GELOMBANG MEKANIK
1. Karakteristik gelombang
Gelombang mekanik adalah suatu gelombang yang dapat merambat bila ada medium
perambatan. Secara umum gelombang memiliki ciri: (perhatikan Gbr!)
t berturutan.
Frekuensi (f) adalah siklus lengkap-yang melewati satu titik per waktu.
Periode (T) adalah waktu yang berlalu antara dua puncak berurutan
Kecepatan gelombang ( v ¿ adalah kecepatan puncak gelombang bergerak.
2. Gelombang berjalan Satu satu ujung seutas tali digetarkan, sehingga gelombang
merambat sepanjang tali, seperti pada gambar. Pada saat titik asal
getaran (titik O) telah bergetar selama t sekon, maka:
v
A x
Lama waktu titik P bergetar adalah tP = t – ( ¿
v
P
Simpangan getar titik P adalah:
O t
2π x
y= A sin
(t ± )
T v
x
atau y=± A sin( ωt ∓kx )
2π 2π
ω= ; k=
Keterangan: T λ
Tanda + jika gelombang merambat dari kanan ke kiri
Tanda – jika gelombang merambat dari kiri ke kanan
Tanda + (di depan Amplitudo) getar pertama ke atas
Tanda – (di depan Amplitudo) getar pertama ke bawah
y = simpangan getaran dititik berjarak x dari sumber getar (m)
A = amplitudo getaran/gelombang di titik asal (m)
k = bilangan gelombang(1/m)
1
4. Gelombang Stasioner
a. Gelombang stasioner oleh Pemantulan pada ujung Terikat
Gelombang datang (garis utuh) merambat ke kanan, yang kemudian
dipantulkan oleh dinding dan menghasilkan gelombang pantul yang
merambat ke kiri. Interferensi ke dua gelombang menghasilkan
gelombang Stasioner dengan Pola gelombang seperti gambar
disamping.
Latihan 1
Gelombang air laut mendekati mercusuar dengan cepat rambat 5 m/s. Jarak antara dua dasar
gelombang yang berdekatan 5m, (a) lukislah bentuk gelombangnya (b) jumlah puncak persekon
(c) waktu untuk dua puncak berurutan
Latihan 2
Dalam 30 sekon ada 10 gelombang laut yang melintas. Jika jarak antara puncak dan dasar
gelombang yang berdekatan 6m. (a) lukislah bentuk gelombangnya (b) periode gelombang
(c) panjang gelombangnya (d) cepat rambat gelombang
2
Latihan 4 meter
Dari grafik gelombang di
samping, tentukanlah besaran apa
kedudukan(m) saja yang dapat Anda laporkan
0 5 10 15 20
waktu (s)
0,1 0,2 0,3 0,4
Latihan 5.
Sebuah slinki menghasilkan gelombang longitudinal, seperti pada gambar berikut; Jika frekuensi
gelombang 50 Hz, berapa cepat rambat gelombang pada slinki?
5 cm
Latihan 6 (UN 2014/2015)
Garpu tala digetarkan menghasilkan gelombang pada udara seperti gambar. Jika cepat rambatnya
100 m/s dan jarak rapatan berturut – turut 14 m, maka frekuensi sumber (garpu tala) yang
dihasilkan adalah... .
a. 14,5 Hz b. 17,0 Hz c. 25,0 Hz d. 33,0 Hz e. 36,0 Hz
Latihan 9
Rambatan gelombang berjalan pada tali seperti pada grafik berikut.
+4 cm
Jika AB ditempuh dalam waktu 0,4 sekon, maka
B
A persamaan gelombang berjalan tersebut adalah...
X = 2 cm
3
Latihan 11
Persamaan simpangan gelombang berjalan y = 10 sin π (0,5t – 2x). Jika x dan y dalam meter serta
t dalam sekon, maka cepat rambat gelombang adalah ... m/s.
Latihan 12
Seutas tali sepanjang 100 cm yang salah satu ujung terikat direntang horisontal. Salah satu ujung
yang lain digetarkan harmonik naik turun dengan frekuensi ¼ Hz dan amplitudo 5 cm. Gelombang
tali merambat dengan kecepatan 2 cm/s. Letak perut ketiga dari titik asal getaran adalah...
b. 1,2 m
c. 2,5 m
d. 2,7 m 3m
e. 3,0 m
0,5 cm
Gelombang di permukaan air diidentifikasi pada
Latihan 14 B
A dua titik seperti gambar di samping ini.
Persamaan gelombang dengan arah rambatan dari
3 m; t= 6 s
A ke B adalah ... .
B. Gelombang Elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik merupakan perpaduan medan listrik dan medan magnetik yang
merambat saling tegak lurus (menurut Maxwell), seperti pada gambar.
Menurut Maxwell laju rambat gelombang elektromagnetik
1
ditentukan oleh: c=
√ μ0 ε 0
μ0 =¿permeabilitas vakum = 4 πx 10−7 Wb / Am
ε 0= permitivitas vakum=8,85418 x 10−12 C 2 / N m2
Jika nilai μ0 danε 0 dimasukkan maka diperoleh
c =2,99 x 108 m/s
1. Hubungan Antara Amplitudo Kuat Medan Listrik dan
Amplitudo Kuat Medan Magnet
Berdasarkan persamaan Maxwell, solusi dari gelombang bidang elektromagnetik adalah suatu
gelombang berjalan sinusoidal, dimana amplitudo E dan B adalah:
E=Em cos(kx−ωt ) Menurut Maxwell, pada setiap saat nilai perbandingan antara amplitudo
kuat medan listrik dan amplitudo kuat medan magnet dari suatu gelombang
B=Bm cos (kx−ωt)
Em E
elektromagnetik sama dengan cepat rambat cahaya; = =c
Bm B
4
2. Spektrum Gelombang Elektromagnetik
a. Sinar Gamma
Sifat : memiliki daya tembus paling besar
Kegunaan: membunuh sel kanker, sterilisasi peralatan rumah sakit, memeriksa cacat pada
logam.
b. Sinar x
Sifat: memiliki daya tembus besar (tetapi kurang dari sinar Gamma)
Kegunaan:
memotret: bagian dalam tubuh atau benda.
Industri:Mendeteksicacat dan retak pada logam
Penelitian: analisis struktur bahan.
Kerugian: Jaringan sel manusia dapat rusak bila terlalu lama terkena sinar x
c. Sinar Ultraviolet
Kegunaan:
Membunuh bakteri dan virus
Menyucihamakan ruang dan peralatan operasi
Mengubah pro vitamin D menjadi vitamin D pada tulang.
Kerugian : dapat menyebabkan warna kulit menjadi kehitaman, bahkan menjadi kanker kulit.
d. Sinar tampak
Kegunaan: membuat sinar laser yang dipakai pada serat optik pada bidang telekomunikasi.
e. Sinar inframerah
Kegunaan
Mendeteksi sirkulasi darah, radang sendi, kanker
Menyembuhkan penyakit cacar dan encok
Pada remote control dan alarm pencuri
Mengeringkan cat mobil secara cepat
f. Gelombang mikro
Kegunaan:
Dipakai pada mikrowave oven untuk memasak
5
Dipakai pada pesawat RADAR
6
C. Interferensi Cahaya
Syarat supaya terjadi interferensi cahaya adalah : dua sumber gelombang cahaya harus koheren
1. Interferensi Celah Ganda Young
Skematisasi percobaan interferensi celah ganda Young seperti pada gambar berikut.
S1 dan S2 adalah sumber cahaya kedua pada
layar pertama. Kedua sumber cahaya ini
Sumber koheren karena berasal dari sumber yang sama.
y
cahaya
Titik tengah Pola interferensi yang dihasilkan oleh sumber
terang pusat
O cahaya S1 dan S2 akan nampak pada layar C,
yang terdiri atas pita-pita terang dan gelap
yang silih berganti.
1 1 1
b. Pola minimum terjadi jika beda lintasan sumber S1 dan S2 = λ, 1 λ, 2 λ,..
2 2 2
1
atau d sinθ =(n+ ) λ n = 0, 1, 2,...
2
y
c. Jarak terang ke – n dari terang pusat dinyatakan oleh: d L =n λ
y 1
d. Jarak gelap ke – n dinyatakan oleh : d =(n+ ) λ
L 2
7
e. Jarak pita terang dan pita gelap yang berdekatan
Latihan 1
Dua celah dengan jarak 0,3 mm disinari tegak lurus. Pita terang kedua terletak 2 cm dari pita terang
ke-nol pada layar yang jaraknya 5m dari celah. Tentukan panjang gelombang sinar yang dipakai.
Latihan 2
Perhatikan gambar berikut! Sumber cahaya S1 dan S2 terpisah pada diagram interferensi konstruktif.
4,8 mm
5 mm
2,4 m
1m
Page 8
Panjang gelombang sinar yang dipakai adalah... .
Latihan 6 A
Jika Panjang gelombang berkas cahaya yang digunakan dalam percobaan interferensi celah ganda
Young 5000 A0, maka jarak terang titik A dari terang pusat adalah...
Latihan 7
Cahaya monokromatik dengan panjang gelombang 600 nm jatuh pada celah ganda. Jarak layar
terhadap celah sejauh 100 cm. Jika jarak antara terang pusat dengan gelap pertama 2 mm, jarak kedua
celah adalah... .
A
Latihan 8
Perhatikan diagram interferensi
P
2mm
celah ganda di samping. Jika panjang gelombang
berkas cahaya yang digunakan 800 nm,
60 cm
maka jarak titik A ke titik P adalah ... .
Latihan 1
Sebuah celah lebarnya d disinari cahaya dan menghasilkan pola terang-gelap pada layar. Berapa nilai
d minimum untuk cahaya merah yang memiliki panjang gelombang 650 nm jika sudut jatuhnya 300?
Page 9
Latihan 2
Gambar di bawah merupakan percobaan pada celah tunggal untuk mengukur salah satu panjang
gelombang cahaya. Berdasarkan data – data pada gambar maka panjang gelombang cahaya yang
digunakan adalah..
Latihan 3
Sebuah pola difraksi terjadi pada percobaan celah tunggal dengan lebar celah 4 mm dan sudut pada
orde terang ke 4 adalah 30o. Panjang gelombang sinar yang digunakan adalah... .
Latihan 4
Cahaya dengan panjang gelombang 5.500 Ao (1 Ao = 10–10 m) dijatuhkan pada celah tunggal.
Berdasarkan data – data yang terdapat pada gambar di atas, maka lebar celah adalah ... .
Pola terang-gelap yang terbentuk pada layar akibat difraksi oleh kisi sama dengan pola hasil
interferensi pada celah Ganda Young. Jadi:
d. y
Pola maksimum (garis Terang), memenuhi : d sin θ=m λ atau =m λ ;
L
Page 10
KET: d = jarak antara celah ( konstanta kisi)
jumlah goresan
N=
cm(atau satuanlain)
Latihan 1
Seberkas cahaya jatuh tegak lurus pada kisi yang terdiri dari 5000 garis tiap cm. Sudut difraksi terang
orde ke-2 adalah 300. Tentukan panjang gelombang cahaya tersebut.
terang
Latihan 2
Perhatikan gambar berikut! 75 cm
45
GELOMBANG BUNYI
A. Cepat Rambat Bunyi
Hasil bagi jarak tempuh gelombang bunyi dengan waktu yang dibutuhkan disebut kecepatan rambat
s
bunyi. Jadi v=
t
Bunyi dapat merambat dalam zat padat, cair, atau gas.
Page 11
P = tekanan gas; ρ = massa jenis gas; γ = tetapan Laplace (untuk gas diatomik γ = 1,4)
M = massa molekul
B. Sifat-Sifat Gelombang dari Bunyi
Gelombang bunyi dapat mengalami:
Pemantulan; karena sifatnya ini maka pada gedung konser dipasang peredam suara. Berkaitan sifat
ini muncul peristiwa gaung dan gema.
Difraksi; karena sifatnya ini maka bunyi dapat didengar telinga, walaupun ada pengahalang antara
sumber dan pendengar.
Pembiasan; karena bunyi dapat membias maka ada perbedaan cepat rambatnya ketika melewati
dua medium yang berbeda kerapatan.
Interferensi;
C. EFEK DOPLER
Secara umum efek Dopler dialami ketika ada suatu gerak relatif antara sumber gelombang dengan
pengamat.
Ketika sumber bunyi dan pengamat bergerak saling mendekat, pengamat mendengar frekuensi bunyi
yang lebih tinggi daripada frekuensi bunyi yang dipancarkan sumber tanpa adanya gerak relatif;
Ketika sumber bunyi dan pengamat bergerak saling menjauh, pengamat mendengar frekuensi bunyi
yang lebih rendah daripada frekuensi bunyi yang dipancarkan sumber tanpa adanya gerak relatif
Frekuensi bunyi yang didengar pengamat dapat ditentukan dengan persamaan:
v ±vp
f p= f (tanpa angin)
v ± vs s
( v + v w )−v p
f p= fs
( v + v w )−v s
Ket : f p = frekuensi yang didengar ; f s = frekuensi sumber;
v s=kecepatan sumber ; v p =kecepatan pengamat ; v =
kecepatan bunyi di udara; v w = kecepatan angin
Latihan 1
Mobil pemadam kebakaran sedang bergerak dengan laju 20 ms -1 sambil membunyikan sirene pada
frekuensi 400 Hz (cepat rambat bunyi di udara 300 ms -1). Jika mobil pemadam kebakaran
bergerak menjauhi seseorang yang sedang berdiri di tepi jalan, maka orang tersebut akan mendengar
bunyi sirene pada frekuensi...
Latihan 2
Pengeras suara dari menara tanda bahaya berbu nyi pada frekuensi 670 Hz. Sebuah mobil mendekati
menara tersebut dengan kelajuan 90 km.jam -1. Jika cepat rambat bunyi di udara saat itu adalah 335
ms-1, maka frekuensi bunyi pengeras suara yang didengar oleh sopir mobil tersebut adalah...
Latihan 3
Lokomotif kereta api melaju dengan kecepatan 72 km. Jam -1 mendekati palang pintu kereta sambil
membunyikan peluit dengan frekuensi 1600 Hz. Bila kecepatan bunyi merambat di udara 340 ms-1,
maka frekuensi peluit yang didengar oleh penjaga palang pintu kereta adalah...
Page 12
Latihan 4
Dua buah mobil masing-masing bergerak saling mendekati dengan kelajuan 30 m/s dan 10 m/s.
Mobil pertama membunyikan sirene dengan frekuensi 620 Hz. Jika cepat rambat bunyi di udara 340
m/s, berapakah frekuensi bunyi sirene yang terdengar oleh sopir...
Latihan 5
Sebuah kereta bergerak menjauhi stasiun dengan kelajuan 72 km/jam sambil membunyikan peluit
dengan frekuensi 720 Hz. Jika cepat rambat bunyi di udara 340 m/s, maka frekuensi yang didengar
pengamat yang bergerak mengejar kereta dengan laju 36 km/jam.
Latihan 6
Untuk soal nomor 5, jika pendengar bergerak dengan kelajuan 36 km/jam berlawanan dengan arah
gerak kereta, maka frekuensi yang didengar pendengar adalah...
Latihan 7
Siregar memacu motornya dengan kelajuan v1, karena dikejar mobil patroli yang bergerak dengan
kelajuan v2, sambil membunyikan sirene dengan frekuensi f2. Jika kelajuan bunyi di udara adalah v,
frekuensi bunyi yang didengar oleh siregar adalah...
Latihan 8 (UN 15/16)
Sebuah mobil ambulans bergerak dengan kecepatan 72 km/jam sambil membunyikan sirine dengan
frekuensi 1500 Hz. Pengendara sepeda motor beregerak dengan kecepatan 20 m/s berlawanan arah
dengan mobil ambulans. Jika cepat rambat bunyi di udara 340 m/s, maka perbandingan frekuensi
yang didengar oleh pengendara sepeda motor sewaktu mendekat dan menjauhi mobil ambulans
adalah ... .
a. 25 : 36 d. 81 : 64
b. 36 : 49 e. 100 : 61
c. 64 : 81
D. PELAYANGAN BUNYI
Jika dua sumber bunyi yang frekuensinya berbeda
sedikit dibunyikan secara serentak, maka akan menghasilkan kuat bunyi naik dan turun secara
periodik. Peristiwa ini disebut layangan bunyi.
Satu layangan didefinisikan sebagai gejala dua bunyi keras atau bunyi lemah yang terjadi secara
berurutan. ( 1 layangan = keras – lemah – keras ; atau 1 layangan = lemah – keras – lemah )
Frekuensi layangan bunyi ditentukan: f L =f 1−f 2
Page 13
m = massa tali L = panjang tali.
Latihan 1
Dalam perangkat percobaan Melde, dawai yang ditegangkan diantara kedua jembatan memiliki
panjang 1 meter dan massa 25 gram. Jika massa beban yang digantung adalah M = 250 gram,
tentukanlah cepat rambat gelombang transversal yang merambat dalam dawai (ambil g = 10 m/s2)
Latihan 2
Tali yang panjangnya 5,0 m, dtegangkan oleh gaya 2,0 N dan digetarkan. Jika cepat rambat
gelombang transversal dalam tali adalah 40 m/s, tentukanlah massa tali (nyatakan dalam gram).
¿
n
2L √ F
ρA
Persamaan di atas dikenal sebagai hukum Marsene, dengan pernyataan:
Frekuensi senar yang kedua ujungnya terikat adalah :
a. Berbanding terbalik dengan panjang senar
b. Berbanding lurus dengan akar kuadrat dari gaya tegangan senar
c. Berbanding terbalik dengan akar kuadrat dari massa jenis bahan senar
d. Berbanding terbalik dengan akar kuadrat dari luas penampang senar.
Latihan 1
Tentukanlah empat harmonik pertama dari seutas senar yang panjangnya 2,0 m, jika massa senar per
satuan panjang adalah 2,5 x 10-3 kg/m, dan senar di tegangkan oleh gaya 100 N
Latihan 2
Sepotong dawai yang panjangnya 80 cm dan massanya 16 gram dijepit kedua ujungnya dan terentang
tegang dengan tegangan 800 N. Frekuensi nada atas ke satu yang dihasilkan adalah....
Page 14
3. Gelombang Transversal Pada Pipa Organa
Pipa organa adalah alat yang menggunakan kolom udara sebagai sumber bunyi. Frekuensi alami pipa
organa bergantung pada panjang pipa dan keadaan ujung pipa organa: terbuka atau tertutup.
a. Pipa organa terbuka
Pola frekuensi hasil resonansi pada pipa organa terbuka adalah sebagai berikut.
λ1
Nada dasar, L = ,
2
v
maka f 1=
2L
L
Nada Atas Satu,
L = λ ; maka
2v
f 2=
2L
v
Secara umum frekuensi resonansi pipa organa terbuka adalah : f n=n
2L
b. Pipa organa tertutup
Pola resonansi gelombang pada pipa organa tertutup adalah:
Nada Dasar,
λ v
L= 1 ; maka f 1=
4 4L
L
Nada Atas Satu,
3 3v
L= λ; maka f 2=
4 4L
Secara umum frekuensi alamiah pipa organa tertutup adalah :
v
f n=n
4L
Latihan 1
Berapa frekuensi dasar dan frekuensi tiga nada tambahan pertama untuk pipa organa yang
panjangnya 26 cm pada suhu 200C jika pipa tersebut (a) terbuka dan (b) tertutup.
Energi yang dipindahkan oleh gelombang biasanya dinyatakan dalam intensitas gelombang.
Intensitas gelombang (diberi lambang I) didefinisikan sebagai daya gelombang yang dipindahkan
melalui bidang seluas satu satuan yang tegak lurus pada arah cepat rambat gelombang. Secara
matematis ditulis:
P Watt
I= ( ) ; A = Luas bidang
A m2
Jika gelombang memancar dari sumber ke segala arah dan medium yang dilewatinya isotropik, maka
muka gelombang yang dipancarkannya berbentuk bola. Luas permukaan yang dilewatinya
merupakan “luas permukaan bola”
Page 15
Karena energi sebanding dengan kuadrat amplitudo maka demikian juga halnya dengan intensitas
gelombang. ( I y 2 ) ; y = Amplitudo
Energi adalah kekal, sehingga “makin jauh dari sumber, amplitudo gelombang mengecil secara
berbanding terbalik dengan jaraknya dari sumber” atau dalam persamaan matematik dinyatakan
oleh:
y2 r1
=
y1 r2
Berdasarkan persamaan I = P/A ( dimana A= 4 π r2) maka jika daya keluaran dijaga tetap diperoleh
bahwa makin jauh dari sumber , intensitas gelombang mengecil secara berbanding terbalik dengan
kuadrat jaraknya dari sumber.
Untuk dua titik yang berjarak r1 dan r2 dari sumber di peroleh perbandingan intensitas gelombangnya
sebagai berikut: 2
I 2 r1
=
I 1 r 22
Latihan 1
Jika intensitas gelombang gempa bumi yang berjarak 100 km dari sumbernya adalah 1,0 x 106 W/m2,
berapa intensitas gelombang di suatu tempat yang jaraknya 400 km dari sumber?
Latihan 2
Jarak titik P ke sumber gempa dua kali jarak titik Q ke sumber gempa. Jika intensitas gempa di Q
sama dengan 6 x 105 W/m2, maka intensitas gempa di titik P adalah...
Latihan 3
Intensitas gempa dilokasi yang berjarak 300 km dari pusat gempa adalah 4,0 x 108 W/m2. Berapa
intensitas gempa di titik B yang berjarak 100 km dari pusat gempa?
Latihan 4 (UN 15/16)
Jika titik P merupakan sumber bunyi yang memancarkan ke segala arah, maka perbandingan
intensitas bunyi di titik S, R, dan Q berturut – turut adalah ... . S
a. 16 : 25 : 100
b. 16 : 50 : 200
4 m
c. 32 : 50 : 100
d. 36 : 25 : 100
R P
e. 72 : 25 : 200 3m Q 3m
Page 16
intensitas bunyi dinyatakan dengan skala logaritmik. Satuan skala ini bel (dari nama Alexander
Graham Bel). Secara umum biasanya dinyatakan dalam desibel (dB) ; (1 bel = 10 dB).
I
TI (dalam dB) = 10 log I
0
Latihan 1
Gelombang bunyi dipancarkan dari sumber dengan daya 3,6 π mW. Tentukanlah : (a) intensitas
bunyi, dan (b) taraf intensitas bunyi pada jarak 3 m dari sumber.
Latihan 2
Taraf intensitas bunyi sebuah mesin rata-rata 45 dB. Apabila 100 mesin dihidupkan bersamaan, taraf
intensitas bunyinya sebesar... Db.
Latihan 3
Seratus buah sirene yang identik dibunyikan serentak menghasilkan taraf intensitas bunyi 60 dB. Jika
intensitas ambang bunyi 10-12 Wm-2, besarnya intensitas bunyi sebuah sirene adalah... .
Latihan 4
Seorang pengamat mendengar taraf intensitas bunyi sebesar 45 dB saat berada sejauh 5m dari sumber
bunyi. Berapa taraf intensitas bunyi jika pengamat berada pada jarak 50 m dari sumber bunyi?
Latihan 5
Taraf intensitas bunyi sebuah mesin rata-rata 40 dB. Jika beberapa buah mesin identik dibunyikan
secara serentak menghasilkan taraf intensitas 60 dB, berapa jumlah mesin tersebut?
Latihan 6
Pada jarak 100 m dari suatu sumber bunyi terdengar bunyi dengan taraf intensitas 35 dB. Pengamat
yang berada pada jarak 10 m dari sumber bunyi akan mendengar taraf intensitas bunyi sebesar... .
Latihan 7
Sebuah motor yang sedang digunakan memiliki intensitas bunyi 10 -8 W/m2. Jika 10 motor yang
identik dibunyikan bersama-sama, taraf intensitas bunyi yang terdengar sebesar...
Latihan 8
Taraf intensitas bunyi di suatu titik yang berjarak 3 m dari sebuah sumber adalah 50 dB. Berapakah
taraf intensitas bunyi di titik tersebut jika jumlah sumbernya 100 buah (sumber bunyi identik).
Latihan 9
Perhatikan tabel taraf intensitas setiap sumber bunyi berikut!
Jika 100 buah mesin identik menghasilkan bunyi dengan taraf intensitas sama dengan taraf intensitas
sebuah mobil (I0 = 10-12 Wm-2), maka taraf intensitas sebuah mesin adalah..
Sumber bunyi Taraf Intensitas (TI)
Page 17
Kereta api 90 dB
Mobil 50 dB
radio 40 dB
Latihan 10
Intesitas bunyi yang berjarak r1 dan r2 terhadap sumber bunyi (SB) seperti pada gambar. Jika
Io = 10 –12 Wm-2, maka perbandingan taraf intensitas pada titik yang berjarak r1 dan r2 adalah... .
r1 = 4 m SB r2 = 400 m
I = 10 –6 Wm-2
Latihan 11
Sebuah sumber bunyi memancarkan gelombang secara homogen ke medium di sekelilingnya. Titik A
berjarak 10 m dari sumber diukur intensitasnya 10 –8
Wm-2. Perbandingan taraf intensitas bunyi di
titik A dengan titik B yang berjarak 100 m dari sumber adalah... .
B. HUKUM COULOMB
Dua muatan listrik yang sejenis tolak-menolak dan yang tidak sejenis tarik-menarik. Ini berarti antara
dua muatan terjadi gaya listrik.
Hubungan gaya listrik antara dua muatan terhadap jarak antara keduanya pertama kali diselidiki oleh
“ fisikawan Perancis bernama Charles Coulomb” dan menyimpulkan bahwa “ gaya tarik atau gaya
tolak berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua bola bermuatan “(secara matematik
1
dinyatakan F ≈ 2 ).
r
Selain itu Coulomb menyimpulkan bahwa “ gaya tarik-menarik atau gaya tolak antara dua bola
bermuatan sebanding dengan besar muatan-muatanya”
( secara matematik dinyatakan oleh F ≈ Q1 Q2)
Page 18
Gabungan dua kesimpulan diatas dikenal sebagai Hukum Coulomb, yang secara matematika di tulis:
Q1 Q 2
F=k
r2
1 9 2 −2
Jika muatan-muatan tersebut berada di udara, maka k= =9 x 10 N m C
4 π ε0
1 −12 2 −1 2
dimana ε 0= =8,85 x 10 C N m r = jara antara kedua bola muatan
4 πk
Latihan 1
Dua buah muatan masing-masing 20 μ C dan 24 μ C terpisah pada jarak 12 cm. Hitung besar gaya
yang bekerja pada kedua muatan tersebut, bila :
(a). Kedua muatan diletakkan di udara
Latihan 2
Dua muatan listrik yang sama besar, namun berlainan tanda terpisah pada jarak r sehingga timbul
gaya elektrostatis sebesar F. Jika jarak kedua muatan dijadikan 3r maka gaya elektrostatis yang
bekerja pada muatan adalah...
Latihan 3
Dua buah muatan listrik yang nilainya sama diletakkan pada jarak r meter, sehingga terjadi gaya
Coulomb sebesar F1 Newton. Ketika jarak kedua muatan diubah menjadi empat kali semula, gaya
Coulomb yang dialami menjadi F2. Perbandingan F1 : F2 adalah...
Latihan 4
Muatan Q1= 2 μC dan Q2 = 5 μC . Jarak kedua muatan adalah Ro. Jika R diubah menjadi tiga kali
jarak semula, besar F menjadi....
Latihan 5
Dua muatan listrik qA = 6 μC . dan qB = −2 μC . berjarak 6,0 cm satu sama lain. Bila muatan 1 μC .
diletakkan di tengah qA dan qB, maka resultan gaya yang dialami oleh muatan 1 μC . adalah... .
Latihan 6
Page 19
Muatan Q2 = 3 μC . terletak segaris dan berada di tengah – tengah antara muatan Q 1 = 2 μC . dan
muatan Q3 = 4 μC Jarak Q 1 dan Q2 = 2 meter, jarak Q1 dan Q3 = 3 meter. Besar dan arah gaya pada
muatan Q3 adalah... .
Latihan 7
Muatan titik A, B dan C terletak berturut – turut pada garis lurus yang berada di udara dengan jarak
AB = 2 m dan BC = 1 m. Besar muatan A = 18 . 10 -9 C dan besar muatan C = – 3 . 10-9 C. Bila
gaya listrik di titik C = 0, maka besar dan jenis muatan di B adalah...
Latihan 8
Diagram berikut menggambarkan sebuah muatan q berada 1 m dari muatan Q A sehingga mendapat
gaya tarik sebesar 10 N. Jika muatan q digeser menjadi 3 m dari muatan Q A, maka gaya tarik yang
dialami q adalah... QA = q
Latihan 9
Muatan A dan B terpisah satu sama lain seperti gambar. Muatan qB = 2 μ C mengalami gaya
Coulomb F = 400 N. Kemudian muatan qB dipindahkan ke titik P, besar gaya Coulomb menjadi...
QA= C QB=
P
1m
3m
Latihan 1
Tiga buah muatan listrik masing – masing diletakkan pada titik titik sudut segitiga siku – siku ABC
seperti pada Gbr.1, panjang sisi AB = AC = 5 cm dan besar muatan sama ( q=1 .10−7C). Maka besar
gaya listrik yang bekerja pada muatan di titik A adalah ...
Latihan 2 (UN 15/16)
B
Tiga buah muatan titik terletak pada titik – titik sudut segitiga seperti pada Gbr.2. Besar gaya
+q
Page 20
-q
Gbr. 1
A. 10 N
B. 60 N
C. 90 N
D. 90 √ 2 N
E. 100 √ 2 N
C. MEDAN LISTRIK
Medan listrik adalah daerah disekitar muatan listrik (muatan sumber), yang pengaruh muatan listrik
itu masih ada. Medan listrik merupakan besaran vektor, dimana arah medan dapat digambar-kan
dengan garis-garis gaya.
Besar kuat medan listrik (E) pada suatu titik disekitar muatan listrik Q adalah hasil bagi antara gaya
yang dialami oleh muatan uji q dengan besarnya muatan uji tersebut.
F Q
E= =k 2
q r
LATIHAN 1
Hitunglah kuat medan listrik pada jarak 1 cm dari sebuah muatan listrik sebesar 1 μC
Kuat Medan oleh beberapa Muatan segaris
Arah medan listrik pada suatu titik P berjarak r dari sebuah muatan listrik, dapat dilukiskan seperti
gambar berikut:
P P
E r E
Jika sebuah titik dipengaruhi oleh beberapa muatan segaris, maka medan listrik total adalah
penjumlahan masing-masing kuat medan secara vektor.
E=⃗
E1 + ⃗
E2
E1 = Kuat medan oleh muatan pertama; E2 = Kuat medan oleh muatan kedua
Latihan 1
Perhatikan gambar letak muatan di bawah ini! Besar kuat medan listrik di titik P adalah... .
(k = 9 x 109 Nm2C-2) =... .
20xC
P
5 cm
10 cm
Page 21
Latihan 2
Dua muatan listrik A dan B terpisah sejauh 6 cm seperti gambar.
QA= C QB=
Kuat medan pada titik P yang berjarak P
2 cm dari QA adalah... x
6 cm
Latihan 3
Perhatikan diagram dua muatan listrik yang berlainan jenis di bawah ini!
Besar muatan QA > QB, maka letak titik yang memungkinkan kuat medan listriknya nol adalah...
Latihan 4
Q1= C P Q2 =
Perhatikan gambar letak muatan di bawah ini!
Besar x agar kuat medan listrik di titik P x
sama dengan nol adalah... . (k = 9 x 109 Nm2C-2) =... .
9 cm
Latihan 5
Perhatikan gambar muatan berikut! QA= C QB=
Letak titik yang kuat medan listrik
sama dengan nol diukur dari muatan 9 μC adalah...
24 cm
D. Hukum Gauss
Medan listrik dapat divisualkan dengan menggunakan garis – garis medan listrik atau garis – garis
gaya listrik.
Tiga hal tentang garis – garis medan listrik:
1. tidak pernah berpotongan
2. selalu mengarah radial ke luar menjauhi muatan positif dan radial ke dalam mendekati muatan
negatif
Page 22
3. Tempat garis – garis medan listrik lebih rapat menyatakan tempat yang medan listriknya kuat
dan sebaliknya.
Dua muatan titik diletakkan berdekatan, akan membentuk dipol listrik, garis – garis medan listrik
seperti gambar:
Gambar kanan: garis – garis medan listrik untuk dua muatan titik positif.
Gambar Kiri :Arah anak panah terbalik jika muatan adalah negatif.
Dalam konsep fluks listrik, Gauss menemukan hukum yang berbunyi:”jumlah garis gaya total /fluks
listrik(∅ ) yang keluar dan masuk dalam permukaan tertutup sebanding dengan jumlah muatan total
yang dilingkupi oleh permukaan tertutup itu”:
q
∅=E A cos θ=
εo
Latihan 1
Page 23
Bola konduktor berjari – jari 5 cm diberi muatan listrik merata dengan total 20 μC . Tentukan Kuat
medan listrik pada jarak : (a) 2,5 cm (b) 5 cm dan (c) 10 cm dari pusat bola
Besaran lain yang berkaitan dengan keberadaan muatan listrik adalah potensial listrik.
Beda potensial listrik didefinisikan sebagai usaha yang diperlukan untuk memindahkan muatan listrik
dari suatu titik (misal titik A) ke titik lain (misal titik B) dibagi besar muatan yang dipindahkan.
W AB EP B−EP A
V B−V A = =
q q
EPB
V B= ; dimana V A =0
q
Potensial listrik yang dihasilkan oleh sebuah muatan titik Q pada jarak r dari muatan
Q
adalah: V =k .
r
Jika Potensial listrik pada titik itu disebabkan oleh beberapa muatan dengan jarak masing – masing
berbeda maka total Potensial listriknya adalah:
Q1 Q
V total =k + k 2 + … (penjumlahan aljabar)
r1 r2
Page 24
di luar keping :
( r > d ) →V =E x d
ket : d = jarak antara keping
E = medan listrik
(V = Potensial listrik)
Latihan 1
Titik A bermuatan listrik 5 mC berada sejauh 1 m dari titik B yang bermuatan -3mC. Berapa besar
potensial listrik ditengah-tengah antara titik A dan B?
Latihan 2
r
Sebuah konduktor bola berongga bermuatan 4 μ C mempunyai jari –jari 8 cm.
Besar potensial listrik di permukaan bola adalah ... .
F. KAPASITOR
Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan energi listrik. Tiap kapasitor
mempunyai kapasitas (C) yang didefinisikan sebagai perbandingan antara besar muatan dari salah
Q
satu keping dengan beda potensial antara keping-kepingnya; atau C=
V
Page 25
1. Kapasitor keping Sejajar
adalah kapasitor yang terdiri dari dua buah keping. Bila beda potensial di antara kedua keping V,
luas keping A dan jarak antara kedua keping d, dan diantara keping-kepingnya hampa udara, maka
kapasitas kapasitornya adalah:
A
C o=ε O
d
A
C=ε ε =¿ permitivitas bahan dielektrik
d
ε
=¿ k (konstanta diekektrik
εO
2. Energi Kapasitor
1 2
W= CV
2
3. Susunan kapasitor
Beberapa kapasitor dapat dirangkai dengan susun seri, atau susun paralel atau gabungan keduanya.
Susun seri
Susun paralel
Pada susun paralel berlaku:
V1 = V2 = V3 =... Vp
q1 + q2 + q3 + ... = Qp
Kapasitas kapasitor pengganti:
Cp = C1 + C2 + C3 +...
Susun gabungan (seri dan paralel)
Latihan 1
Tiga buah kapasitor C1, C2, C3 dengan kapasitas masing-masing 2 μF , 3 μF dan 6 μF disusun seri,
kemudian disambungkan ke sumber tegangan 6 volt. Besar muatan yang tersimpan pada kapasitor C 2
adalah... .
2 Perhatikan gambar disamping! Jika C1 = C3 =
Latihan 2
3 2026
Page μF , C2 = 10 μF ; C4 = 30 μF , hitunglah
1
kapasitas kapasitor pengganti rangkaiannya.
4
Latihan 3
Perhatikan dua kapasitor di bawah ini! Jika jarak antara dua keping dan luas penampang seperti
gambar, maka besar perbandingan kapasitas kapasitor (1) dan (2) adalah... .
3A 3A 3A 3A
Latihan 4
A2
A1
d2
d1
Jika A1 = ½ A2 dan d2 = 3d1, maka perbandingan kapasitas kapasitor keping sejajar antara gambar (2)
dan (1) =...
Latihan 5
adalah... (1 μF=10−6 F )
Latihan 6
Latihan 7
Latihan 8
Latihan 9
Muatan kapasitor 4 μF
Page 28
INDUKSI MAGNET
A. Medan Magnet oleh Kawat berarus listrik
Medan magnet adalah daerah disekitar magnet yang masih mengalami pengaruh gaya magnet
sumber. Medan magnet selain ditimbulkan oleh magnet, juga ditimbulkan oleh kawat yang berarus
listrik (ini disebut medan magnet induksi).
Arah medan magnet disekitar kawat berarus listrik (kesimpulan: oleh Hans Christian Oersted), yaitu
jika kita menggenggam kawat dengan tangan kanan, dimana:
arah ibu jari = arah arus mengalir, maka
arah putaran keempat jari lain = arah putaran medan magnet
(ini disebut kaidah tangan kanan).
“khusus bidang kertas dua dimensi, cara lain untuk menggambarkan arah medan magnet, yaitu
dengan
tanda titik ( ) = keluar tegak lurus bidang
tanda silang (x) = masuk tegak lurus bidang.”
Latihan 1
Perhatikan gambar di bawah ini! Tentukan
i
(a) arah putaran medan magnet disekitar kawat berarus listrik.
i
(b) arah medan magnet dititik tepat di sebelah kanan
b
dan di sebelah kiri kawat lurus. a
Page 29
dan diluar lingkaran kawat.
Latihan 2
Sebuah kawat lurus panjang melintang dari utara ke selatan dan dialiri arus menuju ke selatan.
Tentukan arah medan magnet pada titik yang tepat berada di:
Besar medan magnet induksi pada suatu titik yang berjarak a dari kawat di nyatakan oleh:
μOi
B= B = Besar medan magnet (tesla, T)
2π a
μ0 = 4 π x 10−7 Wb/Am
Latihan 1
Sebuah kawat lurus dialiri arus listrik 2 A. Berapa besar medan magnet pada titik berjarak 10 cm dari
kawat?
Latihan 2
Sebuah titik yang berjarak a dari kawat panjang berarus listrik 3 A mengalamai induksi magnetik
sebesar B. Berapa induksi magnet di titik lain yang berjarak 2a dari kawat tersebut?
Latihan 3
Dua buah kawat lurus dan sejajar masing-masing dialiri arus listrik 2A dan 4A yang arahnya sama.
Kedua kawat terpisah pada jarak 16 cm. Tentukanlah :
a. Medan magnet pada titik tengah diantara kedua kawat
b. Posisi suatu titik terhadap kawat berarus 2A yang memilki medan magnet nol
Medan Magnet oleh Kawat Melingkar Berarus
μO i
B=¿
Besar medan magnet di pusat kawat melingkar berarus listrik adalah : 2a
Latihan 1
Page 30
Latihan 2 i
Latihan 3
dialiri arus listrik 2A. Jika jari – jari kelengkungan 2 π cm, maka besar dan arah induksi magnet di
titik pusat kawat adalah... .
Latihan 4
Kawat konduktor yang dibentuk seperti gambar dialiri arus listrik i . Besar induksi magnetik di pusat
lingkaran (P) adalah.. ( μo =4 π x 10−7 Wb A−1 m−1 ¿
i=8A
6 cm P
R = 5 cm
Latihan 5
Solenoida adalah kumparan kawat yang terdiri atas banyak lilitan. Medan magnet di dalam solenoida
merupakan resultan medan magnet yang dihasilkan oleh setiap lilitan.
μO i N
Besar medan magnet di tengah-tengah solenoida dinyatakan oleh: B0=
L
1
Bu= B
Besar medan magnet di ujung solenoida adalah: 2 0
Solenoida yang terdiri dari 10 lilitan tiap cm dialiri arus listrik 8 A. Tentukan medan magnet: (a)
ditengah-tengah solenoida (b) di ujung solenoida.
Latihan 2
Toroida dengan 100 lilitan dan jari-jari 10 cm dialiri arus 3 A. Tentukan besar medan magnet di
dalam sumbu lilitan toroida.
B. GAYA MAGNET
Gaya Magnet pada Kawat berarus Listrik
Jika kawat berarus listrik diletakkan dengan arah memotong arah medan magnet, maka pada kawat
akan timbul gaya magnet, yang disebut gaya Lorentz.
Arah gaya lorentz dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan, yaitu jika telapak tangan kanan
terbuka, dimana:
Cara lain: jika ibu jari, jari telunjuk, jari tengah tangan kanan saling tegak lurus, maka:
Latihan 1
Sebuah kawat lurus sepanjang 25 cm berada dalam medan magnet 0,10 T xB xB xB xB
xB xB xB xB
seperti gambar. Jika kawat dialiri arus listrik 10 A, maka besar dan
arah gaya yang dialami kawat adalah... i
Latihan 1
Dua utas kawat panjang dan sejajar terpisah 0,3 m satu dengan yang lainnya. Kedua kawat dialiri
arus yang searah masing-masing 30 A dan 20 A. Tentukan gaya yang bekerja pada kawat per 1m
panjang kawat.
dimana: q = muatan listrik; v = kecepatan partikel; θ = sudut antara arah v dan arah B
Arah gaya Lorentz, ditentukan menurut kaidah tangan kanan: jika telapak tangan kanan terbuka,
dimana:
Arah ibu jari = arah muatan bergerak;
Arah keempat jari lain = arah medan magnet, maka
Arah telapak = arah gaya Lorentz (muatan +)
Contoh 1
Sebuah partikel bermuatan q bergerak dengan kecepatan v memasuki daerah medan magnetik yang
berarah tegak lurus masuk bidang. Bagaimana bentuk lintasan partikel, jika gerak partikel: (a) sejajar
dengan arah medan magnet. (b) tegak lurus dengan arah medan magnet (“dapat menentukan jari-jari
lintasan gerak partikel)
Jika kumparan terdiri dari N lilitan, maka besar momen gaya magnet yang dihasilkan adalah:
τ =N A B i dimana A = luas penampang kumparan.
Page 33
Jika garis normal (garis yang tegak lurus bidang kumparan) membentuk sudut θ terhadap arah medan
magnet, maka momen gaya magnetnya adalah: τ =N A B isin θ
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
A. EKSPERIMEN FARADAY
Faraday melakukan eksperimen (I) dengan
susunan peralatan seperti gambar.
Hasilnya:
Ketika saklar ditutup, jarum galvanometer menyimpang sesaat, dan segera kembali ke posisi nol
(ketika arus konstan)
Ketika saklar ditutup-dibukakan, jarum galvanometer menyimpang ke kanan dan ke kiri.
Kesimpulan: perubahan medan magnet menghasilkan arus listrik (medan listrik) atau
perubahan medan magnet menghasilkan gaya gerak listrik (GGL)
Arus dan GGL yang timbul disebut arus dan GGL induksi
Peristiwa munculnya arus dan GGL disebut induksi elektromagnetik
Eksperimen (II) :
menggunakan magnet tetap dan kumparan:
ketika magnet digerakkan keluar-masuk kumparan,
maka timbul GGL. (lihat gambar)
B. GGL INDUKSI
Hasil percobaanya Faraday menemukan bahwa besaran yang berpengaruh terhadap munculnya arus
induksi adalah fluks mangnet (jumlah garis-garis gaya medan magnet yang menembus tegak lurus
bidang dengan luas tertentu, lihat gambar).
Secara umum jika garis gaya medan magnet membentuk sudut θ dengan normal bidang, maka fluks
magnetnya adalah:
Φ=B A cos θ
Besar GGL induksi pada kumparan sebanding dengan laju perubahan fluks magnet dan jumlah lilitan
kumparan, atau secara matematika adalah:
dΦ
ε =−N
dt
∆Φ
Jika selang waktunya besar, maka GGL induksi: ε =−N ( Hukum Faraday)
Δt
Page 34
dΦ
ε = GGL induksi sesat (volt); N = jumlah lilitan; = laju perubahan fluks (Wb/s)
dt
Latihan 1
Sebuah kumparan terdiri atas 20 lilitan. Dalam selang waktu 5 ms, fluks magnet dalam kumparan
berubah sebesar 3 x 10 – 3 Wb. Tentukanlah GGL induksi rata-rata pada kumparan
Latihan 2
Sebuah magnet batang dilewatkan pada kumparan A yang memiliki kumparan 600 lilitan, sehingga
mengakibatkan terjadinya perubahan fluks magnetik sebesar 5 x 10 –5 weber per detik. Jika kumparan
diganti dengan B yang mempunyai 800 lilitan sedangkan perubahan fluks magnetik tetap, maka
perbandingan GGL induksi yang dihasilkan A dan B adalah... .
Latihan 3
Suatu kumparan dengan 200 lilitan digerakkan tegak lurus dengan medan magnet menyebabkan
perubahan fluks 10–4 Wb dalam selang waktu 0,2 s. Jika kecepatan gerak diubah sehingga fluks
berubah sebesar 5 x 10 – 4 Wb dalam waktu 0,1 s, maka perbandingan GGL induksi awal dan akhir
adalah ... .
Perhatikan gambar berikut! Konduktor AB (panjang l) bergerak ke kanan dengan kecepatan v dalam
medan magnet homogen. Pada konduktor timbul GGL yang besarnya:
ε =Bl v
Latihan 1
Konduktor PQ dengan panjang 50 cm digerakkan memotong medan magnet 0,05 T dengan kecepatan
20 m/s. (seperti gambar di atas). (a). Tentukan beda potensial antara kedua ujung konduktor (b). Jika
ujung-ujung konduktor dihubungkan dengan resistansi R = 10 Ohm, berapakah arus yang mengalir
melalui R? (c). Ke mana arah arus pada R?
Caranya: sama dengan Gaya Lorentz
Latihan 2
Kawat PQ panjang 50 cm digerakkan tegak lurus sepanjang kawat AB memotong medan magnetik
serba sama 0,02 Tesla seperti pada gambar . Besar dan arah arus induksi pada kawat PQ adalah ….
P
Page 35
Latihan 3
Kawat panjang l digerakkan dalam medan magnet homogen B dengan kecepatan v dan GGL induksi
yang dihasilkan ε . Bila kecepatan v dua kali semula dan medan magnet B dijadikan ½ kali semula,
maka GGL induksi yang dihasilkan sekarang adalah ... .
D. Hukum Lenz
Tanda negatif pada persaman GGL di atas dijelaskan oleh Lenz (Hukum Lenz), bahwa arus induksi
(karena GGL induksi) yang timbul selalu menghasilkan fluks induksi yang menentang perubahan
fluks utama dalam loop.
Contoh 1
Gambar berikut memperlihatkan sebuah kumparan M yang dihubungkan dengan baterai melalui
saklar S. Kumparan N (tidak dihubungkan dengan baterai) berada di dekat kumparan M.
Ke manakah arah arus induksi yang timbul pada hambatan R bila: (a) saklar S dari keadaan terbuka
ditutup, (b). Saklar S dari keadaan tertutup di buka
E. INDUKTANSI
Induktansi Diri
Perubahan arus listrik pada kumparan dapat menghasilkan GGL induksi diri pada kumparan tersebut
(pertama ditemukan oleh Joseph Henry). Besarnya GGL induksi diri kumparan sebanding dengan
laju perubahan arus listrik dalam kumparan; secara matematika dinyatakan:
di
ε =−L
dt
Page 36
Tanda (-) karena arah arus induksi berlawanan dengan arah arus utama; L = induktansi diri
di
kumparan (satuan Henry=H); =laju perubahan arus
dt
Karena perubahan arus listrik menghasilkan perubahan fluks magnetik, maka baik laju perubahan
kuat arus (di/dt) maupun laju perubahan fluks magnetik (d Φ/dt ¿ , keduanya menimbulkan ggl
Φ
induksi diri ε antara ujung-ujung kumparan, sehingga: L = N
i
Latihan 1
Arus listrik pada kumparan berubah dari 2 A menjadi nol dalam waktu 5 ms. Jika induktansi diri
kumparan 0,3 mH, maka GGL induksi diri pada kumparan tersebut adalah...
Prinsip dasar generator arus listrik, merupakan sebuah rotor yang dililitkan oleh kawat dan diputar
dalam medan magnet. Setiap ujung kawat dihubungkan dengan cicin yang berhubungan dengan
rangkaian luar. Jika rotor diputar dengan kecepatan sudut ω, maka ggl induksi yang muncul adalah:
ε =ε m sin ω t , dimana, ε m=N B A ω. ε m=¿ ggl induksi maksimum
Transformator
Transformator/trafo adalah alat yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik
bolak-balik (tegangan AC).
Sebuah trafo terdiri atas dua buah kumparan, yaitu kumparan primer (yang dihubungkan dengan
sumber tegangan) dan kumparan sekunder (hubung ke output)
vp Np
=
vs N s
Jika jumlah lilitan kumparan sekunder lebih besar daripada jumlah lilitan kumparan primer
(Ns > Np), maka tegangan sekunder lebih besar daripadda tegangan primer (V s > Vp).
Trafo ini disebut trafo step-up.
Keadaan sebaliknya disebut trafo step-down.
Ketika trafo bekerja tidak semua daya dari kumparan primer dipindahkan ke kumparan sekunder.
Perbandingan antara daya kumparan sekunder Ps dengan daya kumparan primer Pp, disebut efisiensi
trafo. Jadi :
Ps
η= x 100 %
Pp
Page 37
Pp = Vp . Ip dan Ps = Vs . Is
Dengan Ip dan Is masing-masing merupakan arus pada kumparan primer dam sekunder. “(Trafo
ideal adalah trafo yang efisiensinya 100%, jadi
Ps = P p
Latihan 1
Rotor generator diputar dengan frekuensi 50 Hz dalam medan magnet 0,15 T. Jika luas kumparan
2x10-2 m2 dan generator membangkitkan ggl maksimum 220 V, maka jumlah lilitan kumparan
adalah...
Latihan 2
Sebuah trafo memiliki perbandingan jumlah lilitan primer dan sekunder 11 : 1. Bagian input trafo
dihubungkan ke sumber tegangan listrik dari PLN sebesar 220 V. Arus output trafo adalah 2,2 A.
A. Tentukanlah tegangan output trafo
B. Jika trafo dianggap ideal, berapa arus inputnya?
Latihan 3 Np Ns Vp Vs Ip Is
(lilita (lilita (vol (vol (Am (Am
Tabel di samping menampilkan data
n) n) t) t) p) p)
beberapa besaran pada sebuah transformator
100 150 200 P Q 1
Nilai P dan Q berturut-turut =..
Np Ns Vp Vs Ip Is
Latihan 4 (lilitan (lilitan (volt (volt (Amp (A
Perhatikan tabel pengukuran tegangan dan arus ) ) ) ) ) )
dari sebuah trafo ideal berikut. 100 150 200 P Q 1
Berdasarkan data pada tabel, nilai T dan S adalah...
Page 38
i maks V maks
i ef = V ef =
√2 √2
Catatan: besaran yang ditunjukkan oleh Voltmeter AC/Amperemeter AC, merupakan Vef , dan Ief,
bukan tegangan/arus sesungguhnya.
2. Rangkaian Resistif
Rangkaian resistif adalah rangkaian AC yang dihubungkan dengan resistor murni. Pada rangkaian ini
arus dan tegangan sefase. Vm
V = Vm sin ωt .
Im
I = Im sin ωt .
Keterangan:
Vm = tegangan maksimum (volt) ; I m = arus maksimum (A); f = frekunesi (Hz);
ω=¿ frekuensi sudut (rad/s)
ωt disebut sudut fase tegangan pada induktor; (ωt −90o ) disebut sudut fase arus yang melaui
induktor.
Reaktansi Induktif
Reaktansi induktif (XL) ialah hambatan yang timbul pada suatu induktor apabila induktor tersebut
dihubungkan dengan rangkaian arus bolak-balik.
Page 39
Beda fase pada rangkaian induktif murni tidak sama dengan pada rangkaian R – L (induktansi –
hambatan). “
Rangkaian induktif, beda fase i dan VL ialah 900;
Rangkaian R – L beda fase i dan V ialah 450
5. Rangkaian Kapasitif
Rangkaian kapasitif ialah rangkaian arus bolak – balik yang dihubungkan dengan kapasitor. Grafik
tegangan/kuat arus pada rangkaian kapsitif sbb:
Im Dari gambar terlihat bahwa grafik tegangan
terlambat (ketinggalan 900) dibandingkan dengan
grafik arusnya. Besar kuat arus pada kapasitor:
V
m
i=i maks sin(ωt +90 ¿) ¿
o
Reaktansi Kapasitif
Reaktansi kapasitif (XC) ialah hambatan yang terdapat pada suatu kapasitor apabila kapasitor
tersebut dihubungkan dengan rangkaian AC, besarnya:
1
XC=
C = Kapasitas kapasitor (Farad) 2πf c
6. Fasor
Fasor adalah suatu metode penggambaran tegangan dan arus pada suatu rangkaian AC secara vektor.
;Rangkaian induktif
Rngkaian i
resistif
VL
VC
i
VR i
Rangkaian Kapasitif
7. Rangkaian seri R L C
VL
Z=√ R +( X L −X C )
2 2
V
V i=
Z
VL - VC
V L−V C X L −X C
tan φ= =
VR R
i
VR
VR = I. R
Page 40
VC VL = I. XL
VC = I. XC
V = tegangan terukur sumber
Z = impedansi (resultan hambatan –hambatan
pada rangkaian arus bolak-balik)
φ = beda sudut fase kuat arus dan tegangan
8. Resonansi Seri R, L, C
X L −X C
Dari persamaan tan φ= , jika
R
XL > XC maka tg posistif berarti tegangan mendahului arus ( rangkaian bersifat induktif)
XL < XC maka tg negatif berarti tegangan mengikuti arus (rangkaian bersifat kapasitif).
XL = XC maka tg menjadi nol; (Z = R), jadi dalam rangkaian ini hanya ada
hambatan ohm dan dikatakan pada rangkaian terjadi resonansi seri.
Latihan 1
Resistor 400Ω, induktor 2 H dan kapasitor 20 μ F dirangkai seri dan dihubungkan dengan sumber
tegangan 220 V, 100 rad/s, tentukanlah: (a) impedansi rangkaian, (b) arus efektif dalam rangkaian,
(c) tegangan pada setiap komponen
Latihan 4
Page 41
Perhatikan gambar rangkaian RLC berikut ini!
Besar impedansi rangkaian tersebut di samping = ..
Latihan 5
Latihan 6
Rangkaian R – L- C disusun seperti gambar di bawah.
i i
a b
V
V
V
i
i
i
c d e
Page 42
FISIKA
SEMESTER GENAP
KELAS XII
SMAK FRATERAN PODOR
Page 43
TEORI KUANTUM
A. Radiasi Benda Hitam
1. Hukum Stefan-Boltzmann
Benda yang dapat menyerap semua radiasi (juga melepaskan radiasi) yang diterimanya disebut
benda hitam sempurna. Radiasi dihasilkannya disebut radiasi benda Hitam.
Menurut Stefan Boltzmann bahwa laju energi radiasi dari benda sebanding dengan luas permukaan
benda dan pangkat empat dari temperatur mutlaknya, atau secara matematika:
−3
λ m T =2,898. 10 m K Panjang gelombang
Page 44
3. Teori Kuantum Plank
Teori Wien cocok dengan spektrum radiasi benda hitam untuk panjang gelombang yang pendek, dan
menyimpang untuk panjang gelombang yang panjang (cocok dengan teori Rayleigh-Jeans).
Pada tahun 1900 Max Planck membuat anggapan:
1. Radiasi yang dipancarkan oleh getaran molekul-molekul dalam dinding-dinding rongga benda
hitam”tidaklah kontinu tetapi dalam paket-paket energi diskret (kuantum/foton(sekarang)).
Besar energi untuk n buah foton adalah:
En = n hf
n = 1, 2, 3, ...
f = frekuensi getaran-getaran molekul-molekul; h = tetapan Planck = 6,626 x 10-34 J det
2. Molekul-molekul memancarkan atau menyerap energi dalam satuan diskret dari energi cahaya,
disebut kuantum (sekarang disebut foton), dengan cara melompat dari satu tingkat energi ke
tingkat energi lainnya.
Latihan 1
Sebuah lampu natrium 20 W berwarna kuning (panjang gelombang = 589 nm). Berapa banyak foton yang
dipancarkan lampu itu setiap sekon?
(solusi: Gabungkan energi Listrik (W = P.t) dengan energi foton E; E = W)
TEORI ATOM
Beberapa teori atom yang telah dikemukan oleh fisikawan:
2. Elektron dapat berpindah dari lintsannya ke lintasan yang lebih rendah energinya sambil
memancarkan energi dan ke lintasan yang energinya lebih tinggi sambil menyerap energi.
Jika elektron melompat dari tingkat energi EB ke tingkat energi EA, maka besar energi yang
dipancarkan
c
E = EB –EA = h.f = h
λ
Menurut Bohr:
r = n2 ro= n2 . 5,30 x 10-11 m
Jari-jari lintasan ke –n elektron
Tingkat energi yang lebih besar dari tingkat dasar menyatakan keadaan eksitasi
Energi yang diberikan dapat membuat atom akan tereksitasi pada keadaan ionisasi.
Keadaan ionisasi adalah keadaan elektron terpental ke luar dari ikatan atom.
Page 46
CONTOH 1
Bila atom Hidrogen ditembak, maka elektron atom Hidrogen itu akan tereksitasi ke tingkat energi
yang lebih ttinggi. Pada saat elektron turun kembali ke tingkat energi yang lebih rendah, maka atom
akan memancarkan cahaya. Tentukanlah ketiga panjang gelombang terbesar yang dipancarkan atom,
bila atom kembali ke tingkat n = 1 dari tingkat energi yang lebih tinggi.
CONTOH 2
Elektron dengan energi 11,6 eV ditembakkan pada atom gas hidrogen. Berapa panjang gelombang
radiasi yang akan dipancarkan gas hidrogen?
CONTOH 3
Sebuah atom Hidrogen memiliki elektron pada tingkat n = 4. (a) jika panjang gelombang foton 990
nm menumbuk atom, akan atom mengalami ionisasi? (b) jika atom diionisasi dan elektron
menerima kelebihan energi setelah ionisasi, berapakah energi kinetik elektron (dalam joule)?
GELOMBANG PARTIKEL
Gelombang elektromagnetik memiliki sifat kembar, yaitu bersifat gelombang dan bersifat partikel.
Gelombang elektromagnetik bersifat partikel di tujukkan oleh peristiwa:
a. Efek fotolistrik
Efek fotolistrik yaitu: peristiwa terlepasnya elektron dari permukaan logam karena logam
tersebut di radiasi/dijatuhi gelombang elektromagnetik
Elektron dapat terlepas dari logam karena ia menyerap energi dari gelombang elektromagnetik yang
diradiasikan. Besarnya energi kinetik elektron yang terlepas:
Ek = h υ−h υo
υ=¿ frekuensi gelombang elektromagnetik yang datang
υ o=¿ frekuensi ambang/batas (frekuensi terkecil GEM yang menyebabkan elektron terlepas dari logam.
(h υ o=¿ fungsi kerja logam /energi ambang logam)
Hasil percobaan menunjukkan bahwa terdapat nilai beda potensial yang menyebabkan elektron tidak
keluar dari logam (walaupun intensitas foton naik), dimana sering disebut potensial penghenti (Vo).
Hubungan energi kinetik maksimum elektron dengan potensial penghenti adalah:
Ekm = e Vo
Ek = h υ−h υ o
y=m x−n
Page 47
Dari analogi ini dapat simpulkan bahwa grafik hubungan energi kinetik elektron dengan frekuensi
gelombang elektromagnetik, akan berbentuk garis lurus.
Ek = h υ−h υ o
Ek
y=m x−n
=
Ek tan = h
fo f
-
hfo
a. Menurut teori gelombang, energi kinetik elektron foto harus bertambah besar jika intensitas foton
diperbesar. Akan tetapi kenyataan menunjukkan bahwa energi kinetik elektron foto tidak tergantung
pada intensitas foton yang dijatuhkan.
b. Menurut teori gelombang, efek fotolistrik dapat terjadi pada sembarang frekuensi, asal intensitasnya
memenuhi. Akan tetapi kenyataannya efek fotolistrik baru akan terjadi jika frekuensi melebihi harga
tertentu dan untuk logam tertentu dibutuhkan frekuensi minimal yang tertentu agar
c. dapat timbul elektron foto.
d. Menurut teori gelombang diperlukan waktu yang cukup
e. untuk melepaskan elektron dari permukaan logam. Akan
f. tetapi kenyataannya elektron terlepas dari permukaan
g. logam dalam waktu singkat (spontan) dalam waktu kurang
h. 10
i. -9
j. sekon setelah waktu penyinaran.
k. Teori gelombang tidak dapat menjelaskan mengapa
l. energi kinetik maksimum elektron foto bertambah jika
m. frekuensi foton yang dijatuhkan diperbesar.
b. Efek Compton
Efek Compton adalah gejala dimana foton yang menumbuk elektron dihamburkan dengan panjang
gelombang yang lebih besar.
Foton Foton
datang terhambur
Elektron
terpental
Selisih panjang gelombang foton terhambur dengan panjang gelombang foton datang adalah
h ,
λ ,− λ= ¿ λ = panjang gelombang foton terhambur;
mo c λ = panjang gelombang datang
mo = massa diam elektron;
c = kecepatan GEM
Karena gelombang elektromagnetik dapat bertingkah laku seperti gelombang dan partikel, maka
menurut Louis de Broglie, partikel pun (seperti elektron) dapat bertingkah laku sebagai gelombang.
Besar panjang gelombang partikel (sering disebut panjang gelombang de Broglie) yaitu:
h h
λ= = Page 48
P mv
P = momentum partikel ;
m = massa partikel;
v = kecepatan partikel
CONTOH 1
Berkas sinar x dengan panjang gelombang 0,010 A o disinarkan pada sebuah elektron bebas
yang diam. Ternyata sinar x tersebut dihamburkan dengan sudut 60o . Tentukanlah:
a. panjang gelombang sinar x yang dihamburkan
b. energi yang diterima elektron
CONTOH 2
Tentukan momentum foton yang panjang gelombangnya 600 nm
TEORI RELATIVITAS
POSTULAT EINSTEIN
Para ahli Fisika abad ke -19 menyimpulkan, gelombang cahaya merambatkan getarannya melalui
suatu medium yang disebut eter.
Hasil percobaan Michelson-Morley membuktikan bawa tidak ada eter.
Sesuai postulat 2 Einstein maka kecepatan benda yang bergerak mendekati kecepatan cahaya adalah
menurut pengamat bergerak adalah:
B A
Bumi
C V V1
2
Menurut Einstein kecepatan A terhadap C adalah: v1 + v2
v=
v1 v 2
v1 = kecepatan relatif A terhadap B 1+ 2
v 2 = kecepatan relatif B terhadap C c
Dilatasi Waktu
∆ t0
Dilatasi waktu adalah perubahan pengukuran selang waktu ∆ t=
√
2
v
akibat gerakan relatif pengamat. 1− 2
c
Page 49
∆ t 0=¿ selang waktu yang diukur pengamat diam terhadap kejadian (waktu sejati)
∆ t = selang waktu yang diukur oleh pengamat yang bergerak relatif terhadap kejadian (waktu
relativistik)
Kontraksi Panjang
Kontraksi panjang adalah perubahan panjang suatu benda akibat gerakan relatif pengamat /benda.
Panjang benda yang bergerak dengan kecepatan v / pengamat yang bergerak dengan kecepatan v
ialah:
√
L=L0 1− 2
v2
c
L0= panjang mul - mula benda
√
mo = massa
v2 diam benda
1− 2
c
Ek = mc2 – mo c2
Uraian di atas menunjukkan adanya hubungan erat antara massa dan energi. Massa dapat musnah
menjadi energi dan sebaliknya. Hubungan antara massa dan energi menurut Einstein:
E = m c2
E = energi yang muncul/hilang
Hubungan energi total dengan momentum ialah:
E2 = mo2 c4 + p2 c2 = Eo2 + p2 c2
Page 50
CONTOH 1
Sebuah pesawat antariksa bergerak dengan kelajuan 0,8 c menjauhi Bumi. Dari pesawat ditembakkan
peluru dengan kelajuan 0,4 c searah gerak pesawat. Hitunglah kelajuan peluru terhadap pengamat di
Bumi menurut teori relativitas Einstein.
CONTOH 2
Dua pesawat antariksa A dan B bergerak dalam arah berlawanan meninggalkan Bumi. Seorang
pengamat di Bumi mengukur kelajuan A adalah 0,5 c dan kelajuan B adalah 0,4 c. Berapakah
kelajuan B relatif terhadap A
CONTOH 3
Pada saat bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya, panjang sebuah pesawat luar
angkasa menjadi ½ dari panjang pesawat saat diam di Bumi. Jika c = kecepatan cahaya, maka
kecepatan pesawat itu relatif terhadap pengamat yang diam di Bumi adalah... .
CONTOH 4
Sebuah partikel bergerak dengan kelajuan 0,6 c. Berapa perbandingan massa relativistik partikel itu
terhadap massa diamnya?.
CONTOH 5
Sebuah elektron yang mempunyai massa diam mo bergerak dengan kelajuan 0,6 c. Berapakah energi
kinetiknya?
FISIKA INTI
A. Struktur Inti
Isotop yaitu kelompok nuklida yang memiliki Z yang sama tetapi nomor massa berbeda (seperti
12 13
C 6 , C6 ,C 6 ¿
14
A 4 cm B
Isoton ialah kelompok nuklida yang mempunyai N yang sama, tetapi Z yang+ berbeda (mis:
13 14
C 6 dan N 7 ¿
Gbr. 2
Page 51
Isobar ialah kelompok nuklida yang memiliki A yang sama tetapi Z yang berbeda (mis:
14 14
C 6 dan N 7 ¿
Jika beberapa proton dan neutron bergabung membentuk inti atom, ternyata massa inti yang
terbentuk lebih kecil dibandingkan massa partikel-partikel pembentuknya.
(minti < ( mproton + mneutron))
Hal ini disebabkan karena adanya perubahan massa inti menjadi energi ikat (untuk mengikat proton-
proton dan neutro-neutron dalam inti); fenomena ini disebut massa defek/defek massa. Besarnya
massa yang berubah menjadi energi ikat :
∆ m=( Z . mp + N . mn )−mi
mp = massa proton;
mn = massa neutron;
mi = massa inti;
Z = jumlah proton; N = jumlah neutron.
Besarnya energi ikat inti : 2
E=∆ m c
Selain dinyatakan dalam satuan kilogram massa inti juga dinyatakan dalam satuan massa atom (sma).
Jika defek massa dinyatakan dalam sma, maka energi ikat inti adalah :
E=∆ m x 931,5 MeV
1 sma = 1,66 x 10-27 kg;
massa proton = 1,007825 sma;
massa neutron = 1,008665 sma.
E
Energi ikat rata-rata bila dinyatakan untuk setiap nukleon/nuklida ialah E0 =
A
CONTOH 1
40
Massa inti atom 20 Ca adalah 40,078 sma. Jika massa proton = 1,0078 sma dan massa neutron =
40
1,0087 sma, maka massa defek pembentukkan atom 20 Ca adalah..
CONTOH 2
Massa inti deutrium 21 D adalah 2,0141 sma. Jika massa proton = 1,0078 sma dan massa neutron =
1,0087 sma, maka energi ikat inti deutrium adalah... .
RADIOAKTIVITAS
Page 52
Hampir duapertiga inti atom unsur di alam tidak stabil. Inti atom dengan nomor atom Z > 83
merupakan inti yang tidak stabil. Untuk mencapai kestabilan, inti secara spontan akan memancarkan
partikel-partikel radioaktif. Peristiwsa ini disebut radioaktivitas.
A. Parikel-partikel Radioaktif
Umumnya partikel radioaktif yang dipancarkan inti radioaktif ialah parikel Alpha( α ¿ , partikel
Betha( β ¿,dan sinar gamma (γ )
Proses pemancaran partikel partikel itu dalam reaksi inti adalah sebagai berikut:
Partikel alfa : X AZ → A− 4 4
Z−2Y + 2 H e +Q Sifat Partikel :
Peluruhan (disintegrasi) adalah peristiwa pecahnya inti secara spotan. Suatu inti radioaktif yang
dibiarkan begitu saja makin lama akan semakin kecil karena ia terus menerus memancarkan sinar
radioaktif.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa laju peluruhan inti sebanding dengan jumlah inti pada saat itu.
dN
Secara matematika ditulis sbb: =−λ N .
dt
λ = konstanta peluruhan;
N = jumlah inti pada waktu tertentu.
Tanda (-) menyatakan bahwa jumlah inti yang meluruh selalu berkurang setiap saat.
Laju peluruhan = aktivitas radioaktif (A), jadi A = λN
Jika persamaan laju peluruhan diintegralkan, maka akan diperoleh Jumlah inti (N) pada saat t,
−λt
N=N O e
yaitu
Konstanta peluruhan λ berbeda untuk setiap unsur. Untuk keperluan praktis, maka didefinisikan
besaran waktu paruh (T), yaitu: waktu yang diperlukan unsur untuk meluruh sehingga tersisa
setengahnya.
Dari persamaan di atas, dengan N = ½ No, maka diperoleh hubungan yaitu:
ln 2 0,693
λ= =
T T
Page 53
Dalam kaitan dengan waktu paruh, jumlah inti tersisa pada waktu t dapat ditentukan oleh
persamaan:
[]
t
1 T
N=N o
2
CONTOH 1.
100 gram unsur X dengan waktu paruh 10 hari meluruh menjadi unsur Y. Pada saat X tepat telah
meluruh selama 1 bulan, tentukan
CONTOH 2
Nt
Sesudah meluruh 2 jam, suatu unsur radioaktif yang tersisa
Noadalah seperenambelas dari unsur mula-
mula. Hitunglah waktu paruh unsur tersebut.
Contoh 3.
Perhatikan grafik peluruhan zat radioaktif. ½ No
Aktivitas zat radioaktif setelah meluruh
t (jam)
selama 13,86 jam adalah ... .
6,93
a. 0,693 No /jam
b. 0,250 No /jam
c. 0,139 No /jam
d. 0,125 No /jam
e. 0,025 No /jam
Contoh 4. m( gram)
Perhatikan grafik peluruhan zat radioaktif.
Besar waktu paruh zat radioaktif tersebut adalah ... .
a. 0,5 tahun 12
b. 1,5 tahun 6
c. 2,0 tahun
3
t (tahun)
d. 4,0 tahun
0 1 4
e. 8,0 tah
Page 54
C. TEKNOLOGI NUKLIR
Reaksi Nuklir
Selain dapat terjadi secara spotan (pada radioaktif) pembentukan inti baru juga dapat dilakukan
secara buatan. Pembentukan inti secara buatan dapat dilakukan dengan cara menembakkan partikel
berenergi tinggi pada inti sasaran. Ada dua jenis reaksi inti, yaitu:
Reaksi Fisi, yaitu reaksi pembelahan inti berat menjadi inti-inti yang lebih ringan. Contoh :
a. 10n + 235 141 92 1
92 U → 56 Ba + 36 Kr + 3 0 n +Q
Reaksi Fusi, yaitu reaksi penggabungan inti-inti ringan menjadi inti yang lebih berat. Contoh ,
energi matahari diperoleh dari reaksi-reaksi Sbb:
1. 11 H + 11 H → 21 H + 01e + 0 , 42 MeV
2 1 3 0
2. 1 H + 1 H → 2 He + 0γ +5 , 49 MeV
3 3 4 1
3. 2 He + 2 He → 2He +2 1 H +12 ,86 MeV
Catatan:
Jika Q > 0 maka terdapat energi yang dibebaskan (reaksi eksotermik)
Jika Q < 0 maka terdapat energi yang diserap (reaksi endotermik)
Persamaan energi reaksi inti di atas berasumsi inti sasaran diam (energi kinetik KX = 0) sehingga
energi reaksi inti bila dihubungkan dengan energi kinetik maka diperoleh seperti ini:
Q = KY + Kb – Ka
Reaktor Nuklir
Reaktor nuklir adalah tempat terjadinya reaksi fisi berantai terkendali. Reaktor nuklir di
manfaatkan sebagai penghasil daya dan penghasil radioisotop.
Pemanfaatan radioisotop antara lain pada bidang:
a. Bidang kedokteran
b. Bidang pertanian dan peternakan
Page 55
c. Bidang industri
d. Bidang Arkeologi
e. Bidang Hidrologi
CONTOH 1
CONTOH 2
2 3
Perhatikan reaksi inti di samping ini! 1 He + 2 He → 42He+ 10n +Q ; Diketahui massa
2 3
1 H e =2,0141 sma ; massa 2 He = 3,0160 sma; massa42He=4,0026 sma.
1
0 n =1,0087 sma . Jika 1 sma setara energi 931 MeV, maka Q (energi yang dibebas) sebesar....
CONTOH 3
3 3 1
Perhatikan reaksi fusi di samping ini! 2 He + 2 He →2 1H + x + E ; Diketahui massa
❑1 3 4
❑1 H =1,0081 sma; massa 2 He = 3,0158 sma; massa 2He=4,0039 sma. Jika 1
sma setara energi 931 MeV, maka (energi yang dibebas) pada rekasi sebesar....
a. 1887,7887 MeV
b. 967,8676 MeV
c. 949,2476 MeV
d. 19,9211 MeV
e. 10,7065 MeV
Page 56
01. UMPTN 1996
Sebuah kawat dilengkungkan seperti gambar berikut. Jika kawat dialiri arus listrik 6 A, maka besar medan
magnetik pada titik P adalah... Tesla
a. π x 10−5
b. π x 10−7
Page 57
3m
I
P
c. 4 π x 10−5
d. 4 π x 10−7
e. 7 π x 10−7
02. UN 10/11
Seutas kawat lurus dilengkungkan seperti gambar dan dialiri arus listrik 2A. Jika jari-jari kelengkungan 2 π
cm, maka induksi magnetik di P adalah....
a. −5
5 x 10 T keluar bid. Gbr r
−5 i
b. 4 x 10 T keluar bid. gbr P
−5
c. 3 x 10 T keluar bid. gbr
−5
d. 2 x 10 T keluar bid. gbr
−5
e. 1 x 10 T keluar bid. gbr
Page 58