Anda di halaman 1dari 39

BAB I

STATUS PSIKIATRIKUS

Tanggal Masuk : 3 Mei 2012

STATUS PASIEN JIWA

Nama : Tn. Nuri Susanto Laki-laki/Perempuan


Tanggal lahir/umur : 10 Januari 1997/15 tahun Tempat Lahir : Kuamang Kuning
Status Perkawinan : Belum Menikah Warga Negara : Indonesia
Agama : Islam Suku Bangsa : Jawa
Tingkat Pendidikan : SMP Pekerjaan : Pelajar
Dikirm Oleh: Keluarga

Nama Mahasiswa (NIM) : Chakra Putra Pratama (04104705340)


Dheevan Thamil Chelvan (04108705123)
Rikardo Ladesman LT (040810011073)
Netta Lionora (04081001104)
Bella Oktaviani (0408100039)

Dokter Supervisor/yang mengobati : dr.Laila Sylvia, Sp.KJ


Bangsal :
Kegiatan : Presentasi Kasus

1
STATUS PRESENS TANGGAL : 3 MEI 2012

STATUS INTERNUS

Keadaan Umum
Sensorium : Compos Mentis Suhu : 36,8oC Berat Badan : 45 kg
Nadi : 88x/menit Pernafasan : 18x/menit Tinggi Badan : 160 cm
TD : 110/80 mmHg Turgor : Baik Status Gizi : Cukup

Sistem kardiovaskular : Tidak ada kelainan

Sistem Respiratorik : Tidak ada kelainan

Sistem Gastrointestinal : Tidak ada kelainan

Sistem Urogenital : Tidak ada kelianan

Kelainan Khusus : Tidak ada

STATUS NEUROLOGIKUS

Urat Syaraf Kepala (Panca Indera) : Tidak ada kelainan

Gejala Rangsang Meningeal : Tidak ada

Gejala Peningkatan Tekanan Intrakranial : Tidak ada

Mata : - Gerakan : Gerakan baik ke segala arah, tidak


ada kelumpuhan/nistagmus

- Persepsi Mata : Baik, tidak ada diplopia, visus


normal

- Pupil :

Bentuk : Bulat, isokor


Ukuran : 3mm/3mm
Refleks Cahaya : +/+
Refleks Konvergensi : +/+

2
- Refleks Kornea : +/+

- Pemeriksaan Oftalmoskop : Tidak dilakukan

Motorik: - Tonus : eutoni

- Koordinasi : baik

- Turgor : baik

- Refleks : Refleks fisiologis +/+ ; Refleks patologis -/-

- Kekuatan : Kekuatan otot lengan 5/5; otot tungkai 5/5

Sensibilitas : Tidak ada keainan

Susunan saraf vegetatif : Tidak ada kelainan

Fungsi luhur : Tidak ada kelainan

Kelainan khusus : Tidak ada

PEMERIKSAAN LABORATORIUM YANG DIPERLUKAN

Urine Rutin : Tidak dilakukan Khusus : Tidak dilakukan

Tinja Rutin : Tidak dilakukan Khusus : Tidak dilakukan

PEMERIKSAAN ELEKTROENSEFALOGRAM (EEG)

TIDAK DILAKUKAN

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

BRAIN COMPUTERIZED TOMOGRAPHY SCANNING (CT-SCAN


OTAK)

TIDAK DILAKUKAN

STATUS PSIKIATRIKUS

3
ALLOANAMNESIS

Diperoleh dari : Tn. Sutrisno


Umur : 31 tahun
Alamat dan Nomor Telepon : Jl. Taruma Negara, Lembah Kuning, Muara
Bungo
Pendidikan : SMA
Hubungan dengan pasien : Kakak Ipar

1. Sebab Utama : Marah-marah


2. Keluhan Utama :-
3. Riwayat perjalanan Penyakit:
+ Sejak 1 minggu yang lalu, os mulai mengaku mendengar suara laki-laki
yang menyuruh os untuk bunuh diri. Namun os menolaknya.

+ 3 hari yang lalu, os mulai mengalami perubahan perilaku ketika anak dari
kakak os meninggal. Os mulai suka marah-marah dengan orang seitar.
Semenjak itu juga os mulai berpikir bahwa orang tua os mulai dirasuki jin dan
timbul suara-suara untuk membuktikannya dengan menekan telapak tangan.
Os mulai beranggapan semua orang tidak suka terhadap dirinya dan berusaha
membunuhnya, memusuhi os. Os beranggapan bahwa tindakannya dirumah
untuk meluruskan permasalahan keluarganya. Os tampak sering menangis
sendiri, berbicara tidak nyambung. Makan/minum (+), mandi(+), kurang tidur,
os dibawa berobat ke RSJ Jambi.

Sekitar 8 bulan yang lalu, os kecelakaan lalu lintas, os sempat dirawat dengan
patah tulang kaki dan trauma kepala. Saat itu os pernah dijanjikan untuk
dibelikan sepede motor, namun sampai sekarang os belum juga dibelikan.

4. Riwayat hidup dan gambaran kepribadian premorbid

4
Bayi : Lahir cukup bulan, ditolong dukun, spontan, langsung menangis

Anak : Banyak teman, tertutup

Remaja : Banyak teman, tertutup

5. Riwayat Perkembangan Organobiologik


- Os pernah kecelakaan dengan trauma kepala, pingsan, langsung sadar, 8
bulan yang lalu disertai dengan laserasi dan fraktur pada tungkai kanan. Dari
hasil pemeriksaan di RS os dikatakan patah tukang pada kakinya dan
dilakukan operasi pemasangan pen pada tulang pahanya, tidak ada kelainan di
kepala.

- Riwayat Kejang (-)

6. Riwayat penggunaan Alkohol dan NAPZA


Riwayat mengkonsumsi alkohol dan NAPZA disangkal

7. Riwayat Pendidikan
SD : Tamat, selalu naik kelas dan mendapat peringkat 5 besar

SMP : Saat ini kelas II SMP

Kelas I SMP, os naik kelas dan mendapat peringkat

Kelas II SMP, os semenjak kecelakaan mengalami penurunan


prestasi

8. Riwayat Pekerjaan : os belum pernah bekerja


9. Riwayat Pernikahan : os belum menikah
10. Riwayat Sosioekonomi :
Kedua orang tua os bekerja sebagai penyadap karet (kebun karet milik orang
lian), os tinggal di rumah sendiri.

Kesan sosioekonomi: menengah ke bawah

11. Riwayat Keluarga

5
Riwayat gangguan jiwa dalam keluarga disangkal

Pola asuh : os diperlakukan secara wajar dan adil antar saudara

Hubungan antar keluarga:

Os cukup dekat dan kurang terbuka terhadap kakak antar saudara


perempuannya. Kedua orangtua, os sering bertengkar.

AUTOANAMNESIS DAN OBSERVASI

6
Selama dilakukan autoanamnesis juga sekaligus dilakukan observasi atas sikap dan
tingkah laku pasien (bagaimana ekspresi wajah, sikap, dan tingkah laku pasien selama
berbicara atau menjawab pertanyaan yang diajukan).
Sebelum melakukan pemeriksaan ini, pemeriksa sudah menguasai kerangka yang
terdapat pada IKHTISAR DAN KESIMPULAN AUTOANAMNESIS DAN
OBSERVASI (pada halaman 10), agar pemeriksa dapat menangkap dan mengenal
gejala-gejala psikopatologi yang muncul.
Selama autoanamnesis berlangsung, gunakan bahasa yang dimengerti oleh pasien
dan jawaban pasien sedapat-dapatnya ditulis dalan kata-kata asli dari pasien (secara
verbatim). Gejala-gejala psikopatologi yang tidak muncul secara spontan dapat dilakukan
wawancara secara terpimpin, namun usahakan tidak bersifat sugestif.
Hasil autoanamnesis dan observasi ditulis dalam protocol, tulislah yang perlu-perlu
saja. Cerita pasien yang tidak perlu diberi tanda . Yang memisahkan antara bagian
cerita pasien yang ditulis sebelum dan sesudahnya.
Hasil autoanamnesis dan observasi ditulis dalam protocol seperti di bawah ini:
Kalimat ucapan ditulis dalam tanda petik dan hasil observasi yang berkaitan ditulis
dalam tanda kurung ( ) di belakang kalimat tersebut.
Sebelum penulisan protocol tersebut, terlebih dahulu dedkripsikanlah keadaan dan
penampilan pasien ketika ditemui untuk diajak wawancara.
PEMERIKSA PASIEN INTERPRETASI
(PSIKOPATOLOGI)
Hallo, perkenalkan saya Ya nama saya Nuri Kontak mata,fisik, dan
Dokter Muda Chakra. (Os berpenampilan cukup verbal baik. Adekuat
Maaf Anda siapa? rapi dan bersih, membalas Kooperatif
(Pemeriksa tersenyum jabat tangan sambil Orientasi personal baik
sambil mengulurkan tersenyum) Daya ingat j. panjang
tangan untuk bersalaman) baik
Verbalisasi cara bicara
Nuri ya, umurnya Umur saya 15 tahun.
lancar dan jelas
berapa?
Sekolah ya? Ya kelas 2 SMP.
Alamat rumah dimana? Kuamang kuning SpB. Orientasi personal baik
Sama siapa ke sini? Sama kakak, paman. Orientasi terhadap orang baik
Naik apa ke sini? Naik mobil tadi saya Daya ingat baik

7
dianter.
Kamu tahu ini dimana? Ya ini ada di RSJ, Jambi Orientasi tempat baik
Ya, kamu tahu dibawa Ya, saya dibawa ke sini Tilikan terganggu
kesini kenapa Nuri? karena saya dipaksa ngaku
(sambil menepuk bahu saya salah, saya mau
penderita) buktikan kalau saya benar,
maka saya datang ke sini,
ke dokter biar semua tahu.
Ya, katanya kamu suka Ya saya tidak marah- Waham presekutorik
marah-marah dan mukul? marah. Saya tahu kedua
orang tua saya itu bukan
orang tua saya lagi, banyak
orang yang tidak suka
dengan saya, ingin
membunuh saya.
Kamu tekan seperti itu, (Os mulai menangis) Afek labil
kamu sayang dengan orang Saya sayang sama bapak
tuamu? saya sama ibuk saya juga
sayang nian.
(Os menangis tersedu-
sedu)
Kalau saya maunya dua-
duanya tidak bertengkar,
saya yang nengahin
Jadi kamu mukul untuk Biar nggak bertengkar kan
nengahin? semua.
(Os menangis tersedu-
sedu)
Ya, saya lanjut ya, jadi Jadi dilihat dari matanya, Waham presekutorik.
yang kamu pikir, mereka matanya itu udah kaya lain.
bukan orang tuamu Matanya itu udah beda.
darimana pikirannya? Terus saya itu berpikir saya
pegang sininya.

8
(sambil memegang sela jari
I dan II tangan kiri dengan
ibu jari tangan kanan dan
telunjuk di bawahnya).
Ada ilmu-ilmunya kan di
pencak silat itu, kalau
positif di sini pasti terasa
sakit ...
Ya, nggak ada yang sakit, Ya, ayah.
kalau nggak ada yang sakit
itu berarti siapa?
Ayahmu?
Tapi kalau sakit itu bukan Ya, bukan ayah.
ayahmu?
Kalau dengan keluarga Keluarga saya? Kalau
yang lain ada juga kamu saya ditekan seperti ini,
tekan seperti itu juga? nggak Pak.
Sakit nggak kira-kira?
Ya terus? Kalau saya sakit berarti Waham presekutorik
saya bohongSaya nggak Asosiasi longgar
mau pihak satu sama lain
tetap nggak percaya sama
saya,
Bukannya sakit kalau Tidak Pak, kalau sakit Waham bizzare
ditekan di sana Nuri? berarti telah dikendalikan
jin Pak dari dalam diri.
Coba kamu tekan jarimu Tidak Pak, tidak sakit
sendiri, sakit nggak?
Kamu tekan seperti itu, (Os mulai menangis) Afek labil
kamu sayang dengan orang Saya sayang sama bapak
tuamu? saya sama ibuk saya juga
sayang nian.
(Os menangis tersedu-sedu)

9
Kalau saya maunya dua-
duanya tidak bertengkar,
saya yang nengahin
Jadi kamu mukul untuk Biar ngak bertengkar kan
nengahin? semua.
(Os menangis tersedu-sedu)
Jadi, kamu tekan ya Ya
jarinya ibu?
Sejak kapan kamu mulai Mulai sore
bergitu?
Sore kapan? Sore hari kemarin. Yang Asosiasi longgar
lebih parah itu malam
kemarin.
Kemarin? Gimana itu? Ya ini tadi malam ini. Asosiasi longgar
Pas kamu tekan, dia Dia jerit, terus saya Tilikan terganggu
menjerit ya? berusaha itu malah kaki
saya itu digigit, disergap?
Kira-kira kamu tahu Ya tahu karena saya ini Tilikan terganggu
kenapa kamu disini? tetap disalahin terus saya Asosiasi longgar
ini gak kepingin disalah- Waham presekutorik
salahin sama orang, saya
ini tetap jalan saya ini jalan
lurus. Pihak-pihak nggak
ada yang rebut.
Ya, ya, terus? Terus saya itu mempunyai Waham grandiosa
iman lebih tinggi itu, kalo Asosiasi longgar
tidak kemarin saya itu udah
meninggal. Saya itu tidak
ada nuding-nuding sama

Jadi nggak sakit waktu Iya
kemarin digigit?
Kamu ada yang ngejar- Nggak ada

10
ngejar?
Yang jahat sama kamu Sekarang, nggak ada
ada nggak?
Orang tua kamu yang Itu ya sudahlah.
kamu pikir dia bukan
orang tuamu
Ya, maksud saya itu Kayaknya kalo mulai
mereka jahatin kamu sekarang nggak
nggak?
Kalo kemarin? Iya
Terus? Ya pokoknya kalo Logore
ibaratnya itu saya itu
ngambil jalan kanan yang
kiri itu mau
Maksud kamu jalan kanan Ya jalan kanan itu jalan
kiri itu apa? kebaikan dan jalan kiri itu
jahat. Saya nggak mau dua-
duanya. Saya itu maunya
lurus-lurus saja.
Ada nggak denger-denger Tadi?
suara?
Ya sekarang, tadi, Kalo tadi sama kemaren Halusinasi auditorik (+)
kemaren, ada? itu sering suaranya itu
dikit-dikit mati, dikit-dikit
mati nggak nyusul mbah.
Mbah saya itu kan udah
meninggal. Nah
Terus? Disuruh apa lagi? Disuruh tekan tangan.
Kalo ada yang melihat
seperti itu tekanlah
tangannya. Bacakan ayat
AlQuran 2x. ...
Ada yang suruh kamu Dulu ada Halusinasi auditorik (+)

11
untuk bunuh diri?
Kapan? Waktu hari senin, ibu kan Sirkumtansial (+)
habis pulang dari mesjid,
....Subuhnya itu saya
melihat ceramah.
Sekarang ada yang nyuruh Nggak sekarang itu nggak
kamu bunuh diri ? ada
Apakah pernah merasa Nggak ada Thought of insertion (-)
pikiran kamu dimasuki
oleh pikiran kamu sendiri
atau pikiran orang lain?
Kalau pikiran kamu Ya kalo itu ada. Waktu Siar pikiran
didengar orang lain ada? saya dikasih air minum di Asosiasi longgar
Kapan? tempat pak minarno Waham presekutorik
ibaratnya itu kalo udah ada
ilmu itu minum air yang
kalo minum air sama
makan itu nggak sesuai
dengan ilmu orang lain.
Waktu saya dikasih air
minum itu kayak ada yang
nendang-nendang di batin
saya. Trus saya sholat,
berdoa sama Gusti Allah.
Waktu saya sholat itu. saya
merasa diasingkan.
Diasingkan? Ya, tapi saya itu tau Asosiasi longgar
meskipun diasingkan saya Waham presekutorik
itu tenang
Taunya dari mana? Taunya itu udah positif. Asosiasi longgar
Itu tu kan, itu tu dulur saya, Mood Labil
orangtua saya itu
seandainya kalau itu

12
perasaanya itu gimana
...
(os mulai menangis)

Dimasuki orang? Ya, terus saya itu Asosiasi longgar (+)


kepinginnya rileks. Udah
berusaha ngilangin tetap
gak bisa tapi kalau sama
orang lain yang itu gak
percaya kalau saya itu
dimasukin orang.

Ada mereka ngomong sama Ada Waham presekutorik


kamu? gak percaya sama Komentarnya itu kadang- Asosiasi longgar
kamu? Gimana komentarnya? kadang allah dimana-mana sirkumtansial
duri tak cilik neni piro to
Waktu saya ke rumah pak
januar ngomong alah ilmu mu
ini sak piroro cakmana ini
sakpiro

Iyo, pak, aku nggak papa, trus


saya itu pergi. Saya ke sana
tetap diasingkan kesini juga
diasingkan, trus saya tahu
banyak ya bukan.terus saya
berdoa sama Gusti Allah
Kamu tahu kamu diasingkan Mereka yang menjauh Waham preseutorik
darimana? Mereka yang
ngomong sama kamu atau
mereka yang menjauh?
Mereka yang menjauh? He emh Logore

13
(Sambil menganggukkan Asosiasi longgar
kepala) Waham presekutorik
Kecuali kalau saya kenyataan.
Terus orang itu langsung
menjauh kalo saya ngomong
salah....
Kamu kemarin itu kira-kira Kalau mukul orangtua, ibu, itu Blocking
kalau mukul orangtua itu, kan orangtua itu.
orangtua kamu gimana?
Jadi? Gak boleh. Kalau di pencak Discrimintaive judgement baik
silat dianjurkan, tapi saya tetap
gak baik.
Hem, begitu, kenapa pencak Ya bukannya kayak gitu mas, Asosiasi longgar
silat dianjurkan? sebenarnya kalo orang itu Logore
Kan mereka orang tua kan ? sudah kerasukan.... Sirkumtansial
Tapi itu orang tua kamu? Bukan. Waham presekutorik
Pola pikirnya itu sudah jauh. ... Waham grandiosa
Karena saya tau matinya saya
bukan ..
Kamu tau nggak dibawa sama Mau mastikan saya itu gila tau Tilikan terganggu
keluarga kamu ini kenapa? tidak
Kenapa kamu dibilang gila? Saya itu biarlah biar nanti Tilikan terganggu
dibuktikan saya itu gila tau
nggak saya itu biasa saja, kalau
saya itu benar-benar gila
mungkin saya dibawa kesini.
Biar orang lain percaya kalau
saya ini jujur.
Kamu ada masalah di rumah? (os mulai menangis) Afek Labil apropriate
Ya ndak taulah, itu masalahnya
Kecelakaan kemarin itu Tanggal 9 bulan 10 tahun 2011 Daya ingat baik
kapan?
Masalah di sekolah ada? Ada
Apa? Saya itu kan sekolah terus. Logore
Apa tuh saya berusaha, loh kok Waham presekutorik
konco-konco ku pada nyebelin

14
aku toh, dulut-dulut menen
dulut-dulut mene
Terus gimana masuk ,itu
masuk IPA itu uda masuk,
kelas 6 yang balok itu kan itu
disitu kok ditulis salah coleh
guru, lah itu aku disindir iki.
Kadang-kadang aku sudah
disindir, saya berusaha
tenang...
Jadi kamu itu ada teman yang Tapi itu saya tahu bukan dia Asosiasi longgar
nyindir-nyindir, ya?
Masalah dengan tetangga ada? Ada, dikit
Apa masalahnya? Saya berusaha saya bohongi. Waham presekutorik
Padahal, saya takkan menjauhi
saya kalau gak ada masalah
Jadi tetangga menjauhi kamu? Ya, menurut saya itu
masalahnya atau mungkin
besok sadar sendiri
Sama teman-teman kamu ada Ada. Ya itulah saya itu kan Inkoheren
masalah? tidur. Saya kalo tidur itu
sekitar orang,orang itu satu
lahan. Saya itu tidak di sini
nggak bisa tidur-tidur.
Kenapa nggak bisa tidur? Nggak tau, mas, Pokoknya Waham bizar
saya nggak bisa tidur nyenyak
gitu mas. Terus ada orang yang
ngibari layangan, terus saya itu
kencing. Dikira saya membuat
hujan...
Ooh kencing itu buat hujan Ya, katanya kayak gitu, tapi Waham bizar
ya? saya itu tak merasa seperti itu.
Trus saya itu kalo gak kayak
gitu yaya, berusaha gak tau.
Saat tau terus saya itu
berusaha rileks
Di sekolah ada teman akrab Ada

15
atau pacar?
Bagaimana hubungannya itu? Ya, langsung itu waktu ada Asosiasi longgar
rasakan itu kan, lihat saya itu Logore
uda gede. Kakaknya itu saya
bilang. Sok kan samone aku
ato awakno pilih koe pilih
pengganti ne aku.
Iyo aku pilih pengganti ne
Napo to kak?
Ngak lah aku?
Moso lah
Nanti yo, aku tetap mas bantu
ngarep aku ora tidak ingkari.
(Os menirukan suara pacarnya)

Itu dia langsung pergi buat


nyanyi untuk perpisahan
Oh, jadi kamu itu sama dia Tapi lah kalo saya itu sendiri
langsung nyanyi lah kalo dia itu khusus kelas 3
sma
Masih sama dia? Ada Nggak ada, tapi saya tau ada Waham presekutorik
masalah? masalah.
Apa masalahnya? Kalo masalahnya itu kan saya Waham presekutorik
sering sms-sms mungkin orang Inkoheren
kira saya itu kurang baik. Tangensial
Terus makanya hati saya itu
kan kemari kalo itu ada satu,
dua tiga, yang satu itu sudah
saya lemparin hape. Yang
kedua itu saya pegangin hape
buat nutp yang ini tu besar
nggak tau semua.
Mereka langsung ngomong Saya aja yang tau Waham presekutorik
sama kamu atau Cuma kamu
aja yang tau?
Kamu tau pikiran mereka? Tau Waham grandiosa
Kamu bisa baca pikiran Sejak menjadi pelatih

16
mereka sejak kapan?
Merasa lebih dari orang lain? Gak saya gak merasa lebih dari Bentuk pikiran simbolik
orang lain. Di atas angin masih
ada angin.
Kemarin jatuh,ya? Iya
Kepalanya ada terbentur? Ada
Gimana rasanya sekarang soal Ya, kepikiran ini, kok dikit-
kecelakaan ini? Ada kepikiran- dikit kok orang tua ini beda
kepikiran yang lama? pisan. Kalo liat saya itu mau
ikhlas. Koe aro modek-modek
iki. Koe iki tetap salah. Akie
ucapin wes lelah ini awak no
lungo. Owek ngadelngadel
piye anak no kudu lungo.
Terus aku ngomong ini iyo
pak, padahal di batin ini bisa...
Apa itu Bahasa Indonesia nya? Bahasa Indonesianya bukan
bapak kare wewek wes ilah ni
awak no lungo
Apa itu? Kalau awak mau pergi selama- Asosiasi longgar
lamanya itu meninggal, Tilikan terganggu
merelakan daripada aku ini.
Terus saya itu bilang biarlah
saya dibilang gila.
Kenapa gitu? Emang ada Ya, tanggapan saya itu Cuma Asosiasi longgar
orang yang ngomong sama bilang, ya saya akan
kamu seperti itu? melakukan sesukamu.
Saya itu sholat, berdoa itu
bukan mau yang lurus-lurus,
bukan mengambil yang kanan,
ngambil yang kiri bukan tetap
berusaha mengimbangi.
Berapa usia kakak nuri? Kelahiran tahun 1990, berarti Daya ingat baik
22 tahun
Istrinya mas sutris ini, Mbak Aprianti
namanya siapa? Anak pertama itu Rasyid, anak

17
kedua itu Ahmad Murfad
Wisnuruddin
Yang meninggal itu yang Iya
kedua?
Gimana dengan mbak Ya, semenjak kemarin itu agak
aprianti? baik, sama saja,dikit-dikit tu
tau saya itu wes lungu ae,
lungu ae
Apa itu? Lunguae2 itu pergi aja Asosiasi longgar (+)
Meskipun saya telepon itu saya Tangensial
berusaha ditidurkan. Saya
disuruh di dekat ibu, saya tau
weslah waktu ibu tidur, saya
tidur di tempat agus....
Kamu ini suka mengingaat Tidak
salah orang gak?
Tapi kamu ingat? Ingat, walaupun saya itu kan
ibaratnya orang lihat-lihat saya
itu kan punya sifat pedendam,
pemarah. Padahal saya itu
nggak,
Kamu nyimpan di hati? Nggak
Kamu punya banyak teman? Kalo dulu itu yang disimpang Sirkumtansial
Suka di rumah atau suka di kediri nongkrong sore, kalo Logore
luar? nggak itu di SPA (tempat
sekitar os) malam sama beli
gorengan tahu sumedang
Kamu di sekolah rangking? Iya
Ranking berapa Semester pertama ranking 2,
semester 2 ranking 2, naik
kelas 2 semeser pertama itu
turun drastis
Turun drastis? Semenjak habis (os diam)
kecelakaan ini?
Ya, Kamu masih merasa Iya, tetap meskipun kayak gitu, Ekolalia (+)
nggak enak? Tetap nggak bisa tetap ya tetap nggak bisa

18
nerima? nerima tapi gimana lagi, udah
takdir, udah digariskan kalo
nggak terima ya harus kaya
gitu diterima yo wes kaya gitu.
Masih mengganjal? Masih mengganjal tapi saya Ekolalia(+)
pendam
Kalau di rumah kamu suka Gak pernah. Kalo mukul orang Discriminative judgement baik
mukulin orang? kalo orang itu terima. Kalo
nggak diterima.
Orang tua pernah dipukul? Nggak, saya pegang aja
tangannya
Yang kamu pegang berarti Ya, karena saya lihat matanya Waham bizarre
orang lain itu, ya? itu beda. Saya kalo dibacakan Asosiasi longgar
ayat AlQuran itu langsung
pergi. Saya itu nggak pernah
nyari langsung dan membunuh
satan itu saya nggak mau.
Ibu kamu sering ganggu kamu Ganggulah dikit-dikit itu pasti Waham presekutorik
ya? ada sindiran
Sindirannya itu gimana Hati ikhlas lek awakmu lungo Afek labil
yo wes mah ikhlas ikhlas (os
mulai menangis)
Semenjak kapan seperti itu? Semenjak malam minggu
kemarin (menangis tersedu-
sedu)
Ya, tapi kamu bisa nahan diri? (Os mengangguk)
Sayang orang tua gak? Sayang, sayang lingkungan,
sayang kakakku
Sering jalan-jalan keluar Iya, tujuannya itu memastikan Waham bizarre
rumah? Kenapa? Apa kalo saya nggak salah Vagabondage
tujuanmu?
Kemana? Ya kadang-kadang saya itu kan Tangensial,
sama ibu saya. Dak usahlah ke asosiasi longgar,
rumah lek, kerumah kakak
saya itu di depan masjid, ...
Ada tujuannya? Ada

19
Ke mana? Ke rumah siapa? Ke rumah saya itu kan kalo Inkoheren
saya emang bener2 salah,saya
di rumah
Justru salah ya kalo dirumah? Nggak. Kalo saya di rumah itu Inkoheren
Jadi gimana? kan kalo saya yang salah mau Waham presekutorik
gimana-gimana itu tetap saja
saya dipukulin tapi kalo saya
itu udah salah mau gimana-
gimana tetap aja gak bakal
dianggap benar.
Keluar rumah? Keluar rumah itu kadang- Tangensial
kadang kalo mau nonton futsal.
Futsal itu kan nggak futsal asli.
Lapangan bola voli dibuat
futsal. Terus sama orang tua
itu nggak boleh, saya itu tau,
ya gak papa pak, saya di rumah
saja
Tadi malam itu masih marah- Ya. Saya itu kan udah Asosiasi longgar
marah di rumah? Kenapa? berusaha jujur tapi tetep aja...
Jujurnya itu apa? Ndak Salah Saya itu ndak salah. Ndak Waham grandiosa
dan ndak gila? salah dan ndak gila tapi tetap Waham presekutorik
saja saya disuruh supaya cepat
ibaratnya itu supaya saya cepet
meninggal.
Trus saya bilang ya udah aku
ikhlas, kalo sampean kompori
aku, lah sampean beleh, ora
bakal iso ibaratnya itu lah
samoean mutusin leher sya itu
gak bisa
Karena kuat? Bukan karena kuat, karena
tahu ibaratnyaitu yang benar
sama yang salah. Kalo
dipukulin kemarin saya paksa
itu mati, tetap saja saya pukul.
Mau pukul itu saudara sendiri

20
buarinlah, saya digigit, diikat,
terus saya bilang, ya udah
lepasin tangan aku
Ada lempar-lempar barang? Gak
Kesal? Ada, kalo gak sesuai
Yah ada lagi yang mau Tidak ada. Saya itu yang
dibicarakan? bingung ama gituan.

IKHTISAR DAN KESIMPULAN PEMERIKSAAN PSIKIATRI

21
(AUTOANAMNESIS DAN OBSERVASI)

KEADAAN UMUM
Kesadaran Umum : Compos Mentis
Perhatian : Adekuat
Sikap : Kooperatif
Inisiatif : Ada
Tingkah Laku Motorik : Normoaktif
Karangan/Tulisan/Gambaran (bila ada lampirkan)
Ekspresi fasial :
Verbalisasi : Jelas Cara bicara: Lancar
Kontak psikis : - Kontak Fisik : Ada
- Kontak Mata : Ada

- Kontak Verbal: Ada

KEADAAN KHUSUS (SPESIFIK)

1. Keadaan Afektif: Afek labil, mood hipotimik

2. Hidup Emosi

- Stabilitas : Labil
- Dalam-dangkal : Dalam
- Pengendalian : Terkendali
- Adekuat-Inadekuat : Adekuat
- Echt-Unecht : Echt
- Skala Diferensiasi : Menyempit
- Einfuhlung : Dapat dirabarasakan
- Arus Emosi : Cepat

3. Keadaan dan Fungsi Intelektual

22
- Daya ingat (amnesia, dsb) : Baik
- Daya Konsentrasi : Baik
- Orientasi :
Tempat : Baik
Waktu : Baik
Personal : Baik
- Luas Pengetahuan Umum dan Sekolah : Sesuai taraf pendidikan
- Discriminative Judgement : Baik
- Discriminative Insight : tergganggu
- Dugaan taraf intelegensi : Rata-rata
- Kemunduran intelektual (demensia, dsb): (-)
4. Kelainan Sensasi dan Persepsi

Ilusi : (-)
Halusinasi : Halusinasi visual : (-)
Halusinasi akustik : (+)
5. Keadaan Proses Berpikir

Psikomotilitas : Baik
Mutu proses berpikir : Baik
Arus Pikiran
Flight of ideas (-)
Inkoherensi (+)
Sirkumstansial(+)
Tangensial (+)
Terhalang(-)
Terhambat (-)
Perseverasi (-)
Verbigerasi (-)
- Isi Pikiran
Pola Sentral (+)
Rasa permusuhan/dendam (+)

23
Waham curiga dan bizarre (+)
- Os merasa orang tuanya telah dikendalikan
- Os merasa semua orang menjauhi Os dan Os berusaha
membunuh Os
- Os yakin kalau sela jari ditekan terasa sakit, maka berarti telah
dikendalikan oleh jin.
Fobia (-)
Hipokondria (-)
Konfabulasi (-)
Banyak sedikit isi pikiran (banyak)
Perasaan inferior (-)
Perasaan berdosa/salah (+)
Kecurigaan (+) (belum taraf waham)
Lain-lain (-)
Pemilikan Pikiran
Obsesi (-)
Alienasi (-)
- Bentuk Pikiran
Autistik (-)
Simbolik (-)
Dereistik (-)
Simetrik (-)
Paralogik (-)
Konkritisasi (-)
Lain-lain (-)
6. Keadaan Dorongan Instinktual dan Perbuatan

Abulia/Hipobulia (-)
Vagabondage (-)
Stupor (-)
Pyromania (-)
Raptus/Impulsivitas (-)

24
Mannerisme (-)
Kegaduhan Umum (-)
Autisme (-)
Deviasi Seksual (-)
Logore (+)
Ekopraksi (-)
Mutisme (-)
Ekolalia (+)
Lain-lain (-)
7. Kecemasan (anxiety) yang terlihat secara nyata (overt) : ( tidak ada)

8. Reality Testing Ability: RTA terganggu alam pikiran, perasaan dan perbuatan

PEMERIKSAAN LAIN-LAIN

1. Evaluasi psikologik (oleh psikolog) tanggal : tidak dilakukan


2. Evaluasi social (oleh ahli pekerja social) tanggal : tidak dilakukan
3. Evaluasi lain-lain tanggal : tidak dilakukan

25
RESUME

Seorang laki-laki umur 15 tahun dibawa ke poliklinik RSJ dengan sebab


utama marah-marah. Berawal dari 1 minggu yang lalu, pasien mulai
mendengar suara laki-laki yang menyuruh bunuh diri. Namun pasien
menolaknya. Pasien mulai mengalami perubahan perilaku sejak 3 hari yang
lalu, ketika anak dari kakaknya meninggal. Pasien mulai suka marah-marah
dengan orang sekitar. Semenjak itu juga pasien mulai berpikir bahwa orang
tuanya dirasuki jin dan timbul suara-suara untuk membuktikannya dengan
menekan jari telapak tangan kanan. Pasien mulai beranggapan semua orang
tidak suka terhadap dirinya, memusuhi, dan berusaha membunuhnya. Pasien
beranggapan bahwa tindakannya dirumah untuk meluruskan permasalahan
keluarganya. Pasien tampak sering menangis sendiri, berbicara tidak
nyambung.

Pada pemeriksaan status mentalis didapatkan seorang laki-laki dengan


penampilan yang cukup rapi, kesadaran baik, perilaku dan aktivitas tenang,
pembicaraan spontan dan lancar, intonasi biasa dan kooperatif, afek labil,
hipotimik, empati dapat dirabarasakan, fungsi intelektual sesuai dengan taraf
pendidikan, daya konsentrasi baik, ada halusinasi auditorik, namun tidak
ditemukan halusinasi visual, terdapat gangguan proses berpikir berupa
sirkumstansial dan tangensial, terdapat pola sentral, rasa permusuhan/dendam,
waham curiga dan bizarre. Terdapat pula ekolalia dan logorea. Secara
keseluruhan yang diutarakan pasien dapat dipercaya, dan RTA pasien
terganggu

26
DIAGNOSIS BANDING

- Gangguan Psikotik Akut


- Gangguan Mental Organik

DIAGNOSIS MULTIAKSIAL

- AKSIS I : F23.2 Gangguan Psikotik Lir-Skizofrenia (Schizophrenia-


like) Akut
- AKSIS II : Ciri kepribadian paranoid
- AKSIS III : Tidak ada diagnosis
- AKSIS IV : Stresor tidak jelas
- AKSIS V : GAFS 70-61 Beberapa gejala ringan & menetap,
disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik.

TERAPI

Psikoterapi
Farmakoterapi
- Anti-psikosis : Risperidone 2 mg 2x tablet

PROGNOSIS

Dubia ad bonam

BAB II

27
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Psikosis adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan
ketidakmampuan individu menilai kenyataan yang terjadi, misalnya
terdapat halusinasi, waham atau perilaku kacau atau aneh. Psikotis akut
adalah sekelompok gangguan jiwa yang berlangsung kurang dari satu
bulan dan tidak disertai gangguan mood, gangguan berhubungan dengan
zat, atau suatu suatu gangguan psikotik karena kondisi medis umum.
Gangguan psikosis akut dan sementara adalah sekelompok gangguan jiwa
yang :
1. Onsetnya akut ( 2 minggu)
2. Sindrom polimorfik
3. Ada stresor yang jelas
4. Tidak memenuhi kriteria episode manik atau depresif
5. Tidak ada penyebab organik

B. Epidemiologi

1. Frekuensi Internasional
Berdasarkan studi epidemiologi internasional, bila dibandingkan
dengan skizofrenia, insidensi nonaffective acute remitting psychoses
sepuluh kali lebih tinggi terjadi di negara-negara berkembang daripada
negara-negara industri.http://emedicine.medscape.com/article/294416-
reference Beberapa klinisi meyakini bahwa gangguan ini lebih sering
terjadi pada pasien dengan kelas sosioekonomi yang rendah, pasien
dengan gangguan kepribadian, dan imigran. Pada negara-negara non
industri, beberapa istilah lain sering digunakan untuk menjelaskan bentuk
psikosis yang dipicu oleh stress yang tinggi.

2. Mortality/Morbidity

28
Sebagaimana episode psikosis lainnya, risiko pasien menyakiti diri
sendiri dan/atau orang lain dapat meningkat

3. Jenis kelamin
Menurut studi epidemiologi internasional, insidensi dari gangguan
ini dua kali lebih tinggi terjadi pada wanita dibandingkan pria. Di Amerika
Serikat, sebuah penelitian mengindikasikan adanya insidensi yang lebih
tinggi pada wanita.

4. Usia
Gangguan ini lebih sering terjadi pada pasien dengan usia antara
dekade ke tiga hingga awal dekade ke empat. Beberapa klinisi meyakini
bahwa pasien dengan gangguan kepribadian (seperti narcissistic, paranoid,
borderline, schizotypal) lebih rentan berkembang menjadi gangguan
psikosis pada situasi yang penuh tekanan.

C. Etiologi
Di dalam DSM III-R faktor psikososial bermakna dianggap
menyebabkan psikosis reaktif singkat, tetapi kriteria tersebuat telah
dihilangkan dari DSM IV. Perubahan DSM IV menempatkan diagnosis
gangguan psikotik akut di dalam kategori yang sama dengan diagnosis
psikiatrik lainnya yang penyebabnya tidak diketahui dan diagnosis
kemungkinan termasuk kelompok gangguan yang heterogen.
Pasien dengan gangguan psikotik akut yang pernah memiliki
gangguan kepribadian mungkin memiliki kerentanan biologis atau
psikologis ke arah perkembangan gejala psikotik. Teori psikodinamika
menyatakan bahwa gejala psikotik adalah suatu pertahanan terhadap
fantasi yang dilarang, penurunan harapan yang tidak tercapai atau suatu
pelepasan dari situasi psikososial tertentu.

29
D. Gambaran klinis

Gejala gangguan psikotik singkat selalu termasuk sekurangnya satu


gejala psikotik, biasanya dengan onset yang tiba-tiba, tetapi tidak selalu
memasukkan keseluruhan pola gejala yan gditemukan pada skizofrenia.
Beberapa klinisi telah mengamati ibahwa gejala afektif, konfusi, dan
gangguan pemusatan perhatian mungkin lebih sering ditemukan pada
gangguan psikotik singkat daripada gangguan psikotik kronis. Gejala
karakteristik untuk gangguan psikotik singkat adalah perubahan
emosional, pakaian, atau perilaku yang aneh, berteriak-teriakatau diam
membisu, dan gangguan daya ingat untuk peristiwa yang belum lama
terjadi. Beberapa gejala tersebut ditemukan pada gangguan yang
mengarahkan diagnosis delirium dan jelas memerlukan pemeriksaan
organik yang lengkap, walaupun hasilnya mungkin negatif.

E. Diagnosis
1. PPDGJ III
Pedoman diagnostik
1.) Menggunakan urutan diagnosis yang mencerminkan urutan
prioritas yang diberikan untuk ciri-ciri utama terpilih dari
gangguan ini. Urutan prioritas yang digunakan adalah
a. Onset yang akut (dalam masa 2 minggu atau kurang sama
dengan jangka waktu gejala-gejala psikotik menjadi nyata
dan mengganggu sedikitnya beberapa aspek kehidupan
dan pekerjaan sehari-hari, tidak termasuk periode
prodormal yang gejalanya sering tidak jelas) sebagai ciri
khas yang menentukan seluruh kelompok.
b. Adanya sindrom yang khas (berupa polimorfik =
beraneka ragam dan berubah cepat, atau
schizophrenia-like = gejala skizofrenik yang khas)

30
c. Adanya stress akut yang berkaitan
d. Tanpa diketahui berapa lama gangguan akan berlangsung
2.) Tidak ada gangguan dalam kelompok ini yang memenuhi criteria
episode manic atau episode depresif, walaupun perubahan
emosional dan gejala-gejala afektif individual dapat menonjol dari
waktu ke waktu
3.) Tidak ada penyebab organik, seperti trauma kapitis, delirium
atau demensia. Tidak merupakan intoksikasi akibat penggunaan
alcohol atau obat-obatan

Gejala psikotik berlangsung sekurangnya satu hari tetapi kurang


dari satu bulan. Diagnosis dapat dibuat sebelum periode waktu satu bulan,
tetapi harus diterima sebagai diagnosis sementara. Jika gejala menetap
lebih dari satu bulan, diagnosis berubah menjadi gangguan psikotik
lainnya, seperti gangguan skizofreniform.

2. Bentuk-bantuk psikosis akut (PPDGJ III)


1.) F 23.0 Gangguan psikotik polimorfik akut tanpa gejala skizofrenia
a. Onset harus akut (dari suatu keadaan nonpsikotik sampai
keadaan psikotik yang jelas dalam kurun waktu 2 minggu atau
kurang);
b. Harus ada beberapa jenis halusinasi atau waham yang berubah
dalam jenis dan intensitasnya dari hari ke hari atau dalam hari
yang sama.
c. Harus ada keadaan emosional yang sama beranekaragamnya;
d. Walaupun gejala-gejalanya beraneka ragam, tidak satupun dari
gejala itu ada secara cukup konsisten dapat memenuhi kriteria
skizofrenia atau episode manik atau episode depresif.

2.) F 23.1 Gangguan psikotik polimorfik akut dengan gejala


skizofrenia

31
a. Memenuhi kriteria (a), (b), dan (c) yang khas untuk gangguan
psikotik polimorfik akut;
b. Disertai gejala-gejala yang memenuhi kriteria untuk diagnosis
skizofrenia yang harus sudah ada untuk sebagian besar waktu
sejak munculnya gambaran klinis psikotik itu secara jelas;
c. Apabila gejala-gejala skizofrenia menetap untuk lebih dari 1
bulan maka diagnosis harus diubah menjadi skizofrenia.

3.) F 23.2 Gangguan psikotik lir-skizofrenia (schizophrenia-like akut)


a. Onset gejala psikotik harus akut (2 minggu atau kurang, dari
nonpsikosis psikosis);
b. Memenuhi kriteria skizofrenia, tetapi lamanya kurang dari 1
bulan;
c. Tidak memenuhi kriteria psikosis polimorfik akut.

4.) F 23.3 Gangguan psikotik akut lainnya dengan predominan waham


a. Onset gejala psikotik harus akut (2 minggu atau kurang, dari
nonpsikosis psikosis);
b. Waham dan halusinasi;
c. Baik kriteria skizofrenia maupun gangguan psikotik polimorfik
akut tidak terpenuhi.
5.) F 23.8 Gangguan psikotik akut dan sementara lainnya
Gangguan psikotik akut lain yang tidak dapat diklasifikasikan ke
dalam kategori manapun.
6.) F 23.9 Gangguan psikotik akut dan sementara YTT

3. DSM IV
DSM IV memiliki rangkaian diagnosis untuk gangguan psikotik,
didasarkan terutama atas lama gejala. Gangguan psikosis akut dan

32
sementara adalah sekelompok gangguan jiwa yang berlangsung kurang
dari satu hari tetapi kurang dari satu bulan dan tidak disertai gangguan
mood, gangguan berhubungan dengan zat, atau suatu suatu gangguan
psikotik karena kondisi medis umum.
Untuk gejala psikotik yang berlangsung lebih dari satu hari,
diagnosis sesuai yang harus dipertimbangkan adalah gangguan delusional
(jika waham merupakan gejala psikotik utama), gangguan skizofreniform
(jika gejala berlangsung kurang dari enam bulan) dan skizofrenia jika
gejala telah berlangsung lebih dari enam bulan.
Gangguan psikotik singkat diklasifikasikan di dalam DSM IV
sebagai suatu gangguan pasikotik dengan durasi singkat. Kriteria
diagnostic ditentukan dengan sekurangnya ada satu gejala psikotik yang
jelas yang berlansung selama satu hari sampai satu bulan.

Kriteria diagnostik untuk gangguan psikotik akut:


a. Adanya satu (atau lebih) gejala berikut:
1. Waham
2. Halusinasi
3. Bicara disorganisasi ( menyimpang atau inkoheren)
4. Perilaku terdisorganisasi jelas atau katatonik
b. Lama suatu episode gangguan adalah sekurangnya satu hari sampai
kurang dari satu bulan.
c. Gangguan yang muncul bukan karena efek fisiologis langsung dari
suatu zat (misalnya obat yang disalahgunakan, suatu medikasi) atau
kondisi medis umum. Sebutkan jika:
Dengan stressor nyata (psikosis reaktif singkat): jika gejala terjadi
segera setelah dan tampak sebagai respons dari suatu kejadian yang
semdirian atau bersama-sama akan menimbulkan stress yang cukup
besar bagi hampir setiap orang dalam keadaan yang sama dalam kultur
orang tersebut.
Tanpa stressor nyata: jika gejala psikotik tidak terjadi segera setelah

33
atau tampaknya bukan sebagai respons terhadap kejadian yang,
sendirian atau bersama-sama, akan menimbulkan stress yang cukup
besar bagi hampir setiap orang dalam keadaan yang sama dalam kultur
orang tersebut.
Dengan onset pascapersalinan: jika onset dalam waktu 4 minggu
setelah persalianan.

(Sumber: DSM IV, Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, ed. 4. Hak cipta
American Psychiatric Association, Washington, 1994. Digunakan dengan izin.)

F. Jenis Stresor
Stressor pencetus yang paling jelas adalah peristiwa kehidupan
yang besar yang dapat menyebabkan kemarahan emosional yang
bermakna pada tiap orang. Contoh peristiwa adalah kematian anggota
keluarga dekat dan kecelakaan kendaraan yang berat. Klinisi lain
berpendapat bahwa stressor mungkin merupakan urutan peristiwa yang
menimbulkan stress sedang, bukannya peristiwa tunggal yang
menimbulkan stress dengan jelas.

G. Diagnosis banding
Diagnosis lain yang dipertimbangkan di dalam diagnosis banding
adalah gangguan buatan (factitious psikotik karena kondisi medis umum
dan gangguan psikotik akibat zat. Seorang pasien mungkin tidak mau
mengakui penggunaan zat , dengan demikian membuat pemeriksaan
intoksikasi zat sulit tanpa menggunakan tes laboratorium. Pasien dengan
epilepsi atau delirium dapat juga datang dengan gejala psikotik seperti
yang ditemukan pada gaangguan psikotik akut.disorder) dengan tanda dan
gejala psikologis yang menonjol, berpura-pura (malingering), gangguan

H. Penatalaksanaan

34
1. Perawatan di rumah sakit
Perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan untuk pemeriksaan dan
perlindungan pasien. Pemeriksaan pasien membutuhkan monitoring ketat
terhadap gejala dan pemeriksaan tingkat bahaya pasien terhadap dirinya
sendiri dan orang lain. Lingkungan rumah sakit yang tenang dan
terstruktur juga dapat membantu pasien untuk memperoleh kembali rasa
realitasnya.

2. Farmakoterapi
Dua kelas utama yang harus dipertimbangkan dalam pengobatan
gangguan psikotik akut adalah obat antipsikotik antagonis reseptor
dopamine dan benzodiazepine. Khususnya pada pasien yang berada dalam
risiko tinggi untuk mengalami efek samping ekstrapiramidal, suatu
antikolinergik kemungkinan harus diberikan bersama-sama dengan
antipsikotik. Pemakaian jangka panjang medikasi harus dihindari dalam
pengobatan gangguan ini, jika medikasi pemeliharaan diperlukan, klinisi
harus mempertimbangkan ulang diagnosis.

3. Psiokoterapi
Walaupun perawatan di rumah sakit dan farmakoterapi merupakan
kemungkinan untuk mengendalikan situasi jangka pendek, bagian yang
sulit dari terapi adalah integrasi psikologis ke dalam kehidupan pasien dan
keluarganya. Psikoterapi individual, keluarga dan keompok mungkin
diperlukan. Diskusi tentang stressor, episode psikotik, dan perkembangan
strategi untuk mengatasinya adalah topik utama bagi terapi tersebut.

I. Prognosis
Pada umumnya pasien dengan gangguan psikotik singkat memiliki
prognosis yang baik dan penelitian di Eropa telah menyatakan bahwa 50

35
sampai 80 persen dari semua pasien tidak memiliki masalah psikiatrik
berat lebih lanjut. Lamanya gejala akut dan residual seringkali hanya
beberapa hari. Kadang-kadang gejala depresif mengikuti resolusi gejala
psikotik. Bunuh diri adalah suatu keprihatinan pada fase psikotik maupun
fase depresif pascapsikotik.

Ciri prognosis yang baik untuk gangguan psikotik akut:


- Riwayat premorbid yang baik
- Stressor pencetus yang berat
- Onset gejala mendadak
- Gejala afektif
- Sedikit penumpulan afektif
- Tidak ada saudara yang skizofrenik.

36
BAB III
ANALISIS MASALAH

Anamnesis dan pemeriksaan psikiatrik yang dilakukan terhadap pasien


Seorang laki-laki umur 15 tahun dibawa ke poliklinik RSJ dengan sebab
utama marah-marah. Sekitar 8 bulan yang lalu, os kecelakaan lalu lintas, os
sempat dirawat dengan patah tulang kaki dan trauma kepala. Saat itu os
pernah dijanjikan untuk dibelikan sepeda motor, namun sampai sekarang os
belum juga dibelikan. Kemudian dari 1 minggu yang lalu, pasien mulai
mendengar suara laki-laki yang menyuruh bunuh diri. Namun pasien
menolaknya. Pasien mulai mengalami perubahan perilaku sejak 3 hari yang
lalu, ketika anak dari kakaknya meninggal. Pasien mulai suka marah-marah
dengan orang sekitar. Semenjak itu juga pasien mulai berpikir bahwa orang
tuanya dirasuki jin dan timbul suara-suara untuk membuktikannya dengan
menekan jari telapak tangan kanan. Pasien mulai beranggapan semua orang
tidak suka terhadap dirinya, memusuhi, dan berusaha membunuhnya. Pasien
beranggapan bahwa tindakannya dirumah untuk meluruskan permasalahan
keluarganya. Pasien tampak sering menangis sendiri, berbicara tidak
nyambung.

Pada pemeriksaan status mentalis didapatkan seorang laki-laki dengan


penampilan yang cukup rapi, kesadaran baik, perilaku dan aktivitas tenang,
pembicaraan spontan dan lancar, intonasi biasa dan kooperatif, afek labil,
hipotimik, empati dapat dirabarasakan, fungsi intelektual sesuai dengan taraf
pendidikan, daya konsentrasi baik, ada halusinasi auditorik, namun tidak
ditemukan halusinasi visual, terdapat gangguan proses berpikir berupa
sirkumstansial dan tangensial, terdapat pola sentral, rasa permusuhan/dendam,
waham curiga dan bizarre. Terdapat pula ekolalia dan logorea. Secara
keseluruhan yang diutarakan pasien dapat dipercaya, dan RTA pasien
terganggu.

37
Pada penderita ditemukan gejala psikotik sebagai gejala utama yang
berlangsung hampir setiap hari sejak kurang dari 2 minggu terakhir. Gejala
lain yang ditunjukkan penderita antara lain: mudah curiga terhadap orang lain.
Berdasarkan Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di
Indonesia edisi ke III 1993 (PPDGJ-III), tanda dan gejala yang dialami
penderita dapat digolongkan dalam F23.2 Gangguan Psikotik Lir-Skizofrenia
(Schizophrenia-like) Akut.
Diagnosis banding yang dipertimbangkan adalah gangguan mental
organik. Pada gangguan mental oraganik ditemukan keluhan berupa kondisi
medis umum yang menjadi penyebab gangguan mental ini berlangsung.
Sedangkan pada kasus ini, tidak ditemukan kondisi medis umum yang
menjadi penyebab gangguan ini.

Penatalaksanaan yang diberikan pada penderita ini adalah dengan


farmakoterapi, yaitu antipsikotik atipikal risperidone, dengan pertimbangan
umur pasien masih muda yang memungkinkan fungsi kognitif tidak terganggu
akibat farmakoterapi antipsikotik.
Prognosis penderita ini adalah dubia ad bonam. Alasannya adalah pada
tidak ditemukannya kelainan kondisi medis, penilaian GAF scale dengan
beberapa disabilitas ringan dan fungsi umum baik serta onset penyakit akut
dan adanya dukungan keluarga yang sangat menentukan keberhasilan terapi.

38
DAFTAR PUSTAKA

1. Kaplan, HI dan Sadock, BJ. Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku

Psikiatri Klinis. Jilid satu. Binapura Aksara Publisher. Jakarta;

2010

2. Ingram, dkk. 1993. Catatan Klinik Psikiatri. Jakarta: EGC

3. Katona, Cornelius Dn Robertson Mary. 2005. Psychiatry at a Glance. 3th

edition. London: Blackwall Publishing

4. Muslim R. Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ III.

Jakarta; Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmajaya; 2003

5. Fattemi SH, Clayton PJ. 2008.The Medical Basis of Psychiatry 3rd Ed.

USA: Humana Press

6. Kaplan, Saddock. Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat. Jakarta: Widyaa

Medika

39

Anda mungkin juga menyukai