Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN

KEPERAWATAN PADA
PENYAKIT MALARIA
Definisi
Malaria adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh protozoa obligat
intraseluler dari genus plasmodium. Penyakit ini secara alami ditularkan oleh
gigitan nyamuk Anopheles betina. Penyakit malaria ini dapat menyerang
siapa saja terutama penduduk yang tinggal di daerah dimana tempat
tersebut merupakan tempat yang sesuai dengan kebutuhan nyamuk untuk
berkembang.
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit
(Plasmodium) yang ditularkan oleh gigitan nyamuk yang terinfeksi (vector
borne desease). Malaria pada manusia dapat disebabkan oleh plasmodium
falciparum, plasmodium vivax, plasmodium malariae, dan plasmodium ovale.
Pada tubuh manusia, parasit membelah diri dan bertambah banyak di dalam
hati dan kemudian menginfeksi sel darah merah.
Etiologi
Organisme penyebab malaria adalah protozoa dari genus plasmodium.
Ada empat spesies plasmodium yaitu plasmodium falciparum, plasmodium
vivax, plasmodium malariae, dan plasmodium ovale. Plasmodium falciparum
merupakan penyebab dari malaria tropika yang sering terjadi malaria berat
atau malaria otak dengan kematian. Masa inkubasi 9 sampai dengan 14 hari,
rata-rata 12 hari. Plasmodium Vivax yang menyebabkan malaria tertiana
dengan masa inkubasi 12 sampai dengan 17 hari, ratarata 15 hari.
Plasmodium Ovale, ini jarang sekali ditemui, umumnya banyak terjadi di Afrika
dan Pasifik Barat dengan masa inkubasi 16 sampai dengan 18 hari, rata-rata
17 hari. Plasmodium Malariae yang menyebabkan malaria quartana dengan
masa inkubasi 18 sampai dengan 28 hari.
Jenis – jenis Malaria

01 Malaria ovale 03 Malaria quartana

02 Malaria Tropika 04 Malaria Tertiana


Tanda dan Gejala Malaria

Tahap demam Stadium


Tahap puncak
menggigil berkeringat.
demam hot stage
Patofisiologi
Patofisiologi munculnya gejala pada malaria berkaitan dengan siklus
eritrositik parasit. Parasitemia meningkat setiap kali terjadi lisis eritrosit dan
ruptur skizon eritrosit yang melepaskan ribuan parasit dalam bentuk merozoit
dan zat sisa metabolik ke sirkulasi darah. Tubuh yang mengenali antigen
tersebut kemudian melepaskan makrofag, monosit, limfosit, dan berbagai
sitokin, seperti tumor necrosis factor alpha (TNF- α). Sitokin TNF-α dalam
sirkulasi darah yang sampai ke hipotalamus akan menstimulasi demam.
Demam bertahan selama 6–10 jam, lalu suhu tubuh kembali normal, dan
meningkat kembali setiap 48–72 jam saat siklus eritrositik lengkap. Selain TNF-
α, ditemukan juga sitokin proinflamasi lainnya, seperti interleukin 10 (IL-10)
dan interferon γ (IFN- γ). Pada fase infeksi lanjutan, tubuh memproduksi
antibodi yang membantu proses pembersihan parasit melalui jalur makrofag-
sel T-sel B.
Manifestasi klinis

Gejala malaria ringan (malaria


1 tanpa komplikasi)

2 Gejala malaria berat (malaria


dengan komplikasi)
Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan
Tes Diagnostik Cepat (Rapid
mikroskopis
Diagnostic Test)
● Darah
● Pulasan Intradermal
(Intradermal Smears )
Terapi Malaria
Gametosida Skozintisida
untuk membunuh bentuk seksual untuk memberantas bentuk
plasmodium (misalnya skizon jaringan dan hipnozoit
klorokuin, kuinin dan (misalnya primakuin dan
primakuin) pirimetamin).

Sporontosida
untuk menghambat
Skizontisida darah
ookista (misalnya untuk membunuh skizon yang berada
primakuin, di dalam darah (misalnya
kloroguanid). klorokuin, kuinin, meflokuin,
halofantrin, pirimetamin,
sulfadoksin, sulfon dan tetrasiklin).
KONSEP ASUHAN
1. Identitas pasien KEPERAWATAN
Jenis kelamin laki-laki beresiko terkena penyakit malaria dibandingkan
dengan perempuan. Hal ini disebabkan oleh lebih tingginya aktifitas sehari-
hari yang dilakukan laki-laki diluar rumah seperti sebagai nelayan dan
kebiasaan keluar rumah sampai larut malam (peronda malam), sedangkan
perempuan kebanyakan beraktifitas di dalam rumah saja seperti menjadi
ibu rumah tangga.
2. Keluhan Utama
Demam dan menggigil beberapa hari
3. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan sebelumnya pasien digigit oleh nyamuk saat melakukan
aktivitas diluar rumah
4. Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit sebelumnya
5. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan keluarganya tidak memiliki riwayat penyakit
6. Pola tidur
Biasanya pasien lebih banyak tidur dan istirahat karena tubuh pasien lemas
7. Pola eliminasi
Rentensi inkonensia akibat kurangnya aktivitas
8. Pola makan dan minum
Dibantu oleh keluarga
9. Kebersihan diri
Keluarga mengatakan pasien sering di seka dengan air hangat
10. Pola Kegiatan / Aktivitas
Enggan melakukan pergerakkan
11. Pola psikososial
Khawatir, cemas, ketakutan
12. Data spiritual
Pasien percaya kalau sakitnya bisa disembuhkan
13. Pola seksual
Kaji status pernikahan pasien
14. Pola penanggulangan stress
Kaji penyebab stress pasien
15. Pemeriksaan fisik
• Keadaan Umum
Lemas
• Pemerikasaan TTV
Tekanan darah,nadi,pernafasan,suhu,berat badan,tinggi badan
• Body sistem
1. Pemeriksaan wajah (Mata,hidung,telinga,mulut)
2. Pemeriksaan kepala dan leher
3. Pemeriksaan thorax
A. Pemeriksaan paru (Inspeksi, Palpasi,Perkusi,Auskultasi)
B. Pemeriksaan jantung (Inspeksi, Palpasi,Perkusi,Auskultasi)
C. Pemeriksaan abdomen (Inspeksi, Palpasi,Perkusi,Auskultasi)
16. Terapi
Terapi yang diberikan baik oral maupun parental
Diagnosa Keperawatan
1 3
Gangguan sirkulasi spontan Gangguan perfusi jaringan
berhubungan dengan berhubungan dengan
penurunan penurunan sirkulasi jaringan
kesadaran terganggu

2 4
Resiko ketidakseimbangan Hipertemia
elektrolit berhubungan berhubungan dengan
dengan penurunan produksi perubahan pada
urine regulasi temperatur
Intervensi Keperawatan
Gangguan sirkulasi spontan Resiko ketidakseimbangan elektrolit
berhubungan dengan penurunan berhubungan dengan penurunan
A penurunan kesadaran
SIKI : Manajemen Defibrilasi (1.02038)
Definisi : Mengidentifikasi dan
B produksi urine
SIKI : Pemantauan Elektrolit (I.03122)
mengelola aliran listrik kuat dengan Definisi : Mengumpulkan dan menganalisis
metode asinkron ke jantung data terkait regulasi keseimbangan
melalui elektroda yang elektrolit
ditempatkan pada permukaan
dada

Hipertemia berhubungan dengan Gangguan sirkulasi spontan


perubahan pada regulasi berhubungan dengan penurunan

C temperature
SIKI : Manjemen Hipertermia (1.15506)
F penurunan kesadaran
SIKI : Perawatan Sirkulasi (1.020179)
Definisi : Mengidentifikasi dan merawat
Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola
area local dengan keterbatasan
peningkatan suhu tubuh akibat disfungsi
sirkulisi perifer
termoregulasi
Implementasi
Implementasi merupakan serangkai kegiatan yang
dilakukan oleh perawat untuk membatu klien dalam status
kesehatan baik yang menggambarkan kriteria hasil yang
diharapkan
Evaluasi
Evaluasi merupakan tindakan intelektual untuk melengkapi
proses keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnose
keperawatan,rencana tindakan,dan pelaksanaanya sudah
berhasil dicapai
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai