1. Deibi Lamansiang
2. Meice T Sidabariba
3. Jeninda Telenggen
4. Eli Wenda
MANAJEMEN SYSTEM
PERSARAFAN
A. Definisi
sistem
persarafan
reseptor :
1. Saraf Pusat
2. Saraf Tepi
1. Dendrit
8. Sinapsis
2. Badan sel
7. Oligodendrosit
3. Inti sel
6. Sel Schwann
4. neurit
5. Selubung Mielin
a. Stroke merupakan penyakit akibat gangguan peredaran darah c. Migrain adalah suatu kondisi kronik dengan
otak yang dipengaruhi oleh banyak faktor risiko terdiri dari serangan yang bersifat episodik (berulang) tanpa
yang tidak dapat diubah berupa usia dan jenis kelamin dan yang adanya ancaman kehidupan, tetapi keadaan ini
dapat diubah seperti hipertensi, peningkatan kadar gula darah, dapat mempengaruhi fungsi dan kesehatan
dislipidemia, dan pekerjaan. sebagai akibat langsung serangan dan efek jangka
b. Epilepsi adalah manifestasi gangguan otak dengan berbagai panjang yang dapat mempengaruhi prestasi,
gejala klinis, disebabkan oleh lepasnya muatan listrik dari kesuksesan kerja, produktifitas, kesehatan
neuron-neuron otak secara berlebihan dan berkala, reversibel mental, hubungan keluarga dan sosial.
a. Stroke
b. Epilepsi
Jenis-Jenis
Jenis-Jenis
• Stroke Iskemik (Stroke Sumbatan)
• Epilepsi Umum
• Stroke Hemoragik (Stroke Berdarah)
Klasifikasi stroke • Epilepsi Partial
• Stroke hemoragik : klasifikasi stroke hemoragik juga dapat • Epilepsi simptomatik, disebut juga epilepsi
disebabkan oleh cedera, kelainan darah, maupun penggunaan
sekunder.
kokain.
Jenis-Jenis klasifikasi
• Migrain Okular
• Nyeri kepala sendiri diklasifikasikan kedalam tiga kelompok
• Migrain Hemiplegia
besar. nyeri kepada cluster, migrain, dan testion headache.
• Migrain Basilar
• Menstrual Migraine
• Abdominal Migraine
• Migrain Vestibular
• Migrain Kronis
D. Penanganan Secara Manajemen
Kegawatdaruratan
a. Stroke
b. Epilepsi
Stroke iskemik : Pada stroke iskemik, dokter harus segera
membuat aliran darah ke otak kembali lancar. Dokter akan Farmakoterapi merupakan cara
memberikan obat yang dapat memecah sumbatan di aliran penangnaan penyakit dengan pengunaan obat-
darah, yang dikenal dengan intravenous tissue plasminogen obatan yang sesuai dengan indikasinya.
• Kafein Dalam jumlah sedikit, kafein dapat mengurangi nyeri, termasuk akibat migrain.
• Aroma lavender
• Pijat Memberikan pijatan lembut pada area dahi dapat melancarkan aliran darah dan membantu relaksasi.
JURNAL : ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.M DENGAN
GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN : KEJANG DEMAM
Kesimpulan 3. Semua implementasi mampu dilakukan penulis karena
1. Setelah melakukan asuhan keperawatan pada An. M selama
didukung
tiga hari
dan penulis menemukan tiga diagnosa keperawatan. Diagnosa fasilitas yang memadai dari rumah sakit. Hasil yang
yang
diperoleh oleh
muncul antara lain:
a. Hipertermi berhubungan dengan Proses infeksi perawat sanagt baik karena kondisi pasien membaik.
b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
4. Mengacu pada intervensi dan implementasi dari hasil
berhubungan
dengan Napsu makan menurun. evaluasi 3
c. Resiko kejang berulang berhubungan dengan hipertermi
diagnosa teratasi yaitu: Hipertermi berhubungan dengan
2. Dari ketiga diagnosa yang ditemukan tersebut penulis
tegakkan proses
berdasarkan data-data yang didapatkan dari hasil pengkajian.
infeksi, ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
Intervensi sesuai teori tetapi tidak sepenuhnya dijadikan
intervensi kebutuhan
oleh penulis pada pengelolaan pasien karena situasi dan kondisi
berhubungan dengan intake nutrisi dengan napsu makan
pasien serta kebijakan dari instansi rumah sakit.
menurun,
resiko kejang berulang berhubungan dengan hipertermi.
TERIMA
KASIH