Anda di halaman 1dari 22

MINI RISET

FISIKA UMUM
“APLIKASI GELOMBANG STASIONER DAN GELOMBANG BERJALAN”
Dosen Pengampu: Dr.Wawan Bunawan, M.Pd., M.Si.
Rajo Hasim Lubis, S.Pd., M.Pd.

DISUSUN OLEH:
Andreas Silitonga (4212421002)
Cindyloken Caharina Gurusinga (4213121045)
Elazabeth Marbun (4213121065)
Ribbon Pasaribu (4212421019)
Yosephany (4213121029)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Dengan
demikian makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan dapat saya berikan kepada dosen
yang bersangkutan sebagai tugas Mini Riset.
Dalam menyelesaikan Mini Riset ini, kami sebagai penyusun materi menyadari
bahwa isi dan kalimat dalam Mini Riset ini masih terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, kritik
dan saran dari dosen yang bersangkutan dan dari teman-teman yang lain demi mencapai
penyempurnaan Mini Riset ini akan dipertimbangkan dengan bersama-sama, sehingga isi
Mini Riset tersebut dapat bermanfaat bagi kita semua sebagai bahan pengajaran.

Medan, November 2021

Tim Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
BAB II. LANDASAN TEORITIS
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
B. Subjek Penelitian
C. Instrumen Pengumpulan Data
D. Metode Analisis Data
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari apa yang disebut dengan
Gelombang dan Bunyi. Gelombang adalah getaran yang merambat. Sedangkan bunyi
adalah salah satu gelombang, yaitu gelombang longitudinal. Jadi gelombang dan bunyi
saling berhubungan karena bunyi merupakan salah satu bagian dari gelombang yaitu
gelombang Longitudinal atau gelombang yang arah rambatnya sejajar atau berimpit
dengan arah getarnya. Medium perambatan bunyi dapat berupa zat padat ataupun
fluida (zat alir, meliputi zat cair dan gas). Partikel-partikel bahan yang mentransmisikan
sebuah gelombang seperti itu berosilasi didalam arah penjalaran gelombang itu sendiri.
Ada suatu jangkauan frekuensi yang besar dimana dapat dihasilkan gelombang
mekanis longitudinal dan gelombang bunyi adalah dibatasi oleh jangkauan frekuensi
yang dapat merangsang telinga dan otak manusia kepada sensasi pendengaran.
Jangkauan ini kira- kira 20siklus/ detik (atau 20 Hz) sampai kira- kira 20.000 Hz dan
dinamakan jangkauan suara yang dapat didengar (audible range). Persepsi manusia
terhadap bunyi terkait dengan karakteristik bunyi yang dapat dirasakan. Secara umum
ada dua karakteristik bunyi yang mampu dirasakan oleh manusia, yaitu keras–lemahnya
bunyi dan tinggi rendahnya bunyi. Keras–lemahnya bunyi terkait dengan amplitudo dan
energi gelombang bunyi tersebut.
Bayangkan saja bila dalam kehidupan ini tidak ada gelombang maka kita tidak akan
pernah menemui apa yang disebut dengan suara, cahaya, gelombang radio, gelombang
TV, sinar-X,dan sinar gamma. Contohnya saja apabila tidak ada gelombang bunyi maka
hidup ini akan sepi tanpa suara.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan gelombang stasioner?
2. Apa yang dimaksud gelombang berjalan?
3. Apa saja rumus pada gelombang berjalan?
4. Apa saja rumus pada gelombang stasioner?

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui konsep tentang gelombang berjalan.
2. Mengetahui konsep tentang gelombang stasioner.
3. Mengetahui macam-macam persamaan yang digunakan pada gelombang
berjalan.
4. Mengetahui macam-macam persamaan yang digunakan pada gelombang
stasioner.
BAB II.
LANDASAN TEORITIS
A. GELOMBANG BERJALAN
Gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitude dan fasenya sama di setiap
titik yang dilalui gelombang. Suatu gelombang dimana setiap titik yang dilalui oleh
gelombang tersebut bergetar harmonis dengan amplitudo yang sama besar. Amplitudo
pada tali yang digetarkan terus menerus akan selalu tetap, oleh karenanya gelombang
yang memiliki amplitudo yang tetap setiap saat disebut gelombang berjalan.
1. Persamaan Simpangan
Seutas tali yang cukup panjang digetarkan sehingga pada tali terbentuk
gelombang transversal berjalan. Gelombang merambat dari titik O sebagai pusat
koordinat menuju arah sumbu –x positif. Mari kita perhatikan gambar berikut:

Jika titik O telah bergetar secara periodik selama t detik, maka simpangan gelombang
di titik O akan memenuhi simpangan getaran harmonis, yaitu:
y= A sin ω t
Dengan:
y = simpangan gelombang atau simpangan getaran titik yang dilalui (m)
A = Amplitudo atau simpangan maksimum (m)
𝜔 = kecepatan sudut (rads-1)
𝜔 = 2𝜋𝑓, dengan 𝑓 adalah frekuensi getar (Hz)
𝑡 = lamanya titik O telah bergetar (s)
Oleh karena 𝜔 = 2𝜋𝑓 atau bisa juga ditulis 𝜔 = 2𝜋 1 , maka persamaan 9 – 1 dapat
ditulis menjadi
2π t
y= A sin t atau y= A sin 2 π
T T
Bagaimana jika Anda menginginkan mencari fase gelombangnya? Dari persamaan di
atas Anda dapat tuliskan sebagai:
y= A sin 2 π φ
t
Maka Anda dapat menentukan persamaan fase gelombang yaitu φ= atau φ=ft
T
Bagaimana dengan sudut fase? Anda tinggal mengambil variabel di dalam sinus,
yaitu θ=ω t
Gelombang merambat dari titik O sepanjang sumbu-x positif. Sebuah titik P bergerak
x dari titik O akan ikut bergetar karena adanya rambatan getaran dari titik O ke titik
P. Gelombang yang terbentuk itu disebut gelombang berjalan. Waktu yang
diperlukan oleh gelombang untuk merambat dari titik O ke titik P adalah
x
t p= sekon.
v
Jika titik O telah bergetar selama t sekon dan waktu yang dibutuhkan oleh
x
gelombang untuk merambat sampai di titik P adalah tp= , maka titik P baru
v
x
bergetar selama (t−tp )=( t− ) sekon. Sehingga Anda dapat menentukan
v
x
persamaan simpangan gelombang di titik P menjadi yp= A sin ω( t− ).
v
Anda dapat membuat persamaan di atas menjadi persamaan yang biasa digunakan

dengan mensubtitusikan nilai= , sehingga persamaannya dapat Anda tulis
T
menjadi yp= A sin 2 π T (t−x v).
Persamaan di atas dapat ditulis menjadi:
2 πt 2 πx
yp= A sin( − )
T Tv
Anda sudah tahu bahwa Tv=λ , maka persamaan di atas Anda dapat tulis juga
2 πt 2 πx
sebagai yp= A sin( − ).
T λ
2π 2π
Mari Anda ganti ω= disebut kecepatan sudut (rads-1) dan k = disebut
T λ
bilangan gelombang (radm-1)
yp= A sin(ωt−kx )
Dapat Anda simpulkan persamaan simpangan gelombang secara lengkap adalah
yp=± A sin(ωt ∓ kx)
Anda tentu dapat membuat kesimpulan berhubungan dengan tanda di depan
amplitudo 𝐴 dan bilangan gelombang 𝑘, yaitu:
+𝐴 berarti simpangan awal gelombang ke atas
– 𝐴 berarti simpangan awal gelombang ke bawah
− 𝑘 berarti gelombang merambat ke kanan
+ 𝑘 berarti gelombang merambat ke kiri
Keterangan:
y = simpangan (m);
A = amplitudo gelombang (m);
𝜔 = kecepatan sudut gelombang (rads-1);
t = lamanya gelombang beretar (s);
T = periode gelombang (s);
k = bilangan gelombang (radm-1);
x = jarak titik ke sumber getar (m); dan
λ = panjang gelombang (m).

2. Persamaan Kecepatan
Seperti Anda ketahui bahwa kecepatan merupakan turunan pertama dari
jarak atau simpangan. Dengan demikian, persamaan kecepatan gelombang berjalan
adalah persamaan yang diturunkan dari persamaan simpangan. Secara matematis,
jika Anda ambil persamaan gelombang yang simpangan awal ke atas dan arah
rambatnya ke kanan maka Anda dapat turunkan persamaan kecepatannya sebagai
berikut:
dy
v=
dt
d ( A sin ( ωt −kx ) )
v=
dt
v= A cos( ωt−kx ).ω
Sehingga dapat ditulis
v= Aωcos (ωt−kx)
Bagaimana jika Anda ditanya kecepatan maksimum, maka Anda tinggal ambil
variabel sebelum cos yaitu 𝐴𝜔, jadi kecepatan maksimum dapat Anda tuliskan
vm−Aω
Keterangan:
v = kecepatan (m/s); dan
y = simpangan gelombang (m).

3. Persamaan Percepatan
Seperti halnya kecepatan, Anda dapat mencari persamaan percepatan
merupakan turunan pertama dari kecepatan atau percepatan merupakan turunan
kedua dari simpangan. Secara matematis, Anda dapat mencari persamaan
percepatan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
d ² y dv
a= =
d ² t dt
d ( Aω cos ( ωt−kx ) )
a=
dt
a= Aω.−sin( ωt−kx ). ω
Sehingga akhirnya Anda dapat menulis persamaan gelombang berjalan sebagai
berikut:
a=− A ω 2 sin( ωt−kx )
Dari persamaan di atas, Anda pasti dapat menentukan percepatan maksimum
gelombang berjalan, yaitu:
a= Aω ²
Keterangan:
a = percepatan (ms-2);
v = kecepatan gelombang (ms-1); dan
y = simpangan (m).

4. Sudut, Fase, Dan Beda Fase Gelombang


Pada gelombang berjalan Anda juga dapat menentukan sudut fase dan fase
gelombang serta beda fase. Sudut fase adalah sudut yang ditempuh oleh benda yang
bergetar. Sudut fase dinyatakan dalam fungsi sinus dari persamaan umum
gelombang. Fase gelombang adalah besaran yang berkaitan dengan simpangan dan
arah gerak gelombang. Beda fase adalah perbedaan fase gelombang atau tahapan
gelombang.
Tiga variabel tersebut dapat Anda turunkan dengan mudah dari persamaan
gelombang berjalan, mari Anda turunkan. Tuliskan persamaan umum gelombang
berjalan, misalnya Anda ambil persamaan simpangan gelombang yang simpangan
awalnya ke atas dan arah rambatnya ke kanan,
yp= A sin(ωt−kx )
Maka sudut fase 𝜃𝑝 = 𝜔𝑡 − 𝑘𝑥, bagaimana dengan fase gelombang? Fase Anda bisa
peroleh dengan membagi sudut fase dengan 2𝜋, maka Anda akan dapatkan
θp ωt−kx t x
φ= = = −
2π 2π T λ
Tinggal Anda tentukan beda fase kan? Beda berarti selisih kan? Maka beda fase Anda
dapat artikan selisih fase.
Beda fase disimbulkan dengan ∆𝜑. Jika Anda mau turunkan persamaan beda fase
maka Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini:
∆ φ=φ2−φ 1
t x2 t x1
∆ φ=( − )−( − )
T λ T λ
−x 2 −x 1
∆ φ= −( )
λ λ
−x 2 x 1
∆ φ= +
λ λ
x 2−x 1
∆ φ=−( )
λ
∆ φ=− ( ∆λx )
Dua buah titik bisa memiliki fase sama dengan syarat sebagai berikut. θp = 2nπ atau
∆φ = n dengan n = 0,1,2,3, …
Dua buah titik bisa memiliki fase berlawanan dengan syarat sebagai berikut. θp = (2n
+ 1)π atau ∆φ = 1 2 (2n + 1) dengan n = 0,1,2,3, ….

B. GELOMBANG STASIONER
Gelombang stasioner adalah jenis gelombang yang mempunyai amplitudo tidak
tetap atau berubah-ubah. Gelombang stasioner adalah hasil perpaduan dua buah
gelombang yang amplitudonya selalu berubah. Artinya, tidak semua titik yang dilalui
gelombang ini memiliki amplitudonya sama. Saat membahas gelombang stasioner, Anda
akan bertemu dengan istilah perut dan simpul. Perut adalah titik amplitudo maksimum,
sedangkan simpul adalah titik amplitudo minimum.
Gelombang stasioner ini dikenal juga dengan nama gelombang berdiri atau
gelombang tegak. Gelombang stasioner ini dapat dibagi menjadi dua kelompok besar
yaitu:
a. Gelombang stationer yang diakibatkan oleh pemantulan di ujung terikat
b. Gelombang stasioner dengan ujung bebas

1. Gelombang Stasioner Ujung Bebas


Gelombang stasioner ujung bebas tidak mengalami pembalikan fase. Artinya, fase
gelombang datang dan pantulnya sama. Dengan demikian, beda fasenya sama
dengan nol.
Bagaimana Anda dapat menuliskan persamaan gelombang stasioner ujung bebas?
Anda bisa memperhatikan gambar gelombang di atas.
y 1= A sin( ωt−kx ) , karena gelombang datang simpangan awalnya ke atas dan
merambat ke kanan
y 2= A sin(ωt+ kx) , karena gelombang pantul simpangan awalnya juga ke atas dan
merambat ke kiri
Anda dapat menjumlahkan kedua gelombang di atas, maka Anda dapat tulis
yp= y 1+ y 2
yp= A sin(ωt−kx )+ A sin(ωt +kx )
yp= A(sin (ωt−kx)+sin(ωt+ kx)),ingat sinα + sinβ=2 sin ½(α + β)cos ½( α−β)
Jadi bisa dituliskan,
yp= A ¿
1 1
yp=2 A (sin ( ωt−kx+ ωt+ kx ) cos (ωt−kx−ωt−kx))
2 2
2A 1
yp= ( 2ωt ) cos (−2 kx )
2 2
yp=2 A sin ( ωt ) cos (−kx ) , ingat cos(−θ)=cos θ , sehingga dapat ditulis:

yp=2 A sin(ωt )cos (kx ) , ingat bentuk persamaan dasar gelombang adalah
y= A sin ¿ ), maka 𝑦p, dapat Anda tulis dalam bentuk

yp=2 A cos( kx) sin(ωt )


Jadi perpaduan antara gelombang datang dan gelombang pantul pada gelombang
stasioner ujung bebas menghasilkan persamaan berikut:
Yᵥ=2 A cos ( kx ) sin (ωt )

Anda langsung bisa menyimpulkan bahwa amplitudo gelombang stasioner ujung


bebas adalah
Aₚ=2 A cos (kx )
Karena nilai sin 𝜔𝑡 nilai maksimumnya adalah 1
Keterangan:
Ap = amplitudo gelombang stasioner (m);
Yp = simpangan gelombang stasioner (m);
𝜔 = kecepatan sudut gelombang (rad/s);
t = lamanya gelombang beretar (s);
k = bilangan gelombang; dan
x = jarak titik ke sumber getar (m)
Untuk menentukan letak perut dari ujung bebas, Anda bisa menggunakan
persamaan berikut.
1
Pₙ= λn
2
Dengan n = 0, 1, 2, 3, ….
Untuk menentukan letak simpul dari ujung bebas, Anda bisa menggunakan
persamaan berikut.
1
Sₙ= λ(2 n+1)
4
Dengan n = 0, 1, 2, 3, ….

2. Gelombang Stasioner Ujung Tetap


Bagaimana Anda bisa menurunkan persamaan gelombang stasioner ujung terikat?
Berbeda dengan gelombang stasioner ujung bebas, pada ujung tetap terjadi
1 1
pembalikan fase sebesar φ= π sehingga beda fasenya menjadi ∆ φ= π
2 2
Anda bisa memulai dengan menuliskan persamaan gelombang datang dan
gelombang pantul
y 1= A sin( ωt−kx ), karena gelombang datang simpangan awalnya ke atas dan
merambat ke kanan
y 2=− A sin( ωt+ kx) , karena gelombang pantul simpangan awalnya ke bawah dan
merambat ke kiri
Anda dapat menjumlahkan kedua gelombang di atas, maka Anda dapat tulis
yp= y 1+ y 2
yp= A sin(ωt−kx )+(− A sin(ωt+ kx))
yp= A ( sin ( ωt−kx )−sin ( ωt +kx ) ) ,
1 1
ingat sin α −sin β=2 sin ( α −β ) cos ( α + β )
2 2
Jadi bisa Anda tuliskan,
yp= A ¿
1 1
yp=2 A (sin ( ωt−kx−ωt−kx ) cos (ωt−kx+ ωt+ kx))
2 2
1 1
yp=2 A sin (−2 kx ) cos (2 ωt )
2 2
yp=2 A sin(−kx )cos(ωt ),ingat sin(−θ)=−sin θ ,
Sehingga dapat ditulis
yp=−2 A sin(kx ) cos(ωt ),
ingat tanda – (negatif) di depan A (amplitudo) adalah tanda gelombang tersebut
simpangan awalnya ke bawah, jadi Anda bisa tuliskan hanya dalam bentuk
persamaan:
yp=2 A sin(kx )cos (ωt )
Jadi perpaduan antara gelombang datang dan gelombang pantul pada gelombang
stasioner ujung tetap menghasilkan persamaan berikut:
Yp=2 A sin(kx ) cos( ωt)
Anda langsung bisa menyimpulkan bahwa amplitudo gelombang stasioner ujung
tetap adalah
Ap=2 A sin(kx )
Karena nilai cos 𝜔𝑡 nilai maksimumnya adalah 1
Keterangan:
Ap = amplitudo gelombang stasioner (m);
Yp = simpangan gelombang stasioner (m);
𝜔 = kecepatan sudut gelombang (rad/s);
t = lamanya gelombang beretar (s);
k = bilangan gelombang; dan
x = jarak titik ke sumber getar (m).
Untuk menentukan letak perut dari ujung tetap, Anda bisa menggunakan persamaan
berikut.
1
Pn= λ (2 n+1)
4
Dengan n = 0, 1, 2, 3, …
Untuk menentukan letak simpul dari ujung tetap, Anda bisa menggunakan
persamaan berikut.
1
Sn= λn
2
Dengan n = 0, 1, 2, 3, ….
BAB III.
METODE PENELITIAN
A. DESAIN PENELITIAN
Metode penelitian yang dilakukan pada mini riset ini adalah metode keterampilan sains,
dimana metode ini merupakan metode pembelajaran yang cenderung menekankan
pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi dan
menumbuhkan kemampuan berfikir.

B. SUBJEK PENELITIAN
Subjek penelitian adalah 10 orang mahasiswa/mahasiswi dari kelas pendidikan fisika C
2021.

C. INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA


Pada penelitian ini, instrumen yang dipilih yaitu jenis instrumen dengan bentuk
kuesioner terbuka dan tertutup, dimana siswa memilih jawaban yang telah disediakan
dan memberi alasan dari jawaban tersebut.

D. METODE ANALISIS DATA


Teknik analisis data kuantitatif dilakukan sesuai dengan hasil kuesioner, sehingga analisis
data yang digunakan dengan cara menelaah jawaban-jawaban yang dikumpulkan yang
didapat dari subjek penelitian. Jawaban-jawaban tersebut diorganisir dan diidentifikasi
untuk mencari miskonsepsi dari jawaban tersebut.
BAB IV.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Soal-soal kuisioner mengenai gelombang berjalan dan gelombang stasioner.
*Berilah tanda () pada kolom Benar jika pernyataan benar dan pada kolom Salah jika
pernyataan salah.

No Pernyataan Benar Salah Keterangan


1 Gelombang memindahkan materi. Sebnayak 8
responden
❌ menyatakan
benar dan 2
responden
menyatakan
salah
2 Gelombang longitudinal hanya dapat Sebnayak 6
merambat dalam medium cair atau gas. responden
❌ menyatakan
benar dan 4
responden
menyatakan
salah
3 Amplitudo gelombang stasioner berubah- Sebanyak 5
ubah bergantung pada posisinya. responden
menyatakan
✅ benar dan 5
responden
lainnya
menyatakan
salah
4 Suara merambat paling cepat melalui Sebanyak 6
ruang hampa atau ruang yang tidak ada resonden
udara. ❌ menyatakan
benar dan 4
responden
menyatakan
salah
5 Dawai atau senar yang kedua ujungnya Sebanyak 8
terikat, jika digetarkan akan membentuk responden
gelombang stasioner. ✅ menyatakan
benar dan 2
responden
menyatakan
salah.
6 Cepat rambat gelombang pada dawai Sebanyak 6
dapat diperbesar dengan cara mengganti repsonden
dawai yang lebih pendek. ❌ menytakan
benar dan 4
responden
menyatakan
salah
7 Jika senar dikendurkan, maka suara Sebanyak 6
lengkingannya akan semakin tinggi. responden
❌ menyatakan
benar dan 4
responden
menyatakan
salah
8 Pada pipa organa, di bagian pipa tertutup Sebanyak 8
tekanan udaranya lebih besar. responden
menyatakan
✅ benar dan 2
responden
menyatakan
salah
9 Gelombang air laut merupakan contoh Sebanyak 8
gelombang berjalan. responden
menyatakan
❌ benar dan 2
responden
menyatakan
salah
10 Ketika mandi di laut, tubuh kita Sebanyak 6
terhempas ketika diterpa gelombang laut responden
karena terdapat energi pada gelombang menyatakan
laut. ✅ benar dan 4
responden
menyatakan
salah

PEMBAHASAN JAWABAN MINI RISET

1. Salah
Gelombang merupakan proses merambatnya suatu getaran yang tidak disertai
dengan perpindahan medium perantaranya, tetapi hanya memindahkan energi.
2. Salah
Gelombang longitudinal dapat merambat dalam medium padat, cair, maupun gas.
Contohnya gelombang bunyi.
3. Benar
Amplitudo gelombang stasioner berubah-ubah bergantung pada posisinya.
4. Salah
Gelombang bunyi tidak dapat merambat dalam ruang hampa.
5. Benar
Dawai atau senar yang kedua ujungnya terikat, jika digetarkan akan timbul 2
gelombang dengan amplitudo dan frekuensi yang sama, namun arahnya berlawanan,
sehingga membentuk gelombang stasioner.
6. Salah
Cepat rambat gelombang pada dawai dapat diperbesar dengan memperpanjang
dawai. Sesuai dengan persamaan v=
lurus dengan panjang tali/dawai.
m√
Fl
, cepat rambat gelombang berbanding

7. Salah
Frekuensi bunyi semakin tinggi jika tegangan tali bertambah besar. Oleh karena itu
suara lengkingan akan semakin tinggi jika tali dikencangkan (tali bertambah tegang).
8. Benar
Pada bagian pipa organa yang tertutup, terbentuk simpul gelombang. Pada saat ini
amplitudo gelombang minimum dan tekanan maksimum.
9. Salah
Gelombang air laut merupakan gelombang stasioner karena amplitudonya berubah-
ubah bergantung posisi.
10. Benar
Saat mandi di laut, kita akan merasa terhempas ketika kita diterpa gelombang
karena setiap gelombang selalu membawa energi dari suatu tempat ke tempat lain.
Energi gelombang air laut bisa bersumber dari angin.

Daftar Responden

Name Email Program Pendidikan


Egidius Simbolon egidius43@gmail.com Pendidikan Fisika
Florence Jean Patricia florencejean@gmail.com Pendidikan Fisika
Andreas Silitonga andreassil@gmail.com Pendidikan Fisika
Yuda Haridsya Aditia yudaharidsya@gmail.com Pendidikan Fisika
Yasmin fadhilah yasminfadhilah28@gmail.com Pendidikan Fisika
yosephany yosephany2401@gmail.com Pendidikan Fisika
Nina Mariana marinana44@gmail.com Pendidikan Fisika
Naomi Christin naomishris@gmail.com Pendidikan Fisika
ANANDHITA
MAHARANI anandhitamaharanid@gmail.com Pendidikan Fisika
Aisyah Fadhillah syahfadh02@gmail.com Pendidikan Fisika
Intan Mayang Mutiara maymut12@gmail.com Pendidikan Fisika
BAB V
PENUTUP
LAMPIRAN
Hasil Kuisoner Responden

Anda mungkin juga menyukai