Anda di halaman 1dari 39

MS 3160 PROSES MANUFAKTUR 1

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR 1


MODUL PM-5 Proses Sekrap dan Broaching

Kelompok : D 18
Aggota Kelompok : Rima A018006
Shadrina Marini K A018033
Muhammad Imam Nugraha A018051

Tanggal Praktikum : 15 Maret 2019


Tanggal Penyerahan Laporan : 18 Maret 2018
Nama Asisten : Nardo Rizaldy
NIM Asisten : 13116104

Laboratorium Teknik Produksi


Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
Institut Teknologi Bandung
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam dunia industry seringkali benda kerja yang telah dibuat harus diratakan
dan di kurangi ketinggianya beberapa millimeter dan seringkali harus membuat kontur
pada suatu benda kerja. Tentunya proses pembuatan kontur dan perataan permukaan
tidaklah dibuat dengan begitu saja oleh tangan manusia. Salah satu mesin yang
digunakan adalah mesin sekrap. Mesin sekrap (Shaping Machine) disebut pula dengan
mesin ketam, mesin ini dugunakan untuk mengerjakan bidang-bidang yang rata,
cembung, cekung, beralur dan lain-lain pada posisi mendatar, tegak ataupun miring.
Mesin sekrap adalah mesin perkakas dengan gerakan utama lurus bolak-balik secara
vertical maupun horizontal. Prinsip mesin sekrap yaitu benda yang disayat atau
dipotong dalam keadaan diam (dijepit pada ragum) kemudian pahat bergerak lurus
bolak-baik dan maju mundur melakukan penyayatan.
Selain mesin sekrap kita juga mungkin dapat menemukan profil-profil lubang
yang unik, atau yang tidak mungkin sama satu dengan yang lainnya, misalnya lubang
kunci (keyhole). Tentunya proses pembuatan lubang tersebut tidaklah dibuat secara
langsung oleh tangan manusia. Salah satu mesin yang dapat membantu kita untuk
membuatnya adalah mesin broaching, biasa disebut juga mesin memperbesar lubang,
namun ada juga yang menyebutnya sebagai mesin parut, karena pahatnya
seperti gergaji / parutan. Proses Broaching pada dasarnya hampir sama dengan proses
gergaji, hanya berbeda pada bentuk pahat potongnya. Jika pada mesin gergaji pemakan
atau pemotong benda kerja oleh satu sisi pahat, tetapi pada mesin broaching pada
keseluruhan dari sisi pahat potong. Broaching machine atau mesin pembesar lubang
adalah suatu mesin yang berfungsi juga pekerjaan membuang gram, sehingga
konstruksi pahatnya mempunyai sederetan gigi-gigi pemotong dengan ukuran kecil di
ujung dan semakin besar di pangkal nya. Biasanya, satu suku cadang diselesaikan hanya
dalam satu langkah, oleh karena itu ukuran gigi pemotong di pangkal pahat disesuaikan
dengan ukuran lubang yang diharapkan
1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum broaching dan sekrap yaitu sebagai berikut :

1. Membuat lubang profil sesuai dengan pahat yang dipakai pada proses
broaching
2. Menentukan kedalaman pengayunan pada proses sekrap
3. Menghaluskan permukaan benda kerja dengan proses sekrap
4. Mentukan parameter yang mempengaruhi pada proses sekrap dan broaching
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Proses Sekrap
Mesin sekrap adalah mesin yang relatif sederhana. Biasanya digunakan dalam
ruang alat atau mengerjakan pemesinan benda kerja yang jumlahnya satu atau dua buah
untuk prototype (benda contoh). Pahat yang digunakan sama dengan pahat bubut.
Proses sekrap tidak terlalu memerlukan perhatian/ konsentrasi bagi operatornya ketika
melakukan penyayatan. Mesin sekrap yang sering digunakan adalah mesin sekrap
horisontal. Selain itu ada mesin sekrap vertical yang biasamya dinamakan
slotting/slotter.

Gambar 2.1 Mesin Sekrap Horisontal Gambar 2.2 Mesin Sekrap Vertical

Selain kedua buah mesin tersebut di atas ada mesin yang identik dengan mesin
sekrap yaitu mesin planner. Mesin ini bagian yang melakukan pemakanan (feeding)
adalah benda kerja yang dicekam di meja. Dengan konstruksi demikian maka benda
kerja yang dikerjakan adalah benda kerja yang sangat besar.
Gamber 2.3 Gambar Skemarik mesim planner dua kolom

Mekanisme yang mengendalikan mesin sekrap ada dua macam yaitu mekanik
dan hidrolik. Pada mekanisme mekanik digunakan crank mechanism ( Gambar 2.4 a).
Pada mekanisme ini roda gigi utama (bull gear) digerakkan oleh sebuah pinion yang
disambung pada poros motor listrik melalui gear box dengan empat, delapan, atau lebih
variasi kecepatan. RPM dari roda gigi utama tersebut menjadi langkah per menit (
Strokes per minute, SPM). Gambar skematik mekanisme dengan sistem hidrolik dapat
dilihat pada Gambar 2.4 b.

Gambar 2.4 Mekanime Mekanik (a) dan mekanisme hidrolik (b)


Gambar 2.5 Proses Sekrap

Elemen pemesinan dapat dihitung dengan rumus-rumus yang identik dengan


elemen pemesinan proses pemesinan yang lain. Pada proses sekrap gerak makan (f)
adalah gerakan pahat per langkah penyayatan, kecepatan potong adalah kecepatan
potong rata-rata untuk gerak maju dan gerak kembali dengan perbandingan kecepatan
= Vm/Vr. Harga Rs <1.

Elemen dasar tersebut adalah :

1. Kecepatan Potong Rata-rata

𝑛 𝑝 . 𝑙 𝑡 . ( 1 + 𝑅𝑠 )
𝑣=
2100

lt=lv+lw+ln
np = jumlah langkah per menit

2. Kecepatan makan

v f = f .n p

3. Waktu Pemotongan

𝑤
𝑡𝑐 =
𝑣𝑓
4. Kecepatan penghasilan geram

𝑍 = 𝑎 . 𝑓. 𝑣

B. Proses Broaching

Broaching adalah operasi mesin yang menggunakan alat bergigi, yang disebut
bros,ada juga yang menyebutnya mesin pembesar lubang yang biasa digunakan untuk
menghilangkan material. bros yang digunakan dalam mesin broaching, kadang-kadang
disingkat menjadi memulai pembicaraan mesin. Ini digunakan untuk pekerjaan presisi,
terutama untuk bentuk-bentuk aneh. Permukaan Broaching selesai dalam satu kali
pekerjaan, biasanya broaching menguntungkan karena digunakan untuk produksi
kuantitas tinggi pisau dibentuk mirip dengan gergaji, kecuali gigi meningkat tinggi atas
alat panjang. Selain itu, bros berisi tiga bagian yang berbeda: satu yang awal, satu lagi
untuk semi-finishing, dan yang terakhir untuk finishing. Karena semua fitur yang dibuat
kompleks maka dibutuhkan tenaga terampil untuk menggunakannya.

Gambar 2.6 Bentuk Pisau

Bahan common rotary broaching meliputi:


* Aluminium
* Brass
* 12L14
* Alloy Steel
* Stainless Steel
* Titanium

Broaching machine atau mesin pembesar lubang adalah suatu mesin yang
berfungsi juga pekerjaan membuang geram-geram, sehingga konstruksi pahatnya
mempunyai sederetan gigi-gigi pemotong dengan ukuran kecil di ujung dan semakin
besar di pangkal nya. Biasanya, satu suku cadang diselesaikan hanya dalam satu
langkah, oleh karena itu ukuran gigi pemotong di pangkal pahat disesuaikan dengan
ukuran lubang yang diharapkan. Walaupun banyak dari jenis mesin ini beroperasi
dengan cara menggerakkan alat pembesar lubang dan benda kerja diam, namun
sesungguh nya, akan lebih efektif bila dibalik, yakni: benda kerja yang bergerak, alat
pembesar lubang diam (stasioner).

• Jenis -jenis broaching machine

Berdasarkan cara kerjanya, maka mesin pembesar lubang dapat


dikelompokkanmenjadi:

o Pembesar lubang tarik

pahat pembesar lubang digerakkan menembus atau melintasi benda


yang stasioner

o Pembesar lubang dorong

pahat pembesar lubang di dorong menembus atau melintasi benda kerja


yang stasioner

o Pembesar lubang permukaan


o Pembesar lubang kontinu

Benda kerja digerakan dengan kontiniu terhadap pembesar lubang yang


stationer yaitu geraknya dapat lurus maupun melingkar.

Berdasarkan bentuk broaching machine maka dibagi menjadi empat yaitu :

o Mesin Pembesar lubang dorong vertical

Dibawah ini dapat dilihat gambar contoh pembesar lubang jenis dorong
Pada contoh gambar diatas diperlihatkan sebuah roda gigi yang sedang
dibuatkan lubang bulat, dimana ternyata proses nya jauh lebih cepat bila
dibandingkan dengan kerja nya mesin reamer (mesin perluasan lubang) atau
juga dibandingkan dengan kerja nya mesin bor, terutama akurasi hasilnya yang
begitu tinggi. Lubang awal sebelum diperbesar dengan alat ini, biasanya
merupakan hasil dari mesin gurdi.

Gambar 2.7 Mesing Broaching Vertical

o Mesin pembesar lubang Vertical

Meskipun mesin pembesar lubang horizontal diperuntukkan bagi


pembesaran lubang permukaan, tetapi bisa juga digunakan untuk pembesar
lubangsebelah dalam dari benda kerja yang berukuran sedang sampai besar.
Mesin jenis ini mempunyai kecepatan potong antara (3 s/d 12) m/menit dengan
kecepatan balik berkisar antara 30 m/menit untuk ukuran yang kecil, tetapi
untuk mesin-mesin yang besar(untuk tugas berat), kecepatan potong nya sekitar
60 m/menit dengan ketebalan geram mencapai 6,4 mm dalam setiap langkah.
Gambar 2.8 Mesin Broaching Horizontal

o Mesin pembesar lubang putar

Operasi mesin pembesar lubang putar adalah dengan memasangkan


benda kerja yang disanggah pada sebuah meja putar yang bergerak melintasi
sebuah alat pembesar lubang fixed. Pembesar lubang ini dibuat dengan ukuran
agak pendek, sehingga dapat disetel dan diasah dengan mudah, biasanya
digunakan untuk benda-benda yang kecil, seperti untuk membuat bujur sangkar
poros distributor, membuat celah, dll.

o Mesin pembesar lubang kontinu

Benda kerja dijepit secara otomatis sebelum melewati terowongan


pemegang tetap dimana alat pembesar lubang berada, dengan adanya
mekanisme tertentu, benda kerja dilepaskan oleh sebuah nok untuk kemudian di
proses. Efisiensi produksi nya sangat tringgi, sebab operator hanya bertugas
untuk memasukkan benda kerja kedalam stasiun pemuatan (loading station)
• Proses Broaching
Pada proses ini tergantung kepada mesin broaching yang dipakai pada
pengerjaan berlangsung.
o Broaching permukaan sangat sederhana baik sebagai benda kerja
bergerak terhadap permukaan stasioner bros, atau benda kerja dipegang
stasioner sedangkan bros dipindahkan kebalikannya.
o Broaching internal lebih terlibat. Proses dimulai dengan baik menjepit
benda kerja ke workholder dari broaching mesin atau benda kerja
diletakkan di atas bola workholder dirancang untuk secara otomatis
menyelaraskan benda kerja ke memulai pembroacingan. Lift dari mesin
broaching menurunkan pilot bros melalui benda di mana terlibat bros
penarik pilot. Lift kemudian melepaskan bagian atas pilot dan penarik
menarik bros melalui benda sepenuhnya. Benda kerja kemudian
dikeluarkan dari mesin dan bros dinaikkan kembali ke reengage dengan
lift. bros biasanya hanya bergerak secara linear, tapi kadang-kadang juga
diputar untuk membuat spline spiral atau rifling laras senapan. Cutting
cairan digunakan untuk tiga alasan. Pertama, untuk mendinginkan benda
kerja dan bros. Kedua, untuk melumasi permukaan pemotongan. Ketiga,
untuk menyiram keripik dari gigi. Dibentengi memotong cairan minyak
bumi yang paling umum, namun larut dalam air tugas berat cairan
memotong menjadi lebih populer.

• Keuntungan dan Keterbatasan Broaching

Mesin pembesar lubang banyak digunakan untuk operasi pemotongan


logam secara massal (mass product), karena sifat dan keunggulan nya sebagai
berikut:

1)Pemotongan kasar maupun penyelesaian akhir, dilakukan hanya dalam satu


langkah.

2) Waktu penyelesaian pekerjaan sangat cepat (orde detik)

3) Dapat digunakan untuk penyelesaian permukaan dalam maupun luar

4) Bentuk benda kerja tidak harus tertentu

5) Toleransi penyelesaian dapat dipertahankan, sehingga hasilnya mampu tukar

6) Hasil pekerjaan nya dapat bersaing dengan produk permesinan lain nya
BAB III
DATA DAN PENGOLAHAN DATA
3.1 Proses Broaching
a) Benda kerja
Benda kerja yang digunakan pada proses broaching adalah papan acrylic.

Gambar 3.1 Bentuk benda kerja (papan acrylic)

b) Proses – proses yang dilakukan


1. Sebelum melakukan proses sekrap, benda kerja terlebih dahulu dilubangi dengan
menggunakan proses drilling. Prosedur penggunaan mesin drilling adalah sebagai
berikut :
a. Meletakan benda kerja diatas balok kayu;
b. Mengatur kecepatan putar pahat dan melubangi benda kerja dengan cara
menurunkan pahat yang sedang berputar;
c. Hentikan pekerjaan pada saat benda kerja telah berlubang;

Gambar 3.2 Melubangi benda kerja dengan proses drilling


2. Memasukan pahat ke dalam lubang yang telah dibuat pada proses drilling dan
memasang benda kerja pada pencekam.

Gambar 3.3 Pemasangan benda kerja pada pencekam

3. Menekan tombol maju secara bersamaan pada panel penggerak. Pahat yang
sedang ditarik akan berhenti dengan sendirinya apabila telah mencapai batas.

Gambar 3.4 Panel penggerak

4. Melepas pahat broaching dan benda kerja jika telah selesai digunakan.

3.2 Proses Sekrap


a) Benda Kerja
Benda kerja yang digunakan dalam proses sekrap adalah balok baja.
Gambar 3.5 Benda kerja proses sekrap (balok baja)

b) Proses – proses yang dilakukan


1. Mengukur benda kerja dengan menggunakan jangka sorong;
2. Memasang benda kerja pada ragum dan dipukul dengan menggunakan palu
plastik;

Gambar 3.6 Pemasangan benda kerja pada ragum

3. Menghidupkan mesin sekrap dengan menekan tombol “start” ;


4. Menyetel pergerakan arah meja benda kerja dan mengatur ketinggiannya;
5. Menjalankan proses sekrap dengan menggeser tuas kecepatan;
6. Hentikan pekerjaan saat benda kerja telah selesai di pahat dengan posisi pahat
berada tidak diatas benda kerja.
BAB IV
ANALISA

Nama : Rima
NIM : A018006

Prosedur yang dilakukan saat melakukan praktikum ialah sebagai berikut :


a) Proses Sekrap
• Tahap pertama yang dilakukan yaitu pengecekan bagian-bagian mesin sekrap
sehingga pada saat melakukan praktkum praktikan telah mengetahui fungsi-
fungsi dan bagian dari mesin sekrap
• Pada praktikum proses sekrap ini menggunakan balok alumunium sebagai benda
kerja yang dijepitkan pada meja (table)
• Proses sekrap ini bertujuan untuk mengurangi ketinggian benda kerja beberapa
millimeter maka setelah benda kerja dijepit pada meja (Table), untuk mengatur
berapa millimeter ketinggian yang akan dikurangi masa bias menggunakan gigi
rachet.
• Dalam 1 garis pada gigi rachet menandakan 0,1 mm, maka untuk mengurangi
3mm gigi rachet diputar mencapai tiga kali garis yang dilewati
• Saat proses sekrap berlangsung maka praktikan dapat mengatur arah gerakan
dari table secara linier yaitu pergerakan arah kiri atau kanan dengan
menggunakan pena rachet
• Setelah arah ditentukan maka nyalakan mesin sekrap dengan menekan tombol
start dan mendorong cluth ke arah luar
• Pengerjaan dilakukan sampai mesin sekrap telah melakukan pahat pada seluruh
permukaan balok alumunium.
• Setelah seluruh permukaan dipahat maka dorong cluth ke arah dalam untuk
menghentikan proses dan pada saat memberhentikan mesin sekrap maka pahat
tidak boleh berada diatas benda kerja dan harus diarahkan pada posisi semula
• Proses sekrap selesai
b) Proses Broaching
• Pembuatan lubang awal terlebih dahulu dengan menggunakan mesin bor dan
prosedur yang dilakukan ialah meletakan benda kerja pada ragum yang terdapat
pada meja kerja bor, meletakan pahat dengan ukuran yang diinginkan pada tool
post yang terdapaat pada bor, mengatur kecepatan putar pahat dan membuat
lubang pada benda kerja dengan menurunkan pahat yang sedang berputar
senhingga bergesekan pada benda kerja
• Pemngambilan benda kerja yang telah di lubangi terlebih dahulu dan
pemindahan benda kerja tersebut ke mesin broaching
• Pengecekan mesin broaching dan pengenalan setiap bagian [ada mesin
broaching sehingga dapat menghindari kecelakaan dari praktikum
• Pemilihan pahat yang akan digunakan pada mesin broaching
• Pemasangan pahat pada pemegang pahat (tool-post) mesin broaching. Pada saat
pemasangan pahat perlu diperhatikan bahwa terdapat satu bagian yang beralur
dan bagian yang lain yang polos. Penempatan pemasangan pahat hingga posisi
pahat mencapai keadaan yang baik untuk melakukan proses broaching (saat
semua bagian dari pahat masuk semua hanya tersisa bagian kecil pada pahat
tersebut). Penyetelan pahat hingga masuk ke dalam dengan
menggunakan tombol hitam yang ditekan secara bersamaan
• Peletakan benda kerja pada mesin broaching dan pemegangan benda kerja
dengan tangan praktikan di bagian kedua sisi hingga benda kerja dapat
dipastikan tidak akan bergerak selama proses briaching berlangsung
• Benda kerja dipegang oleh praktikan sebagai penahan saat proses broaching
berlangsung.
• Perlakuan proses broaching dengan langkah awal menghidupkan mesin dan
menekan kedua tombol hitam secara serentak. Pengerjaan dilakukan hingga
mencapai perluasan lubang yang diinginkan oleh praktikan.
Analisis Hasil Benda Kerja
a) Proses Sekrap
Benda kerja yang dihasilkan pada proses sekrap mengasilkan geram-geram dari
proseshasil pemahatan yang disesuaikan dengan kedalaman pahat (tool) memahat
semakin besar kedalaman yang dipahat maka semakin banyak geram-geramyang
dihasilkan. Pada proses sekrap ini proses pemotongan benda kerja dan penghaluskan
dilakukan secara linier dengan gerakan maju mundur sehingga permukaan yang
dihasilkan memiliki kontur garis-garis liniear. Pada proses sekrap ini dapat dilakukan
du acara yaitu secara manual dan otomatis dimana untuk proses manual benda kerja
yang dihasilkan bias lebih cepat dibandingkan dengan proses otomatis tetapi tingkat
kerapihan benda kerja yang dihasilkan lebih rapih dihasilkan oleh proses otomatis
karena peluar pahatan terlewat lebih besar pada proses manual dibanding pada proses
otomatis.

b) Proses Broaching
Benda kerja yang dihasilakan pada proses broaching menghasilan geram – geram putih
pada proses drilling berlangsung yang cukup banyak, hal ini dihasikan karena adanya
gaya gesekan yang cukup kuat pada benda kerja yang berupa akrilik. Semakin tinggi
gesekan yang terjadi maka akan mengasilkan panas yang semakin tinggi diantara benda
kerja dan alat hal ini menyebabkan semakin banyak geram-geram yang dihasilkan. Pada
pengasilan benda kerja melalui proses broaching pahat yang ingin dihasilkan pada
proses broaching dapat disesuaikan dengan bentuk pahat yang digunakan.

Analisis Parameter Proses


a) Proses Sekrap
Pada proses sekrap parameter proses yang digunakan yaitu kecepatan potong ( cutting
speed ), gerak penyayatan (feeding), kedalaman pemakanan ( depth of cut ). Pada
cutting speed atau velocity of cutting proses sekrap bisa diatur sesuai dengan kecepatan
yang ingin digunakan tetapi pada praktikum kali ini tidak dilakukan karena sedang ada
proses perbaikan pada bagian kecepatan mesin sekrap yang digunakan. Semakin keras
material alat potong atau pahat (tool) yang digunakan maka semakin cepat proses
pemotongan sebaliknya apabila semakin keras bahan material benda kerja yang
diproses maka akan sekain kecil kecepatan potongnya. Parameter yang kedua yaitu
gerakan penyayatan (feeding) merupakan jarak yang ditempuh oelh pahat setiap benda
kerja berputar satu kali, maka pada proses sekrap proses pahat dilakukan secara liniear
maka hasil permukaan yang didapat sesui dengan gerakan penyayatan (feeding) yang
dilakukan. Parameter yang ketiga yaitu kedalaman pemakanan (depth of cut)
merupakan tebal bagian benda kerja yang dibuang dari benda kerja atau jarak antara
permukaan yang dipotong terhadap permukaan yang belum dipotong. Pada parameter
depth of cut proses pemakanan ditentukan oleh gigi rachet sehingga dapat ditentukan
seberapa dalam proses pemakanan yang berlangsung. Pada proses sekrap ini dilakukan
depth of cut dengan kedalaman 1mm dengan tiga kali proses yaitu 0,3mm ; 0,3 mm ;
dan 0,4mm. Gerakan penyayatan (feeding) sangat erat kaitanya dengan kedalaman
pemakanan.

b) Proses Broaching
Pada proses broaching semakin cepat kecepatan makan maka akan semakin cepat pula
geram-germa yang dihasilkan dan semakin cepat proses pelubangan yang diinginkan.
Kecepatan pelubangan pda mesin broaching mngekibatkan benda kerja semkin kasar
apabila pada kecepatan tinggi sehingga perlu adanya kecepatan makan yang pas yang
sesuia dengan material yang digunakan. Proses broaching yang dilakukan tergnatung
pada material yang dipakai.

Fenomena yang terjadi selama praktikum


a) Proses Sekrap
Pada saat proses sekrap berlangsung terjadi goresan berupa titik-titik pada benda kerja.
Hal ini disebabkan oleh adanya hentakan yang terjadi pada saat pahat melakukan
goresan sehingga timbul titik-titik pada benda kerja tersebut. Kecepatan yang tidak
dapat diatur menyebabkan pada proses sekrap ini terjadi lama untuk satu kali
pengerjaan. Kesalahan pada proses sekrap ini yaitu kesalahan paralak yang dilakukan
praktikan saat mengukur benda kerja oleh jangka sorong dan kesalahan praktikan pada
saat melihat gigi rachet sehingga kedalaman penyayatan tidak sesuai dengan yang
diinginkan. Jangka sorong yang digunakan tidak terdapat pengunci dan relative sudah
lama sehingga akurasi jangka sorong harus dikalibrasi terleih dahulu untuk mengetahu
kesesuaian jangka sorong yang digunakan agar tidak terdapat kesaahan pengukuran saat
berlangsungnya praktikum.

b) Proses Broaching
Pada proses broacing ini mengasilkan ragum yang cukup banyak pada saat pelubangan
terjadi karena disebabkan oleh gaya gesek yang dihasilkan pada proses pemakanan
berlangsung yaitu pada proses drilling terjadi gaya gesek mesin dengan benda kerja
sehingga terjadi peningkatan suhu dan kahirnya mengahasilkan ragum yang cukup
banyak pada proses pelubangan terjadi. Ragum yang dihasilkan akan menyesuaikan
dengan benda kerja yang digunakan pada praktikum kali ini benda kerja yang
digunakan adalah akrilik. Pada saat melakukan proses broaching harus menekan tombol
hitam secara bersamaan hal ini berjutuan sebagai penagman atau safety saat proses
broaching berlangsung. Dan ketika ingin memberhentikan proses broaching yang
berlangsung yaitu bisa dengan menekan tombol merah dan proses broaching akan
otomatis berhenti hal ini berlangsung apabila ada emergency dan proses harus
dihentikan pada saat itu juga tetapi pada prose sbroaching ini terjadi satu kali hentakan
dan akan berhenti seketika. Saat ingin mengembalikan ke posisi yang diinginkan bisa
menekan tombol hitam dikiri dan kanan secara bersamaan sesuai dengan arah yang
diinginkan. Kesalahan pada praktikum broacing ini yaitu pada saat mebolongi tidak ada
space di bagian tengan dan akhirnya pahat yang diapatkan pecah, apabila dilakukan di
bagain benda kerja maka akan membahayakan praktikan saat memegang benda kerja
tersebut karena kemungkina tangan terkena pahatan akan tinggi.

Nama : Muhammad Imam Nugraha


NIM : A018051

Prosedur yang dilakukan pada mesin pada saat praktikum ialah sebagai berikut :
a) Proses sekrap pada mesin sekrap
• Yang pertama sebelum praktikum praktikan haruslah mengetahui bagian bagian dari
mesin mesin yang akan digunakan dan fungsinya.
• Mengecek kondisi mesin yang akan digunakan saat praktikum
• Pada proses sekrap benda kerja yang dipakai adalah sebuah balok alumunium. Balok
alumunium tersebut nantinya akan disimpan pada meja kerja dan kemudian dijepit agar
pada proses sekrap balok alumunium. Selain dijepit, balok alumunium juga dipukul
menggunakan palu plastic bertujuan untuk balok agar rata permukaannya
• Setelah itu melakukan pengaturan kecepatan dan langkah potong dan melakukan set-
zero pada mesin sekrap
• Mengatur kedalaman yang akan diberikan pada balok alumunium pada mesin sekrap
dengan menaikan ketinggian meja kerja. Setiap satu garis pada mesin sekrap berarti
memberikan kedalaman atau memotong 1mm pada balok alumunium
• Mengatur gerak makan otomatis dengan cara mengatur arah pergerakan pena rachet
• Menekan tombol start dan menggeser tuas kopling pada mesin untuk memulai proses
sekrap
• Tunggu hingga semua permukaan balok terpahat
• Menghentikan mesin setelah proses sekrap haruslah ketika mata potong pahat diluar
benda kerja
b) Proses broaching pada mesin broaching
• Melakukan pembuatan lubang pada papan acrylic dengan proses drill
• Proses drill yang pertama memasang drill nya pada mesin
• Setelah itu nyalakan mesin drill hingga mata bor nya berputar
• Turunkan mata bor secara perlahan hingga mengenai papan acrylic
• Setelah proses drilling masuk ke proses broaching
• Pastikan toolpost telah menempati posisi dekat ragum
• Tempelkan benda kerja pada ragum, sesuaikan lubah pada papan acrylic dengan lubang
pada ragum dan toolpost
• Masukkan brass (pahat) melalui lubang pada acrylic dan masuk ke dalam lubang pada
toolpost hingga terkunci rapat
• Nyalakan mesin broaching dan tekan dua tombol anak panah ke atas secara bersamaan
hingga toolpost bergerak menjauhi ragum dan benda kerja
• Tahan benda kerja agar tidak bergerak selama proses broaching berlangsung
• Setelah lubang dengan luas permukaan terbentuk dan terdapat semacam ulir keluarkan
dari mesin broaching
• Matikan mesinnya

Analisis Benda Kerja


a) Proses sekrap
Prosses sekrap merupakan proses untuk meratakan permukaan pada benda kerja. Awalnya
benda kerja memiliki permukaan yang tidak rata dengan proses sekrap nantinya menghasilkan
permukaan yang rata dan pada proses sekrap bisa mengatur ketebalan benda kerja nantinya.
Untuk melakukan perataan permukaan dengan ketebalan yang dinginkan harus beberapa kali
proses, karena mesin sekrap mampu memahat maksimal sampai 3-5mm, jika lebih ditakutkan
mesin tidak bisa memahat permukaan yang berakibat mesin terutama mesin pahat rusak.
b) Proses Broaching
Proses broaching pertama kalinya adalah melakukan pelubangan pada papan acrylic yaitu
dengan cara drilling, pada proses ini geram yang dihasilkan banyak karena acrylic (benda kerja)
cukup tebal. Setelah drilling masuk ke proses broaching, proses ini membentuk lubang yang
tadi menjadi lubang yang bisa dibilang terdapat motifnya contohnya menjadi segi enam dan
lain-lain tergantung mata pisau yang digunakan. Geram yang dihasilkan berwarna putih
berbeda dengan warna asli dari acrylic yang digunakan, hal ini disebabkan adanya gesekan
antara benda kerja dengan pahat menimbulkan efek panas pada geram sehingga geram menjadi
berwarna putih.

Analisis Parameter Proses


a) Proses sekrap
Proses sekrap memiliki beberapa proses yaitu, pertama kecepatan makan. Kecepatan makan
mempengaruhi terhadap permukaan benda kerja, semakin cepat kecepatan makannya semakin
kasar permukaan benda kerja begitupun dengan kondisi sebaliknya. Yang kedua kecepatan
potong untuk penghalusan permukaan benda kerja. Yang ketiga kedalaman potongan, pada
proses sekrap pengaturan kedalaman diperuntukkan untuk memberikan intruksi pada mesin
seberapa dalam pemahatan pada benda kerja, semakin dalam pemahatan geram yang dihasilkan
semakin tebal dan Panjang serta permukaannya menjadi kasar.
b) Proses broaching
Proses pertama yang dilakukan adalah drilling atau pelubangan menggunakan mata bor (drill).
Pada proses ini akan membuat lubang yang berdiameter sesuai dengan mata bor yang
digunakan. Proses drilling dilakukan secara perlahan lahan agar hasil yang diperoleh bagus
tidak cacat. Setelah drilling masuk ke proses broacing untuk memperluas lubang dan
memberikan motif pada lubang yang tadi. Proses ini dilakukan dengan cara menempatkan
benda kerja pada ragum dan mata pisau bagian belakang masuk ke lubang pada acrylic
kemudian mata pisau dimasukkan ke toolpost hingga terkunci. Setelah itu menekan tombol
panah keatas untuk menjalan kan pisau pahat, nantinya pisau pahat akan bergerak menjauhi
benda kerja dan akan membentuk lubang yang lebih besar dan ada motifnya. Pada saat
menekan tombol diusahakan benda kerja juga ditahan dengan tangan sekuat mungkin agar
benda kerja tidak bergeser.

Fenomena yang terjadi saat praktikum


a) Proses sekrap
Proses sekrap mengasilkan geram. Geram-geram tersebut memiliki ketebalan yang berbeda
pasa saat sekali proses broaching. Geram tersebut juga tidak terasa hangat dan tidak ada
perubahan warna, hal ini karena tidak ada energi panas yang tinggi pada proses pemahatan
benda kerja. Selain geram fenomena yang terjadi saat prakitum adalah permukaan yang baru
setelah melalui sekrap lebih mengkilau karena benda tersebut alumunium dan belum
mengalami proses oksidasi. Gerak pahat pada saat mundur lebih cepat dibandingkan pada saat
maju karena ada proses quick back machine. Permukaan benda kerja memiliki bintik bintik
pada permukaannya, ini disebabkan saat pencetakan terdapat gelembung kecil dan pada saat
dipahat terlihat bintik kecil.
b) Proses broaching
Fenomena yang terjadi pertama ialah pada saat drilling, pada proses ini menghasilkan geram
yang banyak dan berwarna putih karena pada saat drilling benda kerja mendapat energi panas
yang mengakibatkan geram panas dan berubah warna. Pada saat praktikum juga papan acrylic
mengalami patah, hal ini disebabkan lubang yang kami gunakan proses broaching berdekatan
dengan lubang yang lain. Mesin broaching memberikan gaya yang besar, jadi pada saat
broaching papan acrylic tidak bisa menahan gaya yang diterima sehingga mengalami patah.

Nama : Shadrina Marini Kusuma


NIM : A018033

Prosedur kerja
a) Proses sekrap
1. Menyiapkan bahan yang akan dipakai pada proses sekrap;
2. Mengukur panjang dari balok kayu yang akan dipakai menggunakan jangka
sorong;
3. Memilih permukaan dari benda kerja yang paling rata permukaannya, kemudian
diletakkan diantara ragum;
4. Jepitlah benda kerja dengan kuat oleh ragum dengan cara memutar tuasnya.
Kemudian benda kerja dipukul-pukul agar benda kerja tetap pada posisinya saat
proses sedang berlangsung;
5. Atur ketinggian meja dan arah gerak meja;
6. Atur berapa panjang yang akan dipahat oleh mesin sekrap. Setiap 10 garis yang
ditunjukan pada mesin sekrap menunjukan 1 mm pada benda kerja;
7. Nyalakan mesin sekrap dengan menekan tombol “start”;
8. Geser tuas penggerak untuk menjalankan proses;
9. Tunggu sampai pahat telah selesai memahat benda kerja;
10. Hentikan proses dengan menggerakkan kembali tuas penggerak. Pastikan posisi
pahat tidak diatas benda kerja;
11. Lepaskan benda kerja, kemudian ukur berapa panjangnya setelah dipahat oleh
mesin sekrap.
b) Proses broaching
1. Menyiapkan bahan yang akan dipakai pada proses broaching;
2. Sebelum melakukan proses broaching, benda kerja (papan acrylic) dilubangi
terlebih dahulu menggunakan mesin drilling. Berikut ini proses penggunaan mesin
drilling:
a. Benda kerja diletakan diatas balok kayu;
b. Atur posisi benda kerja agar berada tepat dibawah drill;
c. Nyalakan mesin drill hingga menyentuh benda kerj;
d. Turunkan drill secara perlahan hingga menyentuh benda kerja;
e. Angkat dan turunkan beberapa kali drill agar geram tidak menumpuk;
f. Angkat drill apabila telah menyentuh permukaan balok kayu.
3. Pindahkan benda kerja ke mesin broaching;
4. Masukan pahat yang telah ditentukan jenisnya kedalam lubang yang telah dibuat
pada proses drill;
5. Benda yang telah dimasukan pahat kemudian dipasang pada pencekam dengan
posisi pahat pada bagian panjang tangkal yang dimasukan kedalam mesin
broaching;
6. Tekan secara bersamaan tombol penarik pada panel penggerak;
7. Mesin akan secara otomatis berhenti;
8. Tekan tombol kembali secara bersamaan untuk mengembalikan posisi mesin
broaching seperti semula;
9. Lepaskan benda kerja pada mesin broaching.

Analisis Benda Kerja


a) Proses sekrap
Benda kerja pada awalnya memiliki ukuran panjang 5,53 cm yang diukur menggunakan
jangka sorong. Kemudian dilakukan proses sekrap dengan mengurangi sedikit permukaannya
dengan sembarang ukuran. Setelah selesai, kemudian benda kerja diukur panjangnya dengan
menggunakan jangka sorong. Namun hasil pengukuran justru menunjukan hasil panjang benda
kerja yang lebih panjang dari pengukuran awal. Hal itu bias jadi disebabkan oleh jangka
sorong. Jangka sorong yang dipakai tidak memiliki penahan, jadi ukurannya mudah berubah-
ubah. Dan bias jadi sebab adanya kesalahan paralax yang membuat praktikan salah membaca
ukuran.
Percobaan kedua dilakukan dengan mengurangi ukuran 1 mm. karena tebal maksimal yang
dapat dilakukan pahat adalah 0,5 mm, maka percobaan dilakukan 3 kali dengan setiap praktikan
merubah 3 garis, 3 garis, dan 4 garis agar mendapatkan ketebalan yang diinginkan.
Proses sekrap menghasilkan geram-geram yang bentuknya spiral namun tidak beraturan
dan berwarna silver. Geram-geram berasal dari gesekan yang dihasilkan antara pahat dan
permukaan benda kerja.

Geram silver pada proses sekrap

b) Proses broaching
Benda kerja yang dipakai adalah papan acrylic. Sebelum masuk proses broaching, benda kerja
terlebih dahulu dilubangi oleh mesin drill. Pada saat proses melubangi benda kerja, muncul
geram-geram berwana putih. Hal itu disebabkan karena adanya gesekan antara permukaan drill
dan papan acrylic. Permukaan drill yang berputar menggerus papan acrylic. Pembuatan pola
lubang pada benda kerja diharuskan berada pada posisi tengah, hal itu dimaksudkan agar benda
kerja tidak tertarik masuk ke lubang alat pencekam.

Geram putih pada proses drilling


Analisis Parameter Proses
a) Proses sekrap
1. Kecepatan gerak pahat
Semakin cepat kecepatan gerak pahat, maka benda kerja akan menghasilkan hasil
yang kurang rata sebab adanya kemungkinan permukaan benda kerja tidak
terpotong.
2. Jarak pahat
Semakin tebal jarak yang akan dipahat, maka akan semakin kasar permukaannya.
Dan kemungkinan pahatnya patah juga semakin besar.
3. Pergerakan meja secara manual
Jika menggerakan arah gerak meja secara manual maka akan terjadi permukaan
benda kerja yang tidak rata. Sebab, kemungkinan untuk ada permukaan yang tidak
terpahat semakin besar.

b) Proses broaching
1. Kecepatan putar drill
Pada saat benda kerja dilubangi oleh mesin drill, kecepatan putar drill dapat
diubah-ubah. Semakin cepat drill berputar maka akan semakin kasar permukaan
benda kerja.
2. Posisi benda kerja
Benda kerja yang diletakan pada pencekam semakin ditengah akan semakin kuat
untuk tidak tertarik ke lubang pencekam. Sedangkan semakin pinggir letak lubang
pada benda kerja maka akan semakin memungkinkan untuk tertarik kedalam
lubang pencekam.
3. Kecepatan tarikan mesin broaching
Semakin cepat tarikam dari mesin broaching, maka pola lubang pada benda kerja
akan semakin kasar. Oleh karena itu, kecepatan mesin broaching harus diatur
sesuai jenis benda kerja.
4. Jenis pahat
Pemilihan jenis pahat akan mempengaruhi bentuk pola yang akan dibuat.

Fenomena yang terjadi saat praktikum


a) Proses sekrap
Geram-geram yang terbentuk tidak berubah warna menunjukan temperatur pada proses
sekrap tidak terlalu besar sehingga tidak menyebabkan hangus pada geram dan
membuat geram berubah warna. Adanya titik-titik kecil disetiap garis potongan pada
permukaan benda kerja disebabkan oleh hentakan yang dilakukan oleh pahat. Pahat
yang kembali memiliki waktu yang lebih cepat dibandingkan pada saat maju.

Titik-titik kecil pada permukaan benda kerja

b) Proses broaching
Pada saat benda kerja dilubangi oleh mesin broaching, terjadi retak pada benda kerja.
Hal itu disebabkan oleh lubang-lubang yang ada pada benda kerja memiliki jarak yang
berdekatan. Akibatnya benda kerja tidak kuat menahan tarikan dari mesin broaching.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Nama : Rima
NIM : A018006
1. Pembuatan lubang profil pada proses broaching disesuaikan dengan jenis pahat apa
yang dibutuhkan. Pembuatan pahat ini diawali dengan pembolongan benda kerja yaitu
pada praktikum kali ini akrilik dan dilanjutkan dengan proses broaching sehingga
didapatkan lubang profil yang diinginkan. Dalam pembuatan lubang profil pada
proses broaching harus selalu diperhatikan aspek safety dari praktikan saat sedang
memegang benda kerja pada proses broaching. Pada proses pembuatan profil lubang
maka dalam satu benda kerja lubang satu dengan lubang lainnya tidak boleh
berdempetan karean akan mnyebabkan kerusakan pda benda kerja yang akan diabuat
profil lubang hal ini disebabkan tingginya kecepatan proses broaching berlangsung.
2. Proses sekrap bertujuan untuk mengurangi ketinggian benda kerja yang berupaka
baok aluminium beberapa millimeter maka untuk mepercepat proses dilakukan proses
sekrap dengan hasil keakutaran yang cukup baik. Penentuan kedalaman pengayunan
disesuaikan dengan yang diinginkan melalui proses pengaturan pada gigi rachet.
Setiap sati garis menandakan 0,1 mm maka untuk memotong 0.3mm harus memutar
gigi racher sampai 3 garis.
3. Penghalusan permukaan merupakan salah satu fungsi mesin sekrap. Pada benda kerja
yang berupa logan untuk menghaluskan sisi balok logam dengan cepat bisa
menggunakan mesin sekrap. Semakin keras suatu logam maka kecepatan sekrap
memahat sisi balok logam semakin lama begitu juga sebaliknya. Proses pengahalusan
ini dilakukan secara liniear yaitu dengan gerakan maju mundur serta benda kerja akan
bergerak sesuai dengan pahatan baik ke kiri maupun ke kanan yang disesuaikan
dengan pena rachet.
4. Parameter yang mempengaruhi pada proses sekrap dan broaching yaitu kecepatan
potong (cutting speed), gerakan penyayatan (feeding), dan kedalaman pemakanan
(depth of cut). Sehingga dalam setiap proses sekrap dan broaching selalu berkaitan
dengan ketiga parameter tersebut. Sebagai praktikan melalui ketiga parameter tersebut
maka akan semakin mudah dalam melakukan kegiatan praktikum.
Nama : Muhammad Imam Nugraha
NIM : A108051
1. Pembuatan lubang pertama kali melalui proses drilling. Proses ini menggunakan mesin
drill dengan mata bor yang diameter lubangnya sesuai dengan diameter mata bor (drill).
Setelah pembuatan lubang masuk ke proses broaching, yaitu perluasan lubang. Proses
broaching ini nantinya menghasilkan lubang profil sesuai dengan mata pisau yang
digunakan dan sesuai dengan kebutuhan. Proses broaching ini cukup berbahaya, karena
pada saat mesin broaching digunakan, papan acrylic harus ditahan menggunakan
tangan agar acrylic tidak bergeser pada saat broaching. Proses drill menghasilkan geram
yang banyak dan berwarna putih karena adanya energi panas yang mengakibatkan
perubahan warna. Pada proses broaching dihimbau agar lubang yang akan di broaching
tidak berdekatan dengan lubang yang lainnya agar tidak mengalami patah
2. Proses sekrap bertujuan untuk menghaluskan permukaan benda kerja selain itu proses
sekrap juga bisa untuk menentukan ketinggian/ketebalan benda kerja sesuai yang
dibutuhkan. Pada mesin sekrap terdapat tuas yang bisa diputar (gigi rachet) dan terdapat
garis, untuk satu garis sama dengan 1mm. Pada praktikum kemarin mencoba
mengurangi ketinggian benda kerja sebesar 10mm dengan tiga kali percobaan, pertama
3mm, kedua 3mm, dan ketiga 4mm.
3. Penghalusan menggunakan mesin sekrap pada benda kerja kemarin pada saat
praktikum adalah balok alumunium. Menghaluskan permukaan benda kerja
sebenarnya bisa dilakukan secara manual maupun otomatis (sekrap). Secara manual
proses pengahalusan permukaan benda kerja tergolong cepat, namun hasil yang didapat
pada permukaan tidak rata. Sedangkan secara otomatis (sekrap) waktu yang dibutuhkan
agak lama karena mesin berjalan secara linier dan cepat lambat nya memahat
tergantung material benda kerja dan ketebalan pemahatan. Tapi, menggunakan proses
sekrap menghasilkan permukaan yang lebih rata dan lebih halus dibandinkan dengan
cara yang manual
4. Parameter yang mempengarhi proses sekrap, yaitu kecepatan makan pada mesin sekrap,
kecepatan potong (kecepatan pena rachet untuk memotong benda kerja), dan
kedalaman potong karena akan mempengaruhi kecepatan potong. Serta parameter yang
mempengaruhi proses broaching, yaitu drilling atau disebut pembuatan lubang pada
papan acrylic, pada saat broaching papan acrylic diperluas diameternya dan
menghasilkan lubang profil. Papan acrylic harus ditahan dengan tangan agar tidak lepas
dari ragum dan tidak bergeser.

Nama : Shadrina Marini Kusuma


NIM : A018033
1. Pembuatan lubang profil pada benda kerja (papan acrylic) menggunakan pahat yang
yang telah ditentukan. Tahap pertama yang dilakukan adalah pembuatan lubang pada
benda kerja yang dilakukan dengan menggunakan proses drilling. Kemudian benda
kerja dimasukam pahat dengan posisi bagian panjang tangkal yang dimasukkan
kedalam mesin broaching. Tekan tombol maju secara bersamaan pada panel penggerak.
Setelah mesin berhenti secara otomatis, tekan tombol mundur secara bersamaan untuk
mengembalikan posisi mesin broaching. Pada proses ini akan didapatkan lubang profil
yang diinginkan sesuai dengan jenis pahat yang telah ditentukan.
2. Proses yang dilakukan oleh mesin sekrap adalah bertujuan untuk mengurangi panjang
permukaan dari benda kerja Untuk menentukan kedalaman pengayunan yang akan
dilakukan oleh mesin sekrap, dapat dilakukan dengan mengubah gigi rachet. Setiap 1
garis yang ditunjukan pada gigi rachet menandakan besarnya kedalaman yang akan
dipahat adalah 0,1 mm. Maksimal kedalaman yang dapat dilakukan oleh pahat adalah
0,5 mm.
3. Proses sekrap tidak hanya bertujuan untuk mengurangi ketebalan dari benda kerja,
namun proses sekrap juga bertujuan untuk memperhalus permukaan dari benda kerja.
Proses yang dilakukan dalam menghaluskan permukaan sama dengan proses yang
dilakukan untuk mengurangi ketebalan benda kerja
4. Parameter yang mempengaruhi proses sekrap adalah kecepatan gerak pahat, jarak
kedalaman pahat, pergerakan arah meja secara manual dan otomatis. Sedangkan
parameter yang mempengaruhi proses broaching adalah kecepatan putar drill, posisi
benda kerja, kecepatan tarikan, jenis pahat.

5.2 Saran
Nama : Rima
NIM : A018006
1. Dalam proses broaching dan sekrap harus lebih memerhatikan aspek kecepatan sebab
sangat mempengaruhi hasil dari benda kerja yang ingin didapatkan.

Nama : Muhammad Imam Nugraha


NIM : A018051
1. Praktikan harus lebih teliti dalam melakukan pengukuran benda kerja. Baik sebelum
prosesmaupun sesudah proses
2. Pengukuran benda kerja harus lebih teliti lagi, agar hasil yang diinginkan terpenuhui
3. Pada proses sekrap diharapkan tidak berada didepan mesin, ditakutkan geram hasil
pahatan pada mesin sekrap mengenai mata atau muka
4. Pada proses pembuatan ulir di mesin broaching, papan acrylic yang dipegang harus
lah hati hati, agar tangan tidak mengenai pahat broaching

Nama : Shadrina Marini Kusuma


NIM : A018033
1. Saat melakukan proses drilling, hal yang tidak boleh dilakukan adalah menurunkan drill
terlalu cepat karena akan mempengaruhi hasil dari lubang.
2. Pada saat melakukan proses broaching, benda harus ditahan dengan kuat agar benda
tidak bergerak saat proses penarikan yang akan mempengaruhi hasil.
3. Pada proses sekrap, posisi praktikan diusahakan untuk tidak berada pada posisi terlalu
dekat dengan benda kerja yang sedang dipahat. Sebab dikhawatirkan geram akan
mengenai bagian penting seperti mata, dll.
4. Saat melakukan praktikum, praktikan harus selalu mengikuti perintah dari asprak, dan
selalu mengutamakan keselamatan agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA

Kharagpur.2017. Broacing – principles, system, and application . Diunduh melalui


https://nptel.ac.in/courses/112105127/pdf/LM-26.pdf pada 17 maret 2019

Payanto M.Pd. 2017. Proses sekrap (shaping) . Diunduh melalui


http://staffnew.uny.ac.id/upload/132310886/pendidikan/(PPt)+Materi+4.+Proses+Sek
rap+(Shaping).pdf pada 17 maret 2019

Ignou. 2017. Manufacturing process III . Diunduh melalui


http://www.ignou.ac.in/upload/broaching.pdf pada 17 maret 2019

Kharagpur.2017. Broacing – principles, system, and application . Diunduh melalui


https://nptel.ac.in/courses/112105127/pdf/LM-26.pdf pada 17 maret 2019

Widarto (2008). Teknik Pemesinan Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan.
LAMPIRAN
Tugas Setelah Praktikum Sekrap
1. Bagaimana cara pencekaman benda kerja untuk proses perataan permukaan ? Jelaskan
dengan gambar !

Penjepitan benda kerja sesuai dengan ukuran benda kerja apabila ketebalan benda
kerja lebih kecil daripada ketinggian dinding ragum, perlu parrarel pad yang berfungsi
sebagai dudukan agar saat proses perataan permukaan, ragum tidak ikut terpotong.
Bila permukaan di samping meja kerja miring, sisipkan silinder baja pada salah satu
sisi ragum. Kencangkan ragum, ketok benda kerja dengan palu untuk memastikan
bahwa permukaan benda kerja telah serata mungkin untuk dipotong
2. Gambarkan mekanisme pemegang pahat, agar pada saat gerak balik pahat tidak masuk
ke benda kerja!
Pada saat memahat benda kerja proses memahat langsung menempel pada benda kerja
tetapi terdapat proses khusus pada mesin sekrap sehingga pada saat gerak balik tidak
terdapat pahatan lagi
3. Bagaimana cara mengatur langkah ayun ? Jelaskan dengan gamber!

Lengan ayun akan bergerak dari A sampai B dan sebaliknya. Karena sudut AB lebih
besar daripada sudut BA, maka langkah kebelakang akan lebih cepat. Untuk
langkah pemakanan yg pendek,maka lengan ayun harus dipasang pada posisi terdekat
dengan sumbu poros. Cara mengukurnya terdapat pada baut yang terletak pada poros
yang mampu diputar untuk menyesuaikan jarak lengan ayun dengan sumbu poros roda
pemutar. Sudut perputaran = perubahan jarak lengan ayun dengan sumbu poros roda
pemutar. Maka pada saat proses sekrap berlangsung gerak pemakanan lebih lambat dari
gerak balik yang dilakukan.
4. Bagaimana cara menentukan langkah permenit!
Menentukan Jumlah Langkah Maju Mundur pada mesin sekrap dalam satu menit
tergantung pada kecepatan potong bahan (v) dan panjang langkah (L) untuk rumus
langkah yang pemahatan yang dilakuakn oleh mesin sekrap adalaha sebagai berikut :
𝑛 = 𝑉 2𝐿
Untuk mengatur jumlah langkah per menit,dilakukan dengan menempatkan handel
pengatur jumlah langkah pada posisi yg paling sesuai/mendekati angka hasil
perhitungan handel, pengatur jumlah langkah yang ditempatkan di body samping
mesin.
5. Bagaimana cara membuat produk balok yang benar-benar siku antar sisinya dari row
material berupa balok yang belum tentu siku antar sisinya ? Jelaskan langkah-
langkahnya dengan gambar!

Untuk mendapat hasil yang benar-benar siku di antara sisinya maka dilakukan proses
sekrap pada setiap sisi benda kerja sehingga setelah proses setiap sisi dilakukan akan
mendapat balok yang benar-benar siku.

6. Bagaimana cara membuat roda gigi dari mesin sekrap!


• Proses ini membutuhkan meja kerja yang berbentuk shaft.
• Ukur dimensi awal benda kerja
• Pasang pada meja kerja berupa shaft yang dapat berputar
• Atur jarak langkah, kecepatan langkah
• Setting zero antara pahat dengan benda kerja
• Tentukan kedalaman pahat dan jenis pahat sesuai dengan spesifikasi roda gigi
yang diinginkan
• Nyalakan mesin atur kecepatan makan benda kerja
• Matikan mesin, lepas benda kerja dan ukur dimensi akhir roda gigi
Tugas Setelah Praktikum Broaching
1. Gambarkan benda kerja beserta dimensinya (sebelum dan sesudah dilakukan
permesinan)!

2. Gambarkan geometri pahat yang dipakai beserta keterangan gambar!


3. Bagaimana cara kerja mesin dan proses broaching? Jelaskan dengan gambar!
Pada benda kerja yang diam, pahat akan ditarik terhadap permukaan benda kerja, baik
permukaanluar (external broaching) maupun permukaan dalam (internal broaching).
Dengan ketinggianmata potong pahat yang bertambah, maka pada benda kerja lubang
atau profile yang akanterbenbentuk akan semakin besar.

Geometri dari pahat broaching dibagi dalam beberapa tingkatan seperti gambar. Jadi
pada tahapawal, pahat akan membuat profile pada benda kerja sehingga akan
menghasilkan geram yangrelatif banyak. Pada tahap kedua, pembentukan profile
hampir selesai dan akan memulai prosesfinishing. Pada tahap ketiga, proses pembuatan
profile telah selesai, dan pada tahap ini yangterjadi ialah proses finishing, yang
berfungsi untuk membersihkan geram-geram yang ada pada profile benda kerja
4. Jelaskan mengenai mekanisme gerak makan dan gerak potong dari proses broaching,
gambarkan!
- Gerak potongGerak relatif pahat dengan benda kerja yang mengahasilakan
geram. Pada proses broaching gerak potong dilakukan oleh mata potong pahat
terhadap benda kerja.
- Gerak makanGerak relatif pahat dengan benda kerja yang berfungsi untuk
memperluas permukaangerak potong. Pada proses broaching gerak makan dilakukan
oleh gerak translasi(tarikan) pahat terhadap benda kerja.

5. Gambarkan jenis-jenis pahat broaching yang anda ketahui!

6. Apakah jenis pembuatan lubang yang anda anjurkan untuk hal-hal berikut:
- Melebarkan alur pasak roda gigi?
Menggunakan internal broaching dengan jenis pembesaran lubang tarik, dan
denganmenggunakan pahat pembuat alur pasak.

- Pembuatan seplin pada blank roda gigi?


Menggunakan internal broaching dengan jenis pembesaran lubang tarik,
dan denganmenggunakan pahat pembuat spline.

Anda mungkin juga menyukai