Anda di halaman 1dari 12

BAB III

ANALISIS PROSES PENGUJIAN KEAKURATAN

MULTIMETER DIBEBERAPA TEMPAT SERVIS DI PASAR

ELEKTRONIK CIKAPUNDUNG

3.1 Gambaran Umum Beberapa Tempat Servis Alat Elektronik di Pasar

Elektronik Cikapundung

Pasar Elektronik Cikapundung terletak di Jl. ABC, Braga, Sumur Bandung, Kota

Bandung, Jawa Barat 40111. Pasar ini memiliki sejarah dan cerita yang cukup unik

yaitu bangunan bertingkat yang kini berisi ratusan kios itu dibangun oleh para

pedagang sendiri melalui sumbangan atas prakarsa bersama.

Pada tahun 1980, beberapa sesepuh pedagang elektronik berinisiatif untuk

memindahkan kios-kios dagangannya ke lokasi yang lebih representatif.

Sebelumnya, mereka berjualan di bedeng-bedeng di area yang tahun 1980an

digunakan sebagai Matahari Banceuy. Oleh pemerintah, bedeng-bedeng itu juga

dianggap terlampau kumuh dan mengotori pemandangan kota. Apalagi lokasi

bedeng dekat dengan salah satu gedung bersejarah di Kota Bandung, yaitu gedung

Merdeka.

Tapi rencana pemindahan ini tak berjalan mulus. Karena satu dan lain hal beberapa

pedagang menentang ide tersebut dan bersikukuh untuk tetap berjualan di Banceuy

sehingga kesepakatan baru bisa dilaksanakan dua tahun kemudian, yaitu


membangun pasar sendiri dengan menggunakan uang urunan para pedagang.

KOHIPPCI (Koperasi Himpunan Pedagang Pasar Cikapundung) lalu didirikan

untuk mendukung pelaksanaan rencana tersebut. Saat itu uangnya terkumpul

sebesar satu miliar rupiah.

Awalnya para pedagang akan memindahkan pasar ke daerah Soekarno-Hatta. Uang

yang dikumpulkan dari hasil iuran dibelikan sepetak tanah dan akan dibangun pasar

yang baru. Namun walikota Bandung saat itu meminta mereka tetap berjualan di

daerah Cikapundung. Pemerintah kota Bandung pun lalu memberikan sepetak tanah

di lokasi tersebut. Tanah di Soekarno Hatta kemudian dijual dan uangnya

dikonversikan menjadi dua gedung baru, yang hingga saat ini dikenal sebagai Pasar

Elektronik Cikapundung. Pada 1987, para pedagang yang tergabung di KOHIPPCI

resmi menempati bangunan ini.

Keberhasilan tersebut membuat nama Cikapundung terkenal di kalangan koperasi-

koperasi di Indonesia. “Pola KOHIPPCI.” Koperasi Himpunan Pedagang Pasar

Cikapundung (KOHIPPCI) ini pernah meraih lima penghargaan Koperasi Teladan

tingkat nasional secara berturut-turut. Banyak koperasi dari berbagai daerah di

Indonesia yang mengadakan studi banding ke Cikapundung. Pada 1989, ada

rombongan dari Malaysia yang berkunjung untuk belajar pada mereka.


Selain karena keberhasilan membangun gedung sendiri, KOHIPPCI terkenal karena

produk-produk yang dijual oleh para pedagangnya rata-rata merupakan buatan

sendiri. Dari radio, antena parabola, mesin pabrik, hingga komputer pernah mereka

produksi. Maka pada tahun 1990 pemerintah kota pernah menunjuk KOHIPPCI,

bersama dengan ITB, untuk mengadakan sistem pendataan identitas penduduk

(KTP) menggunakan komputer. Kemampuan memproduksi barang elektronik

tersebut akhirnya menjadi modal bagi KOHIPPCI untuk membuka kursus

elektronik untuk masyarakat umum. Awalnya para pedaganglah yang memberikan

kursus langsung bagi para anggotanya. Seiring dengan bertambahnya orang yang

mendaftar, pengajar-pengajar baru pun lalu didatangkan dari jurusan elektronika

UPI.

Sayangnya saat ini kejayaan Cikapundung semakin memudar. Hadirnya barang-

barang elektronik keluaran Cina dengan harga jauh lebih murah menjadi salah satu

faktornya. Meski banyak pengunjung datang, sebagian besar dari mereka hanya

melihat-melihat atau menanyakan harga jenis komponen tertentu tanpa adanya

proses transaksi.

3.2 Jenis Multimeter Yang Digunakan di Beberapa Tempat Servis di Pasar

Elektronik Cikapundung

Berdasarkan hasil observasi lapangan yang kami lakukan di Pasar Elektronik

Cikapundung pada hari minggu, 12 November 2018 di dapatkan data bahwa hampir

semua tempat servis di pasar elektronik Cikapundung masih menggunakan


multimeter analog untuk menguji kerusakan terhadap alat elektronika.

Menurut hasil analisa kami dan hasil studi literatur yang kami lakukan hal tersebut

terjadi karena multimeter analog memiliki lebih banyak keuntungan bagi tukang

servis dibandingkan dengan multimeter digital. Misalnya, multimeter analog

memiliki kelebihan dari segi kecepatan respon pembacaan dan manuver pergerakan

selama melakukan pengukuran.

Sebagai contoh ketika akan melakukan tes uji pada sebuah transistor. Akan terasa

lebih efektif dan akurat bila dibandingkan melakukan pengujian dengan multimeter

digital. Dimana respon dari digital multimeter akan menampilkan deretan tampilan

angka-angka atau nilai tahanan yg masih relatif. Apakah dalam kondisi putus,

setengah putus, atau dalam keadaan normal. Keadaan sebuah jarum yg bergerak

atau dalam keadaan diam akan dengan cepat menganalisa suatu keadaan.

Sebagai contoh Multimeter DEKO AM-15 yang digunakan di tempat servis Musica

Elektro. Multimeter ini dilengkapi sebuah Lampu LED Merah kecil pada layar

kalibrasi yang dengan cepat memperlihatkan suatu keadaan konduktor sedang

putus, atau tersambung. Yg kemudian diikuti dengan suara buzzer. Disini kedua

indera mata dan telinga dapat bersama digunakan. Mengukur sebuah transistor akan

terasa lebih cepat dan efektif dengan hanya melihat sekilas status lampu LED dan

bunyi sebuah bip sebuah buzzer.


Dimana bila menggunakan multimeter digital terasa lebih sulit dikarenakan

terkadang angka-angka yg tampil belum mewakili kondisi suatu komponen yg akan

diperiksa. Pergerakan nilai angka-angka pada tampilan terkadang membingungkan

dan bouncing yg terjadi cukup merepotkan. Belum lagi untuk menghitung ulang

perkiraan nilai resistansi ataupun posisi angka dan koma pada layar.

Multimeter Dekko AM-15 tersebut jika dilihat dari segi case dan cover cukup

memuaskan. Pada bagian luar material kaca cukup tebal dibandingkan merk

sekelas. Terdapat fitur yg cukup berguna yaitu pengujian langsung sebuah baterai

1.5 Volt. Sebuah batere umum 1.5 Volt yg sering ada dirumah dapat dengan cepat

diketahui sebuah tegangan dan muatannya. Pada bagian dalam komponen dan

papan PCB cukup baik dan sudah dilengkapi proteksi dioda dan sekring pengaman.

Satu hal yg cukup unik dimensinya sangat pas. Tidak terlalu besar

Selain itu, multimeter analog lebih banyak dipergunakan karena harga yang relatif

murah. Walaupun bila dibandingkan dengan multimeter digital, sebuah multimeter

jenis analog akan terasa lamban dalam melakukan pengukuran tegangan dan arus

listrik. Dimana pada jenis digital nilai yg sebenarnya dapat langsung segera

diketahui dan tampil pada layar LCD. Sedangkan pada multimeter analog harus

terlebih dahulu dipilih dan dikalibrasi melalui selektor pemilih range pengukuran.
3.3 Metode Pengujian Alat Elektronik di Beberapa Tempat Servis di Pasar

Elektronik Cikapundung

Metode pengujian alat elektronik yang di gunakan oleh “S&F Service” salah satu

tempat servis di pasar elektronik Cikapundung seperti pengujian pada umumnya.

Pada saat observasi kami diperlihatkan cara pengecekan sambungan yang putus

dengam menggunakan multimeter.

Menurut tukang servis tersebut pengecekan sambungan yang putus paling aman

adalah dengan menggunakan multimemeter yang diposisikan pada pengukuran

Ohm. Kabel dilepaskan dari sumber tegangan AC dan semua yang terkoneksi

dengannya juga dilepaskan.Metode pengujiannya adalah posisikan selektor

multimeter pada Ohm X1 atau X10 dan atur offset-nol. Taruh salah satu tuas tester

pada satu ujung kabel dan tuas yang satunya lagi ditaruh pada bagian ujung yang

lain, pilih-pilih sehingga terlihat jarum bergerak. Jika tidak ada pilihan yang

membuat jarum tester bergerak, maka sudah bisa dipastikan bahwa kabel itu telah

putus di bagian dalamnya.

Ulangi seperti itu untuk ujung kabel yang satunya lagi. Bisa jadi sambungan yang

putus terjadi pada salah satu kabel dari dua kabel berpasangan atau bisa jadi kedua-

duanya memang sudah putus, hal ini tetap menjadikan kabel tidak berfungsi.

Selain itu, Kami juga diperlihatkan cara pengecekan sambungan putus yang

sederhana untuk berbagai macam peralatan elektronik seperti setrika listrik,


monitor, radio, kulkas dan lain-lain. Peralatan elektronik ini harus dilepaskan dulu

dari sambungan ke sumber tegangan AC.

Pengecekan sebenarnya adalah mengadakan pengukuran resistansi dalam sebuah

peralatan listrik dengan Ohm-meter. Akan tetapi yang terpenting di sini bukanlah

besar resistansi yang terukur, yang terpenting di sini hanyalah : Adakah resistansi

dalam dari peralatan listrik tersebut? Apabila ada, maka itu sudah cukup.

Simpan selektor multimeter pada posisi Ohm X10 atau X100 dan atur offset-nol.

Tempelkan kedua ujung tuas tester kepada kedua ujung steker (colokan) peralatan

elektronik dan on-kan (dengan menekan saklar atau tombol on) peralatan elektronik

itu. Jarum multimeter akan bergerak, banyak atau pun sedikit jika kabel

penghubung masih baik. Pastikan bahwa jarum multimeter bergerak untuk

menyimpulkan bahwa kabel penghubung masih baik. Apabila pada kabel sudah ada

yang putus, jarum multimeter tidak akan bergerak sama sekali. Pastikan bahwa

jarum multimeter tidak bergerak adalah karena kabel penghubung memang rusak,

yaitu dengan memeriksa kabel itu dari ujung ke ujung satu persatu. Jika bagian

kabel ada yang putus, ganti kabelnya dengan yang masih baik.

Jika penggantian kabel tidak membuahkan hasil, maka kemungkinan lainnya adalah

sikring (fuse) pengamannya putus. Cobalah temukan sikring pengaman ini dan

ganti dengan yang masih baik. Apabila semua langkah-langkah yang telah
disebutkan itu tidak membawa hasil, kemungkinan besar kerusakan terjadi di

bagian parts dari peralatan elektronik tersebut.

3.4 Kerusakan Yang Sering Dialami Multimeter di Beberapa Tempat Servis

di Pasar Elektronik Cikapundung

Multimeter yang berada di Pasar Elektronik Cikapundung biasanya mengalami

kerusakan-kerusakan, diantaranya adalah :

1. Jarum meter tidak menunjuk

Jarum meter yang berada di multimeter berfungsi untuk menunjukan skala

pengukuran. Apabila jarum meter mengalmi kerusakan, jarum meter tersebut tidak

bergerak atau tidak menunjukkan skala pengukuran .

2. Jarum meter tidak normal

Jarum meter normalnya pada posisi awal berada pada angka nol, namun apabila

jarum meter yang tidak normal maka posisi awalnya tidak berada pada angka nol,

sehingga dapat mengakibatkan kesalahan pada pengukuran yang nantinya bisa

berakibat fatal.

3. Jarum meter tidak mau kembali ke posisi nol setelah menunujuk

Pada saat menguukur menggunakan multimeter, jarum meter di mulai dari angka

nol sampai jarum meter menunjukkan skala apabila probe (kabel probe)

ditempelkan pada komponen yang akan diuji. Setelah probe dilepas dari komponen,

harusnya jarum meter kembali ke posisi awal yaitu ke angka nol. Namun, apabila

multimeter mengalami kerusakan, jarum meter tidak mau kembali lagi ke posisi nol

setelah menunjukkan skala pengukuran.


3.5 Penyebab Kerusakan Multimeter di Beberapa Tempat Servis di Pasar

Elektronik Cikapundung

Multimeter merupakan salah alat ukut elektronik yang digunakan dalam dunia

elektronik maupun listrik. Karena alat ini bias mengukur tegangan, hambatan, dan

sebagainya. Selain itu multimeter juga bias digunakan untuk mengecek kerusakan

pada komponen-komponen elektroinik atau rangkaian elektronik. Kerusakan yang

sering dialami multimeter di beberapa teempat servis di pasar cikapundung

diakibatkan oleh beberapa factor, diantaranya ;

1. Faktor usia

Komponen pada multi meter lambat laun akan mengalami pengurangan

kualitasnya sehingga dapat menimbulkan kerusakan pada komponen-kompenen

nya dan kinerja pada alat ini pun tidak berfungsi dengan baik.

2. Sering terkena goncangan seperti terjatuh, terlempar dan sebagainya

Komponen-komponen yang terdapat pada multimeter yang mengalami

goncangan atau benturan akan menimbulkan kerusakan-kerusakan pada

komponen tersebut. Biasanya karena multimeter terjatuh sehingga multimeter

tersebut mengalami benturan atau goncangan. Hal ini dikarenakan

ketidaksengajaan dari orang yang menggunakan multimeter tersebut.

3. Terkena air

Hal ini adalah kecerobohan pengguna yang menyimpan gelas atau wadah

penyimpanan air dekat dengan multimeter. Jika gelas atau penyimpanan air
tersebut tumpah dan mengenai multimeter, multimeter akan mengalami

konsleting dan komponen-komponennya rusak dan tidak berfungsi kembali.

4. Kesalahan dalam penggunaan

Multimeter dapat mengalami kerusakan diakibatkan oleh kesalahan

penggunaannya. Seperti kesalahan saat memutar saklar selector saat mengukut

tegangan tinggi, probe terbalik saat mengukur, dan terlalu cepat memutar

selector.

Selain empat factor diatas, kerusakan yang dialami multimeter masih banyak.

Namun, yang sering dialami di beberapa tempat servis di pasar elektronik

cikapundung hanya empat diatas.

3.6 Kendala Yang Dialami Dalam Proses Pengujian Multimeter di Beberapa

Tempat Servis di Pasar Elektronik Cikapundung

Kita dalam pengujian multimeter di Beberapa Tempat Servis di Pasar Elektronik

Cikapundung menguji multimeter dengan resistor (hambatan). Selama pengujian

multimeter kami mengalami beberapa kendala, yaitu baterai pada multimeter lemah

dan jarum meter tidak kembali ke posisi angka nol. Baterai merupakan komponen

yang penting pada multimeter, apabila baterai pada multimeter lemah di

khawatirkan pada saat proses pengujian jarum meter tidak berufungsi dengan baik

sehingga mengakibatkan kesalahan pengukuran. Jarum meter juga merupakan

kerusakan yang sering di alami di tempan Servis Pasar Elektronik Cikapundung.

Jarum meter tersebut tidak dalam posisi angka nol sehingga mempengaruhi dalam

pengukuran. Selain jarum meter tidak berada di posisi angka nol, jarum meter juga
biasanya mengalami kerusakan. Kerusakannya yaitu setelah jarum menunjukkan

skala pengukuran tidak kembali ke posisi angka nol kembali.

3.7. Dampak Ketidakakuratan Mulitimeter Terhadap Perbaikan Alat

Elektronik

Ketidakakuratan dalam alat ukur multimeter sangatlah berpengaruh dalam proses

perbaikan alat elektronik hal ini berkaitan langsung dengan keberhasilan dalam

melakukan perbaikan alat tersebut. Oleh karena itu setiap multimeter harus

dipastikan dalam kondisi yang bagus baik secara fisiknya dan secara fungsi

kerjanya. Berdasarkan hasil observasi lapangan yang dilakukan di pasar elektronik

cikapundung pada hari minggu, 12 November 2018.

Didapatkan hasil bahwa di pasar elektronik cikapundung sebagian besar tempat

perbaikan alat elektronik menggunakan multimeter yang layak digunakan baik itu

multimeter digital dan multimeter analog.Hal ini untuk mencegah kesalahan dalam

proses perbaikan alat elektronik serta untuk menjaga kualitas perbaikan yang sudah

terbentuk lama dan menjaga kepuasan konsumen.

3.8. Upaya Mengatasi Ketidakakuratan Multimeter

Sebagai upaya untuk mengatasi ketidakakuratan multimeter yang digunakan untuk

proses perbaikan alat elektronik para pedagang atau pun tukang service di pasar

elektronik cikapundung menggunakan dua jenis multimeter. Hal ini bertujuan untuk

membandingkan tingkat keakurasian multimeter. Multimeter yang paling sering


digunakan untuk proses perbaikan alat elektronik yaitu multimeter analog, karena

jenis ini yang paling mudah digunakan jika dibandingkan dengan multimeter

digital.

Selain itu para pedagang juga menggunakan beberapa merk multimeter yang

dianggap lebih akurat salah satunya Multimeter Dekko AM-15 dan Multimeter

Sanwa

Anda mungkin juga menyukai