Anda di halaman 1dari 10

GELOMBANG MEKANIK

Pengertian Gelombang Mekanik

 Gelombang adalah getaran yang merambat.


Gejala gelombang pada slinky maupun
tali merupakan gejala gelombang mekanik.
Gelombang mekanik adalah gelombang
yang memerlukan media untuk merambat.
Jenis Gelombang
Jenis gelombang berdasarkan
arah rambat dan arah getar
Gelombang transversal
Gelombang transversal merupakan
gelombang yang arah rambatnya
tegak lurus arah getarnya. misalkan
gelombang pada tali, gelombang pada
air.

Ket :
ABC = 1 bukit
CDE = 1 lembah
ABCDE = 1 λ (lamda)
Gelombang Longitudinal
Gelombang longitudinal adalah
gelombang yang arah getarnya searah
dengan arah rambatnya. Misalnya
Gelombang bunyi dan gelombang pada
slingky. Perhatikan gambar berikut :

Ket :
Pada gambar tersebut maka λ = “. Untuk
gelombang longitudinal panjang satu
gelombang adalah panjang satu rapatan dan
satu regangan atau jarak antar dua rapatan
yang berurutan atau
jarak antara dua regangan yang berurutan.
Contoh 1 :
Sebuah gelombang merambat ke arah sumbu x positif dengan
kecepatan rambat v = 5 m/s, frekuensi 10 Hz, dan amplitudonya
2 cm. Jika asal getaran telah bergetar selama 2/3 sekon dengan
arah getaran pertama ke bawah, tentukanlah
a. Persamaan umum gelombang
b. Kecepatan dan percepatan partikel di titik x = 0.5 m
c. Fase dan sudut fase gelombang di titik x = 0.5 m
Jenis gelombang berdasarkan
medium
 Gelombang mekanik merupakan gelombang
yang membutuhkan zat perantara untuk
merambatnya. Contoh : gelombang bunyi,
gelombang pada tali, gelombang pada slinky.

 Gelombang Elektromagnetik Merupakan


gelombang yang tidak memerlukan zat
perantara untuk merambatnya. Contohnya :
gelombang cahaya, gelombang radio, sinar X
dan lain – lain.
Besaran besaran pada gelombang
 Frekuensi
‘banyaknya gelombang tiap detik‘
𝑛
f=
𝑡
1
f=
𝑇
Periode
‘waktu yang diperlukan sebuah partikel untuk melakukan 1 getaran penuh’
𝒕
T=
𝒏
𝟏
T=
𝑻

Cepat rambat gelombang

𝑠 λ
v = 𝑡 = 𝑇 atau v = λf
1. Gelombang Berjalan
 Persamaan Umum Gelombang Berjalan :

 t x
y P  A sin (t  kx)  A sin 2   
T  

A = Amplitudo (m)  Sudut fase, Fase


K = Bilangan gelombang
𝟐⫪
dan Beda fase
k= λ
ω = kecepatan sudut (rad/s)  t x
2     sudut fase   P
ω = 2 ⫪f =
𝟐⫪ T  
𝒕
 t x
    fase   P
T  
x
 beda fase  

Gelombang Stationer

Gelombang stationer
Ujung bebas

Gelombang stationer
Ujung terikat
2. Gelombang Stasioner

Gel. Pada dawai dgn Ujung Pada dawai dgn Ujung


Stasioner Bebas Terikat
Pers. Gel.
y P  2 A cos kx sin(t  kl ) y P  2 A sin kx cos(t  kl )
Stasioner
Amplitudo AP  2 A cos kx AP  2 A sin kx

Letak x  n( 12  ) x  (2n  1) 14 
perut
Letak x  (2n  1) 14  x  n( 12  )
simpul

Anda mungkin juga menyukai