Anda di halaman 1dari 11

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2018
LONG CASE STASE ANAK
KASUS
IDENTITAS
Nama Lengkap : An. K Jenis Kelamin : Laki-laki
TTL : Temanggung, 20 Juli 2018 Umur : 2 bulan
Nama Ayah : Tn. A Umur Ayah : 18 tahun
Pekerjaan Ayah : Karyawan Swasta Pendidikan Ayah : Tamat SMA
Nama Ibu : Ny. C Umur Ibu : 18 tahun
Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga Pendidikan Ibu : Tamat SMA
Alamat : Pringsurat, Temanggung

Tanggal masuk RS : 10 September 2018 pukul 17.25 WIB

Preceptor : dr. Indah Nurhayati, Sp.A Ko-asisten: Nesya Ayu Tresika

I. ANAMNESIS
A. Keluhan Utama : Batuk berdahak
Keluhan Tambahan : Sesak napas dan demam

B. Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien datang dibawa oleh orang tuanya ke IGD RSUD Temanggung dengan
keluhan batuk sejak 1 bulan SMRS. Batuk berdahak, namun dahak sulit dikeluarkan
dan pasien juga bernapas dengan cepat terutama bila batuk memberat. Keluhan
disertai demam sejak 1 minggu SMRS. Demam dirasakan tidak tinggi dan turun
ketika diberi obat penurun panas. Demam tidak disertai kejang, penurunan kesadaran,
mimisan, gusi berdarah, mual, muntah maupun diare. Anak rewel dan tidak mau
menetek.
Selain itu pasien juga mengalami keluhan sesak napas sejak 5 hari SMRS.
Sesak disertai dengan bunyi seperti merintih. Namun sesak tidak dipengaruhi cuaca
maupun aktivitas dan tidak disertai adanya bengkak pada kelopak mata atau kedua
tungkai.
Ayah dan kakek pasien yang tinggal serumah dengan pasien adalah perokok
aktif. Riwayat tersedak sebelum timbul sesak napas tidak ada. Riwayat kontak dengan
penderita dewasa yang batuk lama/berdarah disangkal. Berat badan cenderung naik
selama 1 bulan terakhir. Buang air besar dan buang air kecil pasien tidak ada keluhan.
Sebelum masuk rumah sakit pasien sudah diperiksakan ke bidan dan mendapat
obat batuk dan penurun panas, namun keluhan dirasa tidak membaik sehingga pasien
dibawa ke rumah sakit.
RM.01.
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2018
LONG CASE STASE ANAK
C. Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat alergi disangkal
 Riwayat penyakit jantung bawaan disangkal
 Riwayat kejang disangkal
Kesan : Tidak ada riwayat penyakit dahulu yang berhubungan dengan penyakit
sekarang.

D. Riwayat Penyakit Keluarga


 Riwayat bronkitis (+) -> nenek pasien
 Riwayat alergi dan asma disangkal
 Riwayat penyakit jantung disangkal
 Riwayat hipertensi dan diabetes melitus disangkal
Kesan : Terdapat riwayat keluarga yang berhubungan dengan penyakit sekarang.

E. Genogram

Kesan : Pasien adalah anak tunggal. Pasien tinggal bersama ayah, ibu, kakek dari
pihak ayah dan kakak perempuan dari ayah pasien.

F. Riwayat Personal
1. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
a. Riwayat Kehamilan
Lahir dari ibu G1P1A0 dengan usia ibu 18 tahun. Kontrol rutin di
bidan. Keluhan selama hamil : hipertensi (-) DM (-) penyakit jantung (-)
asma (-). Obat-obatan yang di konsumsi selama hamil yaitu tablet Fe dan
vitamin dari bidan. Asupan makanan selama hamil tercukupi. Riwayat
infeksi/sakit/mondok selama hamil disangkal.

RM.02.
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2018
LONG CASE STASE ANAK
b. Riwayat Persalinan
Ibu melahirkan secara spontan di Puskesmas ditolong oleh bidan
dengan usia kehamilan ± 40 minggu. BBL 3.250 gram, PB 50 cm. Keadaan
bayi saat lahir langsung menangis dan bergerak aktif. Pemberian injeksi
vitamin K dan tetes mata antibiotik pada bayi setelah lahir tidak diketahui.
c. Riwayat Paska Persalinan
Keadaan setelah persalinan ibu dan bayi selamat. Berdasarkan
alloanamnesis, bayi langsung menangis. Kulit bayi kuning (+) beberapa hari
setelah dilahirkan namun sudah membaik dengan banyak konsumsi ASI dan
rajin di jemur di bawah sinar matahari. Kulit mengelupas (-)
Kesan: Riwayat kehamilan, persalinan dan paska persalinan baik.
2. Riwayat Makanan
Pasien mendapatkan ASI dan susu formula. Susu formula diberikan hanya
saat pasien baru mondok dan ASI ibu dirasa kurang.
Kesan : Kuantitas minum anak cukup
3. Riwayat Tumbuh Kembang
a. Pertumbuhan
Berat badan pasien 3,9 kg, Panjang badan 54 cm.
b. Perkembangan
Pasien sudah mampu merespon dengan senyuman, menghisap jari,
menoleh mengikuti benda yang berada didepannya, mengangkat kepala 45
derajat.
Kesan : Status gizi pasien terkesan kurang menurut Growth Chart WHO Z score
yaitu BB/U -2 s/d -3 SD (underweight); PB/U -2 s/d -3 SD (stunted); BB/PB -2
s/d 2 (normal). Perkembangan pasien baik sesuai umur.
4. Imunisasi
Pasien belum mendapat imunisasi. Keluarga mengatakan imunisasi
tertunda karena pasien sakit dan masuk rumah sakit.
5. Sosial Ekonomi dan Lingkungan
a. Sosial Ekonomi
Ayah bekerja sebagai karyawan swasta dan ibu sebagai ibu rumah
tangga. Penghasilan keluarga mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari dan
kebutuhan rumah tangga untuk ketiga anggota keluarga.

RM.03.
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2018
LONG CASE STASE ANAK
b. Lingkungan
Pasien tinggal bersama ayah, ibu, kakek dari ayah dan kakak
perempuan dari ayah di rumah yang sederhana, dengan kebersihan cukup
menurut pengakuan keluarga pasien. Lingkungan sekitar rumah pasien di nilai
cukup bersih. Tidak ada tetangga atau keluarga pasien yang menderita
tuberkulosis atau batuk lama. Ayah dan kakek pasien yang tinggal serumah
merupakan perokok aktif.
Kesan : Sosial ekonomi baik. Lingkungan kurang baik karena terdapat paparan
asap rokok dari ayah dan kakek pasien.

G. Anamnesis Sistem
a. Sistem Serebrospinal : Kejang (-)
b. Sistem Kardiovaskuler : Bibir membiru (-), jari-jari membiru (-)
c. Sistem Pernapasan : Napas cepat (+), sesak napas (+), batuk berdahak (+)
d. Sistem Gastrointestinal : Muntah (-), kembung (-), BAB normal.
e. Sistem Muskuloskeletal : Gerak aktif
f. Sistem Urogenital : BAK lancar, tidak ada keluhan.
g. Sistem Integumentum : Kuning (-)

II. PEMERIKSAAN FISIK


1. Kesan Umum : Tampak sakit sedang-berat
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Sikap bayi : Terlentang
4. Tanda vital
Nadi : 134 x/menit, regular
Pernapasan : 62 x/menit
Suhu : 37,8O C
SpO2 : 95%
5. Status Gizi
TB/U (54 cm/2 bln) = SD -2 s/d -3 SD (stunted)
BB/U (3,9 kg/2 bln) = SD -2 s/d -3 SD (underweight)
BB/TB = SD -1 s/d 1 SD (median)
Kesan : Gizi kurang

RM.04.
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2018
LONG CASE STASE ANAK
6. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Mata : Konjungtiva pucat (-), sklera ikterik (-), mata cekung (-)
Hidung : Cuping hidung (+), sekret (-), epistaksis (-).
Mulut : Bibir lembab, sianosis (-), tenggorokan hiperemis (-) T1/T1.
Telinga : Hiperemis (-), nyeri tekan (-), otore (-).
b. Leher
Simetris, pembesaran limfonodi (-), pembesaran kelenjar tiroid (-).
c. Thorax
 Paru-paru
Inspeksi : Simetris, retraksi subcostal dan supra sternal (+).
Palpasi : Fokal fremitus seimbang, tidak meningkat.
Perkusi : Sonor
Auskultasi : SDV (+/+), wheezing (+/+), ronkhi (+/+)
 Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tak tampak.
Palpasi : Iktus kordis teraba di SIC IV linea midclavicularis sinistra.
Perkusi : Batas jantung sulit dinilai.
Auskultasi : S1-S2 reguler, murmur (-) gallop (-)
d. Abdomen
Inspeksi : Datar, jejas (-)
Auskultasi : Bising peristaltik (+) normal
Perkusi : Timpani (+)
Palpasi : Supel (+), turgor kulit normal, hepar dan lien tak teraba
e. Ekstremitas
Akral hangat (+/+), edema (-/-), sianosis (-), CRT <2 detik

III. PEMERIKSAAN PENUNJANG


a. Darah Lengkap (10 September 2018)
 Hemoglobin : 10,7 g/dL (L)
 Hematokrit : 31 % (L)
 Jumlah lekosit : 22,1 x 103/ul (H)
 Jumlah eritrosit : 3,50 x 106/ul (L)

RM.05.
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2018
LONG CASE STASE ANAK
 Jumlah trombosit : 389 x 103/ul
 MCV : 88,0 fl (H)
 MCH : 30,6 pg
 MCHC : 34,7 g/dL
 Hitung Jenis
Eosinofil : 3,9 %
Basofil : 0,7 %
Netrofil : 21,8 % (L)
Limfosit : 62,6 % (H)
Monosit : 11,0 % (H)
b. Ro Thorax

 Hasil
- Tampak gambaran infiltrat terutama perihiler dan paracardial bilateral
patchy opacity parahiler dextra dengan penebalan hilus
- Kedua sinus kostofrenikus lancip, diafragma licin
- CTR < 0,5
- Trachea dan mediastinum di tengah
- Sistema tulang tak tampak kelainan
 Kesan
- Suspect PKTB, DD Bronkopneumonia

IV. ASSESSMENT
 Diagnosis Kerja : Pneumonia Berat dengan Gizi Kurang
 Diagnosis Banding
- Bronkiolitis
- Tuberculosis Paru

RM.06.
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2018
LONG CASE STASE ANAK

V. PLANNING
1. Planning Terapi Cairan
Infus KA-EN 3A 15 tpm mikro
2. Planning Medikamentosa
a. Oksigen nasal kanul 1 L/menit
b. Nebulisasi ventolin 2,5 mg bisa diberikan 3 kali dalam 1 jam pertama
c. Injeksi Ampisilin 200 mg IV tiap 6 jam
d. Injeksi Gentamisin 30 mg IV tiap 24 jam
e. Ambroksol drop 2 x 7,5 mg
f. Parasetamol drop 3 x 60 mg
3. Planning Monitoring
a. Pengawasan terhadap tanda vital, keadaan umum dan saturasi oksigen
b. Pemantauan terhadap asupan nutrisi dan intake cairan
c. Pemantauan terhadap reaksi alergi
4. Planning Edukasi
a. Memberi edukasi tentang keadaan pasien kepada keluarga.
b. Memberi edukasi tentang pilihan terapi dan prognosis penyakit kepada keluarga
c. Memberi edukasi mengenai perlunya menjaga kebersihan lingkungan rumah dan
badan penderita
d. Memberi edukasi tentang penghindaran dari asap rokok serta perlunya ventilasi
udara yang cukup dirumah

VI. PROGNOSIS
a. Vitam : Dubia ad bonam
b. Sanationam : Dubia ad bonam
c. Functionam : Dubia ad bonam

RM.07.
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2018
LONG CASE STASE ANAK
VII. CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN
No. Tanggal Subjective Objective Assessment Planning
1. 10/9/2018 Batuk sejak 1 bulan KU: Tampak sakit Pneumonia - Nebulisasi
SMRS. Batuk sedang-berat, CM Berat dd ventolin 1,25 mg
berdahak. Napas Nadi: 122 x/menit, Bronkiolitis : pulmicort 0,25
cepat (+) terutama RR: 62 x/menit, mg tiap 8 jam
bila batuk T:37,8OC, SpO2:95% - O2 nasal 1 lpm
memberat. Demam Kepala: CA (-/-), SI (-/-), - Infus KAEN 3A
(+) sejak 1 minggu Cuping hidung (+), bibir 15 tpm mikro
SMRS. Demam sianosis (-) - Inj. Cefotaxim 2
dirasakan tidak Leher: Simetris, PKGB x 100 mg
tinggi dan turun (-), massa (-) - Inj. Dexametason
ketika diberi obat Thorax: simetris, retraksi 2 x 0,4 mg
penurun panas. (+), SDV (+/+), - Paracetamol drop
Sesak napas (+) wheezing (+/+), ronkhi 3 x 0,4 cc
sejak 5 hari SMRS. (+/+), BJ 1-2 regular - Ambroxol drop 3
Merintih (+). Anak Abdomen: datar, BU (+), x 0,2 cc
rewel dan tidak supel, timpani
mau menetek. Ekstremitas: akral hangat
Penurunan BB (-) (+), edema (-), CTR <2”

Darah Lengkap
Hb: 10,7 g/dL (L)
Hmt: 31 % (L)
Lekosit: 22.100/ul (H)
Netrofil: 21,8 % (L)
Limfosit: 62,6 % (H)
Monosit: 11,0 % (H)
2. 11/9/2018 Batuk berdahak (+) KU: Tampak sakit Pneumonia - Nebulisasi
tidak berkurang, sedang-berat, CM Berat dd ventolin 1,25 mg
sesak napas (+), Nadi: 110 x/menit, Bronkiolitis : pulmicort 0,25
demam (-), RR: 60 x/menit, mg tiap 8 jam
merintih (+). Anak T:36,8OC, SpO2:95% - O2 nasal 1 lpm
masih rewel tapi Kepala: CA (-/-), SI (-/-), - Infus KAEN 3A
sudah mau minum Cuping hidung (+), bibir 15 tpm mikro
ASI banyak. sianosis (-) - Inj. Cefotaxim 2
Leher: Simetris, PKGB x 100 mg
(-), massa (-) - Inj. Dexametason
Thorax: simetris, retraksi 2 x 0,4 mg
(+), SDV (+/+), - Paracetamol drop
wheezing (+/+), ronkhi 3 x 0,4 cc
(+/+), BJ 1-2 regular - Ambroxol drop 3
Abdomen: datar, BU (+), x 0,2 cc
supel, timpani
Ekstremitas: akral hangat
(+), edema (-), CTR <2”
3. 12/9/2018 Batuk berdahak (+) KU: Tampak sakit Pneumonia - Nebulisasi
memberat saat sedang-berat, CM Berat ventolin 1,25 mg

RM.08.
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2018
LONG CASE STASE ANAK
malam hari sehingga Nadi: 134 x/menit, : pulmicort 0,25
anak makin rewel, RR: 62 x/menit, mg tiap 8 jam
sesak napas (+), T:37,8OC, SpO2:95% - O2 nasal 1 lpm
demam (+) tapi Kepala: CA (-/-), SI (-/-), - Infus KAEN 3A
tidak tinggi, Cuping hidung (+), bibir 15 tpm mikro
merintih (+). Anak sianosis (-) - Inj. Cefotaxim 2
mau minum ASI Leher: Simetris, PKGB x 150 mg
banyak namun ASI (-), massa (-) - Inj. Dexametason
ibu dirasa kurang Thorax: simetris, retraksi 2 x 0,2 ml
sehingga disambung (+), SDV (+/+), - Paracetamol drop
susu formula wheezing (+/+), ronkhi 3 x 0,4 cc
(+/+), BJ 1-2 regular - GG 1/8,
Abdomen: datar, BU (+), Ambroxol 2 mg,
supel, timpani Salbutamol 0,4
Ekstremitas: akral hangat mg 3 x pulv 1
(+), edema (-), CTR <2” - Fisioterapi

Ro Thorax: Tampak
gambaran infiltrat
terutama perihiler dan
paracardial bilateral
patchy opacity parahiler
dextra dengan penebalan
hilus suspek PKTB dd
Bronkopneumonia
4. 13/9/2018 Batuk berdahak (+) KU: Tampak sakit Pneumonia - Nebulisasi
dirasa belum sedang-berat, CM Berat ventolin 2,5 mg :
berkurang, sesak Nadi: 130 x/menit, pulmicort 0,5 mg
napas (+) sedikit RR: 58 x/menit, tiap 6 jam
berkurang, demam T:37,2OC, SpO2: 96-97% - O2 nasal 2 lpm
(-), merintih (+) Kepala: CA (-/-), SI (-/-), - Infus KAEN 3A
berkurang. Anak Cuping hidung (+), bibir 15 tpm mikro
mau minum ASI + sianosis (-) - Inj. Cefotaxim 2
susu formula Leher: Simetris, PKGB x 150 mg
(-), massa (-) - Inj. Dexametason
Thorax: simetris, retraksi 2 x 0,2 ml
(+), SDV (+/+), - Paracetamol drop
wheezing (+/+), ronkhi 3 x 0,4 cc
(+/+), BJ 1-2 regular - GG 1/8,
Abdomen: datar, BU (+), Ambroxol 2 mg,
supel, timpani Salbutamol 0,4
Ekstremitas: akral hangat mg 3 x pulv 1
(+), edema (-), CTR <2” - Fisioterapi
5. 14/9/2018 Batuk berdahak (+) KU: Tampak sakit Pneumonia - Nebulisasi
sedikit berkurang, sedang, CM Berat ventolin 2,5 mg :
sesak napas (+) Nadi: 116 x/menit, pulmicort 0,5 mg
berkurang, demam RR: 54 x/menit, tiap 6 jam
(-), merintih (-) T:36,8OC, SpO2: 96-97% - O2 nasal 2 lpm

RM.09.
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2018
LONG CASE STASE ANAK
berkurang. Anak Kepala: CA (-/-), SI (-/-), - Infus KAEN 3A
mau minum ASI, Cuping hidung (-), bibir 15 tpm mikro
ASI ibu sudah sianosis (-) - Inj. Cefotaxim 2
banyak. Leher: Simetris, PKGB x 150 mg
(-), massa (-) - Inj. Dexametason
Thorax: simetris, retraksi 2 x 0,2 ml
(+), SDV (+/+), - Paracetamol drop
wheezing (+/+)↓, ronkhi 3 x 0,4 cc
(+/+)↓, BJ 1-2 regular - GG 1/8,
Abdomen: datar, BU (+), Ambroxol 2 mg,
supel, timpani Salbutamol 0,4
Ekstremitas: akral hangat mg 3 x pulv 1
(+), edema (-), CTR <2” - Fisioterapi
6. 15/9/2018 Batuk berdahak (+) KU: Tampak sakit Pneumonia - Nebulisasi
berkurang, sesak sedang, CM Berat ventolin 2,5 mg :
napas (+) berkurang, Nadi: 112 x/menit, Suspek pulmicort 0,5 mg
demam (-), merintih RR: 52 x/menit, Hidrokel tiap 6 jam
(-). Anak mau T:37,2OC, SpO2:96-97% - O2 nasal 2 lpm
minum ASI, ASI ibu Kepala: CA (-/-), SI (-/-), - Infus KAEN 3A
sudah banyak. Cuping hidung (-), bibir 15 tpm mikro
Keluarga sianosis (-) - Inj. Cefotaxim 2
mengeluhan testis Leher: Simetris, PKGB x 150 mg
anak membesar (-), massa (-) - Inj. Dexametason
sejak 1 bulan yang Thorax: simetris, retraksi 2 x 0,2 ml
lalu, namun BAK (+), SDV (+/+), - Paracetamol drop
normal tidak ada wheezing (-/-), ronkhi 3 x 0,4 cc
keluhan. (+/+), BJ 1-2 regular - GG 1/8,
Abdomen: datar, BU (+), Ambroxol 2 mg,
supel, timpani Salbutamol 0,4
Ekstremitas: akral hangat mg 3 x pulv 1
(+), edema (-), CTR <2” - Fisioterapi
Anogenitalia: Testis - Konsul spesialis
membesar (+), bedah urologi
transluminasi (+),
hiperemis (-), fimosis (-)
7. 16/9/2018 Batuk berdahak (+), KU: Tampak sakit Pneumonia - Nebulisasi
sesak napas (+) sedang, CM Berat ventolin 2,5 mg :
berkurang, demam Nadi: 138 x/menit, Suspek pulmicort 0,5 mg
(+) tadi malam, RR: 48 x/menit, Hidrokel tiap 6 jam
merintih (-). Anak T:37,6OC, SpO2:96-97% - O2 nasal 2 lpm
banyak minum ASI Kepala: CA (-/-), SI (-/-), - Infus KAEN 3A
dan susu formula Cuping hidung (-), bibir 15 tpm mikro
sianosis (-) - Inj. Cefotaxim 2
Leher: Simetris, PKGB x 150 mg
(-), massa (-) - Inj. Dexametason
Thorax: simetris, retraksi 2 x 0,2 ml
(+), SDV (+/+), - Paracetamol drop
wheezing (-/-), ronkhi 3 x 0,4 cc

RM.010.
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2018
LONG CASE STASE ANAK
(+/+), BJ 1-2 regular - GG 1/8,
Abdomen: datar, BU (+), Ambroxol 2 mg,
supel, timpani Salbutamol 0,4
Ekstremitas: akral hangat mg 3 x pulv 1
(+), edema (-), CTR <2” - Fisioterapi
Anogenitalia: Testis
membesar (+),
transluminasi (+)
8. 17/9/2018 Batuk berdahak (+) KU: Tampak sakit Pneumonia - Nebulisasi
berkurang dibanding sedang, CM Berat ventolin 2,5 mg :
kemarin, sesak Nadi: 138 x/menit, Suspek pulmicort 0,5 mg
napas (+) banyak RR: 48 x/menit, Hidrokel tiap 6 jam
berkurang, demam T:37,6OC, SpO2:97% - O2 nasal 2 lpm
(-), merintih (-). Kepala: CA (-/-), SI (-/-), - Infus KAEN 3A
Anak banyak minum Cuping hidung (-), bibir 15 tpm mikro
ASI dan susu sianosis (-) - Inj. Cefotaxim 2
formula Leher: Simetris, PKGB x 150 mg
(-), massa (-) - Inj. Dexametason
Thorax: simetris, retraksi 2 x 0,2 ml
(+), SDV (+/+), - Paracetamol drop
wheezing (-/-), ronkhi 3 x 0,4 cc
(+/+), BJ 1-2 regular - GG 1/8,
Abdomen: datar, BU (+), Ambroxol 2 mg,
supel, timpani Salbutamol 0,4
Ekstremitas: akral hangat mg 3 x pulv 1
(+), edema (-), CTR <2” Fisioterapi
Anogenitalia: Testis
membesar (+),
transluminasi (+),
hiperemis (-), fimosis (-)

RM.011.

Anda mungkin juga menyukai