Anda di halaman 1dari 8

Hartati, S.Si – Gel. Mekanik, Gel Berjalan-Stasioner, Gel Bunyi Hal.

1
Karakteristik Gelombang dan Besaran Gelombang

1. Karakteristik Gelombang
1.1. Pengertian Gelombang
Gelombang adalah getaran yang merambat. Sifat perambatan pada gelombang
tidak disertai dengan bagian-bagian medium, sehingga gelombang hanya memindahkan
energi dari suatu tempat ke tempat lainnya.

1.2. Jenis-Jenis Gelombang


1.2.1. Berdasarkan medium perambatan:
a) Gelombang Mekanik → perlu medium dalam perambatannya.
Contoh: gelombang bunyi, gelombang pada tali, permukaan air.
b) Gelombang Elektromagnetik → tidak perlu medium dalam perambatannya.
Contoh: gelombang cahaya, GEM.
1.2.2. Berdasarkan arah getaran:
a) Gelombang transversal → arah getaran tegak lurus dengan arah rambatan.
Perambatan gelombang transversal terjadi pada zat kenyal(elastis) yaitu zat padat.
Contoh: gelombang tali, gelombang cahaya.
b) Gelombang longitudinal → arah getaran searah dengan arah rambatan.
Perambatan terjadi pada semua wujud zat (padat, cair dan gas).
Contoh: gelombang bunyi, slinki.

2. Besaran-Besaran Gelombang
2.1. Simpangan (y) → jarak titik diukur dari posisi kesetimbangan.
Simpangan terbesar → Amplitudo
2.2. Periode (T) → waktu yang diperlukan untuk satu kali getar (1λ).
2.3. Frekuensi (f) → banyaknya getaran/gelombang tiap 1 detik.
2.4. Panjang gelombang (λ)
✓ Pada gelombang transversal → 1λ adalah jarak antara 2 puncak / 2 lembah yang
berdekatan.
✓ Pada gelombang longitudinal → 1λ adalah jarak antara 2 pusat rapatan atau 2 pusat
renggangan yang terdekat.

2.5. Cepat rambat gelombang (v) → waktu tempuh panjang gelombang untuk berpindah
tempat.

v= = . f
T

Contoh soal:
1. Sebutkan jenis gelombang berdasarkan medium perambatannya dan jelaskan singkat!
2. Sebutkan jenis gelombang berdasarkan arah getarannya dan jelaskan singkat!
3. Suatu gelombang merambat dengan kecepatan 10 m/s dan periode 1/2 sekon. Jika gelombang
yang terbentuk terdiri dari 3 puncak dan 2 lembah, maka tentukan:
a. frekuensi gelombang b. panjang gelombang c. panjang tali

Penyelesaian:
Hartati, S.Si – Gel. Mekanik, Gel Berjalan-Stasioner, Gel Bunyi Hal. 2

Gelombang Berjalan

1. Persamaan Simpangan Gelombang Berjalan


 t x
Persamaan simpangan gelombang berjalan dituliskan sebagai: y = A sin 2  − 
T  
2 2
Jika =  dan = k maka:
T 
y = A sin ( t − k x )
Secara umum, persamaan gelombang
y =  Asin ( t  k x )
dituliskan:

– A → titik asal ke bawah (ωt + kx) → merambat ke kiri


+ A → titik asal ke atas (ωt – kx) → merambat ke kanan
2. Persamaan Kecepatan Gelombang Berjalan
✓ Persamaan kecepatan tiap partikel gelombang di tiap posisi (x) pada tiap waktu (t):
 
v = ( y ) = ( Asin ( t  k x ))  v = A cos( t  k x )
t t

✓ Persamaan kecepatan gelombang secara keseluruhan: v = =f
T
3. Persamaan Percepatan Gelombang Berjalan
✓ Persamaan percepatan tiap partikel gelombang di tiap posisi (x) pada tiap waktu (t):
 
a = (v ) = ( A cos ( t  k x ))  a = − A 2 sin ( t  k x )
t t
v 
✓ Persamaan percepatan gelombang secara keseluruhan: a = = 2 =  f 2
T T
4. Pengertian sudut fase, fase dan beda fase
 t x
2  − 
 t x  T  t x
 Sudut fase (θ):  = 2  −  Fase (φ):  = =  = −
T   2 2 T 
 Beda fase (∆φ):
Beda fase antara titik A dan B adalah:
t x  t x  x − xB
 =  B −  A =  − B  −  − A    = A
T   T   

Contoh soal:
1. Persamaan gelombang berjalan dinyatakan dengan y = 10 sin 2π (t + 2x), dengan x dan y
dalam cm dan t dalam sekon. Tentukan:
a. panjang gelombang
b. periode
c. cepat rambat gelombang
2. Dari soal no.1, jika suatu titik berada pada kedudukan x = 1/4 cm dan t = 1/2 detik, maka
tentukan:
a. kecepatan partikel
b. percepatan partikel
c. sudut fase partikel
d. fase partikel

Penyelesaian:
Hartati, S.Si – Gel. Mekanik, Gel Berjalan-Stasioner, Gel Bunyi Hal. 3

Gelombang Stasioner

1. Definisi gelombang stasioner:


Gelombang stasioner adalah gelombang yang terbentuk dari hasil superposisi (perpaduan)
antara gelombang datang dan gelombang pantul yang memiliki amplitudo dan frekuensi
sama tetapi arah rambat berlawanan.
Gelombang stasioner merupakan gelombang yang merambat dengan amplitudo berubah-
ubah.

2. Gelombang Stasioner pada Ujung Bebas


Simpangan gelombang datang: Simpangan gelombang pantul:
y1 = A sin ( t − k x ) y2 = A sin ( t + k x )
Hasil superposisi kedua gelombang tersebut:
y1 + y 2 = A sin ( t − k x ) + A sin ( t + k x )

y s = 2 A sin ( ( t − k x ) + ( t + k x )) cos ( ( t − k x ) − ( t + k x ))
1 1
2 2
y s = 2 A sin (2  t ) cos (− 2 k x ) = 2 A sin ( t ) cos k x →
1 1 y s = 2 A cos k x sin ( t )
2 2

Simpangan gelombang stasioner: As = 2 A cos k x

Perut terjadi pada 0, ½ λ, λ, .....dst


Simpul terjadi pada ¼ λ, ¾ λ, 5/4 λ dst.

3. Gelombang Stasioner pada Ujung Tetap/Terikat


Simpangan gelombang datang: Simpangan gelombang pantul:
y1 = A sin ( t − k x ) y1 = − A sin ( t + k x )
Hasil superposisi kedua gelombang tersebut:
y1 − y 2 = A sin ( t − k x ) − A sin ( t + k x )

y s = 2 A cos ( ( t − k x ) + ( t + k x ))sin ( ( t − k x ) − ( t + k x ))
1 1
2 2

(2  t ) sin 1 (− 2 k x ) = 2 A cos ( t ) sin k x → y s = 2 A sin k x cos ( t )


1
y s = 2 A cos
2 2

Simpangan gelombang stasioner: As = 2 A sin k x

Perut terjadi pada ¼ λ, ¾ λ, 5/4 λ dst.


Simpul terjadi pada 0, ½ λ, λ, .....dst.

Contoh Soal:

Persamaan gelombang stasioner pada ujung tetap adalah y = 5 sin x cos 2 t (dalam meter).
3
Tentukan:
1. amplitudo gelombang stasioner dan berjalan
2. periode gelombang
3. panjang gelombang
4. simpangan gelombang saat t = 1 sekon dan x = 2 m

Penyelesaian:
Hartati, S.Si – Gel. Mekanik, Gel Berjalan-Stasioner, Gel Bunyi Hal. 4

Sifat-Sifat Fisis Gelombang

1. Pemantulan Gelombang
Pemantulan gelombang adalah pembelokkan arah rambat gelombang
karena mengenai bidang cermin.
Hukum pemantulan Snellius menyatakan bahwa sudut datang (θ1) sama dengan
sudut pantul (θ2).

2. Pembiasan Gelombang
Pembiasan gelombang adalah peristiwa
pembelokkan gelombang karena gelombang memasuki 2
medium yang berbeda kerapatannya.
Bila sinar itu datang dari medium renggang ke
rapat, maka sinar dibelokkan mendekati garis normal.
Demikian sebaliknya, jika sinar datang dari medium rapat ke
renggang maka sinar dibelokkan menjauhi garis normal.
Persamaan umum tentang pembiasan gelombang:
sin i v2 n2
= =
sin r v1 n1
3. Dispersi Gelombang
Dispersi gelombang adalah peruraian gelombang
polikromatik menjadi monokromatik ketika melewati medium
pendispersi.
Contoh: peristiwa terjadinya pelangi. Dalam peristiwa sehari-hari,
sebagai medium pendispersi adalah kristal air, sehingga pelangi
biasanya terjadi ketika selesai hujan gerimis dengan kelembaban
tertentu.
4. Difraksi gelombang
Difraksi cahaya adalah penyebaran (pelenturan) arah
rambat gelombang ketika melewati celah sempit. Titik celah berperan
sebagai sumber gelombang baru dengan arah rambat radial. Semakin
lebar celah maka efek penyebaran muka gelombang semakin tidak
jelas.
5. Polarisasi Gelombang
Polarisasi gelombang adalah perubahan arah rambat gelombang setelah melewati medium polaroid.
Medium polaroid akan melewatkan gelombang yang searah dengan celah polarisasi, adapun yang berbeda arah
akan diserapnya. Polarisasi hanya terjadi pada gelombang transversal, adapun gelombang longitudinal tidak
mengalami polarisasi.
Gelombang cahaya mempunyai arah getar ke segala
arah(disebut sebagai cahaya tidak terpolarisasi). Bila
dilewatkan pada medium polaroid, maka semua arah getar
yang tidak segaris dengan medium polaroid akan diserap,
sedangkan yang searah dapat melewati medium (disebut
sebagai cahaya terpolarisasi linear). Jika terdapat zat yang
optis aktif maka bidang polarisasi tadi dapat berputar sesuai
karakteristik zat optis aktif tersebut.
6. Interferensi Gelombang
Interferensi gelombang adalah pengaruh yang ditimbulkan oleh
gelombang hasil superposisi. Jika kedua gelombang yang berpadu
memiliki fase sama maka akan menghasilkan gelombang yang saling
memperkuat (interferensi konstruktif). Jika kedua gelombang mempunyai
fase yang berlawanan maka akan dihasilkan gelombang yang saling
melemahkan (interferensi dekstruktif).

Contoh Soal:
1. Sebutkan sifat fisis gelombang yang kamu ketahui ! (3)
2. Apa perbedaan antara peristiwa pemantulan dengan pembiasan?
3. Bagaimana bunyi hukum Snellius untuk pembiasan?
4. Apa perbedaan peristiwa interferensi dengan difraksi?

Penyelesaian:
Hartati, S.Si – Gel. Mekanik, Gel Berjalan-Stasioner, Gel Bunyi Hal. 5

Gelombang Bunyi-1: Gejala Gelombang


1. Sifat-Sifat Gelombang Bunyi
Gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik, dapat merambat dalam zat padat, zat
cair, dan gas. Gelombang bunyi termasuk gelombang longitudinal.

2. Klasifikasi Gelombang bunyi


a). Bunyi infrasonik: frekuensi bunyi: ˂ 20 Hz
b). Bunyi audiosonik: frekuensi bunyi: 20 Hz –– 20.000 Hz
c). Bunyi ultrasonik: frekuensi bunyi: ˃ 20.000 Hz
Telinga manusia hanya mampu mendengar bunyi pada rentang audiosonik. Hewan
lumba-lumba mampu mendengar pada rentang ultrasonik. Sedang anjing dan gajah mampu
mendengar pada rentang infrasonik.

3. Percobaan Melde
Percobaan Melde dilakukan untuk
menentukan kecepatan rambat gelombang pada dawai.
Percobaan menggunakan sumber getaran yang dapat
menimbulkan gelombang pada kawat. Kawat itu
dihubungkan dengan beban melalui sebuah katrol:

Berdasar percobaan Melde, kecepatan gelombang pada kawat dirumuskan sebagai:


m
 F Jika  = dan V = A  , maka:
v= F = V
m 
F
v=
A
Keterangan:
v = kecepatan gelombang pada dawai (m/s) m = massa kawat
F = tegangan tali (N) μ = massa persatuan panjang (kg/m)
ℓ = panjang kawat (m) ρ = massa jenis kawat (kg/m3)

Contoh Soal:
1. Sebutkan klasifikasi bunyi berdasarkan frekuensinya!
2. Pada percobaan Melde, seutas dawai yang panjangnya 2 m teregang ketika diberi beban 200
gram. Jika massa dawai 50 gram, tentukan cepat rambat gelombang yang merambat ketika
dawai dipetik!

Penyelesaian:
Hartati, S.Si – Gel. Mekanik, Gel Berjalan-Stasioner, Gel Bunyi Hal. 6

Gelombang Bunyi-2 : Sifat Fisis Gelombang


Sifat umum gelombang ada 6, yakni dispersi, refleksi, terdengarnya nada bunyi keras – lemah – keras yang disebut
refraksi, difraksi, polarisasi dan interferensi. Gelombang bunyi sebagai 1 pelayangan. Jumlah layangan tiap sekon dirumuskan:
tidak mengalami dispersi dan polarisasi. fL = f1 – f2 . Dimana f1 > f2 .
1. Pemantulan (refleksi) 3. Resonansi Bunyi
Pemantulan bunyi terjadi ketika kita berada pada ruang Resonansi adalah peristiwa bergetarnya suatu benda
tertutup, sehingga terjadi gaung (atau kerdam) di dalam gedung karena getaran sumber bunyi lain. Resonansi terjadi jika
tersebut. Sehingga untuk menghindari gaung, maka dalam frekuensi alamiah kedua sumber bunyi sama atau kelipatannya.
gedung itu dilengkapi dengan zat peredam suara atau zat kedap Dalam kehidupan sehari-hari resonansi dapat terjadi
suara. Zat kedap suara yang biasanya digunakan terbuat dari ketika sebuah pengeras suara diletakkan pada jarak tertentu
kain wol, kapas, karton, karet. dengan sebuah gelas. Pada frekuensi tertentu, tiba-tiba gelas itu
Pemantulan bunyi dapat dimanfaatkan untuk mengukur jarak pecah dengan sendirinya. Peristiwa lain, saat kereta api melintas
antara dua tempat. Fenomena ini dimanfaatkan pada pengukuran maka kita dapat merasakan getarannya padahal kita tidak
kedalaman laut dengan ultrasonik. menyentuh kereta itu sama sekali. Kereta api yang melintas
menimbulkan gelombang dengan frekuensi getaran tertentu.
2. Pembiasan (refraksi) frekuensi ini sama dengan frekuensi alamiah tubuh manusia
Gelombang bunyi juga dapat dibiaskan. Contohnya, sehingga kita dapat merasakan getaran kereta tanpa
saat terjadi petir di siang hari atau malam hari. Secara umum, menyentuhnya.
petir di malam hari terdengar lebih keras daripada siang hari.
Pada siang hari, udara lapisan atas lebih dingin dari pada lapisan 4. Intensitas Bunyi (I)
bawah. Ini artinya lapisan atas lebih rapat daripada lapisan Intensitas bunyi merupakan energi yang dipindahkan
bawah, sehingga petir dibiaskan menjauhi garis normal. persatuan luas persatuan waktu, atau daya persatuan luas:
Sedangkan pada malam hari, kondisi ini berbalik. Artinya udara P
bagian atas lebih panas dibanding di bawah sehingga bagian I= . Karena sumber bunyi merambat ke segala arah, maka
bawah lebih rapat. Ketika terjadi petir, petir ini dibiaskan A
mendekati garis normal sehingga mengakibatkan bunyi petir luas bidang yang dirambati sumber bunyi berupa bola, A = 4πr2.
akan semakin keras. Maka rumusan untuk intensitas
bunyi adalah:
3. Difraksi (pelenturan) P P
I = intensitas bunyi (watt/m2) I= =
A 4 r 2
Gelombang bunyi lebih mudah mengalami difraksi P = daya (watt)
darpada gelombang cahaya. Hal ini karena panjang gelombang A = luas bidang (m2)
bunyi jauh lebih panjang dari pada gelombang cahaya, sehingga r = jarak titik ke sumber bunyi (m)
lebih mudah mengalami difraksi. Panjang gelombang bunyi Bila terdapat 2 titik berjarak r1 dengan r2 terhadap
berkisar antara beberapa cm hingga beberapa meter. Sedangkan sumber bunyi, maka perbandingan intensitas bunyi kedua titik
gelombang cahaya hanya berkisar 500 nm (5. 10 -5 cm). itu dirumuskan:
4. Interferensi Bunyi 2
I1 = intensitas bunyi titik ke-1
Seperti halnya cahaya, gelombang bunyi juga I 1 r2 I2 = intensitas bunyi titik ke-2
berinterferensi. Interferensi bunyi kuat terjadi ketika superposisi = 2 r1 = jarak sumber bunyi ke titik-1
kedua gelombang itu sefase sehingga menghasilkan interferensi
I 2 r1 r2 = jarak sumber bunyi ke ttitik-2
konstruktif. Interferensi konstruktif terjadi jika selisih lintasan
kedua gelombang merupakan kelipatan bulat dari panjang 5. Taraf Intensitas (TI)
gelombang bunyi: s = 0 ,1 , 2  ,  dst Taraf intensitas adalah I
Jika kedua gelombang itu berlawanan fase maka menghasilkan perbandingan logaritma antara TI = 10 log
interferensi destruktif. Interferensi destruktif terjadi jika kedua intensitas bunyi (I) dengan harga I0
gelombang itu berlawanan fase, sehingga selisih kedua ambangnya (I0):

( )
1 3 5 Untuk n sumber bunyi, maka
gelombang: s =  ,  ,  , dst. taraf intensitas bunyi TI n = TI + 10 log n
2 2 2 dirumuskan:
Beberapa gejala lain pada gelombang bunyi, yakni: TI = taraf intensitas bunyi (dB)
(TI)n = taraf intensitas total n sumber bunyi yang dibunyikan
1. Efek Doppler bersama.
Efek Doppler terjadi jika sumber bunyi, pendengar atau n = jumlah sumber bunyi yang sejenis.
keduanya melakukan gerak relatif satu sama lain sehingga
frekuensi bunyi yang didengar oleh pendengar tidak sama Contoh soal:
dengan frekuensi yang didengar saat keduanya tidak melakukan 1. Dua sumber bunyi bergetar sehingga terjadi 10 layangan
gerak relatif. tiap 2 detik. Jika salah satu bunyi berfrekuensi 250 Hz
Jika sumber bunyi dan pendengar saling mendekati, maka tentukan frekuensi bunyi yang lebih tinggi !
maka pendengar akan mendengar frekuensi bunyi yang lebih 2. Dua gelombang bunyi yang memiliki frekuensi sama
tinggi dibanding saat keduanya diam. Sebaliknya jika sumber mengalami interferensi maksimum ketiga ketika selisih
bunyi dan pendengar itu saling menjauh, maka pendengar akan jarak tempuhnya 12 cm. Tentukan panjang gelombang yang
mendengar frekuensi bunyi yang lebih rendah dibanding jika terjadi!
keduanya diam. 3. Sebuah mobil membunyikan klakson dengan frekuensi 100
Efek Doppler dirumuskan sebagai: Hz. Seorang pengendara motor yang bergerak mendekati
Pendengar mendekati sumber → vp = + mobil dengan kelajuan 15 m/s mendengar frekuensi klakson
v  vp Pendengar menjauhi sumber → vp = –
fp = fs Sumber mendekati pendengar → vs = –
150 Hz. Jika cepat rambat bunyi di udara saat itu sebesar
v  vs Sumber menjauhi pendengar → vs = +
300 m/s, hitunglah kecepatan mobil tersebut dan bergerak
kemana ?
2. Pelayangan Bunyi 4. Intensitas bunyi pada titik P dan Q mempunyai
perbandingan 1 : 4. Bila jarak titik P terhadap sumber
bunyi adalah 0,5 meter maka tentukan jarak Q terhadap
sumber bunyi !

Penyelesaian:

Penggabungan dua gelombang bunyi yang memiliki


beda frekuensi sedikit akan menghasilkan pelayangan, yakni
Hartati, S.Si – Gel. Mekanik, Gel Berjalan-Stasioner, Gel Bunyi Hal. 7

SUMBER BUNYI
1. Dawai
Getaran pada dawai gitar merupakan gelombang stasioner dengan ujung terikat. Nada yang dihasilkan oleh
dawai dapat berubah-ubah dengan cara menekan dawai pada posisi tertentu.
Nada yang
Pola Gelombang Persamaan
dihasilkan
Frekuensi nada dasar (f0)
v v 1 F
Nada dasar f0 = = =
 2 2 

Frekuensi nada atas


Nada atas pertama (f1)
pertama v v 1 F
f1 = = =
   
Frekuensi nada atas kedua
Nada atas (f2)
kedua v v 3 F
f2 = = =
 3 
2
2 
Secara umum besarnya frekuensi gelombang pada dawai dirumuskan dengan:
v
fn = n = n f0 ℓ = panjang dawai (m)
2
f0 : f1 : f2 : ... = 1 : 2 : 3 : ... n = orde nada = 1, 2, 3, ...

2. Pipa Organa : menggunakan kolom udara sebagai sumber getar.

2.1. Pipa Organa Terbuka : kolom udara yang kedua ujung 2.2. Pipa Organa Tertutup : kolom udara dengan salah
penampangnya terbuka. satu ujungnya tertutup.
Nada yang Nada yang
Pola Gelombang Persamaan Pola Gelombang Persamaan
dihasilkan dihasilkan
1 1
=    = 2  =    = 4
2 4
Nada dasar v v Nada dasar v v
f0 = = f0 = =
 2  4
= 3
=   = 
4
Nada atas v v Nada atas 4 3
f1 = = v v 3v
pertama   pertama f1 = = =
 4
3 4
3 2 5 4
=   =  =   = 
Nada atas 2 3 Nada atas 4 5
kedua v v 3v kedua v v 5v
f2 = = 2 = f2 = = 4 =
 3  2  5  4
Perbandingan frekuensi nada pipa organa terbuka adalah: Perbandingan frekuensi nada pipa organa tertutup adalah:
f0 : f1 : f2 : ... = 1 : 2 : 3 : ... f0 : f1 : f2 : ... = 1 : 3 : 5 : ...

Contoh Soal:
1. Frekuensi nada atas pertama pada sebuah dawai adalah 300 Hz. Jika panjang dawai 150 cm,
tentukan:
a. cepat rambat bunyi pada dawai
b. frekuensi nada kedua
2. Sebuah pipa organa terbuka dan tertutup mempunyai frekuensi nada atas pertama yang sama.
Jika panjang pipa organa terbuka adalah 1 meter, maka hitunglah panjang pipa organa
tertutup?
Hartati, S.Si – Gel. Mekanik, Gel Berjalan-Stasioner, Gel Bunyi Hal. 8
GEM, INTERFERENSI, DIFRAKSI
1. Gelombang Elektromagnetik
pd
Menurut Maxwell, gelembang = n
elektromagnetik berasal dari perpaduan medan 
listrik (E) dan medan magnetik (B) yang bergetar
saling tegak lurus, dan keduany tegak lurus terhadap Interferensi minimum terjadi ketika beda
arah rambat gelombang. lintasan kedua gelombang sama dengan kelipatan
Cahaya merupakan gelombang ganjil dari setengah panjang gelombang.
elektromagnetik, sehingga tidak memerlukan
 1
medium perambatan. Cahaya mengalami dispersi, d sin  =  n −  
pemantulan, pembiasan, difraksi, interferensi dan  2
polarisasi. ( 12  , 32  , 52  , dst ):
p
Jika sudut θ sangat kecil, maka sin  = tg  = :

pd  1
= n − 
  2

Arah rambat
3. Difraksi Cahaya
Difraksi cahaya adalah peristiwa
Spektrum gelombang elektromagnetik dapat pelenturan gelombang
dikelompokkan sebagai berikut: cahaya ketika
melewati suatu celah
sempit (yang lebarnya
lebih kecil dari
panjang gelombang)
sehingga gelombang
tampak melebar pada
tepi celah dan tepi-tepi
Urutan spektrum gelombang elektromagnetik dari bayangan menjadi
frekuensi terkecil sampai terbesar yaitu sebagai kabur.
berikut: Pola difraksi maksimum adalah kelipatan
a. gelombang radio dan televisi e.sinar UV bulat panjang gelombang. Sedangkan difraksi
b. gelombang mikro f. sinar-X minimum adalah kelipatan setengah panjang
c. sinar inframerah g. sinar γ gelombang.
d. cahaya tampak Kisi adalah alat dengan celah banyak
dengan lebar celah dan jarak antar celah yang sama.
2. Interferensi Cahaya Pola difraksi yang dihasilkan kisi jauh lebih tajam
Interferensi cahaya merupakan perpaduan bila dibandingkan dengan pola interferensi celah
dua gelombang cahaya. Jika kedua gelombang itu
1
sefase maka menghasilkan interferensi maksimum. ganda atau celah tunggal: d =
Jika kedua gelombang itu berlawanan fase maka N
menghasilkan interferensi minimum. Contoh Soal:
Pada percobaan Young, hasil interferensi 1. Urutkan spektrum gelombang elektromagnetik
berupa garis-garis terang (interferensi maksimum) berikut ini dari panjang gelombang terbesar
dan garis-garis gelap (interferensi minimum). sampai terkecil! (gelombang mikro, sinar
ultraviolet, sinar inframerah, sinar-X, sinar
gamma, gelombang radio dan televisi, cahaya
tampak)
2. Pola pita terang utama terhadap gelap kedua
memiliki jarak 3 mm. Jika jarak antar kedua
celah 0,1 mm dan jarak antara celah dengan
layar adalah 1 meter maka tentukan panjang
gelombang yang digunakan!
Interferensi maksimum terjadi ketika beda 3. Cahaya jatuh pada kisi difraksi yang mempunyai
lintasan kedua gelombang sama dengan nol atau 10000 goresan/cm. Jika sudut difraksi orde
kelipatan bulat dari panjang gelombang. (1λ, 2λ, 3λ, kedua 370 (sin 370 = 3/5), maka tentukan panjang
gelombang cahaya yang digunakan!
d sin  = n 
... dst):
Penyelesaian:
p
Jika sudut θ sangat kecil, maka sin  = tg  = :

Anda mungkin juga menyukai