ACUTE RENAL FAILURE dengan syok septik, Dislipidemia,
hiperkolesterolemia, hiperurisemia, hyperkalemia
Problem Hipotesa Mekanisme Data Tambahan Problem Problem Solving
Definition Seorang pasien Ny A usia 60 Acute Renal ARF atau GgGA (Gangguan HEMATOLOGI Bagaimana Menegakkan diagnosis pada ARF : tahun datang dengan kondisi Failure, syok Ginjal Akut) atau yang Hb : 14,4 (12-16) menegakka1. 1. Seseorang dikatakan ARF jika lemas dan sesak, muntah(-), septik, sekarang istilahnya menjadi AL : 14,64 (4-11) n diagnosis memenuhi kriteria : mual (+), pusing (+) dan nyeri dislipedimi, AKI (Acute Kidney Injury) AE : 5,37 (4-5) Acute Renal2. - gangguan fungsi ginjal yang dada (+) sebelah kiri bawah, hiperkalimia, merupakan suatu sindrom AT : 347 ( 150- Failure bersifat akut (dalam 1-7 hari) dan sehingga lebih nyaman tidur hiperurisemia klinis akibat adanya gangguan 450) (ARF)? bertahan <24 jam, berupa kelainan berbaring ke sebelah kanan, , fungsi ginjal yang terjadi HMT : 44,5 ( 36- struktural / fungsional (prerenal nafsu makan menurun. hiperkolester secara mendadak (dalam 46) Bagaimana Berdebar-debar dan gemetaran olemia beberapa jam sampai hari) penatalaksa atau renal atau postrenal) meningkat (+). Batuk kering yang menyebabkan retensi sisa HITUNG JENIS n Acute 3. - Penurunan LFG >25% dan jarang (+), BAK (t.a.k), BAB metabolism nitrogen Eosin : 1 (2-4) Renal peningkatan kadar kreatinin serum (belum BAB sejak sakit). (ureum/creatinin) dan non Basof : 1 (0-1) Failure sebanyak 0,5 mg/dl//hari dan kadar Riwayat rawat inap sebelumnya nitrogen, dengan atau tanpa Btg : 0 (2-5) (ARF)? nitrogen urea sebanyak 10 karena penyakit jantung 7 hari disertai oliguria. Seg : 68 (51-67) mg/dl/hari dalam beberapa hari SMRS, riwayat DM (+), riwayat Secara garis besar penyebab Limf : 22 (20-35) 2. Gambaran klinis HT (+), riwayat HD (-), Berat gagal ginjal akut dibagi Monost: 8 (4-8) - Prerenal : rasa haus, seperti ingin badan : 60 kg menjadi prarenal (sirkulatorik jatuh, hipotensi ortostatik, atau perfusi 55%), renal FUNGSI HATI takikardi, penurunan JVP, turgor Pemeriksaan Fisik (intrinsik 40%) dan postrenal SGOT : 16 (<31) kulit menurun, mukosa kering, a. Status Generalis (uropati obstruksi akut 5%). SGPT : 6 (<31) stigmata sirosis hati dan hipertensi - Keadaan GgGA prarenal terjadi portal, tanda-tanda gagal jantung Umum : hipoperfusi ke ginjal. Pada FUNGSI GINJAL pada pasien gagal jantung Sedang hipoperfusi ringan, perfusi Ur : 120 (17-43) kongestif. - Kesadaran autoregulasi ke glomerolus Cr : 4,84 (0.60- - Renal : ATN (riwayat : Compos dapat dipertahankan dengan 1.10) hipovolemia, syok sepsis dan Mentis vasodilatasi arteri aferen yang operasi besar), SLE (demam, arthralgia, rash, eritematosa), b. Vital Sign diinduksi oleh reflek miogenik DIABETES nyeri pinggang menandakan TD : 90/50 mmHg local serta prostaglandin. GDS : 94 oklusi arteri/vena ginjal, oliguria, S : 36.5 derajat C Namun, pada hipoperfusi berat, ELEKTROLIT edema, hipertensi maligna, N : 80x/menit kompensasi tidak adekuat Na : 135,6 (137- hematuria menandakan R : 20x/menit sehingga LFG (Laju Filtrasi 145) glomerulonefritis. Glomerolus) menurun dan K+ : 6,26 (3,50- - Postrenal : nyeri suprapubik, nyeri a. Mata : terjadilah GgGA prarenal. 5,10) pada perut, kolik menandakan Conjungtiva anemis (-/-), Hipovolemia juga mencetuskan Cl : 100,7 (98-107) adanya obstruksi pada ureter, iklera Ikterik (-) respon seperti aktivasi nokturia, frekuensi, pembesaran b. Hidung : Deviasi kompensatorik saraf simpatis, LEMAK prostat menandakan adanya (-), discharge (-), system renin-angiotensin- Kolestrl tot : 265 patologi pada prostat. pendarahan (-) aldosteron (RAA), dan LDL (direk) : 168 3. Gambaran Lab c. Thorax pelepasan arginin-vasopresin. HDL (direk) : 43 - Sesuai penyakit yang mendasari Jantung Pada GgGA Renal tersering Triglisrd : 272 - Prerenal : kadar Na+ urin <10 - Inspeksi : Ictus adalah ATN (Acute Tubular mEq/L, rasio kreatinin cordis tak tampak Necrosis) yang disebabkan Asam Urat : 16,37 urin/plasma >40:1, rasio urea pada sic V sinistra adanya hipoperfusi yang urin/plasma >8:1, FENa (%) <1 - Palpasi : Ictus lama/berat sehingga terjadi (ekskresi natrium fraksional), cordis teraba pada sic iskemia kemudian rasio kreatinin/BUN >10:1, Berat V sinistra menimbulkan jejas iskemi dan jenis urin >1.015, sedimen urin - Perkusi : Sonor inflamasi berkelanjutan. Pada normal - Auskultasi : S1 dan GgGA Postrenal terjadi - Renal (ATN) : kadar Na+ urin S2 tunggal, reguler, peningkatan tekanan <20 mEq/L, rasio kreatinin bising jantung (-) intraluminal akibat obstruksi urin/plasma >20:1, rasio urea Paru-paru aliran urin yang menyebabkan urin/plasma 3:1, FENa (%) >1 - Inspeksi : Simetris, distensi ureter proksimal dan retraksi (-) sistem pelvikokalises ginjal (ekskresi natrium fraksional), - Palpasi : Vokal sehingga terjadi penurunan rasio kreatinin/BUN sekitar 10:1, fremitus kanan dan LFG. LFG dihitung dengan Berat jenis urin mendekati 1.010 kiri sama , rumus cockrcroft-gault equatin (tetap), sedimen urin silinder, sel, ketinggalan gerak : debris nafas (-) (140-usia)x BB - Stadium 1 : kenaikan kreatinin - Perkusi : Sonor 72x creatinin serum 1,5-1,9 kali nilai dasar, pada kedua lapang Pada wanita dikali 0,85 produksi urin <0,5 ml/kgBB/jam paru Nilai Normal : selama 6-12 jam atau penurunan - Auskultasi : Laki-laki 97-137 LFG >25% (risk stadium) Vesikuler (+/+), Perempuan 88-128 - Stadium 2 : kenaikan kreatinin ronkhi (-/-), wheezing serum 2-2,9 kali nilai dasar, (-/-) Hipotensi, DM dengan produksi urin <0,5 ml/kgBB/jam d.. Abdomen : komplikasi, hipertensi, gagal selama >12 jam atau penurunan - Auskultasi : jantung kongestif, myeloma, LFG >50% (injury stadium), Peristaltik (+) infeksi kronis seperti riw.ISK, kenaikan kreatinin serum >3 kali - Palpasi : Supel riw.kencing batu, riw.bengkak, nilai dasar, produksi urin <0,3 (+), hepar dan lien tak sepsis merupakan faktor risiko ml/kgBB/jam selama >24 jam teraba, nyeri tekan yang dapat menyebabkan atau penurunan LFG >75% epigastrium (+) dan terjadinya AKI. Faktor risiko (failure stadium) hipochondriaca lain yang mempengaruhi - Stadium 3 : dimulainya terapi sinistra (+) terjadinya AKI yaitu pengganti ginjal, pada pasien <18 e. Ektremitas : hipovolemia, penggunaan obat tahun, anuria selama 12 jam, -Superior = Akral nefrotoksik, dan usia lebih dari penurunan LFG menjadi <35 dingin (+ /+), edema 60 tahun. ml/menit per 1,73 penurunan (-/-) Prognosis erat kaitannya fungsi ginjal menetap +/-4 -Inferior = Akral dengan penyebab yang minggu (loss) dan menetap >3 dingin (+ /+), edema menadasari. Jika tidak ada bulan (End stage) (-/-) hasil yang signifikan dari - Kelainan biokimiawi darah fungsi ginjal dalam waktu 6 (penurunan Hb, peningkatan asam - CRT <2 dtk sampai 8 minggu biasanya urat, hiponatremia, hipokalemia) Penatalaksanaan : berarti bahwa ada tahap akhir - Kelaiann urinarius (proteiunuria, - Infus Asering 15 tpm gagal ginjal. Survival pada hematuria) - Inj. Dobutamin 5 mg/jam GGA tergantung pada 4. Gambaran radiologis (Stop) penyebabnya, dan kematian - USG Ginjal : penelitian yang - Vascon tapering on mulai tetap tinggi (40-80%) pada cepat dan non-invasif yang dapat 0,05 0,3 (maksimal) pasien dengan gagal organ membantumendeteksi obstruksi. - Inj. Ondancetron 1A/12 multiple. Pasien yang X-ray: rontgen dada (paru edema), jam membutuhkan dialisis memiliki abdomen x-ray jika susp. batu - Inj. Furosemide 2A/12 angka kematian lebih tinggi. ginjal. Kontras studi seperti IVU jam Dalam pengaturan perawatan dan angiografi ginjal harus - Laxadyn syr. 3x1 cth intensif, angka kematian dihindari karena risiko nefropati - Kalitake 3x1 bervariasi dari 7,5% menjadi kontras. Doppler USG dari arteri - Esomeprazole 4 mg 2x1 40% dan di luar perawatan dan vena ginjal: untuk penilaian - Atorvastatin 1x40 mg intensif dari nol sampai 17%. oklusi kemungkinan arteri dan - Cefoperazon 2x1 gr The Acute Physiology and vena ginjal. Magnetic resonance - Allopurinol 3x200 mg Chronic Health Evaluation angiography: untuk penilaian II (APACHE II) suatu sistem lebih akurat oklusi pembuluh penilaian yang dapat darah ginjal. digunakan untuk 5. Biopsi dan pemeriksaan mengindikasikan prognosis. histopatologis ginjal : mengetahui Pada mereka yang memiliki patologi penyakit ginjal, skor antara 10 dan 19 angka merupakan diagnosis pasti kematian adalah 60%, tetapi 6. Pielogram digunakan untuk dengan skor di atas 40 Evaluasi perbaikan dari obstntksi mendekati 100%. sistem lain traktus urinarius. untuk membantu Penatalaksaan AKI secara umum mengindikasikan prognosis dan sangat ditentukan oleh penyebab AKI membantu klasifikasi untuk dan pada tahap apa AKI ditemukan tujuan penelitian disebut agar tidak jatuh pada stage yang lebih RIFLE dan dikembangkan oleh berat : Acute Dialysis Quality 1. Prarenal : menangani penyebab Initiative Workgroup. Yang 3 hipovolemia misalnya karena item pertama adalah resiko, perdarahan berat dengan transfuse cedera dan kegagalan. Dua PRC, ringan-sedang atau hilang yang terakhir adalah outcomes cairan plasma dengan infus Nacl atau Loss and End-stage renal 0,9 %, pada hilangnya cairan failure. Indikator prognosis saluran kemih dan gastrointestinal buruk termasuk usia yang lebih dengan Nacl 0,45% atau 0,9%. tua, gagal organ multiple, Pada kondisi gagal jantung dapat oliguria, hipotensi, jumlah dipertimbangkan penggunaan agen transfusi dan gagal ginjal inotropic, antiaritmia, agen kronis yang akut. penurun afterload atau preaload. 2. Renal : pada Glomerulonefritis atau vaskulitis diberikan kortikoseroid/plasmaferesis atau tergantung patologi ginjal. Pada hipertensi maligna control tekanan darah secara agresif. 3. Postrenal : rujuk ke bagian urolog dan nefrolog. 4. Terapi simptomatis, menjaga ketercukupan nutrisi dan keseimbangan cairan, elektrolit, asam basa tubuh. Jika ada anemia koreksi. Koreksi hiperurisemia dengan allopurinol. Pemberian antagonis reseptor H2 atau penghambat pompa proton pada keluhan gastrointestinal. 5. Pencegahan dan terapi resiko kardiovaskular, dengan cara mengendalikan DM, hipertensi, dislipidemia.
Pada pasien ini ditemukan LFG
10,73 ml/mnt/1,73m2, dengan nilai normal adalah
Pada pasien ini diberikaan :
- Infus Asering 15 tpm = untuk mengganti cairan pada dehidrasi (syok hipovolemik dan asidosis) dan kondisi seperti GEA akut, DHF, luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi berat dan trauma. - - Inj. Dobutamin 5 mg/jam (Stop) = untuk meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung, karena pada saat itu os dating ke IGD dengan TD : 70/40 dan lemas, akral dingin. - - Vascon tapering on mulai 0,05 0,3 (maksimal) = untuk mengendalikan tekanan darah pada keadaan hipotensi akut tertentu dan hipotensi berat. - - Inj. Ondansetron 1A/12 jam = obat antagonis reseptor 5HT3 yang bekerja secara selektif dan kompetitif untuk mencegah maupun mengatasi mual dan muntah. - - Injeksi Furosemide 2A/12 jam = bertujuan untuk membuang cairan yang ada didalam tubuh dan salah satu obat hipertensi golongan Diuretik - - Laxadyn syr. 3x1 cth = untuk mengatasi susah BAB dengan menghambat reasorbsi air dan melicinkan jalan feses sehingga menjadi pelumas feses. - - Kalitake 3x1 = diberikan karena terdapat hyperkalemia yang berhubungan dengan gangguan ginjal. - - Esomeprazole 4 mg 2x1 = termasuk golongan obat antasid untuk mengobati nyeri ulu hati (heartburn) oleh GERD - - Atorvastatin 1x40 mg = obat golongan statin untuk menurunkan kadar kolesterol - - Cefoperazon 2x1gr = antibiotik golongan sefalosporin yang berfungsi mengobati infeksi yang disebabkan bakteri - - Allopurinol 3x200 mg = obat penghambat xanthine-oxidase yang berfungsi untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah. -