Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 3

1. Deibi Lamansiang
2. Meice T Sidabariba
3. Jeninda Telenggen
4. Eli Wenda

MANAJEMEN SYSTEM
PERSARAFAN
A. Definisi
sistem
persarafan

Sistem saraf adalah sistem kompleks yang berperan

dalam mengatur dan mengoordinasikan seluruh

aktivitas tubuh. Didalam tubuh kita terdapat sel-sel

reseptor :

1. Saraf Pusat

2. Saraf Tepi

3. Sistem Saraf Tak Sadar (Saraf Otonom)


B.Penyusun
Sel Saraf

1. Dendrit
8. Sinapsis

2. Badan sel
7. Oligodendrosit

3. Inti sel
6. Sel Schwann

4. neurit
5. Selubung Mielin

• Fungsi yang paling utama adalah untuk menerima, pengolah


dan menyampaikan rangsangan dari seluruh organ.
D. Mekanisme
Penghantar
Impuls

1. Melalui sel saraf

2. Melalui Celah Sinapsis


A.
Pembahasan
Kasus

a. Stroke merupakan penyakit akibat gangguan peredaran darah c. Migrain adalah suatu kondisi kronik dengan

otak yang dipengaruhi oleh banyak faktor risiko terdiri dari serangan yang bersifat episodik (berulang) tanpa

yang tidak dapat diubah berupa usia dan jenis kelamin dan yang adanya ancaman kehidupan, tetapi keadaan ini

dapat diubah seperti hipertensi, peningkatan kadar gula darah, dapat mempengaruhi fungsi dan kesehatan

dislipidemia, dan pekerjaan. sebagai akibat langsung serangan dan efek jangka

b. Epilepsi adalah manifestasi gangguan otak dengan berbagai panjang yang dapat mempengaruhi prestasi,

gejala klinis, disebabkan oleh lepasnya muatan listrik dari kesuksesan kerja, produktifitas, kesehatan

neuron-neuron otak secara berlebihan dan berkala, reversibel mental, hubungan keluarga dan sosial.

dengan berbagai etiologi.


B. Etiologi
kasus
c. Migrain Meski penyebabnya belum diketahui,

sejumlah faktor berikut ini diduga dapat memicu


a. Stroke : Penyebab stroke sangat bervariasi, mulai dari akibat
timbulnya serangan migrain:
adanya gumpalan darah pada pembuluh darah di otak,
• Perubahan hormon pada wanita.
pembuluh darah di otak pecah, tekanan darah tinggi, hingga
• Pola makan dan minum.
pengaruh obat-obatan pengencer darah.
• Pemicu dari lingkungan sekitar, seperti asap rokok
b. Epilepsi dapat mulai diidap pada usia kapan saja, umumnya
• Faktor emosi, seperti stres, gelisah
kondisi ini terjadi sejak masa kanak-kanak. Berdasarkan
• Faktor fisik dan kebiasaan, seperti kelelahan,
penyebabnya, epilepsi dibagi dua, yaitu: Epilepsi idiopatik,
• Efek samping konsumsi obat, seperti pil KB
Epilepsi simptomatik,
• Memiliki riwayat keluarga yang mengalami
migraine
C. Jenis-jenis Dan Klasifikasi

a. Stroke
b. Epilepsi
 Jenis-Jenis
 Jenis-Jenis
• Stroke Iskemik (Stroke Sumbatan)
• Epilepsi Umum
• Stroke Hemoragik (Stroke Berdarah)
 Klasifikasi stroke • Epilepsi Partial

• Stroke iskemik : Klasifikasi stroke iskemik juga dapat • Umum Sekunder

terjadi akibat emboli.  Klasifikasi

• Stroke hemoragik : klasifikasi stroke hemoragik juga dapat • Epilepsi simptomatik, disebut juga epilepsi
disebabkan oleh cedera, kelainan darah, maupun penggunaan
sekunder.
kokain.

• Transient ischemic attack (TIA) klasifikasi stroke lain,


gejala TIA cuma berlangsung singkat.
c. Migrain

 Jenis-Jenis   klasifikasi

• Migrain Okular
• Nyeri kepala sendiri diklasifikasikan kedalam tiga kelompok
• Migrain Hemiplegia
besar. nyeri kepada cluster, migrain, dan testion headache.
• Migrain Basilar

• Menstrual Migraine

• Abdominal Migraine

• Migrain Vestibular

• Migrain Kronis
D. Penanganan Secara Manajemen
Kegawatdaruratan
a. Stroke

b. Epilepsi
 Stroke iskemik : Pada stroke iskemik, dokter harus segera

membuat aliran darah ke otak kembali lancar. Dokter akan Farmakoterapi merupakan cara

memberikan obat yang dapat memecah sumbatan di aliran penangnaan penyakit dengan pengunaan obat-

darah, yang dikenal dengan intravenous tissue plasminogen obatan yang sesuai dengan indikasinya.

activator (tPA). Farmakoterapi juga mengkaji mengenai

kedudukan suatu obat dalam mengatasi


 Stroke hemoragik : Pada kondisi stroke hemoragik, penting
penyakit yang tidak jarang disertai berbagai
untuk mengontrol perdarahan yang terjadi dan menurunkan
pemberat (komplikasi) sehingga memerlukan
tekanan di dalam otak. Beberapa kasus stroke hemoragik
penyesuaian pengobatan.
yang mengalami perdarahan luas, perlu dilakukan operasi
c. Migrain

• Relaksasi dan tidur

• Kompres dingin atau hangat

• Kafein Dalam jumlah sedikit, kafein dapat mengurangi nyeri, termasuk akibat migrain. 

• Meditasi atau yoga

• Aroma lavender

• Pijat Memberikan pijatan lembut pada area dahi dapat melancarkan aliran darah dan membantu relaksasi. 
JURNAL : ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.M DENGAN
GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN : KEJANG DEMAM
Kesimpulan 3. Semua implementasi mampu dilakukan penulis karena
1. Setelah melakukan asuhan keperawatan pada An. M selama
didukung
tiga hari
dan penulis menemukan tiga diagnosa keperawatan. Diagnosa fasilitas yang memadai dari rumah sakit. Hasil yang
yang
diperoleh oleh
muncul antara lain:
a. Hipertermi berhubungan dengan Proses infeksi perawat sanagt baik karena kondisi pasien membaik.
b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
4. Mengacu pada intervensi dan implementasi dari hasil
berhubungan
dengan Napsu makan menurun. evaluasi 3
c. Resiko kejang berulang berhubungan dengan hipertermi
diagnosa teratasi yaitu: Hipertermi berhubungan dengan
2. Dari ketiga diagnosa yang ditemukan tersebut penulis
tegakkan proses
berdasarkan data-data yang didapatkan dari hasil pengkajian.
infeksi, ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
Intervensi sesuai teori tetapi tidak sepenuhnya dijadikan
intervensi kebutuhan
oleh penulis pada pengelolaan pasien karena situasi dan kondisi
berhubungan dengan intake nutrisi dengan napsu makan
pasien serta kebijakan dari instansi rumah sakit.
menurun,
resiko kejang berulang berhubungan dengan hipertermi.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai