Anda di halaman 1dari 43

FISIKA REKAYASA

(Gelombang)
Vera Firmansyah
Suprijanto
Gelombang
Partikel: konsentrasi materi, dapat mentransmisikan
energi.

Gelombang: distribusi lebar (broad) dari energi, mengisi


ruang yang dilaluinya ® gangguan yang menjalar (bukan
medium).

Mekanika Kuantum: gelombang materi (matter


waves)

Gelombang Particle
Tipe Gelombang
Contoh gelombang:
Gelombang air (air bergerak naik & turun)
Gelombang bunyi (udara bergerak maju & mundur)
Gelombang stadium (orang bergerak naik & turun)
Gelombang cahaya (apa yang bergerak??)
Tiga tipe gelombang:
Gelombang Mekanik (bunyi, air, perlu medium untuk
menjalar)
Gelombang Elektromagnetik (cahaya, radio, tidak perlu
medium)
Gelombang Materi
Tipe Gelombang
Menurut arah gangguan relatif terhadap arah propagasi:

Gelombang Transversal:
Perpindahan medium ^
Arah jalar gelombang

Gelombang Longitudinal:
Perpindahan medium // Arah
jalar gelombang
Sifat Gelombang
● Panjang Gelombang: Jarak l antara titik-titik identik pada
gelombang.
● Amplitudo: Perpindahan maksimum A dari sebuah titik pada
gelombang. Panjang gelombang
l
Amplitudo A

● Perioda: Waktu T dari sebuah titik pada gelombang untuk


melakukan satu osilasi secara komplit.
y
Sifat Gelombang +A l t =0
x
● Laju: Gelombang bergerak satu
-A
panjang gelombang l dalam satu
perioda T sehingga lajunya v = l / +A t =T
4
T. x

-A
! = #$ +A t = 2T
4
# = !% x

-A
+A t = 3T
4
f = 1/T : Frekuensi, jumlah perioda x
per detik (Hertz, Hz) -A
+A
t =T
x

-A
Fungsi Gelombang
• Kita menggunakan fungsi sinusoid untuk
menggambarkan berbagai gelombang
y(x,t) = ym sin(kx-wt)
ym: amplitudo Jika ∆x=l, fasa bertambah 2p

kx-wt : fasa

2π Jika ∆t=T, fasa bertambah 2p


k: bilangan gelombang k=
λ

w: frekuensi angular ω= = 2πf
(2p rads = 360°) T
Contoh
(a) Tuliskan persamaan yang gelombang sinusoidal transversal yang
menjalar pada tali dalam arah +y dengan bilangan gelombang 60 cm-
1, perioda 0.20 s, dan amplitudo 3.0 mm. Ambil arah z sebagai arah

transversal. (b) Berapa laju transversal maksimum dari titik pada tali?

(a) k = 60 cm-1, T=0.2 s, zm=3.0 mm


z(y,t)=zmsin(ky-wt)
w = 2p/T = 2p/0.2 s =10ps-1
z(y, t)=(3.0mm)sin[(60 cm-1)y -(10ps-1)t]
∂z(y, t)
(b) Laju uz = = −ω zm cos(ky − ωt )
∂t
⎛π
= −ω zm sin − (ky − ωt)⎞ uz,max= wzm = 94 mm/s
⎝2 ⎠
Soal
Gelombang sinusoidal dengan frekuensi 500 Hz menjalar dengan
laju 350 m/s. (a) Berapa jarak dua titik yang berbeda fasa p/3 rad?
(b) Berapa beda fasa antara dua pergeseran pada suatu titik
dengan perbedaan waktu 1.00 ms ?
f = 500Hz, v=350 mm/s y(x,t) = ymsin(kx-wt)

φ ( x, t ) = kx − ωt 2π
(a) Fasa k=
λ
2πf 2πf
φ ( x, t ) = x − 2πft Δφ = Δx ω
v v v = λf =
v 350m/s ⎛ π ⎞ k
Δx = Δφ = = 0.117 m ω = 2πf
2πf 2π (500Hz) ⎝ 3 ⎠
(b) Δφ = 2πfΔt = 2π (500 Hz)(1.00 × 10 −3 ) = π rad.
Laju Gelombang
• Seberapa cepat bentuk gelombang menjalar?
Pilih sebuah perpindahan tertentu Þ fasa tertentu
dx ω
kx-wt = konstan v= =
dt k

y(x,t) = ymsin(kx-wt) v>0

y(x,t) = ymsin(kx+wt) v<0

n Laju gelombang adalah konstanta yang bergantung hanya pada


medium, bukan pada amplitudo, panjang gelombang atau
perioda (seperti OHS)
Gelombang Transversal (Tali): τ
v=
µ: rapat massa, t: tegangan µ
Gelombang pada tali
• Apa yang menentukan laju gelombang?
• Tinjau sebuah pulsa yang menjalar pada sebuah tali:
v

Misalkan:
● Tegangan tali adalah F
● Massa per satuan panjang adalah µ (kg/m)
● Bentuk tali pada daerah maksimum pulsa adalah lingkaran
dengan jari-jari R
F

µ R
Gelombang pada tali ...
● Tinjau gerak bersama dengan pulsa
● Gunakan F = ma pada segmen kecil tali di punck pulsa
● Gaya total FNET adalah jumlah tegangan F pada ujung-ujung segmen
tali.
● Total gaya pada arah-y
v
q q

F F

FNET = 2F q
y
(karena q kecill, sin q ~ q)
x
Gelombang pada tali ...
● Massa m dari segmen adalah panjangnya (R x 2q)
dikalikan massa per satuan panjang µ.

m = R 2q µ
q q
2q
R

x
Gelombang pada tali ...
● Percepatan a dari segmen adalah v 2/ R (sentripetal) dalam
arah-y.

R
y

x
Gelombang pada tali ...
v2
● Jadi FNET = ma menjadi: 2 Fq = R 2 qµ ×
R
FTOT m a

F
F = µv 2
v=
µ

tegangan F
massa per satuan panjang µ
Gelombang pada tali ...

Jadi didapat: F
● v=
µ

tegangan F
massa per satuan panjang µ

● Jika tegangan makin besar, laju bertambah.


● Jika tali makin berat, laju berkurang.
● Seperti disebutkan sebelumnya, ini bergantung hanya pada sifat
alami medium, bukan pada amplitudo, frekuensi, dst. dari
gelombang.
Daya Gelombang
• Gelombang menjalar karena tiap bagian dari medium meng-
komunikasikan geraknya pada bagian di sekitarnya.
– Energi di-transfer karena ada kerja yang dilakukan!

• Berape energi yang bergerak pada tali per satuan waktu. (atau
berapa daya-nya?)

P
Daya Gelombang ...
• Bayangkan tali bagian kiri digerakkan naik dan turun dalam
arah y.
• Anda pasti melakukan kerja karena F.dr > 0 saat tangan anda
bergerak naik dan turun.
• Energi pasti bergerak menjauh dari tangan anda (ke kanan)
karena energi kinetik (gerak) dari tali tetap sama.

P
Bagaimana energi bergerak?
• Tinjau sembarang posisi x pada tali. Tali di bagian kiri
x melakukan kerja pada tali di bagian kanan x, sama
seperti yang dilakukan tangan anda:

.
Daya P = F v x
q

F
v
Daya sepanjang tali
• Karena v hanya dalam arah sumbu y, untuk menghitung Daya =
.
F v kita hanya perlu mencari Fy = -F sin q » -F q jia q kecil.
• Kecepatan v dan sudut q
pada sembarang titik pada tali y

dapat dicari dengan mudah: q


Fy x
• Jika F v
y ( x , t ) = A cos( kx - wt )
q dy
dy
(
v y x ,t = ) = wA sin(kx - wt ) dx
dt
Ingat
dy
tan q = = -kA sin(kx - wt ) » q sin q » q tan q » q
dx cos q » 1
untuk q kecil
Daya ...
• Jadi: v y ( x,t ) = wAsin(kx - wt )
q » -kAsin(kx - wt )

P(x, t) = F × v = Fy v y » -Fqvy = wkFA2sin 2 (kx - wt )


w
● Tapi kita telah tunjukkan v = and F = µv 2
k
P ( x , t ) = µvw2 A2 sin 2 (kx - wt )

cos(kx - wt )

sin 2 (kx - wt )
Daya Rata-rata
• Kita baru saja menunjukkan bahwa daya yang mengalir melalui
titik x pada tali pada waktu t diberikan oleh:

P (x, t ) = µvw 2 A2 sin2 (kx - wt )

● Sering kali kita hanya tertarik pada daya rata-rata pada tali.
Dengan mengingat bahwa nilai rata-rata dari fungsi sin2 (kx -
wt) is 1/2 , maka dapat dituliskan:

1
P = µvw 2 A2
2

● Secara umum, daya gelombang sebanding dengan laju


gelombang v dan amplitudo kuadrat A2.
Energi Gelombang
• Telah ditunjukkan bahwa energi mengalir
sepanjang tali.
– Sumber energi ini (dalam contoh kita) adalah
tangan yang menggoyang tali naik dan turun.
– Tiap segmen dari tali mentransfer energi pada
(melakukan kerja pada) segmen berikutnya
dengan menggerakkannya, sama seperti tangan..

1 2 2
● Kita dapatkan P = µw A v
2
dE 1 2 dx 1
= µw A 2
dE = µw 2 A2 dx
dt 2 dt 2

Jadi
dE 1
= µw 2 A2
adalah energi rata-rata
dx 2 per satuan panjang
Contoh Daya:
• Sebuah tali dengan massa µ = 0.2 kg/m diletakkan di atas lantai
licin. Salah satu ujungnya anda pegang dan digoyangkan ke
kanan dan kiri dua kali per detik dengan amplitudo of 0.15 m.
Anda melihat bahwa jarak antara dua perut dari gelombang
adalah 0.75 m.
– Berapa rata-rata daya yang anda berikan pada tali?
– Berapa energi rata-rata per satuan panjang dari tali?
– Berapa tegangan tali?

f = 2 Hz l = 0.75 m

A = 0.15 m
Contoh Power ...
1
P = µvw 2 A2
2
• Diketahui A, µ dan w = 2pf. Ditanya v!

• Ingat v = lf = (.75 m)(2 s-1) = 1.5 m/s .

• Jadi: 1æ kg öæ mö
÷(2p × 2 Hz ) (0.15 m )
2 2
P = ç 0 .2 ÷ç1.5
2è m øè s ø

Daya rata-rata P = 0.533 W


Contoh Daya ...

dE 1
= µw 2 A2
dx 2

• Jadi: dE = 1 æç 0.2 kg ö÷ (2 p × 2 Hz )2 (015


. m)
2

dx 2è mø

Energi rata-rata per satuan panjang


dE
= 0.355 J/m
dx
Contoh Daya ...
• Diketahui bahwa tegangan tali bergantung pada laju
gelombang dan rapat massa:

2
æ kg öæ mö
F = µv 2 = ç 0.2 ÷ç1.5 ÷
è m øè sø

Tegangan tali: F = 0.45 N


Superposisi
• Q: Apa yang terjadi saat dua
gelombang bertabrakan?

• A: Keduanya DIJUMLAHKAN!
– Kita katakan gelombang
tersebut di- superposisi.
Superposisi
Superposisi
1 1
Interferensi sin α + sin β = 2 sin (α + β ) cos (α − β )
2 2
• Dua gelombang, dengan amplitudo, panjang gelombang,
laju yang sama, tapi berbeda fasa

y1 (t ) = ym sin (kx − ωt ) y2 (t ) = ym sin (kx − ω t + φ )


é 1 ù æ 1 ö
y¢(t ) = y1 + y2 = ê2 ym cos f ú sin ç kx - wt + f ÷
ë 2 û è 2 ø
Konstruktif:
φ = m (2 π ) Amplitudo=2ym
Destruktif:
æ 1ö
f = ç m + ÷(2p ) Amplitudo=0
m=0,1,2, ...
è 2ø
Soal
Dua gelombang identik yang bergerak searah, memiliki perbedaan
fasa sebesar p/2 rad. Berapa amplitudo gelombang resultan
dinyatakan dalam amplitudo ym dari masing-masing gelombang?

y1 (t ) = ym sin (kx − ωt )
y2 (t ) = ym sin (kx − ω t + φ )
⎡ 1 ⎤ ⎛ 1 ⎞
y ′(t ) = 2ym cos φ sin kx − ωt + φ
⎣ 2 ⎦ ⎝ 2 ⎠
p
Untuk f=
2
1 π
A = 2 ym cos φ = 2 ym cos = 1.4ym
2 4
Refleksi
• Saat gelombang menjalar dari satu
batas ke batas lainnya, terjadilah
refleksi. Beberapa gelombang
berbalik kembali (mundur) dari
batas
– Menjalar dari cepat ke lambat -
> terbalik
– Menjalar dari lambat ke cepat -
> tetap tegak

F
v=
µ
Refleksi
Refleksi

From high speed to low speed (low From low speed to high speed (high
density to high density) density to low density)
Gelombang Tegak
1 1
sin α + sin β = 2 sin (α + β ) cos (α − β )
2 2

Dua gelombang sinusoidal dengan AMPLITUDO dan PANJANG GELOMBANG sama


menjalar dalam ARAH BERLAWANAN berinterferensi untuk menghasilkan gelombang
berdiri

y1 (t ) = ym sin (kx − ωt ) y2 (t ) = ym sin (kx + wt )

y ′( x,t ) = y1 + y2 = [2 ym sin kx ] cos ωt

Amplitudo bergantung Gelombang


pada posisi tidak menjalar
Gelombang Tegak
⎡ ⎛ 1⎞ ⎤
Gelombang Tegak… sin (nπ ) = 0 sin n + π = 1
⎣⎝ 2⎠ ⎦

y ′( x,t ) = [2 ym sin kx ] cos ωt


NODES: titik-titik dengan amplitudo nol

nλ 2π
kx = nπ , or x= n = 0,1,2,... k=
λ
2
ANTINODES: titik-titik dengan amplitudo
maksimum (2ym)

⎛ 1⎞ ⎛ 1⎞ λ
kx = n + π , or x = n + n = 0,1,2,...
⎝ 2⎠ ⎝ 2⎠ 2
Gelombang Tegak pada Tali
SYARAT BATAS menentukan bagaimana gelombang direfleksikan.

Ujung terikat: y = 0, node pada ujung

Gelombang yg direfleksikan memiliki


tanda terbalik

Ujung bebas: antinode pada ujung

Gelombang yg direfleksikan memiliki


tanda yang sama
Kasus: Kedua Ujung Terikat
y( x,t ) = [2ym sin kx ] cos ωt
y( x = 0) = 0 y( x = L ) = 0

sin (kL ) = 0 k= , n = 1,2, 3,....
L

2L k hanya dapat 2π
ATAU
λ= memiliki nilai
k=
λ
n
berikut
nv τ v
ATAU
f= dimana
v= f=
2L µ λ
Gelombang Tegak
• Fundamental n=1
• ln = 2L/n

• fn = n v / (2L)
Frekuensi Resonansi
Resonansi: saat terbentuk gelombang berdiri.

n τ 2L
f= λ=
2L µ n
Harmonik fundamental atau pertama

l1 1 t
L= f1 =
2 2L µ
Harmonik ke dua atau overtone pertama

L = l2 f 2 = 2 f1
Dst…dst.
Next

GELOMBANG BUNYI

Anda mungkin juga menyukai