Anda di halaman 1dari 35

FAMILY FOLDER

SEORANG WANITA DENGAN TB PARU, DIABETES


MELITUS
TIPE II DAN HIPERTENSI

Oleh:
Vicky Octaviani 030.11.297
Vina Agustina 030.11.299

P U S K E S M A S K E LU RA H A N P E J AT E N T I M U
PENDAHULUAN

10 penyebab
Peringkat ke-2 di
TB paru terbanyak
dunia
kematian di dunia.

tahun 2015 didapatkan bahwa hanya


32% kasus TB yang terdata yaitu Diabetes melitus sering tidak
sekitar 1.000.000 penderita TB baru diketahui oleh penderitanya dan saat
dan 1.600.000 penderita TV yang diketahui sudah terjadi komplikasi.
diobati per tahun di Indonesia,

Prediksi WHO 8,4


Riskesdas 2013, 12 HTN penyebab kondisi yang sering
juta (2000)
juta atau 6,9% dari utama mortalitas ditemukan pada
sekitar 21,3 juta
populasi penduduk dan morbiditas di pelayanan
(2030)WHO DM
15 thn Indonesia kesehatan primer
ancaman global

Riset Kesehatan Dasar 2013 tercatat Jumlah pasien HT >>


bahwa secara nasional 25,8% penduduk intervensi tatalaksana di semua
Indonesia menderita penyakit hipertens faskes
atau sebanyak 65 juta jiwa
IDENTITAS PASIEN DAN KELUARGA
Pasien Kepala
Keluarga
Nama Ny. M Tn. W
Umur 40 tahun 49 tahun
Status Menikah Menikah
Perkawinan
Alamat Jl. Jati Padang Gang Masijd Al-Ridwan
Rt 11 RW 06, Kampung Air, Pasar
Minggu
Agama Islam
Suku Bangsa Betawi Jawa
Pendidikan SD SMA
Sumber Pembiayaan Kesehatan
Pekerjaan Ibu Rumah Ojek
Jaminan : BPJS
Tangga
PBI
Sumber Pembiayaan : Pemerintah
PERILAKU KESEHATAN KELUARGA
1. Bila ada anggota keluarga yang sakit, yang pertama
dilakukan:
Langsung berobat ke puskesmas

2. Keikutsertaan pada program kesehatan di lingkungan rumah


:
. Posyandu balita : Ya
. Posyandu lansia : Tidak
. Perkumpulan kesehatan lainnya : Tidak

3. Pemanfaatan waktu luang :


. Olah raga : Jalan kaki sekitar rumah 1-2x per minggu
. Rekreasi : kadang-kadang
. Melakukan hobi : Tidak
. Aktifitas Sosial di Lingkungan pemukiman :
- Arisan : ya
PROFIL KELUARGA
Kedudukan
Umur
No Nama dalam Sex Pendidikan Pekerjaan Keterangan
(tahun)
Keluarga
1. Tn. W Ayah L 49 SMA Ojek Sakit (Stroke
ringan)
2. Ny. M Ibu P 40 SD Ibu Sakit
Rumah (TB paru,
Tangga Hipertensi,
DM tipeII)
3. An. S Anak I P 18 SMA Pelajar Sehat
4. An. M Anak II P 16 SMP Pelajar Sehat
5. An. B Anak III L 7 SD Pelajar Sehat
6. An. N Anak IV P 2 - - Sehat
GENOGRAM KELUARGA KANDUNG
PASIEN

2 3 4
1

5 6

7 8 9 10

1. Kakek dari ayah: Meninggal 6. Istri (pasien): Sakit TB paru,


hipertensi, DM
2. Nenek dari ayah: Meninggal, riw. hipertensi (+) 7. Anak pertama pasien:
Sehat
3. Kakek dari ibu : Meninggal, riw. hipertensi (+) 8. Anak kedua pasien: Sehat
4. Nenek dari ibu: Meninggal karena komplikasi DM 9. Anak ketiga pasien: Sehat
RESUME PENYAKIT DAN PENATALAKSANAAN
YANG SUDAH DILAKUKAN
Dilakukan dengan autoanamnesis pada 2 Mei 2017

Keluhan Utama

Pasien datang untuk mendapat suntikan strepromisin

Riwayat Penyakit Saat Datang ke Klinik


Kedokteran Keluarga

Lemas sejak 2 hari yang lalu, nafsu makan kurang baik


Keluhan batuk dirasakan sudah jauh berkurang saat ini, batuk
hanya terkadang dengan dahak putih.
Terapi TB paru kategori 2 selama 38 hari.
DM sejak tahun 7 tahun yang lalu , terapi insulin sejak 2 tahun
yang lalu
HT (+) konsumsi obat setiap hari
Keluhan sesak, nyeri dada dan nyeri sendi disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu

TB paru tahun 2012 tuntas dan sudah mendapat


pengobatan hingga tuntas.
Riw. penyakit jantung, asma, sakit ginjal dan alergi (-)

Riwayat Penyakit Keluarga

Ayah pasien HT
Ibu pasien DM
Riw. penyakit jantung, asma, sakit ginjal dan alergi (-)

Riwayat Lingkungan

Pasien baru saja pindah rumah 1 bulan yang lalu


Tetangga pasien TB paru (+) baru pengobatan
Sebelumnya pasien tinggal di lingkungan yang padat
dan kumuh, pencahayaan dan ventilasi sangat minimal
hanya terdiri dari i 1 ruangan untuk seluruh
keluarganya.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Sakit ringan
Kesadaran : Compos Mentis
Tinggi Badan : 154 cm
Berat Badan : 43 kg
Status Gizi : BMI = 18,2 kg/m2 underweight
Tanda Vital
TD : 150/90 mmHg RR : 22x / menit
Nadi : 88x / menit Suhu : 37OC

Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat isokor.
Telinga : Normotia, serumen -/-, sekret -/-
Hidung : Bentuk normal, sekret -/-, septum deviasi -
Tenggorok : T1-T1, hiperemis (-), faring hiperemis (-), detritus -/-, kripta
-/-
Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-)
Dada :
Cor I : Iktus kordis tampak
P : Iktus kordis teraba di SIC V 2cm medial LMCS
Pe: Konfigurasi jantung dalam batas normal
Au: BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)
Pulmo I : Simetris saat statis dan dinamis
Pa : Vokal fremitus simetris
Pe: Sonor pada kedua hemisfer, nyeri ketuk (-)
Au: Ka: Suara napas vesikuler, rhonki (-), wheezing (-)
Ki: Suara napas vesikuler, rhonki (-), wheezing (-)
Abdomen I: Datar
Pa: Supel, hepar dan lien tak teraba, nyeri tekan (-)
Pe: Timpani
Au: Bising usus (+) normal

SuperiorInferior
Ekstremitas
Oedema -/- -/-
Akral dingin -/--/-
HASIL LABORATORIUM DAN
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium:
Hasil pemeriksaan sputum (tanggal 13 April 2017)
Pagi (+++)
Sewaktu (+++)
Pagi (+++)
Kesan: Positif TB paru

Rontgen thorax:
Kesan: TB paru aktif duplex

Diagnosis Kerja : TB Paru Duplex


PENATALAKSANAAN
Pengobatan yang telah diberikan :
Terapi medikamentosa :
Fixed Dose Combination 1x3 tablet
Rifampicin 150 mg
Isoniazid 75 mg
Pirazinamid 400 mg
Ethambutol Hydrochloride 275 mg
Vitamin B6 1x1
Injeksi insulin 6 unit per harinya
Amlodipin 1x5 mg
Terapi edukasi :
Edukasi mengenai keadaan penyakit yang dialami
oleh pasien kepada keluarga pasien
Memberi motivasi serta edukasi pada pasien tentang
pentingnya meminum obat secara rutin dan dukungan
keluarga.
Memberi informasi mengenai pencegahan kepada
pasien dan keluarga agar anggota keluarga lain tidak
tertular
Menganjurkan kepada pasien dan keluarga untuk
membuka jendela setiap pagi agar sinar matahari dan
udara segar masuk ke dalam rumah
Mengajarkan pasien mengenai diet yang tepat berkaitan dengan
penyakit TB paru, diabetes mellitus dan hipertensi.
Mengingatkan pasien untuk selalu mengkontrol kadar gula darah
dan tekanan darahnya.
Menganjurkan pasien untuk memakai masker dan menutup mulut
jika batuk untuk kebaikan keluarga dan orang sekitarnya.
Menginformasikan mengenai perilaku kesehatan yang baik untuk
pasien berkaitan dengan penyakitnya.
Menginformasikan hal-hal yang dapat terjadi jika pasien tidak
teratur meminum obat secara rutin.
HASIL PENATALAKSANAAN MEDIS
Keluhan sudah berkurang dan pasien merasa lebih baik setelah
mengikuti anjuran dokter dan menkonsumsi obat secara teratur dan
rutin.

Faktor Pendukung :

- Pasien memahami soal penyakitnya karena sudah pernah


mengalami sebelumnya.

- Kebersihan diri dan rumah pasien termasuk baik.

- Pasien menyadari pentingnya minum obat secara teratur dan rutin.

- Pasien berusaha untuk tidak menularkan ke anggota keluarga lain


dengan menggunakan alat makan terpisah.

- Pasien tidur terpisah dengan anggota keluarga lainnya agar tidak


tertular.

- Pasien selalu memakai masker jika keluar rumah.

- Pasien mau mengikut aturan diet yang sesuai meskipun masih


kesulitan.
Faktor Penghambat :
- Sebelumnya pasien tinggal di lingkungan kumuh dan padat
penduduk dengan pencahayaan dan ventilasi yang kurang.
- Pasien masih suka mengkonsumsi gorengan, ikan asin dan
roti putih.
- Pasien tidak pernah memakai masker jika di rumah.
- Pasien sering lupa menutup mulut jika batuk.
IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA
Fungsi Biologis

Dari hasil wawancara : batuk berdahak sejak 1,5 bulan lalu


disertai demam terutama pada malam hari, keringat
berlebih dan penurunan nafsu makan. Selain itu badan
pasien semakin kurus dan batuk serta demam tidak kunjung
sembuh, maka pasien memutuskan untuk berobat ke
puskesmas. Setelah ditegakkan diagnosis TB paru aktif,
pasien minum obat secara teratur. Pasien juga memiliki
riwayat TB paru dan tuntas pengobatan, hipertensi dan
diabetes melitus dan mengkonsumsi obat secara teratur.

Fungsi Psikologis

Pasien tinggal di rumah bersama keluarganya yang terdiri


dari pasien, suami pasien dan keempat anaknya. Hubungan
dalam keluarga pasien dekat dan harmonis.
Fungsi Ekonomi

Penghasilan keluarga per bulan mengandalkan gaji suami pasien


sebesar rata-rata 2.000.000 rupiah per bulan dan cukup untuk
membiayai kebutuhan keluarga. Namun karena semenjak sakit
stroke 3 minggu yang lalu, suami pasien tidak bekerja, selama ini
pasien menggunakan uang tabungan.

Fungsi Pendidikan

Pasien merupakan tamatan SD dan suami pasien tamatan SMA.


Anak pertama pasien baru saja lulus SMA, anak kedua pasien masih
bersekolah tingkat SMP, anak ketiga pasien bersekolah tingkat SD
dan anak keempat pasien belum sekolah.

Fungsi Sosial Budaya

Meskipun pasien baru saja pindah rumah ke lingkungan yang baru


namun pasien sudah cukup akrab dengan tetangga-tetangga
POLA KONSUMSI MAKANAN
PENDERITA
Waktu Jam Nama makanan atau Bahan makanan Jumlah
minuman
URT
Makan Pagi 07.00 Nasi, ikan cue pindang, Nasi, ikan, tempe, 5 sendok
tempe goreng, sop sayur-sayuran makan nasi,
ikan 1 ekor,
tempe1
potong, sayur
1/2 mangkuk
Selingan 10.00 Jeruk Jeruk 2 buah
Makan Siang 13.00 Nasi, ikan cue pindang, Nasi, ikan, tempe, 5 sendok
tempe goreng, sop sayur-sayuran makan nasi,
ikan 1 ekor,
tempe1
potong, sayur
1/2 mangkuk
Selingan 16.00 Melon Melon 1 potong
Makan Malam 20.00 Roti tawar putih, selai Tepung, susu, gula, 1 lembar roti, 1
kacang kacang sendok selai
Selingan - - - -
IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KESEHATAN
Faktor Perilaku
Pasien rutin meminum obat teratur
Pasien memakai masker jika keluar rumah namun tidak memakai
masker jika di dalam rumah
Pasien sering kali lupa untuk menutup mulutnya jika batuk
Pasien tidak memiliki kebiasaan makan teratur
Pasien malas makan
Pasien tidak suka mengkonsumsi minuman kemasan yang manis-
manis.
Pasien sangat suka makan roti putih
Pasien terkadang olah raga dengan jalan kaki keliling sekitar rumahnya.
Pasien membawa anak bungsunya ke posyandu

Meskipun pasien dan suami pasien memiliki riwayat darah tinggi namun
pasien masih senang makan ikan asin.
Faktor non perilaku
Sebelumnya pasien tinggal di pemukiman kumuh padat
penduduk yang pencahayaan dan ventilasi udaranya yang
kuran, hanya terdiri dari satu ruangan untuk keluarganya.
Tetangga pasien di rumah sebelumnya ada beberapa yang
menderita batuk lama.
Kondisi rumah pasien saat ini bersih, tidak lembab dan tidak
di daerah padat.
Terdapat tetangga yang menderita TB paru dan baru
memulai pengobatan.
Sarana pelayanan kesehatan yang paling dekat dengan
rumah adalah Puskesmas, 3 Km.
DIAGNOSIS FUNGSI KELUARGA
Fungsi Biologis
Pasien saat ini menderita TB paru relaps, diabetes melitus tipe 2 dan
hipertensi. Pasien memiliki riwayat TB paru tahun 2012. Suami pasien
memilik riwayat hipertensi namun tidak pernah konsumsi obat hipertensi
dan pada tiga minggu yang lalu suami pasien terserang stroke ringan.

Fungsi Psikologis

Hubungan antar anggota keluarga baik.

Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan

Penghasilan keluarga per bulan sepenuhnya mengandalkan gaji dari suami


pasien sebagai pengemudi ojek sebesar kurang lebih Rp. 2.000.000 per
bulan Namun suami pasien tidak bekerja sejak 3 minggu yang lalu karena
sakit dan kebutuhan sehari-hari keluarga saat ini berasal dari uang
tabungan
Fungsi Sosial

Dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar

Faktor Perilaku

Pasien teratur minum obat setiap hari dan selalu mengajarkan anak-
anak pasien untuk tidak dekat-dekat dengan pasien apabila
pasien sedang batuk. Pasien tidur di ruangan terpisah dari anak dan
suaminya. Pasien juga selalu mengingatkan suaminya untuk minum
obat setiap hari. Pasien sering memeriksakan tekanan darahnya di
rumah dengan tensimeter digital. Pasien tidak pernah memakai masker
saat di rumah dan sering lupa untuk menutup mulutnya saat batuk.

Faktor Non Perilaku

Saat ini pasien tinggal di daerah yang tidak terlalu padat dimana sekeliling
rumah pasien masih banyak sawah dan tanah kosong.
6
5
DENAH RUMAH
Keterangan ruangan:
1. Ruang tamu 3
4
2. Kamar tidur I 10 m

3. Kamar tidur II
4. Dapur
5. Kamar mandi
6. Ruang cuci dan jemur 1

8
m
DIAGRAM Riwayat penyakit keluarga
hipertensi dan diabetes
REALITA mellitus

KELUARGA Genetik

Status
Yan Kes Kesehatan Lingkungan

Pelayanan kesehatan
- Lingkungan rumah bersih
terjangkau
- Jendela kamar berukuran
<25% luas kamar
- Kebershan dalam rumah
baik
Perilaku - Rumah tidak lembab

- patuh minum obat


- jendela selalu sering dibuka
- tidur terpisah
- alat makan terpisah
- tidak pernah pakai masker di
rumah
- sering lupa menutup mulut jika
batuk
- sering malas makan
TABEL PERMASALAHAN
No. Risiko dan Masalah Rencanaan Pembinaan Indikator Keberhasilan
Kesehatan Penilaian
1. Kurangnya Menjelaskan apa yang Pasien paham mengenai cara-
pengetahuan pasien harus dilakukan pasien cara agar daya tahan tubuhnya
untuk mencegah agar untuk menjaga daya tahan tetap baik dan tidak terserang
dirinya tidak tubuhnya tetap baik agar TB paru lagi jika sudah
terserang TB paru lagi jangan sampai terserang TB sembuh.
paru lagi
2 Diet yang sesuai Menjelaskan pentingnya Pasien paham jenis, jumlah dan
dengan penyakit yang diet yang tepat serta jadwal makan yang tepat bagi
diderita makanan yang harus penderita DM dan hipertensi.
dikurangi atau bahkan
dipantang sesuai dengan
penyakit yang diderita
3 Malas makan Menjelaskan pentingnya Pasien mau makan makanan
makan makanan yang sehat yang bergizi dan peningkatan
untuk mendukung proses berat badan
penyembuhan penyakitnya
No. Risiko dan Masalah Rencanaan Pembinaan Indikator Keberhasilan
Kesehatan Penilaian
4 Menggunakan masker Menjelaskan bahwa orang- Pasien mau menggunakan
di rumah orang terdekat pasien masker meskipun di dalam
seperti keluarga memiliki rumah agar keluarganya tidak
risiko yang sangat besar tertular
untuk tertular TB paru
5 Sering lupa menutup Memberikan penjelasan Selalu menutup mulut jika
mulut jika batuk kepada pasien bahwa setiap batuk.
batuk ada kuman TB yang
ikut keluar dan dapat
menyebabkan orang lain
tertular
TABEL PEMBINAAN DAN HASIL KEGIATAN
Keluarga
Tgl Kegiatan yang Hasil Indikator Evaluasi
yang
Kunjungan Dilakukan Kegiatan Kegiatan
Terlibat
3 Mei Memperkenalkan diri Pasien Mengetahui Pasien bersedia
2017 dan menjelaskan tujuan dan riwayat menerima
dari kedatangan keluarga penyakit kunjungan dan
pasien dan diperiksa.
Berkenalan dengan keluarga Pasien dan keluarga
anggota keluarga pasien menjadi lebih
dan identifikasi status Mengetahui paham mengenai
kesehatan anggota hasil rontgen penyakitnya.
keluarga thorax terbaru
pasien
Melakukan anamnesis
dan pemeriksaan fisik Mengetahui
kepada pasien obat-obatan
yang
Memberi penjelasan dikonsumi
kepada pasien dan pasien
keluarga mengenai
penyakitnya
Keluarga
Tgl IndikatorEvaluasi
KegiatanyangDilakukan yang HasilKegiatan
Kunjungan Kegiatan
Terlibat
5Mei Evaluasi keluhan dan kondisi Pasien dan Mengetahuibahwapasientidur Pasien dapat
2017 kesehatanpasien keluarga dan menggunakan alat makan menerapkan perilaku
secaraterpisahdengananggota yang baik agar tidak
Melakukanpemeriksaanfisik keluargalain menularkan TB paru
dan keluarga juga
Mengajarkanpasienmengenai Mengetahui bahwa pasien dapat saling
carapenularanTBdanhalhal selalu memakai masker saat mengingatkan
yang harus dilakukan agar keluar rumah dan tidak pernah
tidak menularkan anggota memakaimaskersaatdidalam Kebersihan rumah
keluargamaupunoranglain rumah pasientetapterjaga

Mengidentifiasi kondisi Mengetahui bahwa pasien
rumahpasien sering tidak menutup mulut
saatbatuk

Mengetahui kondisi rumah
pasien
Keluarga
Tgl IndikatorEvaluasi
KegiatanyangDilakukan yang HasilKegiatan
Kunjungan Kegiatan
Terlibat
8 Mei Evaluasi keluhan dan Pasien Mengetauhui pola Pasien
2017 kondisi kesehatan dan makan pasien selama ini memahami
pasien keluarga mengenai diet
yang sesuai bagi
Melakukan penderita
pemeriksaan fisik diabetes melitus,
hipertensi dan
Mengajarkan pasien TB paru
mengenai diet yang
sesuai pada penderita Pasien
diabetes melitus dan menerapkan diet
hipertensi serta yang sesuai
makan-makanan yang sehingga gula
bergizi untuk darah dan
meningkatkan berat tekanan darah
badan pasien pasien terkontrol
Berat badan
pasien
meningkat
Keluarga
Tgl IndikatorEvaluasi
KegiatanyangDilakukan yang HasilKegiatan
Kunjungan Kegiatan
Terlibat
12Mei2017 Evaluasi keluhan dan kondisi Pasien dan Kondisi pasien membaik di Pasien semakin
kesehatanpasien keluarga mana pasien sudah tidak termotivasi untuk
mengeluhlemas sembuh dari TB paru
Melakukanpemeriksaanfisik denganberobatsecara
rutindanteratur
Memotivasipasienuntuktetap
konsisten dan teratur minum Pasien sembuh dari
obat setiap hari serta kontrol TBparu
kepuskesmas
Gula darah dan
Mengajarkan keluarga untuk tekanan darah pasien
terus saling mendukung terkontrol
selamaprosespengobatan
KESIMPULAN PEMBINAAN KELUARGA

1. Tingkat pemahaman :

Pasien dan keluarga dapat memahami penjelasan yang diberikan

2. Faktor pendukung :
. Sikap keluarga pasien dan keluarga kooperatif dan terbuka

. Pasien dan keluarga mau menerima masukan yang diberikan

. Pasien dan keluarga mau menerapkan perilaku yang mendukung proses


pengobatan
. Pasien rutin kontrol ke puskesmas

. Pasien minum obat secara rutin dan teratur


3. Faktor penyulit :

Pasien masih agak kesulitan dalam mengatur diet yang sesuai untuk
penderita diabetes melitus dan hipertensi

4. Indikator keberhasilan:
Pasien dan keluarga memahami soal penyakit pasien, cara
penularan dan pencegahan yang dpat dilakukan
Perbaikan kondisi kesehatan pasien
Pasien memiliki semangat untuk rajin berobat dan sembuh
Keluarga pasien memberi dukungan kepada pasien dalam
menyelesaikan pengobatan

Anda mungkin juga menyukai