Anda di halaman 1dari 12

Modul Fisika 2

BAB 10. GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI


A. GETARAN Pendahuluan : Getaran adalah gerakan bolak-balik suatu benda yang melalui titik setimbang. Getaran harmonis sederhana adalah getaran yang dipengaruhi oleh gaya yang arahnya selalu menuju ke titik seimbang. Pengertian-pengertian pada getaran : - Periode (T) adalah waktu yang diperlukan untuk satu kali getaran, (detik / sekon) - Frekuensi (f) adalah banyaknya getaran tiap waktu (1/det.atau Hz) Hubungan : F = 1/T atau T = 1/f Contoh : Sebuah benda mengalami 180 getaran dalam 1 menit, berapa frekuensi dan periode getaran tersebut ? Jawab : f = .? getaran 180 getaran f = = = 3 Hz detik 60 detik T = .? T = 1/3 detik Getaran harmonis yang akan kita pelajari yaitu : 1. Getaran ayunan sederhana 2. Getaran ayunan pegas 3. Getaran rotasi (GMB = gerak melingkar beraturan) 1. Ayunan sederhana Besar periode getaran/ ayunan adalah T = 2 g A O Contoh: Sebuah benda digantung dengan tali kemudian diayunkan, bila g = 9,8m/s2, berapakah panjang tali bila periode ayunan sebesar 1 detik? Diket : g = 9,8 m/s2 T = 1 detik = .? Jawab : g T2 T = 2 = 2 = 9,8 g 4 2 B = panjang tali (m) g = grafitasi (m/s2 ) 1 getaran = AOBOA

Tim Teaching SMK Muh 3 Yogyakarta

Modul Fisika 2

l 2 2 T = 4 . g

9,8.1 l = 4

l = m = 25 cm

2. Ayunan pegas Sebuah pegas panjangnya kemudian pada ujung pegas diberi beban yang massanya m sehingga pegas bertambah panjang sebesar x kemudian pegas ditarik & dilepaskan maka benda akan bergetar. Berlaku persamaan : F=k.x Ket : F = gaya pegas (N) k = konstanta pegas (N/m) x = perubahan panjang pegas (m) Sedang besar periode getaran pegas : m T = 2 k ket : m = massa benda (kg) k = konstanta pegas (N/m) Contoh : Sebuah pegas panjang 10 cm dan diberi beban sebesar 1 kg sehingga panjangnya menjadi 12.5 cm, pegas tersebut digantung kemudian digetarkan, bila g = 10 m/s, Hitung : a) konstanta pegas ? b) frekuensi getaran ? Diket : l = 10 cm = 0.1 m g = 10 m/s m = 1 kg x = 12,5 cm 10 cm = 2,5 cm = 0.025 m jawab: a) k = ? k = F/x = m..g /x = 1.10/0.025 = 400 N/m ;F=m.g

b) f = .? m T = 2 k 1 T = 2 400 1 T = 2 20 T = det. 10 f = 1/T 10 f = Hz

Tim Teaching SMK Muh 3 Yogyakarta

Modul Fisika 2

3. Getaran rotasi (GMB) Sebuah benda kecil bergerak melingkar beraturan dengan jari-jari (R) dan kecepatan linier (v). y Q x P

Bila benda bergerak melingkar dari P P maka sudut yang ditempuh 360 = 2 dan waktu yang diperlukan 1 periode (T). Bila benda bergerak melingkar dari P Q sudut yang ditempuh () persatuan waktu disebut Kecepatan sudut (). = t atau 2 = T

- Sedang jarak yang ditempuh dari P Q tiap satuan waktu disebut kecepatan linier (v) s 2 R v = atau v = atau v = . R t T - Sedang fase getaran dinyatakan : t = T 2 a). Simpangan Getaran (y) Adalah proyeksi letak benda terhadap sumbu y yang diukur dari sumbu x sin = y/R y = R sin y = A sin t y = A sin 2 .t T y = A sin 2f. t b). Kecepatan Getaran (vy) Adalah proyeksi dari kecepatan linier terhadap sumbu y atau defferensial pertama dari simpangan getaran terhadap waktu. Vy = V cos , atau d(y) Vy = dt d(A sin t) Vy = dt Vy = A cos t v vy ---- Q P R = A ( simpangan terjauh atau Amplitudo) =t

Tim Teaching SMK Muh 3 Yogyakarta

Modul Fisika 2

c). Percepatan getaran ( ay ) Adalah proyeksi dari percepatan linier (percepatan sentripetal) terhadap sumbu y atau defferensial pertama dari kecepatan getaran terhadap waktu. ay = a sin atau d(vy ay = dt d(A cos t) = dt ay = - 2.A sin t atau as = v2/s = 2.R Q ay P

ay = - 2.y

Ket: tanda ( - ) arah percepatan berlawanan arah dengan arah simpangan. Contoh : Sebuah benda berputar harmonis dengan amplitudo 10 cm & frekuensinya Hz, jika benda bergetar selama 1/6 det. Hitunglah : a. simpangan getaran b. kecepatan getaran c. percepatan getaran Diket : A = 10 cm f = 0.5 Hz T = 1/6 det. Dit : a. y? b. vy ? c. ay ? Jwb: a). y = A sin t = A sin 2f.t = 10 sin 2.180o.0.5.1/6 = 10 sin 30o = 10. = 5 cm c). ay = - 2.y = - 3,142. 5 = - 9,8. 5 = - 49 cm/s = - 0.49 m/s Soal latihan 1. Sebuah benda bergetar harmonis dengan amplitudo 5 cm dan frekuensi 2 Hz dengan fase getarannya , hitung simpangan, kecepatan dan percepatan getaran yang terjadi? 2. Sebuah benda bermassa 2 gram jika digantungkan pada ujung sebuah pegas maka pegas akan bertambah panjang 10 cm, g = 10 m/s2. Hitung periode getaran yang terjadi? 3. Sebuah ayunan sederhana menghasilkan periode 3 sekon jika panjang talinya dijadikan dua kali semula berapa periode yang dihasilkan sekarang?

b). Vy = A cos t = 10 (2.0.5) cos (2.180o.0.5)1/6 = 10.3.14.cos 30o = 27,193 cm/s = 0.27193 m/s

Tim Teaching SMK Muh 3 Yogyakarta

Modul Fisika 2

B. GELOMBANG 1. Arti gelombang Gelombang yaitu usikan atau gangguan yang merambat dalam suatu medium/zat perantara. Gelombang merupakan bentuk energi yang merambat tanpa memindahkan medium tempat gelombang itu merambat. Macam-macam gelombang ditinjau dari : 1. Arah getar a. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya berimpit dengan arah rambat gelombang. contoh: gelombang bunyi, gelombang pada pegas, dsb b. Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah rambat gelombang contoh: gelombang pada cahaya, air, elektromagnetik. 2. Medium perambatan a. Gelombang mekanik adalah gelombang yang dalam perambatannya memerlukan medium/zat perantara contoh: gelombang pada bunyi,air, tali dan pegas b. Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dalam perambatannya tidak memerlukan medium zat perantara contoh: gelombang pada cahaya, radar, sinar-x, TV dsb. 3. Amplitudo a. Gelombang diam/stasioner adalah gelombang yang amplitudonya selalu sama dengan nol b. Gelombang berjalan adalah gelombang yang bergetar dimana setiap titik yang dilaluinya mempunyai simpangan yang tetap. 2. Hubungan antara Frekuensi,Periode, cepat rambat dan Panjang gelombang. Pengertian-pengertian pada gelombang - Periode (T) adalah waktu yang diperlukan untuk menempuh satu panjang gelombang - Frekuensi (f) adalah banyaknya gelombang tiap detik - Amplitudo (A) adalah simpangan terjauh / maksimum - Panjang gelombang () adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang selama satu periode - Cepat rambat gelombang (V) adalah jarak yang ditempuh gelombang tiap detik

Tim Teaching SMK Muh 3 Yogyakarta

Modul Fisika 2

A 0 B

D C

E F G H

Keterangan : AE CG O,B,D,F,H A,C,E,G

= puncak gelombang = lembah gelombang = simpul gelombang = perut gelombang

Hubungan antara cepat rambat gelombang (v), frekuensi (f), dan panjang gelombang () dijelaskan berikut ini. Dalam bab tentang Gerak (GLB), terdapat hubungan antara jarak,kecepatan dan waktu sbb: s s = v.t atau v= t Pada suatu gelombang, jarak (s) = panjang gelombang (), waktu (t) = periode (T) dan v adalah cepat rambat gelombang, jadi bisa kita tulis v= T karena T = 1/f, maka v = f .

Ket : = panjang gelombang (m) f = frekuensi (Hz) T = periode (sekon) v = cepat rambat gelombang (m/s) Contoh soal : Dua buah bola terapung di lautan,kedua bola terpisah pada jarak 10 m, seperti pada gambar berikut, jika cepat rambat gelombang air laut 20 m/det, hitung : a. panjang gelombang b. frekuensi dan periode gelombang

10 m Jawab: a. l = 2,5 10 m = 2,5. = 10/2,5 = 4m b. v = . f f = v/ = 20/4 f = 5 Hz T = 1/f T = 1/5 sekon

3. Persamaan gelombang berjalan Gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitudonya tetap. Jika dalam suatu medium merambat sebuah gelombang berjalan yang memenuhi persamaan simpangan.

Tim Teaching SMK Muh 3 Yogyakarta

Modul Fisika 2

v 0 x Gelombang merambat dari 0 P dengan kecepatan v, memenuhi persamaan y = A sin t Dan waktu yang diperlukan gelombang untuk menempuh jarak x adalah x/y detik, apabila dititik o bergetar selama t detik, maka dititik P baru akan bergetar selama (t - x/v) detik maka persamaan gelombang di titik P adalah : y = A sin ( t x/v ) jika gelombang merambat dari P O, maka diberlakukan y = A sin ( t + x/v ) Persamaan gelombang secara umum dirumuskan : y = A sin ( t x/v ) jadi bisa dinyatakan : y = A sin ( t k x ) 2 k= k = bil. gelombang = 2 f, v = f. P

contoh soal : Sebuah gelombang berjalan memenuhi persamaan y = 0.2 sin (60t 2x), jika t dalam detik dan x dalam meter,hitung : a. kecepatan sudut ()? b. Frekuensi (f)? c. Panjang gelombang ()? Jawab :a. = 60 rad/det b. = 2 f 60 = 2 f f = 60/2 f = 30/ Hz c. k = 2/ = 2 / 2 = = 3,14 m 4. Sifat-sifat gelombang - mengalami Refleksi ( pemantulan ) - mengalami Refraksi ( pembiasan ) - mengalami Defraksi ( lenturan ) - mengalami Interferensi ( perpaduan gelombang ) - mengalami Polarisasi ( penyerapan/pengkutuban arah gelombang.)

Tim Teaching SMK Muh 3 Yogyakarta

Modul Fisika 2

Polarisasi cahaya karena pemantulan dan pembiasan Cahaya datang pada bidang batas antara dua medium, cahaya tersebut selain dipantulkan juga dibiaskan. Sudut datang (i) dapat diatur supaya sudut antara sinar pantul dengan sinar bias 900 (lihat gambar). Chy tak terpolarisasi i r terpolarisasi linier n1 n2 sinar bias i + r1 = 900 Pada kedudukan ini sinar pantul terpolarisasi sebagian (8%) dan sinar bias Juga terpolarisasi sebagian (92%). Menurut Brewster berlaku : n2 tg i = n2

C. BUNYI 1. Pengertian Bunyi Sumber bunyi pada dasarnya merupakan benda yang bergetar. Contoh: Getaran suatu sumber bunyi - garputala - terompet - kentongan dsb. Tinggi rendah sebuah nada ditentukan oleh frekuensinya. Sedang kuat lemahnya nada ditentukan oleh besar kecilnya amplitudo. Berdasarkan frekuensi, gelombang bunyi dapat dibedakan : - Gelombang Infrasonik : gelombang bunyi dengan frekuensi < 20 Hz, sehingga bunyi ini tidak dapat didengar oleh telinga normal. - Gelombang Audiosonik : gelombang bunyi dengan frekuensi antara 20 Hz 20.000 Hz. - Gelombang Ultrasonik : gelombang bunyi dengan frekuensi > 20.000 Hz sehingga tidak mampu didengar oleh telinga normal. Bunyi ultrasonik banyak dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai keperluan. Alat USG (ultrasonografi) menggunakan pantulan gelombang ultrasonik untuk mencitrakan bentuk bayi dalam kandungan. Sedang pelaut menggunakan pantulan gelombang ultrasonik untuk mengtahui kedalaman laut dan mencitrakan benda-benda didasar laut, teknik ini dinamakan sonar (sound and navigation ranging) Gelombang bunyi dalam gas / zat cair termasuk gelombang longitudinal. Gelombang bunyi dalam zat padat termasuk gelombang transversal longitudinal.

Tim Teaching SMK Muh 3 Yogyakarta

Modul Fisika 2

2. Cepat Rambat Bunyi (v) a. Cepat rambat bunyi di udara Tabung Resonansi dapat dipergunakan untuk menentukan cepat rambat bunyi di udara. Dengan menghitung panjang kolom udara pada saat terjadi Resonansi, bisa diketahui panjang gelombang bunyi, sehingga cepat rambat bunyi di udara bisa dihitung dengan menggunakan persamaan berikut v = f. Keterangan : v = cepat rambat bunyi ( m/s) f = frekuensi (Hz) = panjang gelombang (m) b. Cepat rambat bunyi di dalam gas Menurut teori Laplace, rambatan bunyi dalam gas merupakan peristiwa Adiabatik (semua berubah). Maka dalam teori ini cepat rambat bunyi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut : T v= M Keterangan : V = cepat rambat gelombang = tetapaan laplace T = suhu mutlak M = massa tiap mole gas Dari persamaan di atas dapat disimpulkan: 1. Cepat rambat bunyi dalam gas berbanding terbalik dengan akar suhu mutlak 1 1 V1 : V2 = : M1 M2 2. Cepat rambat bunyi dalam gas berbanding lurus dengan akar suhu mutlak V1 : V2 = T1 : T2 Pada siang hari udara panas mengembang keatas akibatnya gelombang bunyi yang merambat dibawa keatas oleh udara, sehingga bunyi tak dapat didengar dari tempat jauh. Sebaliknya pada malam hari udara dingin udara tidak mengembang keatas, sehingga bunyi yang merambat dapat didengar dari tempat jauh. Soal latihan : 1. Kilatan cahaya halilintar tampak di langit, sepuluh sekon kemudian terdengar bunyi guruhnya, bila suhu udara pada waktu itu 27oC, tentukan jarak halilintar ke pengamat,(kecep. Kilat di udara = 340 m/s), dianggap kilat dan guntur terjadi bersama-sama. 2. Kecepatan rambat gelombang dalam gas hidrogen pada suhu 250 K adalah 350 m/s, jika tetapan Laplace untuk hydrogen dan oksigen dianggap sama, berapa kecepatan rambatnya dalam gas oksigen pada suhu 360 K.( H= 1 &O = 16 ).
Tim Teaching SMK Muh 3 Yogyakarta 9

Modul Fisika 2

c. Cepat rambat bunyi dalam zat padat Berlaku persamaan : E v= ket : v = cepat rambat bunyi E = modulus young pada batang = massa jenis batang 3. Resonansi Resonansi adalah gejala ikut bergetarnya sumber bunyi karena adanya sumber bunyi lain yang bergetar dengan frekuensi sama. Peristiwa resonansi bisa dijumpai pada pipa organa terbuka maupun tertutup. 4. Pantulan bunyi Jika jarak dinding agak jauh bunyi pantul hanya sebagian yang bersamaan dengan bunyi asli, akibatnya bunyi pantul mengganggu bunyi asli. Gejala ini disebut Gaung. Untuk mengatasi gaung diperlukan alat peredam pada dinding, yang berupa kain wool, kapas, karton dsb. Jika jarak dinding pemantul sangat jauh , maka akan terdengar bunyi pantul dan bunyi asli yang berbeda, bunyi pantul baru terdengar setelah bunyi asli. gejala ini disebut Gema. 5. Effek Doppler Bila antara sumber bunyi dan pendengar terjadi gerak relatif maka frekuensi bunyi yang di dengar oleh pendengar bisa dinyatakan sebagai Effek Doppler dan dirumuskan sebagai berikut : Vud Vp fp = fs Vud Vs Ket : fp fs Vud Vp Vs = frekuensi pendengar = frekuensi sumber bunyi = kecepatan bunyi di udara = kecepatan pendengar = kecepatan sumber bunyi

Catatan: penentuan tanda (+) dan () pada Vp dan Vs dinyatakan sbb: Vs(+) Vp(+) | | S P | | Vs() Vp()

Tim Teaching SMK Muh 3 Yogyakarta

10

Modul Fisika 2

6.

Intensitas dan Taraf Intensitas Bunyi a. Intensitas Bunyi (I) Adalah Jumlah energi bunyi yang tiap detiknya menembus tegak lurus pada suatu bidang per satuan luas bidang tersebut. P I= A Ket: I = Intesitas bunyi (watt/m2) P = Daya bunyi (watt) A = luas bidang (m2)

Jika sumber gelombang memancarkan gelombang ke segala arah, maka gelombang yang dipancarkan berbentuk bola dengan luas permukaan A = 4 r
2

P jadi I = 4 r2

b. Taraf Intensitas Bunyi (TI) Adalah perbandingan logaritma antara Intersitas bunyi (I) dengan harga ambang intensitas bunyi ( Io ). I TI = 10 log Io Ket : TI = Taraf intensitas bunyi (dB) I = Intensitas bunyi (watt/m2) Io = harga ambang intensitas bunyi (watt/m2) Satuan SI pada taraf intensitas bunyi dinyatakan dalam desibel (dB) untuk menghormati Alexander Graham Bell. Contoh soal : 1. Sebuah pesawat terbang mendekati menara sirine yang mempunyai frekuensi 1000 Hz. Bila pilot mendengar bunyi sirine dengan frekuensi 1050 Hz. Sedang kecepatan bunyi di udara 340 m/s. Hitung kecepatan pesawat terbang tersebut? Diket : fs = 1000 Hz fp = 1050 Hz Vs =0 Vud = 340 m/s Dit : Vp ? Jwb: Vud Vp fp = fs Vud Vs 340 + Vp 1050 = x 1000 340 + 0 1050.340 = 1000. (340 + Vp) 1050.340 1000.340 = 1000.Vp 50.340 = 1000.Vp Vp = 17 m/s

Tim Teaching SMK Muh 3 Yogyakarta

11

Modul Fisika 2

2. Taraf intensitas dari bunyi tiap sepeda motor 70 dB. Berapa taraf intensitas 10 sepeda motor yang sejenis, jika ke 10 sepeda motor bersama-sama menghasilkan bunyi yang sama? Diket : TI = 70 dB n = 10 motor Dit : TI total ? Jwb ; TI tot. = TI + 10 log n = 70 + 10 log 10 = 70 + 10 = 80 dB

Tim Teaching SMK Muh 3 Yogyakarta

12

Anda mungkin juga menyukai