Anda di halaman 1dari 24

TRIGGER CASE

NS. SAHRAN, M.Kep


KELOMPOK 5

1. ADELIA BELLA SAPUTRI (P05120320001)


2. EGITA AFRILIA (P05120320009)
3. ISTIANINGSIH (P05120320021)
4. KELARINA HARDIANTI (P05120320022)
5. M. SYARIFUDIN TANZIL (P05120320026)
6. OKTA PTRIYANI (P05120320030)
7. SHALSABILA RAHMADINI (P05120320040)
Kasus :

Seorang pasien Ny. E dirawat di ruang melati dengan keluhan


demam tinggi intermitten sejak 2 hari yang lalu. Keluhan yang
dirasakan mual, pusing, dan tidak nyaman di perut bagian atas.
Riwayat: Keluhan dirasakan 1 minggu sebelum demam tinggi
berupa mual, kadang-kadang demam ringan dan muntah.
Terapai yang sedang dijalani: IVFD RL 200 tetes/M, Injeksi
Cefotaxime 3 x 1 Gr, Ondansetrone 3 x 1 ampul.
Lakukan analisis terhadap kasus diatas!
DIAGNOSA
Sakit kepala, sakit Rasa nyaman di perut
kepala yang terjadi pada bagian atas. Rasa tidak
nyaman yang terjadi pada
01 penderita malaria dapat 03 Ny E terjadi pada bagian 05
disebabkan oleh hati, pada penderita
kekurangan cairan malaria

Demam, bersifat periodik Pemberian Injeksi Cefotaxime


Mual muntah, Pada 3 x 1 Gr, Ondansetrone 3 x 1
penyakit malaria, karena berkaitan dengan
penyebab mual- 02 pecahnya skizon yang
mengeluarkan berbagai
04 ampul.Pemberian ondansetron
merupakan obat anti mual-
muntahnya sebagian besar muntah yang biasanya
disebabkan oleh antigen. Proses diberikan pada pasien
peradangan pada hati pematangan skizon pascakemoterapi dan kasus-
akibat parasit malaria dan berbeda tiap jenis kasus yang memudahkan
zat-zat peradangan yang plasmodium. seseorang mengalami mual-
dilepaskan selama masa muntah, misalnya pascaoperasi,
infeksi. hiperemesis gravidarum dan
sebagainya.
JENIS
Setelah dilakukan beberapa tes lanjutan yaitu
hapusan darah tebal dan tipis didapatkan hasil
berupa malaria berat atau malaria falcifarum
GEJALA YANG MUNGKIN DIALAMI
1. Merasakan sensasi dingin dan menggigil, merupakan respon normal tubuh untuk meningkatkan sistem
kekebalan tubuh, reaksi ini biasanya disertai demam. Yang bertujuan untum menyerang sesuatu yang
dianggap asing oleh tubuh.

2. Berkeringat, Stadium ini berlangsung + 2 – 4 jam. Penderita berkeringat sangat banyak. Suhu tubuhkembali
turun, kadang-kadang sampai di bawah normal. Setelah itu biasanya penderita beristirahat hingga tertidur.
Setelah bangun tidur penderita merasa lemah tetapi tidak adagejala lain sehingga dapat kembali melakukan
kegiatan sehari-hari.Pada dasarnya, berkeringat adalah salah satu cara tubuh untuk menurunkan suhunya
secara alami. Jika berkeringat saat demam, artinya memang saat itu tubuh sedang berusaha untuk
mengembalikan suhu normal, supaya fungsi organ tetap baik.Pasalnya, jika suhu tubuh terlalu berlebihan,
berisiko mengalami kondisi yang disebut dengan heat stroke atau sengatan panas. Umumnya masalah ini
terjadi bila suhu tubuh mencapai 40 derajat celcius, bahkan lebih.

3. Nyeri tubuh, nyeri tubuh yang dialami penderita malaria disebabkan oleh kuranya eritrosit. Kondisi itu
diketahui bisa menyebabkan banyak bagian tubuh akhirnya merasa lelah karena tidak mendapatkan cukup
oksigen.
LANJUTAN...
.
4. Lemah, letih lesu
Selain 3 gejala diatas terdapat beberapa
gejala malaria dengan komplikasi/ berat
• Gangguan kesadaran
• Mengalami kejang.
• Adanyya ganguan pernafasan.
• Munculnya anemia berat
• Difusi organ vital.
• Gagl ginjal.
• Kolaps kardio vaskuler
Akut/kronis
01 Penyakit malaria yang dialami oleh Ny E adalah akut, karena penyakit itu mulain terasa 1 minggu yang lalu.

Terapi yang dijalani


02 Penatalaksanaan Keperawatan
1. Pemantauan tanda-tanda vital (TD, nadi, pernafasan, dan suhu).
2. Cairan dan elektrolit
3. Nutrisi
4. Eliminasi
5. Aktivitas & istirahat, dll
Diagnosa aktual/yang mungkin muncul
03 Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponenseluler yang di perlukan untuk pengiriman
oksigen dan nutrient dalamtubuh.
Aktual/resiko ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhberhubungan dengan intake yang tidak dekuat ;
anorexia,mual/muntah.
Aktual/risiko tinggi gangguan elektrolit berhubungan dengan diuresisosmotik, diaforesis.
Hipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolisme,efek langsung sirkulasi kuman pada hipotalamus.
Gangguan aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.
Nyeri dan ketidaknyamanan berhubungan dengan respons inflamasisistemik, mialgia, artralgia.
Resiko penularan penyakit malaria berhubungan dengan kurangpengetahuan tentang penyakit malaria, kebersihan
lingkungan danpola hidup.
pengkajian
Identitas pasien Identitas Penanggung Jawab
Nama :Ny. E Nama :Tn F
Umur :50 Tahun Umur :52 Tahun
Jenis Kelamin :Perempuan Jenis Kelamin :Laki-laki
Pendidikan :SMP Pendidikan :SMP
Agama :Islam Agama :Islam
Alamat :Jalan abcdef Alamat :jalan abcdef
No. RM :123456 Hubungan dengan Keluarga : Suami
Ruangan : Ruang Interna
Tanggal masuk :17 agustus 2021
Tanggal pengkajian :18 agustus 2021, pukul 10.00 WIB
Diagnosa medis : Malaria
 
Data riwayat kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang : Keluhan klien saat masuk rumah sakit, keluhan saat dikaji :demam
yang hilang timbul, menurunnya nafsu makan, sakitkepala,mual, muntah, lemah, menggigil,
malaise, nyeri sendi dantulang, berkeringat.
2. Riwayat kesehatan yang lalu : Menggambarkan kesehatan pasien sebelumnya, apakah pasienpernah
mempunyai riwayat penyakit malaria atau meminum obatmalaria, apakah pernah bepergian dan
bermalam didaerahendemik.
3. Riwayat kesehatankeluarga : Menggambarkan adakah anggota keluarga yang mengalamipenyakit
malaria, riwayat penyakit genetik, dan congenital dalamkeluarga.
4. Riwayat kebiasaan sehari-hari
- Pola nutrisi
- Pola eliminasi
- Pola istirahat dan tidur
- Pola aktivitas
. - Personal hygiene
PEMERIKSAAN
FISIK
1. Keadaan umum :Di kaji penampilan dan tingkat kesadaran
2. Tanda-tanda vital :Pasien mengalami demam 37,50C - 400C, penurunan tekanan darah, nadi berjalan
cepat dan lemah, serta frekuensi nafas meningkat.
3. Pemeriksaan fisik:
a) Pernapasan
b) Pencernaan
c) Penglihatan
d) Pengecapan
e) Pendengaran
f) Kardiovaskuler
g) Inspeksi
h) Perkemihan
i) Reproduksi
j) Moskuloskeletal
k) Intergument
Riwayat Psikologis dan Spiritual

1.PSIKOLOGIS
Menggambarkan tentang reaksi pasien terhadap
penyakit yang di alami, cemas dan harapan pasien
mendapatkan dukungan dari orang - orang terdekat
pasien.

2.SPIRITUAL
Kepercayaan yang di anut pasien, kebiasaan beribadah,
dan sejauh mana kepercayaan tersebut mempengaruhi
kehidupan pasien
Pemeriksaan Penunjang

1.USG
pada penderita malaria kronis terdapat pembesaran limpa

2.Rontgen
pada penderita malaria kronis terlihat pembesaran hati dan Limpa

3.Laboratorium
a. Hitung leukosit darah rendah atau normal (n : 4.000-10.000 mm3)
b. Jumlah trombosit sering menurun terutama pada malaria berat (n : 150.000-400.000 sel/mm3).
c. Laju endap darah sangat tinggi (>5-15 mm/jam).
d. Hemoglobin darah rendah (<10 gr/dl).
e. Plasmodium terlihat dalam sediaan, DDR (+).
Intervensi
No Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional
1 Perubahan perfusi jaringan berhubungan Tujuan : setelah dilakukan 1. Memeriksa 1. Memantau
dengan penurunan komponen seluler perawatan dalam waktu 4x24 tanda-tanda perkembangan tekanan
yang di perlukan untuk pengiriman jam t idak terjadi penurunan vital. darah dan perubahan
oksigen dan nutrient dalam tubuh. tingkat kesadaran dan dapat 2. Catat adanya pada tekanan nadi.
mempertahankan cardiac output keluhan pusing. Hipotensi akan
secara adekuat guna berkembang bersamaan
meningkatkan perfusi jaringan. dengan kuman yang
menyerang darah.
2. Keluhan pusing
merupakan manifestasi
penurunan suplai darah
ke jaringan otak.
Kriteria hasil : 3. Kurangi aktivitas yang 3. Respons valsava akan
 Tanda-tanda vital normal merangsang timbulnya respons meningkatkan beban jantung
 Klien tidak mengeluh pusing valsava/ aktivitas. sehingga akan menurunkan
 Klien tidak gelisah 4. Tingkatkan tirah baring. curah jantung ke otak.
 Tidak terdapat sianosis 5. Observasi perubahan sensori dan 4. Menurunkan beban kerja miokard
 Kulit segar tingkat kesadaran pasien yang dan konsumsi oksigen,
 Hemoglobin normal menunjukan penurunan perfusi memaksimalkan efektifitas dari
 Akral hangat otak (gelisah, confuse/bingu ng, perfusi jaringan.
 Conjungtiva ananemis apatis, somnolen). 5. Bukti aktual terhadap
 Mukosa bibir tampak lembab 6. Kolaborasi Pemberian transfusi penurunan aliran darah ke jaringan
 Hasil pemeriksaan DDR (-) darah PRC (packed red cells). serebra adalah a danya perubahan
respons sensori dan penurunan
tingkat kesadaran pada fase akut.
Adanya kegagalan harus d ilakukan
monitoring ketat.
6. Jalur yang paten penting untuk
pemenuhan lisis darah sebagai
intervensi kedaruratan.
2 Hipertermi berhubungan dengan Tujuan : Setelah dilakukan 1. Evaluasi TTV pada setiap 1. Sebagai pengawasan terhadap
peningkatan metabolisme, efek perawatan dalam waktu pergantian sif atau setiap ada adanya perubahan keadaan umum
langsung sirkulasi kuman 4x24 jam terjadi penurunan suhu keluhan dari klien. klien sehingga dapat dilakukan
pada hipotalamus. tubuh dan panas t idak berulang. 2. Anjurkan klien untuk penanganan dan perawatan secara
Kriteria hasil : memakaikan pakaian yang tipis cepat dan tepat.
 Pada palpasi tubuh teraba dan dapat menyerap keringat. 2. Dengan baju yang tipis dan
tidak panas 3. Anjurkan memberikan selimut menyerap keringat diharapkan klien
 Suhu tubuh normal bila menggigil. tidak gerah dan panas tubuh akan
 Mukosa bibir lembab 4. Beri kompres dengan air turun.
 DDR (-) hangat – hangat kuku pada 3. Pemberian selimut digunakan untuk
 Klien tidak gelisah aksila,lipat paha, dan mengurangi ketidak nyamanan pada
 Klien mampu menjelaskan temporal bila terjadi panas. saat demam dan menggigil sebagai
kembali pendidikan kesehatan 5. Berikan klien banyak respon sekunder dari hipertermi.
yang diberikan. minum 2000-3000 cc/hari. 4. Terjadi vasodilatasi pembuluh darah,
 Klien mampu termotivasi 6. Kolaborasi untuk pemberian sehingga terjadi penguapan
untuk melaksanakan penjelasan cairan infus. (evaporasi).
yang telah diberikan. 5. Dengan banyak minum dapat
menggantikan cairan yang hilang.
6. Pemberian cairan infus dapat
mencegah terjadinya kekurangan
cairan
7. Kolaborasi untuk 7. Anti piretik dapat
pemberian antipiretik, merangsang hipotalamus
anti malaria, dan anti untuk menurunkan suhu
biotik. tubuh, pemberian anti
8. Atur lingkungan yang malaria dapat membunuh
konduksif. parasit/plasmodiu m
penyebab malaria, antibiotik
untuk mengatasi infeksi.
8. Kondisi ruang kamar yang
tidak panas, tidak bising, dan
sedikit pengunjung memberi
efektivitas terhadap proses
penyembuhan.
3 Resiko ketidak seimbangan Tujuan : Setelah dilakukan 1. Kaji pengetahuan klien 1. Tingkat pengetahuan
nutrisi kurang dari perawatan dalam waktu 5x24 tentang intake nutrisi. dipengaruhi oleh kondisi
kebutuhan tubuh jam klien dapat sosial Ekonomi klien. Perawat
berhubungan dengan intake mempertahankan kebutuhan mengunakan pendekatan yang
yang tidak dekuat: nutrisi yang adekuat. sesuai dengan kondisi individu
anorexia, mual/muntah. klien. Dengan mengetahui
Kriteria hasil : tingkat pengetahuan tersebut,
 Berat badan klien normal perawat dapat lebih terarah
seimbang dengan tinggi dalam memberikan pendidikan
badan yang sesuai dengan
 Klien mampu pengetahuan klien secara
menghabiskan porsi efektif dan episien
makan yang disajikan
 Keadaan umum klien
membaik
 Mual, muntah 2. Anjurkan klien agar makan 2. Untuk mengurangi perasaan
berkurang makanan dalam keadaan hangat. pahit pada lidah.
 Mukosa bibir tampak 3. Anjurkan klien untuk makan 3. Untuk mengurangi perasaan
lembab makanan lunak dalam porsi kecil tegang pada lambung sehingga
tapi sering tidak terjadi mual da muntah.
4. Diskusikan makanan yang disukai 4. Dapat meningkatkkan masukan
klien dan masukan dalam diet makanan klien.
murni. 5. Anti emetik dapat mengurangi
5. Kolaborasi pemberian obat anti mual dan muntah.
emetik 6. Penimbangan berat badan
6. Monitor perkembangan berat dilakukan sebagai evaluasi
badan. terhadap intervensi yang
diberikan.
4 Nyeri dan ketidak Tujuan : Setelah dilakukan 1. Jelaskan dan bantu klien 1. Pendekatan dengan
nyamanan berhubungan perawatan dalam waktu 4x24 dengan tindakan pereda menggunakan relaksasi dan
dengan respons inflamasi jam terjadi penurunan nyeri nonfarmakologi dan nonfarmakologi lainya telah
sistemik, mialgia, artralgia. keluhan nyeri dan ketidak noninvasif. menunjukan ke efektifan
nyamanan. 2. Istirahatkan klien pada dalam mengurangi nyeri.
saat nyeri muncul. 2. Istirahat secara fisiologis
Kriteria hasil : akan menurunkan kebutuhan
 Secara subjektif oksigen yang diperlukan
melaporkan nyeri berkurang untuk memenuhi kebutuhan
atau dapat diadaptasi
 Skala nyeri 0-1 (1-4).Dapat
mengidentifikasi aktivitas
yang meningkatkan
3. Ajarkan teknik relaksasi pernafasan 3. Meningkatkan intake oksigen
dalam pada saat nyeri muncul. sehingga makan menurunkan nyeri
4. Manajemen lingkungan, Lingkungan sekunder dari iskemia spina.
yang tenang, batasi pengunjung, 4. Lingkungan yang tenang akan
istirahatkan klien. menurunkan stimulus nyeri eksternal
5. Tingkatkan pengetahuan tentang dan pembatasan pengunjung akan
sebab- sebab nyeri. membantu meningkatkan kondisi
oksigen ruangan yang akan
berkurang apabila banyak
pengunjung yang berada di
ruangan.Istirahat akan menurunkan
kebutuhan oksigen jaringan perifer.
5. Pengetahuan mengenai hal yang akan
di rasakan membantu mengurangi
nyerinya dan dapat membantu
mengembangkan kepatuhanklien
terhadap rencana terapeutik.
5 Gangguan aktivitas Tujuan : Setelah dilakukan perawatan 1. Observasi respons klien 1. Untuk mengidentifikasi indikasi
berhubungan dengan kelemahan dalam 5 x24 jam klien dapat terhadap aktivitas. kemajuan atau penyimpangan dari
fisik melakukan aktivitas sesuai dengan 2. Awasi tanda – tanda vital hasil yang diharapkan.
kemampuanya. selama dan sesudah aktivitas. 2. Agar mengetahui perubahan
  3. Tingkatkan tirah baring. kelemahan dan kekuatan pada
Kriteria hasil : 4. Atur posisi pasien senyaman pasien.
• Klien mampu melakukan mungkin 3. Tirah baring meningkatkan istirahat
aktivitas sendiri 5. Berikan bantuan dalam dan ketenangan klien serta
• Badan klien tidak lemah lagi aktivitas sehari- hari bila menyediakan energi yang
dan kekuatan otot perlu. digunakan untuk penyembuhan.
• Membaik anda-tanda vital 6. Libatkan keluarga dalam 4. Agar klien bisa beristirahat dan
dalam batas normal pemenuhan kebutuhan klien. memulihkan kesehatan.
5. Membantu klien bila perlu, untuk
meninggkatkan kepercayaan diri
bila klien dapat melakukan
aktivitas sendiri.
6. Membangun hubungan yang
kooperatif antara perawat dan
keluaraga.
6 Resiko penularan penyakit Tujuan : Setelah dilakukan 1. Beri penjelasan tentang 1. Klien dan keluarga dapat
malaria berhubungan dengan perawatan dalam waktu 3x24 apa itu penyakit menjelaskan kembali dan
kurang pengetahuan tentang jam penularan penyakit malaria malaria,cara penularan menentukan pencegahan
penyakit malaria, kebersihan tidak terjadi. penyakit malaria dan penyakit malaria secara dini.
lingkungan dan pola hidup. pencegahanya. 2. Dengan lingkungan yang
Kriteria hasil : 2. Anjurkan keluarga dan bersih dan nyaman nyamuk
• Klien dan keluarga dapat klien untuk memelihara tidak akan berkembang biak.
menjelaskan kembali apa itu dan meningkatkan 3. Akan mencegah terjadi
penyakit malaria dan cara kebersihan diri dan penularan.
• penularan penyakit malaria. lingkunganya.
• Klien dan Keluarga dapat 3. Anjurkan klien dan
menyebutkan cara pencegahan keluarga untuk membasmi
malaria. sarang nyamuk atau
tempat berkembang biak
nyamuk.
TERIMAKASIH!

Anda mungkin juga menyukai