Anda di halaman 1dari 37

MODUL BELAJAR FISIKA- XII SMA/MA SEMESTER I

FISIKA
MATERI 1 GELOMBANG BUNYI
A. Gelombang b. Gelombang longitudinal yakni
Gelombang adalah getaran yang merambat gelombang yang arah rambatnya sejajar
didalam medium. dengan arah getarnya.
Frekuensi (f) adalah banyaknya gelombang
yang melewati suatu titik selama satu detik. 2. Menurut amplitudonya :
Periode (T) adalah waktu yang dibutuhkan satu a. Gelombang berjalan yakni gelombang
gelombang untuk melalui satu titik. yang amplitudonya tetap.
1 b. Gelombang stasioner (diam) yakni
f= T gelombang yang amplitudonya berubah.

3. Menurut medium perambatannya :


1 a. Gelombang mekanik yakni gelombang
T= f yang memerlukan medium untuk
perambatan.
Cepat rambat (V) gelombang adalah jarak b. Gelombang elektromagnetik yakni
yang ditempuh gelombang per satuan waktu. gelombang yang tidak memerlukan
Panjang gelombang () adalah jarak yang medium untuk perambatan.
ditempuh gelombang selama satu periode.
C. Persamaan Gelombang
 = V.T
1. Simpangan Gelombang Berjalan
Dasar dari persamaan simpangan pada
getaran pegas. Jika seutas tali digetarkan pada
V = .f titik O maka getaran itu akan berjalan menuju
titik P.

Misalnya gelombang yang terbentuk P


karena seutas tali ujungnya di getarkan :
0
P3 x
P1 P5
s2 s4 Y0 = A.Sin t
s1 s3 s5
YP = A.Sin tp
P2 P4 x
tP = t - V
2 x
YP = A.Sin T (t - V )
Titik S disebut simpul
Titik P disebut perut

Jarak dari S1 ke S3 atau dari S2 ke S4 atau YP = A . Sin 2(


 t
T
 x
 
dari P1 ke P3 atau dari P2 ke P4 disebut 1
gelombang. dengan :
A = amplitudo (m)
B. Jenis Gelombang t = lamanya titik asal bergetar (det)
Gelombang dapat dibedakan berdasarkan T = periode (det)
sifat-sifat fisiknya, yaitu :  = panjang gelombang (m)
X = Jarak titik P dari titik asal (m)
1. Menurut arah getar :
a. Gelombang transversal yakni gelombang Fase titik P bergetar (P) :
yang arah rambatnya tegak lurus dengan
arah getarnya. t
 x
P = T

Bimbingan Belajar “HARAPAN CERDAS MEDAN” 1


MODUL BELAJAR FISIKA- XII SMA/MA SEMESTER I
Bilangan gelombang (k) :
m
2 = L
k=  F. L
Maka : F= m

YP = A. Sin (t - kx)


dengan :
L = panjang dawai

2. Sudut fase, fase dan beda fase pada 4. Cepat Rambat Gelombang Longitudinal
gelombang berjalan Dalam Gas.
Dari persamaan gelombang berjalan Gelombang bunyi dalam gas itu berupa
diatas, maka: gelombang longitudinal yang terdiri dari
a. Sudut fase (P) pemampatan dan regangan medium yang
merambat. Laplace memandang peristiwa itu
P = t - kx adiabatik. Cepat rambat gelombangnya adalah :
P


P = 2(
 t
T
 x
  V=
dengan :
V = cepat rambat pada tekanan P
b. Fase gelombang di titik P : P = tekanan gas
 = massa jenis gas
t
 x CP
P = T
CV
= disebut tetapan Laplace
c. Beda fase () : CP = panas jenis pada tekanan tetap
Untuk dua titik pada gelombang yang CV = panas jenis pada volume tetap
jaraknya, x1, dan x2, dari titik asal dengan x2
> x1 maka beda fasenya : m
dari : = V
 = 1 - 2
P.V = n.R.T
x 2  x1
R. T
 =  
V= M
x
dengan :
 = 
T = suhu mutlak gas
M = masa satu mol gas
R = tetapan gas umum
3. Cepat rambat gelombang transversal pada
dawai D. Interfrensi Gelombang
Interfrensi gelombang datang dengan
gelombang pantulnya akan menghasilkan
gelombang stasioner.

1. Gelombang Stasioner Dawai Akibat Peman-


tulan Pada Ujung Terikat.
Misalkan seutas dawai salah satu ujungnya
F di getarkan dan ujung satu lagi diikat
 F
V=

dengan : 0 Q
F = tegangan dawai (N) x
 = massa dawai per satuan panjang L
(kg/m)
Bimbingan Belajar “HARAPAN CERDAS MEDAN” 2
MODUL BELAJAR FISIKA- XII SMA/MA SEMESTER I

Tinjau persamaan gelombang stasioner di titik Q


P: 0 P
x
- Gelombang datang dari 0 ke P (Y1) : L

Y1 = A. sin 2 
( Tt − L−xλ ) - Gelombang datang dari 0 ke P (Y1) :
 t L  x
  
Y1 = A. sin 2   T  
- Gelombang pantul dari 0 ke Q ke P (Y2):
- Gelombang pantul dari 0 ke Q ke P (Y2)
 t L  x tidak mengalami pembalikan fase
  
Y2 = A Sin 2  T    t L  x
  
Y2 = A Sin 2  T  
Karena ujung Q terikat maka terjadi
pembalikan fase sehingga - Gelombang stasioner di P (YP) :
YP = Y 1 + Y 2

Y2 = -A Sin 2
( Tt − L+λ x ) x
 t 1
  
 
YP = 2A Cos 2 (  ) Sin 2 T 
- Interfrensi di titik P (Yp) : x
YP = Y 1 + Y 2 AP = 2A Cos 2 (  )

 t 1 dengan :
x    A = amplitudo gelombang datang (m)
 
YP = 2A Sin 2 (  ) Cos 2 T  L = jarak ujung terikat dari titik sumber
x
getaran (m).
AP = 2A Sin 2 (  ) X = jarak titik yang ditinjau “P” dari ujung
terikat (m)
Ap= Amplitudo gelombang stasioner (m)
dengan :
- Titik perut di peroleh jika :
A = amplitudo gelombang datang (m)
L = jarak ujung terikat dari titik sumber 1
x = (2n). 4 
getaran
(m).
- Titik simpul di peroleh jika :
X = jarak titik yang ditinjau “P” dari ujung
terikat 1
x = (2n+1). 4 
(m)
Ap = Amplitudo gelombang stasioner (m)
n = 0, 1, 2, 3, 4, .....
Contoh soal :
- Titik perut di peroleh jika :
1. Gelombang pada dawai berfrekuensi 50 Hz
1
x = (2n+1). 4  merambat dengan cepat rambat 300 m/s.
Tentukan jarak dua titik pada dawai yang
1
- Titik simpul di peroleh jika : beda fasenya 6 .
1 Jawaban :
x = (2n). 4 
V
 = f
n = 0, 1, 2, 3, 4, ..... 300
= 450
2. Gelombang Stasioner Dawai Akibat 6
Pemantulan Pada Ujung Bebas.
Seutas dawai salah satu ujungnya = 9
digetarkan dan ujung lainnya di biarkan bebas. Δx
= λ
Bimbingan Belajar “HARAPAN CERDAS MEDAN” 3
MODUL BELAJAR FISIKA- XII SMA/MA SEMESTER I
x 2 −x 1  = panjang gelombang (m)
= λ f = frekuensi (Hz)
x2 - x1 = . V = kecepatan (m/s)
1 6
= 6.9 Semua bunyi merambat dengan kecepatan
1 yang sama dalam satu medium, artinya cepat
rambat bunyi tidak tergantung pada frekuensi,
= 9 m
jika merambat dalam medium yang sama.
2. Dari persamaan gelombang berjalan
transversal berikut Y = 15 Sin  (3t - 0,03 x) 1. Cepat Rambat Bunyi Dalam Zat Padat
dengan Y dalam cm dan t dalam detik. Dalam zat padat bunyi merambat dengan
Tentukanlah Amplitudo, frekwensi dan kecepatan :
panjang gelombang.
Jawaban : E
x

Y = A.Sin 2 (ft - λ ) V=
Y = 15 Sin  (3t - 0,03 x) dengan :
E = Modulus Young zat padat (N/m2)
amplitudo (A) = 15 cm  = massa jenis zat padat (kg/m3)
frekuensi 2ft = 3t V = cepat rambat bunyi (m/s)
3
f = 2 = 1,5 Hz 2. Cepat Rambat Bunyi Dalam Zat Cair
Panjang gelombang () Dalam medium zat cair bunyi dapat
2x merambat dengan kecepatan :
 = 0,03 x
2 B
 = 030 ,

V=
200
= 3 cm dengan :
B = Modulus Bulk zat cair (N/m2)
2  = massa jenis zat cair (kg/m3)
V = cepat rambat bunyi (m/s)
= 3 m
C. Beberapa Peristiwa Pada Bunyi
A. Bunyi
Dalam kehidupan sehari-hari ada berbagai
Sumber bunyi adalah sesuatu yang
peristiwa yang kita dapat dalam bunyi, antara lain
bergetar. Gelombang bunyi adalah gelombang
ialah :
longitudinal. Bunyi adalah akibat getaran yang
dapat di dengar. Getaran yang dapat di dengar
1. Gema
telinga manusia normal adalah getaran yang
Gema dapat terjadi karena bunyi
berada pada daerah frekuensi 20 Hz sampai
dipantulkan oleh suatu bahan pemantul seperti
dengan 20000 Hz yang di sebut daerah audio
gedung yang tinggi atau kaki gunung.
sonik. Daerah frekuensi diatas 20000 Hz disebut
ultra sonik dan daerah frekuensi di bawah 20 Hz
disebut infra sonik. V
V
Tinggi rendahnya bunyi ditentukan oleh SB
frekuensi. Makin besar frekuensi bunyi maka
bunyi makin tinggi pula. Kuat lemahnya bunyi
bergantung pada amplitudo gelombang bunyi. S
Semakin besar amplitudo maka bunyi semakin
besar (keras)
Waktu yang dibutuhkan agar terjadi gema dapat
ditentukan dengan persamaan :
B. Cepat Rambat Bunyi
Cepat rambat bunyi adalah kecepatan
perjalanan gelombangnya. 2S
tg = V
V = .f
dengan :
dengan :
S = jarak pemantul dengan sumber bunyi (m)
Bimbingan Belajar “HARAPAN CERDAS MEDAN” 4
MODUL BELAJAR FISIKA- XII SMA/MA SEMESTER I
V = cepat rambat bunyi (m/s) 1 1
tg = waktu agar terjadi gema (det) (B) 12 (E) 2
1
2. Resonansi (C) 6
Resonansi adalah peristiwa turut
bergetarnya suatu sumber getar akibat getaran 2. Suatu titik bergetar selaras dengan amplitudo
yang lain. Pada resonansi ini harus dipenuhi sebesar 10 cm periode sebesar 4 detik. Setelah
syarat yaitu frekuensi getar sama besarnya. berapa detikkah titik tersebut bergetar dari
keadaan awal sehingga simpangannya sebesar
3. Interfrensi Gelombang Bunyi 5 cm ?
Bunyi adalah gelombang, maka bunyi 1 1
dapat mengalami interfrensi. Peristiwa ini (A) 12 (D) 3
diperlihatkan pada percobaan “Quincke”. 1 1
(B) 6 (E) 2
penerima 1
P (C) 4

3. Sebuah partikel bergetar selaras dengan


Q amplitudonya sebesar 20 cm, frekwensi 2 Hz.
R Berapakah simpangannya pada saat partikel
1

S sudah bergetar 8 det ?


sumber (A) 40 cm
(B) 20 cm
Gelombang bunyi dari sumber (S) terbagi (C) 10 2 cm
dua melalui lintasan S Q P dan S R P. Hasil (D) 5 cm
interfrensi kedua gelombang di perlihatkan pada (E) 3 cm
penerima (P). Jenis interfrensi ini ada dua yaitu
interfrensi saling menguatkan dan interfrensi 4. Sebuah titik bergetar selaras dengan
saling melemahkan (meniadakan). amplitudo 21 cm. Berapakah simpangannya
ketika energi kinetiknya 48 kali energi
Interfrensi saling memperkuat diperoleh apabila potensialnya ?
beda lintasan : (A) 11 cm
(B) 9 cm
S = n. (C) 7 cm
(D) 6 cm
Interfrensi saling meniadakan diperoleh apabila (E) 3 cm
beda lintasan :
5. Periode sebuah ayunan sederhana
 1 dipermukaan bumi adalah T. Bila ayunan itu
n   
 2 berada pada suatu ketinggian yang percepatan
S =
gravitasinya seperempat gravitasi di
permukaan bumi, maka periode ayunan akan
dengan :
menjadi :
S = SQP - SRP
(A) 2 T
= beda lintasan
(B) 4 T
 = panjang gelombang bunyi
(C) 6 T
n = 0, 1, 2, 3, ....
(D) 8 T
(E) 10 T
Soal-Soal Latihan :
1. Larutan 0,1 mol Glukosa (Mr = 180) dalam
1. Simpangan sebuah titik yang bergetar selaras
100 gram air mendidih pada 100,52C.
akan sama dengan setengah amplitudonya
Kenaikan titik didih molal air adalah ....
pada saat fasenya sebesar .....
1 1 (A) 100, 52C
(B) 0, 052C
(A) 2 (D) 3
(C) 5, 2C

Bimbingan Belajar “HARAPAN CERDAS MEDAN” 5


MODUL BELAJAR FISIKA- XII SMA/MA SEMESTER I
(D) 0, 52C Berikut ini merupakan sifat-sifat cahaya
(E) 2, 6C sebagai gelombang elektromagnetik.

B. SIFAT CAHAYA
1) Cahaya Merambat Lurus
Cahaya dapat merambat ke segala arah.

FISIKA
MATERI 2 GELOMBANG CAHAYA
Ketika cahaya melewati sebuah celah, maka
A. Cahaya cahaya akan merambat lurus, sehingga dapat
Sejak berabad-abad yang lalu banyak ahli ditangkap oleh mata. Jika sebuah benda
yang tertarik untuk meneliti cahaya. Sebagai menghalangi cahaya yang mengenai
contoh adalah Newton dan Maxwell. Teori permukaan bayang-bayang, maka akan
Newton tentang cahaya terkenal dengan teori terbentuk daerah umbra dan penumbra.
partikel cahaya sedangkan teori Maxwell terkenal Bayang-bayang yang terhalang seluruhnya
dengan gelombang elektromagnetik. Fisikawan dan berwarna gelap disebut dengan umbra,
lain yang juga tertarik akan cahaya adalah sedangkan daerah di luar umbra yang
Huygens, Thomas Young, dan Fresnell. Tokoh- menerima sebagian cahaya dan tampak
tokoh fisika ini cukup banyak memberikan berwarna abu-abu disebut dengan penumbra.
sumbangan terhadap perkembangan teori tentang
cahaya.

Cahaya merupakan radiasi gelombang


elektromagnetik yang dapat dideteksi mata
manusia. Karena itu, cahaya selain memiliki sifat-
sifat gelombang secara umum misal dispersi,
interferensi, difraksi, dan polarisasi, juga memiliki
sifat-sifat gelombang elektromagnetik, yaitu dapat 2) Pemantulan Cahaya
merambat melalui ruang hampa. Peristiwa pemantulan dapat dilihat saat
kalian bercermin. Kalian dapat melihat
Ada dua jenis cahaya, yaitu : bayang-bayang pada cermin karena ada
1. Cahaya polikromatik adalah cahaya yang cahaya yang dipantulkan oleh cermin ke mata.
terdiri atas banyak warna dan panjang a. Hukum pemantulan menyatakan bahwa
gelombang. Contoh cahaya polikromatik sinar datang, sinar pantul, dan garis
adalah cahaya putih. normal terletak pada satu bidang. Besar
2. Cahaya monokromatik adalah cahaya yang sudut pantul (r) sama dengan sudut
hanya terdiri atas satu warna dan satu datang (i).
panjang gelombang. Contoh cahaya b. Jenis permukaan yang dikenai cahaya
monokromatik akan menentukan jenis pemantulan yang
3. adalah cahaya merah dan ungu. dihasilkan. Jenis pemantulan dibagi
menjadi dua, yaitu pemantulan teratur
Berdasarkan medium perambatannya, dan pemantulan baur. Pemantulan teratur
gelombang dibagi menjadi dua, yaitu gelombang terjadi pada permukaan yang halus
mekanik dan elektromagnetik. dimana sudut pantul sama dengan sudut
1. Gelombang mekanik adalah gelombang yang datang. Pemantulan baur terjadi pada
membutuhkan medium untuk merambat, permukaan kasar dengan sudut yang
contohnya gelombang pada tali, gelombang berbeda, sehingga cahaya akan tersebar ke
pada air, dan gelombang bunyi. segala arah.
2. Gelombang elektromagnetik adalah
gelombang yang tidak membutuhkan medium 3) Pembiasan Cahaya
untuk merambat, contohnya gelombang radio, Gelombang cahaya yang merambat lurus
gelombang cahaya, dan gelombang radar. mengalami pembiasan atau pembelokan.
a. Hukum Pembiasan

Bimbingan Belajar “HARAPAN CERDAS MEDAN” 6


MODUL BELAJAR FISIKA- XII SMA/MA SEMESTER I
(1) Hukum I Snellius menyatakan bahwa dan
sinar datang, sinar bias, dan garis
normal terletak pada satu bidang r =  1/2 β                                               . . .
datar. (1.3)
(2) Hukum II Snellius atau pembiasan
cahaya Sesuai dengan hukum Snellius, kita peroleh :
 Sinar datang dari medium kurang
rapat menuju medium yang lebih rapat sin 1/2 (δm + β) = n sin 1/2 β             . . .
akan dibiaskan mendekati garis (1.4)
normal. Garis OB adalah sinar bias.
Untuk prisma tipis dengan sudut bias β sangat
kecil, persamaan 3.4 dapat ditulis sebagai berikut.

1/2 (δm + β) = n 1/2 β

δm = (n – 1) β                                         . . .


(1.5)
 Sinar datang dari medium lebih rapat
menuju medium kurang rapat Keterangan:
dibiaskan menjauhi garis normal. δm : sudut deviasi minimum
n    : indeks bias prisma
β    : sudut pembias prisma

Di depan telah disinggung bahwa cahaya


putih merupakan cahaya polikromatik, artinya
cahaya yang terdiri atas banyak warna dan
panjang gelombang. Jika cahaya putih diarahkan
C. Dispersi Cahaya ke prisma maka cahaya putih akan terurai
Cahaya memang menjadikan kehidupan ini menjadi cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru,
terlihat indah. Cobalah perhatikan pelangi yang nila, dan ungu. Cahaya-cahaya ini memiliki
muncul pada saat musim hujan! Ada banyak panjang gelombang yang berbeda. Setiap panjang
warna melengkung indah menghias angkasa. gelombang memiliki indeks bias yang berbeda.
Pernahkah kamu mengamati pelangi? Mengapa Semakin kecil panjang gelombangnya semakin
pelangi terjadi pada saat gerimis atau setelah besar indeks biasnya. Indeks bias cahaya tersebut
hujan turun dan matahari tetap bersinar? adalah ungu > nila > biru > hijau > kuning > jingga
Peristiwa terjadinya pelangi merupakan gejala >merah.
dispersi cahaya. Gejala dispersi cahaya adalah
gejala peruraian cahaya putih (polikromatik) Selisih antara sudut deviasi untuk cahaya
menjadi cahaya berwarna-warni (monokromatik). ungu dan merah disebut sudut dispersi. Besar
Besar sudut deviasi tergantung pada besar sudut dispersi dapat dituliskan sebagai berikut.
kecilnya sudut datang. Sudut deviasi terkecil φ = δmu – δmm = (nu – nm) β            . . .
disebut sudut deviasi minimum. Sudut deviasi (1.6)
minimum terjadi jika:
Pada peristiwa terjadinya pelangi, kita dapat
i = r’ , r = i’ serta i’ + r = β menganggap titik-titikair sebagai  prisma-prisma
tipis yang sangat banyak jumlahnya. Agar kamu
Besarnya sudut deviasi minimum pada prisma lebih memahami penerapan rumus sudut dispersi,
dirumuskan sebagai: pelajarilah contoh soal berikut! Kemudian
kerjakan tugas di bawahnya!
δm = i + r’ –  β              . . . (1.1)
Contoh Soal
Karena r’ = r maka: Seberkas cahaya putih menembus sebuah prisma
tipis dengan sudut pembias 10°, jika indeks bias
i = 1/2 ( δm + β )                                     ... untuk cahaya merah dan ungu masing-masing
(1.2) 1,49 dan 1,52, tentukanlah besar sudut
dispersinya!

Bimbingan Belajar “HARAPAN CERDAS MEDAN” 7


MODUL BELAJAR FISIKA- XII SMA/MA SEMESTER I
Penyelesaian: n : 0, 1, 2, . . . . (khusus untuk n = 0, adalah
Diketahui: titik terang pusat)
β  = 10°
nm = 1,49 Pada titik P akan terjadi pita gelap jika berkas
nu  = 1,52 cahaya yang jatuh memiliki beda fase setengah
Ditanyakan: φ = . . .? periode atau selisih lintasan optis kelipatan ganjil
Jawab: setengah panjang gelombang. Sehingga
φ = (nu – nm) β persamaan 1.9 menjadi:
φ = (1,52 – 1,49)10°   
φ = (0,03)10°    y = (2n-1/2) Lλ/d     . . .
φ =  0,3° (1.10)     

D. INTERFERENSI CAHAYA Pola pita terang dan gelap pada interferensi


Interferensi cahaya terjadi jika dua berkas cahaya akan lebih mudah diamati dengan
cahaya yang koheren (memiliki frekuensi yang menggunakan grafik intensitas cahaya. Untuk
sama dan beda fase yang tetap) mengenai suatu lebih jelasnya, perhatikan contoh soal di bawah
titik secara bersamaan. Pada peristiwa ini!
interferensi, jika berkas-berkas cahaya yang
datang memiliki fase yang sama maka akan terjadi
interferensi konstruktif (saling menguatkan)
sehingga pada titik tersebut akan terlihat titik Contoh Soal
terang. Sebaliknya, jika berkas cahaya tersebut Pada percobaan Young digunakan gelombang
memiliki fase yang berlawanan maka akan terjadi cahaya dengan panjang gelombang 4.500 A°  dan
interferensi destruktif (saling memperlemah) jarak antara celah dengan layar 2 meter. Jika
sehingga pada titik tersebut akan terjadi titik jarak antarcelah 0,5 mm, tentukan jarak pita
gelap. terang kedua dari pusat terang!

Penelitian mengenai interferensi cahaya Penyelesaian:


dilakukan oleh Thomas Young. Young melewatkan Diketahui:
cahaya matahari melalui lubang kecil (So) yang λ= 4.500 = A° = 4,5 . 10-7 m (1 A°= 10-10 m)
dibuat pada layar A. Sinar yang keluar melebar L = 2 m
karena adanya difraksi dan jatuh pada lubang d = 0,5 mm = 0,5 . 10-4 m
kecil (S1 dan S2) yang dibuat pada layar B. Dari
sini kemudian diteruskan ke layar C.  Selisih Ditanyakan:  y2 = . . .?
panjang lintasan optis keduanya adalah: Jawab:
 y2 = Lnλ/d   = 2 . 2 . 4,5 . 10-7/0,5 . 10-4 
Δs = S1P – S2P = d sin θ                         . . .                  = 3,6 . 10-3 m = 3,6 mm 
(1.7)
E. DIFRAKSI CAHAYA
dengan Pada jarak tertentu mata kita sulit
membedakan posisi dua nyala lampu yang sangat
sin θ = Δs/d  = Y/L                           . . . berdekatan. Coba kamu perhatikan mengapa hal
(1.8) ini dapat terjadi? Gejala ini dikarenakan diameter
pupil mata kita sangat sempit. Akibatnya adalah
Pada titik P akan terjadi pita terang jika cahaya dua lampu tersebut ketika sampai ke mata
berkas cahaya yang jatuh memiliki fase yang sama kita mengalami difraksi. Apakah difraksi cahaya
atau kelipatan bulat panjang gelombangnya ( λ). itu? Difraksi cahaya adalah peristiwa pelenturan
Dengan demikian jarak titik P dari pusat cahaya yang akan terjadi jika cahaya melalui celah
terang O adalah: yang sangat sempit. Kita dapat melihat gejala ini
dengan mudah pada cahaya yang melewati sela
y =  Ln λ/d      . . . (1.9) jari-jari yang kita rapatkan kemudian kita arahkan
pada sumber cahaya yang jauh, misalnya lampu
Keterangan: neon. Atau dengan melihat melalui kisi tenun kain
y : jarak titik P dari pusat terang O (m) yang terkena sinar lampu yang cukup jauh.
d : jarak S1 dan S2 (m)
L : jarak sumber cahaya ke layar (m)       1.   Difraksi Celah Tunggal
λ : panjang gelombang cahaya (m)

Bimbingan Belajar “HARAPAN CERDAS MEDAN” 8


MODUL BELAJAR FISIKA- XII SMA/MA SEMESTER I
 Pada titik O di layar B semua sinar memiliki Sebaiknya Tahu 1.   Penyerapan
panjang lintasan optis yang sama. Karena semua Film Tiga Dimensi Polarisasi akibat
sinar yang jatuh di O memiliki fase yang sama Film ini dibuat penyerapan terjadi jika
maka titik O memiliki intensitas dengan cahaya melalui zat yang
maksimum.Sekarang kita tinjau titik P. Sinar menggunakan dua dapat memutar bidang
meninggalkan  celah dengan sudut θ. buah kamera atau polarisasi gelombang
Sinar r1berasal dari bagian atas celah dan kamera khusus cahaya. Zat semacam ini
sinar r2  berasal dari pusatnya. Jika dipilih dengan dua lensa. disebut zat optik aktif.
sudut θsedemikian sehingga selisih lintasannya Di dalam gedung Contoh zat ini adalah
adalah 1/2 λ maka r1  dan r2 berlawanan fase dan bioskop, kedua film larutan gula.
tidak memberikan efek apapun pada P. Setiap diproyeksikan pada Anggaplah seberkas
sinar dari setengah bagian atas celah akan layar secara cahaya tak terpolarisasi
dihapuskan oleh pasangannya yang berasal dari simultan. Sebuah menembus filter polaroid A.
bagian bawah, yaitu mulai dari titik 1/2 dbagian filter polarisasi Setelah melalui A hanya
bawah. Titik P akan minimum pada pola difraksi yang diletakkan di cahayan yang memiliki arah
dan memiliki intensitas nol. Syarat keadaan ini depan lensa getar tertentu saja yang
adalah: proyektor sebelah dapat menembus. Cahaya
kiri akan yang hanya memiliki arah
1/2  d sin θ = n 1/2 λ atau d sin θ = n λ  . . . meneruskan getar tertentu ini disebut
(1.11) gelombang cahaya terpolarisasi.Ketika
cahaya dari gambar kedudukan bidang
Pita terang utama O akan menjadi lebih lebar pada suatu arah  polarisasi Asejajar dengan B,
jika celah dipersempit. Jika lebar celah sama getar tertentu. cahaya diteruskan
dengan panjang gelombang (λ) maka minimum Bersamaan dengan oleh polaroid B, sehingga
pertama akan terjadi pada sudut θ = 90° itu filter lain di mata dapat melihat cahaya
bagian kanan akan atau benda. Selanjutnya,
2.   Difraksi pada Kisi meneruskan polaroid
Difraksi cahaya juga terjadi jika cahaya gelombang cahaya B diputar 90° terhadap
melalui banyak celah sempit terpisah sejajar satu tegak lurus arah sumbu sinar datang. Bidang
sama lain dengan jarak konstan. Celah semacam getar yang polarisasi B menjadi tegak
ini disebut kisi difraksi atau sering disebut dengan dihasilkan oleh lurus bidang
kisi. filter pertama. polarisasi Aatau tegak lurus
                       Penonton bidang getar cahaya
Di titik P akan terjadi terang jika memenuhi mengenakan terpolarisasi. Pada keadaan
persamaan berikut. kacamata khusus ini mata tidak dapat melihat
yang berfungsi cahaya atau benda karena
d sin θ = n λ atau  d . y/L = n λ . . . (1.12) sebagai filter. Filter cahaya diserap
ini akan oleh polaroid B.
Keterangan:                                              menyebabkan
d :   konstanta kisi = 1/N , dengan N = jumlah kesan gambar yang 2.   Hamburan
celah/cm diterima oleh mata Salah satu gejala
kiri dankanan akan polarisasi cahaya akibat
Dengan menggunakan prinsip difraksi cahaya berbeda. Sehingga hamburan adalah langit
pada kisi kita dapat menentukan panjang kesan gambar tiga yang berwarna biru. Hal ini
gelombang cahaya melalui percobaan berikut. dimensi akandisebabkan gelombang
terasa. cahaya warna biru lebih
F. POLARISASI CAHAYA banyak dihamburkan oleh
Cahaya termasuk gelombang tranversal. Hal ini atmosfer. Atmosfer kita cenderung lebih banyak
dibuktikan oleh peristiwa polarisasicahaya.Polarisasi menghamburkan cahaya dengan panjang gelombang
cahaya adalah pembatasan atau pengutuban dua yang pendek daripada panjang gelombang yang
arah getar. menjadi satu arah getar. Gelombang panjang.
cahaya yang belum terpolarisasi mempunyai dua
arah getar. Ketika cahaya tersebut dilewatkan pada 3. Pemantulan
sebuah celah (polarisator), cahaya mengalami   Ketika cahaya mengenai bidang batas dua
pengutuban (polarisasi) sehingga cahaya hanya medium optik dengan kerapatan berbeda, sebagian
mempunyai satu arah getar. Polarisasi cahaya dapat cahaya akan dipantulkan. Hal ini dapat menimbulkan
terjadi karena beberapa hal berikut. terjadinya polarisasi. Tingkat polarisasi bergantung

Bimbingan Belajar “HARAPAN CERDAS MEDAN” 9


MODUL BELAJAR FISIKA- XII SMA/MA SEMESTER I
pada sudut datang dan indeks bias kedua medium. kedua cahaya merambat dengan kecepatan yang
Cahaya yang terpantul akan terpolarisasi seluruhnya sama. Arah ini disebut sumbu optik.  Saat cahaya
ketika sudut datang sedemikian sehingga antara membentuk sudut terhadap sumbu optik,
sinar bias dan sinar pantul saling tegak lurus. berkasberkas cahaya tersebut akan berjalan pada
arah yang berbeda dan keluar secara terpisah
Berdasarkan hukum Snellius, besarnya sudut datang pada ruang. Jika bahan tersebut diputar, berkas
saat terjadi polarisasi adalah: cahaya yang luar biasa akan berputar di ruang.
  
n₁ sin θp = n₂ sin θ’p                                        . Soal-soal Latihan
. . (1.13) 1. Ilmuwan yang pertama kali meramalkan
                                                                    cahaya merupakan gelombang
Karena sinar bias dan sinar pantul saling tegak lurus elektromagnetik adalah....
maka  A. Maxwell
 θp + θ’p = 90° B. Michelson dan Morley
   θ’p = 90° – θp C. Euclid
D. Roemer
Dengan demikian persamaan 1.13 menjadi: E. Huygens
  n₁ sin θp = n₂ sin (90°– θp)
sin θp/sin (90°– θp) = n₁/n₂ 2. Suatu berkas cahaya dengan panjang
gelombang 6,0 x 10-5 cm masuk dari udara
Berdasarkan trigonometri sin (90° – θp) = cos θp, kedalam balok kaca yang indeks biasnya 1,5.
sehingga Panjang gelombang cahaya didalam kaca sama
  sin θp/cos θp = n₁/n₂ dengan...
  A. 7,5 x 10-5 cm
tan θp = n₁/n₂                                                 . B. 6,0 x 10-5 cm
. . (1.14) C. 4,5 x 10-5 cm
D. 4,0 x 10-5 cm
Persamaan 1.14 dikenal sebagai hukum Brewster. E. 3,0 x 10-5 cm

Contoh Soal 3. Deviasi minimum suatu sinar oleh prisma....


Tentukanlah besar sudut datang polarisasi pada kaca A. Menjadi lebih kecil jika sudut puncaknya
dengan indeks bias 1,5! lebih besar
B. Menjadi lebih besar jika sudut puncaknya
Penyelesaian: lebih besar
Diketahui: C. Tidak bergantung pada panjang
n₁ = 1 gelombang sinar
n₂ = 1,5 D. Tidak bergantung pada frekuensi sinar
Ditanyakan: θp = . . .? E. Sama dengan sudut puncaknya

Jawab: 4. Jika analisator dan polarisator membuat


tan θp = n₁/n₂ = 1,5/1 = 1,5 sudut  intensitas sinar yang diteruskan
θp = 56,3° sebanding dengan....
A. tan2  α 
4.   Pembiasan Ganda B. sin2   α
Gejala pembiasan ganda merupakan C. cos2  α 
fenomena rumit yang terjadi pada kristal kalsit D. tan α
atau kristal plastik yang ditegangkan, misalnya E. sin 2 α
selofen. Pada kebanyakan zat, laju cahaya adalah
sama untuk semua arah. Pada kristal kalsit, laju 5. Hal yang sama antara gelombang cahaya dan
cahaya bergantung arah rambat pada material gelombang bunyi: 
tersebut. Zat semacam ini disebut zat isotropik. (1) sama-sama membutuhkan medium untuk
Ketika berkas cahaya masuk pada zat isotropik, merambat
berkas tersebut terpisah menjadi dua bagian yang (2) sama-sama gelombang transversal
disebut berkas sinar biasa dan sinar luar biasa. (3) sama-sama gelombang longitudinal
Berkas-berkas ini terpolarisasi dalam arah yang (4) sama-sama memiliki frekuensi yang
saling tegak lurus dan berjalan dengan kecepatan bersesuaian dengan frekuensi sumbernya
yang berbeda. Ada arah tertentu pada  zat di mana Pernyataan yang benar adalah...

Bimbingan Belajar “HARAPAN CERDAS MEDAN” 10


MODUL BELAJAR FISIKA- XII SMA/MA SEMESTER I
A. (1), (2), dan (3) C. 3√3
B. (1) dan (3) D. 2/3√3
C. (2) dan (4) E. 4
D. (4) saja
E. Semua benar (SPMB 2007) 4. Peristiwa dispersi terjadi saat....
A. Cahaya polikromatik mengalami
6. Dispersi cahaya dapat terjadi jika seberkas pembiasaan oleh prisma
cahaya sejajar polikromatik dibiaskan: B. Cahaya mengalami pemantulan ketika
(1) Pada bidang datar yang membatasi dua memasuki air
medium yang berbeda C. Cahaya polikromatik mengalami polarisasi
(2) Pada prisma D. Cahaya monokromatik mengalami
(3) Pada permukaan seferis yang memisahkan pembelokan oleh kisi
dua medium yang berbeda E. Cahaya birokromatik mengalami interferensi
(4) Lensa seferis konstruktif (SNMPTN 2009)
Pernyatan yang benar adalah....
A. (1), (2), dan (3) 5. Cahaya terpolarisasi acak dikenakan pada
B. (1) dan (3) polarisator bersumbu transmisi vertikal. Cahaya
C. (2) dan (4) yang keluar dari polarisator dilewatkan analisator
D. (4) saja dengan arah sumbu transmisi 600 terhadap
E. Semua benar (SPMB 2002) sumbu transmisi polarisator. Perbandingan
intensitas cahaya yang keluar dari analisator
Soal-soal Latihan terhadap intensitas cahaya yang masuk
1. Seberkas cahaya jatuh secara tegak lurus polarisator adalah …
mengenai dua celah yang berjarak 0,4 mm. Garis A. 100% D. 12,5%
terang tingkat ke-3 yang dihasilkan pada layar B. 50% E. 6,25%
berjarak 0,5 mm dari terang pusat. Jika jarak layar C. 25%
dengan celah 40 cm, panjang gelombang cahaya (SMPTN2008)
tersebut adalah....
A. 1,0 x 10-7 m 6. Seberkas cahaya mngenai suatu celah yang
B. 1,2 x 10-7 m lebarnya 0,4 mm secara tegak lurus. Di belakang
C. 1,7 x 10-7 m celah terdapat sebuah lensa positif dengan jarak
D. 2,0 x 10-7 m focus 40 cm. Garis terang pusat dan garis gelap
E. 2,1 x 10-7 m pertama pada layar di bidang focus lensa berjarak
sebesar 0,56 mm. Panjang gelombang cahaya yang
2. Suatu berkas cahaya tak terpolarisasi merambat digunakan adalah…
pada arah sumbu-X menuju ke sebuah polarisator A. 1,60 x 10-7 m
yang mampu memisah berkas datang menjadi dua B. 2,60 x 10-7 m
berkas, yaitu berkasA terpolarisasi hanya searah C. 3,60 x 10-7 m
sumbu-Z  dan berkas B yang terpolarisasi pada D. 4,60 x 10-7 m
arah sumbu-Y. Berkas cahaya kemudian E. 5,60 x 10-7 m
dilewatkan lagi ke polarisator kedua dengan
orientasi yang sama dengan polarisator pertama. 7. Terang pusat pada layar yang berjarak satu meter
Persentase perubahan intensitas berkas B setelah dari celah. Panjang gelombang cahaya yang
lewat polarisator kedua adalah.... digunakan adalah…
A. 0% A. 2,5 x 10-4 mm
B. 25% B. 5,0 x 10-4 mm
C. 50% C. 1,5 x 10-3 mm
D. 75% D. 2,5 x 10-3 mm
E. 100% (SPMB 2006) E. 5,0 x 10-3 mm

3. Suatu zat terletak di dalam air dengan indeks bias


n1 = 4/3. seberkas sinar yang mengenai zat ini
akan mengalami polarisasi jika sinar datang
dengan sudut polarisasi Ɵ1= 600. Besar indeks bias
zat n2 adalah...
A. 3
B. 4/3√3

Bimbingan Belajar “HARAPAN CERDAS MEDAN” 11


MODUL BELAJAR FISIKA- XII SMA/MA SEMESTER I

FISIKA
MATERI 3 RANGKAIAN ARUS SEARAH
1.Arus Listrik Rapat arus (J) adalah besar kuat arus listrik per
satuan luas penampang. Satuan rapat arus dalam
Dalam tinjauan mikroskopik, sebuah benda system SI adalah ampere / atau A.
dikatakan brmuatan listrik jika benda tersebut
kelebihan atau kekurangan elektron. Benda yang Contoh :
kelebihan elektron akan bermuatan negatif,
sedangkan benda yang kekurangan elektron akan Sebuah kawat penghantar mempunyai
bermuatan positif. penampang berbentuk lingkaran dengan
diameternya 2 mm, dialiri arus sebesar 2 A selama
Ketika dua benda yang berbeda jumlah 2 menit. Hitunglah jumlah muatan yang mengalir
muatannya ( positif dan negative ) dihubungkan melewati, suatu penampang tertentu dan besar
dengan sebuah konduktor, sebagian muatan rapat arusnya ?
(positif dan negatif ) salah satu dari kedua benda
akan saling mengalir menuju benda lainnya Penyelesaian :
melalui konduktorsehingga dicapai keadaan
seimbang yakni muatan listrik kedua benda Diketahui : I = 2 A
menjadi sama. Terjadinya aliran arus listrik
karena perbedaan potensial listrik yang T = 2 menit
mendorong muatan positif mengalir dari potensial
tinggi ke potensial rendah. Aliran muatan listrik d = 2mm = 2.
positif in disebut arus listrik. Arus listrik mengalir
secara spontan dari potensial tinggi ke potensial
Ditanya : a. q ?
rendah melalui konduktor, tetapi tidak dalam arah
sebaliknya. Aliran muatan ini dapat dianalogikan
dengan aliran air dari tempat ( potensial b. J ?
gravitasi ) tinggi ke tempat ( potensial gravitasi)
rendah. Jawab :

2. Kuat Arus LIstrik 1. q = I . t

Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan listrik = 2 . 120 = 240 C


yang mengalir pada suatu penghantar tiap satuan
waktu. Simbol kuat arus listrik adalah I. 1. J

Secara sistematis kuat arus listrik dituliskan Jadi jumlah muatan yang mengalir adalah 240 C
dengan persamaan sebagai berikut. dan besar rapat muatannya adalah

Ket : I = kuat arus listrik (A)  

q = muatan listrik (C) 3. Potensial Listrik

t = waktu (s) Arus Listrik dapat mengalir dari potensial tinggi


ke potensial rendah menggunakan sumber
Banyaknya muatan yang mengalir pada energy, mislanya baterai. Potensial listrik ini yang
konduktor besarnya sama dengan kelipatan besar akan menimbulkan perbedaan tegangan antara
muatan sebuah electron – 1,6. C Jika pada kedua kutub positif dan negative pada suatu
konduktor mengalir n buah , maka total muatan penghantar listrik.
yang mengalir memenuhi persamaan sebagai
berikut. Beda Potensial adalah besarnya energy yang
diperlukan untuk memindahkan muatan dari
suatu titik berpotensial tinggi ke titik berpotensial
Bimbingan Belajar “HARAPAN CERDAS MEDAN” 12
MODUL BELAJAR FISIKA- XII SMA/MA SEMESTER I
rendah. Beda potensial listrik ( tegangan ) timbul Kuat arus listrik akan kecil ketika melalui
karena dua benda yang memiliki potensial listrik konduktor yang luas penampangnya kecil,
berbeda dihuungkan oleh suatu penghantar. Beda hambatan jenisnya besar,dan panjang. Sebaliknya,
potensialini berfungsi untuk mengaliran muatan kuat arus listrik akan besar ketika melewati
dari satu titik ke titik lainnya dalam suatu konduktor yang luas penampangangnya kecil,
penghantar listrik. Besarnya beda potensial dapat hambatan jenisnya besar dan sebaliknya, ketika
dirumuskan sebagai berikut. kuat arusnya besar, berarti hambatan
konduktornya kecil. Apabila hambatan dapat
  berupa sebuah kawat penghantar yang lurus.

Ket :    V = beda potensial ( volt ) Ket : R = hambatan ( Ω )

W = usaha ( joule ) = panjang kawat ( m )

q = muatan listrik ( coulomb ) = hambatan jenis kawat ( Ω.m )

  A = luas penampang kawat ()

4. Hambatan Listrik Hambatan jenis konduktor bergantung pada


suhunya. Semakin tinggi suhunya, semakin tinggi
Hambatan listrik dapat berupa resistor tetap dan hambatan jenis konduktor dan semakin tinggi
variable. Resistor tetap dibuat dari karbo atau pula hambatan konduktor tersebut. Pengaruh
kawat nikrom tipis. Sedangkan resistor variable suhu terhadap hambatan konduktor dapat
dapat dibedakan menjadi resistor variable tipe dituliskan dalam persamaan berikut.
berputar dan tipe bergeser. Hambatan listrik erat
kaitannya dengan hokum Ohm, yaitu hokum yang Ket : R = hambatan konduktor pada suhu C (
menyatakan hubungan antara tegangan, arus ,
danhambatan listrik pada sebuah penghantar = hambatan konduktor pada suhu  ( Ω )
listrik ( konduktor ).
α = koefisien suhu hambatan jenis (/)
1. Hukum Ohm
= t – selisih suhu (
Arus Listrik mengalir dari potensial tinggi ke
potensial rendah. Dari hasil percobaan George Hambatan seri
Simon Ohm ( 1787 – 1854 ) beliau menyimpulkan
bahwa “Besarnya beda potensial listrik ujung – Dua hambatan atau lebih yang disusun secara
ujung penghantar yang berhambatan tetap berurutan disebut hambatan seri. Hambatan yang
sebanding dengan kuat arus listrik yang mengalir disusun seri akan membentuk rangkaian listrik
melalui penghantar tersebut selama suhu tak bercabang. Kuat arus yang mengalir di setiap
penghantar tersebut dijaga tetap”. Karena beda titik besarnya sama. Tujuan rangkaian hambatan
potensial sebanding dengan kuat arus, maka seri untuk memperbesar nilai hambatan listrik
perbandingan tegangan dengan kuat arus adalah dan membagi beda potensial dari sumber
konstan. tegangan. Rangkaian hambatan seri dapat diganti
dengan sebuah hambatan yang disebut hambatan
Dari percobaan lebih lanjut dengan menggunakan pengganti seri (Rs).
penghantar yang berhambatan R, ternyata
diperoleh huungan sebagai berikut. V = V1 + V2 + V3

Ket : V = beda potensial ( volt ) Berdasarkan Hukum I Kirchoff pada rangkaian


seri (tak bercabang) berlaku:
I = kuat arus ( ampere )
I = I1 = I2 = I3
R = hambatan kawat penghantar ( Ω )
Hambatan Paralel
1. Hambatan pada kawat penghantar

Bimbingan Belajar “HARAPAN CERDAS MEDAN” 13


MODUL BELAJAR FISIKA- XII SMA/MA SEMESTER I
Dua hambatan atau lebih yang disusun secara 1. GGL, hambatan dalam dan tegangan jepit
berdampingan disebut hambatan paralel.
Hambatan yang disusun paralel akan membentuk Beda potensial dari sumber tegangan dapat
rangkaian listrik bercabang dan memiliki lebih diketahui jika dihubungkan dengan hambatan,
dari satu jalur arus listrik. Susunan hambatan misalnya lampu dan alat elektronik
paralel dapat diganti dengan sebuah hambatan lainnya.Baterai merupakan sumber enegri arus
yang disebut hambatan pengganti paralel (Rp).  searah.Selain baterai, sumber energi listrik
lainnya adalah generator.Alat yang dapat
Rangkaian hambatan paralel berfungsi untuk mengubah suatu bentuk energy lain menjadi
membagi arus listrik. Tiga buah lampu masing energy listrik disebut sumber gerak gaya listrik
masing hambatannya R1, R2, dan R3 disusun (GGL). GGL adalah beda potensial antarterminal
paralel dihubungkan dengan baterai yang sumber tegangan
tegangannya V menyebabkan arus listrik yang
mengalir I. Besar kuat arus I1, I2, dan I3 yang ( baterai atau generator ) ketika tidak ada arus
mengalir pada masingmasing lampu yang yang mengalir pada rangkaian luar.Simbol GGL
hambatannya masing-masing R1, R2, dan R3. adalah E.
sesuai Hukum Ohm dirumuskan:
2. Hukum I Kirchhoff
I1 = V/R1       I2 = V/R2    I3 = V/R3
Kuat arus listrik dalam suatu rangkain tak
Ujung-ujung hambatan R1, R2, R3 dan baterai bercabang, besarnya selalu sama. Lampu – Lampu
masing masing bertemu pada satu titik dirumah kita pada umumnya terpasang secara
percabangan. Besar beda potensial (tegangan) pararel.Rangkaian listrik biasanya terdiri banyak
seluruhnya sama, sehingga berlaku: hubugan sehingga akan terdapat banya cabang
atau lebih. Hukum I Kirchhoff menyatakan bahwa
V = V1 = V2 = V3 jumlah arus yang masuk pada titik percbangan
sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik
Besar kuat arus I dihitung dengan rumus: percabangan tersebut. Ilustrasi hokum I Kirchhoff
seperti pada gambar berikut ini.
I = V/Rp
Secara sistematis, hokum Kirchhoff dituliskan
rumus hambatan pengganti paralel: dengan persamaan sebagai berikut:

1/Rp = 1/R1 + 1/R2  + 1/R3 3. Hukum II Kirchhoff

  Menjelaskan tentang beda potensial mengitari


suatu rangkaian tertutup. Hukum II Kirhhoff
1. Hukum Kirchhoff menyatakan di dalam sebuah rangkaian tertutup,
jumlah aljabar gaya gerak listrik ( E ) dengan
Rangkaian sederhana dapat terdiri dari lampu, penurunan tegangan ( I.R ) sama dengan 0.Secara
sakelar, dan baterai yang satu sama lain sistematis, hokum II Kirchhoff memenuhi
terhubung oleh kawat / kabel. Ketika sakelar persamaan :
masih terbuka, arus listrik b`elum mengalir
shingga lampu menjadi padam. Sebaliknya ketika Beberapa langkah untuk menganalisis rangkaian
sakelar dismbungkan, arus mengalir dari kutub tertutup dengan loop tungal sesuai hukum II
positif baterai ke kutub negative baterai melalui kirchhoff menggunakan ketentuan – ketentuan
kabel dan lampu sehingga lampu menyala. sebagai berikut.
Sebelum sakelar dihubungkan, rangkaian listrik
disebut rangkaian listrik terbuka, sedangkan 1. Pilih rmasing rangkaian untuk msing-
setelah dihubungkan dengan sakelar, disebut masing lintasan tertutup dengan arah
rangkaian listrik tertutup. Rangkaianseperti ini tertentu.pemilihan loop bebas,talpi jika
secara umum disebut rangkaian listrik arus memungkinkan di usahakan searah
searah.Rangkaian listrik arus searah yang terdiri dengan arah arus listrik ,
dari sebuah baterai dan beban disebut rangkaian 2. Jika lpada suatu cabang,arah loop sama
listrik sederhana. dengan arah arus,maka penurunan
tegangan (IR) betanda positif,sedangkan

Bimbingan Belajar “HARAPAN CERDAS MEDAN” 14


MODUL BELAJAR FISIKA- XII SMA/MA SEMESTER I
bila arah loop brlawanan arah dengan tersebut. Jika teganggan yang diberikan lebih
arah arus,maka penurunan tegangan (I, R) besar dari 220 V, maka lampu akan rusak.
bertanda negatif Sebaliknya, jika teganggan yang diberikan lampu
3. Bila saat mengikuti arah loop, kutulp kurang dari 220 V, maka lampu akan menyala
sumber tegangan yang lllebih dahulu di redup. Daya yang diserap beban listrik ketika
jumpai adalah kutup positif ,maka gaya dihubungkan dengan teganggan sumber tertentu
gerak listrik bertanda positif,sebalik nya memenuhi persamaan :
bila kutup negatif.maka penurunan
tegangan (I , R) bertanda negatif, CONHOH SOAL

1. Energi Listrik 1. Bila potensial titik A lebih tinggi dari potensial


titik B, maka elektron…. a. mengalir dari titik A ke
Besarnya energy listrik adalah besar muatan titik B b. mengalir dari titik B ke titik A c. tidak
( dalam coulomb ) dikalikan bedapotensial yang mengalir d. berlebihan pada kedua titik
dialaminya. Satuan energy listrik dalam SI adalah
joule ( J ). Energi listrik dapat dihitung dengan 2. Arus listrik dapat mengalir dalam suatu
menggunakan persamaan berikut. rangkaian tertutup jika…. a. bola lampu menyala b.
terjadi aliran elektron dari kutub positif ke kutub
Ket : negatif c. sumber tegangan dipasang sehingga
tegangan dalam rangkaian sama d. terdapat beda
W = energy listrik (J) potensial antara dua titik rangkaian tersebut

V = beda potensial listrik (V) 3. Jumlah muatan listrik yang mengalir pada suatu
penghantar setiap sekon disebut…. a. arus listrik
q = muatan listrik (C) b. kuat arus listrik c. tegangan d. beda potensial

I = arus listrik (A) 4. Bila beda potensial antara 2 titik sebesar 12


volt, maka energi yang dikeluarkan sumber
R = hambatan (Ω) tegangan untuk memindahkan muatan listrik
adalah…. a. 12 J c. 6 J b. 10 J d. 24 J
t = waktu arus mengalir (s)
5. Muatan listrik sebesar 20 C mengalir dalam
2. Daya Listrik suatu penghantar selama 10 sekon. Kuat arus
listrik adalah…. a. 20 A c. 2 A b. 10 A d. 200 A
Daya Listrik adalah energy yang dihasilkan atau
diperlukan per satuan waktu. Daya listrik dapat 6. Sumber tegangan dipasang pada suatu
dihitung dengan menggunakan persamaan : rangkaian untuk…. a. meningkatkan tegangan b.
menimbulkan muatan listrik c. menimbulkan beda
potensial d. menimbulkan kuat arus
P = daya listrik (watt)
7. Kuat arus…dengan beda potensial. a.
W = energy yang dibebaskan (joule)
berbanding terbalik b. sesuai c. sebanding d. lebih
besar
t = selang waktu (sekon)
8. Dengan menambah hambatan dalam suatu
I = arus yang mengalir (A)
rangkaian maka kuat arus. ..dengan hambatan a.
berkurang c. tetap b. bertambah d. nol
 

1. Perhitungan Energi dan Daya Listrik

Jika pada sebuah baterai bertuliskan 220 V, 60 W,


maka berarti lampu tersebut bekerja normal,
menyerap daya 60 W ketika diberi teganggan 220
V. Nilai 220 V merupakan nilai tegangan
maksimum yang boleh diberikan pada lampu

Bimbingan Belajar “HARAPAN CERDAS MEDAN” 15


MODUL BELAJAR FISIKA- XII SMA/MA SEMESTER I

FISIKA
MATERI 4 LISTRIK STATIS
Muatan listrik yang dikenal ada dua jenis, yaitu 1. Kuat Medan Listrik
muatan positif (+) dan muatan negatif () Dua buah muatan listrik masing-masing q1 dan
q2 terpisah sejauh r. Besar kuat medan listrik
Suatu materi dikatakan : di q1 adalah gaya Couloumb dibagi dengan
1. Bermuatan positif bila kelebihan proton muatan q1.
(kekurangan elektron)
F12 E1 F21
2. Bermuatan negatif bila kelebihan elektron
(kekurangan proton)
q1 r q2
3. Netral bila jumlah elektron sama dengan F k.q 1 q 2 / r 2
jumlah proton q1 q1
E1 = =
Bahan konduktor adalah suatu bahan yang q2
2
mudah dilalui muatan listrik. Bahan isolator E1 = k r
adalah suatu bahan yang sulit dilalui muatan Jadi kuat medan tidak bergantung pada muatan
listrik. di titik itu, tetapi tergantung pada besarnya
muatan yang menyebabkannya.
A. Hukum Couloumb
Dua buah muatan yang berdekatan akan 2. Arah Medan Listrik
mengalami gaya tolak menolak (bila sejenis)  Medan listrik pada
atau tarik menarik (bila lain jenis), yang muatan positif adalah +
besarnya sebanding dengan perkalian kedua meninggalkan
muatan serta berbanding terbalik dengan (menjauhi) muatan.
kwadrat jarak kedua muatan.  Medan listrik pada
F21 F12 muatan negatif adalah +
+ + menuju (mendekati)
Q1 Q2 muatan.

F21 F12  Bola konduktor


+ Q
E . A = εo
Q1 Q2
Q
q 1 .q 2
E = A .ε o
F=k r2

F = gaya (Newton, Dyne)


q = muatan (Couloumb, stC) Di dalam bola (r < R), muatan yang dilingkupi
r = jarak (m, cm) oleh permukaan Gaus I adalah Q. Di dalam
1 C = 3.109 stC konduktor Q = 0 maka di dalam bola E = 0. Di
k = konstanta pembanding luar bola (r > R), muatan yang dilingkupi
1 permukaan Gaus II sama dengan muatan bola,
kuat medan pada permukaan Gaus II adalah
k = 4 πε 0 (di udara) serba sama karena simetri bola.
= 9.109 N.m2/C2 (di udara)
= 1 dyne.cm2/stC2 (di udara) Q
B. Medan Listrik E = A.ε o
Adalah areal (daerah) dimana masih terasa Q
pengaruh gaya listrik yang diakibatkan oleh 4 πr 2 . ε o
suatu muatan listrik. E =

Bimbingan Belajar “HARAPAN CERDAS MEDAN” 16


MODUL BELAJAR FISIKA- XII SMA/MA SEMESTER I
Q
E =k r2

C. Potensial Listrik
Potensial listrik di suatu titik adalah usaha
yang dibutuhkan untuk memindahkan satu
D. Kapasitor
satuan muatan positif dari tempat jauh tak
terhingga ke titik itu.  Berguna untuk menyimpan muatan listrik
Dua buah muatan masing-masing q1 dan q2  Terbuat dari dua bahan konduktor yang
terpisah sejarak r, maka pada muatan q 1 akan dipisahkan oleh suatu bahan isolator.
terdapat potensial listrik (V) yang besarnya : C
Simbol kapasitor :
q1 q2
A r B W Kapasitas dari sebuah kapasitor adalah
VA  perbandingan antara muatan (Q) dengan beda
q1
potensial keping-kepingnya (V).
W = Ep = Ep2 – Ep1
Sedangkan Ep (energi potensial listrik) :
Q
C = kapasitas
MKS  Farad
Ep = k C= V CGS  Stat Farad
q1 . q2
1 Farad = 9.1011 Stat Farad
r
Jika beda potensial kapasitor diperbesar,
satuan Ep = Joule, Erg bagaimana dengan kapasitas kapasitornya ?
maka : 1. Kapasitas Dari Kapasitor Keping Sejajar
k.q2
Bahan dielektrik.
VA = r
A E B
V = potensial (Volt, Statvolt) 1 Statvolt = 300 o . A
volt Co = d

Catatan :
Energi potensial merupakan besaran skalar di isi bahan dielektrikum

 Konduktor Bola Berongga o . K. A


Kuat medan E di dalam bola konduktor = d d
C=
0, sementara proses pemindahan sebuah
muatan dari dalam bola (titik A) ke
C = K . Co
permukaan bola (titik B). Dalam proses
tersebut perpindahan s kecil :
VA  VB
WA–B = F . s = q . E . s
E= d
Persamaan di atas berlaku hanya
untuk F = konstan. dimana :
Sepanjang perpindahan dari A ke B maka A = luas keping
WAB = 0, sesuai dengan beda potensial : d = jarak kedua keping
VA – VB = VAB = 0 o = permitivitas ruang hampa
= 8,85.10-12 C2/Nm
K = konstanta dielektrikum
E = kuat medan listrik

2. Energi Kapasitor
Kapasitor yang beda potensialnya = V dan
Persaman di atas menunjukkan bahwa kapasitasnya C mempunyai energi yang
potensial dalam bola constant atau besarnya :
potensial di dalam bola berongga sama 1
CV 2 karena Q = C. V
dengan potensial dipermukaannya. W= 2

Bimbingan Belajar “HARAPAN CERDAS MEDAN” 17


MODUL BELAJAR FISIKA- XII SMA/MA SEMESTER I
1 A. ½ kali semula
QV
W= 2 B. ¼ kali semula
C. 1/9 kali semula
D. 1/16 kali semula
1 Q2
E. 1/36 kali semula
2 C
W=
W = energi (Joule, Erg) 3. Perhatikan gambar berikut !

E. Rangkaian Kapasitor
Beberapa buah kapasitor dapat dirangkaikan
dengan 2 cara, yaitu :
a. Paralel
Bila keping-keping yang bermuatan
sejenis di-hubungkan berturut-turut,
maka “potensialnya sama” Energi yang tersimpan dalam rangkaian
adalah …
a C1 b A. 576 joule
C2 B. 288 joule
C. 144 joule
D. 72 joule
Kapasitas pengganti dari kapasitor di atas E. 48 joule
adalah :
a Cp b Soal-Soal Latihan
01. Dua buah muatan positif masing-masing
Dimana : 2.10–6 C dan 8.10–6 C terpisah pada jarak 0,3 m.
Pada jarak berapa dari muatan 2.10–6 C dalam
Cp = C 1 + C 2 garis kerja keduanya besar medan listrik = nol.
b. Seri (A) 0,1 meter
Bila keping-keping yang bermuatan (B) 0,20 meter
berlainan jenis dihubungkan berturut- (C) 0,24 meter
turut, maka “muatanya sama” (D) 0,28 meter
C1 C2 (E) 0,3 meter
a b
02. Tiga buah muatan positif masing-masing
Dimana : terletak pada sudut-sudut sebuah segitiga
1 1 1 sama sisi (sisi = 5 cm). Q 1 = 50 stC, Q2 = 25stC.
= + Berapa kuat medan listrik di Q3 ...
C p C1 C2
(A) 5 Dyne/stC

(B) 7 Dyne/stC

Soal-soal Latihan (C) 10 Dyne/stC


1. Perhatikan faktor-faktor berikut ini! 12 Dyne/stC
(D)
(1) konstanta dielektrik
(2) tebal pelat (E) 15 Dyne/stC
(3) luas pelat
(4) jarak kedua pelat 03. Partikel A bermuatan 20 stC terpisah pada
Yang mempengaruhi besarnya kapasitas jarak 10 cm dari partikel B bermuatan –10
kapasitor keping sejajar jika diberi muatan stC. Potensial di suatu titik yang terletak di
adalah…. tengah-tengah garis penghubung kedua
A. (1) dan (2) saja adalah ...
B. (3) dan (4) saja (A) 2 Volt
C. (1), (2), dan (3) (B) 6 Volt
D. (1), (2), dan (4) (C) 8 Volt
E. (1), (3), dan (4) (D) 600 Volt
2. Dua muatan berjarak 2 meter berada diudara. (E) 1800 Volt
Apabila jarak kedua muatan 6 kali semula,
maka besar gaya Coulomb menjadi...

Bimbingan Belajar “HARAPAN CERDAS MEDAN” 18


MODUL BELAJAR FISIKA- XII SMA/MA SEMESTER I

FISIKA
MATERI 5
MEDAN MAGNETIK
A.Medan Magnet Sekitar Kawat Berarus dengan menggunakan kompas kecil. Arah
Medan magnet adalah daerah yang medan magnet ini menuruti kaidah tangan
mengalami pengaruh gaya magnet akibat kanan yang menyatakan :
kemagnetan suatu zat. Menurut Oersted Bila kawat berarus digenggam dengan
disekitar kawat penghantar berarus listrik tangan kanan, sehingga ibu jari menunjukkan
akan timbul medan magnet. Hal ini di arah arus, maka lipatan keempat jari lainnya
perlihatkan percobaan Oersted dengan menunjukkan arah putaran garis-garis gaya
meletakkan magnet jarum di dekat kawat ber magnetik.
arus.

U
U
U B

S S i
S I
I

Pada kawat melingkar berarus seperti


(a) (b) (c) gambar di atas, arah induksi magnet di dalam
lingkaran adalah menuju pembaca.
a. kawat tidak dialiri arus listrik, kedudukan
magnet tidak berubah
b. kawat dialiri arus dari arah selatan ke arah
utara maka magnet menyimpang ke kiri. I2
c. kawat dialiri arus dari arah utara ke arah
selatan maka magnet menyimpang ke B1
y
kanan. B2 I1

Jika suatu kawat lurus dialiri arus listrik,


maka di sekitar kawat tersebut akan timbul
induksi magnet (medan magnet) yang x
besarnya di tentukan dengan persamaan :
Pada gambar diatas dua kawat lurus berarus
 0i diletakkan bidang x dan y yang saling tegak
B = 2 . a lurus. Maka induksi magnet di titik P akibat I 1,
dan I2 adalah saling tegak lurus yaitu B 1 dan B2
dengan : seperti yang ditunjukkan pada gambar
i = kuar arus pada kawat (ampere)
a = jarak terhadap kawat (meter) 1. Induksi magnet pada kawat melingkar
0 = permeabilitas udara atau vakum berarus
= 4 x 10-7 weber/ampere.meter I
B = induksi magnet (weber/meter2)
Jadi induksi magnetik disuatu titik yang
a
ditimbulkan kawat penghantar lurus berarus P
listrik adalah :
- sebanding dengan kuat arus (i)
- berbanding terbalik dengan jarak (a) I

B. Arah Medan Magnet


Arah medan magnet disekitar kawat
penghantar berarus dapat diperlihatkan Besarnya induksi magnet di pusat
lingkaran adalah :
Bimbingan Belajar “HARAPAN CERDAS MEDAN” 19
MODUL BELAJAR FISIKA- XII SMA/MA SEMESTER I
1. Dua buah kawat lurus panjang dialiri arus
 0i listrik yang besarnya masing-masing 3 A
BP = 2. a dengan arah yang berlawanan seperti pada
dengan : gambar berikut .
i = kuat arus listrik I1
a = jari-jari lingkaran kawat
p
2. Induksi magnet pada kumparan berarus 0,5 m
0,4 m
L
I2
I
P
Q Tentukanlah besar industri magnet di titik p!
Penyelesaian I1
R1
B1 B2

x x x x x x R2

I2
Besar induksi magnet dipusat kumparan R1 = 0,5 – 0,4 = 0,1 m
adalah : o . I o I 2
BP = 0.in 2 R1 2 R 2
B1 = B2 =
N −7
L
( 4 π .10 ) ( 3 ) ( 4 π .10−7 ) ( 3 )
n= B1 = 2 π ( 0,1 ) = 2 π ( 0,4 )
= 6 . 10-6 Wb/m2 = 1,5 . 10 -6
 0 . i. N Wb/m2
BP = L B1 dan B2 searah yang meninggalkan pembaca
sehingga:
Besar induksi magnet di ujung kumparan BP = B1 + B2
adalah: BP = 6 10-6 + 1,5 . 10-6
1 BP = 7,5 . 10-6 Wb/m2
BQ = 2 0.i.n
2. Segitiga sama sisi ABC memiliki sisi 40 cm.
 0 . i. N Dua kawat lurus panjang sejajar dilalui arus
BQ = 2. L listrik melalui titik A dan B seperti pada
gambar berikut ini :
dengan : C
N = jumlah lingkaran kumparan
L = panjang kumparan
i = kuat arus pada kumparan
A B
3. Induktansi diri I1 = 20A I2 =10A

0 N2. A Berapakah industri magnet di titik C ?


L Penyelesaian :
L=
R = 10 cm B2
N = Jumlah lilitan kumparan = 0,1 m C
A = Luas penampang kumparan (m2) Bc
l = panjang kumparan (m)
B1
L = Induktansi diri kumparan (henry)

Contoh Soal : A B
I1 I2
Bimbingan Belajar “HARAPAN CERDAS MEDAN” 20
MODUL BELAJAR FISIKA- XII SMA/MA SEMESTER I
o . I1 o . I 2 o I 2
2 R 1 2 R 2 2 R 2
B1 = B2 = B2 =
( 4 π .10 ) (20 )
−7
( 4 π .10−7 ) ( 3 )
= 2π  ( 0,1 ) = = 2 π ( 0,4 )
( 4 π .10−7) ( 10 ) = 1,5 . 10-6 Wb/m2
2π ( 0,1 )
B1 dan B2 searah yang meninggalkan pembaca
= 4 . 10-5 T = 2 . 10-5 T
sehingga:
BP = B1 + B2
Sudut yang dibentuk oleh B1 & B2 sebasar 600
BP = 6 10-6 + 1,5 . 10-6
sehingga
BP = 7,5 . 10-6 Wb/m2

PC = √ B21 +B 22+2B 1 B2 Cos60 C. Gaya Magnetik Dalam Medan Magnet


PC= 1. Kawat berarus dalam medan magnet
√ ( 4 . 10−5 )2+( 2 . 10−5) 2+2 ( 4 . 10−5 ) ( 2. 10−5 ) 1 ( 2) Jika suatu kawat yang dialiri arus listrik
−10
BC = √ 10 ( 16+4+8 ) berada dalam medan magnet maka kawat itu
akan mengalami gaya yang disebut gaya
BC = 2 √7.10−5 T Lorentz.

03.Dua buah kawat lurus panjang dialiri arus i


listrik yang besarnya masing-masing 3 A dengan
arah yang berlawanan seperti pada gambar
berikut . B

I1

p F = B.i.L Sin 
0,5 m
0,4 m
dengan :
I2
B = induksi magnet (wb/m2 atau tesla)
Tentukanlah besar industri magnet di titik i = kuat arus (A)
p! L = panjang kawat (meter)
 = sudut yang dibentuk arah arus dengan
Penyelesaian arah
I1 induksi magnet

R1 Contoh:
B1 B2 Sebuah kawat penghantar berarus listrik 2
Amp, berada pada medan magnet 0,5 T. Jika
R2 panjang kawat 1 m, sudut antara kawat dengan
medan magnet 30°, maka besar gaya Lorentz
I2 yang dialami kawat adalah:
R1 = 0,5 – 0,4 = 0,1 m
o . I Penyelesaian:
2 R1 F = B.i.l sin 30°
B1 =
= (0 5)(2)(1)(1/2)
( 4 π .10−7 ) ( 3 ) F = 10,5 Newton
B1 = 2 π ( 0,1 ) Arah gaya Lorentz dapat ditentukan dengan
kaidah tangan kiri. Kaidah tangan kiri
B1 = 6 . 10-6 Wb/m2
Bimbingan Belajar “HARAPAN CERDAS MEDAN” 21
MODUL BELAJAR FISIKA- XII SMA/MA SEMESTER I
menggunakan 3 jari yaitu telunjuk, jari tengah, Contoh :
serta ibu jari yang saling tegak lurus.
- telunjuk mengikuti arah induksi.
- jari tengah mengikuti arah arus.
Maka arah ibu jari adalah merupakan arah
dari gaya lorentz.
....... .......
+ _
F. . . . . . . ....... F
F
Contoh:
F
. . . . .G. . .......
V V
....... . . . . . .F .
x x x x x x x X X X X X X X
x x x x x x
i
x .......
X X X X X X X .......
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x. . . .i . . .
x
x
x
x
X X X X
V . . . . .+. .
X X X X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X X X X X X X
V. . . . . ._.
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X X XF X X
. . .F . . . . . . . . .G. . X
.......
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X X

F
....... ....... .......
x x x x x x x F D. Kawat Sejajar Berarus mengalami Gaya
x
i
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
. .. ..i.. .. .. .. .
x
x
x
x
x
x
x
x
x
Magnetik
Bila dua buah kawat yang sejajar terpisah
....... pada jarak r dialiri arus listrik il dan i2 akan
mengalami gaya Lorentz sebesar :
F
....... . . . . . . . i1. . . . . .
.......
2. Muatan Bergerak Dalam Medan Magnet
Bila muatan baik muatan positip maupun
x x x x x x x x x x x x x x
. . . . . . . . . . . . .r
x x x x x x x x x x x x x x

muatan negatif bergerak dalam medan magnet . . . . . . . i2. . . . . .


maka muatan itu akan mengalami gaya yang x. x. x. x. x. x. x. x . x . x .x .x .x .x
x x x x x x x x x x x x x x
besarnya sebanding dengan besar induksi
magnetik, sebanding dengan kecepatan gerak
muatan dan bergantung pada arah gerakan
muatan terhadap induksi.  0 . i1 . i2 . L
F= 2 r
v
Q dengan :
B
i1 = kuat arus pada kawat pertama
i2 = kuat arus pada kawat ke dua
L = panjang kawat
r = jarak antara kedua kawat

F= B.V.Q sin  Bila arus mengalir searah, maka gaya yang


bekerja adalah gaya tarik menarik dan bila
arus berlawanan arah maka gayanya tolak-
dengan : menolak.
B = induksi magnet (wb/m2 atau tesla)
Q = muatan (coulomb) i
V = kecepatan gerakan muatan (m/detik)
 = sudut antara arah induksi dengan arah
gerakan muatan F F
Arah gaya ini juga ditentukan dengan i
kaidah tangan kiri yang saling tegak lurus
dengan arah arus adalah arah muatan positip
(khusus untuk muatan positip). F
Bila muatan itu muatan negatif maka i
misalkan saja dulu muatan positip dan
nantinya arah daripada gaya Lorentz yang i
dialaminya dibalikkan.
F
Bimbingan Belajar “HARAPAN CERDAS MEDAN” 22
MODUL BELAJAR FISIKA- XII SMA/MA SEMESTER I
qVB sin 90°= mV2/R
Contoh Soal : qVB = mv2/R
1. Pada dua buah kawat sejajar yang masing- qB = mv /R
masing dialiri arus listrik yang sama besar, R = mv/qB
timbul gaya sebesar 2.10-7 N, jarak antara (9,11 x 10 31 )(1,6 x 10 6 )
kedua kawat tersebut 1m. Maka besar arus 19 6
dalam setiap kawat adalah : R = (1,6 x 10 )(9,11 x 10 )
R = 1 m = 100 cm
Jawaban :
Soal-Soal Latihan :
 0 I2 . L
F = 2 r 01. Sepotong kawat lurus dengan panjang 2 m dan
2 . rF 2 .1.2.10 7
dialiri arus listrik sebesar 3 2 A diletakkan
0. L 7
2
I = = 4 .10 pada daerah yang mempunyai medan magnet
I = 1 ampere 0.5 T.

2. Perhatikan gambar : Jika sudut yang dibentuk antara arah arus


listrik dengan medan magnet 45°, maka besar
gaya lorentz yang dialami kawat adalah .....
a b
(A) 6 N (D) 3 N
h
(B) 5 N (E) 2 N

(C) 4 N
Kawat ab yang dapat turun naik, jika massa
kawat ab = 1 gram dan panjang 1 m, maka 02. Dua buah kawat sejajar mempunyai panjang
dalam keadaan setimbang tinggi h adalah : sama dialiri arus listrik masing-masing II dan I2
terpisah sejauh r meter sehingga mengalami
Jawaban : gaya lorentz sebesar 100 N Jika masing-
 0 I2 . L masing arus diperbesar 3 kali semula
sedangkan jaraknya 2 kali semula, maka besar
F = 2 r gaya lorentz yang dialami kedua kawat
W = mg adalah .....
F= W
 0 I2 . L (A) 150 N (D) 450.N
2 r = m.g
(B) 240 N (E) 900 N

μ0 i2
( )
2 π .h = mg
(C) 350 N

03. Sebuah muatan Q bergerak dengan kecepatan


2
0 .i l V dalam suatu daerah yang mengalami medan
magnet B tesla. Jika sudut yang dibentuk
h = 2 . mg
antara B dengan V adalah 30° maka besar gaya
(4 .10 7 )(10 2 )2 .1 lorentz yang dialami muatan Q adalah .....
= 2 .10 3 .10
4 .10 3 (A) B.V.Q Newton
2
= 2 .10 (B) 2.B.V.Q Newton
h = 0,2 m = 20 cm
(C) 3.B.V.Q Neuton
-3l
3. Sebuah elektron (m = 9 ,11.10 kg)
bergerak dengan kecepatan 1,6.10 6 m/s 1
tegak lurus terhadap medan magnet yang (D) 3 .B.V.Q Mewton
besarnya 9,11.10-6 Wb/m2. Hitunglah besar
jari-jari lintasan elektron tersebut ! 1
(E) 2 .B.V.Q Newton
Jawaban :
FB = F S
Bimbingan Belajar “HARAPAN CERDAS MEDAN” 23
MODUL BELAJAR FISIKA- XII SMA/MA SEMESTER I
08. Bila pada jarak r dari suatu kawat penghantar
berarus listrik induksi magnet sebesar B maka
1
pada jarak 2 dari kawat tadi induksi magnet ....
4. Sebuah konduktor PQ dialiri arus listrik i 1
dalam medan magnet homogen seperti 2
(A) B
gambar berikut : (B) 2 B
1
Y+ Z– (C) 4 B
Q (D) 4 B
x– x+ (E) B
i
09. Besar induksi magnetik di titik P berjarak 10
B
Z+ P
cm dari kawat berarus 2 ampere adalah :
(web/m2)
Y–
(A) 4 x 10-6
Arah gaya Lorentz yang bekerja pda (B) 4 x 10-5
konduktor adalah .... (C) 2 x 10-2
(D) 2 x 10-5
(A) X positif (E) 4 x 10-5
(B) Y positif
(C) X negatif 10. Medan magnet dapat ditimbulkan oleh ....
(D) Y negatif (1) muatan listrik yang bergerak
(E) Z positif (2) konduktor yang dialiri arus serah
(3) konduktor yang dialiri arus bolak balik
05. Sebuah muatan yang besarnya 1,6 x10 -19 (4) muatan listrik yang tidak bergerak
Coulomb bergerak dalam medan magnet 20
tesla dengan membentuk sudut 30 terhadap
arah medan magnet. Jika muatan tersebut
mengalami gaya 9,6 x 10-11 Newton, maka
kecepatan muatan tersebut ialah ....

(A) 15 x 107 m/det


(B) 10 x 107 m/det
(C) 7 x 107 m/det
(D) 6 x 107 m/det
(E) 5 x 107 m/det

06. Sebuah kawat penghantar berarus listrik 2


ampere terletak pada medan magnet 0,5 tesla.
Jika panjang kawat tersebut adalah 1 meter
dan membentuk sudut 30 terhadap arah
induksi magnet maka besar gaya lorentz yang
dialamianya adalah:

(A) 0,6 N (D) 0,3 N


(B) 0,5 N (E) 0,2 N
(C) 0,4 N

07. Besar induksi magnet di suatu titik yang


letaknya sejauh r dari suatu penghantar lurus
yang dialiri arus listrik I adalah sebanding
dengan ....
(A) I
(B) rI
(C) r/I
(D) I/r
(E) 1/rI

Bimbingan Belajar “HARAPAN CERDAS MEDAN” 24


MODUL BELAJAR FISIKA- XII SMA/MA SEMESTER I

FISIKA
MATERI 6
INDUKSI MAGNETIK
Ggl induksi timbul karena adanya perubahan :
sejumlah medan magnet yang memasuki gelang
kawat. Jumlah induksi magnetik yang menembus
suatu luasan (A) disebut flux magneti ()
l V
Pada induksi magnetik homogen (serba
sama) maka flux magnetik adalah perkalian skalar
induksi magnet dengan luas bidang yang tegak
lurus pada induksi magnet.
B
i = B .  . V
dimana :
l = panjuang kawat
V = kecepatan gerakan kawat (m/s)
A I = ggl induksi (volt)

B. Gaya Gerak Listrik Pada Kumparan


Besarnya ggl induksi yang terjadi adalah :

=B.A i = –N
ΔΦ
N B ( )
Δt
dimana :
N = jumlah lilitan kumparan
 = perubahan flux magnet selama dt
A
Tanda negatif dalam persamaan di atas
dinyatakan oleh Lenz. Hukum Lenz digunakan
untuk menentukan arah arus induksi. Bunyi
hukum Lenz adalah “GGL imbas yang timbul
 = B.A. cos  menyebabkan arus induksi yang melawan
penyebab timbulnya GGL imbas itu sendiri”
atau

 = B.A. Sin  s u a b
Dengan :

B = induksi magnetik (Wb/m2) Bila  > 0, artinya perubahan kecil ke


A = luas bidang tembus (m2) besar, berarti i yang terjadi searah dengan ggl
 = sudut yang dibentuk arah induksi mula-mula, dan bila  < 0, artinya perubahan
magnetik dengan arah normal bidang dari besar ke kecil, berarti i yang terjadi
tembus. melawan GGL mula-mula.
 = Sudut yang dibentuk arah induksi Bila arus listrik yang lewat melalui suatu
magnet kumparan berubah-ubah, maka pada ujung-
dengan bidangnya. ujung kumparan terjadi perbedaan tegangan
yang disebut GGL induksi sebesar :
A. Gaya Gerak Listrik Pada Kawat Yang
i
Memotong Medan Magnet
Bila suatu kawat digerakkan memotong a b
tegak lurus induksi magnetik, maka pada
ujung-ujungnya akan terjadi perbedaan
potensial yang disebut GGL induksi (i) sebesar
Bimbingan Belajar “HARAPAN CERDAS MEDAN” 25
MODUL BELAJAR FISIKA- XII SMA/MA SEMESTER I
di
i = -L dt 2. Energi di dalam indukator
dimana :
L = induktansi diri (henry) Ketika sebuah indukator dihubungkan ke
i = perubahan arus selama waktu t baterai, arus mengalir dalam indukator. GGL
imbas pada indukator adalah :
Jika i < 0, maka i yang terjadi searah Δl
dengan arus mula-mula, serta i > 0 arah i  = –L. Δt
yang terjadi melawan arus mula-mula.
Apabila sebuah kumparan diputar dalam GGL imbas diantar ujung-ujung indukator
medan magnet maka besar GGL induksi menyebabkan arus mengalir melalui indukator.
yang timbul dapat ditentukan sebagai Karena GGL imbas diantara ujung-ujung
berikut : indukator menghasilkan beda potensial V = 
maka daya sesaat yang dihasilkan dalam
indukator ialah:
 = NBAW Sin t
P = Iatau
dengan m adalah amplitudo GGL induksi
Δl
m = NBAW P = IL Δt

dimana : Energi yang tersimpan dalam induktor


 = GGL induksi sesaat dapat ditentukan dengan :
Δw Δl
m = GGL induksi maksimum
N = Jumlah lilitan kumparan P= Δt = IL Δt
B = besar induksi magnet
1 2
A = luas kumparan/loop LI
 = kecepatan sudut putar dari loop W= 2
t = lama kumparan telah berputar.
Dimana:
1. Harga Induktansi Kumparan W = energi yang tersimpan dalam induktor
Harga induktansi kumparan dapat (joule)
ditentukan dengan persamaan :
Contoh Soal

1. Kumparan generator seluas 1000 cm2 yang
L= I terdiri atas 100 lilitan diletakkan medan
magnet yang kerapatan fluksnya 1,5 Wb/m 2.
Dimana : Kumparan itu diputar.Waktu yang diperlukan
kumparan untuk berputar dari satu kutup
L = Induktansi (H)
magnet ke kutup magnet lainnya 1/120 menit.
 = fluks magnet (Wb) Tentukanlah gaya gerak listrik maksimum pada
ujung–ujung kumparan itu !
a. Solenoida Penyelesaian :
2
2 
μoN A m = N . B . A . w dengan w T
L= l dari soal diketahui : A= 1000 cm2 = 0,1 m2
N = 100
B = 1,5 wb/m2
b. Toroida T 1 1
= menit ⇒ T = menit
μoN 2 A 2 120 60
2πR = 1 detik
L= 2π
Bila kumparan itu diisi dengan bahan sehingga : m = N . B . A . T
dielektrik yang konstanta dielektriknya adalah 2π
K, maka harga-harga L di atas harus dikalikan = (100) (1,5)(0,1) 1
dengan harga K tersebut. = 30  volt

Bimbingan Belajar “HARAPAN CERDAS MEDAN” 26


MODUL BELAJAR FISIKA- XII SMA/MA SEMESTER I
= 6,25  . 10-3 Joule
2. Gambar berikut menunjukkan batang logam
yang diletakkan diatas rangkaian. Luas 4. Kuat arus dalam suatu kumparan 5 A. Bila saklar
penampang rangkaian tertembus secara tegak yang menghubungkan kumparan dengan sumber
lurus oleh medan magnet 0,15 tesla. Bila arus listrik dibuka, maka arus kumparan menjadi
hambatan rangkaian 3 ohm, tentukanlah besar nol setelah 0,1 detik dan GGL rata-rata yang
gaya yang diperlukan untuk menggerakkan diinduksikan ialah 200 volt. Tentukanlah
batang dalam arah yang ditunjukkan pada induktansi kumparan itu !
gambar dengan kecepatan tetap 2 m/s ! Penyelesaian:
x x x Q x x x ΔI
ε=−L.
x x x x x x Δt
( 0−5 )
60 cm 2 m/s 200=− L
0,1
x x x x x x 200(0,2)
L
5  L=4H
x x x P x x x
C. Gaya Gerak Listrik Pada Perubahan Arus
Penyelesaian : Bila arus listrik yang lewat melalui suatu
F = B . I . l Sin 900 kumparan berubah-ubah maka pada ujung-
ε ujung kumparan terjadi perbedaan tegangan
.ℓ
F = B. R yang disebut gaya gerak listrik induksi diri
BLVSin90 sebesar :
.ℓ
F = B. R
ΔI
B2 ℓ2 V Δt
i = –L
F= R
2 2
(0 , 15) ( 0,6) (2) dimana :
F= 3 L = induktansi diri (Henry)
F = 5,4 . 10 –3 N i = perubahan arus
3. Sebuah selenoida terbuat dari kawat dengan 50 t = selang waktu
lilitan, panjang selenoida 50 cm dan luasnya 10
cm2. Tentukanlah : Jika i < 0 maka Ei yang terjadi searah
a. induktansi selenoida dengan arus mula-mula serta i > 0 arah i
b. energi yang tersimpan dalam yang terjadi melawan arus mula–mula :
selenoida bila arus dalam selenoida 25 A. i
a b
Penyelesaian :  Perubahan arus dalam komponen
Dari soal diketahui : N = 50
l = 50 cm= 0,5 m
L
A = 10 cm2 = S
-3 2
10 m
o = 4 . 10-7 (SI)
Jika saklar ditutup maka akan terjadi
2 perubahan arus sehingga besar GGL
μo AN
L= induksi yang timbul adalah : i = –L
a. ℓ
ΔI
4 π .10−7 .10−3 .502 Δt
= 0,5
= 2 . 10-5 H D. Transformator (Trafo)
Transformator yaitu alat untuk mengubah
1 2 tegangan :
W LI
b. 2  Dari tinggi ke rendah : Step Down
1  Dari rendah ke tinggi : Step Up
(2π .10−5 )(25)2
= 2

Bimbingan Belajar “HARAPAN CERDAS MEDAN” 27


MODUL BELAJAR FISIKA- XII SMA/MA SEMESTER I
Arus yang mengalir melalui lampu adalah :
PS
V n1 n V2 IS 
VS
1 2
60
IS  A
220
primer (input) sekunder (output)
I .V
Ef  S S .100%
IP . VP
Kumparan suatu trafo ada dua macam, yaitu :
I .N
kumparan primer dan kumparan sekunder. Ef  S S .100%
IP . N P
Hukum yang berlaku pada Trafo : 60
. 30
Perbandingan tegangan pada masing-masing 220
90 %= .100 %
kumparan sama dengan perbandingan jumlah I P . 150
lilitan pada masing-masing kumparan. (60)(30)
IP 
(0,9 )(220)(150)
V1 n1 IP = 0,06 A
V2 n2
=
02. Gambar berikut ini menampilkan sebuah
Persyaratan trafo : model sistem distribusi listrik, dengan
 Step Down : V1 lebih besar dari V2 maka mengangap bahwa transfonmotor bersifat
N1 lebih besar dari N2. ideal.
 Step Up : V1 lebih kecil dari V2 maka N 1
lebih kecil dari N2.
10V K M E
1. Efisiensi Transformator
~ 100
lilitan
1000 1000 100
lampu
lilitan lilitan lilitan
daya output
Efisiensi trafo = daya input L N F
P2 V 2. I 2 KM dan LN merupakan seutas kabel panjang
P1 atau V 1. I 1 dengan hambatannya masing-masing 5 dm. Jika
Ef = .100% Ef =
arus yang mengalir dalam KM 0,2 A tentukanlah :
.100%
a. beda potensial di ujung-ujung KL
Untuk trafo yang mempunyai efisiensi 100%, b. beda potensial di ujung-ujung KM
maka P1 = P2. c. beda potensial di ujung-ujung MN
V1 i2 d. beda potensial di ujung-ujung EF
V2 i1 e. arus listrik yang melalui lampu
Jadi : = Penyelesaian :
Akhirnya : Rangkaian distribusi listrik, secara lengkapnya
N1 . i1 = N2 . i2 dapat digambarkan sebagai berikut:
Artinya untuk trafo efisiensi 100% berlaku K 5 M E IS2
perkalian antara jumlah lilitan dengan kuat arus
pada masing-masing kumparan adalah sama. 0,24
Vp = 10V VSI =VKL Vp2 =VMN VS2 =VEF
NS1=1000 lampu
NP1=100 NP2=1000 NS2=100
0,24

L 5 N F
Contoh soal :
1. Sebuah trafo step down memiliki lilitan sebanyak a. beda potensial di ujung-ujung KL (VsI)
30 dan 150 lilitan. Trafo ini akan dihubungkan V PI V SI
dengan lampu 220V ; 60V. Bila efesiensi trafo =
N PI N SI
90%, berapakah arus pada kumparan V SI
10
primernya? =
100 1000  VSI = 100 volt
Penyelesaian :
Untuk trafo step down : b. beda potensial di ujung-ujung KM
NP = 150 VKM = I . R
NS = 30 VKM = (0,2) (5)

Bimbingan Belajar “HARAPAN CERDAS MEDAN” 28


MODUL BELAJAR FISIKA- XII SMA/MA SEMESTER I
VKM = 1 volt Soal–soal Latihan:

c. beda potensial di ujung-ujung MN (Vp2) 01. Suatu trafo step up mempunyai lilitan
Dari VsI ke Vp2 terdapat tegangan jatuh pada masing-masing 100 dan 500. Jika besar
2 saluran (KM dan LN) sehingga : tegangan inputnya 200volt, maka besar
Vp2 = Vs I – ( VKM + V2N) tegangan outputnya adalah ...
Vp2 = 100 – ( 1+1 ) (A) 2000 volt (D) 100
Vp2 = 98 volt volt
(B) 1000 volt (E) 44
d. beda potensial di ujung-ujung EF (VS2) volt
Vp 2 Vs 2 (C) 200 volt

Np 2 Ns 2
02. Sebuah trafo step up mengubah tegangan
98 Vs
 2 50 volt menjadi 240 volt. Jika efisiensi trafo
1000 100
80% dan kumparan dihubungkan dengan
Vs2 = 9,8 volt lampu 80 watt, 240 volt. Maka kuat arus dalam
kumparan primer adalah ...
e. arus listrik yang melalui lampu (Is2) (A) 1 A (D) 3 A
Vs2 . Is2 = Vp2 . Vs2 (B) 2 A (E) 5 A
(9,8) (Is2)= (98)(0,2) (C) 4 A
Is2 = 2 A.
03. Sebuah trafo step up mempunyai
3. Sebuah tranformotor step-down dengan efesiensi kumparan primer 100 lilitan dan kumparan
80%. Mengubah tegangan 1000 volt menjadi 200 sekunder 200 lilitan, kumparan primer
volt. Trafo ini dihubungkan dengan lampu 220 V : dihubungkan dengan tegangan 110 volt, maka
40 W. Berapa kuat arus pada kumparan besar GGL di dalam kumparan sekunder adalah
primernya ? ...
Penyelesaian : (A) 25 volt (D) 220 volt
Karena tegangan sekunder (Vs=200 V) tidak (B) 55 volt (E) 444 volt
sama dengan tegangan pada lampu (V=220 V) (C) 75 volt
maka untuk memecahkan soal ini, digunakan
konsep bahwa beban lampu dianggap memiliki 03. Sepotong kawat dengan panjang 10 cm
hambatan R konstan. digerakkan dengan kecepatan 40 cm/det
Hambatan pada lampu adalah : dalam suatu daerah yang memiliki medan
V2 magnet homogen sebesar 0,4 Tesla. Maka
R
P besar GGL induksi yang ditimbulkannya adalah
(220 )2 ...
R (A) 160 volt
40
R = 1210 ohm (B) 16 volt
Kuat arus listrik Is adalah : (C) 1,6 volt
Vs (D) 0,16 volt
IS  (E) 0,016 volt
R
200
Is  04. Sebuah kumparan seperti pada gambar
1210
20 dihubungkan dengan galvanometer yang peka.
Is  A Jika kutub Utara magnet kita gerakkan
121
memasuki kumparan maka sesaat jarum
kuat arus primer dapat ditentukan melalui
galvanometer menyimpang ke kanan, jika
rumus efesiensi trafo :
kutub utama magnet di masukkan kemudian
Vs . Is
Ef  .100% dikeluarkan dari kumparan maka jarum dalam
Vp . Ip
galvanometer bergerak:
(200 )(20 121)
80%  .100% S
(1000 )(Ip)
(200 )(20 )
U
Ip 
(0 ,8)(1000)(121) G
1
5
Ip  A
121
Bimbingan Belajar “HARAPAN CERDAS MEDAN” 29
MODUL BELAJAR FISIKA- XII SMA/MA SEMESTER I
tegangan mencapai harga terbesar arus juga
mencapai harga terbesar atau sebaliknya.
(A) ke kanan kemudian diam Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada
(B) ke kiri kemudian diam diagram di bawah ini :
(C) ke kanan, ke kiri kemudian terhenti V,i V
(D) ke kanan kemudian ke kiri i
(E) ke kiri, ke kanan kemudian berhenti
x

FISIKA
MATERI 7
ARUS BOLAK BALIK

Arus Bolak Balik


Arus bolak balik yaitu arus yang besar dan 2. Rangkaian Kumparan Pada Tegangan Bolak
arahnya selalu berubah-ubah menurut Balik
perubahan waktu akibat perubahan tegangan Suatu kumparan dengan induktansi diri L
menurut persamaan : dipasang pada rangkaian dengan tegangan
bolak balik.
Vt = Vm sin t

atau :
L

Vt = Vm sin 2 f t

dimana : V= tegangan sesaat


Vm= tegangan maksimum Vt = Vm sin t
f = frekwensi
w = frekwensi anguler Dan dengan berprinsip pada GGL induksi
akibat perubahan arus listrik, kita peroleh
Simbol tegangan bolak balik : harga :

1. Rangkaian Hambatan Pada Tegangan Bolak Vm


Balik I= ωL sin (t
Suatu penghantar dilalui arus listrik searah, – 90)
beda tegangan antara ujung-ujungnya
mengikuti hukum Ohm. Hukum ohm ini juga XL = L
berlaku bisa V merupakan tegangan bolak
balik.
dimana : L = induktansi (henry)
XL = reaktansi indusktif
(ohm)
R

Di sini kita dapatkan hubungan antara


tegangan dan arus berbeda fase sebesar 90.
Dimana tegangan mendahului arus. Untuk
V = Vm sin t lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram di
bawah ini :
V,i V
it = im sin t

t
Jadi antara V dan I terdapat hubungan yang
i
mempunyai fase sama artinya pada saat

Bimbingan Belajar “HARAPAN CERDAS MEDAN” 30


MODUL BELAJAR FISIKA- XII SMA/MA SEMESTER I
– Tegangan dan arus akan mempunyai fase
sama (rangkaian resonansi) jika : XC = XL
3. Rangkaian Kapasitor Pada Tegangan Bolak
Balik Untuk menentukan berapakah harga beda fase
Suatu kapasitor dengan kapasitas C dipasang antara tegangan dengan arus pada rangkaian
pada tegangan bolak balik. R–L–C dapat digunakan persamaan :
XL
Z
XL–XC
C
R
Vt = Vm sin t XC

Dengan berprinsip bahwa arus adalah


( X L−X C )
banyaknya muatan yang lewat per satuan
waktu maka : Beda fase () = arc tg  R

it =  C Vm sin (t +90) dimana 1


Untuk menghitung besarnya frekwensi supaya
X = ωC
C
terjadi resonansi dapat digunakan persamaan :
Berarti arus mendahului tegangan dengan beda
fr = XC
fase 90.
Diagramnya adalah : 1
√1
2 π L .C
atau
fr =
f
√ XL

V,i V Penjumlahan tegangan pada R–L–C :

i
t
Vab = √ V 2 ac+(V cd−V db )2
C. Harga Efektif
Harga efektif arus bolak balik adalah kuat arus
bolak balik yang dianggap sama dengan arus
yang mengakibatkan kalor yang sama ketika
B. Rangkaian Seri R– L–C melalui suatu penghantar.
Suatu penghantar mempunyai reaktansi ief = 0,707 imaks
induktif, reaktansi kapasitansi dan hambatan. Vef = 0,707 Vmaks
Jika penghantar itu dihubungkan dengan
tegangan bolak balik maka ketiga faktor itu Contoh Soal :
akan timbul serentak. 1. Sebuah resistor (R) dan sebuah kumparan (L)
dihubungkan deret (seri) pada sumber
tegangan bolak balik 100 V. Tegangan antara
kedua ujung kumparan dan resistor sama
R L C
besar. Tentukanlah besar tegangan tersebut.
a c d b Penyelesaian :

Diperoleh Z adalah impedansi susunan yang


harganya : V = √ V R +V L
2 2
; VR = VL
Z=
√ V R +V R 2 2
√ R 2+( X L−X C )2 100 =
dimana : 10.000 = 2 Vr2
XL = reaktansi induktif (ohm)
XC = reaktansi kapasitansi (ohm) VR2 = 5000

Hubungan antara tegangan dan arus pada VR = 50 √2 Volt


rangkaian R–L–C adalah :
– Arus mendahului tegangan jika XC > XL 2. Voltmeter–voltmeter AC V1 , V2 , dan V3
– Tegangan mendahului arus jika XC < XL dipasang dalam rangkaian seperti pada
gambar berikut :

Bimbingan Belajar “HARAPAN CERDAS MEDAN” 31


MODUL BELAJAR FISIKA- XII SMA/MA SEMESTER I
V1 V2 (D) 32,5 ohm
(E) 45 ohm

R L 03. Suatu penghantar dengan hambatan  kilo


V3 ohm dihubungkan seri dengan kumparan
berinduktansi diri 0,4 H. Susunan itu dipasang
pada tegangan bolak balik dengan frekwensi
Jika Voltmeter V1 dan V3 menghasilkan bacaan anguler 1250 rad/detik. Berapakah impedensi
AC susunan itu ?
15 Volt dan 20 Volt, tentukanlah faktor daya
rangkaian dan nilai bacaan pada Voltmeter V2 ! (A) 707,1 ohm
(B) 500 ohm
Penyelesaian : (C) 352,5 ohm
(D) 808,1 ohm
VR = V1 = 15 Volt (E) 204,6 ohm
V
V = V3 = 20 Volt VL
04. Suatu susunan R–L–C mempunyai harga
 Faktor daya rangkaian tahanan 10 ohm reaktansi induktif sebesar 17
VR VR ohm dan reaktansi kapasitasi sebesar 12 ohm.
Harga sinus dari beda fase antara tegangan dan
Cos  = V
arus adalah …
15 (A) 0,2 √2
20
= (B) 0,5 √ 2
= 0,75 (C) 0,2 √5

 Nilai bacaan pada Voltmeter V2 (D) (D) 0,2 √3


(E) (E) 0,5 √ 5
2
V2 = VL = √ V −V R
2 05. Pada frekwensi 50 Hz, reaktansi suatu
kapasitor sebesar 4000 ohm dan reaktansi
suatu induktor sebesar 1000 ohm. Jika
V2 = √ 202−152 kapasitor dan induktor dirangkaikan secara
seri, maka akan terjadi resonansi pada
= √ 400−225 frekwensi ...
(A) 120 Hz
= √ 175 (B) 200 Hz
(C) 100 Hz
= 5 √7 Volt (D) 150 Hz
(E) 250 Hz
Soal – Soal Latihan

01. Bila suatu kumparan dipasang pada suatu


sumber tegangan bolak balik maka ...
(A) i dan V saling mendahului
(B) i dan V sefase
(C) V mendahului i
(D) i dan V berbeda fase 45
(E) i dan V berbeda fase 180
02. Sebuah lampu 120 V : 600 W dirangkaikan
seri dengan suatu induktor sebesar 0,1 H lalu
dipasang pada sumber tegangan bolak balik
dengan frekwensi anguler sebesar 80
rad/detik. Besar impedensi susunan itu
sebesar ...
(A) 25,3 ohm
(B) 96 ohm
(C) 50 ohm

Bimbingan Belajar “HARAPAN CERDAS MEDAN” 32


MODUL BELAJAR FISIKA- XII SMA/MA SEMESTER I

FISIKA
MATERI 8
RADIASI ELEKTROMAGNETIK
Radiasi Elektromagnetik
Hampir setiap orang pasti meiliki perangkat
telepon genggam atau handphone. Namun apakah
kalian sadari bahwa dari setiap handphone
terpancar gelombang radiasi. Gelombang
elektromagnetik merupakan gelombang yang
tidak memerlukan medium dalam
perambatannya. Sehingga gelombang yang
terpancar dari handphone merupakan gelombang
elektromagnetik, tak hanya handphone frekuensi
gelombang itu juga terdapat dalam penggunaan
Radio, Tape, Televisi, dan masih banyak lagi. James Clerk Maxwell berhasil menghitung
kecepatan rambat gelombang elektromagnetik,
Gelombang  à Berdasarkan media perambatan  à 2 dimana kemudian kecepatan rambat gelombang
di ruang hampa sama dengan kecepatan cahaya.
1.       Gelombang Mekanik Maka dari situ disimpulkan bahwa gelombang
Membutuhkan medium perantara dalam cahaya merupakan gelombang elektromagnetik.
perambatannya.

Contoh : Gelombang bunyi, gelombang pada tali,


gelombang pada permukaan air.

2.       Gelombang Elektromagnetik

Tidak membutuhkan media perantara dalam


perambatannya.

Contoh :  Cahaya Matahari ( radiasi) Spektrum Elektromagnetik


Michael Faraday Spektrum gelombang elektromagnetik dibedakan
“ Perubahan medan magnetic menyebabkan berdasarkan rentang panjang gelombang dan
muatan listrik mengalir dalam loop kawat atau frekuensinya. Spektrum ini dipancarkan oleh
ekivalen dengan bangkitnya medan listrik” transisi elektron ketika suatu elektron berpindah
dari orbit yang satu ke orbit yang lain. Biasanya,
energi spektrum elektromagnetik dinyatakan
dalam elekronvolt untuk berenergi tinggi (di atas
Maxwell 100 eV), dalam panjang gelombang untuk energi
menengah, dan dalam frekuensi untuk berenergi
“Suatu perubahan medan listrik akan rendah (ʎ ≥ 0,5 mm).
membangkitkan medan magnetik”
Hubungan antara frekuensi (f), panjang
gelombang (ʎ), dan kecepatan rambat gelombang
Bimbingan Belajar “HARAPAN CERDAS MEDAN” 33
MODUL BELAJAR FISIKA- XII SMA/MA SEMESTER I
elektromagnetik (c) ditulis dengan rumus sebagai selang waktu tertentu. Jika pulsa mengenai
berikut. sasaran, akan ada pulsa pantul yang sebagian
akan diterima kembali oleh antenna radar dan
dapat ditamppilkan pada sebuah layar osiloskop.

Jika selang waktu antara pemancar dan


penerimaan ∆t dan kecepatan rambat gelombang
radar c, jarak sasaran ke pusat radar (s) dapat
ditentukan melalui melalui persamaan berikut :
1. Gelombang Radio
Gelombang radio adalah gelombang sebagai
pembawa informasi dari suatu tempat ke tempat
lain yang berjauhan karena memiliki sifat yang
mudah dipantulkan oleh lapisan ionosfer Bumi.
Gelombang ini merupakan gelombang yang
memiliki frekuensi paling kecil dan panjang
gelombang yang paling panjang. Rentang
3. Sinar Inframerah
frekuensinya luas meliputi beberapa Hertz sampai
Gigahertz (orde pangkat 9). Gelombang ini Sinar inframerah memiliki frekuensi antara 1011-
dihasilkan dari beberapa gabuangan alat-alat 1014 Hz atau pada daerah panjang gelombang 10-
elektronik yaitu resistor inductor dan kapasitor. 3
m sampai 10-6 m. Frekuensi tersebut dapat
Informasi berupa suara dikirimkan melalui dihasilkan oleh getaran electron-elektron dalam
gelombang radio dalam sebuah paket gelombang bahan. Getaran electron-elektron pada suatu atom
sebagai perubahan amplitudo yang dikenal dapat juga memancarkan gelombang
dengan nama modulasi amplitudo. Sedangkan elektromagnetik pada frekuensi-frekuensi yang
perubahan frekuensinya disebut sebagai modulasi khas dalam daerah inframerah. Spektroskop
frekuensi. Contoh penerapannya adalah Tv, ponsel inframerah merupakan salah satu alat yang
dan pesawat radio FM yang menggunakan penting untuk mempelajari struktur atom dan
gelombang modulasi frekuensi untuk membawa molekul. Manfaat kegunaan lain yaitu untuk remot
informasi. televise dan transfer data di ponsel.

4. Sinar Tampa

Sinar tampak atau cahaya adalah sinar yang dapat


membantu penglihatan. Sinar tampak berada pada
daerah dengan panjang gelombang berkisar
antara 10-6 cm – 10-7 cm, dengan spectrum warna
mulai dari panjang gelombang terbesar, yaitu
merah, jingga,kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Ungu memiliki panjang gelombang terpendek.
Sedangkan merah memiliki panjang gelombang
terpanjang.

5. Ultraviolet
2. Gelombang Mikro Sinar Ultraviolet dihasilkan oleh atom dan
Gelombang mikro (micro wave) adalah gelombang molekul yang nyala dalam listrik. Sebagian besar
radio dengan frekuensi paling tinggi, yaitu atom memancarkan sinar dengan frekuensi yang
mencapai 3 x 109  Hz. Gelombang mikro selain khas pada daerah sinar tampak. Sinar ultraviolet
sebagai alat berkomunikasi dapat juga sebagai memiliki frekuensi antara 1015 Hz-1016 Hz. Namun,
alat untuk memasak karena dapat memanaskan matahari tetap merupakan sumber utama dari
benda  yang menyerap gelombang tersebut, sinar ultraviolet.
Radar merupakan singkatan dari Radio Detection Lapisan Ozon (O3) di atmosfer berfungsi untuk
and Ranging. Radar menggunakan gelombang menyerap sinar ultraviolet yang dihasilkan oleh
mikro.Antena pada radar bertindak sebagai cahaya matahari. Berlubangnya lapisan ozon di
pemancar dan penerima gelombang atmosfer akan meningkatkan kadar sinar
elektromagnetik. Pengiriman gelombang ultraviolet yang sampai ke permukaan bumi .
dilakukan secara terarahberbentuk pulsa dalam

Bimbingan Belajar “HARAPAN CERDAS MEDAN” 34


MODUL BELAJAR FISIKA- XII SMA/MA SEMESTER I
Sinar ultraviolet dapat mengancam kehidupan mereka. Sinar gama adalah istilah untuk radiasi
makhluk hidup  karena dapat menyebabkan elektromagnetik energi-tinggi yang diproduksi
banyak penyakit seperti kanker kulit, tetapi juga oleh transisi energi karena percepatan elektron.
dapat membantu kehidupan manusia seperti Karena beberapa transisi elektron memungkinkan
untuk membedakan uang asli dan palsu. untuk memiliki energi lebih tinggi dari beberapa
transisi nuklir, ada tumpang-tindih antara apa
6. Sinar-X yang kita sebut sinar gama energi rendah dan
sinar-X energi tinggi.
Sinar-X ditemukan oleh Wilhem Konrad Rӧ ntgen
sehingga sinar-X sering disebut sinar Rӧ ntgen. Sinar gamma ini memiliki banyak manfaat bagi
Sinar-X dihasilkan oleh elektron yang terletak kehidupan manusia. Dari kehidupan sehari-hari
pada bagian dalam kulit elektron dalam suatu hingga untuk industri dan kedokteran. Manfaat
atom. Selain itu, sinar-X dapat juga dihasilkan oleh sinar gamma antara lain.
elektron yang ditumbuhkan pada permukaan
logam dengan kecepatan tinggi. Cara inilah yang
dipakai untuk membuat sinar-X secara komersial.
Oleh karena panjang gelombangnya yang sangat          Membunuh bakteri: Sinar gamma
pendek, sinar-X memiliki daya tembus yang kuat. merupakan radiasi yang memiliki energi tinggi
Frekuensinya antara 1016 Hz-1020 Hz. Sinar-X sama seperti sinar-X . Yang mana dengan energi
banyak digunakan dalam bidang kedokteran dan tinggi tersebut dapat merusak sel-sel makhluk
dalam bidang industry/ sinar-X dapat juga dipakai hidup oleh karena itu tak heran jika sinar gamma
untuk mendeteksi organ-organ dalam tubuh dapat membunuh bakteri. Karena itulah sinar
manusia, seperti mendeteksi paru-paru, dan gamma dapat digunakan untuk :
tulang untuk melihat adanya kerusakan atau
   a. Mensterilisasi makanan dan minuman.
keanehan atau tidak.
   b. Mensterilisasi peralatan dokter sebelum
7. Sinar Gamma ( γ )
melakukan operasi.
Sinar gamma merupakan gelombang
elektromagnetik yang memiliki panjang
gelombang terpendek atau frekuensi tertinggi,          Menyembuhkan tumor, kanker, dan
dengan frekuensinya antara 1020 Hz – 1025 Hz. kelainan lain: Sinar gamma ternyata dapat
Sinar gamma dihasilkan oleh inti-inti atom yang digunakan untuk membunuh sel kanker dan
tidak stabil (zat radioaktif) maupun sinar kosmis. tumor serta kelainan lainnya karena sinar gamma
Sinar gamma memiliki daya tembus yang sangat dapat menghancurkan sel-sel tersebut. Terapi ini
besar hingga dapat menembus plat timbal dengan disebut gamma knife.
ketebalan beberapa cm. Keberadaan sinar gamma
dapat di deteksi dengan detektor Geiger-Muller.

Sinar gama (seringkali dinotasikan dengan huruf “ Dalam operasi Gamma Knife dipancarkan
Yunani gama, γ) adalah sebuah bentuk berenergi sebanyak 200 sinar radiasi yang difokuskan ke
dari radiasi elektromagnetik yang diproduksi oleh tumor atau target lainnya. Setiap pancaran sinar
radioaktivitas atau proses nuklir atau subatomik mempunyai dampak kecil terhadap sel otak yang
lainnya seperti penghancuran elektron-positron. dilaluinya, namun memiliki dosis radiasi yang
cukup besar pada lokasi target di mana semua
Sinar gama membentuk spektrum pancaran-pancaran bertemu,” terang Prof. Eka J.
elektromagnetik energi-tertinggi. Mereka Wahjoepramono, MD, PhD, dokter ahli bedah
seringkali didefinisikan bermulai dari energi 10 syaraf dari Siloam Hospital, Jakarta.
keV/ 2,42 EHz/ 124 pm, meskipun radiasi
elektromagnetik dari sekitar 10 keV sampai Keakuratan operasi Gamma Knife hampir tidak
beberapa ratus keV juga dapat menunjuk kepada menyebabkan kerusakan pada sel-sel yang berada
sinar X keras. Penting untuk diingat bahwa tidak di sekitar target penyinaran dan dalam beberapa
ada perbedaan fisikal antara sinar gama dan sinar kasus hanya menyebabkan sedikit efek samping
X dari energi yang sama -- mereka adalah dua dibandingkan dengan perawatan radiasi biasa.
nama untuk radiasi elektromagnetik yang sama,
sama seperti sinar matahari dan sinar bulan          Mengetahui struktur logam
adalah dua nama untuk cahaya tampak. Namun,
gama dibedakan dengan sinar X dari sumber          Mengetahui bibit unggul

Bimbingan Belajar “HARAPAN CERDAS MEDAN” 35


MODUL BELAJAR FISIKA- XII SMA/MA SEMESTER I
         Membuat radio isotop bahan bangunan daoat menimbulkan dampak
negatif. Pada manusia ultraviolet dapat
Selain manfaat-manfaat diatas ternyata sinar menyebabkan kanker kulit, katarak mata serta
gamma memiliki efek berbahaya bagi kehidupan mengurangi daya tahan tubuh terhadap penyakit
manusia. Antara lain : infeksi.
1.       Merusak satelit dan atmosfir Dampak radiasi elektromagnetik pada makhluk
hidup dan lingkungan :
Sinar gamma yang berasal dari luar angkasa
ternyata dapat merusak satelit dan atmosfir. Ini 1.Dampak radiasi UV-B pada tumbuhan,yaitu 
terjadi karena energi yang sangat kuat dari sinar dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman
gamma. Walaupun begitu, kita dapat bernafas lega menjadi lambat dan beberapa bahkan menjadi
karena menurut para ilmuan semburan gamma ini kerdil. Sebagai akibatnya, hasil panen sejumlah
jarang terjadi. Yaitu sekitar 10 ribu - 1 juta tahun tanaman budidaya akan menurun serta tanaman
sekali. Terakhir terjadi pada abad ke-8. hutan akan menjadi rusak.
2.       Menimbulkan Kematian terbesar apabila 2.Microwaves dapat menimbulan efek stress pada
terjadi perang nuklir syaraf otak
Dalam ledakan sebuah senjata nuklir banyak 3.Apabila terjadi lubang nm, maka sinar
materi radioaktif yang tercipta. Namun, Sinar ultraviolet, khususnya yang jenis ultraviolet tipe B
gama dari fallout nuklir kemungkinan akan yang memiliki panjang gelombang 290 nm yang
menyebabkan jumlah kematian terbesar dalam menembus ke permukaan bumi dan kemudian
penggunaan senjata nuklir dalam sebuah perang mengenai orang, sehingga dapat menyebabkan
nuklir. Sebuah perlindungan fallout yang efektif kulit manusia tersengat, merubah molekul DNA,
akan mengurangi terkenanya manusia 1000 kali. dan bahkan bila berlangsung terus-menerus
dalam jangka waktu lama dapat memicu kanker
Sinar gama memang kurang mengionisasi dari
kulit.
sinar alfa atau beta. Namun, mengurangi bahaya
terhadap manusia membutuhkan perlindungan 4.Radiasi handphone dapat mengacaukan
yang lebih tebal. Mereka menghasilkan kerusakan gelombang otak,menyebabkan sakit kepala dan
yang mirip dengan yang disebabkan oleh sinar-X, kelelahan.
seperti terbakar,kanker, dan mutasi genetika.
5.Beberapa efek negative yang bisa muncul
Sinar gamma terbentuk karena  adanya proses sebagai akibat radiasi handphone antara lain
nuklir atau subatomik lainnya seperti kerusakan sel saraf,menurunnya konsentrasi dan
penghancuran elektron-positron. Oleh karena itu perubahan aktivitas otak.
sinar tersebut tidak dapat ditemukan pada
sembarang tempat karena hanya dapat terjadi 6.Sebagian besar garis-garis wajah dan kerut
akibat proses nuklir dan subatomik lainnya. kerut disebabkan oleh pemaparan berlebihan
terhadap sinar ultraviolet.
Sinar ini dapat terbentuk saat :
7.Dampak negative wi-fi sehubungan dengan
1.       Ledakan bintang (Supernova). radiasi elektromagnetik:keluhan nyeri dibagian
kepala,telinga dan tenggorokan.
2.       Ledakan bom nuklir.
8.Sinar X dan sinar gamma dapat menyebabkan
3.       Bintang yang terhisap lubang hitam.
kerusakan sel atau jaringan hidup manusia.
4.       Terapi Sinar gamma.
CONTOH SOAL
5.       Gelembung energi di pusat galaksi Bima
1. Pernyataan berikut yang bukan termasuk sifat
Sakti.
gelombang elektromagnetik adalah ….
6.       Bahan radioaktif.
a. merupakan gelombang transversal
B.Bahaya Radiasi Elektromagnetik
b. dapat merambat diruang hampa
                Paparan radiasi ultraviolet yang berlebih
c. arah perambatannya tegaklurus
terhadap manusia, hewan, tanaman dan bahan-

Bimbingan Belajar “HARAPAN CERDAS MEDAN” 36


MODUL BELAJAR FISIKA- XII SMA/MA SEMESTER I
d. dapat mengalami pembiasan

e. dapat mengalami polalisasi

2. Gelombang elektromagnetik merambat dalam


ruang hampa dengan kecepatan 3×108 ms-1.
Apabila frekuensi gelombang tersebut 20MHz,
maka panajang gelombangnya adalah ….

a. 5m

b. 10m

c. 15m

d. 20m

e. 25m

3. Gelombang elektromagnetik yang mempunyai


daerah frekuensi 104 sampai 107 Hz adalah ….

a. gelombang mikro

b. gelombang radio

c. gelombang tampak

d. sinar inframerah

e. sinar gamma

(Kumpulan Soal dan Jawaban)

4. Rentang frekuensi medium wave pada


gelombang radio adalah ….

a. 30MHz – 300HHz

b. 300MHz – 3GHz

c. 30kHZ – 300kHz

d. 300kHz – 3MHz

e. 13MHz – 30MHz

Bimbingan Belajar “HARAPAN CERDAS MEDAN” 37

Anda mungkin juga menyukai