obstruktif. Pada keadaan ini, pernapasan yang dialami pengidap
penyakit ini akan terganggu saat tidur dan dapat meningkatkan risiko aritmia.
 Diabetes. Diabetes yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko penyakit
jantung koroner, tekanan darah tinggi, dan aritmia.
 Hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hipertensi dapat menyebabkan dinding
bilik kiri jantung menebal dan menjadi kaku, sehingga aliran listrik jantung
terganggu.
 Penyakit jantung koroner, gangguan lain pada jantung, atau riwayat operasi
jantung.
 Penyempitan pembuluh darah arteri jantung, serangan jantung, kelainan pada
katup jantung, gagal jantung, dan kerusakan jantung lainnya merupakan faktor
risiko dari hampir segala jenis aritmia.

Faktor Risiko

 Pengunaan narkoba atau zat-zat tertentu. Seseorang berisiko mengidap aritmia


jika menggunakan narkoba atau zat zat lainnya. Hal ini karena kerja jantung
bisa terpengaruh, terutama penggunaan narkoba jenis tertentu.

 Konsumsi alkohol yang berlebihan. Risiko seseorang untuk mengidap aritmia


juga meningkat jika mengonsumsi alkohol secara berlebihan. Hal tersebut timbul
karena pengaruh dari impuls listrik di jantung.
 Mengonsumsi obat-obatan tertentu. Beragam jenis obat dapat menyebabkan
efek samping tertentu, salah satunya adalah obat untuk mengatasi penyakit
aritmia. Bahkan, dari obat-obatan untuk penyakit ringan, seperti obat batuk dan
pilek, juga dapat menyebabkan kelainan pada irama jantung ini terjadi.
 Merokok dan mengonsumsi kafein berlebihan. Baik merokok dan
mengonsumsi kafein jika dilakukan secara berlebihan, maka meningkatkan risiko
seseorang untuk mengidap aritmia. Hal ini dikarenakan merokok dan kafein
menyebabkan detak jantung menjadi lebih cepat.

12. Klasifikasi Aritmia

a. Takikardia

Takikardia adalah jenis gangguan irama jantung yang berdetak lebih cepat
ketimbang biasanya saat istirahat. Sebenarnya kondisi detak jantung cepat normal
terjadi bila kamu sedang dalam masa latihan, tetapi ketika kamu dalam situasi
istirahat tetapi jantung berdetak cepat itu artinya kamu sedang mengalami takikardia.

Pengidap takikardia menghasilkan sinyal listrik cepat yang mempercepat denyut


jantung meningkat dari yang biasanya 60–100 kali per menit saat istirahat. Dalam
beberapa kasus, takikardia dapat menyebabkan tidak ada gejala atau komplikasi,
tetapi jika tidak diobati takikardia dapat menyebabkan komplikasi serius termasuk
gagal jantung, maupun serangan jantung yang mengakibatkan kematian mendadak.

b. Atrial Flutter

Pada atrial flutter, atria jantung berdetak sangat cepat, tetapi dengan laju yang
teratur. Tingkat cepat menghasilkan kontraksi lemah dari atria. Atrial flutter
disebabkan oleh sirkuit tidak teratur di dalam atria. Episode atrial flutter dapat
sembuh sendiri atau mungkin memerlukan perawatan. Orang yang mengalami atrial
flutter juga sering mengalami fibrilasi atrial pada waktu lain.

c. Takikardia Supraventrikular (SVT)

Takikardia supraventrikular adalah kondisi detak jantung cepat yang abnormal


yang berasal dari suatu tempat di atas ventrikel. Ini disebabkan oleh sirkuit abnormal
di jantung yang biasanya hadir saat lahir dan menciptakan tumpang tindih sinyal
listrik.

d. Takikardia Ventrikel
Takikardia ventrikel adalah denyut jantung cepat yang berasal dari sinyal listrik
abnormal di ruang bawah jantung (ventrikel). Denyut jantung yang cepat tidak
memungkinkan ventrikel untuk mengisi dan berkontraksi secara efisien untuk
memompa cukup darah ke tubuh.

e. Fibrasi Ventrikel

Fibrilasi ventrikel terjadi ketika impuls listrik yang kacau dan cepat menyebabkan
ventrikel bergetar tidak efektif daripada memompa darah yang diperlukan ke tubuh.
Ini bisa berakibat fatal jika jantung tidak kembali ke ritme normal dalam beberapa
menit dengan kejutan listrik ke jantung (defibrilasi).

f. Bradikardia

Bradikardia adalah denyut jantung yang melambat melebihi normal ketika


beristirahat. Biasanya jantung berdenyut 60–100 kali per menit setiap kamu
beristirahat. Namun kalau kamu mengidap bradikardi,a denyut jantung akan kurang
dari 60 kali per menit.

Ada beberapa kondisi yang mengiri bradikardi, yaitu nyeri di dada, kesulitan
berkonsentrasi, kebingungan, kesulitan saat berolahraga, pusing, lelah, kepala terasa
ringan, dan sesak napas.

g. Fibrilasi Atrium

Fibrilasi atrium adalah denyut jantung yang tidak teratur dan sering cepat yang
dapat meningkatkan risiko stroke, gagal jantung, dan komplikasi yang berhubungan
dengan jantung lainnya.

Selama fibrilasi atrium, dua bilik atas jantung (atria) memukul secara kacau
dan tidak teratur dari koordinasi dengan dua bilik bawah (ventrikel) jantung. Gejala-
gejala atrial fibrilasi sering termasuk palpitasi jantung, sesak napas, dan kelemahan.
13. Patofisiologi Aritmia
14. Penanganan Manajemen Kegawatdaruratan

Pelaksanaan Triage Adapun langkah- langkah Anda dalam melakukan triage


adalah :

a. Data Subyektif. Data subyektif yang ditanyakan kepada pasien atau


keluarga/pengantar apabila pasien tidak sadar, meliputi :

1) Tanyakan identitas pasien

2) Identitas pasien meliputi : nama, usia, pendidikan, pekerjaan, agama dan alamat.
Anda bisa bertanya langsung pada pasien apabila pasien sadar atau pada keluarga
apabila pasien bayi atau tidak sadar.

3) Tanyakan keluhan utama yang dirasakan oleh pasien saat ini.

4) Tanyakan riwayat penyakit/keluhan yang sekarang dirasakan atau yang


berhubungan dengan sakit yang diderita sekarang.

5) Usaha pengobatan yang telah dilakukan untuk mengatasi keluhan.

b. Data obyektif meliputi :

1) Anda perhatikan/amati keadaan umum pasien. Yang perlu dikaji adalah kesadaran
pasien, apakah pasien dalam kondisi sadar penuh (composmentis), apatus, delirium,
somnolen, stupor, koma.

2) Kaji jalan nafas (Airway) : Anda lakukan observasi pada gerakan dada, apakah ada
gerakan dada atau tidak. Apabila ada gerakan dada spontan berarti jalan nafas lancar
atau paten, sedang apabila tidak ada gerakan dada walaupun diberikan bantuan nafas
artinya terjadi sumbatan jalan nafas
3) Kaji fungsi paru (breathing): Anda kaji/observasi kemampuan mengembang paru,
adakah pengembangan paru spontan atau tidak. Apabila tidak bisa mengembang
spontan maka dimungkinkan terjadi gangguan fungsi paru sehingga akan dilakukan
tindakan untuk bantuan nafas.

4) Kaji sirkulasi (Circulation): Anda lakukan pengkajian denyut nadi dengan


melakukan palpasi pada nadi radialis, apabila tidak teraba gunakan nadi brachialis,
apabila tidak teraba gunakan nadi carotis. Apabila tidak teraba adanya denyutan
menunjukkan gangguan fungsi jantung.

5) Lakukan pengukuran tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi, suhu, jumlah


pernafasan

c. Analisa Data

Setelah data subyektif dan obyektif terkumpul maka Anda melakukan analisa
untuk merumuskan masalah keperawatan. Analisislah masalah keperawatan yang
dihadapi oleh pasien. Anda harus melakukan dengan cepat dan tepat, analisis Anda
lakukan setelah melakukan pengkajian.

d. Planning (rencana tindakan keperawatan)

Dalam rencana tindakan keperawatan ini, ada 2 hal yang harus dilakukan yaitu
menetapkan prioritas korban dan merencanakan tindakan. Menentukan prioritas ini
penting untuk menetapkan tindakan keperawatan sesuai prioritas. Jika salah dalam
menentukan prioritas triage ini maka akan berakibat fatal bagi korban. Prioritas
pasien dapat dibagi menjadi 4 yaitu prioritas 1 , prioritas 2, prioritas 3 dan prioritas 4.

Prioritas 1 merupakan kasus yang mengancam nyawa dan segera untuk


dilakukan pertolongan seperti henti jantung dan nafas, cedera kepala berat dan
sebagainya dan diberi label merah.
Prioritas 2 merupakan kasus gawat dan tidak segera kolap jantung seperti
patah tulang tanpa perdarahan, asma bronkiale dan sebagainya dan diberi label
kuning.

Prioritas 3 merupakan kasus tidak gawat seperti panas badan, pilek dan
sebagainya dan diberi label hijau.

prioritas 4 adalah korban dalam keadaan meninggal dan diberi label hitam.

Setelah klien korban ditetapkan prioritasnya maka korban iletakan di ruangan


sesuai prioritasnya dan langkah selanjutnya direncakan tindakan yang sesuai kondisi.
Setelah Anda menetapkan prioritas berdasarkan ancaman pasien, selanjutnya Anda
menentukan rencana tindakan dan pasien segera dikirim ke tempat sesuai prioritas
tersebut. Dibawah ini format pada saat Anda akan melakukan triage di rumah sakit.

15. Kesimpulan

Sistem peredaran darah manusia memiliki peran yang sangat penting bagi
tubuh. Tak hanya mengalirkan nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh, sistem ini juga
berperan dalam proses metabolisme. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga
kesehatan dan kelancaran sistem peredaran darah.

Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular terdiri dari berbagai organ
yang memiliki fungsinya masing-masing. Sistem organ ini memiliki tugas utama
untuk mengedarkan oksigen dan nutrisi ke seluruh sel dan jaringan tubuh.

Penyakit pada sistem kardiovaskuler paling banyak disebabkan oleh faktor


genetic, usia, gaya hidup yang tidak sehat: seperti merokok, kurang Olahraga,
obesitas dll

Dalam rencana tindakan keperawatan ini, ada 2 hal yang harus dilakukan yaitu
menetapkan prioritas korban dan merencanakan tindakan. Menentukan prioritas ini
penting untuk menetapkan tindakan keperawatan sesuai prioritas. Jika salah dalam
menentukan prioritas triage ini maka akan berakibat fatal bagi korban. Prioritas
pasien dapat dibagi menjadi 4 yaitu prioritas 1 , prioritas 2, prioritas 3 dan prioritas 4.

Daftar Pustaka

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2017/11/RWAT3311_PRAKTEK-KLINIK-
KEPERAWATAN-GAWAT-DARURAT_BAB-1-5_FINAL.pdf

https://www.alodokter.com/memahami-sistem-peredaran-darah-pada-manusia

https://www.halodoc.com/artikel/inilah-jenis-jenis-aritmia-yang-perlu-
diketahui

https://www.halodoc.com/kesehatan/stroke

https://www.halodoc.com/kesehatan/aritmia

https://www.halodoc.com/kesehatan/sindrom-koroner-akut

Anda mungkin juga menyukai