MPKPP New
MPKPP New
( MPKP )
Disusun Oleh :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami
panjatkan puja syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kita, sehingga kita dapat menyelesaikan makalah tentang “Model Praktik
Keperawatan Profesional (MPKP)”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca. Sehingga menambah wawasan para pembaca.
i
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR........................................................................................1
DAFTAR ISI.......................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................3
1.1 Latar Belakang...........................................................................3
1.2 Tujuan.........................................................................................4
BAB II TINJAUAN TEORI.............................................................................5
2.1 Pengertian MPKP.......................................................................5
2.2 Tujuan MPKP.............................................................................5
2.3 Komponen MPKP......................................................................5
2.4 Pilar–Pilar dalam Model Praktik Keperawatan Professional
(MPKP)........................................................................................6
2.5 Macam-Macam Metode Penugasan Dalam Keperawatan.....8
BAB III PENUTUP..........................................................................................14
3.1 Kesimpulan...............................................................................14
3.2 Saran..........................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan penulisannya sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan pengertian MPKP.
2. Untuk mengetahui tujuan MPKP.
3. Untuk mengetahui komponen MPKP.
4. Untuk menjelaskan pilar-pilar dalam MPKP.
5. Untuk menjelaskan metode penugasan dalam MPKP serta kekurangan dan
kelebihannya.
ii
i
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian MPKP
4
Hubungan antar profesional dilakukan oleh PP. PP yang paling mengetahui
perkembangan kondisi klien sejak awal masuk. Sehingga mampu memberi
informasi tentang kondisi klien kepada profesional lain khususnya dokter.
Pemberian informasi yang akurat akan membantu dalam penetapan rencana
tindakan medik.
d) Pendekatan manajemen
Pada model ini diberlakukan manajemen SDM, yaitu ada garis koordinasi
yang jelas antara PP dan PA. performa PA dalam satu tim menjadi tanggung
jawab PP. Dengan demikian, PP adalah seorang manajer asuhan keperawatan.
Sebagai seorang manajer, PP harus dibekali dengan kemampuan manajemen dan
kepemimpinan sehingga PP dapat menjadi manajer yang efektif dan pemimpin
yang efektif.
Dalam model praktik keperawatan professional terdiri dari empat pilar diantaranya
adalah :
Pilar I : Pendekatan Manajemen Keperawatan
Dalam model praktik keperawatan mensyaratkaan pendekatan
manajemen sebagai pilar praktik perawatan professional yang pertama.
Pada pilar I yaitu pendekatan manajemen terdiri dari:
5
pendek ; harian,bulanan,dan tahunan).
c. Pengarahan
Dalam pengarahan terdapat kegiatan delegasi, supervise, menciptakan
iklim motifasi, manajemen waktu, komunikasi efektif yang mencangkup
pre dan post conference, dan manajemen konflik
d. Pengawasan
Pengendalian Pilar II : Sistem Penghargaan
Manajemen sumber daya manusia diruang model praktik keperawatan
professional berfokus pada proses rekruitmen,seleksi kerja orientasi, penilaian
kinerja, staf perawat.proses ini selalu dilakukan sebelum membuka ruang
MPKP dan setiap ada penambahan perawatan baru.
Pilar III : Hubungan Professional
Hubungan professional dalam pemberian pelayanan keperawatan (tim
kesehatan) dalam penerima palayanan keperawatan (klien dan keluarga). Pada
pelaksanaan nya hubungan professional secara interal artinya hubungan yang
terjadi antara pembentuk pelayanan kesehatan misalnya antara perawat dengan
perawat, perawat dengan tim kesehatan dan lain–lain. Sedangkan hubungan
professional secara eksternal adalah hubungan antara pemberi dan penerima
pelayanan kesehatan.
Pilar IV : Manajemen Asuhan Keperawatan
Salah satu pilar praktik professional perawatan adalah pelayanan
keperawat dengan mengunakan manajemen asuhan keperawatan di MPKP
tertentu. Manajemen asuhan keperawat yang diterapkan di MPKP adalah
asuhan keperawatan dengan menerapkan proses keperawatan.
2.5 Macam-Macam Metode Penugasan Dalam Keperawatan
Dalam pelaksanaan praktek keperawatan, akan selalu menggunakan salah satu
metode pendekatan di bawah ini :
a) Metode fungsional
Metode fungsional yaitu pengorganisasian tugas pelayanan keperawatan yang
didasarkan kepada pembagian tugas menurut jenis pekerjaan yang dilakukan. Metode
6
ini dibagi menjadi beberapa bagian dan tenaga ditugaskan pada bagian tersebut secara
umum, sebagai berikut :
7
- Mudah memperoleh kepuasan kerja bagi perawat setelah selesai
tugas.
- Kekurangan tenaga ahli dapat diganti dengan tenaga yang kurang
berpengalaman untuk satu tugas yang sederhana.
- Memudahkan kepala ruangan untuk mengawasi staff atau peserta
didik yang praktek untuk ketrampilan tertentu.
- Seorang perawat dapat melakukan dua jenis tugas atau lebih untuk
semua klien yang ada di unit tersebut. Kepala ruangan bertanggung
jawab dalam pembagian tugas tersebut dan menerima laporan tentang
semua klien serta menjawab semua pertanyaan tentang klien
8
- Kebutuhan pasien terpenuhi.
- Pasien merasa puas.
- Masalah pasien dapat dipahami oleh perawat.
- Kepuasan tugas secara keseluruhan dapat dicapai.
Metode ini menggunkan tim yang terdiri dari anggota yang berbeda-beda
dalam memberikan askep terhadap sekelompok pasien.
9
- Tim yang satu tidak mengetahui mengenai pasien yang bukan menjadi
tanggung jawabnya.
- Rapat tim memerlukan waktu sehingga pada situasi sibuk rapat tim
ditiadakan atau trburu-buru sehingga dapat mengakibatkan kimunikasi dan
koordinasi antar anggota tim terganggu sehingga kelanncaran tugas
terhambat.
- Perawat yang belum terampil dan belum berpengalaman selalu tergantung
atau berlindung kepada anggota tim yang mampu atau ketua tim.
- Akontabilitas dalam tim kabur.
b. Konsep dasar :
- Ada tanggung jawab dan tanggung gugat
- Ada otonomi
- Ada keterlibatan pasien dan keluarganya
c. Ketenagaan :
- Setiap perawat primer adalah perawat bed. side.
- Beban kasus pasien maksimal 6 pasien untuk 1 perawat
- Penugasan ditentukan oleh kepala bangsal.
- Perawat profesional sebagai primer dan perawat non profesional sebagai
asisten.
d. Kepala bangsal :
10
- Sebagai konsultan dan pengendali mtu perawat primer
- Orientasi dan merencanaka karyawan baru.
- Menyusun jadwal dinas
- Memberi penugasan pada perawat asisten.
11
- Pertemuan XI Materi : Metode Pemberian Askep Petunjuk : Bermain peran
oleh kelompok V dan VI Kelompok V dan VI bermain peran sebagai kepala
ruangan, ketua tim dan perawat pelaksana Ilustrasi Kasus: Sebuah ruang
rawat inap RS menerapkan Model Praktik Keperawatan Profesional dengan
jumlah tempat tidur 30 buah dan BOR 90%, memiliki 25 orang perawat
yang terdiri dari 3 orang perawat primer (PP) dengan kualifikasi pendidikan
S1 keperawatan/sederajat, 21 perawat assosiet/pelaksana (PA) dengan
kualifikasi pendidikan D3 keperawatan dan 1 orang kepala kualifikasi
pendidikan S1 keperawatan/sederajat. Ruangan dibagi atas tiga tim yang
masing-masing terdiri dari 1 orang ketua tim dan 7 orang perawat
assosiet/pelaksana. Setiap ini bertanggung jawab merawat 9-10 orang
pasien selama di rawat di ruang yang terdiri dari 2-3 pasien dengan tingkat
ketergantungan total, 3-4 pasien dengan tingkat ketergantungan minimal
Perintah : Simulasikan penerapan MPKP di ruang rawat inap RS tersebut.
12
mengalami kipas rusak, tetapi kami sudah melaporkan kepada teknisi dan
nanti akan diatasi dan sepertinya selesai nanti siang. Serah terima di nurse
station terus berjalan, PP dan PA shift pagi mengklarifikasi keluhan,
intervensi keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan serta
membahas hal-hal yang belum jelas atas laporan yang telah disampaikan.
Setelah melakukan serah terima di nurse station berupa tulisan dan lisan,
serah terima akan diteruskan di ruang perawatan pasien.
Dina : Baiklah saya membagi menjadi 3 tim, tim 1 KATIM, PA tanggung
jawab dari kamar 10-19. Tim 2 KATIM ade, PA tanggung jawab dari
kamar 20-29, tim 3 KATIM try, PA tanggung jawab dari kamar 30-39.
Vanny : Sudah dibagi tim, laporan jaga malam ke jaga pagi saya lihat sudah
cukup jelas, sekarang kita lanjutkan serah terimanya di ruangan pasien.
Semua : Oke buk (Para perawat serah terima dengan tim masing-masing
yang telah dibagi)
Murdani : Tok... Tok... Tok... (Mengetuk pintu pasien) Selamat pagi ibu
Dinda : Pagi pak
Murdani : Buk, disini saya mau serah terima jaga, perawat ini yang akan
menggantikan saya merawat ibu mulai sekarang
Dina : Perkenalkan pak, nama saya dina dan ini rekan saya elsa, kami yang
bertanggung jawab atas kebutuhan dan perawatan ibu pagi ini sampai siang
nanti pukul 14.00 WIB. Apakah ibu ada keluhan?
Dinda : Saya tidak bisa tidur karena kepanasan, kok kipasnya enggak hidup
sus?
Dina : Maaf sudah mengecewakan ibu, kipasnya sedang di perbaiki
insyaallah siang ini kipasnya bisa digunakan seperti semula Dinda : Iya, sus
terima kasih atas bantuannya
Dina : Selain itu ada keluhan lain buk? Dinda : Sementara ini tidak ada sus
Dina : Baiklah kalau begitu kami permisi dahulu mau melihat pasien yang
lain buk. Jika ada keperluan lain ibu bisa memanggil saya nurse station
Dinda : Iya sus, terima kasih Dina : Sama- sama buk Ade : Murdani apa
ada obat yang harus diencerkan?
Murdani : Ada, Ny.Balqis di kamar 14 dengan keluhan alergi Dina :
Apakah masih ada yang lain? Murdani : Itu saja yang lain sudah dilaporkan
di awal tadi
13
Vanny : Semua sudah selesai apakah ada pertanyaan? Perawat Pagi : Tidak
buk
Vanny : Baiklah serah terima selesai, perawat malam ibu izinkan pulang
Perawat malam : Terima kasih buk Serah terima pun selesai, penanggung
jawab menandatangani laporan serah terima dengan diketahui oleh kepala
ruangan
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
MPKP adalah suatu sistem (struktur, proses dan nilai-nilai profesional) yang
memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan, termasuk
lingkungan untuk menopang pemberian asuhan tersebut.Saat ini, praktik pelayanan
keperawatan di banyak rumah sakit di Indonesia belum mencerminkan praktik pelayanan
profesional. Metoda pemberian asuhan keperawatan yang dilaksanakan belum
sepenuhnya berorientasi pada upaya pemenuhan kebutuhan klien, melainkan lebih
berorientasi pada pelaksanaan tugas.
3.2 Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
http://muhsakirmsg.blogspot.co.id/2013/02/model-praktek-keperawatan- profesional.html
http://rsudpurihusada.inhilkab.go.id/model-praktik-keperawatan-profesional- mpkp/
16
17