Anda di halaman 1dari 10

Tugas Akhir Bahasa Indonesia

Karya Ilmiah
Kesehatan dan Keselamatan Kerja dalam Teknik Tenaga Listrik

Disusun oleh:

Bernardino Realino Alexi Tokan (1452200059)

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1954 SURABAYA

2022
Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia-Nya
saya dapat menyelesaiakan karya ilmiah yang berjudul “Kesehatan dan
Keselamatan Kerja dalam Teknik Tenaga Listrik”. Walaupun beberapa hambatan
yang saya alami selama proses pengerjaannya, tapi saya berhasil menyelesaikan
karya ilmiah ini tepat waktu.

Dan tidak luput saya sampaikan terima kasih kepada dosen pembimbing, yang
telah ikut serta membantu dan membimbing saya dalam mengerjakan karya
ilmiah. Saya ucapkan terima kasih juga terhadap teman-teman mahasiswa yang
sudah ikut memberi kontribusi baik secara langsung ataupun tidak langsung dalam
proses karya ilmiah ini.

Suatu hal yang ingin saya berikan kepada masyarakat atas hasil dari karya
ilmiah ini. Karena itu saya berharap semoga karya ilmiah ini memberikan dampak
baik dan berguna bagi kita semua.

Saya pun menyadari didalam penulisan karya ilmiah ini masih sangat jauh dari
kata sempurna, maka saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
positif untuk mencapai sempurnanya karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah  ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca.

Surabaya, 30 November 2022

Bernardino Realino Alexi Tokan

II
Daftar Isi

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 2
1.3 Hipotesis..................................................................................................... 2
1.4 Tujuan ........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3
BAB III KESIMPULAN.................................................................................. 5
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 7

III
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan, keamanan, dan keselamatan kerja (K3) adalah satu hal penting
dan wajib diterapkan oleh semua perusahaan. Hal ini juga tertuang dalam
undang-undang ketenagakerjaan No.13 tahun 2003 pasal 87. Dalam hal ini
ditunjukkan dengan masih tingginya tingkat kecelakaan kerja yang ada di
Indonesia. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa jumlah
kasus kecelakaan akibat kerja yang terjadi di tempat kerja baik industri atau di
sekolah tahun 2011-2014 yang paling tinggi pada 2013 yaitu 35.917 kasus
kecelakaan kerja (tahun 2011 = 9.891, tahun 2012 = 21.735, tahun 2014 =
24.910). walaupun K3 memiliki dasar hukum yang kuat dalam undang-
undang, tetapi penerapan K3 dalam tempat kerja belum terlaksana dengan baik
dan secara menyeluruh.
Dari beberapa fakta diatas, tuntutan dari kesehatan, keamanan, dan
keselamatan kerja (K3) dalam elektronika utuk diupayakan. Upaya tersebut
diwujudkan dengan adanya Alat Pelidung Diri (APD) yang harus dikenakan
oleh para teknisi elektronika. Adapun, teknisi elektronika yang tidak
memerhatikan kesehatan dan keselamatan kerja mereka dengan tidak
mengenakan Alat Pelindung Diri(APD). Alasan teknisi elektronika tidak
mengenakan alat pelindung diri ketika bekerja pada umumnya karena tempat
bekerja tidak disediakan APD, malas, serta repot.
Kesehatan, keamanan dan keselamatan kerja (K3) dalam bidang
elektronika harus benar-benar dilaksanakan dalam bekerja. Langkah
penerapan K3 dalam bidang elektronika bisa diawali dengan mengenakan Alat
Pelindung Diri(APD) dan membiasakan diri untuk selalu mengenakan APD
saat bekerja. Oleh sebab itu, kesehatan keamanan dan keselamatan kerja(K3)
dalam bidang elektronika akan mengarah kepada hal yang lebih baik dan
meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja.

IV
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah:
1. Apakah ada cara mencegah bila terjadi kecelakaan saat melakukan
penginstalasi listrik?
1.3 Hipotesis
1.Ada cara mencegah bila terjadi kecelakaan saat melakukan penginstalasi
listrik.
2.Tidak Ada cara mencegah bila terjadi kecelakaan saat melakukan
penginstalasi listrik.
1.4 Tujuan
Dari latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian
ini adalah:
1. Mengetahui cara mencegah kecelakaan kerja saat melakukan penginstalasi
listrik.

V
BAB II
PEMBAHASAN
Beberapa tips untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja akibat listrik yaitu:

1.Mengikuti standar penginstalan alat-alat listrik yang berlaku. Melalui standar


instalasi listrik maka peralatan listrik dapat digunakan dengan aman.

2. Peralatan lama yang masih digunakan dan berisiko menyebabkan kecelakaan


maka penggunanya harus memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup
untuk mengetahui bahaya dan menghindarinya. Peralatan tersebut   sebaiknya
ditempatkan di ruangan yang aman, yang hanya dapat diakses oleh orang-orang
yang kompeten dalam mencegah bahaya.

3. Beberapa peralatan dioperasikan pada voltase yang rendah sehingga tidak


menyebabkan sengatan listrik yang berbahaya namun pada peralatan dengan
voltase rendah tersebut dapat menyebabkan konduktor yang terlalu panas
sehingga memicu kebakaran atau ledakan. Oleh karena ini perlu mewaspadai agar
peralatan tersebut tidak terlalu panas dan memilih peralatan yang aman untuk
digunakan.

4. Pilihlah peralatan yang cocok untuk lingkungan kerja tempat peralatan tersebut
digunakan, misalnya kabel dan peralatan yang digunakan pada industri berat,
peralatan tersebut harus dilindungi dari kerusakan. Lingkungan kerja yang lembab
dan basah juga berisiko menyebabkan terkena sengatan listrik. Oleh karena itu
perlu memilih peralatan yang sesuai dengan keadaan lingkungan.

5. Pekerja harus dapat menaksir situasi sebelum bekerja dengan peralatan listrik.
Pekerja perlu menggunakan pelindung diri yang dapat mencegah dirinya terkena
sengatan listrik.

VI
1. Kegagalan isolasi harus dicegah dengan cara :

– Perlengkapan listrik harus dirancang dan dibuat dengan baik.

– Bagian aktif harus diisolasi dengan bahan yang tepat.

– Instalasi listrik harus dipasang dengan baik

2. Pencegahan dari timbulnya busur api :

• Seluruhnya terlungkup dalam bahan tahan busur / percikan api

• Diberi tabir tahan percikan api

• Dipasang sedemikian rupa sehingga memungkinan proses pemadaman


busur api pada jarak yg aman

• Bahan yang digunakan harus tidak dapat terbakar karena busur api,
konduktifitas termal rendah dan tebal yang cukup untuk memberikan
kestabilan mekanis.

Hal tersebut diatas dikuatkan dengan adanya sumber dari pengawasan norma K3
listik.

VII
BAB III

KESIMPULAN

Dari karya ilmiah yang sudah dipaparkan diatas dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :

Kesehatan, keamanan, dan keselamatan kerja (K3) merupakan hal yang sangat
penting dalam bekerja. Tujuan dari keselamatan kerja listrik adalah untuk
melindungi tenaga kerja atau orang dalam melaksanakan tugas-tugas atau adanya
tegangan listrik disekitarnya, baik dalam bentuk instalasi maupun jaringan. Oleh
sebab itu, dalam melakukan suatu pekerjaan yang berkaitan dengan listrik seorang
pekerja harus memerhatikan Alat Perlindungan Diri(APD) yang dipakai.

Adapun, tips untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja akibat listrik yaitu:

1.Mengikuti standar penginstalan alat-alat listrik yang berlaku. Melalui standar


instalasi listrik maka peralatan listrik dapat digunakan dengan aman.

2. Peralatan lama yang masih digunakan dan berisiko menyebabkan kecelakaan


maka penggunanya harus memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup
untuk mengetahui bahaya dan menghindarinya. Peralatan tersebut   sebaiknya
ditempatkan di ruangan yang aman, yang hanya dapat diakses oleh orang-orang
yang kompeten dalam mencegah bahaya.

3. Beberapa peralatan dioperasikan pada voltase yang rendah sehingga tidak


menyebabkan sengatan listrik yang berbahaya namun pada peralatan dengan
voltase rendah tersebut dapat menyebabkan konduktor yang terlalu panas
sehingga memicu kebakaran atau ledakan. Oleh karena ini perlu mewaspadai agar
peralatan tersebut tidak terlalu panas dan memilih peralatan yang aman untuk
digunakan.

4. Pilihlah peralatan yang cocok untuk lingkungan kerja tempat peralatan tersebut
digunakan, misalnya kabel dan peralatan yang digunakan pada industri berat,

VIII
peralatan tersebut harus dilindungi dari kerusakan. Lingkungan kerja yang lembab
dan basah juga berisiko menyebabkan terkena sengatan listrik. Oleh karena itu
perlu memilih peralatan yang sesuai dengan keadaan lingkungan.

5. Pekerja harus dapat menaksir situasi sebelum bekerja dengan peralatan listrik.
Pekerja perlu menggunakan pelindung diri yang dapat mencegah dirinya terkena
sengatan listrik.

DAFTAR PUSTAKA

Dosenpendidikan.co.id. 23 Oktober 2022. Keselamatan Kerja. Diakses pada 29


November 2022, dari https://www.dosenpendidikan.co.id/keselamatan-kerja/

Hutagaol, Armein. 2017. “Tips Mencegah Kecelakaan Kerja Akibat Listrik”,


http://mediak3.com/tips-mencegah-kecelakaan-kerja-akibat-listrik/ , diakses 29
November 2022.

IX
Prawiro,M. 2018. “Pengertian K3 Secara Umum, Tujuan, Prinsip, Ruang
Lingkup, Jenis K3”, https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-k3.html
, diakses 29 November 2022.

Seputarpengetahuan.co.id. 2017. Pengertian Kecelakaan Kerja, Jenis, Penyebab


dan Pencegahannya. Diakses pada 29 November 2022, dari

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/12/pengertian-kecelakaan-kerja-jenis-
jenis-penyebab-pencegahan.html

Turner, Nicole. 2014. “Norma K3 Listrik”,


https://id.scribd.com/presentation/225659987/Norma-k3-Listrik , diakses 29
November 2022.
Wordpress.com. 2009. Modul keselamatan Kerja(Peraturan, Norma, dan Standar
K3).Diakses 29 November 2022, dari

https://bando07.files.wordpress.com/2009/10/modul-1-peraturan-norma-dan-
standar-k3.pdf

Anda mungkin juga menyukai