Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

”Inplementasi K3 dibidang Listrik”.

Mata Kuliah : Implementasi Safety diberbagai Bidang

Disusun oleh : 1. Irmayanti

2. La Anton

3. Firno

4. Oktaviana Daleda

5. Risa

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS WIDYA GAMA MAHAKAM SAMARINDA

2016
2

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahnya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tujuan pembuatan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Implementasi Safety diberbagai Bidang.

Terimakasih kepada Bapak Suwignyo yang telah memberikan tugas ini agar kami
mengenai lebih lanjut tentang ”Inplementasi K3 dibidang Listrik”. Dalam penyusunan
makalah ini kami memperoleh banyak bantuan dari teman-teman, penulis mengucapkan
banyak terimakasih kepada teman-teman yang telah membantu. Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi.
Semoga makalah ini bermanfaat dan memberikan pengetahuan,wawasan yang berguna
kepada para pembaca.

Samarinda, 01 November 2016

Penulis
3

DAFTAR ISI

Cover
KATA PENGANTAR............................................................................................................ 2
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Masalah ........................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................... 5
2.1 Pengertian .................................................................................................................... 5
2.2 Jenis-Jenis Sumber Bahaya dan Analisa. .................................................................... 5
2.3 Upaya Pengendalian Sumber Bahaya ......................................................................... 6
2.4 Langkah-Langkah Pengendalian ................................................................................. 6
BAB III PENUTUP .............................................................................................................. 10
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 10
3.2 Saran .......................................................................................................................... 10
Daftar Pustaka ...................................................................................................................... 11
4

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dengan berkembangnya teknologi yang semakin modern, listrik mempunyai peran
yang sangat penting dalam kehidupan maupun dunia industri. Selain itu listrik dapat
menimbulkan kecelakaan bagi manusia dan timbulnya kebakaran serta terganggunya
proses produksi. Oleh karena itu perlu dihindari sumber bahayanya yang dimulai dari
tahap perencanaan, pemasangan, pemakaian melalui instalasi listrik. Meningkatnya
kebutuhan akan listrik untuk memenuhi kebutuhan hidup merupakan suatu alasan
perlunya instalasi listrik yang baik dan aman. Tanpa menimbulkan berbagai ancaman
bahaya yang disebabkan oleh listrik yang diantaranya adalah tersengat listrik, efek termal,
pengaruh gelombang elektromaknet, radiasi dan bahaya lainnya yang disebabkan oleh
listrik.

Seperti halnya yang telah kita ketahui didalam rumah, listrik berperan sangat penting.
Mulai dari penerangan lampu, penerangan jalan dan penggunaan alat elektronik seperti:
Televisi, Setrika, Radio, Tape, Pompa air dsb.

1.2 Rumusan Masalah


a) Apa Pengertian dari istilah-istilah dalam bidang kelistrikan?
b) Apa saja sumber-sumber dan Analisa Listrik?
c) Bagamana pengendalian sumber bahaya listrik?
d) Apa saja langkah-langkah pengendalian Kelistrikan?

1.3 Tujuan Masalah


a) Agar mahasiswa mengetahui apa pengertian dari istilah-istilah dalam biang
kelistrikan
b) Agar mahasiswa dapat mengetahui sumber-sumber dan analisa listrik
c) Agar mahasiswa mengetahui bagaimana pengendalian sumber bahaya listrik
d) Agar mahasiswa mengetahui langkah-langkah dalam pengendalian listrik
5

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Pengertian istilah-istilah dalam bidang kelistrikan antara lain :

1. Instalasi listrik adalah susunan perlengkapan listrik yang berkaitan antara yang
satu dengan yang lainnya, serta memiliki curu koordinasi, untuk memenuhi satu
atau sejumlah tujuan tertentu.
2. Instalasi penyalur petir adalah seluruh susunan sarana penyalur petir terdiri atas
penerima (Air Terminal/Rod), Penghantar Penurunan (Down Conductor),
Elektroda Bumi (Earth Electrode), termasuk perlengkapan lainnya untuk
menangkap muatan petir dan menyalurkannya ke bumi.
3. Tehnisi listrik adalah tehnisi yang mempunyai latar belakang pendidikan listrik
dan telah mendapat pendidikan khusus tentang K3.

2.2 Jenis-Jenis Sumber Bahaya dan Analisa.


Jenis-jenis sumber bahaya yang perlu dihindari antara lain :
a) Sentuh langsung
Yang dimaksud sentuh langsung adalah pada bagian aktif perlengkapan adalah
sentuh langsung pada bagian aktif instalasi listrik. Bagian aktif perlengkapan
atau instalasi listrik adalah bagian produktif yang merupakan bagian dar sirkuit
listriknya, yang dalam keadaan kerja normal umumnya bertegangan dan dialiri
arus listrik.
b) Sentuh tak langsung
Adalah sentuh pada bagian produktif terbuka, perlengkapan atau instalasi
listrik yang menjadi bertegangan akibat kegagalan isolasi. Kegagalan isolasi
disebabkan oleh beberapa sebab antara lain :
1. Pengaruh mekanik yang mengakibatkan rusaknya isolasi kabel dan
terhubung dengan bagian konduktif peralatan sehingga bagian tesebut
bertegangan yang seharusnya tidak bertegangan.
2. Menurunnya sifat isolasi dari kabel listrik pada bagian tertentu
sehingga mengakibatkan timbulnya kebocoran arus yang mengenai
bagian konduktif terbuka dari peralatan tersebut.
6

c) Efek Thermal
Adalah keadaan suhu berlebih pada instalasi atau peralatan yang sangat
mungkin mengakibatkan kebakaran, luka bakar atau cidera lainnya.
Hal ini dapat terjadi karena beban listrik yang berlebihan dan tidak sesuai
dengan kemampuan penghantaran atau adanya hubungan pendek. Kenaikan
suhu ini bila berlangsung relatif lama dan bila menyentuh pada bagian yang
mudah terbakar akan menjadi pemicu terjadinya kebakaran
d) Gelombang Elektromagnetik
Adalah segala proses berantai dari pembentukan medan magnet dan medan
listrik yang menjalar kesegala arah secara terus menerus.
e) Radiasi Gelombang
Akibat tejadi kebocoran gelombang sinar alpha, beta, gamma, dan ultra violet
dapat merusak jaringan tubuh.

2.3 Upaya Pengendalian Sumber Bahaya


Untuk mencegah terjadi kecelakaan maka diperlukan upaya pengendalian
sumber bahaya terhadap obyek-obyek pengawasan yang ada. Langkah-langkah
pengendalian tersebut :
a. Pengendalian Administratif.
Pengendalian ini merupakan gabungan dari pengendalian obyek dan manusia.
Dimana pengendalian ini dimulai sejak tahap tempat kerja atau calon obyek
pengawasan dilakukan :
1. Perencanaan
2. Pemasangan
3. Pemakaian
4. Palayanan
5. Pemeliharaan
b. Pengendalian terhadap obyek : Pemeriksaan berkala dan Perawatan berkala
c. Pengendalian terhadap manusia : Pendidikan dan Uji kesehatan

2.4 Langkah-Langkah Pengendalian


1. Listrik
A. Perencanaan Instalasi Listrik.
Dalam perencanaan instalasi listrik faktor-faktor yang harus diperhatikan
adalah sebagai berikut :
7

a. Karakteristik suplai : Jenis arus, jenis dan jumlah penghantar, nilai dan
toleransi dari tegangan, frekuensi, arus maximum yang diperbolehkan dan
hubungan pendek, tindakan proteksi yang melekat pada suplai, misalnya
kawat netral atau kawat ground.
b. Macam keutuhan akan listrik : Jumlah dan jenis sirkit yang diperlukan
untuk penerangan, daya, kendali, sinyal, telekomunikasi dan lain-lain.
c. Kondisi lingkungan.

Selain itu perencanaan instalasi harus menjamin

1) Keselamatan manusia dan ternak dan keamanan harta benda dari : Arus kejut
listrik dan suhu berlebih yang sangat memungkinkan terjadi kebakaran, luka
bakar atau efek cidera lain.

2) Berfungsinya instalasi listrik dengan baik sesuai dengan maksed


penggunaannya.

B. Pemasangan Instalasi Listrik


Dalam pelaksanaannya pemasangan instalasi listrik, instalatur harus memenuhi
ketentuan sebagai berikut :
a. Harus sesuai dengan gambar rancangan
b. Mengindahkan syarat-syarat yang telah ditetapkan
c. Menggunakan tenaga kerja yang terlatih.
d. Bertanggung jawab dan menjaga keselamatan dan kesehatan tenaga kerjanya.
e. Orang yang diserahi tanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan pemasangan
instalasi listrik harus ahli dibidang listrik.
C. Pemakaian Instalasi Listrik
Instalasi listrik dapat dialiri listrik setelah diadakan pemeriksaan dan pengujian
dengan hasil yang baik. Meskipun instalasi sudah dinilai baik, instalatur tetap terikat
ketentuan tanggung jawab selama instalasi tersebut tidak dirubah baik oleh pengguna
maupun instalatur lain atas kecelakaan termasuk kebakaran yang menjadi akibat
kesalahan pemasangan instalasi. Jika terjadi kecelakaan yang disebabkan karena
adanya perubahan dan penambahan instalasi oleh pengguna atau pamasang instalasi
lain, untuk pelaksana instalasi yang terdahulu dibebaskan dari tanggung jawab.
8

D. Pelayanan Instalasi Iistrik


Pelayanan instalasi listrik harus dilakukan sedemikian rupa sehingga aman bagi
yang melayani, aman bagi instalsai dan instalasi berfungsi dengan baik serta
keandalan yang disalurkan terjamin. Yang dimaksud dengan pelayanan instalasi listrik
ialah sistim yang mencakup antara lain menyalurkan, mengatur, membagi, dan
memutuskan arus listrik.
E. Pemeliharaan Instalasi Listrik
Pemeliharaan instalasi listrik meliputi program pemeriksaan,perawatan,perbaikan
dan uji ulang berdasarkan petunjuk pemeliharaan yang sudah ditentukan.
Agar penggunaan serta kerusakan mudah diketahui, dicegah dan diperkecil.
Tujuannya agar instalasi listrik berfungsi dengan baik karena instalasi mengalami
keausan, penuaan, atau kerusakan yang akan mengganggu instalasi maka secara
berkala instalasi harus diperiks, diperbaiki dan bagian yang rusak harus diganti.

2. Instalasi Penyalur Petir


A. Timbulnya Petir
Kilat atau halilinar adalah suatu kejadian/gejala listrik di atmosfir. Gejala ini
timbul karena adanya kondensasi dari uap air dan adanya kenaikan arus udara yang
kuat. Karena adanya kondensasi maka timbul titik-titik air . Titik-titik air ini
dibawa oleh arus udara naik. Titik-titik air kecil akan naik lebih cepat dari pada
yang besar. Gesekan ini akan menimbulkan awan yang bermuatan listrik. Kalau
muatan terus bertambah lama kelamaan kuat medan antara awan dan bumi akan
menjadi semakin besar. Sehingga akan terjadi pelepasan muatan terhadap bumi.
B. Bahaya Sambaran Petir
Petir selalu mencari jalan yang paling mudah ketanah, misalnya lewat lapisan
udara yang lembab dan terionisasi. Bangunan-bangunan yang tinggi paling besar
kemungkinan terkena sambaran petir.
Pengamanan terhadap sambaran petir perlu, terutama pada :
a. Bangunan yang sangat tinggi dan bangunan yang letaknya terpencil didataran
terbuka.
b. Bangunan-bangunan yang atapnya mudah terhakar.
c. Bangunan-bangunan yang menyimpan barang yang mudah meledak dan
mudah terbakar.
9

d. Pemeriksaan Berkala (Instalasi Listrik, Instalasi Petir)


Dalam pemeriksaan berkala ini yang membedakan adalah jangka waktu pada
saat pemeriksaan pertama dilakukan. Untuk instalasi listrik jangka waktu
pemeriksaan berkala 4-5 tahun, petir 2 tahun.
10

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dengan mempelajari dan mengetahui teknik kelistrikan diatas, diharapkan
pembaca dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga kita terhindar
dari kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi pada listrik, misalnya : tersengat
listrik, kebakaran, dan lain sebagainya.
3.2 Saran
Sebaiknya pengguna maupun instalatur selalu berpedoman dan mentaati tata
cara instalasi listrik dengan baik dan benar agar terhinadar dari bahaya yang
ditimbulkan oleh listrik. Demikian uraian singkat tentang keselamatan dan kesehatan
kerja bidang listrik, semoga bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan pedoman
atau bahan acuan bagi calon atau Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja bidang
listrik dalam melaksanakan aktivitas yang berhubungan dengan keselamatan dan
kesehatan kerja.
11

Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai