UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
REKAM MEDIS ILMU KEDOKTERAN KELUARGA
A. IDENTITAS PASIEN
No Kasus : 1
Nama Lengkap : Bp. AM Jenis kelamin: L
Tanggal lahir : 01 Juli 1943 Umur: 75 tahun
Alamat : Sidomulyo 9/5 Sidowayah, Polanharjo, Klaten
Telepon/ No.HP : 081327497201 (anaknya)
Pekerjaan : Tidak bekerja
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SR
mudah lelah, sehingga sudah 1 bulan ini pasien tidak lagi sering ke masjid. Pada 5 bulan
yang lalu pasien datang berobat ke poli penyakit dalam, dan didiagnosa PPOK.
Sehingga pasien setiap bulan mengontrol penyakitnya, namun pasien mengeluhkan
penyakitnya tidak kunjung sembuh dan pasien juga mengeluhkan sesak dan batuknya
semakin bertambah.
3. Riwayat Penyakit Dahulu (beserta Pengobatan)
Penyakit Hipertensi (-)
Penyakit Diabetes melitus (-)
Riwayat Rawat inap di RS dengan keluhan yang sama (4 bulan yang lalu )
Riwayat Asma (-)
Riwayat operasi usus buntu (+)
Riwayat alergi: cuaca (-), makanan (-), debu (-)
Riwayat penyakit jantung (-)
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Penyakit hipertensi (+) dan DM (-)
Penyakit gagal ginjal (-)
Riwayat asma (-)
Riwayat alergi: cuaca (-), makanan (-), debu (-)
5. Riwayat Personal Sosial
a. Pendidikan
Pendidikan terakhir pasien adalah Sekolah Rakyat tidak tamat.
b. Riwayat pernikahan
Pasien menikah 1 kali sekitar tahun 1978, saat usia pasien 25 tahun dengan usia
pernikahan 25 tahun kemudian istrinya meninggal dan dikaruniai 5 orang anak.
c. Riwayat sosial
Hubungan pasien dengan keluarga sangat baik. Hubungan pasien dengan kelima
anaknya juga baik karena kelima anak pasien dapat saling memberikan perhatian
dan terbuka dengan pasien. Menurut pasien terutama anak yang ke 4 sangat
berbakti kepadanya dan paling menyayanginya. Hubungan pasien dengan
tetangganya juga cukup baik, karena pasien kadang-kadang masih ikut kumpul
dengan tetangga di depan rumah atau pos kampling sekedar melepas sepi.
d. Riwayat pekerjaan
Pasien sudah tidak bekerja, sebelumnya sekitar 10 tahun yang lalu pasien bekerja
sebagai buruh di pabrik dekat daerahnya.
e. Gaya hidup
1) Pola Makan
Pasien makan 3 kali sehari dengan nasi bubur kadang lembek dan lauk, dan
sayur yang dimasak sendiri. Pasien setiap harinya mengkonsumsi sayur dan
buah.
2) Pola aktivitas fisik
Pasien melakukan aktifitas seperti menyapu halaman dan bersih bersih kebun
depan rumahnya.
3) Pola Istirahat
Pasien biasanya tidur rata-rata 6-7 jam. Pasien biasa tidur pukul 10-11
malam, dan terbangun subuh sekitar pukul 3-4 pagi. Terkadang juga sulit
tidur dan kerap terbangun malam hari.
4) Manajemen stres
Pasien terbuka terhadap masalahnya sendiri. Pasien jarang mengalami strres
karena tidak terlalu memikirkan hal-hal yang menurut pasien terlalu berat.
Pasien sering mengkomunikasikan maupun bercerita kepada anaknya
mengenai masalah yang sedang dihadapinya. Pasien merasa tidak pernah
memikirkan terlalu dalam hingga stress karena dalam fikiran pasien sudhaa
tidak ada beban dan tanggungjawab melihat anak-anaknya bahagia dan
sukses itu sebuah kebahagiaan menurutnya.
5) Kebiasaan buruk
Pasien tidak memiliki kebiasaan rutin berolahraga. Pasien merupakan
riwayat perokok aktif. Pasien tidak minum kopi, jamu, obat herbal, maupun
minuman beralkohol.
6. Review Sistem
a. Sistem Saraf Pusat : pusing (-), demam (-), pandangan kabur (-)
D. PEMERIKSAAN FISIK
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium:
Pemeriksaan Hasil Lab Nilai Normal
Hematologi
Hemoglobin 13,9 14,0-18,0 g/dL
Leukosit 7,2 4000-12.000/L
Hematokrit 38,9 40-48%
Eritrosit 4,47 4,50-5,50x106/
Trombosit 235 150.000-400.000/L
Eosinophil 0 0-3%
Basophil 0 0-3 %
Limfosit 11 20-35%
Monosit 10 2-9%
MCV 87,0 80,3-103,4 U3
2. Radiologi:
Ro. Thorax Hasil :
- Bronkitis
- Emfisematous Lung
- Besar cor normal
3. Lainnya:
Tidak dilakukan pemeriksaan.
Gambar diambil dari “Penyakit Paru Obstruktif Kronik, PPDS Pulmonologi dan
Respirasi FK UNS”
G. DIAGNOSIS KLINIS
1. Differential Diagnosis
- Penyakit Paru Obstruktif Kronik
- Sindrom geriatric
- Pneumonia
2. Diagnosis Kerja
- Penyakit Paru Obstruktif Kronik eksaserbasi akut dengan Anoreksia geriatric
Anak 1
Anak
2 : hub. Fungsional
Pasien : laki-laki
: wanita
Anak 5 Anak 3
Anak
4
[Adaptability-Partnership-Growth-Affection-Resolve]
Isilah instrumen APGAR berikut sebagai skrining awal untuk melihat adanya
disfungsi keluarga
belum tamat.
Economic Pasien merupakan lansia dan
sudah tidak bekerja, namun
seluruh kebutuhan pasien telah
ditanggung oleh anak-anaknya
Medical Pasien adalah peserta BPJS. Tidak ada
Akses terhadap pelayanan
kesehatan terjangkau. Pasien
rutin control karena pengertian
dari anak-anaknya.
1. Kondisi Rumah
(Jelaskan tentang kepemilikan rumah, situasi lokasi rumah, ukuran rumah, jenis dinding,
lantai dan atap, kepadatan, kebersihan, pencahayaan, ventilasi, sumber dan
3. Denah Rumah
(Gambarkan denah rumah/ pembagian ruangan dalam rumah, dilengkapi dengan
keterangan/ legenda)
Ruang Tamu
K. Mandi
Kamar Tidur
Kamar mandi
Rumah gubuk
Kebun halaman depan
(Dapur)
N. DIAGNOSIS HOLISTIK
pada rumah tangga yang tidak memiliki perilaku hidup bersih dan sehat.
O. PENGELOLAAN KOMPREHENSIF
1. Upaya Promotif:
Edukasi kepada pasien dan minimal ada 1 anggota keluarga yang mendengarkan
tentang:
a. Edukasi tentang penyakit yang di derita oleh pasien dan komplikasinya kepada
pasien maupun keluarganya baik sakit PPOK maupun anoreksia pada
geriatrinya.
b. Edukasi kepada pasien bahwa PPOK tidak dapat disembuhkan namun hanya
dapat dikontrol/ dicegah agar tidak terjadi perburukan dan penatalaksanaannya
bersifat seumur hidup.
c. Edukasi kepada pasien dan keluarganya tentang obat-obatan yang dikonsumsi
oleh pasien, berupa kerjanya dan efek sampingnya.
d. Konseling tentang bahaya merokok.
e. Konseling terhadap faktor resiko : lingkungan seperti debu, asap rokok.
f. Konseling dan motivasi kepada pasien dan keluarga untuk menerapkan pola
hidup sehat.
g. Konseling kepada keluarga pasien tentang : pentingnya memberi dukungan
kepada pasien, pengelolaan terhadap penyakitnya dan mengawasi pengobatan.
h. Memberikan edukasi segala hal tentang ppok dan pengaturan pola gaya hidup
yang sehat. Mengenai olahraga yang minimal dilakukan 3x/minggu selama ± 30
menit serta diet pada pasien ppok (diet rendah karbohidrat).
i. Konseling pasien dan keluarga pasien mengenai pentingnya prinsip preventif
dari pada kuratif
2. Upaya Preventif:
a. Menerapkan diet yang sesuai untuk geriatric, lunak namun tetap bernutrisi,
sedikit-sedikit namun sering
b. Tidak melakukan aktifitas fisik yang berat.
4. Upaya Rehabilitatif:
Pada kasus ini pasien tidak memerlukan terapi rehabilitatif.
5. Upaya Paliatif:
Pemenuhan aspek spiritual dan psikosoial dengan mempertahankan fungsi keluarga
menjadi maksimal untuk menciptakan kenyamanan dalam rumah, serta lebih
memahami kondisi pasien saat sedang sakit/kambuh apalagi pasien adalah geriatri
yang kondisi psikoemosionalnya mudah sensitif.
Dapat dilakukan dengan cara mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui rajin
P. LEMBAR EVALUASI
(Diisi oleh Dosen Pembimbing)
1. Wawancara Medis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Keputusan Klinis
4. Edukasi & Konseling
5. Humanisme & Profesionalisme
6. Organisasi & Efisiensi
7. Kompetensi Klinis Keseluruhan
Skor Total : 7
Skor Akhir
(……………………………………………………)
LEMBAR
Penilaian:
Sesuai standar penilaian pendidikan profesi dokter FKIK UMY, yaitu:
A: ≥ 80 AB: 75-79,9 B: 70-74,9 BC: 65-69,9 C: 60-64,9