Anda di halaman 1dari 36

PRAKTIK BELAJAR

LAPANGAN KEDOKTERAN
KELUARGA

Anggota :

1. Titik Meilasari (H2A014004)


2. Triasih Amalya (H2A014008)
3. Wirawan Amirul Bahri (H2A014009)
UPAYA PENDEKATAN KELUARGA
TERHADAP Tn.K
DALAM MENANGANI
PERMASALAHAN PENDERITA
HIPERTENSI STAGE I
TAHAP I. KARAKTERISTIK
DEMOGRAFI KELUARGA
Nama kepala keluarga
Tn. K (56 tahun)
Alamat

Mijen Permai Blok C RT 6 RW 7, Mijen,


Semarang
Bentuk keluarga

Nuclear family
TAHAP II. STATUS PASIEN

IDENTITAS PENDERITA
Nama : Tn. K
Umur : 56 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Buruh
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Alamat : Mijen Permai Blok C RT 6 RW
7, Mijen, Semarang
Suku : Jawa
Tanggal periksa : 24 Juli 2017
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Nyeri kepala dan kencang pada bagian leher
Riwayat Penyakit Sekarang
Pada tahun 2016 pasien sering mengeluhkan nyeri pada
kepala dan leher kencang. Nyeri dirasakan hilang timbul,
karena keluhan semakin memberat pasien berobat ke
Puskesmas Mijen dan oleh dokter yang menangani
dikatakan sakit tekanan darah tinggi. Pasien pada
awalnya jarang memeriksakan tensinya, setelah
mengetahui penyakitnya. Pasien kontrol ke puskesmas
secara rutin dan dating kembali ketika obat akan habis.
Pasien diberi obat penurun tensi yaitu Amlodipine 10 mg
diminum 1 kali sehari, obat maag yaitu Antasida 200 mg
diminum 2 kali sehari, dan obat pusing yaitu parasetamol
500 mg diminum 2 kali sehari.
Riwayat Penyakit Dahulu
a. Riwayat tekanan darah tinggi : (+) sejak
tahun 2016
b. Riwayat sakit gula : disangkal
c. Riwayat sakit jantung : disangkal
d. Riwayat sakit ginjal : disangkal
e. Riwayat alergi : disangkal
f. Riwayat mondok : 20 Januari
2017 karena operasi daging tumbuh pada bagian
pinggang
Riwayat Penyakit Keluarga
a) Riwayat tekanan darah tinggi : (+) pada ibu
b) Riwayat sakit gula : disangkal
c) Riwayat sakit jantung : disangkal
Riwayat Kebiasaan
a. Riwayat makan-makanan asin : (+) sebelum
mengetahui penyakit hipertensi
b. Riwayat merokok : (+) 4 batang sehari
c. Riwayat minum alkohol : disangkal
d. Riwayat olahraga teratur : (+) jalan santai saat
pagi
Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien adalah seorang suami yang bekerja sebagai buruh
angkut di terminal terboyo. Pasien tinggal serumah dengan
istri dan tiga orang anaknya yang sudah berkerja. Kesan
ekonomi kurang dengan penghasilan Rp40.000,00 perhari
dengan pengeluaran sekitar Rp27.000,00 perhari
Riwayat Gizi
Pasien makan 2-3 kali sehari dengan nasi, sayur, lauk pauk
(tahu, tempe, ikan). Pasiensudah mengurangi makanan
berlemak dan mulai menghindari makanan yang asin. Gizi
kesan cukup.
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Vital
Tekanan darah : 150/100 mmHg
Nadi : 74 kali permenit
Frekuensi nafas : 21 kali permenit
Suhu : 36,5C
Status Gizi
BB = 78 kg
TB = 165 cm
IMT = 28,65 kg/m2(praobesitas)
Mata : dalam batas normal
Leher : dalam batas normal
Jantung : dalam batas normal
Pulmo : dalam batas normal
Abdomen : dalam batas normal
Ekstremitas : dalam batas normal
Status neurologis : dalam batas normal
RESUME
Sejak tahun 2016 pasien sering mengeluhkan
nyeri pada kepala dan leher cengeng. Pasien
berobat ke puskesmas didiagnosis hipertensi dan
diberi obat penurun tensi yaitu Amlodipine 10
mg 1 x 1 tablet perhari. Pasien rutin kontrol ke
puskesmas, berobat saat terjadi obat akan habis.
Pasien adalah seorang buruh yang gemar
mengkonsumsi makanan asin dan berminyak,
tetapi mulai mengurangi saat mengetahui
terkena hipertensi.Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 150/100 mmHg, dan
status gizi kesan cukup.
PATIENT CENTERED DIAGNOSIS
Diagnosis Holistik
Tn. K usia 55 tahun nuclear family, hipertensi stage
I, keluarga cukup harmonis dan anggota masyarakat
biasa.
Diagnosis Biologis
Hipertensi Stage I
Diagnosis Psikologis
Hubungan antar anggota keluarga akrab dan saling
mendukung.
Diagnosis Sosial, Ekonomi, Budaya
Penderita merupakan anggota masyarakat biasa dan
hubungan dengan masyarakat sekitar berjalan baik.
PENATALAKSANAAN
Non medikamentosa

a. Mengurangi konsumsi garam dan makanan


berminyak
b. Berolahraga dengan teratur

c. Istirahat cukup

Medikamentosa

a. Amlodipine 10 mg 3 x 1 tablet perhari

b. Antasida 200 mg 2 x 1 tablet perhari

c. Paracetamol 500 mg 2 x 1 tablet perhari


FOLLOW UP (Tanggal 25 Juli 2017)
Subyektif :-
Obyektif : keadaan umum baik, composmentis
Tanda vital
Tensi : 150/100 mmHg
Nadi : 74 kali permenit
RR : 21 kali permenit
Suhu : 36,5C
Assesment : Hipertensi Stage I
Planning : Terapi medikamentosa berupa Amlodipine 10
mg 1 x 1 tablet perhari dilanjutkan, terapi non
medikamentosa berupa mengurangi konsumsi garam dan
makanan berminyak, istirahat cukup, dan olahraga teratur.
FLOW SHEET
Nama : Tn. K (56 tahun)
Diagnosis : Hipertensi Stage I
TAHAP III. IDENTIFIKASI FUNGSI-
FUNGSI KELUARGA
FUNGSI HOLISTIK
Fungsi Biologis
Keluargaterdiri atas penderita (Tn. K 56 tahun), istri
(Ny. S 48 tahun), dan tiga orang anaknya (Sdr. J 33
tahun, Sdri. Y 31 tahun, dan Sdr. E 21 tahun) tinggal
bersama dalam satu rumah.
Fungsi Psikologis
Hubungan keluarga cukup harmonis, saling
mendukung, dan perhatian satu sama lain.
Fungsi Sosial
Penderita dan keluarga hanya sebagai anggota
masyarakat biasa. Hubungan dengan masyarakat
sekitar baik dan cukup aktif dalam kegiatan
kemasyarakatan.
Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan
Penderita bekerja sebagai pedagang bahan
makanan pokok dengan penghasilan
Rp40.000,00 perhari dan pengeluaran
Rp27.000,00 perhari. Kebutuhan dapat terpenuhi
dengan cukup baik.
Fungsi Penguasaan Masalah dan Kemampuan
Beradaptasi
Komunikasi anggota keluarga berlangsung baik,
permasalahan diselesaikan dengan cara
dimusyawarahkan bersama-sama
FAKTOR PERILAKU
Pengetahuan
Pendidikan keluarga penderita cukup baik, penderita bersekolah
sampai lulus SMP dan istrinya bersekolah sampai lulus SD
sedangkan ketiga anaknyabersekolah sampai lulus SMA. Keluarga
menyadari arti penting kesehatan tetapi memiliki pengetahuan yang
kurang tentang hipertensi, bahayanya, dan pengobatannya.
Sikap
Sikap keluarga dan pasien sendiri terhadap penyakit yang
dideritanya kurang positif karena penderita tidak rutin
mengontrolkan dan mengobati penyakit hipertensinya.
Tindakan
Penderita dan keluarga cukup menyadari pentingnya arti hidup
sehat karena setiap ada anggota keluarga yang sakit akan
diperiksakan ke dokter praktek atau puskesmas. Namun penderita
belum terbiasa melakukan kontrol rutin, pasien hanya berobat saat
ada keluhan saja.
FAKTOR NON PERILAKU
Lingkungan
Rumah yang ditempati oleh keluarga Tn.K sebenarnya sudah
cukup memadai. Keadaan di dalam dan di luar rumah cukup
bersih, sampah dibuang pada tempat sampah, sumber air
terjaga kebersihannya, sanitasi baik, pencahayaan dan
ventilasi cukup. Kondisi rumah juga rapi dan di halaman
terdapat beberapa pot tanaman hias dan pepohonan yang
rindang.
Keturunan
Terdapat faktor keturunan yang mempengaruhi penyakit
penderita. Orang tua penderita ada yang mengalami
hipertensi yaitu ibu.
Pelayanan Kesehatan
Unit pelayanan kesehatan tersedia dengan baik. Apabila ada
anggota keluarga yang sakit langsung berobat ke puskesmas
atau dokter yang praktek di sekitar tempat tinggal penderita.
LINGKUNGAN INDOOR
Keluarga Tn. K tinggal di sebuah rumah berukuran
15x8 m2dengan posisi rumah menghadap ke timur. Rumah
tertata rapi terdiri atas ruang tamu yang cukup luas, tiga
kamar tidur, ruang keluarga yang dilengkapi TV, ruang
makan, dapur, dan satu kamar mandi dengan WC yang
terpisah. Dinding rumah terbuat dari batu bata yang
sudah dicat. Lantai rumah semuanya telah dilapisi
keramik. Atap rumah terbuat dari genteng dan tidak
ditutupi langit-langit. Rumah penderita juga dilengkapi
tiga pintu keluar, yaitu pintu depan, pintu samping, dan
pintu belakang. Ventilasi dan pencahayaan cukup baik.
Masing-masing kamar sudah memiliki ranjang dan kasur
yang layak. Perabotan rumah tangga cukup. Secara
keseluruhan kebersihan rumah cukup baik. Sehari-hari
keluarga memasak menggunakan kompor minyak tanah.
Sumber air berasal dari sumur dengan pompa sendiri.
LINGKUNGAN OUTDOOR
Rumah penderita terletak di pinggir jalan
dengan halaman yang cukup luas dan tanpa
pagar. Di halaman depan terdapat dua pohon
mangga dan beberapa pot tanaman hias. Di
belakang rumah terdapat tempat untuk
membuang dan membakar sampah. Di sebelah
kanan dan kiri berdekatan dengan rumah
tetangga. Di depan rumah terdapat selokan
dengan aliran lancar.
RESUME IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI
KELUARGA
Fungsi Holistik (biopsikososial) : baik
Fungsi Fisiologis (APGAR) : baik
Fungsi Patologis (SCREEM) : tidak ada
Fungsi Genogram Keluarga :ada
penyakit hipertensi yang diturunkan dari ibu
Fungsi Pola Interaksi Keluarga : baik
Fungsi Perilaku Keluarga : cukup
Fungsi Non Perilaku Keluarga : baik
Fungsi Lingkungan Indoor : baik
Fungsi Lingkungan Outdoor : baik
DAFTAR MASALAH
Masalah Medis
Hipertensi Stage I
Masalah Nonmedis
a. Diet dan gaya hidup tidak sehat yaitu makanan
yang asin, makanan berminyak (gorengan), dan
tidak berolahraga teratur.
b. Kurangnya pengetahuan penderita dan
keluarganya tentang hipertensi, bahayanya,
dan pengobatannya.
c. Kurangnya kesadaran penderita untuk kontrol
tensi secara rutin
Keterangan :
I : Importancy (pentingnya masalah)
P : Prevalence (besarnya masalah)
S : Severity (akibat yang ditimbulkan oleh
masalah)
SB : Social Benefit (keuntungan sosial karena
selesainya masalah)
T : Technology (tehnologi yang tersedia)
R : Resources (sumber daya yang tersedia)
Mn : Man (tenaga yang tersedia)
Mo : Money (sarana yang tersedia)
Ma : Material (pentingnya masalah)
TAHAP IV. HUBUNGAN DIET DAN
GAYA HIDUP TIDAK SEHAT DENGAN
HIPERTENSI
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah
140/90 mmHg. Gejala baru muncul setelah
terjadi komplikasi pada beberapa organ target.
Gejala paling umum yang dikeluhkan pasien
adalah sakit kepala, mata berkunang-kunang,
pusing, rasa berat di daerah leher
Faktor risiko terjadinya hipertensi antara lain
diet dan asupan garam tinggi, stres, obesitas,
merokok dan faktor genetik
Hipertensi dapat menimbulkan komplikasi pada
organ tubuh secara langsung maupun tidak
langsung. Hipertensi dapat menjadi faktor resiko
penyakit kardiovaskuler, menyebabkan
kerusakan otak, mata, dan ginjal.
Oleh karena bersifat kronik, maka penderita
hipertensi harus melakukan kontrol rutin dan
patuh pada pengobatan serta melakukan
modifikasi gaya hidup menuju pola hidup
sehat.Tn. T tidak rutin memeriksakan dirinya ke
puskesmas terdekat untuk mengontrol tekanan
darahnya. Tn. T harus mendapatkan edukasi
mengenai penyakit yang dideritanya.
Edukasi yang diberikan adalah latihan fisik,
menurunkan asupan garam, meningkatkan
konsumsi buah dan sayur serta menurunkan
asupan lemak, serta mengendalikan stres.
TAHAP V. SIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN
Diagnosis Holistik :
Diagnosis Biologis
Hipertensi Stage I
Diagnosis Psikologis
Penderita tidak memiliki beban pikiran maupun
mental akan penyakitnya. Hubungan antar anggota
keluarga harmonis dan saling mendukung.
Diagnosis Sosial
Hubungan dengan masyarakat sekitar berjalan baik,
kondisi lingkungan dan rumah cukup sehat,
pendidikan penderita dan keluarganya cukup baik,
penderita menyadari arti pentingnya kesehatan, dan
penderita mampu memenuhi kebutuhan dirinya dan
keluarganya dengan baik.
SARAN
Saran Komprehensif
Saran yang dapat diberikan kepada penderita dan
keluarganya adalah sebagai berikut:
Promotif

Edukasi kepada keluarga mengenai hipertensi yang


diderita Tn. T dan juga komplikasinya sehingga keluarga
dapat membantu mengawasi pola makan Tn. T serta
mengontrol tekanan darah minimal seminggu sekali.
Preventif

konsumsi makanan rendah garam dan tinggi serat


rendah kolesterol
mengendalikan stres
berolahraga teratur
Kuratif
Obat antihipertensi yaitu captopril 12,5 mg 3 x 1
tablet perhari.
a. Lisinopril 10 mg 1 tablet perhari

b. Amlodopine 10 mg 1 tablet perhari

c. Isosorbide Dinitrat 5 mg

Rehabilitatif
DAFTAR PUSTAKA

1. Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran


Edisi Ketiga Jilid I. Jakarta : Media
Aesculapius.
2. Sudoyo, Aru.W. 2014. Buku ajar ilmu penyakit
dalam jilid II edisi VI. Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai