FISIKA UMUM
“APLIKASI GELOMBANG STASIONER DAN GELOMBANG BERJALAN”
Dosen Pengampu: Dr.Wawan Bunawan, M.Pd., M.Si.
Rajo Hasim Lubis, S.Pd., M.Pd.
DISUSUN OLEH:
Andreas Silitonga (4212421002)
Cindyloken Caharina Gurusinga (4213121045)
Elazabeth Marbun (4213121065)
Ribbon Pasaribu (4212421019)
Yosephany (4213121029)
Tim Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
BAB II. LANDASAN TEORITIS
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
B. Subjek Penelitian
C. Instrumen Pengumpulan Data
D. Metode Analisis Data
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari apa yang disebut dengan
Gelombang dan Bunyi. Gelombang adalah getaran yang merambat. Sedangkan bunyi
adalah salah satu gelombang, yaitu gelombang longitudinal. Jadi gelombang dan bunyi
saling berhubungan karena bunyi merupakan salah satu bagian dari gelombang yaitu
gelombang Longitudinal atau gelombang yang arah rambatnya sejajar atau berimpit
dengan arah getarnya. Medium perambatan bunyi dapat berupa zat padat ataupun
fluida (zat alir, meliputi zat cair dan gas). Partikel-partikel bahan yang mentransmisikan
sebuah gelombang seperti itu berosilasi didalam arah penjalaran gelombang itu sendiri.
Ada suatu jangkauan frekuensi yang besar dimana dapat dihasilkan gelombang
mekanis longitudinal dan gelombang bunyi adalah dibatasi oleh jangkauan frekuensi
yang dapat merangsang telinga dan otak manusia kepada sensasi pendengaran.
Jangkauan ini kira- kira 20siklus/ detik (atau 20 Hz) sampai kira- kira 20.000 Hz dan
dinamakan jangkauan suara yang dapat didengar (audible range). Persepsi manusia
terhadap bunyi terkait dengan karakteristik bunyi yang dapat dirasakan. Secara umum
ada dua karakteristik bunyi yang mampu dirasakan oleh manusia, yaitu keras–lemahnya
bunyi dan tinggi rendahnya bunyi. Keras–lemahnya bunyi terkait dengan amplitudo dan
energi gelombang bunyi tersebut.
Bayangkan saja bila dalam kehidupan ini tidak ada gelombang maka kita tidak akan
pernah menemui apa yang disebut dengan suara, cahaya, gelombang radio, gelombang
TV, sinar-X,dan sinar gamma. Contohnya saja apabila tidak ada gelombang bunyi maka
hidup ini akan sepi tanpa suara.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan gelombang stasioner?
2. Apa yang dimaksud gelombang berjalan?
3. Apa saja rumus pada gelombang berjalan?
4. Apa saja rumus pada gelombang stasioner?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui konsep tentang gelombang berjalan.
2. Mengetahui konsep tentang gelombang stasioner.
3. Mengetahui macam-macam persamaan yang digunakan pada gelombang
berjalan.
4. Mengetahui macam-macam persamaan yang digunakan pada gelombang
stasioner.
BAB II.
LANDASAN TEORITIS
A. GELOMBANG BERJALAN
Gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitude dan fasenya sama di setiap
titik yang dilalui gelombang. Suatu gelombang dimana setiap titik yang dilalui oleh
gelombang tersebut bergetar harmonis dengan amplitudo yang sama besar. Amplitudo
pada tali yang digetarkan terus menerus akan selalu tetap, oleh karenanya gelombang
yang memiliki amplitudo yang tetap setiap saat disebut gelombang berjalan.
1. Persamaan Simpangan
Seutas tali yang cukup panjang digetarkan sehingga pada tali terbentuk
gelombang transversal berjalan. Gelombang merambat dari titik O sebagai pusat
koordinat menuju arah sumbu –x positif. Mari kita perhatikan gambar berikut:
Jika titik O telah bergetar secara periodik selama t detik, maka simpangan gelombang
di titik O akan memenuhi simpangan getaran harmonis, yaitu:
y= A sin ω t
Dengan:
y = simpangan gelombang atau simpangan getaran titik yang dilalui (m)
A = Amplitudo atau simpangan maksimum (m)
𝜔 = kecepatan sudut (rads-1)
𝜔 = 2𝜋𝑓, dengan 𝑓 adalah frekuensi getar (Hz)
𝑡 = lamanya titik O telah bergetar (s)
Oleh karena 𝜔 = 2𝜋𝑓 atau bisa juga ditulis 𝜔 = 2𝜋 1 , maka persamaan 9 – 1 dapat
ditulis menjadi
2π t
y= A sin t atau y= A sin 2 π
T T
Bagaimana jika Anda menginginkan mencari fase gelombangnya? Dari persamaan di
atas Anda dapat tuliskan sebagai:
y= A sin 2 π φ
t
Maka Anda dapat menentukan persamaan fase gelombang yaitu φ= atau φ=ft
T
Bagaimana dengan sudut fase? Anda tinggal mengambil variabel di dalam sinus,
yaitu θ=ω t
Gelombang merambat dari titik O sepanjang sumbu-x positif. Sebuah titik P bergerak
x dari titik O akan ikut bergetar karena adanya rambatan getaran dari titik O ke titik
P. Gelombang yang terbentuk itu disebut gelombang berjalan. Waktu yang
diperlukan oleh gelombang untuk merambat dari titik O ke titik P adalah
x
t p= sekon.
v
Jika titik O telah bergetar selama t sekon dan waktu yang dibutuhkan oleh
x
gelombang untuk merambat sampai di titik P adalah tp= , maka titik P baru
v
x
bergetar selama (t−tp )=( t− ) sekon. Sehingga Anda dapat menentukan
v
x
persamaan simpangan gelombang di titik P menjadi yp= A sin ω( t− ).
v
Anda dapat membuat persamaan di atas menjadi persamaan yang biasa digunakan
2π
dengan mensubtitusikan nilai= , sehingga persamaannya dapat Anda tulis
T
menjadi yp= A sin 2 π T (t−x v).
Persamaan di atas dapat ditulis menjadi:
2 πt 2 πx
yp= A sin( − )
T Tv
Anda sudah tahu bahwa Tv=λ , maka persamaan di atas Anda dapat tulis juga
2 πt 2 πx
sebagai yp= A sin( − ).
T λ
2π 2π
Mari Anda ganti ω= disebut kecepatan sudut (rads-1) dan k = disebut
T λ
bilangan gelombang (radm-1)
yp= A sin(ωt−kx )
Dapat Anda simpulkan persamaan simpangan gelombang secara lengkap adalah
yp=± A sin(ωt ∓ kx)
Anda tentu dapat membuat kesimpulan berhubungan dengan tanda di depan
amplitudo 𝐴 dan bilangan gelombang 𝑘, yaitu:
+𝐴 berarti simpangan awal gelombang ke atas
– 𝐴 berarti simpangan awal gelombang ke bawah
− 𝑘 berarti gelombang merambat ke kanan
+ 𝑘 berarti gelombang merambat ke kiri
Keterangan:
y = simpangan (m);
A = amplitudo gelombang (m);
𝜔 = kecepatan sudut gelombang (rads-1);
t = lamanya gelombang beretar (s);
T = periode gelombang (s);
k = bilangan gelombang (radm-1);
x = jarak titik ke sumber getar (m); dan
λ = panjang gelombang (m).
2. Persamaan Kecepatan
Seperti Anda ketahui bahwa kecepatan merupakan turunan pertama dari
jarak atau simpangan. Dengan demikian, persamaan kecepatan gelombang berjalan
adalah persamaan yang diturunkan dari persamaan simpangan. Secara matematis,
jika Anda ambil persamaan gelombang yang simpangan awal ke atas dan arah
rambatnya ke kanan maka Anda dapat turunkan persamaan kecepatannya sebagai
berikut:
dy
v=
dt
d ( A sin ( ωt −kx ) )
v=
dt
v= A cos( ωt−kx ).ω
Sehingga dapat ditulis
v= Aωcos (ωt−kx)
Bagaimana jika Anda ditanya kecepatan maksimum, maka Anda tinggal ambil
variabel sebelum cos yaitu 𝐴𝜔, jadi kecepatan maksimum dapat Anda tuliskan
vm−Aω
Keterangan:
v = kecepatan (m/s); dan
y = simpangan gelombang (m).
3. Persamaan Percepatan
Seperti halnya kecepatan, Anda dapat mencari persamaan percepatan
merupakan turunan pertama dari kecepatan atau percepatan merupakan turunan
kedua dari simpangan. Secara matematis, Anda dapat mencari persamaan
percepatan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
d ² y dv
a= =
d ² t dt
d ( Aω cos ( ωt−kx ) )
a=
dt
a= Aω.−sin( ωt−kx ). ω
Sehingga akhirnya Anda dapat menulis persamaan gelombang berjalan sebagai
berikut:
a=− A ω 2 sin( ωt−kx )
Dari persamaan di atas, Anda pasti dapat menentukan percepatan maksimum
gelombang berjalan, yaitu:
a= Aω ²
Keterangan:
a = percepatan (ms-2);
v = kecepatan gelombang (ms-1); dan
y = simpangan (m).
B. GELOMBANG STASIONER
Gelombang stasioner adalah jenis gelombang yang mempunyai amplitudo tidak
tetap atau berubah-ubah. Gelombang stasioner adalah hasil perpaduan dua buah
gelombang yang amplitudonya selalu berubah. Artinya, tidak semua titik yang dilalui
gelombang ini memiliki amplitudonya sama. Saat membahas gelombang stasioner, Anda
akan bertemu dengan istilah perut dan simpul. Perut adalah titik amplitudo maksimum,
sedangkan simpul adalah titik amplitudo minimum.
Gelombang stasioner ini dikenal juga dengan nama gelombang berdiri atau
gelombang tegak. Gelombang stasioner ini dapat dibagi menjadi dua kelompok besar
yaitu:
a. Gelombang stationer yang diakibatkan oleh pemantulan di ujung terikat
b. Gelombang stasioner dengan ujung bebas
yp=2 A sin(ωt )cos (kx ) , ingat bentuk persamaan dasar gelombang adalah
y= A sin ¿ ), maka 𝑦p, dapat Anda tulis dalam bentuk
B. SUBJEK PENELITIAN
Subjek penelitian adalah 10 orang mahasiswa/mahasiswi dari kelas pendidikan fisika C
2021.
1. Salah
Gelombang merupakan proses merambatnya suatu getaran yang tidak disertai
dengan perpindahan medium perantaranya, tetapi hanya memindahkan energi.
2. Salah
Gelombang longitudinal dapat merambat dalam medium padat, cair, maupun gas.
Contohnya gelombang bunyi.
3. Benar
Amplitudo gelombang stasioner berubah-ubah bergantung pada posisinya.
4. Salah
Gelombang bunyi tidak dapat merambat dalam ruang hampa.
5. Benar
Dawai atau senar yang kedua ujungnya terikat, jika digetarkan akan timbul 2
gelombang dengan amplitudo dan frekuensi yang sama, namun arahnya berlawanan,
sehingga membentuk gelombang stasioner.
6. Salah
Cepat rambat gelombang pada dawai dapat diperbesar dengan memperpanjang
dawai. Sesuai dengan persamaan v=
lurus dengan panjang tali/dawai.
m√
Fl
, cepat rambat gelombang berbanding
7. Salah
Frekuensi bunyi semakin tinggi jika tegangan tali bertambah besar. Oleh karena itu
suara lengkingan akan semakin tinggi jika tali dikencangkan (tali bertambah tegang).
8. Benar
Pada bagian pipa organa yang tertutup, terbentuk simpul gelombang. Pada saat ini
amplitudo gelombang minimum dan tekanan maksimum.
9. Salah
Gelombang air laut merupakan gelombang stasioner karena amplitudonya berubah-
ubah bergantung posisi.
10. Benar
Saat mandi di laut, kita akan merasa terhempas ketika kita diterpa gelombang
karena setiap gelombang selalu membawa energi dari suatu tempat ke tempat lain.
Energi gelombang air laut bisa bersumber dari angin.
Daftar Responden