Anda di halaman 1dari 31

FISIKA

Kelas XI Semester II (Genap)


Tahun Pelajaran 2021/2022
GELOMBANG BERJALAN
DAN GELOMBANG DIAM
Indikator Pencapaian
• Peserta didik dapat membedakan gelombang
berjalan dan gelombang diam.
• Peserta didik dapat menganalisis persamaan
umum gelombang berjalan (harmonik;
mekanik; satu dimensi).
• Peserta didik dapat menganalisis persamaan
umum gelombang diam (harmonik; mekanik;
satu dimensi).
Lanjutan . . .

• Peserta didik dapat menganalisis besaran-


besaran fisis gelombang pada berbagai kasus
gelombang berjalan dan gelombang diam.
• Peserta didik dapat menentukan letak simpul
dan perut gelombang diam pada tali yang
salah satu ujungnya terikat (kuat) dan bebas.
Gelombang Berjalan dan
Gelombang Diam

Gelombang Berjalan

Gelombang Diam (Stasioner/Berdiri)


Lanjutan . . .
• Perbedaan gelombang berjalan dan gelombang diam:
Gelombang Berjalan Gelombang Diam
Besaran fisika bergetar/ Besaran fisika bergetar/
bervibrasi dengan amplitudo bervibrasi dengan amplitudo yang
yang sama. berbeda-beda.
• Perut: amplitudo terbesar.
• Simpul: amplitudo terkecil (nol).
Setiap titik bervibrasi (sesuai Terdapat titik yang tidak bervibrasi
dengan besaran fisika yang (simpul).
bervibrasi).
Energi dirambatkan Energi tidak dirambatkan.

• Gelombang diam bisa dikatakan sebagai gerak harmonik


(getaran) dari sejumlah partikel secara bersamaan tapi
dengan amplitudo yang berbeda-beda.
Persamaan Gelombang Berjalan
• Secara umum besaran fisika yang bergetar
(bervibrasi) pada gelombang berjalan bisa
dinyatakan dalam suatu persamaan.
• Persamaan umum gelombang berjalan
menunjukkan keadaan besaran fisika yang
bervibrasi pada waktu dan jarak tertentu.
Sehingga persamaan umum gelombang berjalan
dinyatakan sebagai fungsi dari waktu dan jarak
titik terhadap sumber.
Lanjutan . . .
Gelombang Tali
y

Persamaan gelombang berjalan pada gelombang tali menyatakan


keadaan simpangan pada waktu dan jarak tertentu.

y t, x 
Lanjutan . . .
wave on a string

v yP  A sin  t P   o 
  x  
P yP  A sin   t     o  ; k 
t   v  v
t'
yP  A sin  t  kx    o 
x
k : Bilangan gelombang  m 1 
x
tP  t  t '  t   o : Sudut fase awal  rad 
v
Lanjutan . . .
• Untuk gelombang berjalan (harmonik, mekanik,
satu dimensi), persamaan umum gelombangnya
(besaran yang bervibrasi: simpangan) bisa dinyatakan
dengan persamaan:
y  t , x   A sin  t kx    o  2
  2 f  ;v   f 

T T
  x 
y  t , x   A sin  2  ft    2 f 2
    o  k  k 
v v


 t x     : Arah rambat ke kanan
y  t , x   A sin  2   
 T   o     : Arah rambat ke kiri
Lanjutan . . .
y  t , x   A sin  t kx    o 
Sudut fase  rad      t kx    o 
y  t , x   A sin 

Beda sudut fase : Sefase:


 x    n  2  rad
    2 rad
   Berlawanan fase:
 Dua titik pada saat tertentu     2n  1  rad
 t  n  1, 2,3,...
    2 rad
T 
 Satu titik pada dua keadaan 
Lanjutan . . .
Fase   : Beda fase    :
   
  0    1 sisa     
2 rad  2 rad 
Tidak ada sisa  0 x
 

Sefase:
 Dua titik pada saat tertentu 
  0  tidak ada sisa 
t
Berlawanan fase:  
T
1
   sisa   Satu titik pada dua keadaan 
2 0    1 sisa 
Tidak ada sisa  0
Lanjutan . . .
• Khusus untuk gelombang yang merambat pada tali/
kawat, cepat rambat gelombangnya bisa ditentukan
dengan persamaan:
F Fl
v v
 m
F : Tegangan tali / kawat  N  T & R at
 : Massa persatuan panjang tali / kawat  kg m 
boundary

m

l
 Hukum Melde 
Persamaan Gelombang Diam
• Sama halnya dengan gelombang berjalan, besaran
fisika yang bergetar (bervibrasi) pada gelombang
diam bisa juga dinyatakan dalam suatu persamaan.

Gelombang
berdiri (tali)

Gelombang
berdiri (air)
Lanjutan . . .
• Gelombang diam bisa dihasilkan oleh superposisi dua
gelombang berjalan yang koheren (frekuensi/periode,
amplitudo, panjang gelombang, cepat rambat yang sama dan
selalu tetap), tapi arah rambatnya saling berlawanan.
• Persamaan umum gelombang diam bisa didapatkan dengan
menerapkan prinsip superposisi.
Perut (P)

Simpul (S)

Gelombang diam pada tali

A, f ,  , v sama; arah rambat berlawanan


Lanjutan . . .
yS  t , x   y1  t , x   y2  t , x 

y1  t , x   A sin t  kx 
yS  AS sin t
y2  t , x   A sin t  kx 
yS  A sin t  kx   A sin t  kx  Serupa dengan
persamaan pada Gerak
 A B   A B 
sin A  sin B  2sin   cos   Harmonik Sederhana
 2   2  (GHS).

yS  2 A sin t cos kx

yS   2 A cos kx  sin t AS : Amplitudo gelombang diam


AS  2 A cos kx AS  fungsi x
yS  AS sin t x diukur dari salah satu sumber
Lanjutan . . .
• Salah satu cara untuk menghasilkan gelombang diam
dari superposisi dua gelombang berjalan yang
koheren adalah memadukan gelombang datang dan
gelombang pantulnya. Contohnya adalah gelombang
diam pada tali yang ujungnya bebas (free end) dan
ujungnya terikat (fixed end).
• Perhatikan! Gelombang stasioner hanya bisa
terbentuk pada frekuensi-frekuensi gelombang
tertentu saja, tidak bisa sembarang.

Standing wave Gelombang


reflection berdiri (tali)
Lanjutan . . .
Ujung terikat (kuat)

yS  AS cos t  kl 

AS  2 A sin kx
Lanjutan . . .
Ujung bebas

yS  AS sin t  kl 

AS  2 A cos kx
Lanjutan . . .
x
Ujung terikat (kuat)
Perut (P)

Ujung pantul terikat:


Simpul
terbentuk Simpul (S)
(S)

x x

x
Perut (P) Ujung bebas

Simpul Ujung pantul bebas:


(S) terbentuk Perut (P)

x x
Lanjutan . . .
• Letak simpul dan perut pada gelombang diam pada
tali ujung terikat dan ujung bebas (x) bisa ditentukan
melalui persamaan:
Letak Simpul (S) Letak Perut (P)

Ujung Terikat x = (n-1)/2 x = (2n-1)/4

Ujung Bebas x = (2n-1)/4 x = (n-1)/2

x diukur dari ujung pantul. S-S / P-P S-P berurutan:


n: simpul atau perut ke-n berurutan: 1
x  
n = 1, 2, 3, 4, . . . 1 4
x  
2
Latihan Soal
• Benar atau Salah pernyataan di bawah ini.
 Dua titik pada gelombang memiliki fase yang
sama jika beda fasenya sama dengan π rad.
 Sebuah titik pada gelombang akan memiliki fase
yang sama setelah selang waktu 3T, dimana T
adalah periode gelombang.
 Gelombang akan lebih cepat merambat pada tali
yang memiliki rapat massa lebih besar.
 Pada gelombang berdiri, simpul merupakan titik
yang memiliki amplitudo terbesar.
 Gelombang stasioner tidak merambatkan energi.
Lanjutan . . .
• Sebuah gelombang merambat dari suatu sumber
getar dengan laju 8 m/s, frekuensi 16 Hz, dan
amplitudo 4 cm. Gelombang tersebut melalui titik
A yang berjarak 9,5 m dari sumber. Jika sumber
telah bergetar 1,25 s, tentukan:
 Persamaan umum gelombang tersebut.
 Simpangan titik A pada saat itu.
 Sudut fase dan fase titik A pada saat itu.
 Beda sudut fase pada titik A antara selang
waktu 1,25 s dan 1,5 s.
Lanjutan . . .

• Suatu gelombang merambat dari titik P ke titik


Q yang terpisah sejauh 8 cm. Jika panjang
gelombangnya 12 cm dan amplitudonya 4 cm,
tentukan:
 Sudut fase titik Q saat fase titik P sama
dengan 3/4.
 Simpangan di titik Q saat fase titik P sama
dengan 3/4.
Lanjutan . . .

• Suatu gelombang berjalan merambat dengan


persamaan:
𝑦 = 0,1 sin 𝜋 50𝑡 − 0,5𝑥 , 𝑥 (m) dan 𝑡 (s)
Tentukan:
 Tentukan amplitudo, frekuensi, periode, dan
cepat rambat gelombangnya.
 Apakah dua titik yang berjarak 12 m memiliki
fase yang sama (sefase)? Jelaskan.
 Beda fase antara dua titik yang berjarak 6 m.
 Beda fase suatu titik selama selang waktu 1 s.
Lanjutan . . .
• Gelombang stasioner hasil superposisi dua sumber
koheren yang saling berhadapan memiliki persamaan:
𝑦 = 20 sin 𝜋𝑥 𝑐𝑜𝑠 100𝜋𝑡 , 𝑥 (cm) dan 𝑡 (s)
Tentukan:
 Frekuensi, periode, dan cepat rambat
gelombangnya.
 Amplitudo pada jarak 50 cm dari salah satu
sumber.
 Simpangan suatu titik pada jarak 25 cm dari salah
satu sumber pada saat t = 2 s.
 Tentukan jarak antar simpul yang berdekatan.
 Tentukan jarak antara simpul dan perut yang
berdekatan.
Lanjutan . . .
• Seutas tali dengan panjang 225 cm digetarkan salah
satu ujungnya dengan frekuensi 0,25 Hz dan amplitudo
10 cm. Ujung lainnya diikat pada sebuah tiang dengan
menggunakan cincin. Jika cepat rambat gelombangnya
9 cm/s, tentukan:
 Amplitudo gelombang pada titik berjarak 225 cm
dari ujung yang digetarkan.
 Simpangan gelombang pada jarak 189 cm dari
ujung pantul setelah bergetar selama 30 s.
 Letak simpul ke-5 dan perut ke-7 dari ujung pantul.
 Berapakah jumlah simpul dan perut yang
terbentuk.
Lanjutan . . .
• Dua tali A dan B yang terhubung mempunyai rapat massa
linier dengan hubungan 𝜇𝐴 = 4𝜇𝐵 dan tegangan yang
sama. Jika pada tali A merambat gelombang dengan
frekuensi 120 Hz dan panjang gelombang 10 cm,
tentukan:
 Laju gelombang pada tali B.
 Panjang gelombang pada tali B.
• Pada percobaan Hukum Melde, seutas tali diberi beban
40 g. Pada frekuensi vibrator tertentu, terbentuk 5 simpul
sepanjang tali. Tentukan massa beban yang digantungkan
agar terbentuk 4 simpul pada frekuensi vibrator yang
tetap sama.
Lanjutan . . .
SBMPTN 2016
Lanjutan . . .
UTBK (SBMPTN) 2019
Selesai...

Anda mungkin juga menyukai