PENDAHULUAN
Yogyakarta adalah salah satu kota di Jawa Tengah yang lebih dikenal dengan nama
Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan wilayah yang kaya akan
potensi wisata, baik wisata alam, wisata budaya maupun wisata geologinya. Salah satu wisata
alamnya yang mengandung unsur geologi di dalamnya yaitu situs Lava Bantal Watuadeg Berbah
yang terletak di Dusun Watuadeg, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Situs Lava Bantal Watuadeg yang merupakan daerah penelitian secara geografis terletak
di sebelah timur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tepatnya di bibir sungai Opak. Objek
wisata Lava Bantal merupakan salah satu wisata geoheritage. Batuan Lava Bantal tersebut
awalnya merupakan lava cair bersuhu tinggi hasil letusan gunung berapi yang membeku cepat
karena terkena air laut hingga membentuk gumpalan-gumpalan menyerupai bentukan bantal atau
pillow. Batuan – batuan lava bantal ini dapat di pergunakan sebagai bukti untuk menunjukkan
proses awal pembentukan gunung api purba di Pulau Jawa. Penetapan suatu daerah menjadi
objek geoheritage akan memiliki dampak cukup besar bagi masyarakat sekitar daerah tersebut.
Jadi kami melakukan penelitian untuk melihat secara langsung wisata alam yang
mengandung unsur geologi yaitu dengan dilakukannya penelitian batuan yang berada di daerah
tersebut . Melalui penelitian ini kami dapat mengetahui proses pembentukan batuan basal di
Wisata Lava Bantal Watuadeg Berbah.
1
BaB II
PEMBAHASAN
2.1. PENDAHULUAN
Lava Bantal yang berada di Berbah, Sleman merupakan salah satu kawasan geoheritage
yang ada di Yogyakarta. Pemilihan nama Lava Bantal tidak lain karena bentuk bebatuan mirip
bantal yang terjadi akibat lelehan lava erupsi gunung ap Purbai yang bersentuhan langsung
dengan air laut sehingga menyebabkan bentukan mineralnya tidak terpilah dengan baik,
melainkan berbentuk geometri mirip bantal.
Gambar 1. Lokasi situs geoheritage lava bantal watuadeg berbah dari citra google earth
(Sumber: Google Inc. 2016)
Secara lokal, daerah penelitian merupakan tubuh sungai dan perbukitan kecil yang
memiliki ketinggian kurang dari 100 m, serta di sekitarnya yaitu berupa dataran pesawahan yang
subur. Perbukitan kecil tersebut tersusun oleh batuan gunung api Tersier. Pesawahan di
sekitarnya terdiri dari endapan aluvium yang sebagai bahan rombakan dari produk Gunung Api
Merapi. Secara geologi daerah penelitian tersebut masuk kedalam Peta Geologi Regional
Lembar Yogyakarta (Rahardjo drr., 1995). Lava basal berstuktur bantal banyak dijumpai didalam
2
Formasi Kebo-Butak, antara lain terdapat di Bayat, Tegalrejo dan Gunung Sepikul (Bronto
drr.,2004a). Namun, Lava bantal di Watuadeg belum jelas termasuk kedalam Formasi Batuan
yang mana karena tidak berasosiasi dengan batuan sedimen Formasi Kebo-Butak dan langsung
ditindih oleh Formasi Semilir (Bronto drr.,2008).
Jenis batuan di wisata alam Lava Bantal Berbah merupakan jenis batuan Beku vulkanik.
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk langsung dari pembekuan magma. Proses
pembekuan tersebut merupakan proses perubahan fase dari cair menjadi padat. Pembekuan magma
akan menghasilkan kristal-kristal mineral primer ataupun gelas. Proses pembekuan magma akan sangat
berpengaruh terhadap tekstur dan struktur primer batuan sedangkan komposisi batuan sangat
dipengaruhi oleh sifat magma sel.
Pada saat penurunan suhu akan melewati tahapan perubahan fase cair ke padat. Apabila pada
saat itu terdapat cukup energi pembentukan kristal maka akan terbentuk kristal-kristal mineral
berukuran besar sedangkan bila energi pembentukan rendah akan terbentuk kristal yang berukuran
halus. Bila pendinginan berlangsung sangat cepat maka kristal tidak terbentuk dan cairan magma
membeku menjadi gelas.
3
2.2.2 Batu Basal
Batu basal merupakan salah satu jenis batuan beku yang terbentuk dari pembekuan
magma di permukaan bumi yang bersifat basa. Pengertian lain dari batu basal adalah batuan
beku ekstrusif yang memiliki butiran kristal halus, warna gelap dan mempunyai komposisi utama
berupa mineral olivin. Sedangkan pengertian batu basal menurut ahli adalah batuan beku
aphanitic yang mempunyai kandungan kuarsa tidak lebih dari 20 persen, kadar feldspathoid
kurang dari 10 persen dan prosentase mineral felspar dalam bentuk plagioklas sebesar 65 persen.
Batu basal berwarna abu- abu hingga hitam, bersifat keras dan padat (masif). Selain itu
juga mempunyai tekstur afanatik yang tersusun dari mineral piroksin, amfibol, plagioklas dan
gelas vulkanik .Keberadaan mineral gelas vulkanik hanya terdapat pada pada batu basal dengan
nama gabbro.
Proses pembentukan suatu batuan berbeda dengan proses terbentuknya batuan lain.
Misalnya, proses terbentuknya batuan metamorf berbeda dengan proses terbentunya batuan
sedimen. Akan tetapi proses terbentuknya batu basal adalah bagian dari tahapan proses
pembentukan batuan beku ektrusif. Disebut ekstrusif karena pembekuan batuan terjadi di atas
permukaan bumi . Tahapan pembentukan batu basal yaitu :
1.Pada awalnya, magma yang merupakan asal dari segala jenis batuan melakukan pergerakan
menuju ke permukaan bumi.
2.Gas- gas yang berada pada perut bumi selanjutnya memberi tekanan pada magma.
3.Magma yang tertekan akan menerobos celah- celah pada kerak bumi sehingga keluar ke
permukaan bumi. Proses keluarnya magma tersebut dikenal dengan istilah erupsi. Erupsi tersebut
dapat berupa letusan gunung berapi.
4
4. Material erupsi dapat terlontar ke daratan maupun lautan. Sedangkan magma atau lava
pembentuk batu basal yang ditemukan di bawah permukaan air sungai, danau maupun laut
disebut dengan pillow lava.
5.Setelah terjadi letusan, magma yang berada di atas permukaan bumi akan mengalami
pembekuan. Pembekuan tersebut berlangsung sangat cepat dan disertai dengan terlepasnya
gelembung gas karbondioksida yang berada pada magma.
6.Pada akhirnya hasil pembekuan magma tersebut akan menjadi batu basal dan batuan beku
ekstrusif lainnya.
5
PENUTUP
1. Kesimpulan
Lava bantal Berbah merupakan situs warisan geologi yang penting dan saat ini juga
menjadi objek wisata karena kenampakan dari lava berstruktur bantal menjadi keunikan
tersendiri. Secara geologi menurut Mulyaningsih dkk (2008), lava basal tersebut
berkomposisi piroksen dengan 50 % berat SiO2 dengan panjang aliran 2 – 5 m, diameter 0,5
– 1,0 m. Lava bantal Watuadeg sendiri terletak lebih kurang 10 km sebelah timur kota
Yogyakarta berada di Dusun Watuadeg, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
Batu pada Lava Bantal awalnya merupakan lava cair bersuhu tinggi hasil erupsi gunung
api yang membeku cepat karena air, hingga membentuk gumpalan menyerupai bantal. Lava
bantal (pillow lava) yang tersingkap oleh gerusan aliran Sungai Opak merupakan fenomena
alam yang menarik dan penting. Sebagai bukti yang menunjukkan proses awal pembentukan
gunung api purba pertama di Jawa.
Batuan ini hanya bisa ditemui di beberapa tempat di bagian selatan Jawa. Selain di
Berbah, temuan serupa bisa diperoleh di Bayat Klaten, Pacitan di Jawa Timur, dan Jampang
yang masuk wilayah Provinsi Jawa Barat.
2. Saran
Hendaknya kita menjaga kawasan tersebut untuk menjaga serta melestarikan kekayaan
dan keindahan yang terbentuk secara alami akibat bencana alam.Mempelajari awal mula
terbentuknya juga penting untuk meningkatkan ilmu engetahuan dan memiliki jiwa lebih
reflek pada lingkungan sekitar.
6
DAFTAR PUSTAKA
http://adrianizulivan.blogspot.com/2012/05/lava-bantal-berbah-sleman.html
https://www.scribd.com/document/210912641/BATUAN-BEKU-VULKANIK
http://navigasi-budaya.jogjaprov.go.id/geo-heritage/805