Kelompok : D 18
Aggota Kelompok : Rima A018006
Shadrina Marini K A018033
Muhammad Imam Nugraha A018051
1. Membuat lubang profil sesuai dengan pahat yang dipakai pada proses
broaching
2. Menentukan kedalaman pengayunan pada proses sekrap
3. Menghaluskan permukaan benda kerja dengan proses sekrap
4. Mentukan parameter yang mempengaruhi pada proses sekrap dan broaching
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Proses Sekrap
Mesin sekrap adalah mesin yang relatif sederhana. Biasanya digunakan dalam
ruang alat atau mengerjakan pemesinan benda kerja yang jumlahnya satu atau dua buah
untuk prototype (benda contoh). Pahat yang digunakan sama dengan pahat bubut.
Proses sekrap tidak terlalu memerlukan perhatian/ konsentrasi bagi operatornya ketika
melakukan penyayatan. Mesin sekrap yang sering digunakan adalah mesin sekrap
horisontal. Selain itu ada mesin sekrap vertical yang biasamya dinamakan
slotting/slotter.
Gambar 2.1 Mesin Sekrap Horisontal Gambar 2.2 Mesin Sekrap Vertical
Selain kedua buah mesin tersebut di atas ada mesin yang identik dengan mesin
sekrap yaitu mesin planner. Mesin ini bagian yang melakukan pemakanan (feeding)
adalah benda kerja yang dicekam di meja. Dengan konstruksi demikian maka benda
kerja yang dikerjakan adalah benda kerja yang sangat besar.
Gamber 2.3 Gambar Skemarik mesim planner dua kolom
Mekanisme yang mengendalikan mesin sekrap ada dua macam yaitu mekanik
dan hidrolik. Pada mekanisme mekanik digunakan crank mechanism ( Gambar 2.4 a).
Pada mekanisme ini roda gigi utama (bull gear) digerakkan oleh sebuah pinion yang
disambung pada poros motor listrik melalui gear box dengan empat, delapan, atau lebih
variasi kecepatan. RPM dari roda gigi utama tersebut menjadi langkah per menit (
Strokes per minute, SPM). Gambar skematik mekanisme dengan sistem hidrolik dapat
dilihat pada Gambar 2.4 b.
𝑛 𝑝 . 𝑙 𝑡 . ( 1 + 𝑅𝑠 )
𝑣=
2100
lt=lv+lw+ln
np = jumlah langkah per menit
2. Kecepatan makan
v f = f .n p
3. Waktu Pemotongan
𝑤
𝑡𝑐 =
𝑣𝑓
4. Kecepatan penghasilan geram
𝑍 = 𝑎 . 𝑓. 𝑣
B. Proses Broaching
Broaching adalah operasi mesin yang menggunakan alat bergigi, yang disebut
bros,ada juga yang menyebutnya mesin pembesar lubang yang biasa digunakan untuk
menghilangkan material. bros yang digunakan dalam mesin broaching, kadang-kadang
disingkat menjadi memulai pembicaraan mesin. Ini digunakan untuk pekerjaan presisi,
terutama untuk bentuk-bentuk aneh. Permukaan Broaching selesai dalam satu kali
pekerjaan, biasanya broaching menguntungkan karena digunakan untuk produksi
kuantitas tinggi pisau dibentuk mirip dengan gergaji, kecuali gigi meningkat tinggi atas
alat panjang. Selain itu, bros berisi tiga bagian yang berbeda: satu yang awal, satu lagi
untuk semi-finishing, dan yang terakhir untuk finishing. Karena semua fitur yang dibuat
kompleks maka dibutuhkan tenaga terampil untuk menggunakannya.
Broaching machine atau mesin pembesar lubang adalah suatu mesin yang
berfungsi juga pekerjaan membuang geram-geram, sehingga konstruksi pahatnya
mempunyai sederetan gigi-gigi pemotong dengan ukuran kecil di ujung dan semakin
besar di pangkal nya. Biasanya, satu suku cadang diselesaikan hanya dalam satu
langkah, oleh karena itu ukuran gigi pemotong di pangkal pahat disesuaikan dengan
ukuran lubang yang diharapkan. Walaupun banyak dari jenis mesin ini beroperasi
dengan cara menggerakkan alat pembesar lubang dan benda kerja diam, namun
sesungguh nya, akan lebih efektif bila dibalik, yakni: benda kerja yang bergerak, alat
pembesar lubang diam (stasioner).
Dibawah ini dapat dilihat gambar contoh pembesar lubang jenis dorong
Pada contoh gambar diatas diperlihatkan sebuah roda gigi yang sedang
dibuatkan lubang bulat, dimana ternyata proses nya jauh lebih cepat bila
dibandingkan dengan kerja nya mesin reamer (mesin perluasan lubang) atau
juga dibandingkan dengan kerja nya mesin bor, terutama akurasi hasilnya yang
begitu tinggi. Lubang awal sebelum diperbesar dengan alat ini, biasanya
merupakan hasil dari mesin gurdi.
6) Hasil pekerjaan nya dapat bersaing dengan produk permesinan lain nya
BAB III
DATA DAN PENGOLAHAN DATA
3.1 Proses Broaching
a) Benda kerja
Benda kerja yang digunakan pada proses broaching adalah papan acrylic.
3. Menekan tombol maju secara bersamaan pada panel penggerak. Pahat yang
sedang ditarik akan berhenti dengan sendirinya apabila telah mencapai batas.
4. Melepas pahat broaching dan benda kerja jika telah selesai digunakan.
Nama : Rima
NIM : A018006
b) Proses Broaching
Benda kerja yang dihasilakan pada proses broaching menghasilan geram – geram putih
pada proses drilling berlangsung yang cukup banyak, hal ini dihasikan karena adanya
gaya gesekan yang cukup kuat pada benda kerja yang berupa akrilik. Semakin tinggi
gesekan yang terjadi maka akan mengasilkan panas yang semakin tinggi diantara benda
kerja dan alat hal ini menyebabkan semakin banyak geram-geram yang dihasilkan. Pada
pengasilan benda kerja melalui proses broaching pahat yang ingin dihasilkan pada
proses broaching dapat disesuaikan dengan bentuk pahat yang digunakan.
b) Proses Broaching
Pada proses broaching semakin cepat kecepatan makan maka akan semakin cepat pula
geram-germa yang dihasilkan dan semakin cepat proses pelubangan yang diinginkan.
Kecepatan pelubangan pda mesin broaching mngekibatkan benda kerja semkin kasar
apabila pada kecepatan tinggi sehingga perlu adanya kecepatan makan yang pas yang
sesuia dengan material yang digunakan. Proses broaching yang dilakukan tergnatung
pada material yang dipakai.
b) Proses Broaching
Pada proses broacing ini mengasilkan ragum yang cukup banyak pada saat pelubangan
terjadi karena disebabkan oleh gaya gesek yang dihasilkan pada proses pemakanan
berlangsung yaitu pada proses drilling terjadi gaya gesek mesin dengan benda kerja
sehingga terjadi peningkatan suhu dan kahirnya mengahasilkan ragum yang cukup
banyak pada proses pelubangan terjadi. Ragum yang dihasilkan akan menyesuaikan
dengan benda kerja yang digunakan pada praktikum kali ini benda kerja yang
digunakan adalah akrilik. Pada saat melakukan proses broaching harus menekan tombol
hitam secara bersamaan hal ini berjutuan sebagai penagman atau safety saat proses
broaching berlangsung. Dan ketika ingin memberhentikan proses broaching yang
berlangsung yaitu bisa dengan menekan tombol merah dan proses broaching akan
otomatis berhenti hal ini berlangsung apabila ada emergency dan proses harus
dihentikan pada saat itu juga tetapi pada prose sbroaching ini terjadi satu kali hentakan
dan akan berhenti seketika. Saat ingin mengembalikan ke posisi yang diinginkan bisa
menekan tombol hitam dikiri dan kanan secara bersamaan sesuai dengan arah yang
diinginkan. Kesalahan pada praktikum broacing ini yaitu pada saat mebolongi tidak ada
space di bagian tengan dan akhirnya pahat yang diapatkan pecah, apabila dilakukan di
bagain benda kerja maka akan membahayakan praktikan saat memegang benda kerja
tersebut karena kemungkina tangan terkena pahatan akan tinggi.
Prosedur yang dilakukan pada mesin pada saat praktikum ialah sebagai berikut :
a) Proses sekrap pada mesin sekrap
• Yang pertama sebelum praktikum praktikan haruslah mengetahui bagian bagian dari
mesin mesin yang akan digunakan dan fungsinya.
• Mengecek kondisi mesin yang akan digunakan saat praktikum
• Pada proses sekrap benda kerja yang dipakai adalah sebuah balok alumunium. Balok
alumunium tersebut nantinya akan disimpan pada meja kerja dan kemudian dijepit agar
pada proses sekrap balok alumunium. Selain dijepit, balok alumunium juga dipukul
menggunakan palu plastic bertujuan untuk balok agar rata permukaannya
• Setelah itu melakukan pengaturan kecepatan dan langkah potong dan melakukan set-
zero pada mesin sekrap
• Mengatur kedalaman yang akan diberikan pada balok alumunium pada mesin sekrap
dengan menaikan ketinggian meja kerja. Setiap satu garis pada mesin sekrap berarti
memberikan kedalaman atau memotong 1mm pada balok alumunium
• Mengatur gerak makan otomatis dengan cara mengatur arah pergerakan pena rachet
• Menekan tombol start dan menggeser tuas kopling pada mesin untuk memulai proses
sekrap
• Tunggu hingga semua permukaan balok terpahat
• Menghentikan mesin setelah proses sekrap haruslah ketika mata potong pahat diluar
benda kerja
b) Proses broaching pada mesin broaching
• Melakukan pembuatan lubang pada papan acrylic dengan proses drill
• Proses drill yang pertama memasang drill nya pada mesin
• Setelah itu nyalakan mesin drill hingga mata bor nya berputar
• Turunkan mata bor secara perlahan hingga mengenai papan acrylic
• Setelah proses drilling masuk ke proses broaching
• Pastikan toolpost telah menempati posisi dekat ragum
• Tempelkan benda kerja pada ragum, sesuaikan lubah pada papan acrylic dengan lubang
pada ragum dan toolpost
• Masukkan brass (pahat) melalui lubang pada acrylic dan masuk ke dalam lubang pada
toolpost hingga terkunci rapat
• Nyalakan mesin broaching dan tekan dua tombol anak panah ke atas secara bersamaan
hingga toolpost bergerak menjauhi ragum dan benda kerja
• Tahan benda kerja agar tidak bergerak selama proses broaching berlangsung
• Setelah lubang dengan luas permukaan terbentuk dan terdapat semacam ulir keluarkan
dari mesin broaching
• Matikan mesinnya
Prosedur kerja
a) Proses sekrap
1. Menyiapkan bahan yang akan dipakai pada proses sekrap;
2. Mengukur panjang dari balok kayu yang akan dipakai menggunakan jangka
sorong;
3. Memilih permukaan dari benda kerja yang paling rata permukaannya, kemudian
diletakkan diantara ragum;
4. Jepitlah benda kerja dengan kuat oleh ragum dengan cara memutar tuasnya.
Kemudian benda kerja dipukul-pukul agar benda kerja tetap pada posisinya saat
proses sedang berlangsung;
5. Atur ketinggian meja dan arah gerak meja;
6. Atur berapa panjang yang akan dipahat oleh mesin sekrap. Setiap 10 garis yang
ditunjukan pada mesin sekrap menunjukan 1 mm pada benda kerja;
7. Nyalakan mesin sekrap dengan menekan tombol “start”;
8. Geser tuas penggerak untuk menjalankan proses;
9. Tunggu sampai pahat telah selesai memahat benda kerja;
10. Hentikan proses dengan menggerakkan kembali tuas penggerak. Pastikan posisi
pahat tidak diatas benda kerja;
11. Lepaskan benda kerja, kemudian ukur berapa panjangnya setelah dipahat oleh
mesin sekrap.
b) Proses broaching
1. Menyiapkan bahan yang akan dipakai pada proses broaching;
2. Sebelum melakukan proses broaching, benda kerja (papan acrylic) dilubangi
terlebih dahulu menggunakan mesin drilling. Berikut ini proses penggunaan mesin
drilling:
a. Benda kerja diletakan diatas balok kayu;
b. Atur posisi benda kerja agar berada tepat dibawah drill;
c. Nyalakan mesin drill hingga menyentuh benda kerj;
d. Turunkan drill secara perlahan hingga menyentuh benda kerja;
e. Angkat dan turunkan beberapa kali drill agar geram tidak menumpuk;
f. Angkat drill apabila telah menyentuh permukaan balok kayu.
3. Pindahkan benda kerja ke mesin broaching;
4. Masukan pahat yang telah ditentukan jenisnya kedalam lubang yang telah dibuat
pada proses drill;
5. Benda yang telah dimasukan pahat kemudian dipasang pada pencekam dengan
posisi pahat pada bagian panjang tangkal yang dimasukan kedalam mesin
broaching;
6. Tekan secara bersamaan tombol penarik pada panel penggerak;
7. Mesin akan secara otomatis berhenti;
8. Tekan tombol kembali secara bersamaan untuk mengembalikan posisi mesin
broaching seperti semula;
9. Lepaskan benda kerja pada mesin broaching.
b) Proses broaching
Benda kerja yang dipakai adalah papan acrylic. Sebelum masuk proses broaching, benda kerja
terlebih dahulu dilubangi oleh mesin drill. Pada saat proses melubangi benda kerja, muncul
geram-geram berwana putih. Hal itu disebabkan karena adanya gesekan antara permukaan drill
dan papan acrylic. Permukaan drill yang berputar menggerus papan acrylic. Pembuatan pola
lubang pada benda kerja diharuskan berada pada posisi tengah, hal itu dimaksudkan agar benda
kerja tidak tertarik masuk ke lubang alat pencekam.
b) Proses broaching
1. Kecepatan putar drill
Pada saat benda kerja dilubangi oleh mesin drill, kecepatan putar drill dapat
diubah-ubah. Semakin cepat drill berputar maka akan semakin kasar permukaan
benda kerja.
2. Posisi benda kerja
Benda kerja yang diletakan pada pencekam semakin ditengah akan semakin kuat
untuk tidak tertarik ke lubang pencekam. Sedangkan semakin pinggir letak lubang
pada benda kerja maka akan semakin memungkinkan untuk tertarik kedalam
lubang pencekam.
3. Kecepatan tarikan mesin broaching
Semakin cepat tarikam dari mesin broaching, maka pola lubang pada benda kerja
akan semakin kasar. Oleh karena itu, kecepatan mesin broaching harus diatur
sesuai jenis benda kerja.
4. Jenis pahat
Pemilihan jenis pahat akan mempengaruhi bentuk pola yang akan dibuat.
b) Proses broaching
Pada saat benda kerja dilubangi oleh mesin broaching, terjadi retak pada benda kerja.
Hal itu disebabkan oleh lubang-lubang yang ada pada benda kerja memiliki jarak yang
berdekatan. Akibatnya benda kerja tidak kuat menahan tarikan dari mesin broaching.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Nama : Rima
NIM : A018006
1. Pembuatan lubang profil pada proses broaching disesuaikan dengan jenis pahat apa
yang dibutuhkan. Pembuatan pahat ini diawali dengan pembolongan benda kerja yaitu
pada praktikum kali ini akrilik dan dilanjutkan dengan proses broaching sehingga
didapatkan lubang profil yang diinginkan. Dalam pembuatan lubang profil pada
proses broaching harus selalu diperhatikan aspek safety dari praktikan saat sedang
memegang benda kerja pada proses broaching. Pada proses pembuatan profil lubang
maka dalam satu benda kerja lubang satu dengan lubang lainnya tidak boleh
berdempetan karean akan mnyebabkan kerusakan pda benda kerja yang akan diabuat
profil lubang hal ini disebabkan tingginya kecepatan proses broaching berlangsung.
2. Proses sekrap bertujuan untuk mengurangi ketinggian benda kerja yang berupaka
baok aluminium beberapa millimeter maka untuk mepercepat proses dilakukan proses
sekrap dengan hasil keakutaran yang cukup baik. Penentuan kedalaman pengayunan
disesuaikan dengan yang diinginkan melalui proses pengaturan pada gigi rachet.
Setiap sati garis menandakan 0,1 mm maka untuk memotong 0.3mm harus memutar
gigi racher sampai 3 garis.
3. Penghalusan permukaan merupakan salah satu fungsi mesin sekrap. Pada benda kerja
yang berupa logan untuk menghaluskan sisi balok logam dengan cepat bisa
menggunakan mesin sekrap. Semakin keras suatu logam maka kecepatan sekrap
memahat sisi balok logam semakin lama begitu juga sebaliknya. Proses pengahalusan
ini dilakukan secara liniear yaitu dengan gerakan maju mundur serta benda kerja akan
bergerak sesuai dengan pahatan baik ke kiri maupun ke kanan yang disesuaikan
dengan pena rachet.
4. Parameter yang mempengaruhi pada proses sekrap dan broaching yaitu kecepatan
potong (cutting speed), gerakan penyayatan (feeding), dan kedalaman pemakanan
(depth of cut). Sehingga dalam setiap proses sekrap dan broaching selalu berkaitan
dengan ketiga parameter tersebut. Sebagai praktikan melalui ketiga parameter tersebut
maka akan semakin mudah dalam melakukan kegiatan praktikum.
Nama : Muhammad Imam Nugraha
NIM : A108051
1. Pembuatan lubang pertama kali melalui proses drilling. Proses ini menggunakan mesin
drill dengan mata bor yang diameter lubangnya sesuai dengan diameter mata bor (drill).
Setelah pembuatan lubang masuk ke proses broaching, yaitu perluasan lubang. Proses
broaching ini nantinya menghasilkan lubang profil sesuai dengan mata pisau yang
digunakan dan sesuai dengan kebutuhan. Proses broaching ini cukup berbahaya, karena
pada saat mesin broaching digunakan, papan acrylic harus ditahan menggunakan
tangan agar acrylic tidak bergeser pada saat broaching. Proses drill menghasilkan geram
yang banyak dan berwarna putih karena adanya energi panas yang mengakibatkan
perubahan warna. Pada proses broaching dihimbau agar lubang yang akan di broaching
tidak berdekatan dengan lubang yang lainnya agar tidak mengalami patah
2. Proses sekrap bertujuan untuk menghaluskan permukaan benda kerja selain itu proses
sekrap juga bisa untuk menentukan ketinggian/ketebalan benda kerja sesuai yang
dibutuhkan. Pada mesin sekrap terdapat tuas yang bisa diputar (gigi rachet) dan terdapat
garis, untuk satu garis sama dengan 1mm. Pada praktikum kemarin mencoba
mengurangi ketinggian benda kerja sebesar 10mm dengan tiga kali percobaan, pertama
3mm, kedua 3mm, dan ketiga 4mm.
3. Penghalusan menggunakan mesin sekrap pada benda kerja kemarin pada saat
praktikum adalah balok alumunium. Menghaluskan permukaan benda kerja
sebenarnya bisa dilakukan secara manual maupun otomatis (sekrap). Secara manual
proses pengahalusan permukaan benda kerja tergolong cepat, namun hasil yang didapat
pada permukaan tidak rata. Sedangkan secara otomatis (sekrap) waktu yang dibutuhkan
agak lama karena mesin berjalan secara linier dan cepat lambat nya memahat
tergantung material benda kerja dan ketebalan pemahatan. Tapi, menggunakan proses
sekrap menghasilkan permukaan yang lebih rata dan lebih halus dibandinkan dengan
cara yang manual
4. Parameter yang mempengarhi proses sekrap, yaitu kecepatan makan pada mesin sekrap,
kecepatan potong (kecepatan pena rachet untuk memotong benda kerja), dan
kedalaman potong karena akan mempengaruhi kecepatan potong. Serta parameter yang
mempengaruhi proses broaching, yaitu drilling atau disebut pembuatan lubang pada
papan acrylic, pada saat broaching papan acrylic diperluas diameternya dan
menghasilkan lubang profil. Papan acrylic harus ditahan dengan tangan agar tidak lepas
dari ragum dan tidak bergeser.
5.2 Saran
Nama : Rima
NIM : A018006
1. Dalam proses broaching dan sekrap harus lebih memerhatikan aspek kecepatan sebab
sangat mempengaruhi hasil dari benda kerja yang ingin didapatkan.
Widarto (2008). Teknik Pemesinan Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan.
LAMPIRAN
Tugas Setelah Praktikum Sekrap
1. Bagaimana cara pencekaman benda kerja untuk proses perataan permukaan ? Jelaskan
dengan gambar !
Penjepitan benda kerja sesuai dengan ukuran benda kerja apabila ketebalan benda
kerja lebih kecil daripada ketinggian dinding ragum, perlu parrarel pad yang berfungsi
sebagai dudukan agar saat proses perataan permukaan, ragum tidak ikut terpotong.
Bila permukaan di samping meja kerja miring, sisipkan silinder baja pada salah satu
sisi ragum. Kencangkan ragum, ketok benda kerja dengan palu untuk memastikan
bahwa permukaan benda kerja telah serata mungkin untuk dipotong
2. Gambarkan mekanisme pemegang pahat, agar pada saat gerak balik pahat tidak masuk
ke benda kerja!
Pada saat memahat benda kerja proses memahat langsung menempel pada benda kerja
tetapi terdapat proses khusus pada mesin sekrap sehingga pada saat gerak balik tidak
terdapat pahatan lagi
3. Bagaimana cara mengatur langkah ayun ? Jelaskan dengan gamber!
Lengan ayun akan bergerak dari A sampai B dan sebaliknya. Karena sudut AB lebih
besar daripada sudut BA, maka langkah kebelakang akan lebih cepat. Untuk
langkah pemakanan yg pendek,maka lengan ayun harus dipasang pada posisi terdekat
dengan sumbu poros. Cara mengukurnya terdapat pada baut yang terletak pada poros
yang mampu diputar untuk menyesuaikan jarak lengan ayun dengan sumbu poros roda
pemutar. Sudut perputaran = perubahan jarak lengan ayun dengan sumbu poros roda
pemutar. Maka pada saat proses sekrap berlangsung gerak pemakanan lebih lambat dari
gerak balik yang dilakukan.
4. Bagaimana cara menentukan langkah permenit!
Menentukan Jumlah Langkah Maju Mundur pada mesin sekrap dalam satu menit
tergantung pada kecepatan potong bahan (v) dan panjang langkah (L) untuk rumus
langkah yang pemahatan yang dilakuakn oleh mesin sekrap adalaha sebagai berikut :
𝑛 = 𝑉 2𝐿
Untuk mengatur jumlah langkah per menit,dilakukan dengan menempatkan handel
pengatur jumlah langkah pada posisi yg paling sesuai/mendekati angka hasil
perhitungan handel, pengatur jumlah langkah yang ditempatkan di body samping
mesin.
5. Bagaimana cara membuat produk balok yang benar-benar siku antar sisinya dari row
material berupa balok yang belum tentu siku antar sisinya ? Jelaskan langkah-
langkahnya dengan gambar!
Untuk mendapat hasil yang benar-benar siku di antara sisinya maka dilakukan proses
sekrap pada setiap sisi benda kerja sehingga setelah proses setiap sisi dilakukan akan
mendapat balok yang benar-benar siku.
Geometri dari pahat broaching dibagi dalam beberapa tingkatan seperti gambar. Jadi
pada tahapawal, pahat akan membuat profile pada benda kerja sehingga akan
menghasilkan geram yangrelatif banyak. Pada tahap kedua, pembentukan profile
hampir selesai dan akan memulai prosesfinishing. Pada tahap ketiga, proses pembuatan
profile telah selesai, dan pada tahap ini yangterjadi ialah proses finishing, yang
berfungsi untuk membersihkan geram-geram yang ada pada profile benda kerja
4. Jelaskan mengenai mekanisme gerak makan dan gerak potong dari proses broaching,
gambarkan!
- Gerak potongGerak relatif pahat dengan benda kerja yang mengahasilakan
geram. Pada proses broaching gerak potong dilakukan oleh mata potong pahat
terhadap benda kerja.
- Gerak makanGerak relatif pahat dengan benda kerja yang berfungsi untuk
memperluas permukaangerak potong. Pada proses broaching gerak makan dilakukan
oleh gerak translasi(tarikan) pahat terhadap benda kerja.
6. Apakah jenis pembuatan lubang yang anda anjurkan untuk hal-hal berikut:
- Melebarkan alur pasak roda gigi?
Menggunakan internal broaching dengan jenis pembesaran lubang tarik, dan
denganmenggunakan pahat pembuat alur pasak.