Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH RONDE KEPERAWATAN

Disusun Oleh :

AYU ANDIRA ( 7120008 )


SHAYLA NUR AIDA ( 7121003 )
ALI KHUDAIFI ( 7121005 )

PROGRAM STUDI ILMU DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM
JOMBANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya serta kesempatan kepada kelompok kami sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah Ronde Keperawatan ini tepat pada
waktunya.
Tugas ini tentu masih banyak kekurangannya, maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi penyempurnaan kelompok ini.
Kami mengharapkan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
pembacanya terutama bagi mahasiswa dan penyusun dalam membantu proses
pembelajaran.

Jombang, 10 Agustus 2023


DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.......................................................................................................1
DAFTAR ISI......................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................4
1.3 Tujuan.....................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................6
2.1 Defenisi Ronde Keperawatan................................................................................6
2.2 Karakteristik Ronde Keperawatan.......................................................................6
2.3 Tujuan Ronde Keperawatan.................................................................................7
2.4 Kriteria Pasien........................................................................................................8
2.5 Manfaat Ronde Keperawatan...............................................................................8
2.6 Tipe-Tipe Ronde Keperawatan.............................................................................9
2.7 Tahapan Ronde Keperawatan.............................................................................10
2.8 Mekanisme Ronde Keperawatan........................................................................12
2.9 Komponen Terlibat dalam Ronde Keperawatan...............................................13
BAB III PENUTUP..........................................................................................................14
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................14
3.2 Saran.....................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen adalah suatu upaya kegiatan untuk mengarahkan,
mengkoordinasi, mengarahkan dan mengawasi dalam mencapai tujuan
bersama dalam sebuah organisasi. Manajemen keperawatan adalah upaya staf
keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan, pengobatan, dan rasa
aman kepada pasien, keluarga, serta masyarakat.
Manajemen sangat penting diterapkan di dalam ruangan agar semua
kegiatan tertata rapid an terarah, sehingga tujuan dapat dicapai bersama, yaitu
menciptakan suasana yang aman dan nyaman baik kepada sesama staf
keperawatan maupun pasien.
Dalam pelaksanaan manajemen terdapat model praktik keperawatan
professional ( MPKP ) yang di dalamnya terdapat kegiatan ronde
keperawatan. Ronde keperawatan adalah suatu kegiatan dimana perawat
primer dan perawat asosiet bekerja sama untuk menyelesaikan masalah klien,
dan klien dilibatkan secara langsung dalam proses penyelesaian masalah
tersebut.
Peningkatan mutu asuhan keperawatan sesuai dengan tuntutan
masyarakat dan perkembangan iptek maka perlu pengembangan dan
pelaksanaan suatu model asuhan keperawatan profesional yang efektif dan
efisien (Nursalam, 2014).
Metode keperawatan primer merupakan salah satu metode pemberian
pelayanan keperawatan di mana salah satu kegiatannya adalah ronde
keperawatan, yaitu suatu metode untuk menggali dan membahas secara
mendalam masalah keperawatan yang terjadi pada pasien dan kebutuhan
pasien akan keperawatan yang dilakukan oleh perawat primer/associate,
konselor, kepala ruangan, dan seluruh tim keperawatan dengan melibatkan
pasien secara langsung sebagai fokus kegiatan (Nursalam, 2014).
Ronde keperawatan akan memberikan media bagi perawat untuk
membahas lebih dalam masalah dan kebutuhan pasien serta merupakan
suatu proses belajar bagi perawat dengan harapan dapat meningkatkan
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Kepekaan dan cara berpikir
kritis perawat akan tumbuh dan terlatih melalui suatu transfer pengetahuan
dan pengaplikasian konsep teori ke dalam praktik keperawatan (Nursalam,
2014).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka menjadi penting untuk
menyusun makalah tentang ronde keperawatan untuk mengetahui lebih dalam
tentang manajemen ronde keperawatan. Sehingga perawat mampu mengahapi
masalah klien dengan baik dan semua kebutuhan dasar klien dapat terpenuhi.
Serta adanya role play tentang ronde keperawatan ini sangat perlu dilakukan
agar mahasiswa paham mengenai ronde keperawatan dan dapat
mengaplikasikannya kelak saat bekerja.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa defenisi ronde keperawatan ?
2. Bagaimana karakteristik ronde keperawatan ?
3. Apa tujuan ronde keperawatan ?
4. Apa kriteria pasien ronde keperawatan ?
5. Apa manfaat ronde keperawatan ?
6. Apa tipe-tipe ronde keperawatan ?
7. Bagaimana tahapan ronde keperawatan ?
8. Bagaimana mekanisme ronde keperawatan ?
9. Apa komponen terlibat dalam ronde keperawatan ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui defenisi ronde keperawatan
2. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik ronde keperawatan
3. Untuk mengetahui tujuan ronde keperawatan
4. Untuk mengetahui kriteria pasien ronde keperawatan
5. Untuk mengetahui manfaat ronde keperawatan
6. Untuk mengetahui tipe-tipe ronde keperawatan
7. Untuk mengetahui bagaimana tahapan ronde keperawatan
8. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme ronde keperawatan
9. Untuk mengetahui komponen terlibat dalam ronde keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Defenisi Ronde Keperawatan
Ronde Keperawatan adalah suatu tindakan yang dilaksanankan oleh
perawat, di samping klien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan
asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan oleh
perawat primer dan atau konselor, kepala ruangan, perawat assosciate, dan
perlu juga melibatkan seluruh anggota tim (Nursalam, 2014).
Ronde keperawatan merupakan proses interaksi antara pengajar dan
perawat atau siswa perawat dimana terjadi proses pembelajaran. Ronde
keperawatan dilakukan oleh teacher nurse atau head nurs dengan anggota
stafnya atau siswa untuk pemahaman yang jelas tentang penyakit dan efek
perawatan untuk setiap pasien (Saleh, 2012).
Beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan ronde keperawatan
adalah suatu tindakan yang dilaksanankan oleh perawat, di samping klien
dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatanuntuk
pemahaman yang jelas tentang penyakit dan efek perawatan untuk setiap
pasien. Ronde keperawatan merupakan suatu metode pembelajaran klinik yang
memungkinkan peserta didik mentransfer dan mengaplikasikan pengetahuan
teoritis ke dalam peraktik keperawatan secara langsung.
2.2 Karakteristik Ronde Keperawatan
Menurut (Nursalam, 2002), karakteristik ronde keperawatan sebagai
berikut :
1. Pasien dilibatkan secara langsung
2. Pasien merupakan fokus kegiatan.
3. Perawat associate, perawat primer, dan konselor melakukan diskusi
bersama.
4. Konselor menfasilitasi kereativitas.
5. Konselor membantu mengembangkan kemampuan PA dan PP
dalam meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah.
2.3 Tujuan Ronde Keperawatan
Tujuan dari pelaksanaan ronde keperawatan bisa dibagi menjadi 2 yaitu :
tujuan bagi perawat dan bagi pasien.
Tujuan bagi keperawatan menurut (Clement, 2011) adalah
1. Melihat kemampuan staf dalam manajemen pasien.
2. Mendukungan pengembangan profesional dan peluang pertumbuhan
3. Meningkatkan pengetahuan perawat dengan menyajikan dalam format
studi kasus
4. Menyediakan kesempatan pada staf perawat untuk belajar
meningkatkan penilaian keterampilan klinis.
5. Membangun kerjasama dan rasa hormat
6. Meningkatkan retensi perawat berpengalaman dan mempromosikan
kebanggaan dalam profesi keperawatan.
Sedangkan tujuan bagi pasien menurut (Clement, 2011) adalah
1. Untuk mengamati kondisi fisik dan mental pasien dan kemajuan hari ke
hari
2. Untuk mengamati pekerjaan staf
3. Untuk membuat pengamatan khusus pasien dan memberikan laporan
ke dokter, misalnya : luka, drainase, perdarahan, dsb
4. Untuk memperkenalkan pasien ke petugas dan sebaliknya.
5. Untuk melaksanakan rencana yang dibuat untuk perawatan pasien
6. Untuk mengevaluasi hasil pengobatan dan kepuasaan pasien
7. Untuk memastikan bahwa langkah-langkah keamanan yang diberikan
pada pasien
8. Untuk memeriksa kondisi pasien sehingga dapat dicegah seperti ulcus
decubitus, foot drop, dsb.
9. Untuk membandingkan manifestasi klinis penyakit pada apsien
sehingga perawat memperoleh wawasan yang lebih baik
10. Untuk memodifikasi tindakan keperawatan yang diberikan.
Sedangkan menurut (Nursalam, 2009) tujuan ronde keperawatan
dibagi menjadi:
1) Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berfikir kritis.
2) Tujuan Khusus
a) Menumbuhkan cara berfikir kritis (Problem-Based Learning
PBL)
b) Menumbuhkan pemikiran bahwa tindakan keperawatan berasal
dari masalah klien.
c) Meningkatkan pola pikir sistematis
d) Meningkatkan validitas data klien
e) Menilai kemampuan menentukan diagnosis keperawatan
f) Meningkatkan kemampuan membuat justifikasi, menilai hasil
kerja, dan memodifikasi rencana asuhan keperawatan (renpra).

2.4 Kriteria Pasien


Menurut (Nursalam, 2009) pasien yang dipilih untuk dilakukan
ronde keprawatan adalah pasien yang memiliki kriteria sebagai berikut:
1) Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukan tindakan keperawatan
2) Pasien dengan kasus baru atau langka.

2.5 Manfaat Ronde Keperawatan


Banyak manfaat dengan dilakukannya ronde keperawatan oleh perawat,
diantaranya:
1) Ronde keperawatan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan
pada perawat. Manfaat ronde keperawatan adalah membantu
mengembangkan keterampilan keperawatan, selain itu dengan adanya
ronde keperawatan akan menguji pengetahuan perawat. Peningkatan ini
bukan hanya keterampilan dan pengetahuan keperawatan saja, tetapi juga
peningkatan secara menyeluruh. Hal ini dijelaskan peningkatan
kemampuan perawat bukan hanya keterampilan keperawatan tetapi juga
memberikan kesempatan pada perawat untuk tumbuh dan berkembang
secara profisonal.
2) Melalui kegiatan ronde keperwatan, perawat dapat mengevaluasi kegiatan
yang telah diberikan pada pasien berhasil atau tidak. Melalui ronde
keperawatan, evaluasi kegiatan,rintangan yang dihadapi oelh perawat atau
keberhasilan dalam asuhan keperawatan dapat dinilai. Hal ini juga
ditegaskan pasien sebagai alat untuk menggambarkan parameter penilaian
atau teknik intervensi.
3) Ronde keperawatan merupakan sarana belajar bagi perawat dan
mahasiswa perawat. Ronde keperawatan merupakan studi percontohan
yang menyediakan sarana untuk menilai pelaksanaan keperawatan yang
dilakukan oleh perawat. Sedangkan bagi mahasiswa perawat dengan ronde
keperawatan akan mendapat pengalaman secara nyata dilapangan.
4) Manfaat ronde keperawatan yang lain adalah membanu mengorientasikan
perawat baru pada pasien. Banyak perawat yang baru masuk tidak
mengetahui mengenai pasien yang dirawat di ruangan. Dengan ronde
keperawatan hal ini bisa dicegah, ronde keperwatan membantu
mengorientasikan perawat baru pada pasien.
5) Ronde keperawatan juga meningkatkan kepuasan pasien. Ronde
keperwatan meningkatkan kepuasan pasien lima kali dibanding tidak
lakukan ronde keperawatan. Dengan tindakan ronde keperawatan
menurunkan angka insiden pada pasien yang dirawat. (Clement, 2011)

2.6 Tipe-Tipe Ronde Keperawatan


Berbagai macam tipe ronde keperawatan dikenal dalam studi
kepustakaan. Diantaranya adalah menurut (Close & Castledine, 2005) ada
empat tipe ronde yaitu matrons’rounds, nurse management rounds,
patient comfort rounds dan teaching rounds.
1) Matron rounds menurut (Close & Castledine, 2005) seorang perawat
berkeliling ke ruangan-ruangan, menanyakan kondisi pasien sesuai jadwal
rondenya. Yang dilakukan perawat ronde ini adalah memeriksa standar
pelayanan, kebersihan dan kerapian, dan menilai penampilan dan
kemajuan perawat dalam memberikan pelayanan pada pasien.
2) Nurse management rounds menurut (Close & Castledine, 2005) ronde ini
adalah ronde manajerial yang melihat pada rencana pengobatan dan
implementasi pada sekelompok pasien dan keluarga pada proses interaksi.
Pada ronde ini tidak terjadi proses pembelajaran antara perawat dengan
head nurse.
3) Patient comfort rounds menurut (Close & Castledine, 2005) ronde di sini
berfokus pada kebutuhan utama yang diperlukan pasien di rumah sakit.
Fungsi perawat dalam ronde ini adalah memenuhi semua kebutuhan
pasien. Misalnya ketika ronde dilakukan malam hari, perawat menyiapkan
tempat tidur untuk pasien tidur.
4) Teaching rounds menurut (Close & Castledine, 2005) dilakukan
antara teacher nursedengan perawat atau siswa perawat, dimana terjad
proses pembelajaran. Teknik ronde ini biasa dilakukan untuk perawat atau
siswa perawat. Dengan pembelajaran langsung perawat atau siswa dapat
langsung mengaplikasikan ilmu yang didapat langsung pada pasien.
Menurut (Clement, 2011) menyebutkan berbagai jenis word round
yang dilakukan oleh perawat meliputi rounds with the doctors, rounds to
discuss psychological problem of patients, social service rounds,
medical rounds for nurses, rounds with the physical therapits, dan
nursing rounds.

2.7 Tahapan Ronde Keperawatan


(Nursalam, 2014), tahapan ronde keperawatan adalah :
1) Pre-rounds, meliputi: preparation (persiapan), planning (perencanaan),
orientation (orientasi).
2) Rounds, meliputi: introduction (pendahuluan), interaction (interaksi),
observation (pengamatan), instruction (pengajaran), summarizing
(kesimpulan).
3) Post-rounds, meliputi: debriefing (tanya jawab), feedback (saran),
reflection (refleksi), preparation (persiapan).
Langkah-langkah Ronde Keperawatan adalah sebagai berikut:
1. Persiapan
a. Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde.
b. Pemberian inform consent kepada klien/ keluarga.
2. Pelaksanaan
a. Penjelasan tentang klien olehperawat primer dalam hal ini penjelasan difokuskan
pada masalah keperawatan danrencana tindakan yang akan/telah dilaksanakan
dan memilih prioritas yang perlu didiskusikan.
b. Diskusikan antar anggota tim tentang kasus tersebut.
c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer/ perawat konselor/ kepala ruangan
tentang masalah klien serta tindakan yang akan dilakukan.
d. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan
ditetapkan.
3. Pasca Ronde
Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta
menetapkan tindakan yang perlu dilakukan.
4. Kriteria Evaluasi
Kriteria evaluasi pada pelaksanaan ronde keperawatan adalah sebagai berikut.
a. Struktur
1) Persyaratan administratif (informed consent, alat dan lainnya).
2) Tim ronde keperawatan hadir ditempat pelaksanaan ronde keperawatan.
3) Persiapan dilakukan sebelumnya.
b. Proses
1) Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
2) Seluruh perserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah
ditentukan.
c. Hasil
1) Klien merasa puas dengan hasil pelayanan.
2) Masalah klien dapat teratasi.
3) Perawat dapat :
a) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis.
b) Meningkatkan cara berpikir yang sistematis.
c) Meningkatkan kemampuan validitas data klien.
d) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
e) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang
berorientasi pada masalah klien.
f) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan.
g) Meningkatkan kemampuan justifikasi.
h) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja

2.8 Mekanisme Ronde Keperawatan


1. Perawat membaca laporan mengenai pasien melalui status pasien sebelum melakukan
ronde keperawatan. Hal ini dilanjutkan bahwa perawat sebaiknya melihat laporan
penilaian fisik dan psikososial pasien 2-3 menit. Selain itu juga perawat menetapkan
tujuan yang ingin dicapai ketika pelaksanaan ronde keperawatan. Sebelum menemui
asien, sebaiknya perawat membahas tujuan yang ingin dicapai (Clement, 2011).
2. Perawat menentukan pasien yang akan dilakukan ronde keperawatan. Hal itu disebut
sebelum dilakukan ronde perawat primer (PP) menentukan 2-3 klien yang akan di
ronde dan ditentukan pasien yang akan di ronde. Sebaliknya dipilih klien yang
membutuhkan perawatan khusus dengan masalah yang relative lebih kompleks
(Sitorus & Yulia, 2006).
3. Ronde keperawatan dilakukan pada pasien. Perawat melaporkan kondisi, tindakan
yang sudah dilakukan dan akan dilakukan, pengobatan, serta rencana yang lain.
(Clement, 2011) saat ronde keperawatan melaporkan tentang kondisi pasien, asuhan
keperawatan, perawat medis dan prognosis. Selain itu juga menurut Annual review of
nursing education dalam ronde keperawatan perawat mendiskusikan diagnosis
keperawatan yang terkait, intervensi keperawatan, dan hasil. Mengenai masalah yang
sensitive hendaknya tidak boleh dibicarakan dihadapan pasien. Masalah yang
sensitive sebaiknya tidak didiskusikan dihadapan klien.
4. Waktu pelaksanaan ronde bermacam-macam tergantung kondisi dan situasi ruangan.
(Sitorus & Yulia, 2006) menyebutkan waktu yang dilakukan untuk melakukan
keseluruhan ronde adalah setiap hari dengan waktu kurang lebih 1 jam ketika
intensitas kegiatan di ruang rawat sudah relative tenang.

2.9 Komponen Terlibat dalam Ronde Keperawatan


Menurut (Nursalam, 2002), dalam ronde keperawatan setiap perawat memiliki
peran masing-masing diantaranya :
1. Perawat primer dan perawat assosciate
Dalam menjalankan pekerjaannya perlu adanya sebuah peranan yang bisa
untuk memaksimalkan keberhasilan, antara lain:
a. Menjelaskan keadaan dan data demografi klien.
b. Menjelaskan masalah keperawatan utama.
c. Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan.
d. Menjelaskan tindakan selanjutnya.
e. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.
2. Perawat primer lain atau konsuler
a. Memberikan justifikasi.
b. Memberikan reinforcement.
c. Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta tindakan
yang rasional.
d. Mengarahkan dan koreksi.
e. Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari.
Di ruang penyakit dalam sebuah rumah sakit yang sudah menerapkan
model praktik keperawatan professional, akan dilakukan ronde
keperawatan. Tahap pre ronde keperawatan..
Sebelum ketua tim memberikan tugas kepada perawat asosiet, ketua
tim menemui pasien terlebih dahulu untuk memberikan informed
concent.
Di ruang pasien..
Ayu : Assalamu’alaikum. Pak Ariyo, bagaimana keadaannya?
Ariyo : Dada saya masih sakit Sus, saya tidak bisa tidur semalaman.
Ayu : Oh, begitu ya.
Arifatul : Ariyo juga tidak mau makan Sus.
Ayu : Oh, kenapa tidak mau makan Pak? Kan biar cepat sembuh. Begini Pak Ariyo, Bu
Arifatul, saya mau meminta persetujuan Pak Ariyo dan bu Arifatul.
Arifatul : Persetujuan apa Sus?
Ayu : Pak Ariyo akan saya jadikan pasien untuk ronde keperawatan. Lha ronde
keperawatan ini adalah suatu kegiatan yang nantinya pasien dan keluarga akan diajak
diskusi untuk menyelesakan masalah yang dihadapi pasien.
Ariyo : Oh, gitu.. lha terus saya harus bagaimana Sus?
Ayu : Bapak Ariyo ya tidak harus bagaimana – bagaimana, Pak Ariyo tinggal
menyetujui saja. Dengan ronde keperawatan ini, nanti masalah pak Ariyo Insya’alla
akan bisa diatasi.
Arifatul : Benar begitu Sus?
Ayu : Insya’allah Bu. Bagaimana, bersedia ya
Pak? Ariyo : Oh, kalau begitu saya bersedia
Sus.
Ayu : Baik, kalau begitu silakan Pak Ariyo dan Bu Arifatul tanda tangan disini.
Setelah mendapatkan persetujuan dari pasien, kemudian ketua tim menuju
ke ruang perawat untuk memberikan tugas kepada perawat asosiet.
Di ruang perawat….
Ayu : Assalamu’alaikum perawat Asim dan perawat Fika. Seperti yang sudah
direncanakan, hari ini kita akan melakukan tahap pra ronde keperawatan, dimana
pasien yang akan kita pilih adalah bapak Aryo.
Asim : Memangnya bapak Ariyo menderita penyakit apa Bu?
Ayu : Bapak Ariyo itu memiliki penyakit gagal jantung, tetapi setahu saya beliau juga
mengalami gangguan harga diri rendah, soalnya sudah berumur hampir 40 tahun tetapi
belum menikah.
Fika : Wah, kasihan sekali ya.
Ayu : Maka dari itu, nanti tolong ya perawat Asim dan perawat Fika untuk mengkaji
lebih lanjut masalah yang ada pada bapak Ariyo.
Asim dan Fika : Baik Bu.
Kemudian perawat asosiet melakukan pengkajian kepada
pasien. Di ruang pasien…
Asim : Selamat pagi Pak Ariyo? Bagaimana kabarnya?
Ariyo : Wah, tidak ada perubahan Pak. Dada saya masih sakit, saya tidak bisa tidur
semalam, sama mau makan rasanya tidak enak.
Fika : Oh, begitu ya Pak. Baik, kami disini, nama saya Fika dan ini teman saya Asim,
akan melakukan pengkajian pada bapak, untuk mengetahui masalah apa yang ada pada
bapak.
Arifatul : Oh, iya, silakan Suster.
Perawat asosiet pun melakukan pengkajian kepada Pak Ariyo. Ternyata
didapatkan hasil bahwa Pak Ariyo mengalami nyeri pada dada, gangguan
sulit tidur, susah makan dan mengalami gangguan konsep diri, yaitu
gangguan citra tubuh dan harga diri rendah.
Setelah mendapatkan data yang dirasa cukup, kemudian perawat
asosiet melaporkan hasil pengkajiannya kepada ketua tim.
Di ruang perawat…
Asim : Bu, pengkajian sudah kami
lakukan. Ayu : Oh, kemuian
bagaimana hasilnya?
Fika : Ternyata masalah yang dihadapi oleh pasien banyak sekali Bu. (sambil
menggeleng – gelengkan kepalanya dan membuka hasil pengkajian)
Asim : Pasien mengalami nyeri dada, gangguan tidur, susah makan, dan gangguan
konsep diri Bu.
Ayu : Baiklah kalau begitu, mari kita lakukan validasi data, langsung ke pasiennya saja
ya..
Fika : Baik Bu.
Kepala tim dan perawat asosiet melakukan validasi data. Setelah selesai
melakukan validasi data, ketua tim melakukan kontrak waktu esok hari
untuk ronde keperawatan
Di ruang pasien…
Ayu : Baik, terima kasih atas kerja samanya. Pak Ariyo dan Bu Arifatul memang
orang baik. Kita ketemu laagi besok yan Pak, Bu, untuk melakukan ronde keperawatan.
Ariyo : Oh, iya. Terima kasih Sus..
Ayu : Iya, sama – sama Pak. Kami permisi dulu ya, Wassalamu’alaikum..
Arifatul : Wa’alaikumsalam.
Keesokan harinya, ronde keperawatan pun dimulai.. ronde tersebut
dihadiri oleh ketua tim, perawat asosiet, kepala ruang, dan perawat
specialis.
Di ruang perawat..
Azizah ; Assalamu’alaikum, selamat pagi Bapak dan Ibu. Di pagi hari ini, kita akan
melaksanakan ronde keperawatan, sebagaimana yang sudah dijadwalkan sebelumnya.
Langsung saja, silakan Bu Ayu membacakan data pasiennya..
Ayu : Baik, terima kasih.. Assalamu’alaikum.. pasien dalam ronde keperawatan kita
kali ini adalah Pak Ariyo, dengan diagnosa medis gagal jantung. Setelah dilakukan
pengkajian kemarin oleh perawat Fika dan perawat Asim, didapatkan data bahwa
pasien ini mengalami nyeri pada dada, susah tidur, tidak mau makan, dan mengalami
gangguan konsep diri.
Dwi : Gangguan konsep diri yang bagaimana Bu?
Ayu : Jadi dia mengalami gangguan citra tubuh karena dia merasa tubuhnya itu tidak
berguna, pasien sakit – sakitan sudah sejak lama, jadi dia tidak bisa bekerja. Dia juga
sekarang umurnya hampir 40 tahun tetapi belum menikah, jadi sekarang dia merasa
minder. Mengalami harga diri rendah juga.
Azizah : Iya, terima kasih kepada bu Ayu, sebelum kita melakukan validasi data, ada
yang ingin ditanyakan?
Asim : Tidak Bu, cukup.
Azizah : OK, langsung saja kita ke
pasiennya ya.. Tim ronde keperawatan
menuju ke ruang pasien. Di ruang
pasien…
Azizah : Assalamu’alaikum.. Selamat pagi pak Ariyo? Bagaimana? Bisa tidur tadi
malam?
Ariyo : Wah, masih tidak bisa tidur Bu. Dada saya ini lho sakit banget
rasanya. Azizah : Oh, begitu ya..
Setelah selesai melakukan validasi data, tim ronde keperawatan kembali ke
ruang perawat.
Di ruang perawat…
Azizah : Baik, tadi kita sudah sama – sama mengetahui keadaan pasien tersebut,
bagaimana sebaiknya? Ada yang punya usul?
Dwi : Kita harus melakukan rontgent dulu pada pasien Bu.
Ayu : Iya, untuk mengetahui keadaan jantung. Apa perlu melakukan cangkok
jantung Bu
Dwi : Saya belum bisa memastikan, kita lihat dulu saja hasilnya, baru saya bisa
menentukan.

Azizah : Untuk masalah gangguan konsep dirinya, kita diskusi dengan keluarganya
saja ya Bu Dwi.
Dwi : Iya Bu, Saya rasa itu perlu.
Pemecahan masalah pun telah ditemukan. Akhirnya keluarga klien diajak untuk
berdiskusi mengenai masalah gangguan konsep diri klien. Keluarga diberi pengarahan
bagaimana cara meningkatkan harga diri klien.
Setelah dilakukan diskusi dengan klien, tugas didelegasikan kepada perawat asosiet.
Ayu : Baik, perawat Asim dan perawat Fika, Anda sudah tahu apa yang akan Anda
lakukan?
Fika :
Sudah
Bu.
Asim :
Sudah.
Ayu : OK, bagus.. Kalau begitu silakan nanti Anda lakukan tugas yang harus Anda
lakukan
Asim : Siap Bu.
Azizah : OK, ronde keperawatan kita kali ini sudah selesai. Terima kasih atas kerja
samanya, semuanya bagus. Semoga masalah pasien kita dapat segera teratasi.
Wassalamu’alaikum.
Semua : Wa’alaikumsalam..
Akhirnya ronde keperawatan telah selesai dilakukan, perawat asosiet mulai
menjalankan tugasnya..
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ronde kepearwatan merupakan kegiatan yng bertujuan untuk mengatasi
masalahh keperawatan yang berfokus pada pasien dan dilakukan oleh perawat. Dalam
hal ini pasien dilibatkan secara langsung dan pasien yang dipilih memeiliki kriteria
pasien dengan kasus baru atau langka, serta pasien yang mempunyai masalah
keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah dilakuakan tindakan keperawatan.
Ronde keperawatan akan meninhkatkan keterampilan dan pengetahuan pada perawat,
selain perawat dapat mengevaluasi kegiatan yang telah diberikan pada pasien berhasil
atau tidak. Melalui ronde keperawatan, evaluasi kegiatan, rintangan yang dihadapi
oleh perawat atau keberhasilan dalam asuhan keperawatan dapat dinilai.
Ada berbagai empat macam tipe ronde keperawatan yang dikenal yaitu
matrons’rounds, nurse management rounds, patient comfort rounds dan teaching rounds.
Sedangkan untuk langkah – langkah keperawatan dapat dibagi menjadi pra ronde,
pelaksanaan ronde, serta pasca ronde. Adapun strategi ronde keperawatan yang efektif
dapat dilakukan dengan melakukan persiapan yang seksama, membuat perencanaan apa
yg akan dilakukan, orientasikan pada perawat tujuan yang ingin dicapai,
memprekenalkan diri pada tim, meninggalkan waktu untuk pertanyaan, serta melakukan
evaluasi pelaksnaan yang telah dilakukan.

3.2 Saran
Diharapkan para pembaca memperbanyak literatur dalam pembuatan makalah
agar dapat membuat makalah yang baik dan benar. Terutama litelatur yang berhubungan
dengan penatalaksaan yang lebih efektif mengenai ronde keperawatan karena di dalam
makalah ini pelaksanaan masih banyak kekurangan.
DAFTAR PUSTAKA

Clement, I. (2011). Management nursing services and education. India.

Close, A., & Castledine, G. (2005). Clinical rounds part 1: matrons’


rounds. British Journal of Nursing.

Nursalam. (2002). Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik


Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. (2009). Manajemen Keperawatan : Aplikasi dan Praktik


Keperawatan Profesional, Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik


Keperawatan Profesional Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika.

Saleh, Z. (2012). Pengaruh Ronde Keperawatan Terhadap Tingkat


Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap RSUD
Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Universitas Indonesia.

Sitorus, R., & Yulia. (2006). Model Praktik Keperawatan Profesional di


Rumah Sakit. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai