Anda di halaman 1dari 53

Gelombang

Macam-macam Gelombang
Gelombang transversal

Gelombang longitudinal
Gelombang longitudinal di udara

Gelombang permukaan (love = L)


pada air; kombinasi gelombang
longitudinal dan gelombang
transversal
Model Pulsa Gelombang

Pulsa gelombang pada tali Pulsa gelombang pada tali


yang tegang (ujung ujung bebas; pantulan
terikat); pantulan gelombang tanpa
gelombang dibalik fasenya pembalikan fase.
Titik P menggambarkan posisi medium yang
tidak bergeser ke arah rambatan gelombang
l = panjang gelombang; jarak antara dua titik yang fasenya sama
v = laju rambatan gelombang atau laju pulsa gelombang
T = waktu yang diperlukan gelombang merambat sepanjang satu l.
f = frekuensi; banyaknya gelombang dalam waktu 1 sekon
A = amplitudo; simpangan maksimum gelombang
  1   𝜆
𝑓= 𝑣 = =𝑓 𝜆
𝑇 𝑇
•  Suatu berkas gelombang cahaya panjang gelombangnya 6000 Å. Jika
laju gelombang adalah 3 x 108 m/s. (a) berapa frekuensi sumber
getarnya? (b) berapa waktu yang diperlukan gelombang untuk
menempuh 10 gelombang?
• Jawab: 6000 Å = 6000 x 10-10 m = 600 nm
Posisi pulsa gelombang setiap saat pada laju v
Pulsa gelombang saat t = 0,
merambat dengan laju v dan
fungsi gelombang y = f(x)

Pulsa gelombang saat t > 0,


merambat dengan laju v dan
fungsi gelombang y’ = f(x’)

Kedua sistem koordinat dihubungkan dengan hubungan:


x’ = x – vt
f(x’) = f(x – vt)
y = f (x – vt) apabila pulsa bergerak ke kanan
y = f (x + vt) apabila pulsa bergerak ke kiri
Laju Gelombang

Komponen gaya FT cos ½ q ke


arah horisontal saling
meniadakan, maka gaya yang
bekerja ke arah radial (pusat
lingkaran) yaitu FT sin ½ q.
Untuk sudut yang kecil

Jika m adalah massa per satuan panjang tali, maka


•  Sedangkan gaya radial dari Hk. II Newton dapat dinyatakan
sebagai

• Sehingga

• atau

• Laju gelombang tidak tergantung dari R dan q ; gaya F dapat


bermakna gaya tegangan tali T.
Jika massa tali 50 g, tentukan laju
gelombang pada tali?
Jawab: hitung dahulu tegangan pada
tali dan massa per satuan panjang tali.

T = F = w = m g = (2 kg)(9,81 N/kg) = 19,62 N

m = m / L = 0,05 kg / 6 m = 8,33 x 10-3 kg/m

v = ( F / m )½ = ( 19,62 N / 8,33 x 10-3 kg/m )½ =

v = 48,53 m/s
Gelombang Harmonik

l = panjang gelombang
f = frekuensi sumber getar
v = laju pulsa gelombang
T = periode gelombang
A = amplitudo gelombang
Fungsi gelombangnya dapat ditulis sebagai fungsi sinus
 
𝒚 ( 𝒙 )= 𝑨 𝐬𝐢𝐧 𝒌 ′ 𝒙
k’ = bilangan gelombang (rad m-1), (bukan konstanta gaya pegas); jika
gelombang bergerak dari titik x1 ke titik lain sejauh satu panjang
gelombang maka x2 = x1 + l, dan argumen fungsi sinus berubah sebesar
2p.
• Maka argumen sinusnya saat di x2 adalah
 𝒌 ′ 𝒙 ⟹ 𝒌 ′ 𝒙 𝟐= 𝒌 ′ ( 𝒙 𝟏 + 𝝀 ) =𝒌 ′ 𝒙 𝟏+ 𝒌 ′ 𝝀=𝒌 ′ 𝒙𝟏 +𝟐 𝝅
 𝒌 ′ 𝝀=𝟐 𝝅
  𝟐𝝅
𝒌 ′=
𝝀
• Jika gelombang lajunya v, maka x pada k’x dapat diganti sebagai k’( x
– vt ), sehingga
𝑦 ( 𝑥 ,𝑡 ) =𝐴 sin 𝑘 ′ ( 𝑥 − 𝑣𝑡 )= 𝐴 sin ( 𝑘 ′ 𝑥 − 𝑘 ′ 𝑣𝑡 )
 

 𝑦 ( 𝑥 ,𝑡 ) =𝐴 sin ( 𝑘 ′ 𝑥 − 𝑘 ′ 𝑣𝑡 )

 
𝒚 ( 𝒙 ,𝒕 ) =𝑨 𝐬𝐢𝐧 ( 𝒌 ′ 𝒙 − 𝝎 𝒕 )
  ′ 2 𝜋 2𝜋
𝜔= 𝑘 𝑣=2 𝜋 𝑓 = = 𝑣
𝑇 𝜆
• Suatu fungsi gelombang harmonik pada tali adalah

 
𝒚 ( 𝒙 ,𝒕 ) =𝑨 𝐬𝐢𝐧 ( 𝒌 ′ 𝒙 − 𝝎 𝒕 )

y dan x dalam meter dan t dalam sekon. Hitung amplitudo, panjang


gelombang, frekuensi, periode, dan laju gelombang
• Jawab: Amplitudo = A = 0,03 m; bilangan gelombang k’ = 2,2 rad m-1;
frekuensi sudut w = 3,5 rad s-1, panjang gelombang l = 2p rad / k’
rad/m = 2,8 m, periode T = 2p rad/w rad/s = 1,8 s. Laju gelombang
v = f l = l/T = 2,86 m/1,80 s = 1,59 m/s
Transmisi Energi & Daya oleh Gelombang
Energi total massa yang
berosilasi pada pegas
adalah
Gelombang pada tali

Dengan k = m w2 =
konstanta gaya pegas.
(bukan angka gelombang)
Energi segmen tali bermassa m = m x ; k = m x w2
Intensitas Gelombang

•  Intensitas gelombang: didefinisikan sebagai daya yang dibawa


melintasi daerah yang tegak lurus terhadap aliran energi.

Jika daya P konstan, maka intensitas berkurang sebagai kebalikan dari


kuadrat jarak dari sumber
  kita ambil dua titik dengan jarak r1 dan r2
Jika
dari sumber, maka

r1 Maka jika keduanya dibandingkan


r2

Sumber getar  𝐼
2 𝑟 21
=2
𝐼 1 juga𝑟berkurang
Amplitudo gelombang
2
terhadap jarak.

 
Karena kerapatan sebanding dengan kuadrat amplitudo, maka amplitudo harus
mengecil sebesar 1/r sehingga ; akan sebanding dengan 1/r2 sehingga

Maka dua jarak dari dua sumber yaitu r1 dan r2, maka

  𝐴 2 𝑟1
=
𝐴 1 𝑟2
• Gelombang pada tali sepanjang 15 m bermassa 80 g ditarik dengan
gaya 12 N, memiliki amplitudo 1,2 cm, panjang gelombang 35 cm. (a)
Etotal? (b) P?
• Jawab: m = m/L = 0,08 kg/15 m = 5,33 x 10-3 kg/m;
• Laju gelombang: v = F/m = 12 N/ 5,33 x 10-3 kg/m = 47,4 m/s.;
• Frekuensi sudut: w = 2 p f = 2p (v/l) = 2p (47,4 m/s)/(0,35 m) = 851
rad/s.
(a) Energi gelombang pada tali:
E=½(5,33 x 10-3 kg/m)(851 rad/s)2(0,012 m)2(15 m) =4,17 J
(b) Daya yang ditransmisikan :
P =½(5,33 x 10-3 kg/m)(851 rad/s)2(0,012 m)2(47,4 m/s)=
P = 13,2 W
•  Jika intensitas gelombang P (pressure; longitudinal) gempa bumi
yang berjarak 100 km dari sumbernya 1 x 106 W/m2, berapa
intensitas yang jaraknya 400 km dari sumber? (gelombang S :
shear; transversal)
2
 𝐼 𝑟
• Jawab: dari rumus 2
= 2
1
𝐼1 𝑟2

Intensitasnya berkurang 1/16 kali dari intensitas pada jarak 100 km


dari sumbernya.
Superposisi dan Interferensi

Interferensi dengan beda fase d

Interferensi konstruktif

f1 f2

Interferensi destruktif Interferensi f1 >> f2 = fi memodulasi f2


Constructive and Destructive Interference

Waves in phase add to give Waves one-wavelength out of Waves one-half


constructive interference. phase add to give constructive wavelength out of
interference. phase produce
destructive interference.

20
𝑦  1= 𝐴 sin ( 𝑘 ′ 𝑥 − 𝜔 𝑡 )

𝑦  2= 𝐴 sin ( 𝑘 𝑥 − 𝜔 𝑡 +𝛿 )
Jika gelombang 1:

 𝒚 𝟏= 𝑨 𝐬𝐢𝐧 (𝒌 𝒙 − 𝝎 𝒕 )

Gelombang 2:

 𝒚 𝟐= 𝑨 𝐬𝐢𝐧 (𝒌 𝒙 − 𝝎 𝒕 +𝜹 )

Superposisi ke dua gelombang


  +
Jika beda fase nol = sefase atau d = 0
𝒚 𝟏+ 𝒚 𝟐 =𝟐 𝑨 𝐬𝐢𝐧 (𝒌 ′ 𝒙 − 𝝎 𝒕 )
 

Jika beda fasenya p rad maka persamaan dapat diselesaikan


′ ′
 𝒚 𝟏+ 𝒚 𝟐 = 𝑨 𝐬𝐢𝐧 ( 𝒌 𝒙 − 𝝎 𝒕 )  +  𝑨 𝐬𝐢𝐧 (𝒌 𝒙 − 𝝎 𝒕 + 𝝅)
′ ′
 𝒚 𝟏+ 𝒚 𝟐 = 𝑨 𝐬𝐢𝐧 ( 𝒌 𝒙 − 𝝎 𝒕 )  −  𝑨 𝐬𝐢𝐧 (𝒌 𝒙 − 𝝎 𝒕 )
Untuk beda fase d yang umum dapat disederhanakan:
Gunakan:
 
+

  dan
 1 1 1 1
( θ1 − θ2 ) =− δ dan ( θ 1+θ 2 )= 𝑘 ′ 𝑥 −𝜔 𝑡 + 𝛿
2 2 2 2

 
𝟏 𝟏
(
𝒚 𝟏+ 𝒚 𝟐 =𝟐 𝑨 𝐜𝐨𝐬 𝜹 𝐬𝐢𝐧 𝒌 ′ 𝒙 − 𝝎 𝒕 + 𝜹
𝟐 𝟐 )
2 A cos ½ d = amplitudo superposisi = AS
•Dari
  hasil superposisi 2 gelombang
yaitu:

Jika , maka
•  Dua gelombang yang identik disuperposisikan yaitu
• dan
• , (a) berapa amplitudo superposisi, (b) persamaan gelombang superposisi.
• Jawab: sudut
Gelombang Berdiri (Standing Wave)

• Jika seutas tali yang panjang kedua ujungnya diikat dengan tegangan
tertentu, kemudian satu bagian tali dipetik, maka akan timbul gerak
harmonik sederhana,
• Maka akan dihasilkan pola-pola gelombang berdiri
• Frekuensi yang dihasilkan disebut frekuensi resonansi
• Frekuensi yang paling rendah disebut disebut frekuensi fundamental
(dasar) = f1
• Gelombang berdiri pertama = modus-getaran nada dasar atau
harmonik pertama
• Suatu titik yang tidak bergerak disebut titik simpul
• Suatu titik dengan amplitudo maksimum disebut perut
Secara umum hubungan panjang gelombang yang dihasilkan dengan
panjang tali dan modus getarannya (harmonik ke n); syarat
gelombang berdiri:

Dengan frekuensi

Atau untuk n = 1

f1 disebut frekuensi alami tali


Angin turbulen menimbulkan gelombang-gelombang berdiri
di jembatan gantung Tacoma Narrows, yang
menyebabkannya runtuh pada 7 Nopember 1940, baru
empat bulan setelah dibuka untuk lalu lintas
1. Seutas tali direntangkan antara dua tiang tetap berjarak 1 m dan
tegangannya diatur sehingga frekuensi nada dasar tali 440 Hz. Berapa
laju gelombang transversal pada tali?
• Jawab:
• panjang gelombang harmonik pertama l = 2 L = 2 m.
• Laju gelombang v = l f = (2 m)(440 Hz) = 880 m/s
2. Seutas tali 3 m dan rapat massanya 0,0025 kg/m terikat kedua
ujungnya. Salah satu frekuensi resonansinya 252 Hz, berikutnya 336
Hz. Hitunglah (a) frekuensi nada dasar (b) tegangan tali.
• Jawab: masing-masing frekuensi resonansi merupakan suatu bilangan
bulat kali frekuensi nada dasar.
Rasio dua frekuensi resonansi berturutan merupakan rasio dua
bilangan bulat berturutan; jadi fn+1 : fn= 336 : 252 = 4 : 3
Sehingga 336 Hz = harmonik ke – 4 dan 252 Hz = harmonik ke – 3.
Jadi frekuensi nada dasarnya adalah
f1 = f3/3 = 252 Hz/3 = 84 Hz
Panjang gelombang nada dasar: l = 2 L = 2 (3 m) = 6 m
Laju gelombang: v = l f = (6 m)(84 Hz) = 504 m/s;
Dari v = (F/m)1/2 ; maka F = m v2 = (0,0025 kg/m)(504 m/s)2
F = 635 N
Tali terikat pada satu ujung:
• Ujung bebas selalu merupakan perut. Pada modus dasar getaran,
panjang tali L = l/4; modus berikutnya L = 3 l/4.
• Syarat gelombang berdiri satu ujung bebas:

• Frekuensi resonansi satu ujung bebas:

• Dengan

• Frekuensi alami sistem ini terjadi dalam rasio


1 : 3 : 5 : 7 : ……. Harmonik genap hilang!
Fungsi Gelombang Berdiri

 𝑦 𝑅 = 𝐴 sin ( 𝑘 ′ 𝑥 − 𝜔 𝑡 ) Ke kanan

Ke kiri  𝑦 𝐿 = 𝐴 sin ( 𝑘 ′ 𝑥 +𝜔 𝑡 )

Misal gelombang yang menjalar ke kanan yR dan yang ke


kiri yL, dengan k’ = 2p/l adalah bilangan gelombang dan
w = 2p f frekuensi sudut, maka jumlah ke dua gelombang
ini adalah:
 𝑦 ( 𝑥 ,𝑡 ) = 𝑦 + 𝑦 = 𝐴 sin ( 𝑘 ′ 𝑥 − 𝜔 𝑡 ) + 𝐴 sin ( 𝑘 ′ 𝑥+ 𝜔 𝑡 )
𝑅 𝐿

Ingat:

θ1=𝑘 ′ 𝑥+𝜔 𝑑𝑎𝑛 θ2=𝑘 ′ 𝑥 −𝜔 𝑡


 
 1
•  Maka 2 ( θ1 +θ2 )= 𝑘 ′ 𝑥 dan
 𝑦 ( 𝑥 ,𝑡 ) = 𝑦 + 𝑦 = 𝐴 sin ( 𝑘 ′ 𝑥 − 𝜔 𝑡 ) + 𝐴 sin ( 𝑘 ′ 𝑥+ 𝜔 𝑡 )
𝑅 𝐿

 
𝒚 ( 𝒙 ,𝒕 ) =𝟐 𝑨 𝒄𝒐𝒔 𝝎 𝒕 𝒔𝒊𝒏 𝒌 ′ 𝒙
• Jika tali dibuat tetap pada x = 0 dan x = L; maka syarat batas
gelombang utk saat t menjadi

Syarat batas x = 0; maka sin k’x = 0; untuk x = L; maka (simpul)


terjadi jika

Nilai k’n yang memenuhi persamaan ini


  ′
𝑘 𝐿=𝑛 𝜋 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑛=1 , 2 ,3 , …
𝑛
Apabila   𝟐𝝅 ′ 𝟐𝝅 ′
𝝀= 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒌 𝒏 = 𝒅𝒂𝒏 𝒌 𝒏 𝑳=𝒏 𝝅
𝒌′ 𝝀𝒏

Sehingga persamaan gelombang berdiri pada getaran


harmonik ke-n dapat ditulis
  𝒚 𝒏 ( 𝒙 , 𝒕 ) =𝟐 𝑨 𝒏 𝐜𝐨𝐬 𝝎𝒏 𝒕 𝐬𝐢𝐧 𝒌 ′𝒏 𝒙
Syarat batasnya y = 0 dan x = 0; dan y menjadi
maksimum atau minimum pada x = L (perut). Terjadi jika
𝒔𝒊𝒏 𝒌 ′𝒏 𝑳=± 𝟏
 
  ′ 𝜋 2𝜋 𝐿 𝜋
𝑘 𝑛 𝐿=𝑛 ; 𝑛=1 , 2 ,3 , … 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 =𝑛
2 𝜆𝑛 2
Seutas tali diikat satu ujung bergetar pada harmonik ketiganya. Fungsi
gelombangnya y(x,t) = 0,015 cos 189 t sin 0,262 x . Dengan y dan x dalam meter
dan t dalam sekon. (a) Berapakan frekuensi getaran? (b) Berapa panjang tali?
Jawab: frekuensi sudut w = 189 rad/s;
(a) frekuensi f = w/2p =(189 rad/s)(6,28 rad) = 30,1 Hz.
(b) Panjang tali pada harmonik ketiga

Bilangan gelombang

k’ = 0,262 rad m-1 dan l3 = 2p rad/k’ rad/m = 6,28 rad/0,262 rad m-1 = 24 m
Superposisi Gelombang Berdiri

• Secara umum suatu sistem yang bergetar seperti tali yang terikat
pada kedua ujungnya tidak bergetar dalam satu harmonik tunggal.
Malahan gerakan terdiri dari campuran harmonik-harmonik yang
diperkenankan.
• Fungsi gelombangnya adalah

y ( x ,t ) =∑ 𝐴 𝑛 cos ( 𝜔𝑛 𝑡+𝛿𝑛 ) sin 𝑘 𝑥
 

𝑛
𝑛

  adalah konstanta
Perambatan Gelombang: Prinsip/Asas Huygens

Gambar di atas menunjukkan peristiwa timbulnya gelombang pada air yang berasal dari
sebuah benda yang dijatuhkan di atas permukaan air. Tampak terjadinya rambatan gelombang
yang bergerak radial seolah berasal dari titik jatuhnya benda.
Gambar di samping contoh lain
perambatan gelombang pada
medium elastik.
Rambatan gelombang diawali
dari pusat lingkaran gelombang.
Merambat radial keluar dalam
lingkaran-lingkaran yang
simetris.
Garis hubung titik-
titik pada muka
gelombang yang
Muka gelombang mempunyai fase
(wave front)
sama disebut
sinar gelombang

 𝜆  𝜆
Azas Huygens:

• Setiap titik pada bidang gelombang primer (utama) atau


muka gelombang bertindak sebagai sebuah sumber anak
gelombang (wavelets) sekunder yang kemudian
berkembang dengan laju dan frekuensi sama dengan
gelombang primernya.
Bukti bahwa setiap titik pada muka
gelombang dapat berlaku sebagai
sumber gelombang baru digunakan
tangki riak.
Misalnya disebelah kiri penghalang
(garis tegak hitam yang berlubang
ditengah-tengahnya) merambat suatu
gelombang datar, kemudian
bertumbukan dengan penghalang
tegak, maka melalui lubang sempit
tadi muncul gelombang baru yang
seolah-olah sumber gelombangnya
berasal dari lubang sempit (peristiwa
difraksi).
penghalang

g
Muka gelombang sekunder

me ban
pri lom
r
ge
ka
Mu
r
ri me
p
b ang r
o m ku n de
Sumber
ar gel bang
se
gelombang Sin a r gelom
Sin Skema
peristiwa
difraksi

Lubang/celah
sempit
Persamaan Gelombang (tentatif)

Sintesis tali yang dipetik di bagian tengahnya, akan muncul bentuk


tali didasarkan pada tiga harmonik ganjil pertama. Sebagian energi
terkait dengan harmonik dasar, namun ada harmonik ketiga,
kelima dan ganjil yang lain.
Gaya vertikal total pada segmen tali (ingat gaya
horisontalnya saling meniadakan = diametral) adalah
(F= tegangan tali);

Untuk sudut yang kecil sin q = tan q ; sehingga:

dan kemiringan S – nya tidak lain adalah


• Jika S1 dan S2 kemiringan ujung segmen, maka

• Dengan gaya total = massa (m x)(a = d2y/dt2)

Persamaan Gelombang
pada tali yang teregang
• Persamaan gelombang dipenuhi untuk x – vt atau x + vt.
Ambil a = x – vt dan ditinjau sembarang fungsi
gelombang
• Gunakan notasi y’ untuk turunan y terhadap a,
• dan
• Turunan keduanya akan diperoleh

Kecepatan gelombang
pada tali yang teregang
• Tunjukkan bahwa y = a sin (k’x – wt) memenuhi persamaan diferensial
• Jawab: anggap bahwa konstanta k = k’ = bilangan gelombang
Quiz:

1. Dari gambar di samping, jika


massa tali 15 g, tentukan laju
5 kg
gelombang pada tali?
2. Dua gelombang dengan frekuensi, panjang gelombang dan
amplitudo sama bergerak dalam arah yang sama. Jika keduanya
berbeda fase p/2 dan A = 4 cm. Berapa amplitudo gelombang
resultan?
3. Laju gelombang transversal pada tali yang meregang adalah
200 m/s. jika panjang tali 5 m, carilah frekuensi nada dasar dan
frekuensi harmonik kedua dan ketiga?
PR
• Tipler bhs Inggris
• Hal. 496; No.: 26,27
• Hal. 497; No.: 40, 42, 43

Anda mungkin juga menyukai