Anda di halaman 1dari 59

FISIKA GELOMBANG

Oleh
Prof. Dr. Nasruddin Noer, M.Eng.
Sc

nasnoer1955@gmail.com
085276657566

Disampaikan pada Perkuliahan Pertama


Program Studi Fisika
20 20
DESKRIPSI
SINGKAT

Mata Kuliah Hari ini


Fisika Gelombang
Gelombang Berjalan
Oleh

Prof. Dr. Nasruddin Noer, M. Eng. Sc


1. Gelombang Berjalan
 Persamaan gelombang berjalan
 Amplitudo, frekuensi, periode
 Cepat rambat gelombang
 Kecepatan dan percepatan getaran gelombang
 Fase gelombang
Pengertian Gelombang

Gelombang merupakan perambatan


enegi dari satu tempat ke tempat yang
lain tanpa menyeret materi yang
dilewatinya
GELOMBANG BERJALAN

Gelombang
berjalan yaitu
gelombang yang
amplitudonya
tetap pada titik
yang dilewatinya.
I

Contoh Soa
l
1. Gelombang Berjalan
Persamaan Umum Gelombang Berjalan :

t x
yP  A sin ( t  kx )  A sin 2   
T  

Kecepatan getaran partikel di titik P :

vP  A c os ( t  kx )

Percepatan getaran partikel di titik P :

aP   2
A sin ( t  kx )   2
yP
t x
2     sudut fase  P
Sudut fase, Fase dan Beda fase T  
t x
    fase  P
T  
x
 beda fase  

Persamaa Gelomban Berjalan
n g
xv
S P

Persamaa gelompang di titik P :


n
Fase titik P p = t/T – x/
yp = A sin 2 (t/T – x/ )
yp = A sin t/T – 2 x/ ) jika k = 2 /
(2 maka :
yp = A sin ( t – kx)
Memahami Persamaan
Simpangan
Gelombang Berjalan
Simpangan di titik P
Amplitudo

yp = A sin ( t kx)

Bilangan
Frekuen gelombang
si sudut
Persamaan Umum
Simpangan
GelombangBerjalan

Titik as ke ata meramb ke kiri


al s at
yp = A sin ( t kx)

Titik asal ke meramb ke kana


bawah at n
II. Amplitudo, frekuensi, periode dan simpangan
1. Amplitudo
2. Frekuensi
3. Periode
4. Simpangan
1. AMPLITUDO
Merupakan simpangan maksimum yang ditempuh
oleh benda yang bergetar dengan lambang A dan
satuan meter

2. FREKUENSI
Merupakan banyaknya getaran yang terjadi tiap satuan
waktu, atau didefinisikan sebagai banyaknya getaran
yang terjadi setiap satu sekon.

Frekuensi dilambangkan dengan f dan bersatuan Hz


(dibaca Hertz).
3. PERIODE
Merupakan Periode adalah waktu yang dibutuhkan
untuk melakukan satu kali getaran. Periode
dilambangkan dengan T dan bersatuan sekon.

4. SIMPANGAN
Merupakan jarak yang ditempuh benda bergetar dan
dihitung dari titik kesetimbangan.
Simpangan dilambangkan dengan y dan bersatuan
meter.
Gambar Gelombang
Transversal
Hubungan antara frekuensi
dengan periode

f = n/t sedangkan T = t/n.


Bila kedua persamaan ini digabungkan maka
akan diperoleh persamaan baru yaitu:
f = 1/T atau T = 1/f.
BESARAN DASAR GELOMBANG

Panjang gelomban  jarak yang ditempuh getaran dalam


satu periode (satu gelombang penuh) (meter)
Cepat rambat gelombang  (m/det)
III. CEPAT RAMBAT GELOMBANG

Rambatan gelombang dari medium kurang rapat


ke medium yang lebih rapat

Rambatan gelombang dari medium lebih rapat


ke medium yang kurang rapat
 2 
y  A sin  x
  

Harmoni Gelombang
 2  Untuk Gelombang yang
y  A sin  x  vt 
   Menjalar ke kanan

v  T atau   vT

 2  x t 
y  A sin    
   T  y  A sin  kx  t 
k  2    2 T
Yp  A sin  .t p
x 
Yp  A sin  (t  ) ,   2 . f  2
T
V

 A sin( 2
t
 2
x 
Yp ) ,
V  ,.      TV ,
T TV T
maka :
2
t 2 k k = bilangan gelombang
 A sin( 2
dan
Yp  x ), 
T 
t
Yp  A sin( 2   kx ), atauY p
 A sin( 2 ft  kx )
T
 2 
y  A sin  x  vt 
  

v 

T

 x t 
y  A sin  2  
  T 
GELOMBANG SINUSOIDA
• Fungsi gelombang
sinusoidal pada x=0

Gangguan menjalar dari x=0 ke


suatu titik x, memerlukan waktu
t=x/v. Sehingga gerak partikel di
titik x pada waktu t sama dengan
gerak di titik x=0 pada waktu yang
lebih awal t-x/v
t  t  vx
y ( x, t)  A cos  t  vx   A cos 2 f t  vx 
 A cos 2   vt    vt 
f
v
x A cos k  x

 A cos kx  t 

2 f
k  v
; T  1f ;   vT  k  2

• Secara umum

y ( x, t)  A cos k  x  vt    
IV. Kecepatan dan percepatan
getaran gelombang

Persamaan Umum Gelombang Berjalan :

t x
yP  A sin ( t  kx )  A sin 2   
T  

Kecepatan getaran partikel di titik P :

vP  A c os ( t  kx )

Percepatan getaran partikel di titik P :

aP   2 A sin ( t  kx )   2 y P
V. Fase gelombang
Sudut fase, Fase dan Beda fase

t x
2     sudut fase  P
T  
t x
    fase  P
T  
x
 beda fase  

PENGERTIAN
GELOMBANG

JENIS GELOMBANG

BESARAN DASAR
GELOMBANG
GELOMBANG

SIFAT GELOMBANG

PERSAMAAN
GELOMBANG
JENIS GELOMBANG
1. Gelombang Menurut Arah Getaran yaitu :
Gelombang transfersal dan longitudinal 2.
Gelombang Menurut Medium sebagai perantara:
Gelombang Elektromagnetik.
3. Gelombang Menurut Amplitudo dan Fase yaitu :
Gelombang Stasioner.
4. Gelombang Stasioner adalah gelomang diiam
Berdasarkan arah getarannya, gelombang
dibedakan menjadi
1. Gelombang transversal
2. Gelombang longitudinal

Gelombang
transversal
gelombang yang arah
getarannya tegak lurus
terhadap arah perambatannya
Contoh Gelombang Transversal

Getaran sinar gitar yang dipetik


Getaran tali yang digoyang-goyangkan
pada salah satu ujungnya
Gelombang Longitudinal

Gelombang merupakan
gelombang ongitudinalyang arah
getarnya searah dengan arah
perambatannya
Contoh
Gelombang Longitudinal

contoh gelombang longitudinal ialah gelombang


suara dan gelombang-p seismik yang disebabkan
oleh gempa dan ledakan
gelombang pada pegas dan gelombang bunyi.
GELOMBANG MEKANIK

Merupakan gelombang yang untuk


perambatannya diperlukan medium.
Contoh : gelombang pada tali, gelombang
permukaan air, dan gelombang bunyi.
GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
Merupakan gelombang yang perambatannya
tidak membutuhkan medium.

Contoh :
gelombang cahaya, gelombang radio, sinar-X,
beta, dan gama.
DISEBUT
“GELOMBANG STASIONER”

Berdasarkan pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa:


gelombang stasioner terjadi dari hasil interferensi atau
perpaduan dua buah gelombang yang mempunyai frekuensi
dan amplitudo sama bertemu dalam arah rambatan yang
berlawanan
PERSAMAAN:
Gelombang Stasioner : Gelombang yang
merupakan paduan antara gelombang datang
dengan gelombang pantul (yp=yp
1+yp2)

yp
=
2A
s
i
n
{
2(
f
.
t–
L
/
)
}
.
c
os
2

x
/

Ciri-ciri Gelombang stasioner yaitu terdiri atas simpul dan perut.

Simpul yaitu tempat kedudukan titik yang mempunyai


amplitudo minimal (nol),

Perut yaitu tempat kedudukan titik-titik yang mempunyai


amplitudo maksimum pada gelombang tersebut.

Gelombang stasioner disebut juga dengan gelombang


berdiri atau gelombang diam atau gelombang tegak
Gelombang stasioner dibedakan menjadi dua, yaitu
Gelombang stasioner yang terjadi pada ujung pemantul bebas
dan gelombang stasioner yang terjadi pada ujung pemantul
tetap.

Gelombang Stasioner pada Ujung


Bebas
Transversa
l

Longitudinal
SIFAT GELOMBANG

Gelombang dapat dipantulkan (refleksi)


Gelombang dapat dibiaskan (refraksi)
Gelombang dapat dilenturkan (difraksi)
Gelombang dapat dipadukan (interfrensi)
Gelombang dapat didispersikan
Golombang dapat polarisasikan
Pemantulan Gelombang
Bila sebuah gelombang
merambat dan
mengenai bidang pembatas yang
keras.
Sudut datang (i) = sudut pantul (r)
Pembiasan Gelombang
Pembiasan yaitu perubahan arah
gelombang saat gelombang
masuk ke
medium baru yang
mengakibatkan
gelombang bergerak dengan
kecepatan
yang berbeda.
Sin i/sin r = V1/V2 atau sin i/sin r
=
Difraksi Gelombang
Pembelokan gelombang yang
disebabkan oleh adanya
penghalang berupa celah.
Interferensi Gelombang
Interferensi terjadi pada dua
gelombang koheren, yaitu
gelombang yang memiliki
frekuensi dan beda fase yang
sama.
Dispersi Gelombang
Dispersi adalah penyebaran atau
penguraian bentuk gelombang
apabila melewati suatu medium
tertentu.
Polarisasi Gelombang
Polarisasi yaitu proses pembatasan
getaran vektor yang membentuk
suatu gelombang transversal
sehingga menjadi satu arah.
Frekuensi Sudut & Bilangan
Gelombang
Frekuensi sudut :

=2 f ata = 2 /T
u
Bilangan gelomban :
g
k=2 /
Beda Fase

A B

Beda fase antara titik A dan titik B :

AB
= A
- B
dengan : sudut fase
Persamaan Gelombang
Stasioner
Berujung Tetap

y= 2
A
(2 x/ ). cos (t/T –
l/ i
s n
p
) 2
L

S P R

L+x x

Persamaan di titik P :
y=
2A(2 x/ ). sin 2 (t/T – l/ )
co
s
p
Amplitudo Gelombang
Stasioner
dan Posisi Perut/Simpul, Tali
PadaBerujung Beba
s (x) Posisi perut
kedua

S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P
(x) Posisi simpul
Amplitudo = 2A 2 x/ pertama

cos (n – 1).
Posisi perut (P) : x ½
Posisi
= simpul (S) : x = (2n –
1). ¼
Contoh Soal
Seutas kawat digetarkan harmonik
sehingga
getaran tersebut merambat ke kanan
sepanjang
kawat dengan cepat rambat 10 m/s.
Ujung
kawat mula-mula digetarkan ke atas
dengan
(a)frekuensi
persamaan
5 Hzumum
dan amplitude 0,01 m.
gelombang
Jika pada
saat t = 0, simpangannya maksimum.
Tentukan :
(b) kecepatan dan percepatan partikel di
titik x =
0,25 m pada saat ujung kawat telah
bergetar 0,1
sekon.
(c) Sudut fase dan fase gelombang di titik x
= 0,25 m pada saat ujung kawat telah
bergetar 0,1 sekon.
Pembahasa
Diket : n
Cepat rambat v = 10 m/s ; f = 5 Hz ;
frekuensi amplitude A = 0.01 m
(a) Tentukan dahulu ω k
dan
ω =2 f
ω =2 .5 = rad/s
10
cari nilai λ,
λ=v/f =10m/s/5Hz = 2
m
k = 2 /λ = 2 / 2 =
pada saat t = 0 simpangannya maksimum,
berarti persamaan umum gelombangnya
adalah:
yp = + A cos (ω t - kx)
maka persamaan gelombangnya adalah
yp = + 0,01 cos t - x),
(10
dengan x dalam meter dan t dalam
sekon.
(b) Kecepatan dan percepatan
partikel
Kecepatan
vp = dy/dt = 0,01 x (-sin) t - x)
10
vp = - 0,1 sin (10 t (10
Percepata - x)
n
ap = dv/dt = - 0, x cos t - x)
1ap = - 2 cos 10 (10
t - x)
(10
Kecepatan di titik x = 0,25 m ujun kawa
pada
setelah 0,1 sekon g t
bergetar
vp = - 0,1 si (1 adalah:
t - x)
vp = - 0,1 n 0 .0,1 - .0,25)
vp = - 0,1 si ((1 - ¼ )
= - 0,1 n 0 (3/4 )
= - 0,1 si
.
vp = - 0, n
1/2√2
√ 2 m/s
05 si
n
Percepatan di titik x = 0,25 m pada
ujung
kawat setelah bergetar 0,1 adala
sekon
ap = - 2
cos t - x) h:
(10(1 .0, - .0,25)
ap = - 2 co
= - 2s 0 1 )
ap ( -1/4
co ¾ )
= - 2 cos
= - 2 (s
. (- ½ √2)
2
ap = ½ √2 m/s2
(c) Sudut fase dan
fase
yp = + A cos (t /T - x/λ )
2
Sudut fase di titik x = 0,25 m ujun kawa
pada g t
setelah bergetar 0,1 sekon
θ = 2 (t/T
adalah: - x/λ) = ¾ rad
Fase di titik x = 0,25 m pada kawa
ujung t
setelah bergetar 0,1 sekon
adalah:
φ =¾ π/2π= 3/8

Anda mungkin juga menyukai