Anda di halaman 1dari 81

PEMBUDIDAYAAN TANAMAN

DI SOESOEN OLEH
MR.DJ.ANOE KASHEVE THEA
UNTUK SMANDA TERCINTA
Bentuk pembudidayaan tanaman di
Indonesia

Sawah, yaitu suatu bentuk pertanian yang


dilakukan di lahan basah dan memerlukan
banyak air baik sawah irigasi, sawah lebak,
sawah tadah hujan maupun sawah pasang
surut
• Tegalan, yaitu suatu daerah dengan lahan
kering yang bergantung pada pengairan air
hujan, ditanami tanaman musiman atau
tahunan dan terpisah dari lingkungan dalam
sekitar rumah. Lahan tegalan tanahnya sulit
untuk dibuat pengairan irigasi karena
permukaan yang tidak rata. Pada saat musim
kemarau lahan tegalan akan kering dan sulit
untuk ditubuhi tanaman pertanian
• Pekarangan, yaitu suatu lahan yang berada di
lingkungan dalam rumah (biasanya dipagari
dan masuk ke wilayah rumah) yang
dimanfaatkan untuk ditanami tanaman
pertanian
• Sistem pertanaman dapat bervariasi pada
setiap lahan usaha tani, tergantung pada
ketersediaan sumber daya dan pembatas;
geografi dan iklim; kebijakan pemerintah;
tekanan ekonomi, sosial, dan politik; dan
filosofi dan budaya petani
Pertanian berpindah (tebang dan bakar adalah
sistem di mana hutan dibakar. Nutrisi yang
tertinggal di tanah setelah pembakaran dapat
mendukung pembudidayaan tumbuhan
semusim dan menahun untuk beberapa
tahun. Lalu petak tersebut ditinggalkan agar
hutan tumbuh kembali dan petani berpindah
ke petak hutan berikutnya yang akan dijadikan
lahan pertanian.
Waktu tunggu akan semakin pendek ketika
populasi petani meningkat, sehingga
membutuhkan input nutrisi dari pupuk dan
kotoran hewan, dan pengendalian hama.
Pembudidayaan semusim berkembang dari
budaya ini. Petani tidak berpindah, namun
membutuhkan intensitas input pupuk dan
pengendalian hama yang lebih tinggi.
Industrialisasi membawa pertanian
monokultur di mana satu kultivar
dibudidayakan pada lahan yang sangat luas.
Karena tingkat keanekaragaman hayati yang
rendah, penggunaan nutrisi cenderung
seragam dan hama dapat terakumulasi pada
halah tersebut, sehingga penggunaan pupuk
dan pestisida meningkat
Di sisi lain, sistem tanaman rotasi
menumbuhkan tanaman berbeda secara
berurutan dalam satu tahun. Tumpang sari
adalah ketika tanaman yang berbeda ditanam
pada waktu yang sama dan lahan yang sama,
yang disebut juga dengan polikultur
• Di lingkungan subtropis dan gersang, preiode
penanaman terbatas pada keberadaan musim
hujan sehingga tidak dimungkinkan menanam
banyak tanaman semusim bergiliran dalam
setahun, atau dibutuhkan irigasi. Di semua
jenis lingkungan ini, tanaman menahun
seperti kopi dan kakao dan praktik wanatani
dapat tumbuh. Di lingkungan beriklim sedang
di mana padang rumput dan sabana banyak
tumbuh, praktik budidaya tanaman semusim
dan penggembalaan hewan dominan
Pertanian dalam pengertian yang luas
mencakup semua kegiatan yang melibatkan
pemanfaatan makhluk hidup (termasuk
tanaman, hewan, dan mikrobia) untuk
kepentingan manusia. Dalam arti sempit,
pertanian diartikan sebagai kegiatan
pembudidayaan tanaman.
• Usaha pertanian diberi nama khusus untuk subjek
usaha tani tertentu. Kehutanan adalah usaha tani
dengan subjek tumbuhan (biasanya pohon) dan
diusahakan pada lahan yang setengah liar atau liar
(hutan). Peternakan menggunakan subjek hewan darat
kering (khususnya semua vertebrata kecuali ikan dan
amfibia) atau serangga (misalnya lebah). Perikanan
memiliki subjek hewan perairan (termasuk amfibia dan
semua non-vertebrata air). Suatu usaha pertanian
dapat melibatkan berbagai subjek ini bersama-sama
dengan alasan efisiensi dan peningkatan keuntungan.
Pertimbangan akan kelestarian lingkungan
mengakibatkan aspek-aspek konservasi sumber daya
alam juga menjadi bagian dalam usaha pertanian.
• Dalam pertanian, budi daya merupakan
kegiatan terencana pemeliharaan sumber
daya hayati yang dilakukan pada suatu areal
lahan untuk diambil manfaat/hasil panennya.
Kegiatan budi daya dapat dianggap sebagai
inti dari usaha tani. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, budi daya adalah "usaha yg
bermanfaat dan memberi hasil".
• Usaha budi daya tanaman mengandalkan
penggunaan tanah atau media lainnya di suatu
lahan untuk membesarkan tanaman dan lalu
memanen bagiannya yang bernilai ekonomi.
Bagian ini dapat berupa biji, buah/bulir, daun,
bunga, batang, tunas, serta semua bagian lain
yang bernilai ekonomi. Kegiatan budi daya
tanaman yang dilakukan dengan media tanah
dikenal pula sebagai bercocok tanam (bahasa
Belanda: akkerbouw). Termasuk dalam
"tanaman" di sini adalah gulma laut serta
sejumlah fungi penghasil jamur pangan.
• Budi daya hewan (husbandry) melibatkan usaha
pembesaran bakalan (hewan muda) atau
bibit/benih (termasuk benur dan nener pada budi
daya perikanan) pada suatu lahan tertentu
selama beberapa waktu untuk kemudian dijual,
disembelih untuk dimanfaatkan daging serta
bagian tubuh lainnya, diambil telurnya, atau
diperah susunya (pada peternakan susu). Proses
pengolahan produk budi daya ini biasanya bukan
bagian dari budi daya sendiri tetapi masih
dianggap sebagai mata rantai usaha tani ternak
itu. Budi daya hewan dikategorikan ke dalam
peternakan dan budi daya perikanan.
• Budi daya hewan menurut Peraturan presiden
Republik Indonesia No 48 ahun 2013 Tentang
Budi Daya Hewan Peliharaan adalah "usaha
yang dilakukan di suatu tempat tertentu pada
suatu kawasan budi daya secara
berkesinambungan untuk hewan peliharaan
dan produk hewan
• Pembudidayaan ikan menurut Undang-
Undang Republik Indonesia No 31 Tahun 2004
Tentang Perikanan adalah "kegiatan untuk
memelihara, membesarkan, dan/atau
membiakkan ikan serta memanen hasilnya
dalam lingkungan yang terkontrol, termasuk
kegiatan yang menggunakan kapal untuk
memuat, mengangkut, menyimpan,
mendinginkan, menangani, mengolah, dan/
atau mengawetkannya."
• Ada pula hewan yang melakukan budi daya,
yaitu beberapa jenis semut dan rayap. Rayap
dan semut memelihara beberapa jenis fungi
sebagai bahan pakan bagi larvanya. Semut
juga diketahui "menernakkan" kutu daun
(aphid) untuk mengambil cairan yang
dikeluarkan kutu yang dipeliharanya
Pertanian tradisional adalah pertanian yang
akrab lingkungan karena tidak memakai
pestisida. Akan tetapi, produksinya tidak
mampu mengimbangi kebutuhan pangan
penduduk yang jumlahnya terus bertambah.
Untuk mengimbangi kebutuhan pangan
tersebut, perlu diupayakan peningkatan
produksi yang kemudian berkembang system
pertanian konvensional
• Sistem pertanian tradisional adalah sistem
pertanian yang masih bersifat ekstensif dan
tidak memaksimalkan input yang ada. Sistem
pertanian tradisional salah satu contohnya
adalah sistem ladang berpindah. Sistem
ladang berpindah sudah tidak sejalan lagi
dengan kebutuhan lahan yang semakin
meningkat akibat bertambahnya penduduk.
Pertanian Tradisional
• Pada pertanian tradisional biasanya lebih
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup para
petani dan tidak untuk memenuhi kebutuhan
ekonomi petani.
• Pertanian tradisonal tidak menggunakan pestisida
• Pertanian tradisonal masih berpaku dan berharap
pada alam
• Penggunaan teknologi yang belum berkembang
• Tenaga manusia masih banyak digunakan
• Modal yang dipakai masih sedikit
• Hasil produksi yang masih kurang terjangkau
• Pertanian konvensional keadaaan atau gambaran
umum dari semua pertanian modern adalah titik
beratnya pada salah satu jenis tanaman tertentu,
menggunakan intensifikasi modal dan pada
umumnya berproduksi dengan teknologi yang
hemat tenaga kerja serta memperhatikan sekala
ekonomis yang efisien yaitu dengan cara
meminimumkan biaya untuk mendapatkan
keuntungan tertentu. Untuk mencapai semua
tujuan, pertanian modern praktis tidak jauh
berbeda dalam konsep atau operasinya dengan
perusahaan industri besar. Sistem pertanian
modern yang demikian itu sekarang ini dikenal
dengan agri-bisnis.
• I
• ntensif merupakan cara bertani yang
memanfaatkan inovasi teknologi dengan
penggunaan input yang banyak dengan tujuan
memperoleh output yang lebih tinggi dalam
kurun waktu yang relatif singkat. Pertanian
intensif dapat disebut sebagai pertanian
modern.
Keunggulan pertanian modern
• Menggunakan teknologi canggih
• Menggunakan bibit unggul
• Lebih menghemat waktu
• Lebih menghemat biaya
• Hasil yang dihasilkan lebih besar
Pertanian modern
• Pertanian modern ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan ekonomi petani serta untuk
mendapatkan keuntungan komersial murni
• Pertanian modern menggunakan pestisida
• Menggunakan bibit unggul
• Penerapan mekanisasi pertanian dan
pemanfaatan air irigasi
• Modal yang dipakai besar
• Peningkatan hasil produksi dan keuntungan
• Berorientasi pada pasar ekspor dan lokal
• Pertanian tradisional memang harus
dikembangkan menjadi pertanian
konvensional dan pertanian modern agar para
petani dapat memperoleh keuntungan yang
besar. Penggunaan mesin sangat diperlukan
untuk meningkatkan produksi dan
menghemat waktu. Namun alangkah baiknya
jika tenaga manusia dan tenaga mesin bekerja
berdampingan. Tidak hanya tenaga manusia
digantikan oleh mesin. Supaya tidak terjadi
pengangguran.
MODERN/TRADISIONAL
PERIKANAN
• Salah satu sejarah perdagangan dunia yang
tertua yaitu perdagangan ikan cod kering dari
daerah Lofoten ke bagian selatan Eropa, Italia,
Spanyol dan Portugal. Perdagangan ikan ini
dimulai pada periode Viking atau sebelumnya,
yang telah berlangsung lebih dari 1000 tahun,
namun masih merupakan jenis perdagangan
yang penting hingga sekarang.
• Pengelolaan sumberdaya ikan
• Pengelolaan sumberdaya ikan adalah semua
upaya termasuk proses yang terintegrasi dalam
pengumpulan informasi, analisis, perencanaan,
konsultasi, pembuatan keputusan, alokasi
sumberdaya ikan, dan implementasi serta
penegakan hukum dari peraturan perundang-
undangan di bidang perikanan, yang dilakukan
oleh pemerintah atau otoritas lain yang diarahkan
yang bertujuan agar sumberdaya ikan dapat
dimanfaatkan secara optimal dan mencapai
kelangsungan produktivitas sumberdaya hayati
perairan yang terus menerus.
• Pembudidayaan ikan adalah kegiatan untuk
memelihara, membesarkan dan/atau
membiakkan ikan, dan memanen hasilnya
dalam lingkungan yang terkontrol. Usaha
perikanan yang berupa produksi hasil
perikanan melalui budi daya dikenal sebagai
perikanan budi daya atau budi daya perairan
(aquaculture).
• jenis-jenis Bidang Usaha Perikanan – Di
dalam bidang bisnis perikanan dikenal 3 (tiga)
jenis bidang usaha, yaitu usaha perikanan
budidaya atau akuakultur, usaha perikanan
tangkap serta usaha perikanan pengolahan.
Dari masing-masing jenis bidang usaha
tersebut memiliki karakteristik operasional
produksi yang berbeda-beda. Tentu saja
karakteristik operasional tersebut akan
berpengaruh secara langsung terhadap
munculnya jenis biaya yang cukup banyak.
Dimana cakupan biaya tersebut termasuk
dalam pengadaan media usaha, peralatan,
transportasi maupun teknik pemasaran.
Usaha perikanan tangkap
Bisnis atau bidang usaha perikanan tangkap
merupakan sebuah kegiatan bisnis yang
berfokus pada produksi ikan melalui cara
penangkapan ikan yang berasal dari sungai,
danau, muara sungai, waduk dan rawa
(perairan darat) atau lantai dan laut lepas
(perairan laut).
Usaha perikanan budidaya (akuakultur)
Bidang usaha perikanan budidaya atau yang
disebut sebagai akuakultur merupakan sebuah
kegiatan usaha dengan tujuan guna
memproduksi ikan di dalam sebuah wadah
atau tempat pemeliharaan. Dimana kondisi
dari tempat pembudidayaan tersebut
terkontrol dan berorientasi pada keuntungan.
• Contoh dari usaha perikanan budidaya ini
antara lain meliputi budidaya ikan lele,
budidaya ikan nila, budidaya ikan gurami,
budidaya ikan patin, budidaya ikan hias serta
masih banyak lagi. Bidang usaha yang satu ini
juga dinilai cukup terjangkau karena hanya
membutuhkan media budidaya untuk
mengembangkan bibit ikan. Akan tetapi juga
membutuhkan keahlian dan pengetahuan
untuk dapat melakukan pembudidayaan ikan
dengan tepat.
• Usaha perikanan pengolahan
Untuk usaha perikanan pengolahan ini sendiri
merupakan sebuah kegiatan usaha perikanan
dengan tujuan utama meningkatkan nilai
tambah yang sudah dimiliki oleh sebuah
produk perikanan. Entah itu berasal dari
bidang usaha perikanan budidaya atau
akuakultur maupun usaha perikanan tangkap.
Kegiatan usaha yang satu ini juga memiliki
tujuan lain untuk dapat mendekatkan produk
perikanan ke pasar dengan adanya harapan
dapat diterima para konsumen dari lingkungan
yang lebih luas lagi. Contohnya seperti
pembuatan nugget berbahan dasar ikan,
pengolahan kerupuk ikan, pembuatan bakso
ikan dan lain sebagainya.
PETERNAKAN
• Peternakan adalah kegiatan
mengembangbiakkan dan membudidayakan
hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan
hasil dari kegiatan tersebut.[1]
• Pengertian peternakan tidak terbatas pada
pemeliharaaan saja, memelihara dan peternakan
perbedaannya terletak pada tujuan yang
ditetapkan. Tujuan peternakan adalah mencari
keuntungan dengan penerapan prinsip-prinsip
manajemen pada faktor-faktor produksi yang
telah dikombinasikan secara optimal.[1]
• Kegiatan di bidang peternakan dapat dibagi
atas dua golongan, yaitu peternakan hewan
besar seperti sapi, kerbau dan kuda, sedang
kelompok kedua yaitu peternakan hewan kecil
seperti ayam, kelinci dll.
Macam-macam hewan ternak
Adapun jenis-jenis ternak diantaranya sapi,
kerbau, sapi perah, domba, kambing, babi,
kelinci, ayam, itik, mentok, puyuh, ulat sutera,
belut, katak hijau, dan ternak lebah madu[4].
Masing-masing hewan ternak tersebut dapat
diambil manfaat dan hasilnya.[4] Hewan-
hewan ternak ini dapat dijadikan pilihan untuk
diternakan sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai [4]
• Tujuan
Suatu usaha agribisnis seperti peternakan harus
mempunyai tujuan, yang berguna sebagai evaluasi
kegiatan yang dilakukan selama beternak salah atau
benar Contoh tujuan peternakan yaitu tujuan komersial
sebagai cara memperoleh keuntungan. Bila tujuan ini
yang ditetapkan maka segala prinsip ekonomi
perusahaan, ekonomi mikro dan makro, konsep
akuntansi dan manajemen harus diterapkan. Namun
apabila peternakan dibuka untuk tujuan pemanfaatan
sumber daya, misalnya tanah atau untuk mengisi waktu
luang tujuan utama memang bukan merupakan aspek
komersial, namun harus tetap mengharapkan modal
yang ditanamkan dapat kembali.
DI INDONESIA
• Setiap daerah memiliki budaya ternak sendiri,
budaya Timor Tengah Selatan, dalam hal
pemeliharaan ternak, umumnya penduduk
yang diteliti masih memiliki kecendrungan
untuk melepas saja hewan-hewan ternak
peliharaan mereka dipadang rumput pada
siang hari
• Begitu pula di Maluku, bidang peternakan
belum menjadi sebuah bidang yang ditekuni
oleh masyarakat. Yang ada hanyalah
peternakan-peternakan biasa tanpa adanya
suatu sistem tertentu
• Pada umumnya jenis-jenis hewan ternak yang
dipelihara, diantaranya adalah : kambing,
ayam dan itik. Hewan-hewan ini dibiarkan
bebas berkeliaran tanpa kandang
Di Lampung, hewan-hewan ternak dibiarkan
bebas berkeliaran, dan setelah beberapa
tahun kemudian, mereka ditangkap dan
dimasukkan kedalam kandang, dihitung
jumlahnya dan diberi tanda milik pada
tubuhnya
THE END

HATOER NOEHOEN

Anda mungkin juga menyukai