Anda di halaman 1dari 12

GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI

A. GETARAN
Pendahuluan :

Getaran adalah gerakan bolak-balik suatu benda yang melalui titik setimbang.
Getaran harmonis sederhana adalah getaran yang dipengaruhi oleh gaya yang arahnya selalu
menuju ke titik seimbang.

Pengertian-pengertian pada getaran :


- Periode (T) adalah waktu yang diperlukan untuk satu kali getaran,
(detik / sekon)
- Frekuensi (f) adalah banyaknya getaran tiap waktu (1/det.atau Hz)

Hubungan :
F = 1/T atau T = 1/f

Contoh :
Sebuah benda mengalami 180 getaran dalam 1 menit, berapa frekuensi dan periode
getaran tersebut ?
Jawab : f = ….?
∑ getaran 180 getaran
f = ———— = ――——— = 3 Hz
detik 60 detik
T = ….?
T = 1/3 detik

Getaran harmonis yang akan kita pelajari yaitu :


1. Getaran ayunan sederhana
2. Getaran ayunan pegas
3. Getaran rotasi (GMB = gerak melingkar beraturan)

1. Ayunan sederhana
Besar periode getaran/ ayunan adalah

θ T = 2π √ —
g

ℓ = panjang tali (m)
●A ●B g = grafitasi (m/s2 )
1 getaran = AOBOA
O

Contoh:
Sebuah benda digantung dengan tali kemudian diayunkan, bila g = 9,8m/s2,
berapakah panjang tali bila periode ayunan sebesar 1 detik?
Diket : g = 9,8 m/s2
T = 1 detik
ℓ = ….?
Jawab :
ℓ g T2
T = 2π √ — ℓ = —— π2 = 9,8
g 4 π2

1
l 9,8.1²
2 2
T = 4π .— l = —— l = ¼ m = 25 cm
g 4π²

2. Ayunan pegas
Sebuah pegas panjangnya ℓ kemudian pada ujung pegas diberi beban yang massanya m
sehingga pegas bertambah panjang sebesar x kemudian pegas ditarik & dilepaskan maka
benda akan bergetar.

Berlaku persamaan : F=k.x ;F=m.g


Ket : F = gaya pegas (N)
k = konstanta pegas (N/m)
x = perubahan panjang pegas (m)

Sedang besar periode getaran pegas :


m
T = 2π √ —
k
ket : m = massa benda (kg)
k = konstanta pegas (N/m)

Contoh :
Sebuah pegas panjang 10 cm dan diberi beban sebesar 1 kg sehingga panjangnya menjadi
12.5 cm, pegas tersebut digantung kemudian digetarkan, bila g = 10 m/s²,
Hitung : a) konstanta pegas ?
b) frekuensi getaran ?

Diket : l = 10 cm = 0.1 m g = 10 m/s²


m = 1 kg
x = 12,5 cm – 10 cm
= 2,5 cm = 0.025 m
jawab:
a) k = …? b) f = ….?
k = F/x m π
= m..g /x T = 2π √ — T = — det.
= 1.10/0.025 k 10
= 400 N/m 1
T = 2π √ — f = 1/T
400
1 10
T = 2π √ — f = — Hz
20 π

2
3. Getaran rotasi (GMB)
Sebuah benda kecil bergerak melingkar beraturan dengan jari-jari (R) dan kecepatan linier
(v).

y
Q

x P—

- Bila benda bergerak melingkar dari P → P maka sudut yang ditempuh 360 º = 2π dan
waktu yang diperlukan 1 periode (T).
- Bila benda bergerak melingkar dari P → Q sudut yang ditempuh (θ) persatuan waktu
disebut Kecepatan sudut (ω).

θ 2π
ω=— atau ω= —
t T

- Sedang jarak yang ditempuh dari P → Q tiap satuan waktu disebut kecepatan
linier (v)
s 2π R
v = — atau v = —— atau v = ω. R
t T
- Sedang fase getaran dinyatakan : t θ
— = —
T 2π

a). Simpangan Getaran (y)


Adalah proyeksi letak benda terhadap sumbu y yang diukur dari sumbu x

sin θ = y/R → R = A ( simpangan terjauh atau Amplitudo)


y = R sin θ → θ=ωt

y = A sin ω t
y = A sin 2π .t
T
y = A sin 2πf. t

b). Kecepatan Getaran (vy)


Adalah proyeksi dari kecepatan linier terhadap sumbu y atau defferensial
pertama dari simpangan getaran terhadap waktu.

Vy = V cos θ, atau v vy
d(y) -----
Vy = —— θ
dt Q
d(A sin ωt)
Vy = ————— P
dt

Vy = A ω cos ωt

3
c). Percepatan getaran ( ay )
Adalah proyeksi dari percepatan linier (percepatan sentripetal) terhadap
sumbu y atau defferensial pertama dari kecepatan getaran terhadap waktu.

ay = a sin θ as = v2/s = ω2.R


atau
d(vy
ay = —— Q
dt ay
d(A ω cos ωt) P
= ——————
dt

ay = - ω2.A sin ωt atau ay = - ω2.y

Ket: tanda ( - ) arah percepatan berlawanan arah dengan arah simpangan.

Contoh :
Sebuah benda berputar harmonis dengan amplitudo 10 cm & frekuensinya
½ Hz, jika benda bergetar selama 1/6 det. Hitunglah :
a. simpangan getaran
b. kecepatan getaran
c. percepatan getaran

Diket : A = 10 cm
f = 0.5 Hz
T = 1/6 det.
Dit : a. y?
b. vy ?
c. ay ?
Jwb:
a). y = A sin ωt b). Vy = A ω cos ωt
= A sin 2πf.t = 10 (2π.0.5) cos (2.180o.0.5)1/6
= 10 sin 2.180o.0.5.1/6 = 10.3.14.cos 30o
= 10 sin 30o = 27,193 cm/s
= 10. ½ = 5 cm = 0.27193 m/s
c). ay = - ω2.y
= - 3,142. 5
= - 9,8. 5
= - 49 cm/s
= - 0.49 m/s

Soal latihan

1. Sebuah benda bergetar harmonis dengan amplitudo 5 cm dan frekuensi 2 Hz dengan


fase getarannya ¼ , hitung simpangan, kecepatan dan percepatan getaran yang terjadi?

2. Sebuah benda bermassa 2 gram jika digantungkan pada ujung sebuah pegas maka
pegas akan bertambah panjang 10 cm, g = 10 m/s2. Hitung periode getaran yang
terjadi?

3. Sebuah ayunan sederhana menghasilkan periode 3 sekon jika panjang talinya


dijadikan dua kali semula berapa periode yang dihasilkan sekarang?

4
B. GELOMBANG

1. Arti gelombang
Gelombang yaitu usikan atau gangguan yang merambat dalam suatu medium/zat
perantara.
Gelombang merupakan bentuk energi yang merambat tanpa memindahkan medium
tempat gelombang itu merambat.

Macam-macam gelombang ditinjau dari :


1. Arah getar
a. Gelombang longitudinal
adalah gelombang yang arah getarnya berimpit dengan arah rambat
gelombang.
contoh: gelombang bunyi, gelombang pada pegas, dsb
b. Gelombang transversal
adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah rambat
gelombang
contoh: gelombang pada cahaya, air, elektromagnetik.

2. Medium perambatan
a. Gelombang mekanik
adalah gelombang yang dalam perambatannya memerlukan
medium/zat
perantara
contoh: gelombang pada bunyi,air, tali dan pegas
b. Gelombang elektromagnetik
adalah gelombang yang dalam perambatannya tidak memerlukan
medium zat perantara
contoh: gelombang pada cahaya, radar, sinar-x, TV dsb.

3. Amplitudo
a. Gelombang diam/stasioner
adalah gelombang yang amplitudonya selalu sama dengan nol
b. Gelombang berjalan
adalah gelombang yang bergetar dimana setiap titik yang dilaluinya
mempunyai simpangan yang tetap.

2. Hubungan antara Frekuensi,Periode, cepat rambat dan Panjang gelombang.

Pengertian-pengertian pada gelombang


- Periode (T)
adalah waktu yang diperlukan untuk menempuh satu panjang
gelombang
- Frekuensi (f)
adalah banyaknya gelombang tiap detik
- Amplitudo (A)
adalah simpangan terjauh / maksimum
- Panjang gelombang (λ)
adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang selama satu periode
- Cepat rambat gelombang (V)
adalah jarak yang ditempuh gelombang tiap detik

5
A λ E

0 B D F H

C λ G

Keterangan :
AE = puncak gelombang
CG = lembah gelombang
O,B,D,F,H = simpul gelombang
A,C,E,G = perut gelombang

Hubungan antara cepat rambat gelombang (v), frekuensi (f), dan panjang gelombang
(λ) dijelaskan berikut ini.
Dalam bab tentang Gerak (GLB), terdapat hubungan antara jarak,kecepatan dan waktu
sbb: s
s = v.t atau v=—
t
Pada suatu gelombang, jarak (s) = panjang gelombang (λ), waktu (t) = periode (T) dan
v adalah cepat rambat gelombang, jadi bisa kita tulis

λ
v=─ karena T = 1/f, maka v = f .λ
T
Ket :
λ = panjang gelombang (m)
f = frekuensi (Hz)
T = periode (sekon)
v = cepat rambat gelombang (m/s)

Contoh soal :
Dua buah bola terapung di lautan,kedua bola terpisah pada jarak 10 m, seperti pada
gambar berikut, jika cepat rambat gelombang air laut 20 m/det, hitung :
a. panjang gelombang
b. frekuensi dan periode gelombang

10 m
Jawab:
a. l = 2,5 λ b. v = λ . f T = 1/f
10 m = 2,5. λ f = v/λ T = 1/5 sekon
λ = 10/2,5 = 20/4
λ = 4m f = 5 Hz

3. Persamaan gelombang berjalan


Gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitudonya tetap. Jika dalam suatu
medium merambat sebuah gelombang berjalan yang memenuhi persamaan
simpangan.

6
v

0 P

Gelombang merambat dari 0 → P dengan kecepatan v, memenuhi persamaan

y = A sin ωt

Dan waktu yang diperlukan gelombang untuk menempuh jarak x adalah x/y
detik, apabila dititik o bergetar selama t detik, maka dititik P baru akan
bergetar selama (t - x/v) detik maka persamaan gelombang di titik P adalah :

y = A sin ω ( t – x/v )

jika gelombang merambat dari P→ O, maka diberlakukan

y = A sin ω ( t + x/v )

Persamaan gelombang secara umum dirumuskan :

y = A sin ω ( t ± x/v ) ω = 2π f, v = f.λ

jadi bisa dinyatakan :



y = A sin (ω t ± k x ) k=— k = bil. gelombang
λ

contoh soal :
Sebuah gelombang berjalan memenuhi persamaan y = 0.2 sin (60t – 2x), jika t dalam
detik dan x dalam meter,hitung :
a. kecepatan sudut (ω)?
b. Frekuensi (f)?
c. Panjang gelombang (λ)?

Jawab :a. ω = 60 rad/det


b. ω = 2π f
60 = 2π f
f = 60/2π
f = 30/π Hz
c. k = 2π/λ
λ = 2π / 2

= 3,14 m

4. Sifat-sifat gelombang
- mengalami Refleksi ( pemantulan )
- mengalami Refraksi ( pembiasan )
- mengalami Defraksi ( lenturan )
- mengalami Interferensi ( perpaduan gelombang )
- mengalami Polarisasi ( penyerapan/pengkutuban arah gelombang.)

7
Polarisasi cahaya karena pemantulan dan pembiasan
Cahaya datang pada bidang batas antara dua medium, cahaya tersebut selain
dipantulkan juga dibiaskan. Sudut datang (i) dapat diatur supaya sudut antara sinar pantul
dengan sinar bias 900 (lihat gambar).

Chy tak terpolarisasi terpolarisasi linier

i r n1

n2
sinar bias

i + r1 = 900

Pada kedudukan ini sinar pantul terpolarisasi sebagian (8%) dan sinar bias
Juga terpolarisasi sebagian (92%).
Menurut Brewster berlaku :
n2
tg i = ––
n2

C. BUNYI

1. Pengertian Bunyi
Sumber bunyi pada dasarnya merupakan benda yang bergetar.
Contoh: Getaran suatu sumber bunyi
- garputala
- terompet
- kentongan dsb.
Tinggi rendah sebuah nada ditentukan oleh frekuensinya.
Sedang kuat lemahnya nada ditentukan oleh besar kecilnya amplitudo.

Berdasarkan frekuensi, gelombang bunyi dapat dibedakan :


- Gelombang Infrasonik : gelombang bunyi dengan frekuensi < 20 Hz, sehingga
bunyi ini tidak dapat didengar oleh telinga normal.
- Gelombang Audiosonik : gelombang bunyi dengan frekuensi antara 20 Hz –
20.000 Hz.
- Gelombang Ultrasonik : gelombang bunyi dengan frekuensi > 20.000 Hz
sehingga tidak mampu didengar oleh telinga normal.
Bunyi ultrasonik banyak dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai keperluan.
Alat USG (ultrasonografi) menggunakan pantulan gelombang ultrasonik untuk
mencitrakan bentuk bayi dalam kandungan. Sedang pelaut menggunakan pantulan
gelombang ultrasonik untuk mengtahui kedalaman laut dan mencitrakan benda-benda
didasar laut, teknik ini dinamakan sonar (sound and navigation ranging)
Gelombang bunyi dalam gas / zat cair termasuk gelombang longitudinal.
Gelombang bunyi dalam zat padat termasuk gelombang transversal longitudinal.

8
2. Cepat Rambat Bunyi (v)
a. Cepat rambat bunyi di udara
Tabung Resonansi dapat dipergunakan untuk menentukan cepat rambat bunyi di
udara.
Dengan menghitung panjang kolom udara pada saat terjadi Resonansi, bisa
diketahui panjang gelombang bunyi, sehingga cepat rambat bunyi di udara bisa
dihitung dengan menggunakan persamaan berikut

v = f. λ

Keterangan : v = cepat rambat bunyi ( m/s)


f = frekuensi (Hz)
λ = panjang gelombang (m)

b. Cepat rambat bunyi di dalam gas


Menurut teori Laplace, rambatan bunyi dalam gas merupakan peristiwa
Adiabatik (semua berubah). Maka dalam teori ini cepat rambat bunyi dapat
ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut :

T
v=√γ
M
Keterangan :
V = cepat rambat gelombang
γ = tetapaan laplace
T = suhu mutlak
M = massa tiap mole gas

Dari persamaan di atas dapat disimpulkan:


1. Cepat rambat bunyi dalam gas berbanding terbalik dengan akar suhu
mutlak

1 1
V1 : V2 = √ — : √ —
M1 M2

2. Cepat rambat bunyi dalam gas berbanding lurus dengan akar suhu
mutlak

V1 : V2 = √ T1 : √ T2

Pada siang hari udara panas mengembang keatas akibatnya gelombang bunyi yang
merambat dibawa keatas oleh udara, sehingga bunyi tak dapat didengar dari tempat
jauh.
Sebaliknya pada malam hari udara dingin udara tidak mengembang keatas, sehingga
bunyi yang merambat dapat didengar dari tempat jauh.

Soal latihan :
1. Kilatan cahaya halilintar tampak di langit, sepuluh sekon kemudian terdengar
bunyi guruhnya, bila suhu udara pada waktu itu 27oC, tentukan jarak halilintar ke
pengamat,(kecep. Kilat di udara = 340 m/s), dianggap kilat dan guntur terjadi
bersama-sama.
2. Kecepatan rambat gelombang dalam gas hidrogen pada suhu 250 K adalah
350 m/s, jika tetapan Laplace untuk hydrogen dan oksigen dianggap sama, berapa
kecepatan rambatnya dalam gas oksigen pada suhu 360 K.( H= 1 &O = 16 ).

9
c. Cepat rambat bunyi dalam zat padat
Berlaku persamaan :
E
v=√ —
ρ

ket : v = cepat rambat bunyi


E = modulus young pada batang
ρ = massa jenis batang

3. Resonansi
Resonansi adalah gejala ikut bergetarnya sumber bunyi karena adanya sumber bunyi
lain yang bergetar dengan frekuensi sama.
Peristiwa resonansi bisa dijumpai pada pipa organa terbuka maupun tertutup.

4. Pantulan bunyi
Jika jarak dinding agak jauh bunyi pantul hanya sebagian yang bersamaan dengan
bunyi asli, akibatnya bunyi pantul mengganggu bunyi asli. Gejala ini disebut Gaung.
Untuk mengatasi gaung diperlukan alat peredam pada dinding, yang berupa kain
wool, kapas, karton dsb.
Jika jarak dinding pemantul sangat jauh , maka akan terdengar bunyi pantul dan bunyi
asli yang berbeda, bunyi pantul baru terdengar setelah bunyi asli. gejala ini disebut
Gema.

5. Effek Doppler
Bila antara sumber bunyi dan pendengar terjadi gerak relatif maka frekuensi bunyi
yang di dengar oleh pendengar bisa dinyatakan sebagai “ Effek Doppler “ dan
dirumuskan sebagai berikut :

Vud ± Vp
fp = ———— fs
Vud ± Vs

Ket : fp = frekuensi pendengar


fs = frekuensi sumber bunyi
Vud = kecepatan bunyi di udara
Vp = kecepatan pendengar
Vs = kecepatan sumber bunyi

Catatan: penentuan tanda (+) dan (–) pada Vp dan Vs dinyatakan sbb:

Vs(+) Vp(+)
←—| ←—–|
S ●————————–● P
|—→ |—→
Vs(–) Vp(–)

10
6. Intensitas dan Taraf Intensitas Bunyi
a. Intensitas Bunyi (I)
Adalah Jumlah energi bunyi yang tiap detiknya menembus tegak lurus pada
suatu bidang per satuan luas bidang tersebut.

P Ket: I = Intesitas bunyi (watt/m2)


I=— P = Daya bunyi (watt)
A A = luas bidang (m2)

Jika sumber gelombang memancarkan gelombang ke segala arah, maka


gelombang yang dipancarkan berbentuk bola dengan luas permukaan

P
2
A = 4π r jadi I = ——
4π r2

b. Taraf Intensitas Bunyi (TI)


Adalah perbandingan logaritma antara Intersitas bunyi (I) dengan harga
ambang intensitas bunyi ( Io ).

I
TI = 10 log —
Io

Ket : TI = Taraf intensitas bunyi (dB)


I = Intensitas bunyi (watt/m2)
Io = harga ambang intensitas bunyi (watt/m2)

Satuan SI pada taraf intensitas bunyi dinyatakan dalam desibel (dB)


untuk menghormati Alexander Graham Bell.

Contoh soal :
1. Sebuah pesawat terbang mendekati menara sirine yang mempunyai frekuensi
1000 Hz. Bila pilot mendengar bunyi sirine dengan frekuensi 1050 Hz.
Sedang kecepatan bunyi di udara 340 m/s. Hitung kecepatan pesawat terbang
tersebut?
Diket : fs = 1000 Hz
fp = 1050 Hz
Vs =0
Vud = 340 m/s
Dit : Vp ?
Jwb: Vud ± Vp
fp = ———— fs
Vud ± Vs
340 + Vp
1050 = ————— x 1000
340 + 0
1050.340 = 1000. (340 + Vp)
1050.340 – 1000.340 = 1000.Vp
50.340 = 1000.Vp
Vp = 17 m/s

11
2. Taraf intensitas dari bunyi tiap sepeda motor 70 dB. Berapa taraf intensitas 10
sepeda motor yang sejenis, jika ke 10 sepeda motor bersama-sama
menghasilkan bunyi yang sama?
Diket : TI = 70 dB
n = 10 motor
Dit : TI total ?
Jwb ; TI tot. = TI + 10 log n
= 70 + 10 log 10
= 70 + 10
` = 80 dB

12

Anda mungkin juga menyukai