Anda di halaman 1dari 16

Rekam Medis Ilmu Kedokteran Keluarga

Bagian Ilmu Kedokteran Keluarga & Ilmu Kesehatan Masyarakat FKIK UMY

Nama Koass : Dhania Issanti Putri


NIM : 20120310187
Kasus ke :2

A. IDENTITAS PASIEN
No Kasus : 2
Nama Lengkap : Sumarsono Jenis kelamin: L / P
Tanggal lahir : 10 mei 1959 Umur: 58
Alamat : Sonosewu No.45 RT 002 Ngestiharjo Kasihan Kab. Bantul
Telepon/ No.HP : 081227826580
Pekerjaan : Pensiunan
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : Sarjana
Jika pasien adalah bayi/ balita:
Nama Ayah
Tanggal lahir : Umur:
Alamat :

Telepon/ No.HP :
Pekerjaan :
Agama :
Pendidikan terakhir :
Nama Ibu
Tanggal lahir : Umur:
Alamat :

Telepon/ No.HP :
Pekerjaan :
Agama :
Pendidikan terakhir :

Jika data didapatkan dari anggota keluarga atau orang lain (heteroanamnesis)

Nama Lengkap : Jenis kelamin: L / P


Tanggal lahir : Umur:
Alamat :

Telepon/ No.HP :

Penatalaksanaan Kasus secara Holistik & Komprehensif


OHA-2016
Rekam Medis Ilmu Kedokteran Keluarga
Bagian Ilmu Kedokteran Keluarga & Ilmu Kesehatan Masyarakat FKIK UMY

B. ANAMNESIS PENYAKIT (DISEASE)


1. Keluhan Utama: Lemas
2. Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke Klinik Pratama Firdaus dengan keluhan lemas. Selain lemas pasien
juga merasa badanya tidak enak, pasien sering khawatir terhadap kesehatannya
sehingga pasien pasien rutin memeriksakan kesehatannya setiap sebulan sekali
dikarenakan pasien di diagnosis Diabetes melitus sejak kurang lebih 10 tahun yang lalu,
namun dahulu pasien tidak rutin minum obat baru sekitar 5 tahun ini pasien rutin
memeriksakan diri dan minum obat. Awalnya pasien tidak meminum obat rutin
dikarenakan pasien mendengar dari beberapa orang disekitarnya bahwa
mengkonsumsi obat terus terus an akan membahayakan ginjalnya sehingga membuat
pasien tidak rutin minum obat, namun setelah pasien bertanya kepada dokter dan
dokter mengatakan bahwa obat harus tetap diminum dan diimbangi konsumsi air putih
tidak akan berbahaya, barulah pasien mau mengkonsumsi obat diabetes melitus secara
rutin.
Pasien bercerita bahwa setiap bulannya kadar gula darah pasien yang di dapatkan dari
hasil cek laboratorium berkisar 200-300. Pasien masih sulit untuk mengubah pola hidup
pasien yaitu mengurangi glukosa dan sulit untuk melakukan aktivitas fisik. Namun
terkadang pasien juga khawatir akan kesehatannya dan komplikasi dari penyakitnya
tersebut. Obat rutin yang di konsumsi pasien adalah metformin 500 mg 1x1.
3. Riwayat Penyakit Dahulu (beserta Pengobatan)
 Pasien memiliki riwayat Diabetes Melitus sejak 10 tahun yang lalu
 Riwayat Hipertensi di sangkal
 Riwayat keganasan di sangkal
 Riwayat trauma di sangkal
 Riwayat alergi di sangkal
4. Riwayat Penyakit Keluarga
 Riwayat hipertensi ada di dalam keluarga yaitu kakak pasien
 Riwayat Diabetes Melitus ada di dalam keluarga yaitu ibu pasien. Ibu pasien
juga meninggal dunia karena Diabetes Melitus
 Riwayat stroke ada di dalam keluarga yaitu Ayah pasien. Ayah pasien meninggal
karena stroke.
 Riwayat keganasan di dalam keluarga di sangkal
 Riwayat asma di dalam keluarga di sangkal
 Riwayat alergi di dalam keluarga di sangkal

5. Riwayat Personal Sosial


a. Pendidikan
Pendidikan terakhir pasien adalah sarjana.
b. Riwayat Pernikahan
Pasien menikah satu kali. Dari pernikahannya pasien dikaruniai satu anak perempuan
dan dua anak laki-laki Pasien sekarang tinggal bersama istri. Hubungan pasien dengan

Penatalaksanaan Kasus secara Holistik & Komprehensif


OHA-2016
Rekam Medis Ilmu Kedokteran Keluarga
Bagian Ilmu Kedokteran Keluarga & Ilmu Kesehatan Masyarakat FKIK UMY

keluarga terjalin baik.


c. Riwayat Sosial
Pasien berhubungan baik dengan tetangganya, sering melakukan kegiatan bersama
bapak di kampung. Pasien mengisi kegiatannya setelah pensiun dengan mengikuti
kegiatan di kampung seperti ronda, dan juga mengisi kegiatan lain seperti menjadi MC.
d. Riwayat Pekerjaan
Pasien seorang pensiunan PNS di temanggung. Pasien bekerja di temanggung kurang
lebih 30 tahun dan setelah pensiun pasien kembali ke jogja.
e. Gaya Hidup
1) Pola Makan
Pasien makan 2x sehari dengan nasi, lauk, dan sayur pada pagi, siang dan malam hari.
Pasien sekarang masih sulit untuk mengurangi nasi atau makanan yang mengandung
glukosa. Pasien hanya bisa mengurangi mengkonsumsi minuman manis.
2) Olahraga
Pasien biasa melakukan senam bersama 2 minggu sekali yang dilaksanakan 1 kali yaitu
Rabu sore di KPF.
3) Istirahat
Pola tidur pasien berkisar pukul 00.00 – 05.00 WIB. Waktu tidur pasien kurang lebih 4-5
jam. Akhir akhir ini pasien sulit tidur.
4) Kebiasaan
Pasien tidak minum kopi, minuman beralkohol dan merokok. Dulunya pasien perokok
berat sehari 2 bungkus, namun sudah berhenti sejak 2010.

6. Review Sistem
a. Sistem Saraf Pusat : nyeri kepala
b. Sistem Cardiovascular : tidak ada keluhan
c. Sistem Respiratori : tidak ada keluhan
d. Sistem Gastrointestinal : tidak ada keluhan
e. Sistem Urinaria : tidak ada keluhan
f. Sistem Neuromuskuloskeletal: tidak ada keluhan

C. ANAMNESIS PENGALAMAN SAKIT (ILLNESS)


Pengalaman Sakit Pasien
1. Pikiran: Pasien sering memikirkan komplikasi penyakitnya dan takut pasiennya semakin
memburuk.

2. Perasaan: Pasien takut akan komplikasi dari penyakitnya dan takut apabila tiba tiba
memburuk.

3. Efek pada fungsi: memiliki keterbatasan saat beraktivitas karena tidak diperbolehkan oleh
anaknya, pasien juga mudah lemas dan mengantuk.

4. Harapan: Pasien sudah menyadari bahwa penyakit Diabetes Melitus tidak dapat
Penatalaksanaan Kasus secara Holistik & Komprehensif
OHA-2016
Rekam Medis Ilmu Kedokteran Keluarga
Bagian Ilmu Kedokteran Keluarga & Ilmu Kesehatan Masyarakat FKIK UMY

disembuhkan tetapi dapat di kendalikan.

D. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan Umum = baik


2. Kesadaran = compos mentis
3. Tanda Vital =
Tekanan Darah :125/78 mmHg
Nadi : 92 x/menit
Respirasi : 22 x/menit
Suhu : 36,8 ₀ C
4. Antropometri =
Tinggi Badan : 172 cm Indeks Massa Tubuh (IMT): 24,4
Berat Badan : 72 kg [TB (meter)/ BB (kg)2]
Lingkar Pinggang: - cm
Lingkar Panggul : - cm Waist-Hip Ratio: -
Lingkar Lengan Atas: - cm
Status Gizi : Obesitas grade I

5. Pemeriksaan Umum=
Kulit : sianosis (-)
Kelenjar Limfe : Pembesaran limfe (-)
Otot : atrofi (-)
Tulang : deformitas (-)
Sendi : ROM bebas
6. Pemeriksaan Khusus
Kepala : bentuk mesosefal, rambut hitam dan putih
Mata : Conjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
Hidung : Epistaksis (-/-)
Telinga : nyeri(-/-), penurunan pendengaran (-/-)
Mulut dan Gigi : TAK
Tenggorokan : TAK
Leher : massa (-), pelebaran vena jugularis (-/-)

Thorax Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi


Paru Simetris VF ka=ki Sonor Vesikuler (+/+),
seluruh wheezing (-/-)
lapang
paru

Jantung Ictus cordis Ictus cordis Batas S1 S2 reguler,


tak tampas teraba di SIC jantung murmur (-),
V dbn gallop (-)
Penatalaksanaan Kasus secara Holistik & Komprehensif
OHA-2016
Rekam Medis Ilmu Kedokteran Keluarga
Bagian Ilmu Kedokteran Keluarga & Ilmu Kesehatan Masyarakat FKIK UMY

Abdomen Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi


Distensi (-) Nyeri tekan (-) Timpani (-) Bising usus (N)
Nyeri tekan
(-)

Anogenital : tidak dilakukan pemeriksaan

Ekstremitas : Akral Hangat Dingin


Kanan Atas Kiri Atas Kanan Bawah Kiri Bawah
Gerakan Bebas Bebas Bebas Bebas
Tonus 5 5 5 5
Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
Refleks Fisiologis + + + +
Refleks Patologis - - - -
Sensibilitas N N N N
Meningeal Signs - - - -

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Laboratorium:
Pemeriksaan GDS 1/2/ 2018 : 245
Pemeriksaan GDS 2/3/2018 : 280
2. Radiologi:
Tidak dilakukan pemeriksaan radiologi di Klinik Pratama Firdaus
3. Lainnya:
Tidak dilakukan pemeriksaan lainnya di Klinik Pratama Firdaus
F. PATOGENESIS/ PATOFISIOLOGI (MEKANISME)
(Berikan uraian pathogenesis/ patofisiologi (mekanisme) dari penyakit utama yang terjadi)

Penatalaksanaan Kasus secara Holistik & Komprehensif


OHA-2016
Rekam Medis Ilmu Kedokteran Keluarga
Bagian Ilmu Kedokteran Keluarga & Ilmu Kesehatan Masyarakat FKIK UMY

G. DIAGNOSIS KLINIS

1. Differential Diagnosis=
Diabetes Mellitus Tipe II dd Diabetes Melitus Tipe I, Hiperglikemi
Overweight dd Obesitas
2. Diagnosis Kerja=
Diabetes Melitus Tipe II
Obesitas Grade I
H. DATA ANGGOTA KELUARGA INTI (KELUARGA ASAL)

No. Nama Jenis Tgl Lahir/ Pekerjaan No.HP Status


Kelamin Umur Kesehatan
1. Tn. Sumardiyono L 85 Pensiunan  Meninggal
dunia
(stroke)
2. Ny. Dalimah P 82 IRT - Meninggal
dunia ( DM)
3. Tn. Agus L 65 Pensiunan - HT
4. Tn. Sumarsono L 58 Pensiunan - DM

5. L/P

6. L/P

7. L/P

Penatalaksanaan Kasus secara Holistik & Komprehensif


OHA-2016
Rekam Medis Ilmu Kedokteran Keluarga
Bagian Ilmu Kedokteran Keluarga & Ilmu Kesehatan Masyarakat FKIK UMY

8. L/P

9. L/P

10. L/P

11. L/P

I. DATA ANGGOTA KELUARGA YANG TINGGAL SERUMAH

No. Nama Jenis Tgl Lahir/ Pekerjaan No.HP Status


Kelamin Umur Kesehatan
1. Tn. Sumarsono L 58 Pensiunan 081227826580 DM

2. Ny. Budi P 58 IRT - HT

3. L/P

4. L/P

5. L/P

6. L/P

7. L/P

8. L/P

9. L/P

10. L/P

J. INSTRUMEN PENILAIAN KELUARGA (FAMILY ASSESMENT TOOLS)

1. Genogram Keluarga (Family Genogram)


(Buatlah genogram keluarga sesuai kaidah umum pembuatan genogram dan dilengkapi dengan keterangan/ legenda
di bawahnya).

Penatalaksanaan Kasus secara Holistik & Komprehensif


OHA-2016
Rekam Medis Ilmu Kedokteran Keluarga
Bagian Ilmu Kedokteran Keluarga & Ilmu Kesehatan Masyarakat FKIK UMY

Genogram Keluarga Tn. Sumarsono


Tanggal pembuatan 5/3/2018

Tn. S 85 thn Ny. S 82 thn Tn. A 84 thn ny.S


(stroke) (DM) 79 thn

Tn. S
Tn. A B&C 58 Tn. D Ny. B 58
65 thn thn Z 66
thn HT
HT DM seha
t

Ny. N (38 thn) Tn. N ( 34 thn) Tn. M ( 32 thn)

Legenda (tambahkan sesuai kebutuhan):


*B= Breadwinner
*C= Caregiver
*D= Decision Maker
X : Meninggal dunia
2. Bentuk Keluarga (Family Structure)
Nuclear family ( Goldberg, 1980 )
3. Tahapan Siklus Kehidupan Keluarga (Family Life Cycle)
Launching Children and Moving On (Carter and McGoldrick, 1989)
4. Peta Keluarga (Family Map)
(Buatlah peta keluarga yang menggambarkan psikodinamika keluarga sesuai kaidah umum pembuatan peta
keluarga dilengkapi dengan keterangan/legenda di bawahnya).

Tn. S Ny. B

Fungsional

Penatalaksanaan Kasus secara Holistik & Komprehensif


OHA-2016
Rekam Medis Ilmu Kedokteran Keluarga
Bagian Ilmu Kedokteran Keluarga & Ilmu Kesehatan Masyarakat FKIK UMY

5. APGAR Keluarga (Family APGAR)


[Adaptability-Partnership-Growth-Affection-Resolve]
(Isilah instrumen APGAR berikut sebagai skrining awal untuk melihat adanya disfungsi keluarga)

APGAR Keluarga Hampir selalu Kadang- Hampir tidak


(2) kadang (1) pernah (0)
1. Saya merasa puas karena saya dapat meminta pertolongan √
kepada keluarga saya ketika saya menghadapi
permasalahan
2. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya membahas √
berbagai hal dengan saya dan berbagi masalah dengan saya.
3. Saya merasa puas karena keluarga saya menerima dan √
mendukung keinginan-keinginan saya untuk memulai
kegiatan atau tujuan baru dalam hidup saya.
4. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya √
mengungkapkan kasih sayang dan menanggapi perasaan-
perasaan saya, seperti kemarahan, kesedihan dan cinta.
5. Saya merasa puas dengan cara keluarga saya dan saya √
berbagi waktu bersama.
Skor Total 7

Skala pengukuran: Skor: Contoh:


Hampir selalu = 2 8-10 = Sangat fungsional Jumlah = 7 poin.
Kadang-kadang = 1 4-7 = Disfungsional sedang Keluarga disfungsional sedang
Hampir tidak pernah = 0 0-3 = Disfungsional berat

6. SCREEM Keluarga (Family SCREEM)


(Social-Cultural-Religious-Educational-Economic-Medical)

Aspek SCREEM Sumber Daya Patologis


Social Hubungan pasien dengan Pasien kurang akrab kepada kakak
keluarga inti yaitu istri, anak, dan adiknya karena sudah
menantu dan cucu baik. berjauhan dan jarang
Walaupun berjauhan masih berkomunikasi.
sering berkomunikasi dan
mengingatkan kesehatan orang
tuanya. Hubungan dengan
tetangga sekitar baik dan
harmonis.

Cultural Pasien tidak menggunakan


pengobatan herbal
Pasien tidak percaya mitos
kesehatan

Penatalaksanaan Kasus secara Holistik & Komprehensif


OHA-2016
Rekam Medis Ilmu Kedokteran Keluarga
Bagian Ilmu Kedokteran Keluarga & Ilmu Kesehatan Masyarakat FKIK UMY

Religious Pasien beragama islam namun Pasien kurang taat dalam


istrinya berbeda keyakinan. melaksanakan ibadah, hanya
Anak pasien ada yang beragama sesekali melaksanakan shalat.
mengikuti pasien ada juga yang Pasien jarang mengikuti kegiataan
mengikuti istrinya. kegamaan di masjid.

Educational Pendidikan pasien terakhir


adalah serjana.

Economic Kebutuhan materi tercukupi dari


gaji pensiun pasien jumlah 5
juta/bulan.
Medical Pasien memiliki jaminan
kesehatan BPJS mandiri.
Akses kesehatan & pelayanan
kesehatan terjangkau
Kesadaran terhadap kesehatan
baik

7. Perjalanan Hidup Keluarga (Family Life Line)

Tahun Usia Life Events/ Crisis Severity of Illness


(Tahun)
1990 31 Ibu pasien meninggal dunia karena Stressor Psikis
Diabetes Melitus

1998 39 Ayah pasien meninggal dunia karena Stroke Stressor psikis


2003 44 Pasien mulai terdiagnosis Diabetes Melitus
2004 45 Satu tahun setelah pasien di diagnosis
Diabetes Melitus, istri pasien di diagnosis
Hipertensi
2008 49 Pasien menikahkan anaknya untuk pertama
kali
2010 51 Pasien mendapatkan cucu untuk pertama
kalinya dan merasa hidupnya lengkap
2017 58 Pasien sering sedih memikirkan anaknya
yang terakhir, sudah menikah hampir 3
tahun belum memiliki keturunan.

K. RUMAH DAN LINGKUNGAN SEKITAR

1. Kondisi Rumah
Penatalaksanaan Kasus secara Holistik & Komprehensif
OHA-2016
Rekam Medis Ilmu Kedokteran Keluarga
Bagian Ilmu Kedokteran Keluarga & Ilmu Kesehatan Masyarakat FKIK UMY

(Jelaskan tentang kepemilikan rumah, situasi lokasi rumah, ukuran rumah, jenis dinding, lantai dan atap, kepadatan,
kebersihan, pencahayaan, ventilasi, sumber dan penampungan air serta sanitasi.
 Kepemilikan rumah sepenuhnya milik suami pasien.
 Lokasi rumah terletak di kampung cukup jauh dari jalan raya.
 Ukuran rumah kurang lebih 9x12 m, tidak bertingkat, dinding rumah terbuat
dari tembok, lantai keramik, langit langit terpasang plafon, dan atap terbuat
dari genteng.
 Kebersihan di rumah cukup baik, tidak banyak barang berserakan di dalam
rumah, pasien tidak memiliki hewan peliharaan.
 Pencahayaan di dalam rumah cukup baik, terdapat 2 jendela dikamar dan 2 di
ruang keluarga.
 Ventilasi dan pertukaran udara mencukupi.

2. Lingkungan Sekitar Rumah


(Jelaskan tentang sumber dan penampungan air, pengaturan limbah, pembuangan sampah, situasi halaman,
selokan, ,serta gambaran kedekatan dengan rumah tetangga sekitar)
 Sumber air bersih : sumber air dari sumur
 Jamban Keluarga : terdapat 1 buah kamar mandi dengan 1 jamban jongkok dan
bak mandi terbuat dari semen dan sudah di lapisi porselen. Kesan kamar mandi
bersih, tidak bau, terawat. Berukuran 2 m x 1 m. Air di dalam kamar mandi
bersih tidak ada jentik nyamuk.
 Ukuran rumah kurang lebih 10x8 m, dinding rumah terbuat dari tembok, lantai
semen yang halus diberi perlak, langit langit terpasang plafon, dan atap terbuat
dari genteng.
 Kebersihan rumah tampak baik, tidak ada sampah berserakan di dalam rumah,
ventilasi cukup, tidak kumuh, terang dan pasien tidak memiliki hewan
peliharaan.
 Tempat pembuangan sampah : sampah dibuang di tampung kemudian di buang
di tempat pembuangan sampah secara mandiri.

3. Denah Rumah
(Gambarkan denah rumah/ pembagian ruangan dalam rumah, dilengkapi dengan keterangan/ legenda)

Penatalaksanaan Kasus secara Holistik & Komprehensif


OHA-2016
Rekam Medis Ilmu Kedokteran Keluarga
Bagian Ilmu Kedokteran Keluarga & Ilmu Kesehatan Masyarakat FKIK UMY

L. INDIKATOR PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT(PHBS)

No. Indikator PHBS Jawaban


Ya Tidak
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan - -
2. Pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0 - 6 bulan - -
3. Menimbang berat badan balita setiap bulan - -
4. Menggunakan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan √ -
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun - √
6. Menggunakan jamban sehat √ -
7. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk di rumah dan - √
lingkungannya sekali seminggu
8. Mengkonsumsi sayuran dan atau buah setiap hari √ -
9. Melakukan aktivitas fisik atau olahraga √ -
10 Tidak merokok di dalam rumah √ -
Kesimpulan: Rumah Tangga tidak ber PHBS

M. CATATAN TAMBAHAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH

Nomor Tanggal Catatan, Kesimpulan dan Rencana Tindak Lanjut


Kunjungan
1 03-03-2018

 Dilakukan anamnesis tentang riwayat pada keluarga


 Pemeriksaan fisik
 Melakukan konseling CEA

Penatalaksanaan Kasus secara Holistik & Komprehensif


OHA-2016
Rekam Medis Ilmu Kedokteran Keluarga
Bagian Ilmu Kedokteran Keluarga & Ilmu Kesehatan Masyarakat FKIK UMY

N. DIAGNOSIS HOLISTIK

1. Diagnosis Psiko-sosial & Kultural-spiritual=


Lelaki paruh baya, kurangnya pengetahuan terhadap penyakitnya, dan rumah tangga
tidak ber PHBS

2. Diagnosis Holistik (Klinis plus Psiko-sosial & Kultural-spiritual)=


Diabetes Melitus Tipe II tidak terkendali, Obesitas Grade I pada lelaki paruh baya
dengan kurangnya pengetahuan terhadap penyakitnya, pada rumah tangga tidak
berPHBS.

O. PENGELOLAAN KOMPREHENSIF

1. Upaya Promotif:
Edukasi kepada pasien dan minimal ada satu anggota keluarga yang ikut
mendengarkan, terkait:
a. Gambaran bahwa diabetes melitus penyakit kronik yang tidak dapat
disembuhkan tetapi dapat dikendalikan.
b. Pengetahuan tentang diabetes melitus, apa saja penyebabnya, faktor risiko,
gejala-gejala, komplikasi, serta hal apa saja yang harus dilakukan untuk
menunjang kesehatannya.
c. Pentingnya modifikasi gaya hidup, terutama dalam hal pola makan, aktivitas
fisik yang teratur, serta istirahat yang adekuat.
d. Pentingnya minum obat secara teratur sesuai anjuran dokter.
e. Pentingnya kontrol penyakitnya ke dokter tiap 1 bulan sekali untuk memonitor
Penatalaksanaan Kasus secara Holistik & Komprehensif
OHA-2016
Rekam Medis Ilmu Kedokteran Keluarga
Bagian Ilmu Kedokteran Keluarga & Ilmu Kesehatan Masyarakat FKIK UMY

faktor risiko seperti, gula darah, dan profil lipid.


f. Pentingnya menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan
sehari-hari.
g. Pentingnya dukungan keluarga pada pasien dalam pengelolaan penyakitnya.
2. Upaya Preventif:
a. Menerapkan pola makan dengan memperbanyak konsumsi buah dan sayur,
mengurangi asupan garam (maksimal: 6.5 gram/hari), mengurangi makanan
berminyak dan bersantan.
b. Melakukan aktivitas fisik secara teratur selama 30 menit setiap hari.
c. Istirahat cukup minimal 6-8 jam/hari.
d. Melakukan manajeman stress yang baik.
e. Minum obat secara teratur sesuai anjuran dokter.
f. Melakukan kontrol rutin ke dokter untuk penyakitnya tiap 1 bulan sekali.
g. Memonitor EKG, enzim jantung, profil lipid, gula darah puasa.
h. Mendapatkan konseling metode CEA untuk mengatasi pengetahuan yang
kurang tentang komplikasi penyakitnya disertai perasaan takut komplikasi dan
mati serta khawatir terhadap nasib suami dan anak.
i. Melakukan prilaku hidup bersih dan sehat.
j. Skrining anggota keluarga untuk diabetes melitus dan hipertensi.
3. Upaya Kuratif:
R/ Metformin 500 mg no. LX
S 2 dd tab 1
________________________
R/ Glimepiride 1 mg no. XXX
S 1 dd tab 1
________________________

4. Upaya Rehabilitatif:
Rehabilitatif berupa latihan fisik, olahraga aerobic seperti jogging dan bersepeda
selama 30 menit setiap hari.
5. Upaya Paliatif:
Lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan menjauhi larangan-Nya dan
mentaati perintah-Nya.
Mulai menyelesaikan hal hal yang menjadi beban pasien dan dapat membuat Gula
darah pasien meningkat
Menyelesaikan konflik yang ada di sekitar pasien dan menjadi beban pasien

Penatalaksanaan Kasus secara Holistik & Komprehensif


OHA-2016
Rekam Medis Ilmu Kedokteran Keluarga
Bagian Ilmu Kedokteran Keluarga & Ilmu Kesehatan Masyarakat FKIK UMY

P. LEMBAR EVALUASI
(Diisi oleh Dosen Pembimbing)

Aspek Penilaian Nilai Komentar

1. Wawancara Medis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Keputusan Klinis
4. Edukasi & Konseling
5. Humanisme & Profesionalisme
6. Organisasi & Efisiensi
7. Kompetensi Klinis Keseluruhan
Skor Total : 7
Skor Akhir

Tanda Tangan Tanggal

(……………………………………………………)

LEMBAR
Penilaian:
Sesuai standar penilaian pendidikan profesi dokter FKIK UMY, yaitu:
A: ≥ 80 AB: 75-79,9 B: 70-74,9 BC: 65-69,9 C: 60-64,9

Penatalaksanaan Kasus secara Holistik & Komprehensif


OHA-2016
Rekam Medis Ilmu Kedokteran Keluarga
Bagian Ilmu Kedokteran Keluarga & Ilmu Kesehatan Masyarakat FKIK UMY

Penatalaksanaan Kasus secara Holistik & Komprehensif


OHA-2016

Anda mungkin juga menyukai