Anda di halaman 1dari 29

Jika ditemukan tercecer,

mohon diberikan kepada yang namanya dibawah ini:

Semoga Allah membalas kebaikanmu…..

Hak Mencipta hanya pada Allah Subhanahu Wa Ta'ala


Tidak dilarang keras mengkopi, memperbanyak, dan
mengedarkan. Asal bukan untuk kepentingan komersial
Jumadil Awwal 1440 H

= SMA Negeri 8 Pekanbaru =


Gelombang Mekanik 1

Setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan mampu:


1. mendeskripsikan karakteristik Gelombang Berjalan, dan
2. mendeskripsikan karakteristik Geombang Tegak

1. GELOMBANG BERJALAN

1.1. Persamaan Simpangan Gelombang.


Misalkan ada gelombang merambat pada tali
sepanjang sumbu horizontal, digetarkan dengan periode T,
serta simpangan maksimum A sehingga gelombang berjalan
dengan kecepatan v.

Gambar 10.1. Perambatan Gelombang Pada Tali


Besarnya simpangan suatu titik yang telah bergetar selama t
detik dapat dihitung dengan:

Y = + A sin (t + kx) (10 – 3)

Dimana k adalah bilangan gelombang yang didefinisikan sebagai:


k= (10 – 4)
λ
2 Gelombang Mekanik

Menentukan Arah Rambatan Gelombang:


 A (Amplitudo) bertanda positif untuk gelombang yang
titik asal pertama kali digetarkan ke atas, dan
sebaliknya;
 Jika Koefisien x berbeda tanda dengan koefisien t,
maka gelombang ke arah sumbu x positif (kanan)

Persamaan (10 – 3) dapat juga ditulis dalam bentuk lain, yaitu:

 Jika  = 2f maka Y=


 Jika k = , maka Y=
𝜆

𝑣
 Jika 𝜆 = , maka Y=
𝑓

Hubungan Kecepatan Rambat Gelombang dengan frekuensi sudut:

ϖλ ϖ koefisien t
v=f= = = (10 – 5)
2π k koefisien x

2.2. Persamaan Kecepatan Gelombang


Kecepatan getaran dari gelombang yang merambat di
suatu titik didefinisikan dari:

dy
vp = = A cos (t – kx) (10 – 6)
dt

2.3. Persamaan Percepatan Gelombang


Percepatan getaran dari gelombang yang merambat di
suatu titik didefinisikan dari :

dv
ap = = –2 A sin (t – kx) (10 – 7)
dt
Gelombang Mekanik 3

2.4. Sudut Fase Gelombang


Sudut fase () adalah sudut yang telah ditempuh oleh
sebuah benda yang bergetar harmonis.
Jika Y = A sin (t – kx); Maka Sudut Fase
gelombang dapat ditulis sebagai

 = t – k x (10 – 8)

2π 2π
Karena  = dan k =
𝑇 𝜆

𝑡 𝑥
maka  = 2( − ) (10 – 9)
𝑇 𝜆

2.5. Fase Gelombang


Fase gelombang dapat juga dikatakan sebagai banyaknya gelombang yang
sudah dilakukan oleh suatu benda, dan didefinisikan sebagai sebagai
perbandingan antara sudut fase dengan sudut satu kali putaran.

𝜃
Fase getaran : = (10 – 10)

Oleh karena  = t – k x Maka


θ t x
 = 2π = T − λ (10 – 11)

2.6. Beda Fase Gelombang


Misalkan pada sebuah gelombang berjalan terdapat dua buah titik, yaitu titik P
dan Q. Pada saat yang bersamaan keduanya telah mempunyai beda fase yang dapat
dihitung sebagai berikut:
Pada saat t titik P telah mempunyai fase, p = 1, dan pada saat t telah
mempunyai fase, Q = 2, maka beda fase kedua titik tersebut adalah:

 = 2 - 1
𝑡 𝑥 𝑡 𝑥 −(𝑥2−𝑥1 )
 = (𝑇 − 𝜆2) − (𝑇 − 𝜆1) = 𝜆
𝛥𝑥
 =- (10 – 12)
𝜆
Tanda negatif menunjukkan bahwa partikel di depan
mengalami keterlambatan fase terhadap partikel di
belakangnya
4 Gelombang Mekanik

Soal Latihan 10.1.

1. Sebuah gelombang berjalan dengan persamaan simpangan


Y = 0,02 sin (8t – 4x),
dengan y dan x dalam meter dan t dalam sekon. Tentukanlah:
a. Arah rambatan gelombang
b. Amplitudo gelombang
c. Frekuensi, periode getaran
d. Bilangan gelombang
e. Panjang gelombang
f. Kecepatan dan kecepatan maksimum perambatan gelombang
g. Percepatan perambatan gelombang
Gelombang Mekanik 5

2. Sebuah gelombang merambat ke arah sumbu – x positif dengan amplitudo 2 cm,


kelajuan 8 m/s, dan frekuensi getaran 16 Hz. Gelombang tersebut melalui titik P
yang berjarak 10 m dari titik O. Pada saat t = 0, simpangan di titik 0 adalah nol.
Tentukanlah:
a. persamaan simpangan getaran di titik P
b. sudut fase gelombang di titik P ketika titik 0 telah bergetar 4/3
detik
c. simpangan di titik P ketika di titik 0 telah bergetar 4/3 sekon

3. Sebuah gelombang berjalan memiliki persamaan


Y = 0,02 sin (50t + x).
Dari persamaan gelombang tersebut, tentukanlah:
a. arah perambatan gelombang
b. frekuensi, panjang dan cepat rambat gelombang
c. beda fase antara dua titik yang berjarak 25 m dan 50 m
6 Gelombang Mekanik

4. Sebuah gelombang yang pertama kali digerakan ke atas merambat dari pusat
koordinat ( O ) ke arah sumbu x positif dengan amplitudo 10 cm dan panjang
gelombang 6 cm . Tentukan simpangan titik P pada x = 4 cm saat sudut fase titik
O = 1,5 π rad.

5. Salah satu ujung seutas kawat digetarkan harmonik oleh tangkai penggetar
dengan frekuensi 5 Hz dan amplitudo 16 cm, sehingga getaran tersebut
merambat ke kanan sepanjang kawat dengan cepat rambat 20 m/s. Tentukanlah:
a. persamaan umum simpangan gelombang
b. kecepatan dan percepatan partikel di titik x = 38,5 m ketika ujung kawat telah
bergetar 1,5 detik
c. kecepatan dan percepatan maksimum dari sembarang partikel sepanjang
kawat
d. sudut fase dan fase gelombang di titik x = 38,5 m ketika ujung kawat telah
bergetar 1,5 sekon
e. beda fase antara dua partikel yang terpisah pada jarak 1,5 m

6. Suatu gelombang melalui titik A dan B yang terpisah sejauh 8 cm dengan arah
dari A ke B . Pada t = 0 simpangan gelombang di A adalah nol . Jika panjang
gelombangnya adalah 32 cm dan amplitudonya 6 cm , tentukan simpangan titik

B pada saat fase titik A = 3 .
Gelombang Mekanik 7

2. GELOMBANG STASIONER
Gelombang stasioner dapat terjadi
pada gelombang transversal atau
gelombang longitudinal. Gelombang
stasioner disebut juga dengan gelombang
diam atau gelombang berdiri yang terjadi
karena interferensi dua gelombang yang
mempunyai frekuensi dan amplitudo yang
sama tetapi arahnya berlawanan.

2.1. Ciri-ciri Gelombang Stasioner

1. Terdiri atas perut (konstruktif) dan


P simpul (destruktif)
2. Satu panjang gelombang terdiri
dari dua perut + tiga simpul atau
 tiga perut + dua simpul
3. Titik-titik simpul seolah-olah tidak
 bergetar sehingga
S
simpangannya nol

2.2. Gelombang Stasioner Pada Ujung Bebas


Jika sebuah gelombang ujungnya bebas maka bergetar
naik turun, dan pada ujung ini tidak ada perubahan fase, artinya
fase gelombang datang sama dengan fase gelombang pantul.

Persamaan Simpangan
Jika sebuah gelombang pada tali misalnya dengan
amplitudo (A) bergerak pertama kali ke atas, merambat ke
kanan dengan persamaan:

Y1 = A sin (t – kx)  gelombang datang

Maka ketika terjadi pemantulan pada ujung bebas,


gelombang itu akan bergerak pertama kali ke bawah dan
merambat ke kiri, sehingga persamaan simpangannya adalah:
Y1 = A sin ( – kx – t)  gelombang pantul
Atau :
Y1 = – A sin (kx + t)  gelombang pantul

Maka superposisi gelombang datang Y1 dan gelombang


pantul Y2, menghasilkan gelombang stasioner y, dimana:
Y = Y1 + Y2 = A sin (kx - t) – A sin (kx + t)

Y = 2A cos kx sint (10 – 13)


8 Gelombang Mekanik

Amplitudo Gelombang
Dari persamaan diatas didapatkan bahwa amplitudo gelombang stasioner
untuk ujung pantul bebas adalah:

Ap = 2 A cos kx (10 – 14)

Dimana y = simpangan gelombang stasioner pada ujung bebas


A = Ampilitudo getaran (m)
x = jarak titik B terhadap ujung pantul bebas (m)
 = panjang gelombang tali (m)
L = panjang tali (m)
t = lamanya benda bergetar (detik)
T = periode getaran (detik)

INGAT...!
 Ap adalah amplitudo gelombang
stasioner pada ujung bebas,
sedangkan A adalah amplitudo
gelombang berjalan (gelombang
asal) yang menimbulkan gelombang
stasioner.
 x pada persamaan gelombang stasioner dihitung dari titik pantul,
sedangkan pada gelombang berjalan dihitung dari titik asal getaran.

Letak Perut dan Simpul dari Titik Pantul

S
 Jarak perut dari titik pantul
P
S
S  xp = 2n (¼ )
 Jarak simpul dari titik pantul
 xp = (2n + 1) (¼ )
n = 0, 1, 2, 3, ...

. Letak perut dari ujung tetap merupakan kelipatan genap dari seperempat
gelombang sedangkan letak simpul dari ujung tetap merupakan kelipatan ganjil dari
seperempat panjang gelombang.
Jadi
 perut pertama (n = 0) adalah nol (dihitung dari titik pantul)
o simpul pertama (n = 0) adalah ¼ 
 perut kedua (n = 1) adalah 2/4  atau ½ 
o simpul kedua (n = 1) adalah ¾ 
 perut ketiga (n = 2) adalah 4/4  atau 
o simpul ketiga (n = 2) adalah 5/4 
 perut keempat (n = 3) adalah 6/4  atau 1 ½ 
o simpul keempat (n = 3) adalah 7/4 dst…
Gelombang Mekanik 9

2.3. Gelombang Stasioner Pada Ujung Terikat


Pada ujung terikat, terjadi pembalikan fase sebesar ½, sehingga terjadi
perbedaan fase gelombang sebesar  rad antara gelombang datang dengan
gelombang pantul.

Persamaan Simpangan
Jika sebuah gelombang pada
tali misalnya dengan amplitudo (A),
maka ketika terjadi pemantulan pada
ujung terikat, persamaan
simpangannnya adalah:
Jika sebuah gelombang pada
tali misalnya dengan amplitudo (A),
merambat ke kanan dengan
persamaan

Y1 = A sin (kx – t)  gelombang datang

maka ketika terjadi pemantulan pada ujung terikat, persamaan


simpangannya adalah:
Y1 = A sin (kx + t)  gelombang pantul

Maka superposisi gelombang datang Y1 dan gelombang


pantul Y2, menghasilkan gelombang stasioner y, dimana:
Y = Y1 + Y2 = A sin (kx - t) + A sin (kx + t)

Y = 2 A sin kx cos t (10 – 15)

Amplitudo Gelombang
Dari persamaan diatas didapatkan bahwa amplitudo gelombang stasioner untuk ujung
terikat adalah:
Ap = 2 A sin kx ( 10 – 16)

Letak Perut dan Simpul dari Titik Pantul

 Jarak perut dari titik pantul


P  xp = (2n + 1) (¼ )
 Jarak simpul dari titik pantul
S  xs = 2n (¼ )
n = 0, 1, 2, 3, ...

10 Gelombang Mekanik

. Letak simpul dari ujung tetap merupakan kelipatan genap dari seperempat
gelombang sedangkan letak perut dari ujung tetap merupakan kelipatan ganjil dari
seperempat panjang gelombang

INGAT...! Titik pantul Pada ujung Bebas berupa perut, sedangkan titik pantul
pada ujung terikat adalah simpul
Karena itu letak simpul pertama (n = 0) pada ujung terikat adalah nol,
sedangkan letak perut pertama (n = 0) pada ujung bebas adalah nol.

P Soal Latihan 10.2.


¼
S 
7. Getaran dari sebuah pegas yang panjangnya 60 cm ditampilkan oleh persamaan:
y = 4 cos 𝜋𝑥
15
sin 100t
a. Tentukan simpangan maksimum suatu partikel pada x = 5 cm
b. Tentukan letak simpul-simpul sepanjang pegas
c. Berapa kelajuan partikel pada x = 5 cm dan t = 1/6 s
d. Tulislah persamaan dari gelombang-gelombang komponen yang super-
posisinya memberikan gelombang stasioner di atas
Gelombang Mekanik 11

8. Dua gelombang sinus berjalan dalam arah yang berlawanan. Keduanya


berinterferensi menghasilkan suatu gelombang stasioner yang dinyatakan oleh :
y = 2,5 sin 0,6x cos 300t, dengan t dalam sekon dan y dan x dalam meter.
Tentukanlah:
a. Tentukan simpangan maksimum suatu partikel pada x = 5 cm
b. Tentukan letak simpul-simpul sepanjang pegas, jika panjang pegas adalah
25 cm
c. Berapa kelajuan partikel pada x = 5 cm dan t = 1/6 s
d. Tulislah persamaan dari gelambang-gelombang komponen yang
superposisinya memberikan gelombang stasioner di atas

9. Seutas kawat yang panjangnya 100 cm direntangkan horizontal. Salah satu


ujungnya digetarkan harmonik naik turun dengan frekuensi 1/8 Hz dan amplitudo
16 cm, sedangkan ujung lainnya terikat. Getaran harmonik tersebut merambat ke
kanan sepanjang kawat dengan cepat rambat 4,5 cm/s. Tentukanlah:
a. amplitudo gelombang hasil interferensi di titik yang berjarak 61 cm dari titik
asal getaran
b. letak simpul ke –5 dan perut ke –4 dari titik adal getaran
12 Gelombang Mekanik

10. Seutas tali horizontal memiliki panjang 255 cm. Salah satu ujungnya digetarkan
harmonik naik turun dengan frekuensi ¼ Hz dan amplitudo 10 cm, sedang ujung
lainnya dibiarkan bebas bergerak. Getaran tersebut merambat sepanjang tali
dengan cepat rambat 9 cm. Tentukanlah:
a. amplitudo gelombang stasioner di titik yang berjarak 225 cm dari titik asal
getaran
b. letak simpul ke –5 dan perut ke –7 dari titik asal getaran

11. Salah satu ujung dari seutas tali yang panjangnya 115 cm digetarkan harmonik
naik turun, sedang ujung lainnya dibiarkan bebas bergerak.
a. Berapa panjang gelombang yang merambat pada tali jika perut ke-3 berjarak
15 cm dari titik asal getaran
b. Dimana letak simpul ke-2 diukur dari titik asal getaran

12. Seutas tali horizontal panjangnya 2 m. Salah satu ujungnya digetarkan harmonik
naik turun, sedangkan ujung lainnya terikat. Jika perut ke – 7 berjarak 1,35 m
dari titik asal getaran, berapa panjang gelombang yang merambat pada tali?
Gelombang Mekanik 13

13. Dua gelombang menjalar dalam arah yang berlawanan dan menghasilkan suatu
gelombang stasioner. Fungsi kedua gelombang masing-masing dinyatakan:
y1 = 4 sin (𝜋6 𝑥 − 2t)cm dan
y2 = 4 sin (𝜋6 𝑥 + 2t)cm
dengan x dan y dalam cm.
Tentukanlah:
a. simpangan maksimum getaran pada x = 23 cm
b. letak perut dan simpul
c. letak perut dan simpul ke – 4

14. Suatu gelombang stasioner dibentuk oleh interferensi dua buah gelombang,
masing-masing memiliki amplitudo = cm dan bilangan gelombang k = ½ cm-1
dan frekuensi sudut 10  rad/s.
a. Hitunglah jarak antara dua perut yang berurutan
b. Berapa amplitudo gelombang stasoner pada x = 0,25 cm
14 Gelombang Mekanik

4. CEPAT RAMBAT GELOMBANG


4.1. Cepat Rambat Gelombang Transversal Pada Tali (Dawai)
Untuk Menentukan cepat rambat
gelombang pada dawai/tali digunakan
sonometer. Menurut Percobaan Melde:
1. Cepat rambat gelombang (v) di dalam
dawai berbanding lurus dengan akar
tegangan dawai (F)
2. Untuk panjang dawai tetap, cepat
rambat gelombang (v) berbanding
terbaik dengan akar massa dawai (m)
3. Untuk massa dawai tetap, cepat
rambat gelombang berbanding lurus
dengan akar panjang dawai (l)

Secara matematis, cepat rambat


gelombang transversal pada
kawat/dawai/senar besarnya

F
v=√ ( 10 – 17)
μ

dimana : F = gaya tegangan kawat (Newton)


𝑚
 = = massa jenis linier = massa tiap satu satuan panjang tali
𝐿

F
Hubungan dengan massa jenis adalah v = √𝜌A ( 10 – 18)

dimana  = massa jenis dawai dan A, luas penampang dawai

INGAT...! Gelombang pada dawai untuk Hukum Melde ini adalah gelombang
stasioner, sehingga terkadang, kecepatan perambatan gelombang (v) bisa
dihitung dengan menggunakan persamaan v = f  (untuk  perlu diingat,
bagaimana cara menghitung panjang gelombangnya) dan persamaan ini
sering juga dihubungkan dengan persamaan v pada hukum Melde diatas.
Gelombang Mekanik 15

4.2. Pola Gelombang Pada Dawai


Getaran yang terjadi pada senar merupakan gelombang stasioner pada
dawai ujung terikat.
Menurut Marsene: Dawai dapat memiliki gelombang-gelombang berikut:

Pada nada dasar ini terdapat dua simpul dan satu perut,
𝑣
Sehingga : L = ½  atau L = ½ 𝑓atau
S 1 F
f0 = √
2L μ

Pada Nada atas pertama terdapat tsimpul dan perut


1 F
Sehingga : L =  atau L =
v
f
atau f1 =
L
√μ

Pada Nada atas kedua terdapat simpul dan perut


3v
Sehingga : L= 3/2  atau L= 2f atau
3 F
f2 = √
2L μ

Pada nada atas ke – n, terdapat


 Simpul sebanyak (n + 2) dan perut sebanyak : (n + 1);
 Dan Frekuensi Nada atas ke – n dapat dihitung dengan persamaan
(n+1) F
fn =
2L
√μ dimana n = 0, 1, 2, 3, …..

Sehingga perbandingan frekuensinya adalah


fo : f1 : f2 : …… : fn = 1 : 2 : 3 : ….. : (n + 1)
16 Gelombang Mekanik

4.3. Pola Gelombang Pada Pipa Organa .


Pipa organa merupakan sebuah kolom udara atau tabung dengan kedua ujung
penampangnya terbuka atau tertutup.

Kedua ujungnya berfungsi sebagai perut Salah satu ujung penampangnya tertutup
gelombang karena bebas bergerak dan (menjadi simpul karena tidak bebas bergerak)
diantaranya akan terdapat simpul. dan ujung lainnya terbuka (menjadi perut)

Pada pipa organa terbuka: Pada pipa organa tertutup:

Terjadi dua perut satu simpul satu perut satu simpul


(½ gelombang), sehingga : (¼ gelombang), sehingga :
𝒗 𝒗
L = ½   fo = L = ¼   fo =
𝟐𝐋 𝟒𝐋

Terjadi tiga perut dua simpul terjadi dua perut dua simpul
(1 gelombang), sehingga ( ¾ gelombang), sehingga
𝐯 𝟑𝐯
L =   f1 = L = 3/4   f 1 =
𝐋 𝟒𝐋

Terjadi empat perut tiga simpul terjadi tiga perut tiga simpul
(1½ gelombang), sehingga (1¼ gelombang), sehingga
𝟑𝐯 𝟓𝐯
L = 1 ½   f2 = L = 5/4   f 2 =
𝟐𝐋 𝟒𝐋

Terjadi (n+2) perut terjadi (n+1) perut dan (n+1)


dan (n+1) simpul simpul
(n+1) (2n+1)
Untuk nada atas ke n : L = λ, Untuk nada atas ke n : L =
4

2
(n+1)v (2n+1)v
dan fn = 2L dan fn =
dimana n = 0, 1, 2, … 4L
dimana n = 0, 1, 2, …

f0 : f1 : f2 : ….. : fn f0 : f1 : f2 : f3 ….. : fn =
1 : 2 : 3 : …. : (n+1) 1 : 3 : 5 : 7 : …. : (2n + 1)
Gelombang Mekanik 17

P Soal Latihan 10.3.


L L

15. Seutas dawai yang panjangnya 2 m dan massanya 20 gram, perambatan


gelombang transversal yang dihasilkannya mempunyai kecepatan 50 m/s.
Hitunglah tegangan dawai

16. Tali yang panjangnya 5 m dan ditegangkan dengan gaya 2 N, dirambati


gelombang transversal. Jika cepat rambat gelombang 40 m/s, tentukan massa
tali tersebut

17. Dua kawat A dan B terbuat dari bahan yang sama dihubungkan dengan beban
masing-masing 0,5 kg dan 2,5 kg melalui katrol. Kedua kawat tersebut ternyata
memberikan cepat rambat yang sama, Berapakah perbandingan diameter kedua
kawat tersebut
18 Gelombang Mekanik

18. Seutas dawai yang kedua ujungnya terikat digetarkan. Berapa banyak simpul
dan perut ketika senar berbunyi pada:
a. nada atas ke 4
b. nada atas ke 9
c. frekuensi harmonik ke 15

19. Seutas dawai piano yang panjangnya 50 cm memiliki massa 10 gram. Jika
dawai ditegangkan dengan gaya 200 N, hitunglah:
a. cepat rambat gelombang pada
dawai
b. frekuensi nada dasar piano
c. frekuensi nada atas ke tiga
d. frekuensi harmonik ke 8

20. Seutas kawat dengan massa jenis linier 0,005 kg/m ditegangkan di antara dua
penumpu dengan gaya tegangan 450 N. Diamati bahwa kawat beresonansi
berturut-turut dengan frekuensi 420 Hz dan 490 Hz. Tentukanlah:
a. Frekuensi-frekuensi harmonik keberapa nilai frekuensi tersebut.
b. Panjang dawai

21. Seutas dawai piano yang panjangnya 50 cm disetel pada nada dasar A pda
frekuensi 440 Hz. Hitunglah berapa panjang dawai harus dipendekkan atau
dipanjangkan agar frekuensinya naik menjadi 550 Hz
Gelombang Mekanik 19

22. Sebuah dawai menghasilkan nada dasar f. Bila dipendekkan 8 cm tanpa


mengubah tegangan, dihasilkan frekuensi 1,25 f. Jika dawai dipendekkan 2 cm
lagi, hitunglah frekuensi yang dihasilkan

23. Sebuah pipa organa memiliki panjang setengah meter. Tentukan frekuensi nada
dasar dan frekuensi harmonik ke tiga serta frekuensi nada atas ke lima, jika
dawai tersebut: (cepat rambat bunyi di udara 350 m/s)
a. pipa organa terbuka
b. pipa organa tertutup

24. Sebuah pipa organa tertutup bergetar dengan nada ata keempat, beresonansi
dengan pipa organa terbuka yang lain yang bergetar dalam nada atas ke enam.
Tentukan perbandinga panjang kedua pipa organa tersebut

25. Sebuah tabung tertutup pada satu ujungnya, menghasilkan nada dasar 512 Hz
ketika udara di dalamnya digetarkan. Jika ujung pipa kemudian terbuka hitunglah
frekuensi nada dasarnya
20 Gelombang Mekanik

26. Persamaan dari suatu gelombang transversal yang merambat sepanjang kawat
dinyatakan dengan:
Y = (4,0 mm) sin [20x – 600t] dimana x dalam meter dan t dalam detik.
Hitunglah:
a. cepat rambat gelombang
b. kelajuan maksimum sebuah partikel yang bergetar didalam kawat

27. Sebuah gelombang berjalan dinyatakan dengan persamaan:


t x
Y = 6,0 sin *2π (0,4 + 80)+
Tentukanlah:
a. arah perambatan gelombang
b. amplitudo, frekuensi, panjang gelombang dan cepat rambat gelombang
c. kecepatan dan percepatan maksimum sebuah partikel yang bergetar dalam
medium tersebut

28. Suatu gelombang sinusoidal yang merambat dengan kecepatan 350 m/s memiliki
frekuensi 500 Hz.
a. Hitunglah jarak pisah antara dua titik yang berbeda fase /3 rad!
b. Hitunglah beda fase pada suatu partikel yang berbeda waktu 1,0 ms
Gelombang Mekanik 21

29. Ujung suatu tali digetarkan harmonik dengan periode ½ detik dan amplitudo 8
cm. Getaran merambat ke kanan dengan cepat rambat 200 cm/s. Tentukanlah:
a. persamaan umum gelombang
b. simpangan, kecepatan dan percepatan partikel yang berada 27,5 cm dari
ujung tali yang digetarkan pada saat ujung getar telah bergetar 0,2 detik
c. sudut fase dan fase partikel di suatu titik pada saat ujung getar telah bergetar
0,2 detik
d. beda fase antara dua partikel sepanjang tali yang berjarak 25 m

30. Getaran dari sebuah pegas yang panjangnya 60 cm dan diikat pada kedua
ujungnya ditampilkan oleh persamaan:
Y = 4 sin (πx15
)cos (96t) , y dan x dalam cm dan t dalam detik. Tentukanlah:
a. simpangan maksimum suatu titik pada x = 5 cm
b. letak simpul-simpul sepanjang pegas
c. kelajuan partikel pada x = 7,5 cm dan t = ¼ detik
22 Gelombang Mekanik

Soal Latihan

31. Sebuah titik P bergetar harmonik sederhana menghasilkan


gelombang berjalan dengan cepat rambat 24 m/s, frekuensi 12 Hz
dan amplitudo 10 cm. Pada saat t = 0 simpangan titk P sama
dengan nol. Simpangan titik Q yang berada pada jarak 3 m dari P
saat P sudah bergetar ½ sekon adalah ....
a. 0 d. 52 cm
b. 2 cm e. 53 cm
c. 5 cm (Spmb ’02)

32. Persamaan gelombang berjalan pada tali adalah


Y = 2 sin (50t – x/5), dengan x dan y dalam cm dan t dalam
sekon. Dapat disimpulkan bahwa:
1) Panjang gelombangnya 10 cm
2) Frekuensinya 25 Hz
3) Kecepatan rambat gelombangnya 2,5 m/s
4) Amplitudonya 5 cm
Pernyataan yang benar adalah ....
a. 1), 2) dan 3) d. 3) saja
b. 1) dan 2) e. 2) saja
c. 2) dan 4)

33. Persamaan untuk gelombang transversal mempunyai bentuk


𝑡 𝑥
y = 2 sin 2 (0,02 − 15)dengan x dalam cm dan t dalam sekon. Maka:
1) Panjang gelombanya 15 cm
2) Frekuensinya 50 Hz
3) Amplitudonya 1 cm
4) Kecepatan rambatnya 750 cm/s
Pernyataan yang benar adalah …..
a. 1), 2) dan 3) d. 4) saja
b. 1) dan 3) e. 1), 2), 3) dan 4)
c. 2) dan 4) (Umptn 2000)

34. Massa beban yang menegangkan dawai pada percobaan Melde


mula-mula 50 gram, menghasilkan kelajuan rambatan gelombang
sebesar x m/s. Jika massa beban tersebut ditambah 150 gram,
maka kelajuan rambatan gelombang menjadi y m/s. Perbandingan
x dengan y adalah ....
a. 1 : 4 d. 2: 1
b. 1 : 3 e. 3 : 1
c. 1 : 2 (ebt. 00)
Gelombang Mekanik 23

35. Persamaan simpangan gelombang berjalan transversal pada


seutas tali memenuhi persamaan simpangan y = 2 sin (20t – x/5).
Kecepatan rambat gelombang adalah ....
a. 1 m/s d. 4 m/s
b. 2 m/s e. 5 m/s
c. 3 m/s (ebt ’01)

36. Pada sebuah tali berujung bebas terjadi gelombang diam. Jarak
4 buah simpul yang berurutan adalah 30 cm. Bila cepat rambat
gelombang itu 6 m/s, besar frekuensi gelombang adalah ....
a. 10 Hz d. 40 Hz
b. 20 Hz e. 50 Hz
c. 30 Hz

37. Seutas tali panjangnya 5 m mempunyai massa 20 gram. Setelah


tali tersebut ditegangkan dengan gaya 10 N dan digetarkan dengan
frekuensi 60 Hz, simpul yang terjadi pada tali sebanyak .... buah
a. 14 d. 11
b. 13 e. 10
c. 12

38. Salah satu senar gitar menghasilkan nada a jika tegangan senar
dibuat 4 kali semula dan dihasilkan nada b, maka frekuensi nada b
adalah ....
a. 2 x lebih tinggi a
b. 2 x lebih rendah dari a
c. 4 kali lebih tinggi dari a
d. 4 kali lebih rendah dari a
e. 16 kali lebih tinggi dari a (Ebt ’00)

39. Apabila panjang kawat di antara dua penumpu sonometer a m dan


cepat rambat getaran yang terjadi b m/s, frekuensi nada atas
kedua adalah ….
a. a/b d. 2a/3b
b. 3b/2a e. 2b/3a
c. 3a/2b

40. Gelombang berjalan dari titik P ke titik Q yang jaraknya 40 cm,


dengan amplitudo 1 cm, periode 0,2 detik dan cepat rambat
gelombang 250 cm/s. Selisih fase titik P dan Q adalah ....
a. 4/5 d. 2/5
b. 2/5 e. 1/5
c. 3/5
24 Gelombang Mekanik

41. Panjang seutas senar yang kedua ujungnya terikat adalah 5 m.


Frekuensi nada atas pertama dari senar tersebut adalah 40
getaran/sekon. Bila massa per satuan panjang senar 0,25 g/cm,
gaya tegangan kawat adalah ….
a. 910 N d. 1.150 N
b. 1.000 N e. 1.225 N
c. 1.100 N

42. Gelombang merambat pada kecepatan 12 m/s dari A menuju B


dengan persamaan simpangan y = 0,08 sin 20t
dan simpangan mula-mula berarah ke atas. Jarak AB 2,5 m. Tepat
saat B menyimpang 4 cm menjauhi titik setimbang arah ke bawah,
maka A menyimpang sejauh ....
a. 4 cm, ke bawah d. 43 cm, ke atas
b. 4 cm, ke atas e. 8 cm, ke bawah
c. 43 cm, ke bawah

43. Suatu gelombang mengalami pemantulan membentuk gelombang


stasioner dengan persamaan : Y = 0,1 cos (10x) sin (100t).
Berkaitan dengan gelombang tersebut, pernyataan berikut ini yang
tidak benar adalah ....
a. Gelombang yang dipantulkan memiliki amplitudo 5 cm
b. Gelombang stasioner memiliki titik pantul bebas
c. Jarak simpul ke simpul terdekatnya 10 cm
d. Gelombang memiliki frekuensi 50 Hz
e. Gelombang yang dipantulkan memiliki kecepatan 20 m/s
44. Sepotong dawai memiliki panjang 95 cm dan massanya 19 gram.
Senar atau dawai tersebut direntangkan pada tegangan 600 N.
Frekuensi nada atas kesatu yang dihasilkan adalah ….
a. 162 Hz d. 192 Hz
b. 172 Hz e. 202 Hz
c. 182 Hz

45. Sebuah pipa organa tertutup memiiki panjang 40 cm. Apabila cepat
rambat bunyi 250 m/s, besar frekuensi nada atas kedua adalah ….
a. 327,15 Hz d. 673,45 Hz
b. 438,88 Hz e. 781,25 Hz
c. 581,44 Hz

46. Dua pipa organa terbuka (panjang dan suhunya sama) ditiup
seorang anak secara bergantian. Pipa organa pertama
menghasilkan nada atas pertama, sedangkan pipa organa kedua
menghasilkan nada atas kedua. Perbandingan frekuensi pipa
organa pertama dan kedua adalah ….
a. 1 : 2 d. 2 : 3
b. 1 : 3 e. 3 : 4
c. 1 : 4
Gelombang Mekanik 25

47. Panjang pipa organa terbuka adalah 57 cm. Apabila cepat rambat
bunyi di udara 450 m/s, besar dan frekuensi nada atas pertama
adalah …. Hz
a. 694,4 d. 927,4
b. 789,4 e. 986,4
c. 816,3

48. Sebuah pipa organa terbuka menghasilkan nada atas kedua


dengan frekuensi x Hz, sedangkan pipa organa tertutup B
menghasilkan nada atas ketiga dengan frekuensi y Hz. Bila
panjang, suhu dan jensi gas dalam kedua pipa organa sama,
perbandingan y dengan x adalah ….
a. 7 : 6 d. 5 : 7
b. 6 : 7 e. 4 : 3
c. 6 : 5

49. Jika sebuah pipa organa tertutup ditiup sehingga timbul nada atas
ketiga, maka jumlahh perut dan simpul yang terjadi berturut-turut
adalah ….
a. 3 dan 3 d. 4 dan 5
b. 3 dan 4 e. 5 dan 4
c. 4 dan 4

50. Dua utas tali yang sama panjang ditarik dengan gaya peregang
yang sama. Jika massa tali pertama adalah 4 kali massa tali kedua
dan tali pertama digetarkan dengan frekuensi 200 Hz, sedangkan
tali kedua dengan frekuensi 400 Hz. Panjang gelombang yang
timbul pda tali pertama adalah 4 cm, maka panjang gelombang
pada tali kedua ialah
a. 1 cm d. 8 cm
b. 2 cm e. 16 cm
b. 4 cm
51. Seutas senar gitar, ujung-ujungnya diikat. Kemudian disalah satu
tempat ditekan dengan jari sehingga terdengar bunyi pada
frekuensi dasar 100 Hz. Apabila panjang senar yang bergetar 50
cm dan tegangan senar 100 N, maka massa senar tiap satuan
panjangna adalah (gram/meter)
a. 2,5 d. 10
b. 5 e. 50
c. 7,5
26 Gelombang Mekanik

DAFTAR PUSTAKA

Beiser, Arthur. 2003. Schaum Easy Outline : Applied Physics. New York: McGraw Hill.
Bueche, Frederick and Eugene Hescht. 2006. Schaum’s Outline of College Physics, 10th
Edition (Paperback). New York: McGraw-Hill Companies, Inc.
Clifford, J and Philpott, G. 2002. Physics. London: Longman.
Curran, Greg. 2005. Homework Helpers: Physics. New York: Career Press, Inc.
Cutnell, John D and Kenneth W. Johnson. 2009. Physics Studen Study Guide (Paperback).
New York: John Willey & Sons Inc.
Dale Ewen, Neill Schurter, and Erik Gundersen. 2008. Applied Physics (9th edition); New
Jersey: Prentice Hall.
Duncan, Tom. 2000. Advanced Physics, Fifth Edition. London: John Murray (Publisher) Ltd.
Giancoli, Douglas C. 2000. Physics for Scientists and Enginers with Modern Physics,
Third Edition. New Jersey: Prentice Hall.
Halliday, David, Robert Resnick and Jearl Walker. 2001. Fundamental of Physics. Sixth
Edition. New York: John Willey & Sons.
Kuhn, Karl F. 2009. Basic Physics, A Self-Teaching Guide. Second Edition. New York:
John Willey & Sons, Inc.
Menzel, Donald H. 2008. Fundamental Formulas of Physics. New York: Dover Publication
Inc.
___. 2008. The Free High School Science Textx: Textbooks for High School Students
Studying the Science Physics Grade 10 – 12. Boston. USA
Gelombang Mekanik 27
28 Gelombang Mekanik

Anda mungkin juga menyukai