1. GELOMBANG BERJALAN
2π
k= (10 – 4)
λ
2 Gelombang Mekanik
2π
Jika k = , maka Y=
𝜆
𝑣
Jika 𝜆 = , maka Y=
𝑓
ϖλ ϖ koefisien t
v=f= = = (10 – 5)
2π k koefisien x
dy
vp = = A cos (t – kx) (10 – 6)
dt
dv
ap = = –2 A sin (t – kx) (10 – 7)
dt
Gelombang Mekanik 3
= t – k x (10 – 8)
2π 2π
Karena = dan k =
𝑇 𝜆
𝑡 𝑥
maka = 2( − ) (10 – 9)
𝑇 𝜆
𝜃
Fase getaran : = (10 – 10)
2π
= 2 - 1
𝑡 𝑥 𝑡 𝑥 −(𝑥2−𝑥1 )
= (𝑇 − 𝜆2) − (𝑇 − 𝜆1) = 𝜆
𝛥𝑥
=- (10 – 12)
𝜆
Tanda negatif menunjukkan bahwa partikel di depan
mengalami keterlambatan fase terhadap partikel di
belakangnya
4 Gelombang Mekanik
4. Sebuah gelombang yang pertama kali digerakan ke atas merambat dari pusat
koordinat ( O ) ke arah sumbu x positif dengan amplitudo 10 cm dan panjang
gelombang 6 cm . Tentukan simpangan titik P pada x = 4 cm saat sudut fase titik
O = 1,5 π rad.
5. Salah satu ujung seutas kawat digetarkan harmonik oleh tangkai penggetar
dengan frekuensi 5 Hz dan amplitudo 16 cm, sehingga getaran tersebut
merambat ke kanan sepanjang kawat dengan cepat rambat 20 m/s. Tentukanlah:
a. persamaan umum simpangan gelombang
b. kecepatan dan percepatan partikel di titik x = 38,5 m ketika ujung kawat telah
bergetar 1,5 detik
c. kecepatan dan percepatan maksimum dari sembarang partikel sepanjang
kawat
d. sudut fase dan fase gelombang di titik x = 38,5 m ketika ujung kawat telah
bergetar 1,5 sekon
e. beda fase antara dua partikel yang terpisah pada jarak 1,5 m
6. Suatu gelombang melalui titik A dan B yang terpisah sejauh 8 cm dengan arah
dari A ke B . Pada t = 0 simpangan gelombang di A adalah nol . Jika panjang
gelombangnya adalah 32 cm dan amplitudonya 6 cm , tentukan simpangan titik
4π
B pada saat fase titik A = 3 .
Gelombang Mekanik 7
2. GELOMBANG STASIONER
Gelombang stasioner dapat terjadi
pada gelombang transversal atau
gelombang longitudinal. Gelombang
stasioner disebut juga dengan gelombang
diam atau gelombang berdiri yang terjadi
karena interferensi dua gelombang yang
mempunyai frekuensi dan amplitudo yang
sama tetapi arahnya berlawanan.
Persamaan Simpangan
Jika sebuah gelombang pada tali misalnya dengan
amplitudo (A) bergerak pertama kali ke atas, merambat ke
kanan dengan persamaan:
Amplitudo Gelombang
Dari persamaan diatas didapatkan bahwa amplitudo gelombang stasioner
untuk ujung pantul bebas adalah:
INGAT...!
Ap adalah amplitudo gelombang
stasioner pada ujung bebas,
sedangkan A adalah amplitudo
gelombang berjalan (gelombang
asal) yang menimbulkan gelombang
stasioner.
x pada persamaan gelombang stasioner dihitung dari titik pantul,
sedangkan pada gelombang berjalan dihitung dari titik asal getaran.
S
Jarak perut dari titik pantul
P
S
S xp = 2n (¼ )
Jarak simpul dari titik pantul
xp = (2n + 1) (¼ )
n = 0, 1, 2, 3, ...
. Letak perut dari ujung tetap merupakan kelipatan genap dari seperempat
gelombang sedangkan letak simpul dari ujung tetap merupakan kelipatan ganjil dari
seperempat panjang gelombang.
Jadi
perut pertama (n = 0) adalah nol (dihitung dari titik pantul)
o simpul pertama (n = 0) adalah ¼
perut kedua (n = 1) adalah 2/4 atau ½
o simpul kedua (n = 1) adalah ¾
perut ketiga (n = 2) adalah 4/4 atau
o simpul ketiga (n = 2) adalah 5/4
perut keempat (n = 3) adalah 6/4 atau 1 ½
o simpul keempat (n = 3) adalah 7/4 dst…
Gelombang Mekanik 9
Persamaan Simpangan
Jika sebuah gelombang pada
tali misalnya dengan amplitudo (A),
maka ketika terjadi pemantulan pada
ujung terikat, persamaan
simpangannnya adalah:
Jika sebuah gelombang pada
tali misalnya dengan amplitudo (A),
merambat ke kanan dengan
persamaan
Amplitudo Gelombang
Dari persamaan diatas didapatkan bahwa amplitudo gelombang stasioner untuk ujung
terikat adalah:
Ap = 2 A sin kx ( 10 – 16)
. Letak simpul dari ujung tetap merupakan kelipatan genap dari seperempat
gelombang sedangkan letak perut dari ujung tetap merupakan kelipatan ganjil dari
seperempat panjang gelombang
INGAT...! Titik pantul Pada ujung Bebas berupa perut, sedangkan titik pantul
pada ujung terikat adalah simpul
Karena itu letak simpul pertama (n = 0) pada ujung terikat adalah nol,
sedangkan letak perut pertama (n = 0) pada ujung bebas adalah nol.
10. Seutas tali horizontal memiliki panjang 255 cm. Salah satu ujungnya digetarkan
harmonik naik turun dengan frekuensi ¼ Hz dan amplitudo 10 cm, sedang ujung
lainnya dibiarkan bebas bergerak. Getaran tersebut merambat sepanjang tali
dengan cepat rambat 9 cm. Tentukanlah:
a. amplitudo gelombang stasioner di titik yang berjarak 225 cm dari titik asal
getaran
b. letak simpul ke –5 dan perut ke –7 dari titik asal getaran
11. Salah satu ujung dari seutas tali yang panjangnya 115 cm digetarkan harmonik
naik turun, sedang ujung lainnya dibiarkan bebas bergerak.
a. Berapa panjang gelombang yang merambat pada tali jika perut ke-3 berjarak
15 cm dari titik asal getaran
b. Dimana letak simpul ke-2 diukur dari titik asal getaran
12. Seutas tali horizontal panjangnya 2 m. Salah satu ujungnya digetarkan harmonik
naik turun, sedangkan ujung lainnya terikat. Jika perut ke – 7 berjarak 1,35 m
dari titik asal getaran, berapa panjang gelombang yang merambat pada tali?
Gelombang Mekanik 13
13. Dua gelombang menjalar dalam arah yang berlawanan dan menghasilkan suatu
gelombang stasioner. Fungsi kedua gelombang masing-masing dinyatakan:
y1 = 4 sin (𝜋6 𝑥 − 2t)cm dan
y2 = 4 sin (𝜋6 𝑥 + 2t)cm
dengan x dan y dalam cm.
Tentukanlah:
a. simpangan maksimum getaran pada x = 23 cm
b. letak perut dan simpul
c. letak perut dan simpul ke – 4
14. Suatu gelombang stasioner dibentuk oleh interferensi dua buah gelombang,
masing-masing memiliki amplitudo = cm dan bilangan gelombang k = ½ cm-1
dan frekuensi sudut 10 rad/s.
a. Hitunglah jarak antara dua perut yang berurutan
b. Berapa amplitudo gelombang stasoner pada x = 0,25 cm
14 Gelombang Mekanik
F
v=√ ( 10 – 17)
μ
F
Hubungan dengan massa jenis adalah v = √𝜌A ( 10 – 18)
INGAT...! Gelombang pada dawai untuk Hukum Melde ini adalah gelombang
stasioner, sehingga terkadang, kecepatan perambatan gelombang (v) bisa
dihitung dengan menggunakan persamaan v = f (untuk perlu diingat,
bagaimana cara menghitung panjang gelombangnya) dan persamaan ini
sering juga dihubungkan dengan persamaan v pada hukum Melde diatas.
Gelombang Mekanik 15
Pada nada dasar ini terdapat dua simpul dan satu perut,
𝑣
Sehingga : L = ½ atau L = ½ 𝑓atau
S 1 F
f0 = √
2L μ
Kedua ujungnya berfungsi sebagai perut Salah satu ujung penampangnya tertutup
gelombang karena bebas bergerak dan (menjadi simpul karena tidak bebas bergerak)
diantaranya akan terdapat simpul. dan ujung lainnya terbuka (menjadi perut)
Terjadi tiga perut dua simpul terjadi dua perut dua simpul
(1 gelombang), sehingga ( ¾ gelombang), sehingga
𝐯 𝟑𝐯
L = f1 = L = 3/4 f 1 =
𝐋 𝟒𝐋
Terjadi empat perut tiga simpul terjadi tiga perut tiga simpul
(1½ gelombang), sehingga (1¼ gelombang), sehingga
𝟑𝐯 𝟓𝐯
L = 1 ½ f2 = L = 5/4 f 2 =
𝟐𝐋 𝟒𝐋
f0 : f1 : f2 : ….. : fn f0 : f1 : f2 : f3 ….. : fn =
1 : 2 : 3 : …. : (n+1) 1 : 3 : 5 : 7 : …. : (2n + 1)
Gelombang Mekanik 17
17. Dua kawat A dan B terbuat dari bahan yang sama dihubungkan dengan beban
masing-masing 0,5 kg dan 2,5 kg melalui katrol. Kedua kawat tersebut ternyata
memberikan cepat rambat yang sama, Berapakah perbandingan diameter kedua
kawat tersebut
18 Gelombang Mekanik
18. Seutas dawai yang kedua ujungnya terikat digetarkan. Berapa banyak simpul
dan perut ketika senar berbunyi pada:
a. nada atas ke 4
b. nada atas ke 9
c. frekuensi harmonik ke 15
19. Seutas dawai piano yang panjangnya 50 cm memiliki massa 10 gram. Jika
dawai ditegangkan dengan gaya 200 N, hitunglah:
a. cepat rambat gelombang pada
dawai
b. frekuensi nada dasar piano
c. frekuensi nada atas ke tiga
d. frekuensi harmonik ke 8
20. Seutas kawat dengan massa jenis linier 0,005 kg/m ditegangkan di antara dua
penumpu dengan gaya tegangan 450 N. Diamati bahwa kawat beresonansi
berturut-turut dengan frekuensi 420 Hz dan 490 Hz. Tentukanlah:
a. Frekuensi-frekuensi harmonik keberapa nilai frekuensi tersebut.
b. Panjang dawai
21. Seutas dawai piano yang panjangnya 50 cm disetel pada nada dasar A pda
frekuensi 440 Hz. Hitunglah berapa panjang dawai harus dipendekkan atau
dipanjangkan agar frekuensinya naik menjadi 550 Hz
Gelombang Mekanik 19
23. Sebuah pipa organa memiliki panjang setengah meter. Tentukan frekuensi nada
dasar dan frekuensi harmonik ke tiga serta frekuensi nada atas ke lima, jika
dawai tersebut: (cepat rambat bunyi di udara 350 m/s)
a. pipa organa terbuka
b. pipa organa tertutup
24. Sebuah pipa organa tertutup bergetar dengan nada ata keempat, beresonansi
dengan pipa organa terbuka yang lain yang bergetar dalam nada atas ke enam.
Tentukan perbandinga panjang kedua pipa organa tersebut
25. Sebuah tabung tertutup pada satu ujungnya, menghasilkan nada dasar 512 Hz
ketika udara di dalamnya digetarkan. Jika ujung pipa kemudian terbuka hitunglah
frekuensi nada dasarnya
20 Gelombang Mekanik
26. Persamaan dari suatu gelombang transversal yang merambat sepanjang kawat
dinyatakan dengan:
Y = (4,0 mm) sin [20x – 600t] dimana x dalam meter dan t dalam detik.
Hitunglah:
a. cepat rambat gelombang
b. kelajuan maksimum sebuah partikel yang bergetar didalam kawat
28. Suatu gelombang sinusoidal yang merambat dengan kecepatan 350 m/s memiliki
frekuensi 500 Hz.
a. Hitunglah jarak pisah antara dua titik yang berbeda fase /3 rad!
b. Hitunglah beda fase pada suatu partikel yang berbeda waktu 1,0 ms
Gelombang Mekanik 21
29. Ujung suatu tali digetarkan harmonik dengan periode ½ detik dan amplitudo 8
cm. Getaran merambat ke kanan dengan cepat rambat 200 cm/s. Tentukanlah:
a. persamaan umum gelombang
b. simpangan, kecepatan dan percepatan partikel yang berada 27,5 cm dari
ujung tali yang digetarkan pada saat ujung getar telah bergetar 0,2 detik
c. sudut fase dan fase partikel di suatu titik pada saat ujung getar telah bergetar
0,2 detik
d. beda fase antara dua partikel sepanjang tali yang berjarak 25 m
30. Getaran dari sebuah pegas yang panjangnya 60 cm dan diikat pada kedua
ujungnya ditampilkan oleh persamaan:
Y = 4 sin (πx15
)cos (96t) , y dan x dalam cm dan t dalam detik. Tentukanlah:
a. simpangan maksimum suatu titik pada x = 5 cm
b. letak simpul-simpul sepanjang pegas
c. kelajuan partikel pada x = 7,5 cm dan t = ¼ detik
22 Gelombang Mekanik
Soal Latihan
36. Pada sebuah tali berujung bebas terjadi gelombang diam. Jarak
4 buah simpul yang berurutan adalah 30 cm. Bila cepat rambat
gelombang itu 6 m/s, besar frekuensi gelombang adalah ....
a. 10 Hz d. 40 Hz
b. 20 Hz e. 50 Hz
c. 30 Hz
38. Salah satu senar gitar menghasilkan nada a jika tegangan senar
dibuat 4 kali semula dan dihasilkan nada b, maka frekuensi nada b
adalah ....
a. 2 x lebih tinggi a
b. 2 x lebih rendah dari a
c. 4 kali lebih tinggi dari a
d. 4 kali lebih rendah dari a
e. 16 kali lebih tinggi dari a (Ebt ’00)
45. Sebuah pipa organa tertutup memiiki panjang 40 cm. Apabila cepat
rambat bunyi 250 m/s, besar frekuensi nada atas kedua adalah ….
a. 327,15 Hz d. 673,45 Hz
b. 438,88 Hz e. 781,25 Hz
c. 581,44 Hz
46. Dua pipa organa terbuka (panjang dan suhunya sama) ditiup
seorang anak secara bergantian. Pipa organa pertama
menghasilkan nada atas pertama, sedangkan pipa organa kedua
menghasilkan nada atas kedua. Perbandingan frekuensi pipa
organa pertama dan kedua adalah ….
a. 1 : 2 d. 2 : 3
b. 1 : 3 e. 3 : 4
c. 1 : 4
Gelombang Mekanik 25
47. Panjang pipa organa terbuka adalah 57 cm. Apabila cepat rambat
bunyi di udara 450 m/s, besar dan frekuensi nada atas pertama
adalah …. Hz
a. 694,4 d. 927,4
b. 789,4 e. 986,4
c. 816,3
49. Jika sebuah pipa organa tertutup ditiup sehingga timbul nada atas
ketiga, maka jumlahh perut dan simpul yang terjadi berturut-turut
adalah ….
a. 3 dan 3 d. 4 dan 5
b. 3 dan 4 e. 5 dan 4
c. 4 dan 4
50. Dua utas tali yang sama panjang ditarik dengan gaya peregang
yang sama. Jika massa tali pertama adalah 4 kali massa tali kedua
dan tali pertama digetarkan dengan frekuensi 200 Hz, sedangkan
tali kedua dengan frekuensi 400 Hz. Panjang gelombang yang
timbul pda tali pertama adalah 4 cm, maka panjang gelombang
pada tali kedua ialah
a. 1 cm d. 8 cm
b. 2 cm e. 16 cm
b. 4 cm
51. Seutas senar gitar, ujung-ujungnya diikat. Kemudian disalah satu
tempat ditekan dengan jari sehingga terdengar bunyi pada
frekuensi dasar 100 Hz. Apabila panjang senar yang bergetar 50
cm dan tegangan senar 100 N, maka massa senar tiap satuan
panjangna adalah (gram/meter)
a. 2,5 d. 10
b. 5 e. 50
c. 7,5
26 Gelombang Mekanik
DAFTAR PUSTAKA
Beiser, Arthur. 2003. Schaum Easy Outline : Applied Physics. New York: McGraw Hill.
Bueche, Frederick and Eugene Hescht. 2006. Schaum’s Outline of College Physics, 10th
Edition (Paperback). New York: McGraw-Hill Companies, Inc.
Clifford, J and Philpott, G. 2002. Physics. London: Longman.
Curran, Greg. 2005. Homework Helpers: Physics. New York: Career Press, Inc.
Cutnell, John D and Kenneth W. Johnson. 2009. Physics Studen Study Guide (Paperback).
New York: John Willey & Sons Inc.
Dale Ewen, Neill Schurter, and Erik Gundersen. 2008. Applied Physics (9th edition); New
Jersey: Prentice Hall.
Duncan, Tom. 2000. Advanced Physics, Fifth Edition. London: John Murray (Publisher) Ltd.
Giancoli, Douglas C. 2000. Physics for Scientists and Enginers with Modern Physics,
Third Edition. New Jersey: Prentice Hall.
Halliday, David, Robert Resnick and Jearl Walker. 2001. Fundamental of Physics. Sixth
Edition. New York: John Willey & Sons.
Kuhn, Karl F. 2009. Basic Physics, A Self-Teaching Guide. Second Edition. New York:
John Willey & Sons, Inc.
Menzel, Donald H. 2008. Fundamental Formulas of Physics. New York: Dover Publication
Inc.
___. 2008. The Free High School Science Textx: Textbooks for High School Students
Studying the Science Physics Grade 10 – 12. Boston. USA
Gelombang Mekanik 27
28 Gelombang Mekanik